Makalah Kel.13 Isocost Isoquant [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“MAKALAH TEORI PRODKUSI PENDEKATAN ISOCOST ISOQUANT (LONG RUN)”



TEORI EKONOMI MIKRO



Disusun oleh Kelompok 13 : Nama



: Hardia Fitri Hasibuan



(7203341019 )



Keysya Ayu br Tarigan ( 7203141019 ) Mata Kuliah



: Teori Ekonomi Mikro



Dosen Pengampu : Fitrawaty,SP.,M.Si.,Dr



PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021



KATA PENGANTAR Segala puji syukur penulis panjatkan kehaadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat RahmatNya, penulis dapat menyelesaikan Makalah PENDEKATAN ISOCOST



“ MAKALAH TEORI PRODKUSI



ISOQUANT (LONG RUN)” ini sesuai dengan waktu yang



ditentukan. Makalah ini kami selesaikan dalam pemenuhan tugas mata kuliah “Teori Ekonomi



Mikro”.



Kami



juga



mengucapkan



terimah



kasih



banyak



kepada



ibu



Fitrawaty,SP.,M.Si.,Dr selaku dosen mata kuliah untuk bimbingan dan arahan kepada kami selama proses pengerjaan tugas kritikan ini dan semoga dapat memberikan kita semua banyak manfaat dan menambah wawasan atas Makalah yang penulis buat ini. Demikianlah Makalah ini dibuat, penulis tahu bahwa Makalah ini sangat jauh dari kata sempurna dan penulis bersedia menerima kritikan dan saran.Harapan penulis semoga Makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Atas segala kerendaahan hati penulis ucapkan banyak terimakasih kepadaa semua pihak yang bersangkutan.



Medan, 15 Maret 2021



Penulis



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR…………………………………………………..........................................….. 1 BAB I PENDAHULUAN………………………………………......................................... …………. 2 A. Latar Belakang Masalah……………………………................................. …………... 2 B. Rumusan Masalah………………………………………….................................... …… 2 C. Tujuan Masalah……………………………………..................................... …………… 3 BAB II PEMBAHASAN…………………………………………......................................... ……….. 4 A.Pengertian produksi,isocost,dan isoquant………......………................…………... 5 B. Konsep faktor produksi isocost isoquant ........................……...…………..…….. 6 BAB III PENUTUP ……………………………...................................... …………….................... 7 3.1 Kesimpulan………………....................................... ……………………………………... 7 3.2 Saran………………………….......................................... …………………………………..7 DAFTAR PUSTAKA ……………………………........................................... ………………………. 8



BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG Produksi merupakan salah satu aktivitas terpenting dalam perekonomian. Dengan adanya produksi kita sebagai konsumen mampu memnuhi kebutuhan hidup kita, bukan hanya konsumen yang diuntungkan namun negarapun juga diuntungkan dengan adanya produksi yakni menambah hasil atau fungsi devisa negara. Untuk itulah produksi memang sangat dibutuhkan oleh semua pihak dalam suatu negara terutama bagi kelangsungan dan kelancaran perekonomian suatu negara. Untuk suatu hal yang penting pasti ada sebuah batasan dan aturan di dalamnya. Layaknya seperti konsumen yang perilakunya memiliki acuan dalam melakukan aktivitas perekonomiannya yakni hukum Gossen. Begitu juga produsen memiliki sebuah perilaku yang harus memiliki acuan, dalam ilmu ekonomi ada dua acuan dalam perilaku produsen yakni kurva isoquant dan isocost. Dalam makalah ini saya akan membahas tentang Isoquant dan Isocost. B.RUMUSAN MASALAH 1.Apakah yang dimaksud dengan Isoquant? 2.Apakah yang dimaksud dengan Isocost? C.TUJUAN PENULISAN 1.Memahami yang dimaksud dengan Isoquant 2.Memahami yang dimaksud dengan tentang Isocost



BAB II PEMBAHASAN A.Pengertian produksi,isocost,dan isoquant Produksi merupakan salah satu aktivitas terpenting dalam perekonomian. Dengan adanya produksi kita sebagai konsumen mampu memnuhi kebutuhan hidup kita, bukan hanya konsumen yang diuntungkan nmaun negarapun juga diuntungkan dengan adanya produksi yakni menambah hasil atau fungsi devisa negara. Untuk itulah produksi memang sangat dibutuhkan oleh semua pihak dalam suatu negara terutama bagi kelangsungan dan kelancaran perekonomian suatu negara Untuk suatu hal yang penting pasti ada sebuah batasan dan aturan di dalamnya. Layaknya seperti konsumen yang perilakunya memiliki acuan dalam melakukan aktivitas perekonomiannya yakni hukum Gossen. Begitu juga produsen memiliki sebuah perilaku yang harus memiliki acuan, dalam ilmu ekonomi ada dua acuan dalam perilaku produsen yakni kurva isoquant dan isocost. Dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang Pengertian Isoquant dan Isocost. Isoquant merupakan salah satu kurva dalam perilaku produsen yang menunjukkan kombinasi antara dua faktor produksi yang menghasilkan jumlah produk yang sama. Perlu anda ketahui bahwasannaya faktor produksi merupakan salah satu aspek yang terpenting dalam kegiatan produksi, ketika faktor produksi tidak baik atau ada sebuah gangguan maka proses produksipun akan terpengaruh. Dalam dunia perekonomian atau dalam suatu perusahaan pasti ada banyak faktor produksi yang ada dan di sini kurva isoquant berusaha mencari kombinasi antar dua faktor produksi diantara banyak faktor untuk menghasilkan sebuah produk yang berkualitas dalam jumlah yang sama.



Contoh sederhana dari kombinasi antara dua faktor produksi yakni kombinasi antara tenaga kerja dan modal. Di sini perusahaan harus memperhitungkan dengan cermat dan teliti agar hasil yang didapatkan sesuai dengan apa yang diinginkan. Dua aspek ini sangat penting dalam hal produksi dimana tenaga kerja akan memberikan kontribusi lebih dalam produksi sehingga menghasilkan output yang maksimal. Begitu juga dengan modal, aspek ini menjadi penting dikarenakan dalam hal produksi jika ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal maka biaya atau modal produksi harus ditekan dan diminimalkan Kurva isoquant memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1.Memiliki kemiringan negatif 2.Jumlah output atau hasil produk ditunjukkan dengan garis kurva yang semakin ke kanan. 3.Antara garis isoquant satu dan yang lainnya tidak pernah mengalami perpotongan. 4.Arah kurva isoquant cembung menuju titik origin atau titik asal. Isoquant juga bisa menunjukkan fleksibilitas yang dimiliki oleh sebuah perusahaan ketika mereka membuat suatu keputusan yang berkaitan dengan produksi. Dalam sebuah perusahaan boasanya dilakukan sebuah upaya untuk melakukan substitusi satu input dengan input yang lainnya untuk memperoleh suatu output tertentu. fleksibilitas di atas sangat penting untuk diketahui oleh manajer suatu perusahaan karena dengan mempertimbangkan sebuah fleksibilitas dalam sebuah proses produksi karena dengan pemahaman terhadap hal tersebut seorang manajer mampu memilih dan menentukan kombinasi terbaik yakni meminimalkan pengeluaran dan memaksimalkan pemasukan yakni meminimalkan input dan memaksimalkan sebuah output untuk mendapatkan sebuah keuntungan yang maksimal.Isocost adalah salah satu kurva yang ada dalam perilaku produsen selain isoquant. Isocost adalah sebuah kurva yang menunjukkan kombinasi dua faktor produksi dengan biaya yang sama. Inilah yang membedakan antara isoquant dan isocost. Jika isoquant yang sama adalah jumlah output yang sama namun dalam isocost yang dibahas adalah biaya yang sama. Kurva isocost ini memiliki fungsi yang hampir sama dengan dengan garis anggaran yang dimiliki oleh perilaku konsumen. Dalam kurva isocost ada beberapa hal penting yang dibahas yakni bagaimana cara menghemat suatu pengeluaran dari produksi dan memaksimalkan pemasukan yang ada.Ketika melihat kurva isocost pasti anda akan menemui sebuah kemiringan. Kemiringan ini berarti hasil rasio negatif antara upah dibagai dengan biaya sewa. Garis isocost ini akan dikombinasikan dengan garis isoquant dalam uoaya mencari dan menentukan titik produksi yang optimal (pada tingkat output tertentu). jika pada suatu saat terjadi perubahan harga dari faktor produksi maka secara otomatis kurva isocost ini akan



berotasi. Namun kurva akan kembali sejajar ketika yang berubah adalah kemampuan anggarannya. B. Konsep faktor produksi isocost isoquant Kurva Isoquant atau iso-produk adalah sebuah kurva yang menghubungkan titik-titik kombinasi faktor produksi X1 dan X2 yang menghasilkan tingkat produksi yang sama. kurva tersebut dapat menggambarkan hubungan - hubungan antara setiap faktor produksi dalam menghasilkan produk. Umum sudah mengetahui, bahwa di dalam usaha untuk menghasilkan suatu produk tidak dapat hanya diproduksi dengan menggunakan satu jenis faktor produksi saja. Dalam pembahasan



kali



ini



dijelaskan



bagaimana



produksi



dapat



diperoleh



dengan



mengkombinasikan dua faktor produksi. Misalnya petani yang memiliki tanah yang sempit, jika ingin mendapat hasil yang tinggi, haruslah berusaha mengimbangi kesempitan tanahnya dengan penggunaan pupuk yang lebih banyak, bibit yang lebih baik atau modal dan kerja yang lebih intensif. Sebaliknya petani lain dengan tanah yang lebih luas, untuk mendapatkan produk yang sama besarnya dengan rekannya yang bertanah sempit tadi, mungkin tidak perlu menggunakan pupuk atau modal dan kerja yang intensif. Di dalam proses produksi banyak sekali faktor-faktor produksi yang mampu mensubtitusikan faktor-faktor produksi lainnya. Kerja misalnya dapat mensubtitusikan tanah dan modal. Ingatlah misalnya usaha-usaha di daerah yang berpenduduk padat dimana usahausaha yang dijalankan pada umumnya adalah intensif dalam penggunaan tenaga kerja. Sebaliknya di daerah yang jarang penduduknya, modal dapat mensubtitusikan tenaga kerja, dimana pada umumnya akan terdapat usaha-usaha yang insentif dalam penggunaan modal. Pengusaha mengetahui bahwa untuk mendapatkan sejumlah produk tertentu, ia dapat memakai dua faktor produksi dalam berbagai-bagai kombinasinya. Soal yang dihadapi oleh pengusaha sekarang ialah: kombinasi mana dari pemakaian dua faktor produksi itu yang memerlukan biaya terendah untuk menghasilkan suatu produk



tertentu. Inilah yang dipergunakan oleh petugas-petugas di bidang ekonomi produksi sebagai kriteria efisiensi dari penggunaan faktor produksi. Jadi untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu, makin rendah biaya yang diperlukan makin efisien usaha itu, dan kalau biaya yang dikeluarkan itu sudah terendah, maka dikatakan bahwa usaha itu sudah mencapai efisien tertinggi. Untuk mencapai kombinasi dengan biaya terendah, cari pemakaian dua faktor produksi haruslah diteliti lebih lanjut bagaimana sifat hubungan antara kedua faktor produksi yang dipakai itu. Tiap faktor produksi mempunyai kemampuan yang berbeda-beda untuk menggantikan faktor-faktor produksi yang lain. Kemampuan mensubtitusi itu dalam ilmu ekonomi produksi dinamakan daya subtitusi marginal dari satu faktor produksi untuk faktor produksi lainnya. Kemampuan subtitusi marginal dari faktor produksi X₁ untuk faktor produksi X₂ didefinisikan sebagai hasil bagi dari pengurangan pemakaian faktor produksi X₂ dan menambahkan pemakaian faktor produksi X₁ untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu, jika: Y = f (X₁ . X₂) Maka kemampuan subtitusi marginal X₁ untuk X₂ adalah dX₂/dX₁. Ini berarti, bahwa untuk mencapai suatu produk tertentu, katakanlah 20 kuintal padi, apabila pemakaian faktor produksi X₂dikurangi dengan dX₂, penggunaan faktor produksi X₁ harus ditambah dengan dX₁. Istilah lain dengan kemampuan subtitusi marjinal adalah marginal rate of technical substitution (RTS) atau kemampuan bersubtitusi antara faktor produksi. Kemampuan subsitusi marginal dari satu faktor produksi untuk faktor produksi lainnya dapat bersifat bermacam-macam. Ada faktor produksi yang gampang sekali disubtitusikan oleh faktor produksi lainnya, sebaliknya ada yang amat sulit, bahkan ada yang sama sekali tidak dapat disubtitusikan. Secara teoritis kombinasi optimum diperlukan dua syarat, yaitu



diketahuinya terlebih dahulu hubungan fisik antara dua faktor produksi, yaitu diketahuinya kurva iso-produk (isoquant) dan kemampuan subtitusi marginal (RTS) dari faktor-faktor produksi yang digunakan;



adanya suatu indikator pilihan untuk menentukan dengan tepat mengenai tempat kombinasi optimum bersangkutan. Syarat pertama dinamakan dengan syarat keharusan sedangkan yang kedua dinamakan dengan syarat kecukupan.



Sebagai gambaran, anggaplah seorang produsen memiliki dana untuk produksi sebesar M, yang mana dana tersebut habis untuk membeli dua faktor produksi X1 dan X2 untuk digunakan dalam proses produksi. Umunya yang digunakan sebagai indikator pilihan (choice indicator) ialah perbandingan harga dari kedua faktor produksi yang dipakai.



Diketahui faktor produksi X1 dengan harga satua sebesar Px1 dan faktor produksi X2 dengan harga satuan sebesar PX2. Jika seluruh dana atau modal tadi digunakan untuk alokasi X1 maka akan menggunakan faktor produksi sebesar M/PX1 dan apabila model digunakan untuk alokasi X2 saja maka akan menggunakan faktor produksi X2 sebesar M/Px2. Kalau jumlah-jumlah itu digambarkan dalam suatu grafik maka terdapatlah grafik isocost seperti tertera dalam Gambar dibawah ini.



Pada gambardiatas besarnya M/Px1 = OQ sedangkan besarnya M/Px2 adalah OR. Garis lurus OR akan menunjukkan suatu kombinasi dari X1 dan X2 yang dapat dibeli dengan modal M tadi dan dinamakan dengan isocost atau price line (garis harga). Bagaimanakah fungsi matematis dari garis harga?



M = X1.Px1 + X2.Px2 X2.Px2 = M – X1.Px1 X2 = M/Px2 – (Px1/Px2).X1



Inilah fungsi dari garis lurus OR yang disebutkan di depan. Garis itu akan memotong sumbu X2 pada jarak M/Px2 dari titik pangkal, sedangkan sudut yang dibentuk oleh garis itu dengan sumbu X1 adalah –Px1/Px2 besarnya atau ditunjukkan oleh sudut α . Artinya penggantian faktor produksi X2 oleh X1 harus sama dengan rasio harga faktor produksi X1 dengan harga faktor produksi X2.



Pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk mendapatkan sejumlah produk tertentu, selama nilai faktor produksi yang digantikan masih lebih besar daripada nilai faktor produksi yang dipakai menggantikan.



Misalnya nilai faktor produksi yang digantikan sama dengan |-∆X2.Px2| sedang nilai faktor produksi yang dipakai menggantikan sama dengan ∆X1.Px1 maka kondisi diatas ditandai dengan -∆X2.Px2 > ∆X1.Px1



Biaya untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu sudah tidak dapat dihemat lagi yang berarti biaya sudah mencapai minimum apabila -∆X2.Px2 = ∆X1.Px1. Persamaan ini dapat diubah sebagai berikut: -∆X2.Px2 = ∆X1.Px1 -∆X2/∆X1 = Px1/Px2



Jadi kombinasi optimum atau efisiensi tertinggi dari penggunaan dua faktor produksi tercapai. Syarat untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu dipergunakan biaya minimum akan tercapai pada saat -∆X2/X1 = Px1/Px2 atau apabila RTSx1x2 (atau kemampuan subtitusi marginal) sama dengan perbandingan harga-harga dari X1 dan X2 tersebut.



Apabila disimpulkan, untuk menentukan kombinasi optimum atau kombinasi dengan biaya terendah dari pemakaian dua faktor produksi diperlukan dua syarat sbb: (a) Syarat Keharusan: kurva iso-produk dan kemampuan subtitusi antara kedua faktor produksi itu harus diketahui. (b) Syarat Kecukupan: kemampuan subtitusi (rata-rata atau marginal) dari X1 untuk X2 harus sama dengan perbandingan harga dari X1 dan X2.



Secara grafik keseimbangan (equilibrium) optimum produsen disajikan pada gambar di bawah ini.



Pada titik E ditunjukkan bahwa kemampuan subtitusi marginal dari X1 untuk X2 sama dengan perbandingan harga-harga X1 dan X2.



Syarat keseimbangan produsen adalah : RTSx1x2= - dX2/dX1 = MP x1/MP x2 = f1/f2 = Px1/Px2



Gambar kurva menggabungkan antara kurva isoquant (iso-produk) dengan kurva isocost/price line. Titik singgung E antara garis harga (isocost) dan kurva iso-produk (yang berarti kemiringan kedua kurva sama) akan merupakan titik kombinasi optimum, sebab hanya titik singgung E itulah yang dapat memenuhi syarat kecukupan dan keharusan.



Dari gambar kurva diatas terlihat bahwa kombinasi optimum atau kombinasi dengan biaya terendah dari pemakaian dua faktor produksi tercapai pada pemakaian X1 sebesar X1E dan X2 sebesar X2E.



Persoalan seperti yang disebutkan di atas, dapat langsung dianalisa secara matematis, apabila diketahui fungsi produksi secara matematis. Pada titik A dan B bukan merupakan titik optimum walaupun pada titik tersebut kemiringan kurva garis harga (isocost) sama dengan isoproduk



(isoquant).



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan



Produksi merupakan salah satu aktivitas terpenting dalam perekonomian. Dengan adanya produksi kita sebagai konsumen mampu memnuhi kebutuhan hidup kita, bukan hanya konsumen yang diuntungkan nmaun negarapun juga diuntungkan dengan adanya produksi yakni menambah hasil atau fungsi devisa negara. Isoquant merupakan salah satu kurva dalam perilaku produsen yang menunjukkan kombinasi antara dua faktor produksi yang menghasilkan jumlah produk yang sama. Perlu anda ketahui bahwasannaya faktor produksi merupakan salah satu aspek yang terpenting dalam kegiatan produksi, ketika faktor produksi tidak baik atau ada sebuah gangguan maka proses produksipun akan terpengaruh. Isocost adalah sebuah kurva yang menunjukkan kombinasi dua faktor produksi dengan biaya yang sama. Inilah yang membedakan antara isoquant dan isocost. Jika isoquant yang sama adalah jumlah output yang sama namun dalam isocost yang dibahas adalah biaya yang sama B.       Saran Dalam penulisan makalah ini penulis masih punya banyak kekurangan baik itu dari isi,tata bahasa,penggunaan eyd dll.Oleh karisma itu penulis sangat menerima jika ada saran,masukan,serta kritik supaya penulis dapat lebih lihai dalam pembuatan makalah selanjutnya.



DAFTAR PUSTAKA



Eko Suprayitno. 2008.“Ekonomi MikroPerspektif Islam”.Malang: UIN-MALANG PRESS



Lukman. 2007. “ Pengantar Teori Mikro Ekonomi”. Jakarta: UIN Jakarta Press



http://senjayakertiawan.wordpress.com/2012/12/05/perilaku-konsumen-pendekatanordinal-dan-kardinal/16september 2013



http://iwakbakar.wordpress.com/2012/03/29/pendekatan-perilaku-konsumen/ september2013



18