Makalah Macapat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MACAPAT



DI SUSUN OLEH : 1. ERNI YUNIATI (10) 2. M DAFFA PRIYA AKBAR (15) 3. NAILLA RAHMA (16) 4. YAYUK SAFARINAH (31)



KELAS X-1 SMA NEGERI 1 KARANGGEDE 2016



KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat rahmatNya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Makalah Macapat. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata pelajaran bahasa jawa. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi siswa dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.



Susukan, 10 Januari 2016



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Macapat adalah tembang atau puisi tradisional Jawa. Setiap bait macapat mempunyai baris kalimat yang disebut gatra, dan setiap gatra mempunyai sejumlah suku kata (guru wilangan) tertentu, dan berakhir pada bunyi sanjak akhir yang disebut guru lagu. Perkembangan macapat pada periode saat ini mulai di tinggalkan oleh generasi muda jawa. Mereka hanya mendapat kan pengetahuan tentang macapat, namun jarang mempraktekkannya dan meneruskan kembali kepada generasi berikutnya. Sehingga mungkin macapat pada generasi-generasi berikutnya akan ditinggalkan bahkan dilupakan. Oleh karena itu marilah kita sebagai generasi muda jawa terus mengembangkan dan menyalurkan kebudayaan jawa khususnya macapat agar terus hidup dan tidak dilupakan



B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana urut-urutan tembang Macapat ? 2. Apa pengertian dan sifat tembang macapat Gambuh ?



BAB II ISI A. URUT – URUTAN TEMBANG MACAPAT 1.



Maskumambang



2.



Mijil



3.



Sinom



4.



Kinanti



5.



Asmarandana



6.



Gambuh



7.



Dhandhanggula



8.



Durma



9.



Pangkur



10.



Megatruh



11.



Pocung



B. Kang arep di praktekake Gambuh iku sajinising sekar madya, Gambuh iku Saka tembung jumbuh / sarujuk kang ateges yèn wis jumbuh / sarujuk njur digathukaké antarane priya lan wanita sing padha nduwèni rasa tresna mau, ing pangangkah supaya bisaa urip bebrayan. Tembang Gambuh mbok menawa pancèn kebak ing pitutur. Pitutur kang nggiring manungsa supaya éling marang tumindak-tumindaké. Manungsa dielingaké yènta kabèh tingkah polah manungsa iku ana akibaté. Adigang, adigung, adiguna, bakal nyilakakaké urip manungsa sing duwé patrap kaya mangkono iku.



Sekar gambuh ping catur (Tembang gambuh keempat) Kang cinatur polah kang kalantur (Yang dibicarakan tentang perilaku yang keblabasan) Tanpa tutur katula-tula katali (Tanpa nasihat terjerat penderitaan) Kadaluarsa katutuh (Terlanjur menjadi kebiasaan) Kapatuh pandadi awon (Kebiasaan bias berakibat buruk)



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa urut-urutan tembang macapat di mulai dari Maskumambang, Mijil, Sinom, Kinanthi, Asmarandana, Gambuh, Dhandhanggula, Durma, Pangkur, Megatruh, Pocung. Gambuh munggambarkan komitmen manusia yang sudah menyatakan cinta dan siap untuk berumah tangga.