Makalah Pramuka [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan semesta alam yang sampai saat ini masih memberikan impahan kasih sayangnya kepada kita dan khususnya kepada kami karena dapat menyelaraskan tugas individu mata ekstrakurikuler Pramuka. Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak/Ibu selaku pembina pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada kami dan semua pihak yang telah membantu terselesainya tugas ini. Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan tugas ini, untuk itu kritik dan saran sangat penyusun diperlukan demi perbaikan kedepannya. Terakhir kami berharap semoga penyusun makalah ini akan dapat memberikan manfaat khususnya bagi kita semua.



Sumenep, 8 Juni 2017



Pengarang



DAFTAR ISI



BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Rakyat Muda yang Suka Berkarya. “Pramuka” merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi;Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing Pramuka.Sedangkan yang dimaksud ”Kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.



2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang dapat penulis rumuskan adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana sejarah pramuka di dunia dan di indonesia ? 2. Bagaimana lambang gerakan pramuka ? 3. Apa motto gerakan pramuka ? 4. Apa saja prinsip-prinsip dasar kepramukaan ? 5. Apa saja sandi dalam kepramukaan? 3. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui sejarah pramuka. 2. Untuk mengetahui bagaimana lambang pramuka. 3. Untuk mengetahui Motto gerakan pramuka. 4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dasar kepramukaan. 5. Untuk mengetahui macam macam simpul dalam pramuka.



BAB II PEMBAHASAN A. Awal Terbentuknya Pramuka di Dunia Kalau kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell. Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan. Baden Powell lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih kecil. Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya : 1. Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya. 2. Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya. 3. Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya. 4. Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara. 5. Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan. 6. Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu. Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik. William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu. Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari. Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.



Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout. Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau. Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala. Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia. Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World). Tahun 1924 Jambore II



di Ermelunden, Copenhagen, Denmark



Tahun 1929 Jambore III



di Arrow Park, Birkenhead, Inggris



Tahun 1933 Jambore IV



di Godollo, Budapest, Hongaria



Tahun 1937 Jambore V



di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda



Tahun 1947 Jambore VI



di Moisson, Perancis



Tahun 1951 Jambore VII



di Salz Kamergut, Austria



Tahun 1955 Jambore VIII



di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris



Tahun 1959 Jambore IX



di Makiling, Philipina



Tahun 1963 Jambore X



di Marathon, Yunani



Tahun 1967 Jambore XI



di Idaho, Amerika Serikat



Tahun 1971 Jambore XII



di Asagiri, Jepang



Tahun 1975 Jambore XIII



di Lillehammer, Norwegia



Tahun 1979 Jambore XIV



di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan



Tahun 1983 Jambore XV



di Kananaskis, Alberta, Kanada



Tahun 1987 Jambore XVI



di Cataract Scout Park, Australia



Tahun 1991 Jambore XVII



di Korea Selatan



Tahun 1995 Jambore XVIII



di Belanda



Tahun 1999 Jambore XIX



di Chili, Amerika Selatan



Tahun 2003 Jambore XX



di Thailand



Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park. Tahun 1920 dibentuk Dewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss. Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen. Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin. B. Sejarah Masuknya Pramuka ke Indonesia a) Awal Terbentuknya Pramuka di Indonesia 1. Masa Hindia Belanda Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai saham besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepramukaan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepramukaan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka. Organisasi kepramukaan di Indonesia dimulai oleh adanya cabang "Nederlandse Padvinders Organisatie" (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang Dunia I memiliki kwartir besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi "Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging" (NIPV) pada tahun 1916. Organisasi Kepramukaan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah "Javaanse Padvinders Organisatie" (JPO); berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916. Kenyataan bahwa kepramukaan itu senapas dengan pergerakan nasional, seperti tersebut di atas dapat diperhatikan pada adanya "Padvinder



Muhammadiyah" yang pada 1920 berganti nama menjadi "Hisbul Wathon" (HW); "Nationale Padvinderij" yang didirikan oleh Budi Utomo; Syarikat Islam mendirikan "Syarikat Islam Afdeling Padvinderij" yang kemudian diganti menjadi "Syarikat Islam Afdeling Pandu" dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietishe Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia. Hasrat bersatu bagi organisasi kepramukaan Indonesia waktu itu tampak mulai dengan terbentuknya PAPI yaitu "Persaudaraan Antara Pandu Indonesia" merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928. Federasi ini tidak dapat bertahan lama, karena niat adanya fusi, akibatnya pada 1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij); PK-Pandu Kebangsaan). PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938. Antara tahun 1928-1935 bermuncullah gerakan kepramukaan Indonesia baik yang bernafas utama kebangsaan maupun bernafas agama. kepramukaan yang bernafas kebangsaan dapat dicatat Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI). Sedangkan yang bernafas agama Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathon, Kepanduan Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Azas Katholik Indonesia (KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI). Sebagai upaya untuk menggalang kesatuan dan persatuan, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI merencanakan "All Indonesian Jamboree". Rencana ini mengalami beberapa perubahan baik dalam waktu pelaksanaan maupun nama kegiatan, yang kemudian disepakati diganti dengan "Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem" disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada tanggal 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta.



2.



Masa Bala Tentara Dai Nippon "Dai Nippon" ! Itulah nama yang dipakai untuk menyebut Jepang pada waktu itu. Pada masa Perang Dunia II, bala tentara Jepang mengadakan penyerangan dan Belanda meninggalkan Indonesia. Partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepramukaan, dilarang berdiri. Namun upaya menyelenggarakan PERKINO II tetap



dilakukan. Bukan hanya itu, semangat kepramukaan tetap menyala di dada para anggotanya.



3. Masa Republik Indonesia Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia. Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947. Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM). Masa perjuangan bersenjata untuk mempertahankan negeri tercinta merupakan pengabdian juga bagi para anggota pergerakan kepramukaan di Indonesia, kemudian berakhirlah periode perjuangan bersenjata untuk menegakkan dan mempertahakan kemerdekaan itu, pada waktu inilah Pandu Rakyat Indonesia mengadakan Kongres II di Yogyakarta pada tanggal 20-22 Januari 1950. Kongres ini antara lain memutuskan untuk menerima konsepsi baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk menghidupakan kembali bekas organisasinya masing-masing dan terbukalah suatu kesempatan bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia dengan keputusan Menteri PP dan K



nomor 2344/Kab. tertanggal 6 September 1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat Indonesia merupakan satu-satunya wadah kepramukaan di Indonesia, jadi keputusan nomor 93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947 itu berakhir sudah.



Mungkin agak aneh juga kalau direnungi, sebab sepuluh hari sesudah keputusan Menteri No. 2334/Kab. itu keluar, maka wakil-wakil organi-sasi kepramukaan menga-dakan konfersensi di Ja-karta. Pada saat inilah tepatnya tanggal 16 September 1951 diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi. Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia. Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera, sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia. Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta. Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957. Seminar Tugu ini meng-hasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan kepramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan Novem-ber 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik "Penasionalan Kepanduan". Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina. Nah, masa-masa kemudian adalah masa menjelang lahirnya Gerakan Pramuka.



4. Kelahiran Gerakan Pramuka Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960. Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu. Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8). Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961. Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu. Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).



Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka. Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu :  Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA. Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.  Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.



5. Memperkenalkan Gerakan Pramuka Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya. Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian. Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang. Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari. Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh. Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari. Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta. Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai. Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.



C. Pengertian Kepramukaan Kepramukaan pada hakekatnya adalah :  Suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan pemuda di bawah tanggungjawab orang dewasa;  Yang dilaksanakan di luar lingkungan pendidikan sekolah dan di luar lingkungan pendidikan keluarga dan di alam terbuka;  Dengan menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.



D. Sifat Kepramukaan Berdasarkan resolusi Konferensi Kepramukaan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka kepramukaan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu : 1. Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepramukaan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.



2. Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepramukaan di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pramuka dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa.



3. Universal, yang berarti bahwa kepramukaan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan. E. Fungsi Kepramukaan Dengan landasan uraian di atas, maka kepramukaan mempunyai fungsi sebagai : 1. Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda Kegiatan menarik di sini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan mengandung pendidikan. Karena itu permainan harus mempunyai tujuan dan aturan permainan, jadi bukan sekadar main-main, yang hanya bersifat hiburan saja, tanpa aturan dan tujuan, dan tidak bernilai pendidikan. Karena itu lebih tepat kita sebut saja kegiatan menarik. 2. Pengabdian bagi orang dewasa



Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa ini



mempunyai kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi. 3. Alat bagi masyarakat dan organisasi



Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Jadi kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai latihan berkala dalam satuan pramuka itu sekedar alat saja, dan bukan tujuan pendidikannya.



F. Istilah Gerakan Pramuka dan Pramuka Gerakan Pramuka adalah nama organisasi yang merupakan wadah proses pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan di Indonesia. Sebelum tahun 1961 di Indonesia pernah berdiri berbagai macam organisasi kepramukaan seperti Pandu Rakyat Indonesia, Kepanduan Bangsa Indonesia, Hizbul Waton dan lain-lain. Sekarang hanya satu organisasi yang disebut Gerakan Pramuka. Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang berusia antara 7 sampai dengan 25 tahun, dan berkedudukan sebagai peserta didik, yaitu sebagai Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pleatih, Pamong Saka, Staff Kwartir dan Majelis Pembimbing. Disamping itu kata Pramuka juga dapat diartikan praja muda karana, yaitu rakyat muda yang suka berkarya.



G. Tujuan Gerakan Pramuka Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia, agar supaya : 1. Menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta :



a. tinggi mental - moral - budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya. b. tinggi kecerdasan dan keterampilannya. c. kuat dan sehat fisiknya. 2. Menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga menjadi angota masyarakat yang baik



dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelanggarakan pembangunan bangsa dan negara. Tujuan tersebut merupakan cita-cita Gerakan Pramuka. Karena itu semua kegiatan yang dilakukan oleh semua unsur dalam Gerakan Pramuka harus mengarah pada pencapain tujuan tersebut.



H. Tugas Pokok I.



II.



III. IV.



V.



VI.



VII. a. b. c. d. e. f. g.



Tugas pokok Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak dan pemuda Indonesia, menuju ke tujuan Gerakan Pramuka, sehingga dapat membentuk tenaga kader pembangunan yang berjiwa Pancasila dan sanggup serta mampu menyelenggarakan pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan tersebut Gerakan Pramuka selalu memperhatikan keadaan, kemampuan, kebutuhan dan minat peserta didiknya. Gerakan Pramuka berkewajiban melaksanakan Eka Prasetya Pancakarsa. Karena kepramukaan bersifat nasional, maka gerak dan kegiatan Gerakan Pramuka disesuaikan dengan kepentingan nasional. Kepentingan nasional bangsa Indonesia ini tercantum dalam Garis Besar Haluan Negara, yang merupakan Ketetapan MPR. Gerakan Pramuka dalam iktu membantu pelaksanaan GBHN tersebut selalu mengikuti kebijakan Pemerintah dan segala peraturan perundang-undangannya. Gerakan Pramuka hidup dan bergerak di tengah masyarakat dan berusaha membentuk tenaga kader pembangunan yang berguna bagi masyarakat. Karenanya Gerakan Pramuka harus memperhatikan pula keadaan, kemampuan, adat dan harapan masyarakat, termasuk orang tua Pramuka, sehingga Gerakan Pramuka terutama pada satuan-satuannya dapat menyiapkan tenaga Pramuka sesuai dengan apa yang diharapkan orang tua Pramuka dan masyarakat setempat. Dalam pelaksanaan kegiatannya, Gerakan Pramuka menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan, sistim among dan berbagai metoda penyajian lainnya. Para Pramuka mendapat pembinaan dalam satuan-gerak sesuai dengan usia dan bidang kegiatannya dengan memgikuti ketentuan pada Syarat Kecakapan Umum, Syarat Lecakapan Khusus dan Syarat Pramuka Garuda. Sasaran yang ingin dicapai dengan pendidikan kepramukaan itu ialah : kuat keyakinan beragamanya. tinggi mental dan moralnya, serta berjiwa Pancasila. sehat, segar dan kuat jasmaninya. cerdas, segar dan kuat jasmaninya. berpengetahuan luas dan dalam. berjiwa kepemimpinandan patriot. berkesadaran nasional dan peka terhadap perubahan lingkungan.



h. berpengalaman banyak.



I. Kiasan dasar Kiasan dasar adalah alam pikiran yang mengandung kiasan (gambaran) sesuatu yang disanjung dan didambakan. Yang menjadi kiasan dasar Gerakan Pramuka adalah romantika perjuangan besar bangsa Indonesia. Oleh karena itu, maka kiasan ini mengambil hal-hal yang ada hubungannya dengan perjuangan bangsa. Baik pada masa lalu, maupun perjuangan pembangunan pada masa sekarang.



Berhubung dengan kiasan itu, maka kata-kata penting dalam urut-urutan perjuangan bangsa Indonesia sejak masa lampau sampai sekarang dipergunakan istilahistilah di dalam Gerakan Pramuka, yaitu anak didik yang umur 7 - 10 tahun disebut Siaga, yang umur 11 - 15 tahun disebut Penggalang, yang umur 16 - 20 tahun disebut Penegak dan umur 21 - 25 tahun disebut Pandega. Orang dewasa yang memimpin Pramuka disebut Pembina, anggota Kwartir disebut Andalan. Sesuai dengan tingkat kecakapan yang dicapai oleh seorang Pramuka, maka istilah-istilah tersebut di atas ditambah istilah belakang : Siaga Mula, Siaga Bantu, Siaga Tata, Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, Penggalang Terap, Penegak Bantara, Penegak Laksana (tentang Pandega hanya ada satu tingkat). Satuan kecil untuk Siaga disebut Barung (tempat penjaga ramuan bangunan). Satuan yang terdiri dari beberapa Barung disebut Perindukan (tempat dimana anak cucu berkumpul). Satuan untuk Penggalang disebut Regu (gardu, pangkalan untuk meronda). Satuan yang terdiri dari beberapa regu disebut Pasukan, (tempat suku berkumpul. Satuan kecil untuk Penegak disebut Sangga (rumah kecil untuk orang yang bertanggung jawab menggarap sawah/ladang). Satuan kecil untuk Pandega disebut Racana (pondasi, alas tiang, umpak atap). Satu perindukan Siaga, satu Pasukan Penggalang, satu Ambalan Penegak dan satu Racana Pandega, bersama merupakan satu Gugusdepan (kombinasi satuan-satuan yang bertugas di depan, terdepan, yang langsung menghadapi tantangan).



J. Prinsip Dasar dan Metodik Kepramukaan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan merupakan prinsip yang digunakan dalam pendidikan kepramukaan, yang membedakannya dengan gerakan pendidikan lainnya. Baden-Powell sebagai penemu pendidikan kepramukaan telah menyusun prinsipPrinsip Dasar dan Metode Kepramukaan dan menggunakannya untuk membina generasi muda melalui pendidikan kepramukaan. Beberapa prinsip itu didasarkan pada kegiatan anak atau remaja sehari-hari.



Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan itu harus diterapkan secara menyeluruh. Bila sebagian dari prinsip itu dihilangkan, maka organisasi itu bukan lagi gerakan pendidikan kepramukaan. Dalam Anggaran dasar Gerakan Pramuka dinyatakan bahwa Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan ialah : i.



1.



2.



3.



Prinsip Dasar



Prinsip Dasar Kepramukaan adalah : a. iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya; c. peduli terhadap diri pribadinya; d. taat kepada Kode Kehormatan Pramuka. Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadinya, bagi pesertadidik dibantu oleh pembina, sehingga pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.



Menerima secara sukarela Prinsip Dasar Kepramukaan adalah hakekat pramuka, baik sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, makhluk sosial, maupun individu yang menyadari bahwa diri pribadinya :



a.



b.



c.



mentaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan beribadah sesuai tata-cara dari agama yang dipeluknya serta menjalankan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya. mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama dengan mahkluk lain yang juga diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa, khususnya sesama manusia yang telah diberi derajat yang lebih mulia dari mahkluk lainnya. Dalam kehidupan bersama didasari oleh prinsip peri kemanusiaan yang adil dan beradab.



diberi tempat untuk hidup dan berkembang oleh Tuhan Yang Maha Esa di bumi yang berunsurkan tanah, air dan udara yang merupakan tempat bagi manusia untuk hidup bersama, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan rukun dan damai.



ii.



d.



memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial serta memperkokoh persatuan, menerima kebhinnekaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.



e.



memerlukan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang/ memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidupnya. Karena itu manusia wajib peduli terhadap lingkungan hidupnya dengan cara menjaga, memelihara dan menciptakan lingkungan hidup yang baik.



Metode Kepramukaan a. Metode Kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui :



i. ii. iii. iv.



pengamalan Kode Kehormatan Pramuka; belajar sambil melakukan; sistem berkelompok; kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani pesertadidik;



v. kegiatan di alam terbuka; vi. sistem tanda kecakapan; vii. sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri;



viii. sistem among. b. Metode Kepramukaan pada hakekatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan.



c. Metode Kepramukaan sebagai suatu sistem, terdiri atas unsur-unsur yang merupakan subsistem terpadu dan terkait, yang tiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan.



K. Kode Kehormatan 1. Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.



2. Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Janji yang disebut Satya adalah :



a. janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan;



b. tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan janji; c. titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan visi, intelektualitas, emosi, sosial dan spiritual, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya.



3. Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Ketentuan Moral yang disebut Darma adalah : a. alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti luhur.



b. upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong pesertadidik menemukan, menghayati, mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota.



c. landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong; d. kode Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan Ketentuan Moral disusun dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian tanggungjawab dan penentuan putusan. 4. Kode Kehormatan Pramuka bagi pesertadidik disesuaikan dengan golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmani pesertadidik, yaitu :



a. Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga terdiri atas : 1. Janji yang disebut Dwisatya selengkapnya berbunyi sebagai berikut :



Dwisatya Pramuka Siaga



Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :



ƒ menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengikuti tatakrama keluarga.



ƒ setiap hari berbuat kebajikan. 2. Ketentuan moral yang disebut Dwidarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut :



Dwidarma Pramuka Siaga 1. Siaga berbakti kepada ayah bundanya.



2. Siaga berani dan tidak putus asa. b. Kode kehormatan bagi Pramuka Penggalang terdiri atas : 1. Janji yang disebut Trisatya selengkapnya berbunyi sebagai berikut :



Trisatya Pramuka Penggalang Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh : ƒ menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila



ƒ menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat



ƒ menepati Dasadarma. 2. Ketentuan moral yang disebut Dasadarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut :



Dasadarma Pramuka itu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia Patriot yang sopan dan kesatria Patuh dan suka berMusyawarah Rela menolong dan tabah Rajin, terampil, dan gembira Hemat, cermat, dan bersahaja Disiplin, berani, dan setia Bertanggungjawab dan dapat dipercaya



10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. c. Kode kehormatan bagi Pramuka Penegak terdiri atas :



1. Janji yang disebut Trisatya selengkapnya berbunyi : Trisatya Pramuka Penegak Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh : ƒ menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila



ƒ menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat



ƒ menepati Dasadarma. 2. Ketentuan moral yang disebut Dasadarma selengkapnya berbunyi : Dasadarma Pramuka itu : 1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia 3. Patriot yang sopan dan kesatria 4. Patuh dan suka berMusyawarah 5. Rela menolong dan tabah 6. Rajin, terampil, dan gembira 7. Hemat, cermat, dan bersahaja 8. Disiplin, berani, dan setia 9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya 10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. c. Kode Kehormatan bagi Pramuka Pandega terdiri atas : 1. Janji yang disebut Trisatya selengkapnya berbunyi :



Trisatya Pramuka Pandega Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh : ƒ menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila



ƒ menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat ƒ menepati Dasa Darma. 2. Ketentuan moral yang disebut Dasadarma selengkapnya berbunyi :



Dasadarma Pramuka itu : 1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia 3. Patriot yang sopan dan kesatria 4. Patuh dan suka berMusyawarah 5. Rela menolong dan tabah 6. Rajin, terampil, dan gembira 7. Hemat, cermat, dan bersahaja 8. Disiplin, berani, dan setia 9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya 10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.



d. Kode Kehormatan Pramuka bagi anggota dewasa terdiri atas :



1. Janji yang disebut Trisatya selengkapnya berbunyi :



Trisatya



Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :



ƒ menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila



ƒ menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat ƒ menepati Dasadarma. 2. Ketentuan moral yang disebut Dasadarma selengkapnya berbunyi : Dasadarma Pramuka itu : 1. 2. 3. 4. 5.



Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia Patriot yang sopan dan kesatria Patuh dan suka berMusyawarah Rela menolong dan tabah



6. Rajin, terampil, dan gembira 7. Hemat, cermat, dan bersahaja 8. Disiplin, berani, dan setia 9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya 10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. f. Kesanggupan anggota dewasa untuk mengantarkan kaum muda Indonesia ke masa depan yang lebih baik, dinyatakan dengan Ikrar yang berbunyi sebagai berikut :



IKRAR



Dengan nama Tuhan Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang, dan dengan penuh kesadaran serta rasa tanggungjawab atas kepentingan bangsa dan negara, kami Pembina Pramuka/Pelatih Pembina Pramuka/Pembina Profesional/ Pamong Saka/Instruktur Saka/Pimpinan Saka/Andalan/Anggota Majelis Pembimbing



………………..*) Gerakan Pramuka seperti tersebut dalam Keputusan Kwartir ………………*)/Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka nomor ………… tahun ……….



menyatakan bahwa kami :



ƒ menyetujui isi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka dan



ƒ akan bersungguh-sungguh melaksanakan tugas kewajiban kami sebagai Pembina Pramuka/Pelatih Pembina Pramuka/Pembina Profesional/Pamong Saka/InstrukturSaka/Pimpinan Saka/Andalan/Anggota Majelis Pembimbing …………..*) sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk mengantarkan kaum muda Indonesia ke masa depan yang lebih baik.



……...……………, … ….…….. …..



Pembina Pramuka/Pelatih Pembina



Pramuka/ PembinaProfesional/Pamong Saka/Instruktur Saka/Pimpinan Saka/Andalan/Anggota Majelis



Pembimbing ………………..*)



( …………………………… )



Catatan :



- coret yang tidak perlu *) diisi Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, Desa, atau Gugusdepan. Kegiatan pembinaan peserta didik dalam Gerakan Pramuka harus menggunakan semua Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan tersebut. Pelaksanaan penggunaannya harus disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia agar dapat dijamin bahwa pendidikan itu akan menghasilkan manusia, warga negara dan anggota masyarakat yang sesuai dan memenuhi keadaan dan kebutuhan bangsa dan masyarakat Indonesia. Usaha Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuannya itu harus mengarah pada pengembangan dan pembinaan watak, mental, jasmani dan rohani, bakat, pengetahuan, pengalaman dan kecakapan pramuka, melalui kegiatan yang dilakukan dengan praktek secara praktis, dengan menggunakan Sistem Among dan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.



L. Sistem Among Sistem among adalah cara pelaksanaan pendidikan dalam Gerakan Pramuka menurut ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.



Sistem among adalah sistem pendidikan yang dilaksanakan dengan cara memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa dengan sejauh mungkin menghindari unsur-unsur perintah, keharusan, paksaan, sepanjang tidak merugikan, baik bagi diri peserta didik maupun bagi masyarakat sekitarnya, dengan maksud untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri sendiri, kreativitas dan oto-aktivitas sesuai dengan aspirasi peserta didik.



M. Sistem Tanda Kecakapan Tanda kecakapan adalah salah satu alat bagi Gerakan Pramuka untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai oleh Gerakan Pramuka. Sistem tanda kecakapan merupakan suatu cara yang ditata dan suatu cara menggunakan tanda-tanda untuk menandai dan mengakui kecakapankecakapan, baik yang bersifat teknis (praktis) maupun yang bersifat mental/spirituil, yang dimiliki oleh si pemakai tanda-tanda itu. -



Tanda Kecakapan Umum



-



Tanda Kecakapan Khusus



N. Lambang Gerakan Pramuka Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita-cita setiap anggota Gerakan Pramuka.Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak Soehardjo Admodipura, seorang pembina Pramuka yang aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian dan kemudian digunakan sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972. i. Bentuk dan Arti Kiasan Bentuk lambang gerakan pramuka itu adalah Silhouette tunas kelapa. Arti kiasan lambang gerakan pramuka : i. Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsaIndonesia. ii. Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsaIndonesia.



iii.



iv.



v.



vi.



Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga. Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi diIndonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu. Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya. Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara RepublikIndonesiaserta kepada umat manusia.



O. Motto Gerakan Pramuka Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk mengingatkan setiap anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap megikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode kehormatan Pramuka. Motto Gerakan Pramuka adalah “ SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN “ i. Manfaat Motto Gerakan Pramuka terhadap Jiwa anggota Pramuka, antara lain : 1.Menanamkam rasa percaya diri. 2.Menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara. 3.Siap mengamalkan Satya dan Darma Pramuka. 4.Rasa bangga sebagai Pramuka. 5.Memiliki Buadaya Kerja yang dilandasi pengabdiannya 6.Motto Gerakan Pramuka wajib dihayati dan selalu diingat bagi anggota Pramuka dalam merealisasikan pengamalan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari hari. 7.Untuk meningkatkan kebanggaan dan kekompakan dalam satuan Gerakan Pramuka (mis. Ambalan), disamping wajib menggunakan Motto Gerakan Pramuka juga diperbolehkan membuat motto Satuan di satuan masing-masing. P. Prinsip Dasar Kepramukaan (1) Prinsip Dasar Kepramukaan adalah: a. Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya.



c. Peduli terhadap diri pribadi. d. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka. (2) Prinsip dasar kepramukaan sebagai norma hidup sebagai anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan kepada setiap peserta didik melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadi dengan bantuan para Pembina, sehingga pelaksanaan dan pengalamannya dapat dilakukan dengan inisiatif sendiri, penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat. (3) Pada hakekatnya anggota Gerakan Pramuka wajib menerima Prisip Dasar Kepramukaan, dalam arti: a. Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi laranganNya serta beribadah sesuai tata cara dari agama yang dipeluknya. b. Memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial, memperkokoh persatuan, serta menerima kebinekaan dalam Negara Kesatuan RepublikIndonesia. c. Memerlukan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang dan memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidup dan karenanya setiap anggota Gerakan Pramuka wajib peduli terhadap lingkungan hidup dengan cara menjaga, memelihara dan menciptakan kondisi yang lebih baik. d. Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama berdasarkan prinsip peri-kemanusiaan yang adil dan beradab dengan makhluk lain ciptaan Tuhan, khususnya dengan sesama manusia. e. Memahami prinsip diri pribadi untuk dikembangkan dengan cerdas guna kepentingan masa depan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.



Q. Sandi dalam Pramuka Kata sandi berasal dari bahasa Sanskerta, yang artinya rahasia. Karena itu maka tulisan rahasia disebut sandi, atau tulisan-tulisan yang dirahasiakan. Huruf atau kata sandi sulit dimengerti kecuali kalau kita mengetahui kunci atau cara memecahkannya. Asal mula sandi ini berasal dari para pahlawan jaman dulu yang suka berkelana dan suka berpindah-pindah tempat tinggal,untuk itu mereka harus memiliki kata sandi dan bisa mempergunakannya berbagai bentuk sandi untuk mengecoh / mengelabui lawan-lawan atau musuhnya. Sekitar tahun 3000 SM, di Kerajaan Babilonia telah ditemukan tulisan cuneiform. Untuk mengirimkan berita rahasia antar kota, mereka menulis pesan di kepala para budak yang baru dicukur, lalu menunggu sampai rambutnya tumbuh. Kemudian budak itu dikirim ke tempat yang dituju. Di tempat tujuan, kepala budak dicukur kembali untuk mengetahui pesan yang tersembunyi.



1. Morse Semboyan morse ini dipakai diseluruh dunia, penemu kode ini bernama Samuel Finley Breese Morse, seorang berkebangsaan Amerika. Sandi ini ditemukan pada tahun 1837, baru pada tahun 1851 dalam konferensi Internasional diterima dan dipergunakan diseluruh dunia. Untuk membedakan antara titik (.) dan strip (-) maka peluit atau alat lainnya dibuat



perbandingan 1:3, 1 buat titik dan 3 buat strip. Dari semboyan morse ini, selain dipakai untuk merahasiakan berita, juga diharapkan untuk melatih anggota Pramuka menjadi cerdas, trampil dan tajam alat indera pendengaran/pengelihatan. Kita mengenal berbagai macam cara dan alat untuk menyampaikan isyarat morse, antara lain sbb: ALAT



CARA



Peluit Bendera



Bunyi Panjang dan Pendek Kibaran Panjang dan Pendek



Api/ Cahaya



Nyala Pendek dan Panjang



Asap



Gumpalan Besar dan Kecil



Telegrap



Titik dan Garis



Cermin



Sinar Matahari Pendek/ Panjang



Berikut kunci untuk membaca sandi morse:



Cara Membaca: 1. Gambar di atas terbagi menjadi dua bagian, kanan dan kiri. 2. Cara membacabya dari atas ke bawah. 3. Blok putih menunjukkan (.) dan blok hitam strip(-). 4. Contoh sebelah kiri: jika isyarat menunjukan satu kali putih sama dengan satu titik artinya huruf E. Contoh 1: (dibaca dari atas) putih-putih-putih-putih artinya 4 titik(. . . .) Berarti huruf H Contoh 2: Hitam-hitam-putih artinya 2 strip 1 titik (- - .) berarti huruf G



5. Ingat blok sebelah kiri selaludiawali dengan blok Titik (putih) dan blok kanan selalu diawali dengan blok Strip (hitam).



Huruf Morse



Tanda- tanda Baca Nama



Sandi



Titik



.....



Tanda seru



-. . - -



Koma



.-.-.-



Kurung



-. - - . -



Apostrophe



.---.



Titik berganda



--- . . .



Titik koma



-.-.-.



Tanda mengucap



.-. .-.



Tanda tanya



..-..



Garis pemisah



-. .-.



Semboyan peluit



NO Perintah



Sandi



1



Berkumpul



. . . . . . . . . . dst



2



Berpisah



- - - - - - - - - -dst



3



Berbaris



.-..



4



Bersiap(awas)



-



5



Maju



..



6



Berhenti



.



7



Balik kanan



...



8



Lari



.--.



9



Kepala regu maju



...-



10



Bahaya



. - . - . - . dst



11



Tunggu



..-..



12



Mengerti



...-.



13



Lencang kanan



-.-



14



Berhitung



....



15



Hadap kanan



-.



16



Hadap kiri



.-



17



Belok kanan



-..



18



Belok kiri



.--



19



Istirahat ditempat



..-



2. Smaphore Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan dua bendera, dimana masing - masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm. Untuk warna sering digunakan adalah warna merah dan kuning, dengan warna merah terletak berada dekat tonkat. Mengirim dan menerima berita dengan smaphore hanya dapat dilakukan pada jarak + 100 200 meter atau sejauh yang dapat dilihat oleh mata secara jelas, usahakan untuk mengirim



atau menerima berita kita berada pada tempat yang terang/ jelas, jangan terhalang oleh sesuatu yang dapat mengganggu pandangan mata. Untuk pengirim dan penerima sebaiknya dilakukan oleh 2 orang, untuk mengirim: 1 orang membacakan isyarat dan satu orang memberi isyarat, untuk penerima: 1 orang menerjemahkan isyarat berita, 1 orang lagi menuliskan isi berita yang diterima. Sikap pengirim dan penerima adalah posisi "istirahat ditempat", demikian juga cara memegang tongkat, seolah - olah tongkat semaphore itu adalah sambungan dari kedua tangan kita.



Contoh: Pramuka (3-5),(3-7),(1-2),(2-7),(4-6),(2-5),(1-2) P



R



A



M



U



K



A



Cara mengirim pesan dengan isyarat semaphore: Tata cara mengirim berita dengan menggunakan bendera semaphore memiliki aturan baku. Aturan tersebut adalah sebagai berikut:



No Aturan 1



Pengirim berita mengirim kode huruf U-R berulang ulang untuk menandai bahwa pesan akan segera dikirim.



2



Jika penerima pesan telah siap untuk menerima maka mengirim huruf K. Jika penerima belum siap mengirim huruf Q



3



Jika penerima telah siap pengirim pesan mengirim huruf-huruf isi pesan satu-persatu. Untuk memisahkan setiap kataposisi bendera dipegang bersilang di bawah.



4



Jika terjadi kesalahan mengirim berita, kiri\m huruf E 8 kali ( EEEEEEEE)



5



Jika setiap perkataan telah diterima dengan baik penerima pesan mengirim huruf C



6



Jika pengirim berita mengirim huruf I-M-I dirangkai. Artinya penerima meminta kata terakhir di ulang. Ulangi kembali mengirim kata terakhir sebelum diteruskan kata-kata berikutnya.



7



Untuk menyatakan berita telah selesai dikirim dinyatakan dengan huruf A-R. Tunggu sampai penerima mengiirim huruf R yang berarti berita telah diterima dengan baik.



3. Sandi Angka 1 Contoh: PERGILAH DARI SINI DENGAN DIAM DAN CARILAH KAKAK "16 - 5 -18 - 7 - 9 - 12 - 1 - 8 - 4 - 1- 18 - 9 - 19 - 9 - 14 - 9 - 4 - 5 - 14 - 7 - 1 - 14 - 4 - 9 - 1 - 13 - 4 - 1 - 14 - 3 - 1 - 18 - 9- 12 - 1 - 8 - 11 - 1 - 11 - 1 - 11"



Atau



4. Sandi Angka 2 Sandi angka 2 kurang lebih sama dengan sandi angkat 1 tetapi agak lebih sulit.



5. Sandi Kotak 1 Kunci: Tempat dimana huruf tersebut berada, huruf satu tanpa titik, huruf kedua pakai satu titik. perhatikan kunci dan contoh sandi ini:



6. Sandi Kotak 2 Kunci: Tidak berbeda jauh dengan sandi kotak 1, bedanya hanya bentuk kuncinya dibuat pagar saja tanpa bentuk silang, penulisan hurufnya masing-masing 3 huruf pada tempatnya kecuali dua huruf terakhir, demikian pula pemberian titik pada hurufnya, huruf pertama tanpa titik, huruf kedua dengan satu titik dan huruf ketiga dengan dua titik, kecuali pada huruf Y dan Z.



Perhatikan kunci dan contoh beriut:



7. Sandi Kotak 3 Kunci: Sandi kotak 3 lebih sulit daripada sandi kotak 1 dan 2, karena bentuk kuncinya yang cukup rumit dengan bentuk seperti gambar di bawah.



Perhatikan kunci dan contoh berikut:



8. Sandi Kordinat Dalam menentukan kata kunci seorang pramuka berhak menggunakan kata-kata yang mereka pilih dan sepakati sendiri, secara umum terdiri atas dua kata yang masing-masing kata terdiri atas 5 huruf seperti MERAH PUTIH, BALAI IRUNG, MAWAR MWERAH dan lainlain.



Dalam merangkai satu huruf dengan huruf yang lainya digunakan koma, untuk pemisah antara kata tetap menggunakan spasi, Cara membaca kotak kunci adalah dari kata yang diatas terlebih dahulu baru kebawah sebagai contoh kata kunci "BUNGA MOLEK" dan "MERAH PUTIH".



kunci: MERAH PUTIH



Contoh: MI,RI,MP,RT,MH,MT,MP dibaca: Pramuka



9. Sandi Kurung Contoh: ((5 ((7 ( ((2 (((2 (8 ( Dibaca: Pramuka



10. Sandi Rumput Kunci: Sandi ini berpedoman pada huruf sandi Morse, cara menuliskan seperti rumput yang sedang tumbuh, dimana rumput pendek sama dengan titik(.) dan rumput panjang sama dengan strip().



Kemudian untuk menyambung antara satu huruf dengan hruf lainnya adalah dengan tanda tanah yang datar. Perhatikan contoh berikut:



Sekarang silahkan coba sandi ini dengan menuliskan nama kalian. Selamat mencoba !



11. Sandi AND Mengapa disebut sandi AND? Karena cara penulisannya adalah disisipkan kata AND di antara kata-kata yang akan sidandikan.



Kunci : setiap kata sisipkan "AND"



Perhatikan contoh:



12. Sandi Kimia ket: sandi kimia mengunakan rumus morse. jadi (.) sama dengan huruf a e i o u dan (-) selain huruf a e i o u apa bila disusun akan menjadi rumus kimia. Contoh: Pramuka (OS2A,OHA,OH,H2,O2H,NOH,OH)



13. Sandi Isyarat Sandi ini biasanya berguna saat kita ingin berkomonikasi dengan orang yang mengidap TUNAWICARA atau TUNARUNGU.



14. Sandi AN dan AZ Sandi ini mudah sekali adik-adik, hanya dengan menuliskan huruf kebalikan dari setiap huruf yang berlawanan dari setiap huruf yang berlawanan urutannya, maka apabila kita menuliskanya sebagai pesan, niscaya orang yang akan membacanya pasti menemukan kesulitan, kecuali mereka yang sudah mengetahui kuncinya. Mari kita perhatikan kunci dan contoh nya dibawah ini:



Sandi AN kunci:



Contoh:Pramuka AN: CENZHXN



Sandi AZ kunci:



Contoh:Pramuka AZ: KIZNFPZ



15. Sandi MARENGOS Sandi ini merupakan sandi yang cukup mudah karena cuma mengganti huruf yang terdapat dikunci menjadi nomor, dan selain huruf yang terdapat dikunci memakai huruf asli.



Kunci:



16. Sandi Kompas



Sandi ini merupakan sandi yang menyerupai seperti jarum kompas maka dari pada itu sandi ini di namakan sandi kompas.



17. Sandi Bata Sandi bata adalah sandi yang meyerupai seperti tumpukan bata yang disusun.



18. Sandi Jam Adik-adik pasti tahu apa itu jam? Benda penunjuk waktu yang setiap hari kita liat. Entah bagaimana duniaini jika tidak ada jam. Kenapa namanya demikian? Karena sandi jam dibuat dengan perhitungan dan kuncinya adalah menggunakan sejumlah angkat yang menunjukkanb suatu waktu. Hmmm..... Bingung/ Mari kita lihat contoh di bawah ini:



19. Sandi Datar Sandi dasar artinya susunan huruf ditulis mendatar dan dibaca menurun kuncinya, untuk menemukan kunci jumlah huruf dalam satu kata bagi kedalam kelompok yang sama( kalau kelompok yang terakhir jumlahnya kurang, maka harus ditambah huruf X).



Contoh:



20. Sandi Tanggal Sandi ini di buat dengan kunci menggunakan kunci sbb: 17-08-1945, susunan huruf melangkah sesuai dengan angka pada urutannya.memecahnya adalah sebaliknya/ Contoh: L A N J U T K A N 17 081 94 5 1



jadi 1 huruf sesudah L adalah M, 7 huruf sesudah A adalah H, 0 huruf sesudah N adalah N, 8 huruf sesudah J adalah R, 1 huruf sesudah U adalah V, 9 huruf sesudah T adalah C, 4 huruf sesudah K adalah O, 5 huruf sesudah A adalah F, 1 huruf sesudah N adalah O. Dan seteusnya.........



21. Sandi Langkah



22. Sandi Balik



23. Sandi Barang



24. Sandi Ular



25. Sandi Baca Silang



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsaIndonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia. Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pramuka sPandega atau para pemuda usia antara 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya memiliki beberapa krida, yang masing-masing mengkhususkan pada subbidang ilmu tertentu. Setiap Krida memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk memperoleh Tanda Kecakapan KhususKelompok Kesatuan Karyaan yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di Saka tersebut. Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka disingkat Pertisaka yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka, sedangkan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka disingkat Peransaka. Kegiatan Peransaka antara lain melakukan transfer bidang keilmuan masing-masing Satuan Karya. Pada dasarnya Satuan Karya hanya diatur di tingkat nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, namun ternyata ada Satuan Karya yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Daerah yang bersangkutan.



DAFTAR PUSTAKA http://tungaugajahmada.blogspot.co.id/2015/02/kumpulan-sandi-sandi-pramukaterlengkap.html https://sarungpreneur.com/susunan-makalah/ http://tionunit6.blogspot.co.id/2016/05/makalah-pramuka.html http://makalah15.blogspot.co.id/2015/02/makalah-pramuka-indonesia-terlengkap.html http://tungaugajahmada.blogspot.co.id/2015/02/kumpulan-sandi-sandi-pramukaterlengkap.html http://litaerlita25.blogspot.co.id/2015/02/makalah-sandi-pramuka.html http://setyoyoyo.blogspot.co.id/2013/03/awal-mula-pramuka-masuk-ke-indonesia.html