Makalah Sejarah Keperawatan Gawat Darurat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH SEJARAH KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DI INDONESIA DAN DUNIA



DI SUSUN OLEH : EGA REZKY MAGGAVIRA NIM : 2017 01 1 007



AKADEMI KEPERAWATAN LUWUK



TAHUN AJARAN 2019/2020



KATA PENGANTAR Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya.Banyak rintangan dan hambatan yang saya hadapi dalam penyusunan makalah ini. Namun berkat bantuan dan dukungan dari teman-teman sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini. Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan para pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan doa. Tidak lupa pula saya mengharap kritik dan saran untuk memperbaiki makalah kami ini, di karenakan banyak kekurangan dalam mengerjakan makalah ini.



Luwuk,20 Mei 2019



A. PENGERTIAN Triage adalah suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus dengan suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan serta fasilitas yang paling efisien dengan tujuan untuk memilih atau menggolongkan semua pasien yang memerlukan pertolongan dan menetapkan prioritas penanganannya (Kathleen dkk, 2008). Triage adalah usaha pemilahan korban sebelum ditangani, berdasarkan tingkat kegawatdaruratan trauma atau penyakit dengan mempertimbangkan prioritas penanganan dan sumber daya yang ada. Triage adalah suatu system pembagian/klasifikasi prioritas klien berdasarkan berat ringannya kondisi klien/kegawatdaruratannya yang memerlukan tindakan segera. Dalam triage, perawat dan dokter mempunyai batasan waktu (respon time) untuk mengkaji keadaan dan memberikan intervensi secepatnya yaitu ≤ 10 menit. Triase berasal dari bahasa Perancis trier dan bahasa inggris triage dan diturunkan dalam bahasa Indonesia triase yang berarti sortir. Yaitu proses khusus memilah pasien berdasar beratnya cidera/penyakit untuk menentukan jenis perawatan gawat darurat. Kini istilah tersebut lazim digunakan untuk menggambarkan suatu konsep pengkajian yang cepat dan berfokus dengan suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan serta fasilitas yang paling efisien terhadap 100 juta orang yang memerlukan perawatan di UGD setiap tahunnya (Pusponegoro, 2010). B. SEJARAH TRIAGE Penggunaan istilah triage ini sudah lama berkembang. Konsep awal triage modern yang berkembang meniru konsep pada jaman Napoleon dimana Baron Dominique Jean Larrey (1766 – 1842), seorang dokter bedah yang merawat tentara Napoleon, mengembangkan dan melaksanakan sebuah system perawatan dalam kondisi yang paling mendesak pada tentara yang datang tanpa memperhatikan urutan kedatangan mereka. System tersebut memberikan perawatan awal pada luka ketika berada di medan perang kemudian tentara diangkut ke rumah sakit/tempat perawatan yang berlokasi di garis belakang. Sebelum Larrey menuangkan konsepnya, semua orang yang terluka tetap berada di medan perang hingga perang usai baru kemudian diberikan perawatan. Pada tahun 1846, John Wilson memberikan kontribusi lanjutan bagi filosofi triase. Dia mencatat bahwa, untuk penyelamatan hidup melalui tindakan pembedahan akan efektif bila dilakukan pada pasien yang lebih memerlukan. Pada perang dunia I, pasien akan dipisahkan di pusat pengumpulan korban secara langsung akan dibawa ke tempat dengan fasilitas yang sesuai. Pada perang dunia II diperkenalkan pendekatan triage dimana korban dirawat pertama kali dilapangan oleh dokter dan kemudian dikeluarkan dari garis perang untuk perawatan yang lebih baik. Pengelompokan pasien dengan tujuan untuk membedakan prioritas penanganan dalam medan perang pada perang dunia I, maksud awalnya adalah untuk menangani luka yang minimal pada tentara sehingga dapat segera kembali ke medan perang. Penggunaan awal kata “trier” mengacu pada penampisan screening di medan perang. Kini istilah tersebut lazim digunakan untuk menggambarkan suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus dengan suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan serta fasilitas yang paling efisien terhadap hamper 100 juta orang yang memerlukan pertolongan di unit gawat darurat (UGD) setiap tahunnya. Berbagai system triage mulai dikembangkan pada akhir tahun 1950-an seiring jumlah kunjungan UGD yang telah melampaui kemampuan sumber



daya yang ada untuk melakukan penanganan segera. Tujuan triage adalah memilih atau menggolongkan semua pasien yang datang ke UGD dan menetapkan prioritas penanganan. C. SEJARAH KEPERAWATAN DARURAT Sekitar tahun 1800-an rumah sakit menjadi lebih populer dan ada pertumbuhan dalam perawatan darurat. Pengembangan pertama ruang gawat darurat awalnya disebut "The First Aid Room". Awalnya, perawat hanya memakai luka ganti, mengoleskan salep mata, mengobati luka bakar ringan dengan salep dan perban, dan mendatangi pasien dengan penyakit ringan seperti pilek dan sakit tenggorokan. Aturan praktis adalah yang pertama masuk, pertama dilayani, tetapi ada banyak kasus di mana beberapa orang lebih membutuhkan perawatan darurat daripada yang lain dan karena situasinya menjadi lebih tak tertahankan, salah satu perkembangan medis terbesar muncul dalam perspektif: triase . Selama berabad-abad triase telah digunakan dalam perang tetapi belum ditetapkan di departemen darurat. Triase pertama kali disebut selama masalah non-bencana adalah di Yale, Rumah Sakit Newhaven, Amerika Serikat, pada tahun 1963, dan sejak saat itu telah berkembang dan lebih jelas. 1. UNIT GAWAT DARURAT (UGD) Adalah salah satu bagian di rumah sakit yang menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan cedera, yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya. Di UGD dapat ditemukan dokter dari berbagai spesialisasi bersama sejumlah perawat dan juga asisten dokter. Saat tiba di UGD, pasien biasanya menjalani pemilahan terlebih dahulu, anamnesis untuk membantu menentukan sifat dan keparahan penyakitnya. Penderita yang terkena penyakit serius biasanya lebih sering mendapat visite oleh dokter daripada mereka yang penyakitnya tidak begitu parah. Setelah penaksiran dan penanganan awal, pasien bisa dirujuk ke RS, distabilkan dan dipindahkan ke RS lain karena berbagai alasan, atau dikeluarkan. Kebanyakan UGD buka 24 jam, meski pada malam hari jumlah staf yang ada di sana akan lebih sedikit. 1. SEJARAH KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DI AFRIKA Perawat darurat bekerja di berbagai tempat, banyak di antaranya kekurangan staf karena kekurangan perawatan di seluruh Afrika . Ada juga kekurangan dokter, meninggalkan banyak tugas bagi perawat dengan pedoman atau standar terbatas untuk ditangani, dan bagi banyak perawat darurat, ruang lingkup praktik sangat tidak ditentukan. Perawat mungkin dipaksa untuk bekerja di luar ruang lingkup mereka menyebabkan frustrasi dan meningkatkan peluang bahaya kesehatan kerja. Dapat berspekulasi bahwa protokol triage kurang atau tidak diikuti. Pengetahuan dasar yang terbatas dan keterampilan keperawatan darurat yang termasuk dalam program pelatihan perawat sarjana, dan terbatasnya jumlah pelatih perawat, memberikan kesulitan bagi banyak perawat yang menunggu untuk memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk bekerja dalam situasi darurat.



D. PRAKTISI PERAWAT DARURAT (ENP) 1. Di Britania Raya Seorang perawat spesialis akan secara independen menilai, mendiagnosis, menyelidiki, dan merawat berbagai kecelakaan umum dan cedera yang bekerja secara mandiri tanpa merujuk pada staf medis. Mereka terutama mengobati berbagai masalah muskuloskeletal , masalah kulit , dan penyakit ringan. Mereka dilatih keterampilan keperawatan tingkat lanjut. Di bawah sistem penilaian Layanan Kesehatan Nasional , ENP biasanya diberi peringkat Band 6 atau 7. Selain itu, beberapa perawat spesialis melakukan sebagai [praktisi perawatan darurat]. Mereka umumnya bekerja di pengaturan pra- rumah sakit yang menangani berbagai masalah medis atau darurat. Fungsi utama mereka adalah untuk menilai, mendiagnosis, dan merawat pasien di rumah dalam keadaan darurat. 2. Di Amerika Serikat Seorang perawat praktik tingkat lanjut menilai, mendiagnosis, dan mengobati berbagai penyakit umum, cedera, dan proses penyakit dalam pengaturan perawatan darurat. ENP dilatih dalam keterampilan keperawatan dan medis tingkat lanjut seperti interpretasi xray , pemeriksaan lampu celah mata , penjahitan , anestesi lokal dan regional , insisi dan drainase abses , teknik jalan nafas lanjut, pengurangan fraktur, dan pengecoran dan belat . 3. Di Australia Praktisi perawat Australia mengikuti pedoman praktik klinis yang dikembangkan oleh Kolaboratif Praktisi Perawat Darurat Victoria (VENPC), yang telah mendukung pengembangan praktisi perawat di Victoria. Ini termasuk merawat cedera kepala ringan, luka bakar, luka terbuka, nyeri sendi (Haemophilia), paparan darah dan cairan, perdarahan PVA, diduga ISK, nyeri perut, selulitis dan banyak lagi.



DAFTAR PUSTAKA : https://en.wikipedia.org/wiki/Emergency_nursing#The_history_of_emergency_nursing http://diaryforberti.blogspot.com/2014/12/makalah-keperawatan-gawat-darurat-triage.html