Makalah-Teori-Neo-Klasik Kelompok 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI TEORI NEO KLASIK



Disusun oleh: Nelsa Eka Putri (C1A018007) Faris Fauzan Suwarta Putra (C1A018048) Nurhajja (C1A018092) Hargiwansyah (C1A018098) Marlizatul Fitriyasih (C1A018145) Nico Vernando (C1A018208) Tessya Rachmadania (C1A018230)



Dosen Pengampu : Dr.Siti Hodijah,S.E.M.Si Syafi,i,S.E.,M.E.



PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JAMBI 2020 i



Kata Pengantar Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga makalah yang berjudul “ Teori Neo Klasik” ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana dan tepat pada waktunya tanpa ada halangan apapun. Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi pada semenster ganjil tahun 2020-2021. Selain itu, dalam makalah ini diuraikan tentang Latar Belakang Teori Neo Klasik, Konsep, Isi dan Tokoh yang mengemukakan Teori Neo Klasik serta Kelemahan dan Kelebihan Teori Neo Klasik. Dengan penuh kesadaran penulis mengakui bahwa dalam menyelesaikan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, atas terselesaikannya penulisan makalah ini tidak lupa penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada : Allah SWT karena telah memberikan penulis kemudahan dalam penulisan makalah Dalam penyusunan makalah ini telah diusahakan semaksimal mungkin akan tetapi penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan sedikitnya pengalaman penulis, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang berguna dari semua pihak yang telah membaca makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang membaca dan masyarakat pada umumnya. Jambi, 22 November 2020



Penulis



ii



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL............................................................................................. i KATA PENGANTAR........................................................................................... ii DAFTAR ISI......................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang........................................................................................... 1 b. Rumusan Masalah..................................................................................... 2 c. Tujuan........................................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3 a. Latar Belakang Teori Neo Klasik.............................................................. 3 b. Tokoh-tokoh yang mengemukakan Teori Neo Klasik.............................. 4 c. Konsep dan Isi Teori Neo Klasik.............................................................. 7 d. Kelemahan dan Kelebihan Teori Neo Klasik............................................ 11 BAB III PENUTUP............................................................................................... 14 a. Kesimpulan................................................................................................ 14 b. Saran.......................................................................................................... 14 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 15



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia diikuti juga oleh perkembangan pemikiran disemua bidang kehidupan, tidak terkecuali dibidang ekonomi. Perkembangan awal mengenai teori ekonomi klasik dilanjutkan oleh munculnya teori neoklasik. Mazhab neoklasik telah mengubah pandangan tentang ekonomi baik dalam teori maupun dalam metodologinya. Teori nilai tidak lagi didasarkan pada nilai tenaga kerja atau biaya produksi tetapi telah beralih pada kepuasan marjinal (marginal utility). Teori organisasi Neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori organisasi Neoklasik merubah, menambah, dan dalam banyak  hal memperluas teori klasik. Teori Neoklasik didefinisikan sebagai suatu organisasi sebagai kelompok dengan tujuan bersama. Bila pada teori klasik banyak menitik beratkan pembahasannya pada struktur, tata tertib, organisasi formal, faktor-faktor ekonomi dan rasionalitas tujuan sedangkan teori neoklasik banyak menekankan pentingnya aspek sosial dalam pekerjaan atau organisasi informal dan aspek psikologis (emosi). Jadi berdasarkan kesimpulan diatas, penulis tertarik untuk mengangat Teori Neo Klasik sebagai judul dari sebuah makalah.



1



B. Rumusan Masalah 1. Apa latar belakang dari Teori Neo Klasik? 2. Siapa saja tokoh-tokoh yang mengemukakan Teori Neo Klasik? 3. Apa Konsep dan Isi dari Teori Neo Klasik? 4. Apa Kelemahan dan Kelebihan dari Teori Neo Klasik? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisa secara mendalam mengenai Latar Belakang Teori Neo Klasik 2. Untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisa secara mendalam mengenai Tokoh yang mengemukakan Teori Neo Klasik 3. Untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisa secara mendalam mengenai Konsep dan Isi Teori Neo Klasik 4. Untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisa secara mendalam mengenai Kelemahan dan Kelebihan Teori Neo Klasik.



2



BAB II PEMBAHASAN A. Latar Belakang Teori Neo Klasik Teori neo klasik sebenarnya bukan merupakan teori baru yang muncul seperti teori klasik. Teori neoklasik muncul dan “mengusulkan” perubahanperubahan pada teori klasik, sejak diperkenalkannya ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia. Pendekatan neoklasik mencakup uraian sistematis organisasi informal, dan pengaruhnya para organisasi formal. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percoaan yang dilakukan di Hawthorne, serta tulisan Hugo Nunsterberg. Pendekatan neoklasik ditemukan juga di dalam bukubuku tentang hubungan manusiawi seperti Ardner dan Moore, Human Ralation in Industry dan sebagainya. Munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang dilakukan di Pabrik Howthorne tahun 1924 milik perusahaan Western Elektric di Cicero yang disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang dilakukan ELTON MAYO seorang riset dari Western Electric menyimpulkan bahwa pentingnya memperhatikan insentif upah dan Kondisi kerja karyawan dipandang sebagai factor penting peningkatan produktifitas. Sejarah



Perkembangan



Teori



Neoklasik.



Ekonomi



klasik,



yang



dikembangkan pada abad 18 dan 19, termasuk teori nilai dan distribusi teori. Nilai produk dianggap tergantung pada biaya yang terlibat dalam memproduksi produk tersebut. Penjelasan tentang biaya ekonomi klasik adalah sekaligus penjelasan tentang distribusi. Seorang tuan tanah menerima sewa, pekerja menerima upah, dan seorang petani penyewa kapitalis menerima keuntungan atas investasi mereka. Pendekatan klasik termasuk karya Adam Smith dan David Ricardo . Namun, beberapa ekonom secara bertahap mulai menekankan nilai yang dirasakan dari suatu barang kepada konsumen. Mereka mengajukan teori bahwa nilai suatu produk adalah untuk dijelaskan dengan perbedaan utilitas (kegunaan) kepada konsumen. (Di Inggris, ekonom cenderung untuk konsep utilitas sesuai dengan Utilitarianisme dari Jeremy Bentham dan kemudian dari John Stuart Mill .)



3



Langkah ketiga dari ekonomi politik untuk ekonomi adalah pengenalan marginalisme dan dalil bahwa para pelaku ekonomi membuat keputusan berdasarkan margin . Sebagai contoh, seseorang memutuskan untuk membeli sandwich kedua berdasarkan seberapa penuh mereka setelah yang pertama, perusahaan mempekerjakan karyawan baru berdasarkan kenaikan diharapkan dalam keuntungan karyawan akan membawa. Hal ini berbeda dengan pengambilan keputusan agregat ekonomi politik klasik dalam hal ini menjelaskan bagaimana barang vital seperti air bisa murah, sedangkan kemewahan bisa mahal. Mazhab neoklasik telah mengubah pandangan tentang ekonomi baik dalam teori maupun dalam metodologinya. Teori nilai tidak lagi didasarkan pada nilai tenaga kerja atau biaya produksi tetapi telah beralih pada kepuasan marjinal (marginal utility). Pendekatan ini merupakan pendekatan yang baru dalam teori ekonomi. Salah satu pendiri mazhab neoklasik yaitu Gossen, dia telah memberikan sumbangan dalam pemikiran ekonomi yang kemudian disebut sebagai Hukum Gossen I dan II. Hukum Gossen I menjelaskan hubungan kuantitas barang yang dikonsumsi dan tingkat kepuasan yang diperoleh, sedangkan Hukum Gossen II, bagaimana konsumen mengalokasikan



pendapatannya



untuk



berbagai



jenis



barang



yang



diperlukannya. B. Tokoh-tokoh yang mengemukakan Teori Neo Klasik 1. Hugo Munsterberg Sebagai pencetus psikologi industry yang diakui luas, Hugo Munsterberg menulis bukunya yang paling menonjol, Psychology and Industrial Efficiency, pada tahun 1913. Buku ini merupakan jembatan penting antara manajemen ilmiah dan perkembangan lebih lanjut teori neoklasik yang berkembang sekitar tahun 1930-an. Pada dasarnya Munsterberg menekankan adanya perbedaan-perbedaan karakteristik individual dalam organisasiorganisasi. 2. Marx Menurut Marx nilai komoditas sepadan dengan input - input tenaga kerja. Hanya tenaga kerja yang dapat menghasilkan laba. Namun bagi kaum Neo - Klasik, teori nilai kerja Marx tidak mampu menggambarkan secara jelas mengenai nilai suatu komoditas. Dengan pendekatan marginal, kaum Neo 4



Klasik mengatakan bahwa faedah suatu komoditas akan semakin menurun dengan semakin banyak terpenuhinya kebutuhan akan komoditas itu. Teori nilai kerja Marx menerangkan bahwa nilai komoditas selalu sama dengan input labor. Namun teori marginal utility mengatakan bahwa nilai suatu komoditas selalu dikaitkan dengan faedah ( utility ) - selalu berubah sejalan dengan bertambahnya kuantitas yang kita konsumsi. Bila individu meminta suatu komoditas tertentu maka utility yang diterima bertambah. Tambahan kuantitas komoditi akan menambah besar utility total yang diterima. Namun meski utility total terus meningkat, pada titik tertentu utility total akan mencapai titik jenuh dan utility marginal menjadi nol. 3. Heindrich Gossen Pencetus teori ini adalah Heindrich Gossen yang akhirnya menjadi Hukum Gossen I. Hukum Gossen I menjelaskan hubungan kuantitas barang yang dikonsumsi dan tingkat kepuasan yang diperoleh, sedangkan dalam hukum Gossen II dikatakan bahwa sumber daya dan dana yang tersedia selalu terbatas secara relatif terhadap kebutuhan - kebutuhan manusia yang beraneka ragam dan hampir tak terbatas dan bagaimana konsumen mengalokasikan pendapatannya untuk berbagai jenis barang yang diperlukannya. 4. Schumpeter (Aliran Neo Klasik) Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi dan para pengusaha merupakan golongan yang akan terus-menerus membuat pembaruan atau inovasi dalam ekonomi. Hal ini bertujuan untuk peningkatan pertumbuhan perekonomian jika para pengusaha terus-menerus mengadakan inovasi dan mampu pengadakan kombinasi baru atas investasinya atau proses produksinya.  Adapun jenis-jenis inovasi, di antaranya dalam hal berikut. a) Penggunaan teknik



d) Penggunaan manajemen



produksi



e) Penggunaan teknik



b) Penemuan bahan dasar



pemasaran.



c) Pembukaan daerah pemasaran



5. Harrod – Domar (Aliran Neo Klasik) 5



Dalam analisis teori pertumbuhan ekonomi menurut Teori Harrod – Domar, menjelaskan tentang syarat yang harus dipenuhi supaya perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguh (steady growth) dalam jangka panjang. Asumsi yang digunakan oleh Harrod–Domar dalam teori pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh beberapa hal-hal berikut. a) Tahap awal perekonomian telah mencapai tingkat full employment b) Perekonomian terdiri atas sektor rumah tangga (konsumen) dan sektor perusahaan (produsen) c) Fungsi tabungan dimulai dari titik nol, sehingga besarnya tabungan proporsional dengan pendapatan. d) Hasrat menabung batas (Marginal Propencity to Save) besarnya tetap. Sehingga menurut Harrod – Domar pertumbuhan ekonomi yang teguh akan mencapai kapasitas penuh (full capacity) dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh tingkat investasi. Pengeluaran investasi mempunyai pengaruh terhadap permintaan dan penawaran. 6.



Sollow–Swan (Aliran Neo Klasik) Menurut teori Sollow–Swan, terdapat empat anggapan dasar dalam menjelaskan



pertumbuhan



ekonomi.



Pada



tahun



1817,



David



Ricardo menerbitkan buku yang berjudul The Principles of Political Economy and Taxation. Bukunya mempunyai pengaruh besar dalam pemikiran ekonomi, karena kecakapannya



menganalisis masyarakat



dengan



istilah-istilah yang



abstrak. Sollow Swan berkesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh pertumbuhan penduduk, akumulasi modal, kemajuan teknologi. 7. Robert Sollow –  Trevor Swan Anggapannya bahwa: - Tenaga kerja (penduduk) tumbuh dengan laju tertentu - Ada kecenderungan menabung dari masyarakat - Seluruh tabungan diinvestasikan4. dan fungsi produksi Q = f (K.L). Artinya bahwa hasil produksi itu dihasilkan dari kombinasiantara faktor modal dan tenaga kerja. 8. W.W Rostow Membagi tahap pertumbuhan ekonomi terdiri dari : -



Masyarakat tradisional, masih mementingkan diri sendiri



-



Prasyarat lepas landas (transisi) 6



-



Lepas landas (take off)



-



Tingkat kematangan



-



Masa konsumsi tinggi



C. Konsep dan Isi Teori Neo Klasik Teori ini lebih berdasarkan kepada kepuasan marginal daripada biaya produksi maupun tenaga kerja. Selain itu permintaan dan penawaran dalam pasar neo klasik harus maksimal. Didalam teori neo klasik ini ada yang namanya hak kepemilikan. Hak kepemilikan adalah hak memiliki, menggunakan, menguasai kekuasaan . Terdapat dua teori dalam hak kepemilikan, yaitu : 



Teori Positivis, yaitu hak kepemilikan bersifat politik. Jadi hak kepemilikan ini bisa digugat. 







Teori hak kepemilikan tidak statis, yaitu hak kepemilikan yang bisa berubah sewaktu-waktu dan berkembang. Di dalam teori ini juga terdapat eksternalisasi yaitu pihak ketiga atau pihak luar yang tidak terlibat dalam suatu proses perekonomian tetapi mereka terkena dampak dari proses tersebut. Jadi, pemerintah harus bisa melindungi pihak ketiga atau eksternalisasi tersebut. Kemudian didalam teori neo klasik juga terdapat kegagalan pasar seperti pada teori klasik. Kegagalan pasar yang dimaksud tersebut adalah barang publik. Bahwa dalam neo klasik, pasar terkadang tidak bisa menyediakan barang yang dibutuhkan sehingga menjadi barang publik. Dalam neo klasik juga terdapat istilah monopoli dan oligopoli. Pasar Monopoli merupakan pasar yang mempunyai hanya satu barang atau homogen dan banyak yang membutuhkan, produsen atau perusahaannya juga hanya satu sehingga mereka bebas dalam mengatur segalanya dan tidak ada pesaing. Sedangkan pasar oligopoli adalah pasar yang barangnya homogen, sedangkan dalam pasar terdapat dua atau lebih perusahaan yang menjualnya. Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan



7



pada “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”. Aliran pemikiran lebih lanjut yang muncul digambarkan sebagai neoklasik, dan secara sederhana sebagai teori atau aliran hubungan manusiawi. Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori neoklasik merubah, menambah, dan dalam banyak hal memperluas teori klasik. Teori neoklasik adalah menekankan pentingnya aspek psikologi dan sosial karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya. Aliran neoklasik bukan merupakan atau mencetuskan suatu teori murni seperti yang dilakukan aliran klasik. Pengikut aliran neoklasik adalah mereka yang membahas kelemahan model klasik pada perilaku organisasi, tetapi tidak menentang seluruh teori klasik. 1. Pokok Pikiran Teori Neoklasik Ekonomi neoklasik adalah istilah yang digunakan untuk berbagai pendekatan untuk ekonomi berfokus pada penentuan harga, output, dan pendapatan distribusi di pasar melalui penawaran dan permintaan , sering dimediasi melalui maksimalisasi hipotesis utilitas dengan pendapatan terbatas individu dan dari keuntungan dengan biaya terbatas perusahaan yang menggunakan informasi yang tersedia dan faktor-faktor produksi, sesuai dengan teori pilihan rasional. Ekonomi neoklasik bertumpu pada tiga asumsi, meskipun cabangcabang tertentu dari teori neoklasik mungkin memiliki pendekatan yang berbeda: -



Orang-orang memiliki preferensi rasional antara hasil yang dapat diidentifikasi dan terkait dengan nilai



-



Individu



memaksimalkan



utilitas



dan



perusahaan



memaksimalkan



keuntungan -



Orang bertindak independen atas dasar informasi yang lengkap dan relevan.



2. Perkembangan Teori Organisasi Neo Klasik Teori organisasi Neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori organisasi Neoklasik merubah, menambah, dan dalam banyak  hal memperluas teori klasik. Teori organisasi Neoklasik didefinisikan sebagai suatu organisasi sebagai kelompok dengan tujuan bersama. Bila pada teori klasik banyak menitik beratkan pembahasannya pada struktur, tata tertib, organisasi formal, 8



factor-faktor ekonomi dan rasionalitas tujuan sedangkan teori neoklasik banyak menekankan pentingnya aspek sosial dalam pekerjaan atau organisasi informal dan aspek psikologis (emosi). Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaanpercobaan yang dilakukan di Hawthorne, serta tulisan Hugo Munsterberg. Pendekatan neoklasik ditemukan juga di dalam buku-buku tentang hubungan manusiawi seperti Gardener dan Moore, Human Ralation in Industry dan sebagainya. Sebagai pencetus psikologi industry yang diakui luas, Hugo Munsterberg menulis bukunya yang paling menonjol, Psychology and Industrial EfficiencyI,pada tahun 1913. Buku ini merupakan jembatan penting antara manajemen ilmiah dan perkembangan lebih lanjut teori neoklasik yang berkembang sekitar tahun 1930-an. Pada dasarnya Munsterberg menekankan adanya perbedaan-perbedaan karakteristik individual dalam organisasiorganisasi. Percobaan Hawthone dimulai tahun 1924 di pabrik Hawthorne milik perusahaan Western Electric di Cicero, Illinois, dekat Chocago, dan disponsori oleh National Research Council (Lembaga riset Nasinal). Studi Hawthorne memperkenalkan gagasan bahwa organisasi adalah suatu sistem terbuka dimana segmen-segmen teknis dan manusiawi saling berkaitan erat . Studi tersebut juga menekankan pentingnya sikap karyawan dalam era dimana insentif upah dan kondisi kerja phisik sering dipandang sebagai satu-satunya faktor yang menetukan produktivitas. Akhirnya percobaan Hawthorne menunjukan bagaimana kegiatan kelompok-kelopmpok kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi. Penemuan-penemuan Hawthorn, bagaimanapun juga telah menambah dimensi-dimensi baru esensial bagi teori organisasi. Akhirnya percobaanpercobaan Hawthorne menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok kerja kohesif sangar berpengaruh pada organisasi. Oleh karena itu teori neoklasik mengemukan perlunya: -



Partisipasi atau melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan



-



Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi



9



-



Management bottom-up yang member kesempatan kepada para junior untuk berpasitipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak



-



Titik tekanan teori neoklasik adalah dua elemen pokok dalam organisasi yaitu perilaku individu dan kelompok pekerja. Organisasi informal muncul sebagai tanggapan akan kebutuhan sosial manusia, kebutuhan untuk berhungan dengan orang lain.



Faktor – faktor yang dapat menentukan munculnya organisasi informal antara lain : -



Lokasi , untuk membentuk suatu kelompok formal orang harus mempunyai kontak tatap muka yang ajeg



-



Jenis pekerjaan, ada kecenderungan bahwa manusia yang melaksanakan jenis pekerjaan yang sama akan membentuk kelompok bersama



-



Minat, perbedaan minat di antara mereka menjelaskan mengapa muncul beberapa organisasi informal yang kecil, di samping satu yang besar



-



Masalah-masalah khusus, kecenderungan setiap orang memiliki masalah yang berbeda, namun di antara perbedaan tersebut ada kesamaan masalah dengan oranglain meski tidak semua.



3. Proses-proses Skalar dan Fungsional Proses skalar dan fungsional (sclar and functional processes) menimbulkan berbagai masalah dalam pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. Neoklasik



menyatakan



bahwa



kapasitas



dan



kekuasaan



tak



dapat



dikompensasikan, karena bukan merupakan satu-satunya hubungan; ada faktorfaktor lain yang perlu diperhatikan terutama hasil kegiatan “kaki-tangan manusia”. 4. Struktur Organisasi Tentang struktur organisasi, teori neoklasik menyatakan bahwa struktur merupakan penyebab terjadinya pergeseran-pergeseran (frictions) internal di antara orang-orang yang melaksanakan fungsi yang berbeda-beda. Pergeseranpergeseran ini terjadi terutama antara orang-orang operasional (lini) dan oarang-orang staf. Menurut Melville Dalton penyebabnya adalah : 1) Perbedaan tugas antara orang lini dan staf, 2) Perbedaan umur dan pendidikan, dan 3) Perbedaan sikap. 5. Rentang Kendali 10



Penentuan rentang sangat tergantung pada pebedaan individu dalam kemempuan manajemennya, tipe orangnya, efektivitas komunikasi, fungsi pengawasan formal, serta derajat sentralisasi, dimana neoklasik mengusulkan pengawasan bebas demokratis, sedang klasik memilih pengawasan ketat. Rentang yang pendek mengakibatkan pengawasan yang ketat, rentang yang luas memerlukan pendelegasian yang baik dengan mengurangi pengawasan. Karena perbedaan individu dan organisasi, kadang-kadang yang satu lebih baik daripada yang lain, maka rentang kendali tidak dapat ditetapkan secara kaku. 6. Teori Neoklasik Administrasi  Dalam bukunya Administrative Behavior, Herbert Simon mengemukakan tiga tema utama dalam proses pengambilan keputusan dalam organisasi yaitu sebagai berikut. -



Keputusan adalah kegiatan sentral dari organisasi



-



Instrumental reason atau alasan-alasan instrumental adalah bersifat sentral di dalam perbuatan keputusan administratif dan pemahaman organisasi



-



Konsep satisfying atau memuaskan yang merupakan pembatalan yang signifikan terhadap rasionalitas dan dampaknya terhadap perilaku organisasi merupakan kondisi utama di dalam pembuatan keputusan.



D. Kelemahan dan Kelebihan Teori Neo Klasik 1. Kelemahan dan Kritik terhadap Teori Neo Klasik Ekonomi neoklasik juga sering dilihat sebagai terlalu mengandalkan pada model matematika yang kompleks, seperti yang digunakan dalam ekuilibrium



umum



teori,



tanpa



cukup



untuk



apakah



sebenarnya



menggambarkan ekonomi riil. Banyak melihat upaya untuk memodelkan sistem yang kompleks seperti ekonomi modern dengan model matematika sebagai tidak realistis dan pasti akan gagal. Jawaban terkenal terhadap kritik ini adalah Milton Friedman klaim bahwa teori-teori harus dinilai dari kemampuan mereka untuk memprediksi peristiwa bukan oleh realisme asumsi mereka. Model Matematika juga termasuk mereka dalam teori permainan, program linear, dan ekonometrik. Kritik terhadap ekonomi neoklasik dibagi pada mereka yang berpikir bahwa metode yang sangat matematika secara inheren salah dan mereka yang berpikir 11



bahwa metode matematika berpotensi baik bahkan jika metode kontemporer memiliki masalah. a. Sejak pembagian kerja dilakukan, timbul masalah yang disebut anomie. Anomie adalah situasi dimana pedoman kerja tidak ada dan disiplin diri menjadi kurang. b. Neoklasik menyatakan bahwa kapasitas dan kekuasaan tak dapat dikompensasikan, karena bukan merupakan satu-satunya hubungan c. Tentang struktur irganisasi, teori neoklasik menyatakan bahwa struktur merupakan penyebab terjadinya pergeseran-pergeseran (frictions) internal di antara orangorang yang melaksanakan fungsi yang berbeda-beda d. Hubungan interaksi antara manajer dan bawahan yang perlu dibina ,jika tidak dilakukan akan berpengaruh pada moral dan efisiensi kerja yang akan memburuk dan hubungan manusiawi dalam organisasi jiga memburuk. 2. Kelebihan Teori Neo Klasik a. Kelebihan Teori Neo-Klasik Dalam Perdagangan Internasional Kaum neoklasik mengatakan bahwa baik perdagangan international maupun aliran modal international cenderung untuk meratakan distribusi pendapatan didalam suatu Negara maupun antar Negara. Kaum neoklasik mengatakan bahwa baik perdagangan international maupun aliran modal international cenderung untuk meratakan distribusi pendapatan didalam suatu Negara maupun antar Negara. Ada tiga asumsi dasar dalam ilmu ekonomi neoklasik: 1) Orang-orang rasional.. 2) Individu dan perusahaan memaksimalkan utilitas atau laba. 3) Individu berperilaku secara independen dan dengan informasi lengkap. Awalnya berhak oleh Thorstein Veblen pada tahun 1900 dalam karyanya "prakonsepsi Ilmu Ekonomi," tumbuh ekonomi neoklasik dari sebuah gerakan revolusioner untuk menggabungkan utilitas dan pemikiran rasional ke dalam ajaran inti ekonomi. Dijuluki oleh banyak orang sebagai "revolusi marjinal," karya yang mendorong gerakan ini termasuk "Teori Ekonomi Politik," oleh William Jevons Stanley, "Prinsip Ekonomi," oleh Carl Menger, dan "Elemen Ekonomi Murni," oleh Leon Walras. Sebagai ekonomi neoklasik adalah teori ekonomi yang dominan, itu sesuai mencakup sebagian besar subtopik studi di bawah ekonomi seperti ekspektasi rasional, organisasi industri, ekonomi makro,dll. Salah satu manfaat utama dari ekonomi 12



neoklasik adalah bahwa hal ini membantu untuk menjelaskan bagaimana menetapkan harga dan kuantitas yang dihasilkan tiba di dalam perekonomian..



Dengan



memperkenalkan



individu



sebagai



utilitas



memaksimalkan agen dalam perekonomian, teori ini dapat menjelaskan mengapa harga naik kekurangan atau bagaimana monopoli membatasi suplai untuk memaksimalkan keuntungan. b. Menekankan hubungan informal dan motivasi-motivasi non ekonomis yang beroperasi di dalam organisasi c. Manajemen dapat merancang hubungan dan peraturan yang formal dan sebagainya, namun diciptakan juga pola hubungan status, norma, dan hubungan informal yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan sosial para anggota organisasi d. Memiliki perspektif sistem kerjasama dalam karyanya, menjadi pijakan bagi organisasi yang dibangun dan memotivasi para manajer dalam organisasi dalam berusaha agar tidak gagal dalam sistem kerjasama e. Titik tekanan teori neoklasik ini yaitu pada dua elemen pokok dalam organisasi, yaitu perilaku individu dan kelompok pekerja.



Kelemahan dan Kelebihan dari teori Neo Klasik : Kelebihannya adalah meningkatkan keuntungan penjual atau pembeli secara individual, pencapaian kemajuan ekonomi dengan kepentingan pribadi, keuntungan bersama yang diperoleh dari perdagangan internasional. Untuk kelemahannya adalah Jika pasar neo klasik terlalu kaku, maka akan terdapat campur tangan dari pemerintah, masih dalam lingkup monopoli, campur tangan ini jika dalam kinerja pasar tidak bisa mengendalikan dengan baik.



13



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Teori ekonomi neoklasik adalah pengembangan dari teori ekonomi klasik yang dirumuskan dan diolah menjadi rumusan matematis yang rumit. Teori neoklasik digunakan untuk berbagai pendekatan untuk ekonomi berfokus pada penentuan harga, output, dan pendapatan distribusi di pasar melalui penawaran dan permintaan , sering dimediasi melalui maksimalisasi hipotesis utilitas dengan pendapatan terbatas individu dan dari keuntungan dengan biaya terbatas perusahaan yang menggunakan informasi yang tersedia dan faktor-faktor produksi, sesuai dengan teori pilihan rasional. Maka muncullah pemikiran bahwa konsumen cenderung mencari kepuasan dalam kegiatan ekonomi. Rumusan ini didukung dengan penelitian ahli dan teorinya serta gambar grafik untuk memudahkan pemahaman kita. Di perjalanan teori neoklasik mncul juga teori organisasi neoklasik. Teori organisasi neoklasik menitik beratkan pada pentingnya aspek sosial dalam pekerjaan atau organisasi informal dan aspek psikologis (emosi). Dalam organisasi terdapat perilaku-perilaku anggota yang harus bisa diarahkan dan diantisipasi apabila ada masalah yang terjadi. Sehingga perlu pemahaman aspek sosial yang baik bagi atasan untuk mengerti bawahannya. B. Saran Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.



14



DAFTAR PUSTAKA Budiono. 1982. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta : BPFE - UGM http://www.materisma.com/2014/09/teori-teori-pertumbuhan-ekonomi-aliran.html https://www.academia.edu/4169952/Teori_ekonomi_klasik_dan_neoklasik www.ekonomikontekstual.com



15