Makalah UV-Vis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin kompleknya berbagai keperluan saat ini, analisis kimia yang spesifik dan selektif dengan mempergunakan berbagai metoda dan instrumen mutlak diperlukan. Instrumentasi merupakan alat-alat dan piranti (device) yang digunakan untuk mengukur dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks. Secara umum instrumentasi mempunyai tiga fungsi utama yaitu sebagai alat pengukuran, sebagai alat analisa, dan sebagai alat kendali. Beberapa alat yang berfungsi sebagai alat analisa seperti, Spektrotometer UV-Vis, Spektrotometer serapan atom, Spektrotometer Infra Merah, kromatografi dan X-ray Difraction. Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam spektrofometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron yang adapada atom ataupun molekul yang bersangkutan. Pada makalah ini, penulis akan membahas salah satu alat tersebut yaitu Spektrotometer UV-Vis. Dimana



Spektrofotometer



UV-Vis



merupakan



alat



dengan



teknik



spektrofotometer pada daerah ultra-violet dan sinar tampak. Alat ini digunakan guna mengukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terdapat dalam larutan tersebut. Spektrofotometer UV-Vis banyak dimanfaatkan seperti dalam analisis logam berbahaya dalam sampel pangan atau bahan yang sering digunakan dalam kehidupan. Para kimiawan telah lama menggunakan bantuan warna sebagai bantuan dalam mengenali zat-zat kimia. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai suatu



2



perluasan pemeriksaan visual yang dengan studi lebih mendalam dari absorpsi energi radiasi oleh macam-macam zat kimia memperkenankan dilakukannya pengukuran ciri-ciri serta kuantitatifnya dengan ketelitian lebih besar (Day dan Underwood, 1993). 1.2 Rumusan Masalah a. b. c. d. e. f. g. h.



Apa definisi dari Spektrofotometer UV-Vis? Apa fungsi dari Spektrofotometer UV-Vis? Apa komponen-komponen yang terdapat dalam Spektrotometer UV-Vis? Bagaimana karakteristik dari Spektrotometer UV-Vis? Bagaimana keterkaitan teori Fisika dengan alat Spektrotometer UV-Vis? Bagaimana prinsip kerja dari Spektrotometer UV-Vis? Bagaimana cara penggunaan alat Spektrotometer UV-Vis? Bagaimana parameter dan interprestasi data yang diperoleh dari Spektrofotometer UV-Vis?



1.3 Tujuan Tujuan dari penulisan ini adalah : a. b. c. d. e.



Mengetahui apa itu Spektrofotometer UV-Vis. Mengetahui fungsi dari Spektrofotometer UV-Vis Mengetahui bentuk dan komponen utama dari Spektrofotometer UV-Vis Mengetahui bagaimana karakteristik alat Spektrofotometer UV-Vis. Mengetahui teori-teori fisika apa saja yang mendasari alat Spektrofotometer



UV-Vis f. Mengetahui bagaimana prinsip kerja Spektrofotometer UV-Vis g. Mengetahui cara menggunakan alat Spektrofotometer UV-Vis h. Mengetahui parameter dan interprestasi data yang diperoleh dari Spektrofotometer UV-Vis



BAB II SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis A. Defenisi Spektrofotometer UV-Vis



3



Spektrofotometer UV-Vis merupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada daerah ultra-violet dan sinar tampak. Alat ini digunakan guna mengukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terdapat dalam larutan tersebut. Spektrofotometer UV-Vis dapat digunakan untuk analisis kualitatif maupun analisis kuantitatif. Spektrofotometer UV-Visible adalah suatu instrumen untuk mengukur transmitan/absorbansi suatu



sampel sebagai fungsi panjang gelombang,



pengukuran terhadap sederetan sampel pada suatu panjang gelombang tunggal. Secara umum spektrofotometri dibedakan menjadi empat macam, yaitu : a) Spektrofotometer ultraviolet (180-350 nm) b) Spektrofotometer sinar tampak (350-800 nm) c) Spektrofotometer infra merah (25-1000 µm) d) Spektrofotometer serapan atom Sedangkan berdasarkan sistem optiknya terdapat 2 jenis spektrofotometer, yaitu Spektrofotometer single beam (berkas tunggal) dan spektrofotometer double beam (berkas ganda). Pada spektrofotometer single beam hanya terdapat satu berkas sinar yang dilewatkan melalui kuvet. Blanko, larutan standar dan contoh diperiksa secara bergantian. Sedangkan pada spektrofotometer double beam sinar dari sumber cahaya dibagi menjadi dua berkas oleh cermin yang berputar. Berkas pertama melalui kuvet berisi blanko dan berkas kedua melalui kuvet berisi standar atau contoh. (Sylvi,2006). B. Fungsi Alat Spektrometer UV-Vis dapat digunakan misalnya untuk mengukur kadar logam.



UV/Vis



spektroskopi



secara



rutin



digunakan



dalam kuantitatif



penentuan larutan dari logam transisi ion dan sangat dikonjugasikan senyawa organik. a. Larutan ion logam transisi dapat berwarna (misalnya, menyerap cahaya) karena elektron dalam atom logam dapat tertarik dari satu negara elektronik lainnya. Warna larutan ion logam sangat dipengaruhi oleh kehadiran spesies



4



lain, seperti anion tertentu atau ligan. Sebagai contoh, warna larutan encer tembaga



sulfat adalah



biru



yang



sangat



terang;



menambahkan



amonia meningkat dan perubahan warna panjang gelombang serapan maksimum (λ m a x ). b. Senyawa



organik, terutama



mereka



yang



memiliki



tingkat



tinggi konjugasi, juga menyerap cahaya pada daerah UV atau terlihat dari spektrum elektromagnetik. Pelarut untuk penentuan ini sering air untuk senyawa larut dalam air, atau etanol untuk senyawa organik yang larut. (Pelarut organik mungkin memiliki penyerapan sinar UV yang signifikan; tidak semua pelarut yang cocok untuk digunakan dalam spektroskopi UV. Ethanol menyerap sangat lemah di paling panjang gelombang.).Polaritaspelarut dan pH dapat mempengaruhi penyerapan spektrum senyawa organik. Tirosin, misalnya, peningkatan penyerapan maksimum dan koefisien molar kepunahan ketika pH meningkat 6-13 atau ketika polaritas pelarut berkurang. C. c. Sementara kompleks transfer biaya juga menimbulkan warna, warna sering terlalu kuat untuk digunakan dalam pengukuran kuantitatif. Hukum BeerLambert menyatakan bahwa absorbansi larutan berbanding lurus dengan konsentrasi spesies menyerap dalam larutan dan panjang jalan. Dengan



demikian



UV/VIS



spektroskopi



dapat



digunakan



untuk



menentukan konsentrasi dalam larutan penyerap dan mengetahui seberapa cepat perubahan absorbansi dengan konsentrasi.



C.



Bentuk dan Komponen Alat



5



Shimadzu UV-160U UV-VIS



HP 8452 UV-VIS



Gambar 1. Spektrofotometer UV-Vis Komponen-kompenen Alat 1. Sumber cahaya Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa untuk daerah tampak, ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan kawat rambut terbuat dari wolfram (tungsten). Lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah panjang gelombang (l ) adalah 350 – 2200 nanometer (nm). Di bawah kira-kira 350 nm, keluaran lampu wolfram itu tidak memadai untuk spektrofotometer dan harus digunakan sumber yang berbeda. Paling lazim adalah lampu tabung tidak bermuatan (discas) hidrogen (atau deuterium) 175 ke 375 atau 400 nm. Lampu hidrogen atau lampu deuterium digunakan untuk sumber pada daerah ultraviolet (UV). Kebaikan lampu wolfarm adalah energi radiasi yang dibebaskan tidak bervariasi pada berbagai panjang gelombang. Sumber cahaya untuk spektrofotometer inframerah, sekitar 2 ke 15 m m menggunakan pemijar Nernst (Nernst glower). 2. Pengatur Intensitas



6



Berfungsi untuk mengatur intensitas sinar yang dihasilkan oleh sumber cahaya agar sinar yang masuk tetap konstan. 3. Monokromator Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah cahaya yang berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya monokromatis. Jenis monokromator yang saat ini banyak digunakan adalah gratting atau lensa prisma dan filter optik. Jika digunakan grating maka cahaya akan diubah menjadi spektrum cahaya. Sedangkan filter optik berupa lensa berwarna sehingga cahaya yang diteruskan sesuai dengan warnya lensa yang dikenai cahaya. Ada banyak lensa warna dalam satu alat yang digunakan sesuai dengan jenis pemeriksaan. Prisma berfungsi sebagai pendispersi atau penyebar cahaya. dengan adanya pendispersi hanya satu jenis cahaya atau cahaya dengan panjang gelombang tunggal yang mengenai sel sampel. Proses dispersi atau penyebaran cahaya seperti yang tertera pada gambar 3.



Gambar 2. Penyebaran cahaya oleh prisma



2). Grating (kisi difraksi)



7



Gambar 3. Proses Grating



Keuntungan menggunakan kisi difraksi : - Dispersi sinar merata - Dispersi lebih baik dengan ukuran pendispersi yang sama - Dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spectrum Cahaya monokromatis ini dapat dipilih panjang gelombang tertentu yang sesuai untuk kemudian dilewatkan melalui celah sempit yang disebut slit. Ketelitian dari monokromator dipengaruhi juga oleh lebar celah (slit width) yang dipakai. 4. Kuvet Kuvet merupakan wadah dari sampel berupa cairan yang telah diatur takarannya hingga dapat terbaca oleh spektrofotometer UV-Vis. Biasanya sampel yang digunakan adalah sampel yang berwarna yang mudah menyerap sinar yang dipancarkan oleh sumber cahaya. Pada pengukuran di daerah sinar tampak digunakan kuvet kaca dan daerah UV digunakan kuvet kuarsa. Berikut beberapa contoh dari kuvet yang ada:



8



Gambar 4. Jenis-jenis Kuvet



5. Detektor Fungsinya untuk merubah sinar menjadi energi listrik yang sebanding dengan besaran yang dapat diukur. Syarat-syarat ideal sebuah detektor adalah : a.



Kepekaan yang tinggi.



b.



Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi.



c.



Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.



d.



Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.



e.



Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi.



Macam - macam detector: 1). Photovoltaic



2). Phototube



3). Diode array



9



6. Penguat (amplifier) Berfungsi untuk memperbesar arus yang dihasilkan oleh detektor agar dapat dibaca oleh indikator. 7. Indikator Dapat berupa recorder atau computer.



Skema Alat



Gambar 6. Skema Alat D.



Karakteristik Alat Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota teknik analisis spektroskopik yang memakai sumber radiasi elektromagnetik ultraviolet dan sinar tampak dengan memakai instrumen spektrofotometer. Spektrofotometri UV-VIS melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga spektrofotometri UV-Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif dibandingkan kualitatif. Spektrofotometer UV-VIS dapat mengukur intensitas sebagai fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer UV-VIS digunakan untuk



10



berbagai keperluan seperti: untuk mempelajari struktur molekul dan teori molekul, untuk keperluan penelitian biologi molekuler, dan lain-lain. Panjang gelombang dari alat ini adalah: Ultra violet



100 – 400 nm (190 – 380 nm)



Sinar tampak



380 – 900 nm



Ketelitian



dari



Spektrofotometer



UV







Vis



ini



adalah



0,0001.



Spektrofotometer UV – Vis ini membaca data dalam 4 angka dibelakang koma. Sedangkan jenis alat yang dianalisis adalah zat dalam bentuk larutan dan zat yang tampak berwarna maupun yang tidah berwarna. Jenis spektroskopi UV-Vis terutama berguna untuk analisis kuantitatif langsung misalnya kromofor, nitrat, nitrit dan kromat sedangkan secara tak langsung misalnya ion logam transisi. ( Achmad: 2004 ) Preparasi sampelnya harus dilakukan dengan prosedur yang teratur yaitu, sel sampel harus dibilas 3 – 5 kali dengan pelarut sebelum diisi dengan larutan bersih yang akan digunakan untuk pengukuran. Putar sel naik turun diatas tumpukan kertas pengisap akan menolong sisa pelarut. Perlakuan akan memperkecil kontaminasi dari eksperimen sebelumnya. Pembebasan koloid sampel terdiri dari debu atau partikel lain harus disaring, diputar atau dibiarkan tenang. Jika tidak, seluruh attenuasi – transmitansi spektrum ke penyebar cahaya dan refleksi akan menyembunyikan informasi spektrum dari analisis. E.



Teori Fisika yang Mendasari Alat Persamaan Planck Dalam Spetrofotometer UV-Vis menggunakan sinar elektromagnetik dan sinar tampak. Gelombang elektromagnetk memiliki sifat dualisme yaitu sifat sebagai gelombang dan sifat sebagai partikel. Karena sifat tersebut ada beberapa parameter yang perlu diketahui yaitu panjang gelombang, frekuensi, energy tiap foton. Hubungan ketiga parameter tersebut dirumuskan oleh planck yang dikenal dengan Persamaan Planck. Menurut Planck hubungan antara frekuensi dan panjang glombang adalah sebagai berikut :



11



c=λ υ ..........(1) Sedangkan hubungan antara energy tiap foton dengan frekuensi dirumuskan : E=h υ ..........(2) E=(h c)/λ ..........(3) Dimana :



E = Energy tiap foton



h = Tetapan Planck (6,626 x 10-34 J.s) υ= frekuensi c = kecepatan cahaya (3 x 108 m.s-1). Dari rumus di atas dapat diketahui bahwa energi dan frekuensi suatu foton akan berbanding terbalik dengan panjang gelombang, sedangkan energi yang dimiliki suatu foton akan berbanding lurus dengan frekuensinya. Hukum Beer Pada spektrofotometri, cahaya datang atau cahaya masuk atau cahaya yang mengenai permukaan zat dan cahaya setelah melewati zat tidak dapat diukur, yang dapat diukur adalah It/I0 atau I0/It (perbandingan cahaya datang dengan cahaya setelah melewati materi (sampel)). Proses penyerapan cahaya oleh suatu zat dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar Proses penyerapan cahaya oleh zat dalam sel sampel. Cahaya yang diserap diukur sebagai absorbansi (A) sedangkan cahaya yang hamburkan diukur sebagai transmitansi (T), dinyatakan dengan hukum lambertbeer atau Hukum Beer, berbunyi: “jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan sebagainya) yang diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi eksponen dari konsentrasi zat dan tebal larutan”. Berdasarkan hukum Lambert-Beer, rumus yang digunakan untuk menghitung banyaknya cahaya yang hamburkan: dan absorbansi dinyatakan dengan rumus: dimana I0 merupakan intensitas cahaya datang dan It atau I1 adalah intensitas cahaya setelah melewati sampel.



12



Rumus yang diturunkan dari Hukum Beer dapat ditulis sebagai: A= a . b . c atau A = ε . b . c dimana: A = absorbansi b atau terkadang digunakan l = tebal larutan (tebal kuvet diperhitungkan juga umumnya 1 cm) c = konsentrasi larutan yang diukur ε = tetapan absorptivitas molar (jika konsentrasi larutan yang diukur dalam molar) a = tetapan absorptivitas (jika konsentrasi larutan yang diukur dalam ppm). F. Prinsip Kerja Alat Saat sumber cahaya dihidupkan, cahaya yang berasal dari sumber tersebut akan mengenai monokromator yang berfungsi mengubah sinar polikromatis menjadi sinar monokromatis sesuai yang dibutuhkan oleh pengukuran dan kemudian cahaya yang telah di filter memasuki sampel cell yang didalamnya terdapat sampel dan kemudian sampel akan menyerap cahaya tersebut atau mengalami absorbs. Dimana energi cahaya yang diserap atom/molekul tersebut digunakan untuk bereksitasi ke tingkat energi elektronik yang lebih tinggi. Absorbs hanya terjadi jika selisih kedua tingkat energi elektronik tersebut bersesuaian dengan energi cahaya (foton) yang datang yakni △E = Efoton. Kemudian cahaya yang melewati sampel akan sampai di detector, yang berupa transduser yang mengubah energy cahaya menjadi suatu isyarat listrik, dan kemudian dilanjutkan ke pengganda (amplifier), dan rangkaian yang berkaitan membuat isyarat listrik itu memadai untuk dibaca. Dan akhirnya sampai di suatu system baca (piranti pembaca) yang memperagakan besarnya isyarat listrik, menyatakan dalam bentuk % Transmitan (% T) maupun Absorbansi (A). G. Cara Penggunaan Alat 1. Nyalakan PC dan boot sistem operasi PC. Jika printer telah terhubung ke sistem, maka nyalakan printer.



13



2. Nyalakan



spektrofotometer



spektrofotometer



berwarna



dan hijau.



tunggu Proses



sampai ini



cahaya meliputi



indikator pengujian



spektrofotometer dan mengambil waktu sekitar 1 menit. 3. Letakkan sampel yang telah dimasukkan kedalam kuvet pada sample compartment. Sebelum sample di ukur, preparasi sample terlebih dahulu. 4. Kita siap untuk menggunakan sistem. 5. Lampu hijau akan berkedip, hal ini bahwa menunjukkan pengukuran sedang berlangsung. 6. Jika spektrofotometer berhenti, hal ini menunjukkan bahwa pengukuran telah siap berlangsung. 7. Data absorbansi dan spektrum akan terbaca di komputer, yang berbentuk grafik hubungan antara panjang gelombang dengan absorbansi. H.



Parameter dan Interpretasi Data yang Didapatkan Pada bagian pembahasan ini, disajikan contoh karakterisasi dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Semua data pada bagian sampel yang dikarakterisasi, bentuk output dari spektrofotometer UV-Vis, serta bentuk pengolahan datanya berasal dari Jurnal Teknologi Kimia dan Industri Volume 2 Nomor 2 Tahun 2013 oleh Monica Setiono dan Avriliana Dewi A dari Jurusan Teknik Kimia Universitas Diponegoro Semarang. Selain itu berasal dari International Journal of Science and Research (IJSR) Volume 3 Issue 3 Tahun 2014 oleh P. Anitha dan N. Muruganantham dari Department of Physics Roever College of Engineering and Technology, Perambalur, Tamilnadu, India. 1. Data dari Jurnal Teknologi Kimia dan Industri Volume 2 Nomor 2 Tahun 2013 oleh Monica Setiono dan Avriliana Dewi A dari Jurusan Teknik Kimia Universitas Diponegoro Semarang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa Metanol merupakan solven yang paling sesuai digunakan dalam mengisolasi senyawa delphinidin dalam bunga rosella dibandingkan etanol maupun air. pH paling optimum untuk mengisolasi delphinidin dalam bunga rosella adalah 4,5 dalam pelarut methanol.



14



15



2. Data dari International Journal of Science and Research (IJSR) oleh P. Anitha dan N. Muruganantham dari Department of Physics Roever College of Engineering and Technology, Perambalur, Tamilnadu, India. Dalam jurnal ini disampaikan, telah dilakukan percobaan pertumbuhan kristal L-Alanin yang dicampur dengan beberapa jenis medium yaitu HCl, KCl dan KDP , kemudian dikarakterisasi dengan menggunakan FT-IR dan UV-Vis. Gambaran spektra yang dihasilkan pada penelitian tersebut sepertitampak dibawah ini.



16



Perbandingan empat spektrum menunjukkan bahwa frekuensi untuk L-Alanine murni, campuran kristal L-Alanine dengan HCl, KCl dan KDP kurang lebih sama dan juga menunjukkan bahwa pencampuran dengan HCl, KCl dan KDP tidak mengubah pergeseran nilai. Dari grafik, dapat dijelaskan bahwa %T seharga foun 93% untuk L-Alanine murni, 94% untuk campuran L-Alanine dengan HCl, 100% untuk campuran L-Alanine dengan KCl dan 94% untuk campuran kristal LAlanine dengan KDP.



17



BAB IV PENUTUP Kesimpulan: § Cara kerja dari spektrofotometer UV-Vis sangat sederhana, dimana alat ini langsung dihubungkan dengan komputer agar dapat terlihat bentuk outputnya langsung.



Prinsip



kerjanya



menggunakan



konsep



penyerapan



cahaya



( absorbansi ) terhadap sampel. § Bentuk sampel yang dapat dikarakterisasi dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis ini adalah berupa larutan yang telah diekstrak terlebih dahulu, selain itu larutannya harus murni ( tidak mengandung pelarut atan zat – zat lain ). § Bentuk output dari spektrofotometer UV-Vis ini adalah berupa grafik hubungan antara panjang gelombang dengan nilai absorbansi. § Cara pengolahan data dari output spektrofotometer UV-Vis dapat kita rincikan dalam bentuk tabel, sehingga kita dengan mudah dapat melihat detail dari data tersebut. Dari data – data tersebut kita dapat menghitung nilai energinya dengan menggunakan hukum Planck. Saran: § Penggunaan spektrofotometer UV-Vis ini diharapkan dapat membantu untuk penelitian tugas akhir mahasiswa. § Jika ada kekurangan dari isi makalah ini, diharapkan akan ada tambahan yang lebih bagus untuk kemajuan mata kuliah Teknik Karakterisasi Material.



DAFTAR PUSTAKA



18



--------. 2003. Hand Out Pelatihan Instrumentasi GC-MS, NMR, FT-IR, UV-Vis dan XRD. Yogyakarta. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada. Anitha, P dan Muruganantham,N. 2014. Growth and Characterization of L-Alanine Crystals using FT-IR, UV Visible Spectra. International Journal of Science and Research (IJSR), ISSN (Online): 2319-7064. Day dan Underwood. 1986. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Kelima. Jakarta : Penerbit Erlangga. Setiono, M dan Dewi, A. 2013. Penentuan Jenis Solven dan pH Optimum Pada Analisis Senyawa Dephinidin Dalam Kelopak Bunga Rosela Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 2 No. 2, Tahun 2013, Halaman 91-96. Seran, Emel. 2011. Spektrofotometri UV VIS, VIS, Infrared. URL: http://anandk.blogspot.com/2011/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html, yang diakses pada tanggal 23 September 2014 Seran, Emel. 2011. Spektrofotometri UV VIS. URL: http://agusts.blog.uns.ac.id/, yang diakses pada tanggal 23 September 2014. Syahrani, Achmad. 2004. Spektra Ultraviolet dan Nampak. Ppt. http://www.fisikanet.lipi.go.id/spektrofotometri http://www.scribd.com/doc/17486/spektrofotometry http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/spektrofotometer Uv-Vis/ http://itatrie.blogspot.com/2012/10/laporan-kimia-analitik-spektrofotometri.html http://kimiaiwak.blogspot.com/2011/05/spektrofotometer-uv-vis.html http://my.opera.com/ekawidyayuliartika/blog/2012/01/25/spektrofotom http://roheemar.wordpress.com/2012/02/28/spektrofotometer/ http://adnanhidayat32.blogspot.com/2012/03/spektrofotometer-uv-vis.html



19



SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS



MAKALAH



Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Analisa Instrumen Dosen Pengampu Dr. Sri Wardani, M. Si.



Oleh



ACENG SARIPUDIN 0402513112 (PENDIDIKAN KIMIA-KERJASAMA KEMENAG)



PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA S2 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014 Bu Endang : 1. Perbedaan absorpsi dan adsorpsi?



20



2. Kegunaan UV-Vis untuk apa? Erni 1. Kelebihan UV-Vis dibanding AAS?



Suratno 1. Pengompleks harus spesifik/tdk (pengompleks yang satu dapat digunakan utk pengompleks yang lain)?



Evi 1. Perlakuan untuk sampel tidak berwarna?



Irfan 1. Konsep Detektor utk mendeteksi terletak pada apanya? 2. Konsep HOMO/LUMO, apa perbedaannya pada UV dengan Vis?