Materi MFK [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Overview Manajemen Risiko Fasilitas Kesehatan di Rumah Sakit



Eka Wahyu Harsawardhani



CURICULUM VITAE



Nama :  Dr . Eka Wahyu Harsawardhani, MARS Alamat :  Jl Merpati I Blok H2 No 27 Bintaro Jaya Tmpt / tgl. Lahi :   Pamekasan, 28  Pebruari 1964      Status                           :   Menikah Email                            :   [email protected] Hp                                :   081511164229



PENDIDIKAN S‐1 Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya ‐ Jakarta , Lulus  1991 S‐2 Fakultas Kesehatan Masyarakat, KARS  Universitas Indonesia, Lulus 2005



PELATIHAN  / SEMINAR 2018:  Essentials in Healthcare Risk Management Certificate Program (ASHRM), New Orleans, USA Application on Healthcare Risk Management Certificate Program (ASHRM), New Orleans, USA 2017: Accreditation Basics, Joint Commission Resources (JCR), Chicago, USA : Hospital  Accreditation Essentials, Joint Commission Resources (JCR),  Chicago, USA : Environment of Care & Infection Prevention & Control – A Partnership, Joint Commission Resources (JCR), Chicago, USA 2007  : New Perspektif, Conferrence ASHRM, Chicago  USA Certified Profesional Healthcare Risk Management course, Chicago USA Patient Safety Up Date,  Joint Commision International (JCI) Singapore 2006   : Risk Management Base Training, Joint Commision Resources (JCR) ORGANISASI 2010 - 2012 : Pengurus KKPRS Persi 2007 – 2012 : Pengurus MKEK Pusat 2005 - Saat ini : Anggota ASHRM (American Society of Healthcare Risk Management) 2005 - Saat ini : Tim Konsultan Manajemen Risiko, Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RS 2017 : PT Esa Global Hutama



PENGALAMAN KERJA 2018: Tim Konsultan RS Intan Permata Banten 2017 – 2018 : Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUD dr Zainoel Abidin Aceh Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUD Wonogiri Tim Konsutan Peningkatan Mutu & Keselamatan Paisen RSUD Ambarawa Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSU Kuningan Luragung  2016 :  Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUD Kota Tangerang Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUD Kendal Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Paisen RSUD Wlingi Blitar Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUD Gorontalo 2015:  Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RS Advent Bandung 2014 : Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUD Tarakan Kaltim Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Paisen RSUD Sleman 2013:  Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Paisen RSUD Kanujoso Balikpapan 2012: Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUP Fatmawati Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Paisen RSUP Wahidin Sudirohusodo Makasar 2011 : Tim Konsultan Manajemen Risiko & Keselamatan Pasien RSUD TarakanKaltim 2010 : Tim Konsultan Manajemen Risiko RSUP Fatmawati  Jakarta, RS Bieuren,  RS Lhoksemawe   Aceh 2009 : Tim Konsultan Manajemen Risiko & Keselamatan Pasien RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makasar Tim Konsultan Manajemen Risiko & Keselamatan Pasien RS Pelni Jakarta  Tim Konsultan Manajemen Risiko & Keselamatan Pasien RSUP Dr Sardjito 3 2007 : Tim Konsultan Manajemen Risiko RS Persahabatan Tim Konsultan Manajemen Risiko RSK Dharmais



Fokus area standar MFK : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Kepemimpinan & Perencanaan Keselamatan & Keamanan Bahan Berbahaya & Beracun Kesiapan Penanggulangan Bencana Proteksi Kebakaran Peralatan Medis Sistem Utilitas Program Monitoring Fasilitas Pendidikan Staf 4



1. KEPEMIMPINAN & PERENCANAAN



Apa yang dilakukan ? 1. Kumpulkan peraturan perundang‐undangan yang berlaku untuk bangunan  dan fasilitas RS 2. Kumpulkan izin‐izin yang masih berlaku  3. Kumpulkan bukti kalibrasi, hasil pemeriksaan dari luar RS 4. Kumpulkan bukti rekapitulasi hasil pemeriksaan atau badan eksternal lain  dan laporan & tindaklanjutnya (foto‐foto, pengeluaran anggaran, dll) Izin yang harus disiapkan : 1. Izin bangunan 2. Izin opersional RS 3. SLF (Sertifikat Laik Fugsi) bila diperlukan 4. IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah) 5. Izin Genset 6. Izin Radiologi 7. Sertifikat Sistem Pengamanan/pemadaman kebakaran 8. Sistem Kelistrikan 9. Izin Incenarator (bila ada) 10. Izin tempat pembuangan sementara bahan berbahaya dan beracun (TPS B3) 11. Izin lift (bila ada) 12. Izin Instalasi Petir 13. Izin Lingkungan



5



2. Program Manajemen Risiko Fasilitas & Lingkungan



Apa yang dilakukan ? 1. Ada program manajemen risiko fasilitas & lingkungan yang masih berlaku &  diterapkan sepenuhnya, meliputi:‐‐ (R)  Keselamatan & Keamanan  Bahan berbahaya & beracun (B3) dan limbahnya  Penanggulangan Bencana (Emergensi)          Proteksi Kebakaran (Fire Safety)  Peralatan Medis  Sistem Penunjang (Utilitas) 2. Ada regulasi peninjauan & pembaruan program minimal 1x setahun 3. Ada regulasi bahwa penyewa lahan/tenant wajib mematuhi aspek program  manajemen risiko fasilitas & lingkungan, meliputi keselamatan & keamanan,  B3 & limbahnya, penanggulangan bencana, proteksi kebakaran 4. Kumpulkan bukti penerapan program manajemen risiko fasilitas &  lingkungan 5. PIC program manajemen risiko fasilitas & lingkungan  ‐> K3RS 6. Kumpukan bukti review atau pembaharuan program manajemen risiko  fasilitas & lingkungan  7. Kumpulkan bukti audit kepatuhan penyewa lahan ‐> form ceklis terkait  kepatuhan ‐> beserta laporan pelaksanaan auditnya



6



Program Manajemen Risiko Fasilitas & Lingkungan 1. Pendahuluan 2. Latar belakang 3. Tujuan umum dan khusus 4. Kegiatan pokok & Rincian Kegiatan • Kegiatan pokok : 1. Keselamatan 2. Keamanan 3. Bahan beracun dan berbahaya 4. Disaster plan 5. Kebakaran 6. Sistim utilisasi , listrik, air dan sistim pendukung penting lainnya 7. Peralatan medis 8. Program monitoring 9. Pendidikan Staf • Rincian Kegiatan : 1.Identifikasi risiko 2.Analisa risiko 3.Evaluasi risiko 4.Pengendalian risiko 5.Komunikasi & Konsultasi  6.Monitoring &  review insiden 7. Cara melaksanakan kegiatan 8. Sasaran 9. Jadwal pelaksanaan kegiatan 10. Evaluasi pelaksanaan kegiatan & pelaporannya ‐‐> review program  11. Pencatatan, pelaporan & evaluasi kegiatan



7



Proses Manajemen Risiko



8



3. Organisasi & Individu melakukan pengawasan terhadap perencanaan &  pelaksanaan program manajemen risiko fasilitas & lingkungan



Apa yang dilakukan ? 1. SK pengorganisasian manajemen risiko fasilitas & lingkungan  2. SK Individu yang mengawasi perencanaan & penerapan program  manajemen risiko fasilitas & lingkungan ‐> beserta UTW 3. Ada program monitoring terhadap program manajemen risiko fasilitas &  lingkungan ‐> (R) 4. Bukti sertifikat pelatihan manajemen risiko 5. Bukti laporan kegiatan PIC program



Jobdesc: a. Mengawasi semua aspek program manajemen risiko fasilitas &  lingkungan b. Mengawasi pelaksanaan program secara konsisten dan  berkesinambungan c. Melakukan edukasi staf d. Melakukan pengujian/testing dan pemantauan program e. Secara berkala menilai ulang & merevisi program manajemen risiko  fasilitas & lingkungan f. Menyerahkan laporan tahunan kepada direktur RS g. Mengorganisasikan & mengelola laporan kejadian/insiden,  melakukan analisa & upaya perbaikan 



9



SATUAN PENGAWAS INTERNAL (MONITORING PROGRAM  MANAJEMEN RISIKO FASILITAS & LINGKUNGAN RS)



DIREKTUR



BAGIAN DIKLAT BAGIAN TU / KEU



KOMITE MEDIK KOMITE PPI



BIDANG



KOMITE MUTU, KP & MR



Komite K3RS



SMF



KOMITE KEPERAWATAN Sekretaris  Komite K3RS



KOMITE STAF LAIN



SUB KOMITE KESELAMATAN &  KEAMANAN



SUB KOMITE B3 & LIMBAH



SUB KOMITE PENANGGULANG AN BENCANA



SUB KOMITE PROTEKSI  KEBAKARAN



SUB KOMITE PERAKATAN  MEDIS



INSTALASI



SUB KOMITE UTILITAS



4. KESELAMATAN & KEAMANAN Apa yang dilakukan ? 1. 2. 3. 4.



Program keselamatan & keamanan RS ‐> SK kan Pedoman pengorganisasiannya beserta unit kerjanya ‐> SK kan Bukti identifikasi risiko area risiko terkait keselamatan & keamanan ‐> Risk Register  Pemberian identitas  pada penunggu pasien, pengunjung termask tamu, staf RS,  pegawai kontrak  ‐> regulasinya 5. Ada bukti pemeriksaan fasilitas  ‐> form ceklis kondisi bangunan & fasilitas beserta  laporan pelaksanaannya 6. Ada bukti CCTV di area risiko yang ditetapkan



4.1 ASESMEN  RISIKO PRA KONSTRUKSI Apa yang dilakukan ? 1. Ada regulasi asesmen risiko pra konstruksi ‐> (R) 2. Bukti pelaksanaan PCRA, meliputi 1. Kualitas udara 2. Pengendalian infeksi (ICRA) 3. Utilitas 4. Kebisingan 5. Getaran 6. Bahan Berbahaya 7. Layanan darurat, seperti response terhadapa kode2 8. Bahaya lain yang mempengaruhi perawatan, pengobatan dan layanan 3. Bukti tindaklanjut  PCRA 4. Audit kepatuhan kontraktor



11



4.2 MERENCANAKAN & MENYEDIAKAN ANGGARAN  UNTUK  KESELAMATAN & KEAMANAN Apa yang dilakukan ? 1. 2. 3.



Interview bag keuangan dan/atau bag perencanaan Bukti RKA, RBA untuk keselamatan & kemanan RS Ada bukti anggaran untuk penerapan PCRA dan ICRA 



12



5. BAHAN BERBAHAYA & BERACUN Apa yang dilakukan ? 1. Ada pengelolaan B3 dan limbahnya ‐> SK kan 2. Pengelolaan B3 dan limbahnya, meliputi: a) Data inventaris B3 dan limbahnya  (jenis, jumlah & lokasi) b) Penanganan, penyimpanan dan penggunaan B3 dan limbahnya c) Penggunaan APD, prosedur penggunaan, prosedur bila terjadi insiden d) Tumpahan atau paparan e) Pemberian label yang tepat pada B3 dan limbahnya f) Pelaporan & investigasi dari tumpahan  atau paparan ‐> bukti lapor g) Dokumentasi, izin, lisensi atau persyaratan lain h) Pengadaan/pembelian B3, pemasok wajib melampirkan MSDS i) MSDS (Material Safety Data Sheet) atau LP (Lembar Data Pengaman) 3. Bukti izin IPAL, izin TPS B3, izin Incenerator/MOU dengan pihak ketiga. Izin  transporter



5.1 SISTEM PENYIMPANAN & PENGOLAHAN LIMBAH B3 CAIR & PADAT  Apa yang dilakukan ? 1. 2. 3. 4.



Ada regulasi terkait penyimpanan & pengolahan limbah B3 Izin TPS  B3 masih berlaku Izin IPAL  atau izin  IPLC (izin Pembuangan Limbah Cair) masih berlaku Izin pengolah limbah k3  (izin operasional, izin trnasporter  & bukti pemusnahan)



13



6. KESIAPAN PENANGGULANGAN BENCANA Apa yang dilakukan ? 1. Ada regulasi terkait manajemen disaster RS, meliputi: a) menentukan jenis, kemungkinan terjadi dan konsekuensi bahaya, ancaman dan  kejadian b) menentukan integritas struktural di lingkungan pelayanan pasien yang ada dan  bila terjadi bencana ‐> HSI c) menentukan peran RS dalam peristiwa/kejadian tersebut d) menentukan strategi komunikasi pada waktu kejadian e) mengelola sumberdaya selama kejadian termasuk sumber alternatif f) mengelola kegiatan klinis selama kejadian, termasuk tempat pelayanan alternatif  pada waktu kejadian g) mengidentifikasi dan penetapan peran dan tanggungjawab staf selama kejadian h) mengelola keadaaan darurat ketika terjadi konflik antara tanggungjawab pribadi  staf dengan tanggungjawab RS untuk tetap menyediakan pelayanan pasien 2. 3. 4. 5.



Ada regulasi ruang dekontaminasi dalam pedoman pelayanan IGD  ‐> SK Ada bukti HVA  ‐> identifikasi risiko bencana internal dan eksternal Ada denah ruang dekontaminasi IGD Fasilitas ruang dekon di IGD, mencakup: 1. Ruangan ditemaptkan didepan atau diluar IGD, terpisah dengan ruang IGD 2. Pintu masuk menggunakan swing membuka kedalam otomatis 3. Bahan pintu harus bisa mengantisipasi benturan benturan brankar 4. Bahan lantai tidka licin, tahan air 5. Konstruksi dinding tahan air hingga ketinggian 120 cm dari permukaan lantai 6. Ruang dilengkapi dengan wastafel dan pancuran air (shower)



14



6.1 PELAKSANAAN SIMULASI DISASTER  Apa yang dilakukan ? 1. Simulasi minima 1x setahun 2. Ada bukti pelaksanaan simulasi  3. Ada bukti lakukan diskusi setiap akhir simulasi (debrefing) ‐> buat laporan ‐>  tindaklanjut 4. Ada bukti daftar peserta simulasi (staf RS, pegawai kontrak, penyewa lahan)



15



7. PROTEKSI KEBAKARAN Apa yang dilakukan ? 1. Ada bukti hasil asesmen risiko untuk proteksi kebakaran (FRSA) dan tindaklanjutnya ‐ > buat programnya aktif & pasien ‐> SK kan program 2. Program proteksi kebakaran meliputi 1. Penyimpanan dan penanganan bahan mudah terbakar termasuk gas medis  disimpan dengan aman 2. Penanganan bahaya terkait konstruksi apapun, di atau yang berdekatan dengan  bangunan yang ditempati pasien 3. Penyediaan sarana evakuasi yang aman, tidak terhalangi bila terjadi kebakaran 4. Penyediaan sistem peringatan dini, deteksi dini (detektor asap, alarm  kebakaran, fire patrols) 5. Penyediaan mekanisme pemadaman api (selang air, bahan kimia pemadam api,  sistem sprinkler) ‐> sistem kebakaran aktif 3. Asemen risiko proteksi kebakaran, meliputi: a) Tekanan dan risiko lainnya di kamar opeasi b) Sistem pemisahan (pengisolasian) dan kompartemenisasi pengendalian api dan  asap c) Daerah berbahaya (kamar linen kotor, tempat pengumpulan sampah, ruang  penyimpanan oksigen) dan ruang diatas langit‐langit diseluruh area d) Sarana evakuasi e) Dapur produksi dan peralatan masak f) Londri, linen g) Sistem tenaga listrik darurat  dan peralatan h) Gas medis dan komponen sistem vakum



16



7. 1  SIMULASI PROTEKSI KEBAKARAN Apa yang dilakukan ? 1. Ada bukti pelaksanaan simulasi 1x setahun ‐> koordinasi dgn diklat 2. Simulasikan evakuasi pasien ke tempat yang aman 3. Bukti inspeksi, uji coba, maintenan peralatan pemadam kebakaran



7. 2 KAWASAN TANPA ROKOK & ASAP ROKOK Apa yang dilakukan ? 1. Ada regulasi penetapan RS sebagai kawasan bebas rokok ‐> (R) 2. Ada bukti evaluasi kepatuhan larangan merokok 3. Observasi ke lingkungan RS, Interview staf, satpam, pengunjung



17



8.  PERALATAN MEDIS Apa yang dilakukan ? 1. Ada regulasi pengelolaan peralatan medis ‐> SK 2. Ada program pemeliharan preventif  dan kalibrasi ‐> SK 3. Pengelolaan peralatan medis meliputi: a) Inventarisasi peralatan medis yang meliputi peralatan medis yang dimiliki RS,  peralatan medis dengan KSO b) Pemeriksaan peralatan medis secara teratur c) Uji fungsi peralatan medis sesuai penggunaan dan ketentuan pabrik d) Pemeliharaan preventif dan kalibrasi  4. Ada bukti inventarisasi peralatan medis 5. Ada bukti identifikasi risiko untuk semua peralatan medis yang digunakan di RS 6. Ada ceklis pemeriksaan peralatan medis 7. Ada bukti hasil inspeksinya 8. Ada bukti uji fungsi sejak baru, sesuai umur, sesuai penggunaan, rekomendasi pabrik 9. Ada bukti pemeliharaan preventif & kalibrasi 10. Ada bukti pelaksanaan pengelolaan peralatan medis dilakukan oleh staf yang  kompeten (ijazah, sertifikat pelatihan) 18



8.1  RECALL PERALATAN MEDIS Apa yang dilakukan ? 1. Ada regulasi pemantauan & penarikan kembali peralatan medis 2. Ada bukti pertemuan membahas alat medis yang direcall, laporan insiden  terkait alat medis, kegagalan alat medis ‐> sertai bukti pemantauan 3. Ada bukti pelaporan insiden terkait peralatan medis (sentinel) ke KNKP dan  KARS



19



9. SISTEM UTILITAS  Apa yang dilakukan ? 1. Ada regulasi pengelolaan sistem utilitas, meliputi: a) Ketersediaan air & listrik 24 jam  setiap hari terus menerus b) Daftar inventaris sistem utilitas, pemetaan distribusinya ‐> update berkala c) Pemeriksaan, pemeliharaan & perbaikan sistem utilitas yang ada di daftar  inventaris d) Jadwal pemeriksaan, uji, pemeliharaan sistem utilitas berdasar kriteria  (rekomendasi pabrik, tingkat risiko, pengalaman di RS) e) Pelabelan tuas2 sistem utilitas ‐> membantu pemadaman darurat  f) Komponen listrik yang digunaakn di RS sesuai standar & regulasi 2. Ada bukti daftar inventaris sistem utilitas & lokasinya 3. Ada bukti hasil pemeriksaan / inspeksi sistem utilitas 4. Ada bukti hasil uji sistem utilitas 5. Ada bukti hasil pemelihraan sistem utilitas 6. Ada bukti hasil perbaikan sistem utilitas, jika ada 7. Observasi label tuas2 sistem utilitas membantu pemadaman darurat 20



9.1  SISTEM UTILITAS UTAMA  Apa yang dilakukan ? 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Ada regulasi sistem utilitas utama/penting Ada bukti daftar inventaris sistem utilitas & sistem utilitas utama Ada bukti inspeksi sistem utilitas utama/penting ‐> form ceklis & pelaksanaannya Inspeksi dilakukan teratur sesuai kriteria yang disusun RS Ada bukti uji test secara teratur untuk sistem utilitas utama/penting Ada bukti hasil pemelihraan sistem utilitas utama/penting Ada bukti hasil perbaikan sistem utilitas utama/penting, jika ada



9.2  MENJAMIN TERSEDIANYA AIR BERSIH & LISTRIK  Apa yang dilakukan ? 1. Ada regulasi sistem utilitas meliputi: a) Identifikasi peralatan, sistem dan area yang memiliki risiko paling tinggi tehadap  pasien  & staf (area yang memerlukan penerangan, listrik untuk lemari  pendingin, ventilator, air bersih untuk strilisasi alat) b) Air bersih & listrik tersedia setiap hari 24 jam terus menerus c) Uji ketersediaan & kehandalan sumber tenaga listrik dan air bersih  darurat/backup d) Dokumentasikan hasil pengujian e) Pastikan pengujian sumber alternatif air bersih & listrik min 6 bulan sekali atau  lebih sering sesuai persyaratan regulasi didaerah, rekomendasi produsen atau  kondisi sumber listrik & airnya



21



9.2  MENJAMIN TERSEDIANYA AIR BERSIH & LISTRIK  Apa yang dilakukan ? 2. Observasi tempat penampungan air bersih 3. Observasi sumber pistrik utama & sumber listrik alternatif, termasuk UPS untuk  ventilator & server sentral 4. Ada bukti identifikasi area berisiko bila terjadi kegagalan listrik 5. Ada bukti identifikasi area berisiko bila terjadi kegagalan suply air bersih (tercemar  atau terganggu) 6. Ada bukti dilakukan upaya mengurangi risiko bila terjadi kegagalan ‐> MOU dengan  penyedia air bersih 7. Ada bukti mengkaji kebutuhan sumber listrik dan sumber air alternatif bila terjadi  emergensi 8. Ada bukti MOU dengan penyedia air bersih bila terjadi gangguan 9. Observasi ke genset & sumber air bersih alternatif



22



9.2.1  UJI BEBAN LISTRIK & SUMBER AIR ALTERNATIF  Apa yang dilakukan ? 1. 2. 3. 4.



Ada regulasi uji coba sumber air bersih & sumber listrik alternatif Ada bukti pelaksanaan uji coba sumber air bersih alternatif Ada bukti pelaksanaan uji coba sumber listrik alternatif Observasi penyimpanan bahan bakar untuk genset ‐> jumlah harus mencukupi



9.3 PEMERIKSAAN AIR BERSIH & AIR LIMBAH SECARA BERKALA Apa yang dilakukan ? 1. Ada  regulasi pemeriksaan air bersih & air minum termasuk air limbah, meliputi: a) Monitoring mutu air bersih min setahun 1x, untuk pemeriksaan kimia 6 bulan  1x atau lebih tergantung regulasi daerah, kondisi sumber air, pengalaman  sebelumnya dgn masalah mutu air  dokumentasikan hasil pemeriksaan b) Pemeriksaan air limbah 3 bulan 1x atau lebih tergantung regulasi daerah,  kondisi air limbah, hasil pemeriksaan limbah terakhir  dokumentasikan c) Pemeriksaan mutu air rutin yg digunakan untuk dialisis 1 bulan 1x untuk menilai  pertumbuhan bakteri & endotoksin   dokumentasikan d) Pemeriksaan tahunan untuk menilai kontaminasi zat kimia  dokumentasikan  e) Monitoring hasil pemeriksaan air & lakukan perbaikan bila perlu ‐>  dokumentasikan bukti tindaklnajutnya



23



10. PROGRAM MONITORING FASILITAS Apa yang dilakukan ? 1. Ada regulasi sistem pelaporan insiden dari setiap program manajemen risiko fasilitas 2. Bukti laporan insiden terkait manajemen risiko fasilitas & hasil analisanya 3. Bukti tindak lanjut hasil analisa ‐> misal mengganti atau meningkatkan (upgrade)  teknologi medis, peralatan, dll 4. Bukti pelaksanaan pengawasan & pelaporan program manajemen risiko fasilitas ke  direktur 3 bulan 1x  



11. PENDIDIKAN STAF Apa yang dilakukan ? 1. Ada  program pelatihan MFK 2. Ada bukti pelaksanaan pelatihan program MFK untuk staf  koordinasi dengan diklat 3. Ada bukti pelaksanaan edukasi ke pengunjung, suplier, pekerja kontrak, dll  koordinasi dengan diklat 4. Ada bukti evaluasi pelatihan berupa pra & post test  24



11.1  PENDIDIKAN STAF Apa yang dilakukan ? 1. Staf dilatih & diberi pengetahuan tentang peran mereka dalam program RS untuk  proteksi kebakaran, keamanan & penanggulangan bencana 2. Simulasi menghadapi kebakaran 3. Simulasi tindakan untuk menghilangkan, mengurangi / meminimalisir atau  melaporkan terkait keselamatan dan keamanan 4. Simulasi prosedur penyimpanan, penanganan dan pembuangan gas medis serta  limbah B3 5. Simulasi penanganan kedaruratan serta bencana internal atau eksternal 



11.2  PENDIDIKAN STAF Apa yang dilakukan ? 1. Ada bukti pelaksanaan pelatihan menjalankan peralatan medis sesuai tugasnya 2. Ada bukti test yang dilakukan untuk menjalankan peralatan medis 3. Simulasi menjalankan peralatan medis 4. Ada bukti pelaksanaan pelatihan menjalankan sistem utilitas sesuai tugasnya 5. Ada bukti test yang dilakukan untuk menjalankan sisten utilitas 6. Simulasi menjalankan sistem utilitas 7. Ada bukti pelaksanaan pelatihan memelihara peralatan medis 8. Ada bukti test memelihara pemeliharaan medis 9. Ada bukti pelaksanaan pelatihan memelihara sistem utilitas sesuai tugasnya 10. Ada bukti test memelihara sistem utilitas



25



Thank You