Mini Survey [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KEGIATAN KEPANITERAAN KLINIK SENIOR (KKS) DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS DI PUSKESMAS MEDAN DELI PERIODE 28 JANUARI s.d 22 FEBRUARI 2018 MINI SURVEI GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE LINGKUNGAN 1 KELURAHAN KOTA BANGUN KECAMATAN MEDAN DELI



Disusun oleh: Allan Leo Nardi



17010024



Nella Banurea



17010033



Rahayu Sianturi



17010029



Vicky Simbolon



17010043



Ruthita Tarigan



17010026



DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/ ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN 2019



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya, kami dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu Kesehatan Masyarakat Mini Survei Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Pencegahan Demam Berdarah Dengue Lingkungan 1 Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli. Laporan ini kami susun sebagai syarat untuk menyelesaikan kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen. Terselesaikannya laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu penyusunan laporan ini, yaitu: 1. Prof. dr. Bistok Saing, SpA(K), selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen 2. drg. Hj. Usma Polita Nasution, M.Kes., Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan. 3. dr. Zairul Rambe, Selaku Pembimbing di Dinas Kesehatan Kota Medan. 4. Prof. dr. Sorimuda Sarumpaet, MPH, Selaku Dosen Pembimbing dan Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan. 5. dr. Novita Hasiani Simanjuntak, MARS, Dr. Fotarisman Zaluchu, S.KM., MPH, dr. Putri Eyanoer, M.Sepid., Ph.D, dan drg. Emmy Simbolon, MARS, selaku Dosen Pembimbing Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen. 6. dr. Nurlelin Sinaga, Kepala UPT Puskesmas Medan Deli. 7. Seluruh pegawai di UPT Puskesmas Medan Deli. Kami menyadari laporan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Medan,



Februari 2019 Hormat Kami



LEMBAR PENGESAHAN



ii



LAPORAN MINI SURVEI KEPANITERAAN KLINIK SENIOR (KKS) DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/ ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS DI PUSKESMAS MEDAN DELI PERIODE: TANGGAL 28 JANUARI s.d 22 FEBRUARI 2018



Disusun oleh: Allan Leo Nardi



17010024



Nella Banurea



17010033



Rahayu Sianturi



17010029



Vicky Simbolon



17010039



Ruthita Tarigan



17010026



Diketahui Oleh: Kepala UPT Puskesmas Medan Deli



LEMBAR PENGESAHAN



iii



LAPORAN MINI SURVEI KEPANITERAAN KLINIK SENIOR (KKS) DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/ ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS DI PUSKESMAS MEDAN DELI PERIODE: TANGGAL 28 JANUARI s.d 22 FEBRUARI 2018



Laporan Mini Survei Kepaniteraan Klinik Senior Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/ Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen di Puskesmas Medan Deli Kecamatan Medan Deli tanggal 28 Januari 2019 s/d 22 Februari 2019, telah disetujui pada : Hari/Tanggal: Kamis, 21 Februari 2019



Diketahui Oleh: Kepala UPT Puskesmas Medan Deli



DAFTAR ISI



iv



KATA PENGANTAR ...........................................................................



i



LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................



ii



DAFTAR ISI .........................................................................................



iv



BAB 1



PENDAHULUAN.................................................................



1



1.1



Latar Belakang..............................................................



1



1.2



Desain Survei ...............................................................



3



1.3



Populasi dan Sampel ....................................................



3



1.4



Teknik Sampling ...........................................................



3



1.5



Estimasi Besar Sampel .................................................



3



1.6



Kriteria Inklusi dan Eksklusi ........................................



5



1.7



Jenis Data .....................................................................



5



1.8. Instrumen Penelitian .....................................................



5



1.9



6



BAB 2



Definisi Operasional .....................................................



HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................



10



2.1



Karakteristik Responden ..............................................



10



2.1.1 Distribusi Karakteristik Responden..............................



10



2.2



Distribusi Pengetahuan Responden ..............................



11



2.3



Distribusi Sikap Responden..........................................



13



2.4



Distribusi Perilaku Responden......................................



16



KESIMPULAN ....................................................................



17



DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................



18



BAB 3



LAMPIRAN



v



MINI SURVEI KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS MEDAN DELI PERIODE 28 JANUARI 2019 S/D 22 FEBRUARI 2019



BAB 1 PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang Survei atau lengkapnya self-administered survei adalah metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden secara individu. Sedangkan mini survei adalah survei yang dilakukan dengan cakupan yang tidak luas dan bertujuan untuk mencari jawaban satu arah yang dilakukan dalam satu waktu. Dimana mini survei mengangkat topik tentang Demam Berdarah Dengue yang menjadi salah satu masalah yang terjadi di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Deli. Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever adalah penyakit virus yang berbahaya karena dapat menyebabkan penderita meninggal dalam waktu yang sangat pendek (beberapa hari). Penyakit ini masuk ke Indonesia tahun 1968 melalui pelabuhan Surabaya dan pada tahun 1980 DBD telah dilaporkan tersebar luas di seluruh propinsi di Indonesia. Gejala klinis DBD berupa demam tinggi yang berlangsung terus menerus selama 2-7 hari dan manifestasi perdarahan yang biasanya didahului dengan terlihatnya tanda khas berupa bintik-bintik merah (petechia) pada badan penderita. Penderita dapat mengalami syok dan meninggal. Sampai sekarang penyakit ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Vektor utama DBD adalah nyamuk kebun yang disebut Aedes aegypti, sedangakan vektor potensialnya adalah Aedes albopictus.1 Menurut data World Health Organization (WHO) penyakit demam berdarah dengue pertama kali dilaporkan di Asia Tenggara pada tahun 1954 yaitu di Filipina, selanjutnya menyebar keberbagai negara. Sebelum tahun 1970, hanya 9 negara yang mengalami wabah DBD, namun sekarang DBD menjadi penyakit endemik pada lebih dari 100 negara, diantaranya adalah Afrika, Amerika, Mediterania Timur, Asia Tenggara dan Pasifik Barat memiliki angka tertinggi terjadinya kasus DBD. Jumlah kasus di Amerika, Asia Tenggara dan Pasifik Barat telah melewati 1,2 juta kasus ditahun 2008 dan lebih dari 2,3 juta kasus di 2010. Pada tahun 2013 dilaporkan terdapat sebanyak 2,35 juta kasus di Amerika, dimana 37.687 kasus merupakan DBD berat. Perkembangan kasus DBD di tingkat global semakin meningkat.2 1



MINI SURVEI KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS MEDAN DELI PERIODE 28 JANUARI 2019 S/D 22 FEBRUARI 2019



Berdasarkan Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2017 jumlah kasus DBD di Indonesia yang dilaporkan sebanyak 68.407 kasus dengan jumlah kasus meninggal sebanyak 493 orang dan IR 26,12 per 100.000 penduduk. Angka Kematian atau Case Fatality Rate (CFR) akibat DBD lebih dari 1% dikategorikan tinggi, walaupun secara umum tahun 2017 menurun dibandingkan tahun sebelumnya, terdapat 10 provinsi yang memiliki CFR tinggi dimana 3 provinsi dengan CFR tertinggi adlah Gorontalo (2,18%), Sulawesi Utara (1,55%) dan Sulawesi Tenggara (1,47%).3 Pada tahun 2016, dilaporkan bahwa jumlah seluruh kasus DBD di Sumatera Utara sebanyak 8.715 kasus dengan angka kesakitan sebesar 63,3/100.000 penduduk, sedangkan CFR sebesar 0,69%. Bila dibandingkan dengan tahun 2015, maka terdapat peningkatan angka kasus DBD yang signifkan sebesar 21,9/100.000 penduduk.4 Kota Medan, Ibu kota propinsi Sumatera Utara adalah salah satu wilayah yang angka kasus DBD nya setiap tahun cukup tinggi. Dinas Kesehatan Kota Medan merilis data pengamatan pada tahun 2016 jumlah penderita DBD yang dilaporkan sebanyak 1.784 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 11 orang (IR/Angka Kesakitan = 80.0 per 100.000 penduduk), sedangkan ditahun jumlah kasus 1.362 dengan jumlah kematian sebanyak 9 orang (IR/Angka Kesakitan = 61,6 per 100.000 penduduk dan CFR = 0,66%). Bila dibandingkan dengan tahun 2014 dengan kasus sebanyak 1.699 orang dengan jumlah kematian sebanyak 15 orang (IR=77,5 per 100.000 penduduk dan CFR=0,88%) dan di tahun 2013 jumlah kasus 1.270 orang dan jumlah kematian sebanyak 9 orang (IR=59,8 per 100.000 penduduk dan CFR=0,71%), dimana ini terjadi peningkatan bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.5 Penyakit DBD tersebut merupakan salah satu masalah kesehatan di Kota Medan yang cenderung menimbulkan kekhawatiran masyarakat karena perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang singkat serta dapat menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) atau wabah. Seluruh kecamatan di Kota Medan merupakan daerah endemis DBD, dimana setiap tahunnya terdapat kasus DBD. Pencegahan yang paling efektif dan efisien adalah dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin dan serentak sedangkan Foging adalah upaya pemutusan rantai penularan di lokasi sumber penularan (Foging Fokus) penderita Demam Berdarah Dengue Di Kota Medan.5 2



MINI SURVEI KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS MEDAN DELI PERIODE 28 JANUARI 2019 S/D 22 FEBRUARI 2019



Berdasarkan



observasi



yang



dilakukan



secara



langsung



pada



saat



Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dilakukan di Lingkungan 1, Kota Bangun, Kecamatan Medan Deli, didapatkan bahwa masyarakat memiliki perilaku hidup bersih dan sehat yang masih rendah. Hal ini dapat dibuktikan dengan Angka Bebas Jentik masih kurang dari angka ideal ABJ yaitu 95%. Berdasarkan pengamatan, masih banyak sampah barang bekas yang dibuang sembarangan, tempat penampungan air yang dibiarkan terbuka, masih ada masyarakat yang jarang menguras tempat penampungan air, dan banyaknya tempat-tempat kotor disekitar rumah masyarakat yang tergenang oleh air dan sampah. Hal-hal tersebut dapat mendukung perkembangan jentik-jentik nyamuk. Dibuktikan juga dengan



kasus DBD yang



fluktuatif dan cenderung meningkat di Puskesmas Medan Deli. Pada tahun 2018, kasus DBD paling banyak terjadi di bulan April (15 kasus; 17,6%), kemudian meningkat kembali di bulan September (11 kasus; 12,9%). Berdasarkan wilayah kerja, kasus DBD paling banyak terjadi di wilayah Mabar Hilir yaitu sebanyak 26 kasus (30,5%). Hal ini mungkin dapat dikaitkan dengan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat yang masih belum stabil, sehingga mempengaruhi kondisi lingkungan. Lebih lanjut lagi, pengetahuan, sikap, dan praktik pencegahan penyakit DBD merupakan dasar akan luaran yang bisa terjadi. Berdasarkan uraian diatas maka mini survei ini dilakukan untuk mengetahui gamabaran pengetahuan, sikap dan perilaku pencegahn DBD di Puskesmas Medan Deli. 1.2. Desain Survei Desain Survei Survei ini merupakan metode deskriptif dengan desain crosssectional untuk melihat gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku pencegahan DBD. 1.3. Populasi dan Sampel Populasi target dalam survei ini adalah seluruh keluarga yang pernah menderita dan tidak pernah menderita DBD di Kota Medan, sedangkan populasi terjangkau dalam survei ini adalah seluruh keluarga yang pernah menderita dan tidak pernah menderita DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Deli. Sampel pada 3



MINI SURVEI KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS MEDAN DELI PERIODE 28 JANUARI 2019 S/D 22 FEBRUARI 2019



penelitian ini adalah seluruh keluarga yang pernah menderita dan tidak pernah menderita DBD di Lingkungan 1 Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli yang berjumlah 672 KK dan yang telah memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. 1.4.



Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah consecutive sampling.



1.5.



Estimasi Besar Sampel Untuk menghitung besarnya sampel penelitian, maka digunakan rumus sebagai berikut:



No



Variabel



Proporsi



n



Referensi



1.



Pengetahuan



0,683



74



Liza (2015)



2.



Sikap



0,8



56



Hilda dkk (2017)



3.



Perilaku



0,77



68



Hilda dkk (2017)



Berdasarkan perhitungan besar sampel diatas, maka dibutuhkan sampel minimal 74 KK (dibulatkan menjadi 75 KK) untuk menjadi responden. 1.6.



Kriteria Inklusi dan Eksklusi



1.6.1



Kriteria Inklusi a. Ayah/ibu yang berada dirumah saat survei dilakukan. b. Ayah/ibu yang bersedia menjadi responden. c. Ayah/ibu yang bisa membaca dan menulis.



1.6.2



Kriteria Eksklusi a. Ayah/ibu yang memiliki gangguan penlihatan dan pendengaran. b. Ayah/ibu yang mengundurkan diri secara tiba-tiba saat survei dilakukan.



4



MINI SURVEI KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS MEDAN DELI PERIODE 28 JANUARI 2019 S/D 22 FEBRUARI 2019



1.7.



Jenis Data Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan program statistik SPSS dengan analisis univariat untuk mendeskripsikan distribusi proporsi pengetahuan, sikap dan perilaku pencegahan DBD.



1.8.



Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam survei ini adalah kuesioner yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku pencegahan DBD. Kuesioner diadopsi dari penelitian sebelumnya berjudul “Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Kepala Keluarga tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) di RW I Kelurahan Medono Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan” oleh Aji Suryandono. Kuesioner telah dinyatakan valid dengan uji Pearson chisquare dimana r hitung > r tabel. Nilai Cronbach Alpha untuk kuesioner pengetahuan, sikap, dan tindakan pencegahan DBD masing-masing adalah 0.922, 0.981 dan 0,939, maka dinyatakan bahwa instrumen tersebut reliabel.



1.9.



Definisi Operasional



Variabel



Definisi



Alat ukur



Cara ukur



Hasil ukur



Skala ukur



Sosiodemografi responden Pendidikan Lamanya sekolah Kuesioner sekolah yang



1. SD 2. SMP/SMA identitas yang 3. Diploma/S1 tercantum pada



telah diikuti oleh



kuesioner



atau tingkat



Usia



responden Umur responden



Kuesioner



Pengisian



Pengisian



dari awal



identitas yang



kelahiran sampai



tercantum pada



pada saat



kuesioner



1. ≤45 tahun 2. >45 tahun



Ordinal



Ordinal



penelitian 5



MINI SURVEI KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS MEDAN DELI PERIODE 28 JANUARI 2019 S/D 22 FEBRUARI 2019



Jenis Kelamin



dilakukan. Kelompok yang



Kuesioner



Pengisian



terbentuk dalam



identitas yang



suatu spesies



tercantum pada



sebagai sarana



kuesioner



1. Laki-laki 2. Perempuan



Nominal



1. 2. 3. 4. 5.



Ordinal



atau sebagai akibat digunakannya proses reproduksi Pekerjaan



seksual Aktifitas yang



Kuesioner



Pengisian



dilakukan



identitas yang



dengan tujuan



tercantum pada



untuk mencari



kuesioner



IRT Wiraswasta Buruh PNS Tidak bekerja



nafkah, dan bisa juga berarti mata Pengetahuan



pencaharian. Pemahaman yang dimiliki



Kuesioner



Pengisian



1. Kurang =



Berdarah



80% Masing-



Dengue (DBD)



masing



yaitu pengertian



pertanyaan



DBD, penyebab,



benar bernilai



gejala, cara



1.



kepala keluarga tentang Demam



Ordinal



kuisioner yang



Penghitungan dilakukan dengan:



penularan, nyamuk penular dan tempat penularan dan Pemberantasan 6



MINI SURVEI KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS MEDAN DELI PERIODE 28 JANUARI 2019 S/D 22 FEBRUARI 2019



Sarang Nyamuk Sikap



(PSN) Sikap adalah



Kuesioner



Menggunakan



1. Negatif =



tanggapan atau



skala Likert :



skor



reaksi yang



1. Sangat



0-19



dimiliki oleh



setuju (SS)



kepala keluarga



=4



tentang



2. Setuju (S) = 3. Ragu-ragu



Pemberantasan



Ordinal



2. Positif = skor 20-36



(RR) = 2



Sarang Nyamuk



4. Tidak



(PSN) yaitu



setuju (TS)



menguras tempat



=1



penampungan



5. Sangat



air, menutup



tidak setuju



tempat



(STS) = 0



penampungan air, mengubur barang bekas, tidak menggantungkan baju, pemakaian kain kasa, pemakaian kelambu, dan kebersihan Perilaku



rumah. Tindakan nyata



Lembar



Observasi



dalam perilaku



Observasi



tindakan yang



Pemberantasan



1. Buruk =



Ordinal



≤ 5,70



Sarang Nyamuk



terdiri dari 10 2. Baik = > 5,70 tindakan.



Demam



Masing-



Batasan nilai



Berdarah Dengue



masing



diperoleh dari 7



MINI SURVEI KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS MEDAN DELI PERIODE 28 JANUARI 2019 S/D 22 FEBRUARI 2019



(PSN DBD)



tindakan yang nilai rerata



yaitu menguras



benar bernilai responden



tempat



1.



penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas, tidak menggantungkan baju, pemakaian kain kasa, pemakaian kelambu, dan kebersihan rumah.



BAB 2 HASIL DAN PEMBAHASAN



8



MINI SURVEI KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS MEDAN DELI PERIODE 28 JANUARI 2019 S/D 22 FEBRUARI 2019



2.1.



Karakteristik Responden



2.1.1 . Distribusi Karakteristik Responden Dari hasil mini survei yang di lakukan di Puskesmas Medan Deli, maka didapati hasil distribusi frekuensi karakteristik responden pada tabel 2.1 dibawah ini. Tabel 2.1 Distribusi Karakteristik Responden



N



%



≤45 tahun



46



61,3



>45 tahun



29



38,7



Laki-laki



31



41,3



Perempuan



44



58,7



IRT



44



58,7



Wiraswasta



15



20,0



Buruh



11



14,7



Tidak Bekerja



5



6,7



SD SMP



5 33



6,7 44,0



SMA



37



49,0



75



100



Kelompok umur



Jenis Kelamin



Pekerjaan



Pendidikan



Total



Tabel 2.1 menunjukkan responden umur ≤45 tahun sebanyak 46 orang (61,3%) dan kelompok umur >45 tahun sebanyak 29 orang (38,7%). Untuk jenis kelamin responden terbanyak adalah perempuan yakni 44 Responden (58,7%). Berdasarkan pekerjaan responden terbanyak adalah responden yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga yaitu sebanyak 44 orang (58,7%). Sedangkan tingkat pendidikan responden terbanyak adalah tingkat pendidikan SMA yaitu 37 responden (49%). 2.2.



Distribusi Pengetahuan Responden



9



MINI SURVEI KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS MEDAN DELI PERIODE 28 JANUARI 2019 S/D 22 FEBRUARI 2019



Dari hasil mini survei yang di lakukan di Puskesmas Medan Deli, maka didapati hasil distribusi pengetahuan responden pada tabel 2.2 dibawah ini. Tabel 2.2. Distribusi Pengetahuan Responden Pengetahuan Kurang Cukup Baik Total



N 38 32 5 75



% 50,7 42,7 6,7 100



Tabel 2.2 diatas menunjukkan pengetahuan tentang DBD, 38 orang (50,7%) memiliki pengetahuan kurang, 32 orang (42,7%) memiliki pengetahuan cukup dan 5 orang (6,7%) memiliki pengetahuan baik. Hasil mini survei ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di banten oleh Harke J.O didapatkan hasil dari 261 responden 46,4% responden memiliki tingkat pengetahuan yang buruk.6 Begitu juga penelitian yang di lakukan di Manado oleh Reinhard Yosua di dapatkan hasil dari 70 responden 55,7% responden memiliki pengetahuan yang kurang baik.7 Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan dapat di peroleh dari faktor internal dan eksternal, dimana faktor internal terdiri dari pendidikan, pekerjaan, dan usia. Sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh lingkungan dan sosial budaya, pengetahuan juga dapat dipengaruhi oleh daya tangkap dan pola pikir seseorang sehingga pengetahuan yang di peroleh akan semakin baik. Pengetahuan akan berbanding lurus dengan persepsi dan perilaku seseorang.8 Pengetahuan tentang DBD yang dimiliki tentang DBD yaitu pengertian DBD, penyebab, gejala, cara penularan, nyamuk penular dan tempat penularan dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas, tidak menggantungkan baju, pemakaian kain kasa, pemakaian kelambu, dan kebersihan. Tingkat pengetahuan yang rendah mengenai DBD akan menjadi faktor risiko untuk terjadinya penyakit DBD.



10



MINI SURVEI KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS MEDAN DELI PERIODE 28 JANUARI 2019 S/D 22 FEBRUARI 2019



Tabel 2.3 dibawah ini menunjukkan nilai setiap pertanyaan yang menjawab benar dan salah. Tabel 2.3. Sebaran Tiap Pertanyaan Mengenai Pengetahuan Responden Benar 32 42 52 63 48 28 29 38 65 42 63 50 66 50 34



P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15



Salah 43 33 23 12 52 47 26 37 10 33 12 25 9 25 41



% Benar 42,7 44,0 69,3 84,0 52,0 37,3 63,5 50,7 86,7 56,0 84,0 66,7 88,0 66,7 45,3



Tabel 2.3 menunjukkan masih rendahnya pengetahuan responden tentang pertanyaan pada kuesioner pengetahuan nomor 6 yaitu berapa jauh kemampuan nyamuk Aedes aegypti terbang yang menjawab benar sebanyak 23 orang (37,3%), disusul dengan pertanyaan nomor 1 yaitu DBD adalah penyakit menular yang ditandai dengan demam mendadak serta perdarahan, yang menjawab benar 32 orang (42,7%). Dari hasil yang di dapatkan perlunya penyuluhan mengenai karakteristik nyamuk Aedes aegypti serta tanda dan gejala penyakit DBD untuk pengenalan dini penyakit DBD. 2.3. Distribusi Sikap Responden Dari hasil mini survei yang di lakukan di Puskesmas Medan Deli, maka didapati hasil distribusi sikap responden pada tabel 2.3 dibawah ini. Tabel 2.4. Tabel Distribusi Sikap Responden Sikap



N



% 11



MINI SURVEI KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS MEDAN DELI PERIODE 28 JANUARI 2019 S/D 22 FEBRUARI 2019



Negatif Positif Total



42 33 75



56,0 44,0 100



Tabel 2.4 diatas menjnjukan sikap responden terhadap pencegahan DBD, yaitu 42 orang (56,0%) memiliki sikap negatif dan 33 orang (44,0%) memiliki sikap positif. Hasil mini survei ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Sidomulyo oleh Awaludin didapatkan hasil dari 33 responden (51,5%) memiliki sikap negatif, 9 begitu juga penelitian yang di lakukan di Makasar oleh Sri Ayu didapatkan hasil dari 162 responden 66% memiliki sikap negatif.10 Sikap terhadap DBD adalah tanggapan atau reaksi yang dimiliki oleh kepala keluarga tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas, tidak menggantungkan baju, pemakaian kain kasa, pemakaian kelambu, dan kebersihan rumah. sikap positif terhadap tindakan pencegahan demam berdarah dengue menyebabkan adanya tindakan yang baik terhadap pencegahan DBD. Maka disini diperlukanya pembinaan masyarakat oleh petugas kesehatan agar memiliki sikap yang positif terhadap pencegahan DBD. Tabel 2.5 Sebaran Tiap Pertanyaan Mengenai Sikap Responden Pernyataan S1



S2



S3 S4



Skor 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2



Frekuensi 17 50 5 3 10 10 9 44 2 15 44 10 5 1 14 36



% 22,7 66,7 6,7 4,0 13,3 13,3 12,0 58,7 2,7 20,0 58,7 13,3 6,7 1,3 18,7 48,0 12



MINI SURVEI KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS MEDAN DELI PERIODE 28 JANUARI 2019 S/D 22 FEBRUARI 2019



S5



S6



S7



S8



S9



S10



1 0 4 3 2 1 0 4



24 1 4 8 17 42 4 9



32,2 1,3 5,3 10,7 22,7 56,0 5,3 12,0



3



31



41,3



2



15



20,0



1



20



26,7



0



-



-



4



1



1,3



3



29



38,7



2



27



36,0



1



18



24,0



0



-



-



4



8



10,7



3



22



29,3



2



30



40,0



1



15



20,0



0



-



-



4



13



17,3



3



19



25,3



2



7



9,3



1



36



48,0



0 4 3 2 1 0



20 19 31 5



26,7 25,3 41,3 6,7



Tabel 2.5 Diatas menunjukkan bahwa dari sepuluh pernyataan sikap pada kuesioner, sikap yang memiliki score tertinggi adalah S1, yaitu menguras bak mandi minilam 1 minggu sekali sebagai salah satu pencegahan penyakit DBD, yang disetujui oleh yaitu sebanyak 50 0rang (66,7%). Sedangkan pernyataan sikap yang memiliki skor paling rendah adalah S5 yaitu memelihara ikan dalam tempat penampungan air yang dapat memakan jentik nyamuk Aedes aegypty. 13



MINI SURVEI KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS MEDAN DELI PERIODE 28 JANUARI 2019 S/D 22 FEBRUARI 2019



2.4 Distribusi Perilaku Responden Dari hasil mini survei yang di lakukan di Puskesmas Medan Deli, maka didapati hasil distribusi Perilaku responden pada tabel 2.6 dibawah ini. Tabel 2.6. Tabel Distribusi Perilaku Responden N



%



Buruk



48



64,0



Baik



27



36,0



Total



75



100



Tabel 2.6 diatas menunjukkan perilaku pencegahan DBD, yaitu 48 orang (64%) memiliki perilaku buruk dan 27 orang (36%) memiliki perilaku baik. Hasil mini survei ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan di Makasar oleh Sri Ayu didapatkan hasil dari 162 responden 98,1% responden memiliki tindakan yang kurang terhadap pencegahan DBD.10



Tabel 2.7. Sebaran Tiap Pertanyaan Mengenai Perilaku Responden Pernyataan 1) Keadaan Rumah 2) Kebiasaan menguras bak mandi 3) Kondisi air di tempat penampungan air 4) Tempat penampungan Air 5) Barang Bekas/Kaleng bekas yang bisa



Kotor Bersih 2 minggu sekali 1 minggu sekali



n 22 53 14 61



% 29,3 70,7 18,7 81,3



Bersih Kotor



31 44



41,3 58,7



Tertutup



47



62,7



Terbuka



28



37,3



Dibiarkan



51



68



Ditimbun



24



32



Ada



53



70,7



Tidak ada



22



29,3



menggenag air dibuang dengan cara 6) Keadaan gantungan baju



14



MINI SURVEI KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS MEDAN DELI PERIODE 28 JANUARI 2019 S/D 22 FEBRUARI 2019



7) Pemakaian Kain kasa pada ventilasi rumah 8) Pencahayaan di dalam rumah 9) Keberadaan jentik nyamuk 10) Pemakaian Kelambu



Ada



52



69,3



Tidak ada



23



30,7



Terang



39



52



Gelap



36



48



Ada



12



16



Tidak ada



63



84



Ada



28



37,3



Tidak ada



47



62,7



Tabel 2.7 diatas menunjukkan 10 keadaan yang menggambarkan perilaku responden, dari 10 pernyataan diatas yang paling banyak frekuensinya adalah pernyataan nomor 9 yaitu tidak adanya keberadaan jentik nyamuk dalam rumah dari 75 responden 84% rumah tidak ada jentik nyamuk, kemudian diikuti dengan kebiasaan menguras bak mandi satu minggu sekali, dari 75 responden 81,3% mengaku menguras bak mandi satu kali seminggu.



15



MINI SURVEI KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS MEDAN DELI PERIODE 28 JANUARI 2019 S/D 22 FEBRUARI 2019



BAB 3 KESIMPULAN Kesimpulan Mini Survei yang dilakukan di Puskesmas Medan Deli: 1. Jumlah responden berdasarkan usia, menunjukkan kelompok usia responden terbanyak adalah ≤45 tahun yaitu 46 orang (61,3%). 2. Jusmlah responden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan jumlah responden terbanyak adalah perempuan 44 orang (58,7%). 3. Jumlah responden berdasarkan pekerjaan menunjukkan jumlah responden terbanyak adalah Ibu Rumah Tangga 44 orang (58,7%). 4. Jumlah responden berdasarkan pendidikan terakhir, menunjukkan jumlah responden terbanyak adalah pendidikan SMA 37 orang (49%). 5. Pengetahuan responden mengenai DBD yang terbanyak adalah pengetahuan kurang 38 orang (50,7%). 6. Sikap responden mengenai pencegahan DBD yang terbanyak adalah sikap negatif yaitu 42 orang (56%). 7. Perilaku responden terkait pencegahan DBD yang terbanyak adalah perilaku buruk 48 orang (64%).



16



MINI SURVEI KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS MEDAN DELI PERIODE 28 JANUARI 2019 S/D 22 FEBRUARI 2019



DAFTAR PUSTAKA 1. Djakaria S, Sungkar S. Vektor penyakit virus, riketsia, spiroketa, dan bakteri. In: Sutanto I, Ismid IS, Sjarifudin PK, Sungkar S. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran. 4th ed. Jakarta; Balai Penerbit FK UI. P. 265-273 2. Dengue And Severe Dengue. World Health Organization. Available from: https://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue. Last Updated September 13, 2018. 3. Infodatin Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Situasi Penyakit Demam Berdarah di Indonesia Tahun 2017. Kementeian Kesehatan Republik Indonesia; 2018. p. 1-7 4. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2016. Kementeian Kesehatan Republik Indonesia; 2017. p. 33 5. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2016. Kementeian Kesehatan Republik Indonesia; 2016. p. 35-38 6. Sigarlaki, harke J.O. Karakteristik Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue. Berita Kedokteran Masyarakat. 2007;23(3):148-153. 7. Lontoh, Reinhard Yosua. Rattu, A.J.M. Kaunag, Wulan P.J. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Dengan Tindakan Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Malalayang 2 Lingkungan III 8. Notoadmojo S. Ilmu Kesehatan Masyarakat: ilmu dan seni. Jakarta: Rineka Cipta; 2011. 9. Awalludin. Korelasi pengetahuan dan Sikap Keluarga Terhadap Tindakan Pencegahan Demam Berdarah Dengue. Jurnal Endurance. 2017:2(3):263-269. 10. Azzahra, Sri Ayu. Bujawati, Emmi. Mallaping, Fatmawati. Pengetahuan Sikap dan Tindakan Masyarakat di kelurahan Ateng Kec. Manggala Rw VI Tentang Penyakit DBD Kota Makasar Tahun 2015. Higiene. 2016:2(3):140-147.



17



LAPORAN MINI SURVEI KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI PERIODE 28 JANUARI 2019 S/D 22 FEBRUARI 2019



LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian No. Responden: INFORMED CONSENT MINI SURVEI “Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Pencegahan Demam Berdarah Dengue Lingkungan 1 Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli” Setelah mendengar penjelasan dari peneliti (secara lisan dan tertulis) mengenai tujuan, manfaat, dan risiko bagi subyek penelitian, bersama ini saya: Nama :…………………………………………………… Umur :………………tahun/ Jenis kelamin: …………………. Alamat : ………………………………………………… No. Telp/ HP :………………………………………….



Menyatakan bersedia secara sukarela dan mematuhi semua prosedur sebagai subyek penelitian. Bila suatu saat saya ada dalam kondisi yang tidak memungkinkan mengikuti semua prosedur penelitian, atau merasa dirugikan, maka saya berhak mengundurkan diri sebagai subyek penelitian. Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat dipergunakan sebagai mana mestinya. Medan,



2019



Nama dan tanda tangan subyek penelitian



(…………………………………………..)



No. Responden: IDENTITAS PRIBADI



1



Nama



2



Tempat dan Tanggal Lahir



3



Usia



4



Jenis Kelamin



5



Pekerjaan



6



Tingkat pendidikan terakhir



1. Laki-laki 2. Perempuan 6. IRT 7. Wiraswasta 8. Buruh 9. PNS 10. Tidak Bekerja 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. Diploma/Sarjana



KUESIONER PENGETAHUAN



1.



2.



3.



4.



5.



6.



Pilihlah salah satu jawaban yang benar. Apakah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)? a. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri b. Penyakit menular yang hanya menyerang pada anak-anak c. Penyakit menular yang ditandai dengan panas mendadak serta perdarahan Apa penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)? a. Bakteri b. Virus c. Jamur Apa saja gejala penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)? a. Demam tinggi mendadak selama 2-7 hari, perdarahan, pembesaran hati b. Demam tinggi, sakit kepala, muntah-muntah c. Demam tinggi, nyeri kepala, nyeri otot Sebutkan salah satu gejala klinis penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)? a. Demam b. Badan terasa dingin c. Nyeri otot Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) ditularkan oleh apa? a. Nyamuk Anopheles b. Nyamuk Aedes aegypti c. Lalat Berapa jauh kemampuan nyamuk Aedes aegypti terbang ? a. 40-100 meter b. Sampai 1 Km c. 100-500 meter



7. Siapa saja yang dapat terjangkit penyakit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)? a. Anak-anak b. Orang dewasa c. Anak-anak dan orang dewasa 8. Kapan biasanya nyamuk Aedes aegypti menggigit manusia? a. Malam hari b. Pagi dan sore hari c. Pagi dan malam hari 9. Sebutkan salah satu tempat perindukan/hidup nyamuk penular penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)? a. Air pada bak mandi b. Sungai c. Danau 10. Apa arti dari PSN? a. Penghancuran Sarang Nyamuk b. Pemberantasan Sarang Nyamuk c. Pembersihan Sarang Nyamuk 11. Apa nama cara pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)? a. Keluarga Berencana b. 3 M plus c. Imunisasi 12. Sebutkan 3 kegiatan utama dalam pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)? a. Menguras, menutup, membuang b. Menutup, mengubur, membersihkan c. Menguras, menutup, mengubur 13. Sebutkan contoh pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam kehidupan sehari-hari? a. Membersihkan bak mandi b. Menyapu lantai c. Membersihkan meja dan kursi



14. Berapa kali minimal dalam seminggu bak mandi dikuras? a. 1 kali seminggu b. 2 kali seminggu c. 3 kali seminggu 15. Salah satu cara membunuh jentik nyamuk Aedes aegypti yaitu dengan menaburkan apa? a. Tawas b. Bubuk abate c. Kaporit KUESIONER SIKAP Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar dengan memberi tada (√) pada kotak yang disediakan.



No 1



Jawaban



Pertanyaan



SS



Menguras bak mandi minimal 1 minggu sekali sebagai salah satu pencegahan penyakit DBD



2



Telur nyamuk Aedes aegypti dapat menempel pada dinding dan dasar bak mandi, sehingga harus disikat pada saat menguras.



3



Menutup tempat penampungan air, sebagai salah satu upaya mencegah nyamuk Aedes aegypti meletakkan telur.



4



Mengubur



kaleng



mencegah



bekas



untuk



perkembangbiakan



nyamuk Aedes aegypti 5



Memelihara ikan dalam tempat penampungan



air



yang



dapat



memakan jentik nyamuk Aedes aegypti. 6



Mengganti air dalam vas bunga dan tempat air minum burung minimal 1minggu sekali untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.



7



Tempat penampungan air yang sulit dikuras harus ditaburi bubuk abate.



8



Saluran air yang tersumbat atau tidak



lancar



harus



segera



dibersihkan. 9



Menggunakan penampungan



tempat air



yang



mudah



S



RR



TS



STS



Skor



dibersihkan agar mudah dikuras dan disikat. 10



Membersihkan



pelepah



pohon



untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.



KUESIONER PERILAKU Lembar Observasi



No



Kegiatan Keadaan rumah



1



a. Bersih b. kotor Kebiasaan menguras bak mandi



2



a. 2 minggu sekali b. 1 minggu sekali Kondisi air di tempat penampungan air



3



a. Bersih b. kotor



4



Tempat penampungan air a. Tertutup



Skor 0



1



b. Terbuka Barang bekas/kaleng bekas yang bisa menggenang air dibuang dengan cara? 5



a. Dibiarkan b. Ditimbun Barang bekas/kaleng bekas yang bisa menggenang air dibuang dengan cara?



6



a. Dibiarkan b. Ditimbun Pemakaian kain kasa pada ventilasi rumah



7



a. Ada b. Tidak ada Pencahayaan di dalam rumah



8



a. Terang b. Gelap Keberadaan jentik nyamuk



9



a. Ada b. Tidak ada Pemakaian kelambu



10



a. Ada b. Tidak ada



Lampiran 2. Validitas Kuesioner Pengetahuan



No.Soal



r hitung



r tabel



Keterangan



1



0,770



0,3781



Valid



2



0,463



0,3781



Valid



3



0,528



0,3781



Valid



4



0,692



0,3781



Valid



5



0,622



0,3781



Valid



6



0,651



0,3781



Valid



7



0,705



0,3781



Valid



8



0,782



0,3781



Valid



9



0,637



0,3781



Valid



10



0,708



0,3781



Valid



11



0,671



0,3781



Valid



12



0,742



0,3781



Valid



13



0,706



0,3781



Valid



14



0,547



0,3781



Valid



15



0,479



0,3781



Valid



Validitas kuesioner Sikap



No Soal



r hitung



r tabel



Keterangan



1



0,961



0,3781



Valid



2



0,963



0,3781



Valid



3



0,950



0,3781



Valid



4



0,810



0,3781



Valid



5



0,868



0,3781



Valid



6



0,951



0,3781



Valid



7



0,875



0,3781



Valid



8



0,961



0,3781



Valid



9



0,859



0,3781



Valid



10



0,887



0,3781



Valid



Validitas Kuesioner Perilaku



No Soal



r hitung



r tabel



Keterangan



1



0,910



0,3781



Valid



2



0,765



0,3781



Valid



3



0,544



0,3781



Valid



4



0,581



0,3781



Valid



5



0,863



0,3781



Valid



6



0,765



0,3781



Valid



7



0,697



0,3781



Valid



8



0,910



0,3781



Valid



9



0,656



0,3781



Valid



10



0,863



0,3781



Valid