26 0 302 KB
JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN CAIR DAN SEMI PADAT PERCOBAAN V MIKROEMULSI
RIZKY ARISKA NINGSIH 1801072
TANGGAL PRAKTIKUM : SABTU, 02 MEI 2020 DOSEN
: NESA AGISTIA, M.FARM, APT
ASISTEN DOSEN
: ERMEI LISNAINI DELLAVIANA ARISKA NIA APRILIANA SUHARI NOLA AYUNDA PUTRI
PROGRAM STUDI S1 FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU YAYASAN UNIV RIAU PEKANBARU 2020
PERCOBAAN III MIKROEMULSI 1. Cari di dalam literatur cara pengembangan emulgator yang dipakai 2. Terangkan bentuk ketidakstabilan sediaan emulsi dan penyebabnya 3. Cari di dalam literature macam-macam surfaktan yang biasa dipakai dalam sediaan mikroemulsi sesuai dengan tipe surfaktan 4. Terangkan hubungan surfaktan sebagai emulgator dengan harga KMK/CMC suatu surfaktan
Jurnal Sediaan Farmasi Cair dan Semi Padat Nama perusahaan
Master Formula Nama produk
Halaman... Dari...
Bentuk sediaan
Kemasan
PT. NESSLOKA FARMA Camulsion ® Mikroemulsi Disetujui oleh Plant manager Direktur operasional
Disusun oleh
Nesa Agistia, M.Farm, Apt.
Rizky Ariska Ningsih (1801072 No. 1.
Komposisi Kamfer 4%
2.
Oleum Cajuputi
3.
Nia Apriliana Suhari
Confidentian Nama lain 1 botol Camphora 2g
Botol 50 ml Jumlah batch 100 ml Tanggal pembuatan 06 Juni 2020
1 batch 4g
Fungsi Za aktif
6 ml
12 ml
Zat aktif
Tween 80 20%
Minyak kayu putih Polysorbat 80
10 ml
20 ml
Surfaktan
4.
Etanol
Aethenolum
5 ml
10 ml
Co-surfaktan
5.
Natrium Benzoat
0,05 g
0,1 g
Pengawet
6.
Aquades
Natrii Benzoas Air suling
Ad 50 ml
Ad 100 ml
Pelarut
Spesifikasi produk Bentuk sediaan Pemerian Bobot Persyaratan kadar Penyimpanan Prosedur identifikasi
Mikroemulsi Sediaan cair berwarna jernih yang terdiri dari 3 fase yaitu minyak, air, dan surfaktan. 50 ml Tiap 50 ml mengandung kamfer 4% dan oleum cajuputi 12%
Nama perusahaan PT. NESSLOKA FARMA Disusun oleh
Rizky Ariska Ningsih
Alur proses Halaman... Dari... Nama produk Bentuk sediaan Kemasan Camulsion ® Mikroemulsi Botol 50 ml Disetujui oleh Jumlah batch 100 ml Plant manager Direktur operasional Tanggal pembuatan NesaAgistia,
Nia Apriliana Suhari
06 Juni 2020
(1801072)
1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8.
M.Farm, Apt. Confidential Langkah produksi Parameter kritis Kalibrasi botol 50 ml 1. Larutan yang dihasilkan harus jernih. Timbang masing-masing bahan Larutkan kamfer dalam etanol 5 ml (M1) Campurkan M1 dengan oleum cajuputi, aduk dengan magnetic stirrer lalu tambahkan tween 80, aduk sampai homogen (M2). Larutkan natrium benzoat dalam aquades (M3). Campurkan M3 dengan M2, aduk homogen dengan magnetic stirrer. Tambahkan aquades ad 50 ml. Masukkan sediaan ke dalam botol, lalu kemas.
Perhitungan formula sediaan 50 ml (botol)
Perhitungan Perhitungan formula sediaan 100 ml (batch)
Resep : Kamfer 4% = 4/100 x 50 ml = 2 g Oleum Cajaputi 12% = 12/100 x 50 ml = 6 ml Tween 80 20% = 25/100 x 50 ml = 12,5 ml Etanol 10% = 10/100 x 50 ml = 5 ml Natrium Benzoat 0,1% = 0,1/100 x 50 ml = 0,05 g Aquades ad 50 ml Nama perusahaan PT. NESLOKA FARMA
Resep : Kamfer 4% = 4/100 x 100 ml = 2 g Oleum Cajaputi 12% = 12/100 x 100 ml = 12 ml Tween 80 20% = 25/100 x 100 ml = 25 ml Etanol 10% = 10/100 x 100 ml = 10 ml Natrium Benzoat 0,1% = 0,1/100 x 100 ml = 0,1 g Aquades ad 100 ml
Spesifikasi kemasan Nama produk Bentuk sediaan Camulsion ® Mikroemulsi
Disusun oleh
Disetujui oleh Plant manager
Direktur operasional
Halaman... Dari... Kemasan 50 ml Jumlah batch 100 ml Tanggal pembuatan
Rizky Ariska Ningsih (1801072) Kemasan primer Ukuran kemasan Ukuran etiket Bahan kemasan
Nesa Agistia, M.Farm, Apt. Nia Apriliana Suhari Confidential
Botol 100 ml Botol plastik
06 Juni 2020
Zat aktif Monografi Nama lain Struktur molekul Struktur kimia
Kamfer
Berat molekul Pemerian
152,2 g/mol Kristal berwarna atau putih, butiran, atau massa kristal, atau tidak berwarna menjadi putih, transparan, massa tangguh dengan penetrasi bau khas. Perlahan-lahan menguap pada suhu biasa.
Kelarutan
Larut 1 dalam 800 air, 1 dalam 1 alkohol, 1 dalam 0,5 kloroform, dan 1 dalam 1 eter; bebas larut dalam karbon disulfida, dalam petroleum spirit dan dalam minyak tetap dan volatile (Martindale 6th Ed). 174o-181o Simpan pada suhu tidak melebihi 40 ° dalam wadah kedap udara. Terbakar sempurna dan nyala berasap terang, menguap pada suhu kamar -
Suhu lebur Stabilitas Penyimpanan pH stabilitas Inkompatibilitas Analisis Identifikasi Penetapan kadar Farmakologi Mekanisme kerja Farmakokinetika
Indikasi Kontraindikasi Efek samping
Interaksi obat
Camphora C10H16O
Memberikan rasa hangat, menghilangkan rasa sakit karena nyeri otot, gatal dan masuk angin. Kamper mudah diserap dari semua lokasi administrasi. Ini terhidroksilasi di hati untuk menghasilkan metabolit hidroksikamphor yang kemudian terkonjugasi dengan asam glukuronat dan diekskresikan dalam urin. Kamper melewati plasenta (Martindale 36th Ed). Antiiritan Hipersensitif Gejala termasuk mual, muntah, nyeri epigastrium, sakit kepala, pusing, pembakaran orofaringeal, delirium, otot berkedut, kejang epileptiformis, depresi SSP, dan koma. Pernapasan sulit dan nafas memiliki bau yang khas. Anuria dapat terjadi. Kematian karena gagal pernapasan atau status epileptikus. Dapat menyebabkan kematia pada anak-anak telah dicatat -
Dosis
-
Zat aktif Monografi Nama lain Struktur molekul Struktur kimia Berat molekul Pemerian
Oleum Cajuputi
Kelarutan
Larut dalam 2 bagian etanol (80%), mudah larut dalam etanol 90%, jika disimpan lama kelarutannya akan berkurang. Dalam wadah berisi penuh, kedap udara, dan simpan pada suhu tidak lebih dari 25o. Dilakukan dengan kromatografi lapis tipis. Sama dengan cara penetapan kadar pada sineol.
Suhu lebur Stabilitas Penyimpanan pH stabilitas Inkompatibilitas Analisis Identifikasi Penetapan kadar Farmakologi Mekanisme kerja Farmakokinetika Indikasi Kontraindikasi Efek samping Interaksi obat Dosis
Minyak kayu putih C10H18O Cairan tidak berwarna, berwarna kuning atau hijau, bau khas aromatik,rasa pahit.
Menghangatkan tubuh, antiiritan. Hipersensitif -
Zat tambahan Sinonim Struktur molekul Struktur kimia
Tween 80 Polysorbat 80 C64H124O26
Berat molekul Pemerian
1,310 g/mol Cairan seperti minyak, jernih, berwarna kuning muda hingga coklat
Aplikasi penggunaan Sifat khas Bentuk Kristal Titik leleh Kelarutan Keasaman Higroskopissitas Stabilitas/penyimpana n Inkompatibilitas
muda, bau khas lemah, rasa pahit dan hangat. Solubilizer 50-60OC Sangat mudah larut dalam air, larutan tidak berbau dan praktis tidak berwarna, larut dalam etanol, dalam etil asetat, tidak larut dalam minyak mineral. Dalam wadah tertutup baik, lindungi dari cahaya, ditempat sejuk dan kering. Akan berubah warna atau mengendap dengan phenol dan tanin.
Zat tambahan Sinonim Struktur molekul Struktur kimia
Natrium Benzoat Natrii Benzoas C7H5NaO2
Berat molekul Pemerian
Keasaman Higroskopisitas Stabilitas/penyimpana n Inkompatibilitas
144, 11 g/mol Granu atau serbuk hablur, putih ; tidak berbau atau praktis tidak berbau ; stabil di udara. Pengawet 270oC Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol dan lebih mudah larut dalam etanol 90%. Memiliki ph 2,5 - 4,0 Agak higroskopik. Stabil di udara. Penyimpanan dalam wadah tertutup baik. -
Zat tambahan Sinonim Struktur molekul
Etanol Aethanolum C2H5OH
Aplikasi penggunaan Sifar khas Bentuk Kristal Titik leleh Kelarutan
Struktur kimia
Berat molekul Pemerian Aplikasi penggunaan Sifat khas Bentuk Kristal Titik leleh Kelarutan Keasaman Higroskopisitas Stabilitas/penyimpana n Inkompatibilitas
46,07 g/mol Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna. Bau khas dan menyebabkan rasa terbaka pada lidah. Mudah menguap walaupun pada suhu rendah dan mendidih pada suhu 78oC. Mudah terbakar. Pelarut Mudah menguap dengan aroma yang khas. Bercampur dengan air praktis bercampur dengan semua pelarut organik. Dalam wadah tertutup rapat, jauh dari api. -
Zat tambahan Sinonim Struktur molekul Struktur kimia
Natrium Benzoat Natrii Benzoas C7H5NaO2
Berat molekul Pemerian
144, 11 g/mol Granu atau serbuk hablur, putih ; tidak berbau atau praktis tidak berbau ; stabil di udara. Pengawet 270oC Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol dan lebih mudah larut dalam etanol 90%. Memiliki ph 2,5 - 4,0 Agak higroskopik. Stabil di udara. Penyimpanan dalam wadah tertutup baik.
Aplikasi penggunaan Sifar khas Bentuk Kristal Titik leleh Kelarutan Keasaman Higroskopisitas Stabilitas/penyimpana n
Inkompatibilitas
-
Zat tambahan Sinonim Struktur molekul Struktur kimia
Aquades Aqua destilata, air suling H2O
Berat molekul Pemerian Aplikasi penggunaan Sifar khas Bentuk Kristal Titik leleh Kelarutan Keasaman Higroskopisitas Stabilitas/penyimpana n Inkompatibilitas
18,02 g/mol Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak mempunyai rasa Pelarut pH 7 Dalam wadah tertutup. Air dapat bereaksi dengan obat-obatan dan bahan tambahan lain yang rentan terhadap hidrolisis (dekomposisi dalam adanya air atau uap air) pada suhu yang tinggi. Air dapat juga bereaksi dengan logam alkali seperti kalsium oksida dan magnesium oksida. Selain itu air juga bereaksi dengan garam anhidrat untuk membentuk hidrat dari berbagai komposisi, dan dengan bahan organik tertentu dan kalsium karbida.
Evaluasi produk No. Jenis evaluasi
Bentuk sediaan Metode
1.
Organoleptis
Visualisasi
2. 3. 4.
pH Berat jenis Viskositas
Kertas pH Piknometer Ostwal Perhitungan
Hasil Warna : Bening Bau : Beraroma kamfer Kejernihan : Jernih -
DESAIN KOTAK
CAMULSION ® Obat Topikal
Netto : 50 ml
Komposisi : Tiap 50 ml mengandung Oleum Cajaputi 12% dan Kamfer 4%
Indikasi : Mengatasi iritasi serta dapat menghangatkan tubuh. Kontraindikasi : Jangan digunakan pada penderita hipersensitif
Aturan Pakai : Oleskan pada baian kulit yang membutuhkan. Penyimpanan : Disimpan dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari cahaya matahari.
No. Reg : DBL 2003007232A1 No. Batch : 0060521 Mfg : Juni 2020 Exp. Date : Juni 2025 Diproduksi oleh: PT. NESSLOKA FARMA
Diproduksi oleh: PT. NESSLOKA FARMA
PEKANBARUINDONESIA
PEKANBARU-INDONESIA
DESAIN BROSUR
CAMULSION ® Obat Topikal
Komposisi Tiap 50 ml mengandung Oleum Cajaputi 12% dan Kamfer 4%. Indikasi Mengatasi iritasi serta dapat menghangatkan tubuh. Mekanisme Kerja Kandungan sineol dalam oleum cajaputi dapat mengatasi kulit yang terkena iritasi serta dapat menaikkan suhu tubuh.
Kontraindikasi Jangan digunakan pada pasien hipersensitif. Efek Samping Interaksi Obat Aturan Pakai : Oleskan pada baian kulit yang membutuhkan. Penyimpanan : Disimpan dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari cahaya matahari.
No. Reg No. Batch Mfg Exp. Date
: DBL 2003007232A1 : 0060521 : Juni 2020 : Juni 2025 PT. NESSLOKA FARMA PEKANBARU-INDONESIA
DESAIN ETIKET Komposisi Tiap 50 ml mengandung Oleum Cajaputi 12% dan Kamfer 4%. Indikasi Mengatasi iritasi serta menghangatkan tubuh.
dapat
Kontraindikasi Jangan digunakan pada pasien hipersensitif.
Aturan Pakai : Oleskan pada bagian kulit yang membutuhkan. Penyimpanan : Disimpan dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari cahaya matahari. No. Reg : DBL 2003007232A1 No. Batch : 0060521 Mfg : Juni 2020 Exp. Date : Juni 2025
DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Farmakope Indonesia, Edisi V JILID I. Departemen Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Farmakope Indonesia, Edisi V JILID II. Departemen Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta. Hanbook Of Pharmaceutical Exipients. 2006. Hanbook Of Pharmaceutical Exipients 5 Ed. Martindale. 1982. The Extra Pharmacopoeia 28th ed. The Pharmaceutical Press, London. Rowe, R, C.et Al. 2009. Hanbook Of Pharmaceutical Excipients, 6th Ed. The Pharmaceutical.
1. 2. Bentuk ketidakstabilan emulsi: a. Flokulasi : dikarenakan emulgator kurang, lapisan pelindung tidak menutupi semua bagian globul sehingga 2 globul bersatu membentuk aggregat. b. Koalescens : dikarenakan hilangnya lapisan film dan globul semakin besar dan bersatu. c. Kriming : dikarenakan adanya pengaruh gravitasi sehingga terjadi pemekatan di permukaan dan di dasar. d. Inversi fasa : dikarenakan adanya perubahan viskositas. e. Breaking/demulsifikasi : pecah akibat hilangnya lapisan film karena pengaruh suhu.
4. Kegunaan suatu emulgator ditinjau dari harga HLB-nya. Makin rendah nilai HLB suatu surfaktan maka akan makin lipofilsurfaktan tersebut, sedangkan makin tinggi nilai HLB surfaktan makin hidrofil.