Nurul Hatmy - Takol - e - Tugas 9 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nurul Hatmy 10090118237 Akuntansi – E



Soal 1 1



PT. Bright mempunyai tujuan untuk menjadi perusahaan kosmetik terkemuka di dunia melalui penjualan secara tunai dan kredit, serta melalui mekanisme konsinyasi dengan supermarket terkemuka.



2



PT. Cemerlang bertujuan untuk menjadi perusahaan kosmetik terkemuka di Indonesia melalui penjualan secara tunai.



Jelaskan pemahaman anda mengenai internal environment dan objective setting untuk kedua perusahaan tersebut di atas.



Lingkungan internal (internal environment) Lingkungan internal (internal environment) adalah kondisi dan kekuatan serta kelemahan dalam suatu organisasi. Biasanya, terkait dengan unsur-unsur dalam organisasi, termasuk karyawan saat ini, manajemen, dan budaya perusahaan. Penerapan dalam perusahaan berupa pembagian tugas dan wewenang, Standar operasional (SOP), pembagian struktur organisasi. Elemen utama dalam lingkungan internal (internal environment) terdiri dari : a. Filosofi manajemen, gaya operasi, dan resiko : Filosofi manajemen, gaya operasi, dan resiko dapat dinilai dengan menjawab. b. Komitmen terhadap integritas, nilai etika, dan kompetensi : 



Secara aktif mengajari dan menerapkannya. Sebagai contoh membuat jelas bahwa laporan yang jujur lebih penting daripada yang menguntungkan.







Menghindari harapan yang tidak realistis atau insentif yang memotivasi tindakan tidak jujur atau ilegal, seperti praktik penjualan yang terlalu agresif penjualan, taktik negosiasi yang tidak etik dan tidak wajar, dan hasil keuangan yang dilaporkan.



c. Kelalaian pengendalian internal oleh dewan direksi: Dewan direksi yang terlibat mewakili pemegang saham dan memberikan tinjauan independen terhadap manajemen yang bertindak sebagai check and balance dalam tindakannya. d. Struktur organisasi meliputi berikut : Sentralisasi atau desentralisasi kewenangan, Hubungan pelaporan langsung atau matriks, Organisasi oleh industri, lini produk, lokasi, atau jaringan pemasaran, Bagaimana alokasi tanggung jawab memepengaruhi kebutuhan informasi, Organisasi dan garis wewenang untuk akuntansi, audit, dan fungsi sistem informasi, dan Ukuran dan sifat kegiatan perusahaan. e. Metode dalam menetapkan wewenang dan tanggung jawab : Manajemen harus memastikan



karyawan memahami tujuan dan sasaran, menetukan kewenangan dan tanggungjawab untuk tujuan dan sasaran pada departemen dan individu. f.



Standar SDM yang menarik mengembangkan dan mempertahankan orang-orang yang kompeten: Sumber daya (SDM) kebijakan dan praktek sumberdaya manusia yang mengatur kondisi pekerjaan, insentif kerja, dan kemajuan karir dapat menjadi kekuatan dalam mendorong kejujuran, efisiensi, dan loyalitas pelayanan. Kebijakan SDM harus menyampaikan tingkat keahlian, kompetensi, perilaku etis, dan integritas yang dibutuhkan.



Internal environment pada kedua perusahaan tersebut : 



PT. Bright mempunyai tujuan untuk menjadi perusahaan kosmetik terkemuka di dunia melalui penjualan secara tunai dan kredit, serta melalui mekanisme konsinyasi dengan supermarket terkemuka. PT Bright memiliki metode dalam menetapkan wewenang, yang mempunyai tujuan dan sasaran dengan melakukan kerjasama dengan supermarket terkemuka di dunia sehingga strategi yang dilakukan dengan mendekati konsumen melalui penjualan yang dilakukan di supermarket yang sudah terkenal dan memiliki kepercayaan penuh dari pelanggannya. PT. Bright sudah memiliki dasar dalam aktivitas bisnis yang akan dijalankan sesuai dengan Filosofi manajemen dan gaya operasi. Penjualan dilakukan secara tunai dan kredit. Keputusan ini pun sudah di diskusikan dan diawasi oleh divisi-divisi terkait bidang penjualannya. Para direksi pun telah menetapkan tanggungjawab melaksanakan dan melakukan kewajiban karyawan serta menjalankan tujuan yang telah di rencanakan oleh perusahaan tersebut.







PT. Cemerlang bertujuan untuk menjadi perusahaan kosmetik terkemuka di Indonesia melalui penjualan secara tunai. PT. Cemerlang hanya melakukan penjualan secara tunai, risiko dalam hal ini pembeli tidak selalu memiliki uang (cash) dalam membeli keperluan secara tunai. Strategi yang dijalankan dapat memberikan hasil yang baik jika mereka juga bekerja sama dengan supermaret dan berbegai online shop yang dapat memudahkan konsumen untuk berbelanja. Keyakinan perusahaan berasal dari tujuan yang sudah tertanam dalam perusahaan, mereka juga mengembangkan budaya serta gaya operasi agar tujuan perusahaan dapat tercapai dan meminimalisir terjadinya risiko.



Penetapan sasaran (objective setting) Sasaran kegiatan manajemen risiko harus sejalan dengan sasaran dari perusahaan. Penerapan dalam perusahaan yaitu perusahaan agar berjalan efektif dan efisien, dan menghilangkan biaya- biaya yang tidak diperlukan. Management akan mendefinisikan apa yang akan dicapai dan itu biasa ditulis dalam visi misi perusahaan. Tentu saja visi dan misi perusahaan ini diteruskan ke departemen dan pada akhirnya kepada



seluruh aktivitas perusahaan. Terdapat empat tujuan pengendalian yang perlu ditetapkan dalam suatu perusahaan, yaitu : 1



Tujuan yang bersifat strategis atau strategic objectives : Pada strategic objectives ini perusahaan menciptakan tujuan-tujuan yang menciptakan nilai tambah untuk para pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan di sini meliputi pemegang saham, karyawan, pelanggan dan juga lingkungan



2



Tujuan dalam operasional atau operations objectives : Pada operations objectives ini perusahaan akan menggunakan strategi-strategi supaya operasional perusahaan bisa efektif dan efisien. Pengertian efektif adalah memastikan tujuan dapat tercapai, sedangkan efisien adalah menggunakan sumber daya sehemat mungkin dalam mencapai tujuan



3



Tujuan dalam pelaporan atau reporting objectives : Pada reporting objective ini perusahaan berusaha membuat laporan yang akurat, lengkap dan dapat diandalkan.



4



Tujuan sesuai aturan pemerintah atau compliance objectives : Pada compliance objectives ini perusahaan akan berusaha mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan pemerintah atau otoritasotoritas terkait dengan industrinya.



Objective setting pada kedua perusahaan tersebut : 1



PT. Bright mempunyai tujuan untuk menjadi perusahaan kosmetik terkemuka di dunia melalui penjualan secara tunai dan kredit, serta melalui mekanisme konsinyasi dengan supermarket terkemuka. PT. Bright memiliki tujuan sesuai dengan visi misi yang telah dibangun oleh perisahaan yaitu menjadi kosmetik terkemuka di dunia dengan menciptakan suatu nilai dalam memenuhi tujuan dan melakukan identifikasi risiko untuk menjadi perusahaan terkemuka melalui produk-produk yang dihasilkan. Sasaran dan tujuan produksi saling berkaitan satu sama lain dalam hal kegiatan produksi, penjualan teknik, pengambilan keputusan dan dalam mempengaruhi kegiatan produksi dalam hal lainnya. PT. Bright memiliki tujuan utama yaitu bekerjasama dengan supermarket terkemuka dimana penjualan dapat dilakukan secara tunai maupun kredit.



2



PT. Cemerlang bertujuan untuk menjadi perusahaan kosmetik terkemuka di Indonesia melalui penjualan secara tunai. PT. Cemerlang memiliki tujuan untuk menjadi perusahaan kosmetik teremuka di indonesia dengan penjualan tunai, tujuan perusahaan yang dibangun sejalan dengan visi, misi perusahaan kosmetik yang terkemuka di indonesia. Tujuan ini tentu mengandung risiko yang besar yang mungkin akan dihadapi di masa depan atau akan segera dihadapi dalam waktu dekat, startegi yang baik perlu direncanakan dan dijalankan sasaran melalu penjualan, produksi, teknik yang hal tersebut dibantu dengan ERM yang digunakan agar menyelaraskan tujuan strategis yang diinginkan oleh PT. Cemerlang dengan memastikan misi dapat berjalan lancar yaitu produk dapat terjual dengan sesuai



harapan tanpa adanya hambatan besar yang mengganggu jalannya proses penjualan serta memberikan tujuan yang konsisten dengan meminimalisir risiko yang ada. PT. Cemerlang memiliki strategi- strategi agar perusahaan dapat berkembang secara efektif dan efisien.



Soal 2 Dalam konteks ERM framework, bagaimana perbedaan antara event, risk dan opportunity ? Jelaskan pemahaman anda serta berikan contoh yang relevan dan memadai dengan menggunakan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Untuk Umum) di Indonesia sebagai konteksnya Perbedaan antara event, risk, dan opportunity : 



Event



Melakukan identifikasi yang terjadi dalam perusahaan secara internal atau eksternal yang ✓ dapat mempengaruhi strategi dan pencapaian tujuan perusahaan. Mengatasi bagaiamana internal dan eksternal dalam hal faktor-faktor yang berinteraksi untuk mempengaruhi risiko perusahaan. Dapat berdampak negatif, berdampak positif atau keduanya. Event dengan dampak positif dapat mengimbangi dampak negatif atau juga dapat mewakili dari opportunity. 



Risk



Dapat memungkinkan untuk perusahaan atau organisasi dalam hal memahami berbagai events secara luas yang berpotensial dalam memberikan dampak terhadap tujuan perusahaan. Menilai risiko terdapat dua perspektif, yaitu : 1. Likelihood 2. Impact Digunakan dalam menilai risiko dan digunakan dalam mengukur tujuan. Dapat menilai dengan menggunakan kombinasi antara penilaian kualitatif dengan penilaian risiko kuantitatif. Menilai risiko baik dalam inherent maupun residual basis. 



Opportunity



Peluang dapat memungkinakn dalam hal suatu peristiwa atau events akan terjadi dan berdampak positif dalam hal melalui pencapaian tujuan, mendukung value creation atau preservation. Peluang saluran manajemen ke dalam startegi atau penetapan tujuan, proses dalam merumuskan rencana untuk dapat memanfaakan suatu peluang yang ada.



Dalam hal ini, revent, risk, dan opportunity saling berkaitan satu sama lain dengan memberikan dampak positif dan negatif. Contoh nya adalah SPBU, yang merupakan tempat pengisian bahan bakar untuk kendaraan, yang dapat menerapkan event, risk, dan opportunity dimana ketiganya merupakan bagian dari manajemen risiko dalam suatu perusahaan dengan tujuan nya yaitu membantu SPBU dalam hal menghindari



atau meminimalisir potensi kerugian dengan menciptakan peluang sehingga mempertahankan lingkup ruang kerja yang kondusif serta menjalankan tata kelola perusahaan yang sehat, mengantisipasi perubahan lingkungan dan mengintegrasi strategi dari SPBU. Peluang atau opportunity ini, melihat bahwa bisnis minyak dan gas yaitu SPBU dapat menguntungkan, karena dapat dikatakan banyak yang membutuhkan produk ini yang dapat digunakan dalam kelancarann aktivitas, transportasi sehari-hari. Apabila terjadi peristiwa yang tidak terduga seperti kerusakan atau kebocoran minyak dan gas yang berasal dari tanki SPBU dapat menyebabkan masalah serius serta merusak citra dari perusahaan. Dalam kegiatan Risk Assesment merupakan kegiatan dalam proses bisnis yang dapat memberikan penilaian risiko berdasarkan pengalaman dari tim manajemen dalam penetapan risiko telah ditentukan serta dapat memberikan dampak terhadap profitabilitasnya dengan pemberian data-data risiko. Dalam kegiatan SPBU yang merupakan suatu bisnis industri minyak dan gas bagian dari Pertamina yang dapat mendatangkan risiko seperti jika terjadi kecurangan yang dilakukan oleh pegawainya dalam menggelapkan uang hasil pembelian bahan bakar kendaraan, atau terjadinya peristiwa kebakaran yang tidak diduga sehiinga dapat memunculkan efek negatif dan dapat merugikan.