10 0 383 KB
COMPUTATIONAL THINKING Lembar Kerja Mahasiswa “Ujian Tengah Semester (UTS)”
Dosen Pengampu : Dr. Pradnyo Wijayanti, M.Pd
Disusun Oleh : Okky Trisnawati NIM 2200103912180011
LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PROFESI (LP3)
FMIPA MATEMATIKA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2023
JAWABAN DARI PERTANYAAN UTS
1. a. Efektif : tepat/benar/sesuai dengan tujuan yang diinginkan. (hasil suatu pemikiran /kegiatan berhasil atau tepat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai) Efisien : tepat/sesuai, paling optimal, tidak boros (waktu, biaya, tenaga) (proses/hasil suatu pemikiran atau kegiatan yang paling optimal/tepat/sesuai dan tidak boros/ membuang-buang baik waktu, biaya, maupun tenaga) Optimal : paling tepat/paling baik/paling sesuai denngan tujuan (kondisi/hasil/proses dengan kondisi yang paling tertinggi)
b. Solusi yang efektif, efisien, dan optimal untuk kasus Darurat Sampah Plastik di Indonesia yaitu pemerintah memberikan solusi pengganti bahan plastik dan menerapkannya langsung pada masyarakat serta memberikan instruksi pemerintah untuk meminimalisir produksi dan penggunaan plastik, memilah sampah an-organik dan organik yang kemudian didaur ulang atau diproses dengan mengolahnya agar tidak mencemari lingkungan, serta menindak tegas bagi masyarakat apabila masih menggunakan atau memproduksi plasik dengan jumlah yang melebihi target atau membuang sampah sembarangan (terutama sampah plastik).
2. Perusahaan
Vexian
memiliki
presentase
total
kegagalan
perakitan
ponsel
lebih tinggi, dibandingkan perusahaan Nito. Penjelasan strategi penyelesaian permasalahan berdasarkan 4 pondasi CT:
Dekomposisi : Menentukan hasil perkalian rata-rata banyak ponsel yang dirakit per hari dengan persentase kegagalan perakitan ponsel per hari pada setiap tipe ponsel pada masing-masing perusahaan. Misalnya, pada perusahaan A ponsel tipe N125 = 3.000 𝑥 7 % = 210 Pengenalan Pola : Mengenali pola hasil perkalian rata-rata banyak ponsel yang dirakit per hari dengan persentase kegagalan perakitan ponsel per hari pada setiap tipe ponsel pada masing-masing perusahaan. Dapat rimuskan sebagai berikut, Kegagalan Tipe Ponsel = rata-rata banyak ponsel yang dirakit per hari x persentase kegagalan perakitan ponsel per hari pada setiap tipe ponsel Kegagalan setiap perusahaan = jumlah kegagalan tipe ponsel dari masing-masing perusahaan.
Abstraksi : Fokus pada penentuan kegagalan setiap perusahaan berdasarkan dari hasil akhir penjumlahan kegagalan tipe ponsel masing-masing perusahaan. Setelah itu dapat menentukan total kegagalan perakitan ponsel tertinggi pada salah satu perusahaan. Algoritma : Menentukan total kegagalan perakitan ponsel tertinggi pada salah satu perusahaan, yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut : (a) Mencari kegagalan Tipe Ponsel pada masing-masing perusahaan Pada perusahaan A : ponsel tipe N125 = 3.000 𝑥 7 % = 210 ponsel tipe N300 = 7.000 𝑥 4 % = 280
Pada perusahaan B : ponsel tipe Charm
= 3.000 𝑥 4 % = 120
ponsel tipe Core Mini
= 3.500 𝑥 3 % = 105
ponsel tipe Gio
= 5.500 𝑥 5 % = 275
(b) Kegagalan setiap perusahaan : Pada perusahaan A = 210 + 280 = 490 Pada perusahaan B = 120 + 105 + 275 = 500
(c) Jadi, berdasarkan data kegagalan setiap perusahaan pada (b) total kegagalan perakitan ponsel tertinggi terjadi pada perusahaan B.
3. C. Tinkering
4. B. Menghafal dan bukan keterampilan dasar
5. Contoh soal matematika yang mengpertukaran beberapa jenis logam mulia a. Pertanyaan. Seekor katak melompat ke arah kanan dan ke arah kiri, untuk mencari mangsa. Mangsa tersebut berhenti pada posisi akhir. Untuk menentukan posisi akhir tersebut perhatikan lompatan katak berikut:
Katak melompat ke kanan (kearah kanan titik 0, artinya daerah bilangan positif) dan katak melompat ke kiri (kearah kiri titik 0 artinya daerah bilangan negatif). Mula-mula katak melompat ke kanan 5 kali, kemudian ke kiri 2 kali, setelah itu ke kanan 10 kali, dan terakhir melompat ke kiri 23 kali. Tentukan posisi terakhir dari lompatan katak untuk dapat menemukan mangsanya!
b. Jawaban pertanyaan berdasarkan 4 pondasi CT: Dekomposisi : Menentukan jumlah lompatan kekanan dan jumlah lompatan ke kekiri dengan bantuan garis bilangan Pengenalan Pola : Mengenali pola gerakan katak. Katak melompat ke kanan (perubahan bilangan kearah kanan titik 0, artinya daerah bilangan positif) dan Katak melompat ke kiri (perubahan bilangan kearah kiri titik 0 artinya daerah bilangan negatif). Abstraksi :
Menentukan posisi terakhir katak, dan mengetahui jumlah
lompatannya Algoritma : Menentukan jumlah lompatan katak dari titik awal sampai titik terakhir, yaitu dengan langkah-langkas sebagai berikut : (a) Jumlah lompatan katak ke kanan sebanyak 5 + 10 = 15 kali (b) Kemudian katak melompat ke kiri sebanyak 2 + 23 = 25 kali, artinya sama dengan (−25) (c) Jumlah lompatan katak = 15 + (−25) = 15– 25 = − 10 (d) Jadi posisi terakhir katak adalah di titik −10 (titik 10 ke arah kiri atau pada bilangan negatif) 6. Metode CT yang dimaksud dari pertanyaan tersebut adalah Pengenalan Pola. Pengenalan pola merupakan langkah untuk mencari persamaan/akar dari permasalahan tersebut(pola yang ada di maslaah). Hal ini diperjelas dengan pernyataan Adi yaitu “untuk menyelesaikan soal tersebut kuncinya pada penjumlahan yang hasilnya 101”.
7. D. H416