(PDF) Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Maya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KONSEP BMYI BMRU LAHIR 1. Definisi



Neonatus (bayi baru lahir) normal adalah bayi yang baru lahir sampai usia 4 minggu lahir biasanya dengan usia gestasi 38-42 minggu.Bayi lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala ssecara spontan tanpa gangguan,menangis kuat,nafas secara spontan dan teratur, berat badan antara 25ü0-4000gram dan panjangnya 14-20 inci (35.6-50.8 sentimeter, walaupun bayi baru lahir pramasa adalah lebih kecil). Kepala bayi baru lahir itu amat besar di banding bagian-bagian badan yang lain, Sedangkan tengkorak manusia dewasa adalah kurang lebih 1/8 dari panjang badan. Ketika dilahirkan, tengkorak bayi baru lahir masih belum sempurna menjadi tulang. Setengah bayi baru lahir mempunyai bulu halus yang dinamakan /anugo, khususnya di belakang, bahu, dan dahi bayi pramasa. Lanugo hilang dengan sendirinya dalam masa beberapa minggu. Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran sebagian besar bayi baru lahir akan menunjukkan usaha napas pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan. Jadi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir adalah asuhan keperawatan yang diberikan pada bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri kekehidupan ekstra uteri hingga mencapai usia 37-42 minggu dan dengan berat 2.5ü0- 4.00ü gram. Masa bayi baru lahir (Neonatal) dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : a. Periode Partunate, dimana masa ini dimulai dari saat kelahiran sampai 15 dan 30 menit setelah kelahiran b. Periode Neonate, dimana masa ini dari pemotongan dan pengikatan tali pusar sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidiupan pascamatur 2. Adaptasi Fisiologi Adapun tujuan utama dari adaptasi fisiologi BBL adalah untuk mempertahankan hidupnya secara mandiri dengan kara : a. Bayi harus mendapatkan oksijen melalui sistem sirkulasi pernapasannya sendiri. b. Mendapatkan nutrisi per oral untuk mempertahankan kadar gula darah yang cukup. c. Mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit /infeksi.



Menurut Pusdiknakes (2003) perubahan fisiologis pada bayi baru lahir adalah :



Perubahan sistem pernapasan / respirasi Selama dalam uterus, janin mendapatkan oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta. Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru — paru.



a. Perkembangan paru-paru



Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang muncul dari pharynx yang bercabang dan kemudian bercabang kembali membentuk struktur percabangan bronkus proses ini terus berlanjut sampai sekitar usia 8 tahun, sampai jumlah bronkus dan alveolus akan sepenuhnya berkembang, walaupun janin memperlihatkan adanya gerakan napas sepanjang trimester II dan III. Paru-paru yang tidak matang akan mengurangi kelangsungan hidup BBL sebelum usia 24 minggu. Hal ini disebabkan karena keterbatasan permukaan alveolus, ketidakmatangan sistem kapiler paru-paru dan tidak tercukupinya jumlah surfaktan. b. Awal adanya napas



Faktor-faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi adalah : •



Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang merangsang pusat pernafasan di otak.







Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru paru selama persalinan, yang merangsang masuknya udara ke dalam paru - paru secara mekanis. Interaksi antara system pernapasan, kardiovaskuler dan susunan saraf pusat menimbulkan pernapasan yang teratur dan berkesinambungan serta



denyut yang diperlukan untuk kehidupan.







Penimbunan karbondioksida (CO2). Setelah bayi lahir, kadar CO2 meningkat dalam darah dan akan merangsang pernafasan. Berkurangnya O2 akan mengurangi gerakan pernafasan janin, tetapi sebaliknya kenaikan CO2 akan menambah frekuensi dan tingkat gerakan pernapasan janin.







Perubahan suhu. Keadaan dingin akan merangsang pernapasan.



c. f2urfaktan dan upaya respirasi untuk berr›a s



Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk mengeluarkan cairan dalam paru-paru dan mengembangkan jaringan alveolus paru-paru untuk pertama kali. Agar alveolus dapat berfungsi, harus terdapat survaktan (lemak lesitin /sfiripomielin) yang cukup dan aliran darah ke paru — paru. Produksi surfaktan dimulai pada 20 minggu kehamilan, dan jumlahnya meningkat sampai paru-paru matang (sekitar 30-34 minggu kehamilan). Fungsi surfaktan adalah untuk mengurangi tekanan permukaan paru dan membantu untuk menstabilkan dinding alveolus sehingga tidak kolaps pada akhir pernapasan.



Tidak adanya surfaktan menyebabkan alveoli kolaps setiap saat akhir pernapasan, yang



menyebabkan



sulit



bernafas.



Peningkatan



kebutuhan



ini



memerlukan



penggunaan lebih banyak oksigen dan glukosa. Berbagai peningkatan ini menyebabkan



stres pada bayi yang sebelumnya sudah terganggu. d. Dari calran menuju udara



Bayi cukup bulan mempunyai cairan di paru-parunya. Pada saat bayi melewati jalan lahir selama persalinan, sekitar sepertiga cairan ini diperas keluar dari paru-paru. Seorang bayi yang dilahirkan secara sectio cesaria kehilangan keuntungan dari kompresi rongga dada dan dapat menderita paru-paru basah dalam jangka waktu



lebih lama. Dengan beberapa kali tarikan napas yang pertama udara memenuhi ruangan trakea dan bronkus BBL. Sisa cairan di paru-paru dikeluarkan dari paru-paru dan diserap oleh pembuluh limfe dan darah. e. Fungsi sistem pernapasan dan kaitannya dengan fungsi kardiovaskuler



Oksigenasi yang memadai merupakan faktor yang sangat penting dalam mempertahankan kecukupan pertukaran udara.Jika terdapat hipoksia, pembuluh darah paru-paru akan mengalami vasokontriksi. Jika hal ini terjadi, berarti tidak ada pembuluh darah yang terbuka guna menerima oksigen yang berada dalam alveoli, sehingga menyebabkan penurunan oksigen jaringan, yang akan memperburuk hipoksia. Peningkatan



aliran darah paru-paru akan memperlancar pertukaran gas dalam alveolus dan akan membantu menghilangkan cairan paru-paru dan merangsang perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi luar rahim.



Perubahan pada sistem peredaran darah Setelah lahir darah BBL harus melewati paru untuk mengambil oksijen dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksijen ke jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang baik, kehidupan diluar rahim harus terjadi 2 perubahan besar :



a. Penutupan foramen ovale pada atrium jantung b. Perubahan duktus arteriousus antara paru-paru dan aorta. Perubahan sirkulasi ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh sistem pembuluh. Oksijen menyebabkan sistem pembuluh mengubah tekanan dengan car a mengurangi /meningkatkan resistensinya, sehingga mengubah aliran darah.



Dua perlstiwa yang merubah tekanan dalam system pemöuluh Sarah •



Pada saat tali pusat dipotong resistensi pembuluh sistemik meningkat dan tekanan atrium kanan menurun, tekanan atrium menurun karena berkurangnya aliran darah ke atrium kanan tersebut. Hal ini menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium kanan itu sendiri. Kedua kejadian ini membantu darah dengan kandungan oksigen sedikit mengalir ke paru-paru untuk menjalani proses oksigenasi ulang.







Pernafasan pertama menurunkan resistensi pada pembuluh darah paru-paru dan meningkatkan tekanan pada atrium kanan oksijen pada pernafasan ini menimbulkan relaksasi dan terbukanya system pembuluh dar ah paru. Peningkatan sirkulasi ke paru- paru mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium kanan dengan peningkatan tekanan atrium kanan ini dan penurunan pada atrium kiri, tamamen



kanan ini dan penusuran pada atrium kiri, foramen ovali secara fungsional akan menutup. Vena



umbilikus, duktus venosus dan arteri hipogastrika dari tali pusat menutup secara fungsional dalam beberapa menit setelah lahir dan setelah tali pusat diklem. Penutupan anatomi jaringan fibrosa berlangsung 2-3 bulan. Pertgaturan Suhu



Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan mengalami stress dengan adanya perubahan lingkungan dari dalam rahim ibu ke lingkungan luar yang suhunya lebih tinggi. Suhu dingin ini menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit, pada lingkungan yang dingin , pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil merupakan usaha utama seorang bayi untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa menggigil ini merupakan hasil penggunaan lemak coklat untuk produksi panas. Timbunan lemak coklat terdapat di seluruh tubuh dan



mampu meningkatkan panas tubuh sampai 100%. Untuk membakar lemak coklat, sering bayi harus menggunakan glukosa guna mendapatkan energi yang akan



mengubah lemak menjadi panas. Lemak coklat tidak dapat diproduksi ulang oleh seorang BBL. Cadangan lemak coklat ini akan habis dalam waktu singkat dengan adanya stress dingin. Semakin lama usia kehamilan semakin banyak persediaan lemak coklat bayi. Jika seorang bayi kedinginan, dia akan mulai mengalami hipoglikemia, hipoksia dan asidosis. Sehingga upaya pencegahan kehilangan panas merupakan prioritas utama dan tenaga kesehatan (perawat dan bidan) berkewajiban untuk meminimalkan kehilangan panas pada BBL.



Metabolisme Glukosa



Untuk memfungsikan otak memerlukan glukosa dalam jumlah tertentu. Dengan tindakan penjepitan tali pusat dengan klem pada saat lahir seDrang bayi harus mulai mempertahankan kadar glukosa darahnya sendiri. Pada setiap bayi baru lahir, glukosa darah akan turun dalam waktu cepat (1 sampai 2 jam). Koreksi penurunan kadar gula darah dapat dilakukan dengan 3 cara : a. melalui penggunaar ASI b. melaui penggunaar Cadangan glikDgen C. melalui pembuatan glukosa dari sumber lain terutama lemak. BBL yang tiaak mampu mencerna makanan dengan jumlah yang Cukup, akan membuat glukosa dari glikogen (glikogenisasi). Hal ini han ya terjadi jika bayi mempunyai persediaan glikogen yang cukup. Bayi yang sehat akan menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen terutama di hati, selama bulan-bulan terakhir dalam rahim. Bayi yang mengalami hipotermia, pada saat lahir yang mengakibatkan hipoksia akan menggunakan cadangan glikogen dalam jam-jam pertama kelahiran. Keseimbangan glukosa tidak sepenuhnya tercapai dalam 3-4 jam pertama kelahiran pada bayi cukup bulan. Jika semua persediaan glikogen digunakan pada jam pertama, maka atak dalam keadaan berisiko. Bayi yang lahir kurang bulan (prematur), lewat bulan (post matur), bayi yang mengalami hambatan pertumbuhan dalam rahim dan stres janin merpakan risiko utama, karena simpanan energi berkurang (digunakan sebelum lahir). Perubahan sistem gastrointestinal



Sebelum lahir, janin cukup bulan akan mulai menghisap dan menelan. Reflek gumoh dan reflek batuk yang matang sudah terbentuk baik pada saat lahir. Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan mencerna makanan (selain susu) masih terbatas. Hubungan antara esofagus bawah dan lambung masih belum sempurna yang mengakibatkan "gumoh" pada bayi baru lahir dan neonatus, kapasitas lambung masih terbatas kurang dari 30 cc untuk bayi baru lahir cukup bulan. Kapasitas lambung ini akan bertambah secara lambat bersamaan dengan tumbuhnya bayi baru lahir. Pengaturan makanan yang sering oleh bayi sendiri penting contohnya memberi ASI on demano. Sistem kekebalan tubuh/ imun Sistem imunitas bayi baru lahir masih belum matang, sehingga menyebabkan neonatus rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi. Sistem imunitas yang matang akan memberikan kekebalan alami maupun yang di dapat. Kekebalan alami terdiri dari struktur pertahanan tubuh yang mencegah atau meminimalkan inteksi. Berikut beberapa contoh kekebalan alami:







perlindungan oleh kulit membran mukosa







fungsi saringan saluran napas







pembentukan koloni mikroba oleh klit oan usus







perlindungan kimia oleh lingkungan asam lambung Kekebalan alami juga disediakan pada tingkat sel yaitu oleh sel darah yang



membantu BBL membunuh mikroorganisme asing. Tetapi pada BBL se-sel darah ini masih belum matang, artinya BBL tersebut belum mampu melokalisasi dan memerangi infeksi secara efisien. BBL dengan kekebalan pasif menganaung banyak virus dalam tubuh ibunya. Reaksi antibodi keseluruhan terhadap antigen asing masih belum dapat dilakukan sampai awal kehioupa anak. Salah satu tugas utama selama masa bayi dan balita adalah pembentukan sistem kekebalan tubuh. Defisiensi kekebalan alami bayi menyebabkan bayi rentan sekali terjadi infeksi dan reaksi bayi terhadap infeksi masih lemah. Oleh karena itu, pencegahan terhadap mikroba (seperti pada praktek persalinan yang aman dan menyusui ASI dini terutama kolostrum) dan deteksi dini serta pengobatan dini inîeksi menjadi sangat penting.



3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Adaptasi Fisiologi Bayi Baru Lahir



Kondisi yang mempengaruhi penyesuaian diri pada kehidUpan pasCarıatal antara lain: a. Lingkungan pranatal, dimana pada waktu dilingkungan pranatal tidakdi rawat oleh ibunya sehingga dilingkungan pascanatal meempengaruhi perkembangannya. b. Jenis persalinan, mudah atau sulitnya persalinan mempengaruhi penyesuaian



pascanatal. c. Pengalaman yang berhubungan dengan persalinan, ada dua pengalaman yang berpengaruh besar pada penyesuaian pascanataI,yaitu seberapa jauh ibu terpengaruh oleh obat-obatan dan mudah sullitnya bayi bernapas. d. Lamanya periode kehamilan, jika bayi yang dilahirkan sebelum waktunya di sebut premature, seaangkan yang terlambat disebut postmatur. Abortus : bayi lahir dengan berat badan kurang dari 500 g, dan / atau usia gestasi kurang oari 20 minggu. Angka harapan hidup amat sangat keCil, kurang dari 1% e. Sikap Orang tua, sikap yang menyenangkan dari orang tua memperlakukan bayinya itu akan mendorong penyesuaian yang baik. f. Perawatan pascanatal. yaitu ada tiga aspek : pertama kebutuhan tubuh, kedua rangsangan yang diberikan.dan ketiga kepercayaan orang tua.



4. Pemeriksaan Diagnostik



a. Penilaian Awal Penilaian bayi pada kelahiran adalah untuk mengetahui derajat vitalitas fungsi tubuh. Derajat vitalitas adalah kemampuan sejumlah fungsi tubuh yang bersifat essensial dan kompleks untuk kelangsungan hidup bayi seperti pernapasan, denyut jantung, sirkulasi darah dan refleks — refleks primitive seperti menghisap



dan mencari putting susu. Bila tidak ditangani secara tepat, cepat dan benar keadaan umum bayi akan menurun dengan cepat dan bahkan mungkin



meninggal. Pada beberapa bayi mungkin dapat pulih kembali dengan spontan dalam 10 30 menit sesudah lahir namun bayi tetap mempunyai resiko tinggi untuk cacat. o P0meriksaan tanda — tanda vital Suhu tubuh Pada saat lahir suhu tubuh bayi hampir sanna dengan suhu tubuh ibunya. Namun demikian bayi memiliki sedikit lemak, luas permukaan tubuh yang besar dan sirkulasi pernapasan yang belum sempurna, sehingga bayi mudah jatuh dalam kondisi hipotermi. Suhu bayi dalam keadaan normal berkisar antara 36,5 derajat celcius - 37,5 derajat celcius pada pengukuran



diaksila. Nadi Denyut nadi bayi tergantung dari aktivitas bayi. Nadi dapat menjadi tidak



teratur karena adanya rangsangan seperti menangis, perubahan suhu yang tiba — tiba. Denyut nadi bayi yang normal berkisar 120 — 140 kali permenit.



Pernapasan Pernapasan pada bayi baru lahir tidak teratur kedalaman, kecepatan, iramanya. Pernapasannya bervariasi dari 30 sampai 60 kali permenit. Pernapasan juga dipengaruhi oleh aktivitas bayi seperti menangis, serta perubahan suhu yang tiba-tiba. o Bayi dinyatakan cukup bulan, jika usia gestasinya lebih kurang 36 — 40 minggu. Maturitas bayi mempengaruhi kemampuannya untuk beradaptasi di



luar rahim (uterus) o Air ketuban \ernlh, tidak bercampur mekonium. Tinja bayi pada 24 jam pertama kelahiran hingga 2 atau 3 hari berbentuk mekonium yang berwarna hijau tua yang berada di dalam usus bayi sejak dalam kandungan ibu. Mekonium mengandung sejumlah cairan amnion, verniks, sekresi saluran



pencernaan, empedu, lanugo dan zat sisa dari jaringan tubuh.



0



Bayi menangis atau bernapas. Sebagian



bayi bernapas spontan.



Perhatikan dalamnya pernapasan, frekuensi pernapasan, apnea. napas cuping hidung, retraksi otot dada. Dapat dikatakan normal bila trekuensi pernapasan bayi jam pertama berkisar 8D kali permenit dan bayi segera menangis kuat pada saat lahir. 0 Tonus



otot bayi baik atau bayi bergerak aktif. Pada saat lahir otot bayi lembut



dan lentur. Otot otot tersebut memiliki tonus, kemampuan untuk berkontraksi



ketika ada rangsangan, tetapi bayi kurang mempunyai kemampuan untuk mengontrolnya. Sistem neurologis bayi secara anatomi dan fisiologis belum berkembang sempurna, sehingga bayi menunjukkan gerakan — gerakan tidak terkoordinasi, control otot yang buruk, mudah terkejut, dan tremor pada ekstremitas. 0



Warna kulit bayi normal. Perhatikan warna kulit bayi apakah warna merah



muda. pucat, kebiruan, atau kuning: timbul perdarahan dikulit atau adanya edema. Warna kulit bayi yang normal, bayi tampak kemerah — merahan. Kulit bayi terlihat sangat halus dan tipis, lapisan lemak subkutan belum melapisi kapiler. Kemerahan ini tetap terlihat pada kulit dengan pigmen yang banyak sekalipun dan bahkan menjadi lebih kemerahan ketika bayi menangis. 0 Berat



badan bayi



Berat badan bayi pada saat kelahiran, ditimbang dalam waktu satu jam sesudah lahir. Adapun pembagian kriteria berat badan baru lahir adalah: Bayi berat lahir cukup : bayi aengan berat lahir > 25 0 g kurang dari 40O0gr Bayi berat lahir rendah (BBLR) / Low birthweight infant : bayi dengan berat badan lahir kurang dari 1500 —500 .



Bayi berat besar: bayi dengan berat badan lahir > 4.000 gram • APGAR Penilaian APGAR skor ini dilakukan pada menit pertama kelahiran untuk memberi kesempatan kepada bayi memulai perubahan kemuoian menit ke-5 serta pada menit ke-1D. Penilaian dapat dilakukan lebih sering jika ada nilai yang



rendah



dan perlu tindakan resusitasi. Penilaian menit ke-10



memberikan indikasi morbiditas pada masa mendatang, nilai yang renoah berhubungan dengan kondisi neurologis. Pelaksanaannya APGAR Cukup kompleks karena pada saat bersamaan penolong persalinan harus menilai lima parameter yaitu denyut jantung, usaha napas, tonus otot, gerakan dan warna kulit. Dari lima variable nilai APGAR hanya pernapasan dan denyut jantung yang berkaitan erat dengan terjadinya hipoksia dan anoksia.



Prosedur penilaian APGAR : Pastikan pencahayaan baik Catat waktu kelahiran, nilai APGAR pada 1 menit pertama dg cepat & simultan. Jumlahkan hasilnya



Lakukan tindakan dg cepat & tepat sesuai dg hasilnya Ulangi pada menit kelima Ulangi pada menit kesepuluh Dokumentasikan hasil & lakukan tindakan yg sesuai



Penilaian : Setiap variabel dinilai : 0, 1 dan 2 Nilai tertinggi adalah 10 Nilai 7-10 menunjukkan bahwa by dlm keadaan baik Nilai 4



6 menunjukkan bayi mengalami depresi sedang & membutuhkan



tindakan resusitasi Nilai 0



3 menunjukkan bayi mengalami depresi serius & membutuhkan



resusitasi segera sampai ventilasi •



Behavioral State Ouite s/eep state o Active sleep state Drowsy state Ouiet Alert state a Active alert state



a Clin state •



Pemeriksaan Fisik



Kepala Sutura yang berjarak lebar mengindikasikan bayi preaterm, moulding yang buruk atau hidrosefalus. Pada kelahiran spontan letak kepala, sering terlihat tulang kepala tumpang tindih yang disebut moulding atau moulase. Keadaan ini normal kembali setelah beberapa hari sehingga ubun —ubun mudah diraba. Perhatikan ukuran dan ketegangannya. Fontanel anterior harus diraba, fontanel yang besar dapat terjadi akibat prematuritas atau hidrosefalus,



sedangkan yang terlalu kecil terjadi pada mikrosefali. Jika fontanel menonjol, hal ini diakibatkan peningkatan tekanan intracranial, sedangkan yang cekung dapat terjadi akibat dehidrasi.



Terkadang teraba fontanel ketiga antara fontanel anterior dàFï Dsterior, hal ini terjadi karena adanya trisomi 21. Pemeriksaan adanya trauma kelahiran misalnya : caput suksedaneum, sefalhematoma, perdarahan subaponeurotik/ fraktur tulang tengkorak. Perhatikan adanya kelainan congenital seperti : anensefali, mikrosefali, kraniotabes dan sebaqainya. Telinga



Pemeriksaan jumlah, bentuk dar pDEİsİnya. Pada bayi cukup bulan, tulang rawan sudah matang. Daun telinga harus berbentuk sempurna dengan lengkungan yang jelas dibagian atas. Perhatikan letak daun telinga. Daun telinga yang letaknya rendah (low set ears) terdapat pada bayi yang mengalami sindrom tertentu (Pierre — robin). Perhatikan adanya kulit tambahan atau aurikel hal ini dapat berhubungan dengan abnormalitas ginjal. Mata



Hipertelorisme okular, mata dengan jarak lebar, jarak lebih dari 3 cm antara kantus mata bagaian dalam dapat dideteksi. Periksa jumlah, posisi atau letak mata. Periksa adanya strabismus yaitu koDFdinasi mata yang belum sempurna. Periksa adanya glaukoma kongenital, mulan ya akan tampak sebagai pembesaran kemudian sebagai kekeruhan paoa kornea. Katarak congenital akan mudah terlihat yaitu pupil berwarna putih. Pupil harus tampak bulat. Terkadang ditemukan bentuk seperti lubang kunci (kolobama) yang dapat mengindikasikan adanya defek retina. Periksa adanya trauma sepeni palpebra, perdarahan konjungtiva atau retina, adanya seEret pada mata, konjungtivitis oleh kuman gonokokus dapat terjadi panoftalmia dan menyebabkan kebutaan. Apabila ditemukan epichantus melebar kemungkinan bayi mengalami sindrom dDWF\. Hiaung dan mulut Bibir bayi baru lahir harus kemerahan dan lidahnya harus rata dan simetris. Bibir dipastikan tidak adanya sumbing, dan langit langit harus tertutup. Refleks hisap bayi harus bagus, dan berespons terhadap rangsangan. Kaji bentuk dan lebar hidung, pada bayi cukup bulan lebarnya harus lebih dari 2,5 cm. Bayi harus bernapas dengan hidung, jika melalui mulut harus diperhatikan kemungkinan ada obstruksi jalan napas karena atresia koana bilateral, fraktur tulang hidung atau ensefalokel yang menonjol ke nasoîaring. Periksa adanya sekret yang mukopurulen yang terkadang berdarah, hal ini kemungkinan adanya sifilis congenital. Periksa adanya pernapasan cuping hidung, jika cuping hiaung mengembang menunjukkan adanya rangsangan pernapasan.\



Leher Ukuran leher normalnya pendek dengan banyak lipatan tebal. Leher berselaput berhubungan dengan abnormalitas kromosom. Periksa kesimetrisannya. Pergerakannya harus baik. Jika terdapat keterbatasan pergerakan kemungkinan ada kelainan



tulang



leher.



Periksa



adanya



trauma



leher



yang



dapat



menyebabkan kerusakan pada fleksus brakhialis. Lakukan perabaan untuk mengidentifikasi adanya pembengkakan. Periksa adanya pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis. Adanya lipatan kulit yang berlebihan di bagian belakang leher menunjukkan adanya kemungkinan trisomi 21. Dada Kontur dan simetrisitas dada normalnya adalah bulat dan simetris. Payudara baik pada laki laki maupun perempuan terlihat membesar karena pengaruh hormone wanita dari darah ibu. Periksa kesimetrisan gerakan dada saat bernapas. Apabila tidak simetris kemungkinan bayi mengalami pneumotoraks, paresis diafragma atau hernia diafragmatika. Pernapasan yang normal diricling dada dan abdomen bergerak secara bersamaan. Tarikan sternum atau interkostal pada saat bernapas perlu diperhatikan. Bahu, lengan dan tangan Gerakan normal, kedua lengan harus bebas bergerak, jika gerakan kurang kemungkinan adanya kerusakan neurologis atau fraktur. Periksa jumlah jari. Perhatikan adanya polidaktili atau sidaktili. Telapak tangan harus dapat terbuka, garis tangan yang hanya satu buah berkaitan dengan abnormalitas kromosom, seperti trisomi 21. Periksa adanya paronisia pada kuku yang dapat terinfeksi atau tercabut, sehingga menimbulkan luka dan perdarahan.



Perut Bentuk, penonjolan sekkar tali pusat pada saat menangis, perdarahan tali



pusat. Perut harus tampak bulat dan bergerak secara bersamaan dengan gerakan dada saat bernapas. Kaji adanya pembengkakan, jika perut sangat cekung, kemungkinan



terdapat



hernia



diafragmatika,



perut



yang



membuncit



kemungkinan karena hepato-splenomegali atau tumor lainnya. Jika perut kembung kemungkinan adanya enterokolitis vesikalis, omfalokel atau duktus



omfaloentriskus persisten. Kelamin Pada wanita labia minora dapat ditemukan adanya verniks dan smegma (kelenjer kecil yang terletak di bawah prepusium mensekresi bahan yang seperti keju) pada lekukan. Labia mayora normalnya menutupi labia minora dan klitoris. Klitoris normalnya menonjol. Menstruasi palsu kadang ditemukan, diduga pengaruh hormon ibu disebut juga psedomenstruasi. Normalnya terdapat umbai himen. Pada



bayi laki-laki rugae normalnya tampak pada skrotum dan kedua testis turun kedalam skrotum. Meatus urinarius normalnya terletak pada ujung glands penis.



Epispadia adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kondisi meatus berada dipermukaan dorsal. Hipospadia untuk menjelaskan kondisi meatus berada dipermukaan ventral penis. Ekstremitas atas dan bawah Ekstremitas bagian atas normalnya fleksi dengan baik, dengan gerakan yang simetris. Refleks menggenggam normalnya ada. Kelemahan otot parstial atau komplet dapat menandakan trauma pada pleksus brakhialis. Nadi brakhialis normalnya ada. Ekstremitas bagian bawah normalnya pendek, bengkok dan fleksi dengan baik. Nadi femoralis dan pedis normalnya ada. Pu^99ung



Periksa spina dengan cara menelungkupkan bayi, cari adanya tanda-tanda abnormalitas seperti spina bifida, pembengkakan atau cekungan, lesung atau bercak kecil berambut yang dapat menunjukkan adanya abnormalitas medulla spinalis atau kolumna vertebra. Kulit



Verniks (tidak perlu dibersihkan karena adanya untuk menjaga kehangatan tubuh bayi), warna, pembengkakan atau bercak-bercak hitam, tanda tanda lahir. Perhatikan adanya lanugo, jumlah yang banyak terdapat pada bayi kurang bulari. Refleks Refleks berkedip, batuk, bersin, dan muntah ada pada waktu lahir dan tetap tidak berubah sampai masa dewasa. Beberapa refleks lain normalnya ada



waktu lahir, yang menunjukkan imaturitas neurologis, refleks — refleks tersebut akan hilang pada tahun pertama. Tidak adanya refleks refleks ini menandakan masalah neurologis yang serius.



b. des Darah



Jumlah sel darah putih (SOP) : 18000/ml, neutrofil meningkat sampai 23.00024.000/mm , hari pertama setelah lahir (menurun bila ada sepsis). o Hemoglobin (Hb) : 15-20 gr/dI (kadar lebih rendah berhubungan dengan anemia atau hemolisis berlebihan). o Hematokrit (Ht) 43-61% (peningkatan sampai 65% atau lebih menandakan polisitemia,



penurunan



kadar



menunjukkan



anemia



atau



hemoragi



prenatal/perinatal). o Bilirubin total : 6mg/dl pada hari pertama kehidupan, lebih besar 8mg/dl 1 -2 hari dan 12mg/dl pada 3-5 hari.



5. Penatalaksanaan Medis



a. Non Farmakologi Pengukuran nilai APGAR Soore (pada menit pertama dan menit kelima setelah



dilahirkan) Control suhu, suhu rektal sekali kemudian suhu aksila Penimbangan BB setiap hari



Jadwal menyusui Higiene dan perawatan tali pusat



b. Farmakologi Suction dan oksigen



Vitamin K Perawatan mata (obat mata entromisin D,5% atau tetrasimin 1%, perak nitral atau neosporin). Vaksinasi hepatitis B direkDmendasikan untuk semua bayi. Tempat yang biasa dipakai untuk menyuntikkan obat ini pada bayi baru lahir adalah muskulus vastus lateralis.



ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR 1. Pengkajian a.



Aktivitawlstirahat Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama, bayi tampak semi korna



saat tidur ; meringis atau tersenyum adalah bukti tidur dengan gerakan mata cepat, tidur sehari rata-rata 20 jam.



b. Pernapasan dan Peredaran Darah Bayi normal mulai bernapas 30 detik sesudah lahir, untuk menilai status kesehatan bayi dalam kaitannya dengan pernapasan dan peredaran darah dapat



digunakan metoae APGAR Score. Namun secara praktis dapat dilihat dari frekuensi oenyut jantung dan pernapasan serta wajah, ekstremitas dan seluruh tubuh, frekwensi denyut jantung bayi normal berkisar antara 120-140 kali/menit (12 jam penama setelah kelahiran), dapat berfluktuasi dari 7 -10D kali/menit (tidur) sampai 180 kali/menit (menangis).



Pernapasan bayi normal berkisar antara 30-60 kali/menit warna ekstremitas, wajah dan seluruh tubuh bayi adalah kemerahan. Tekanan darah sistolik bayi baru lahir 78 dan tekanan diastolik rata-rata 42, tekanan oarah berbeda dari hari ke hari selama bulan pertama kelahiran. Tekanan darah sistolik bayi sering menurun (sekitar 15 mmHg) selama satu jam pertama setelah lahir. Menangis dan bergerak biasanya menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik.



C. Suhu Tubuh Suhu inti tubuh bayi biasanya berkisar antara 36,50C-3@C. Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan pada aksila atau pada rektal. d.



Kulit Kulit neonatus yang cukup bulan biasanya halus, lembut dan padat dengan sedikit



pengelupasan, terutama pada telapak tang an, kaki dan selangkangan. Kulit biasanya dilapisi dengan zat lemak berwarna putih kekuningan terutama di daerah lipatan dan bahu yang disebut verniks kaseosa. e.



Keadaan dan Kelengkapan Ekstremitas



Dilihat apakah ada CaCat bawaan berupa kelainan bentuk, kelainan jumlah atau tidak sama sekali pada semua anggota tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki juga lubang anus (rektal) dan jenis kelamin.



f.



Tali Pusat Pada tali pusat terdapat dua arteri dan satu vena umbilikalis. Keadaan tali



pusat harus kering, tidak ada perdarahan, tidak ada kemerahan di sekitarnya. g.



Refleks



• Refleks moro (refleks terkejut). Bila diberi rangsangan yang mengagetkan akan terjadi refleks lengan dan tangan terbuka.



• Refleks menggenggam (palmer graps). Bila telapak tangan dirangsang akan memberi



reaksi seperti menggenggam. Plantar graps, bila telapak kaki dirangsang akan



memberi reaksi. • Refleks berjalan (stepping). Bila kakinya ditekankan pada bidang datang atau diangkat akan bergerak seperti berjalan.



• Refleks mencari (rooting). Bila pipi bayi disentuh akan menoleh kepalanya ke sisi yang disentuh itu menCari puting susu. • Refleks menghisap (sucking). Bila memasukan sesuatu ke dalam mulut bayi akan



membuat gerakan menghisap. h.



Berat Badan



Pada hari kedua dan ketiga bayi mengalami berat badan fisiologis. Namun harus waspada jangan sampai melampaui 10% dari berat badan lahir. Berat badan lahir normal adalah 25D0 sampai 4000 gram. i. Mekonium



Mekonium adalah feces bayi yang berupa pasta kental berwarna gelap hitam kehijauan dan lengket. Mekonium akan mulai keluar dalam 24 jam pertama. j. Antropometri



Dilakukan pengukuran lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan atas dan panjang badan dengan menggunakan pita pengukur. Lingkar kepala fronto-occipitalis 34cm. suboksipito-bregmantika 32cm, mento occipitalis 35cm. Lingkar dada normal



32-34 cm. Lingkar lengan atas normal 10-11 cm. Panjang badan normal 48-50 om. k. Seksualitas



Genetalia wanita ; Labia vagina agak kemerahan atau edema. tanda vagina'himen dapat terlihat, rabas mukDsa putih (smegma) atau rabas berdarah



sedikit mungkin ada. Genetalia pria ; Testis turun. skrotum tertutup dengan rugae, fimosis biasa terjadi.



2.



Diagnosa 3e rawatan a. Risiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan refleks hisap tidak adekuat.



b. Resiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan adaptasi dengan lingkungan luar rahim, keterbatasan jumlah lemak.



c. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan (pemotongan tali pusat) tali pusat masih basah. d. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan hilangnya air (IWL), keterbatasan masukan cairan. e. Kurangnya pengetahuan orangtua berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi. 3.



Perencanaan Keperawatan



a. Risiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan



refleks hisap tidak adekuat. Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi. Kriteria hasil:



o Penurunan BB tidak lebih dari 10°ö BB lahir. o Intake dan output makanan seimbang. o Tİdak ada tanda-tanda hipoglikemi. Rencana tindakan: •



Timbang BB setiap hari.







Auskultasi bising usus, perhatikan adanya distensi abdomen.







Anjurkan ibu untuk menyusui pada payudara secara bergantian 5-10 menit.







Lakukan pemberian makanan tambahan.







Observasi bayi terhadap adanya indikasi masalah daim pemberian makanan (tersedak, menolak makanan, produksi mukosa meningkat).



b. Resiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan adaptasi dengan lingkungan luar



rahim, keterbatasan jumlah lemak. Tujuan: perubahan suhu tidak terjadi. Kriteria: Suhu tubuh normal 36-37’ C.



o Bebas dari tanda-tanda strees, dingin, tidak ada tremor, sianosis dan pusat. Rencana tindakan:







Pertahankan suhu lingkungan.







Ukur suhu tubuh setiap 4 jam.







Mandikan bayi dengan air hangat secara tepat dan cepat untuk menjaga air bayi tidak kedinginan.







Perhatikan tanda-tanda strees dingin dan distress tremor, pucat, kulit



pernapasan(



dingin). c. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan (pemotongan tali pusat) tali



pusat masih basah. Tujuan : infeksi tidak terjadi



Kriteria hasil: o Bebas dari tanda-tanda infeksi. o IV



normal:S: 36-370C, N:70-100x/menit, RR: 40-60x/menit



o Tali pusat mengering Rencana tindakan : •



Pertahankan teknik septic dan aseptic.







Lakukan perawatan tali pusat setiap hari setelah mandi satu kali perhari.







Observasi tali pusat dan area sekitar kulit dari tanda-tanda infeksi.







Infeksi kulit setiap hati terhadap ruam atau kerusakan integritas kulit.







Ukur TTV setiap 4 jam.







Kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium



d. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan hilangnya air (IWL),



keterbatasan masukan cairan. Tujuan: kebutuhan cairan terpenuhi Kriteria hasil:



o Bayi tidak menunjukkan tanda-tanda dehidrasi yang ditandai dengan output kurang dari 1-3mI/kg/jam.



o Membran mukosa normal. o Ubun-ubun tidak cekung. o Temperature dalam batas normal. Rencana tindakan : • Pertahankan intake sesuai jadwal • Berikan minum sesuai jadwal • Monitor intake dan output • Berikan infuse sesuai program • Kaji tanda-tanda dehidrasi, membran mukosa, ubun-ubun, turgor kulit, mata



• MONitDr temperatur setiap 2 jam



e. Kurangnya pengetahuan orangtua berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi.



Tujuan : orang tua mengetahui perawatan pertumbuhan dan perkembangan bayi Kriteria hasil:



o Orang tua mengatakan memahami kondisi bayi. Oaring tua berpartisipasi dalam perawatan bayi. Rencana tindakan: • Ajarkan orang tua untuk diskusi dengan diskUSÏ fiBiDlOgi. alasan perawatan dan



pengobatan. • Diskusikan perilaku bayi baru lahir setelah periode pertama. • Lakukan pemeriksaaan bayi baru lahir saat orang tua ada. • Berikan informasi tentang kemampuan interaksi bayi baru lahir. • Libatkan dan ajarkan orang tua dalam perawatan bayi. • Jelaskan komplikasi dengan mengenai tanda-tanda hiperbilirubin



DAFTAR PUSTAKA Barbara, R, Straight. 2 05. Keperawatan Ibu



Bayi Baru Lahir. Buku Kedokteran EGC.



Jakarta. Behrman,dkk.(2000).IImu kesehatan Anak Nelson Val 3.Jakarta: EGC



Hapsari. 2009. Termogulasi Pada Bayi Baru Lahir(Perlindungan Termal). Jakarta: EGC Muslihatun, wafi nur.2010.Asuhan Neonatus Bayi dan 6a/ıta. Yogyakarta: Fitramaya Winknjsastro, Hanifa.(2DD5).IImu Kebioanan



Eo 3. Jakana: Yayasan Bina



Pustaka Sarwon Prawirohardjo



Rukiyah, Yeyeh, Ayi.YuIianti, Lia.2010.Asuhao Neonatus, Bayu dan AnaK Balita. CV. Trans



Info Media. Jakarta Timur.



LAPORAN PENDAHULUAN NIFAS FISIOLOGI BAYI BARU LAHIR



Penugasan ini disusun untuk memenuhi tugas individu profesi Ners



Oleh : Maya Rachmah Sari 0910723033



PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAXULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BR AWIJAYA MALANG



2013