Pengkajian Nutrisi Pada Anak Dan Bayi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kebutuhan Nutrisi pada Anak Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sanhgat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak, mengingat manfaat nutrisi dalam tubuh dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh seperti kekurangan energy dan protein, anemia, defisiensi, yodium, defisiensi seng (Zn) defisiensi vitamin A, defisiensi thimin, defisiensi kalium dan lain-lain yang dapat menghambat proses tumbuh kembang anak. Terpenuhinya kebutuhan nutrisi pada bayi dan anak diharapkan anak dapat tumbuh dengan cepat sesuai usia tumbuh kembang dan dapat meningkatkan kualitas hidup serta mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas. Selain itu kebutuhan nutrisi juga dapat membantu dalam aktifitas sehari-hari karena nutrisi juga sebagai sumber tenaga yang dibutuhkan berbagai organ dalam tubuh, dan juga sebagai sumber zat pembangun dan pengatur dalam tubuh. Sebagai sumber tenaga nutrisi dapat diperoleh dari nkarbohidrat sebanyak 50-55%, lemak sebanyak 30-35% dan protein sebanyak 15%. Pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak haruslah seimbang di antara zat gizi lain, mengingat banyak sekali yang kita temukan berbagai masalah dalam pemenuhan kebetuhan nutrisi yang tidak seimbang seperti tidak suka makan, tidak mau atau tidak mampu untuk makan padahal yang tidak disukai makanan tersebut mengandung zat gizi yang seimbang, sehingga harapan dalam pemenuhan gizi harus selaras, serasi dan seimbang tidak terlaksana, di samping itu pada anak sakit dapat dijumpai masalah masukkan nutrisi yang kurang sedangkan kebutuhan dalam tubuh semakin meningkat sehingga akan membutuhkan makanan tambahan seperti kalori, vitamin, dan mineral. (Behrman, RE dkk,1996)



Pengkajian status nutrisi (ABCD) Pengkajian status nutrisi berdasakan ABCD yaitu A : Antropometri. B : Biokimia. C : klinikal sign. D : Diit. hal ini di singkat agar mudah diingat. berikut penjelasannya secara rinci. 1. ANTROPOMETRI Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi maka antropometri berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain: berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak di bawah kulit. Penggunaan Antropometri sangat umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh. Keunggulan dan kelemahan antropometri Keunggulan antropometri antara lain:



Prosedurnya sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam jumlah sampel yang besar Relative tidak membutuhkan tenaga ahli Alatnya murah, mudah dibawa, tahan lama dan dapat dipesan dan dibuat di daerah setempat Metode ini tapat dan akurat karena dapat dibakukan Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi dimasa lampau Umumnya dapat mengidentifikasi status gizi sedang, kurang dan gizi buruk karena sudah ada ambang batas yang jelas Kelemahan antropometri antara lain: Tidak sensitive atau metode ini tidak daapat mendeteksi status gizi dalam waktu singkat dan tidak dapat membedakan kekurangan zat gizi tertentu Faktor diluar gizi (penyakit, genetic, dan penurunan penggunaan energi) dapat menurunkan spesifikasi dan sensitivitas pengukuran antropometri Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempengaruhi presisi, akurasi dan validitas pengukuran antropometri gizi Kesalahan ini terjadi karena pengukuran, perubahan hasil pengukuran baik fisik maupun komposisi jaringan, analisis dan asumsi yang keliru. Jenis parameter Antropometri sebagai indikator status gizi dapat dilakukan dengan mengukur beberapa parameter. Parameter adalah ukuran tunggal dari tubuh manusia, antara lain umur, berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul dan tebal lemak dibawah kulit. Dibawah ini akan diuraikan parameter itu. Umur Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan penentuan umur akan menyebabkan interprestasi stastus gizi menjadi salah. Hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan yang akurat menjadi tidak berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat. Menurut Puslitbang Gizi Bogor (1980), batasan umur digunakan adalah tahun umur penuh (completed year) dan untuk anak umur 0-2 tahun digunakan bulan usia penuh (completed Mouth). Contoh: tahun usia penuh Umur: 7 tahun 2 bulan, dihitung 7 tahun 6 tahun 11 bulan, dihitung 6 bulan Contoh: bulan usia penuh Umur: 4 bulan 5 hari, dihitung 4 bulan bulan 27 hari, dihitung 3 bulan Berat badan Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering digunakan pada bayi baru lahir. Berat badan digunakan untuk mendiagnosa bayi normal atau BBLR Berat Bayi lahir Rendah). Dikatakan berat bayi lahir rendah apabila berat bayi lahir di bawah 2500 gram atau dibawah 2,5 kg. pada masa bayi-balita, berat badan dapat dipergunaka untuk melihat laju pertumbuhan fisik maupun status gizi, kecuali terdapat kelainan klinis seperti dehidrasi, asites, edema dan adanya tumor. Di samping itu pula berat badan dapat dipergunakan sebagai dasar perhitungan dosis obat dan makanan.



Berat badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air dan mineral pada tulang. Pada remaja, lemak tubuh cenderung meningkat, dan protein otot menurun. Pada orang yang edema dan asites terjadi penambahan cairan dalam tubuh. Adanya tumor dapat menurunkan jaringan lemak dan otot, khususnya terjadi pada orang kekurangan gizi. Berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai pertimbangan, antara lain: Parameter yang paling baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat karena perubahanperubahan konsumsi makanan dan kesehatan Memberikan gambaran status gizi sekarang dan kalau dilakukan secara periodik memberikan gambaran yang baik tentang pertumbuhan. Merupakan ukuran antropomertri yang sudah dipakai secara umum dan luas di indonesia Ketelitian pengukuran tidak banyak di pengaruhi oleh keterampilan pengukur Penentuan berat badan dilakukan dangan cara menimbang. Alat yang digunakan dilapangan sebaiknya memenuhi beberapa persyaratan: Mudah digunakan dan dibawa daari satu tempat ke tempat yang lain Mudah diperoleh dan relatif murah harganya Ketelitian timbangan sebaiknya maksimum 0,1 kg Skalanya mudah dibaca Cukup aman untuk menimbang anak balita Alat yang dapat memenuhi persyaratan dan kemudian dipilih dan dianjurkan untuk digunakan dalam penimbangan anak balita adalah dacing. Dacin yang digunakan sebaiknya minimum 20 kg dan maksimum 25 kg. bila digunakan dacin berkapasitas 50 kg dapat juga, tetapi hasilnya agak kasar karena angka ketelitiannya 0,25 kg. Berat badan menurut umur (BB/U) Dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, maka berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan abnormal, terdapat 2 kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat berkembangan cepat atau lebih lambat dari keadaan normal. Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB) Berat badan ini memiliki hubungan yang linear dengan tinggi badan. Dalam keadaan normal perkembangan berat badan akan searah dengan pertumbuhan tinggi badan dengan dengan kecepatan tertentu. Di Indonesia khususnya, cara pemantauan dan batasan berat badan normal orang dewasa belum jelas mengacu pada patokan tertentu. Sejak tahun 1958 digunakan cara penghitungan berat badan normal berdasarkan rumus: Berat badan normal = (tinggi badan-100) – 10% (tinggi badan-100) atau 0,9 x (tinggi badan – 100) STS SATUS GIZI



Gizi baik



Ambang batas baku untuk keadaan gizi berdasarakan indeks BB/U



TB/U



BB/TB



LLA/U



LLA/T



80 %



85 %



90%



85%



85%



z Gizi kurang



61-80%



71-85%



81-90%



71-85%



76-85%



Gizi buruk



< 60 %



< 70 %



< 80%



< 70 %



Berat Badan Ideal Berat badan untuk tinggi badan tertentu yang secara statistic yang dianggap paling tepat untuk menjamin kesehatan umur panjang.Cara menentukan berat badan ideal adalah: 1. > 110% dari berat badan standar : gemuk . 90 – 110% dari berat badan standar : ideal/ normal 70 - 90% dari berat badan stndar ;sedang 4. < 70% : sangat kurus.



3.Tinggi Badan Tinggi badan merupakan parometer yang penting bagi keadaan yang telah lalu dan keadaan sekarang, jika umur tidak dapat diketahui dengan tepat. 4.Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U) Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur. 5.Lingkaran Tubuh Lingkar Lengan Atas Lingkar lengan atas (LLA) dewasa ini memeng merupakan salah satu pilihan untuk penentuan status gizi, karena mudah dilakukan dan tidak alat-alat yang sulit di peroleh dengan harga yang murah. Pengukuran LLA adalah suatu cara untuk mengetahui resiko kekurangan energi protein (KEP) wanita usia subur. Pengukuran LLA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek. Ambang batas LLA wanita usia muda dengan resiko kekurangan energy kronis di Indonesia adalah 23,5 cm. apabila kurang dari angka tersebut maka wanita tersebut mempunyai resiko kekurangan energi kronis. Lingkar Kepala Lingkar kepala adalah standar prosedur dalam ilmu kedokteran anak secara praktis, yang biasanya untuk memeriksa keadaan pathologi dari besarnya kepala atau peningkatan ukuran kepala contoh yang sering diginakan adalah kepala besar (hidrosepalus) dan kepala kecil (mikrosepalus). Lingkar kepala terutama dihubungkan dengan ukuran otak dan tulang tengkorak. Ukuran otak meningkat secara cepat selama tahun pertama, akan tetapi besar lingkaran kepala tidak menggambarkan keadaan kesehatan dan gizi. Bagaimana pun juga ukuran otak dan lapisan tulang kepala dan tengkorak dapat berfariasi sesuai dengan keadaan gizi. dalam antropometri gizi, rasio lingkar kepala dan lingkar dada cukup berarti dalam keperawatan pada anak. Lingkar kepala dapat juga di gunakan sebagai informasi tambahan dalam pengukur umur. Lingkar Dada Biasanya di lakukan pada anak yang berumur 2-3 tahun, karena rasio lingkar kepala dan lingkar dada sama pada umur 6 bulan. Setelah umur ini tulang tengkorak tumbuh secara lambat dan pertumbuhan dada lebih cepat. Umur antara 6 bulan dan 5 tahun, rasio lingkar kepala dan dada adalah kurang dari 1, hal ini di karenakan akibat kegagalan perkembangan dan pertumbuhan, atau kelemahan otot dan lemak pada dinding dada. Ini dapat di gunakan pada dinding indicator dalam menentukan kekurangan energi protein pada anak balita.



Jaringan Lunak Otak, hati, jantung dan organ lainnya merupakan bagian yang cukup besar dari berat badan, tetapi relative tidak berubah beratnya pada anak malnutrisi. Otot dan lemak merupakan jaringan lunak yang sangat berfariasi pada penderita kekurangan energi protein. Antropometri jaringan dapat di lakukan pada kedua jaringan tersebut dalam pengukuran status gizi di masyarakat 2. BIOKIMIA Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain: darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot. Penggunaan Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik. Pemeriksaan biokimia zat gizi Ada beberapa indikator laboratorium untuk menentukan status besi yaitu: Hemoglobin (hb) dan Hematokrit Total limfosit Serum albumin Transferin Keseimbangan Nitrogen Lipit serum Glukosa serum 1. Hemoglobin (Hb) dan Hemaktroit(HCT) a. Hemaglobin Hemoglobin adalah parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan prevalensi anemia.Garby et al.menyatakan bahwa penentuan status anemia yanghanya menggunakan kadar Hb ternyata kurang lengkap,sehingga perlu ditambah dengan pemeriksaan yang lain. Hb merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah.hemoglobin dapat di ukur secara kimia dan jumlah Hb/100 ml darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darar.kandungan hemoglobin yang rendah dengan demikian mengindikasikan anemia. b. Hemaktokrit (HCT) Hemaktorit adalah volume eritrosit yang di pisahkan dari plasma dengan cara memutarnya di dalam tabung khusus yang nilainya di nyatakan dalam persen (%). Setelah sentrifugasi, tinggi kolom sel merah diukur dan di bandingkan dengan tinggi darah penuh yang asli. Presentase massa sel merah pada volume darah yang asli merupakan hematokrit. Darah penuh antikogualan disentrufugasi dalam tabung khusus. Karna darah penuh di bentuk pada intinya sel darah merah (SDM) dan plasma, setelah sentrifugasi presentase sel-sel merah memderikan etimasi tidak langsung jumlah SDM/100 ml dari darah penuh (dan dengan demikian pada gilirannya merupakan estimasi tidak langsung jumlah hemoglobin). Hemaktokrit efek(dalam hal jauh lebih sedikit ) dari ukuran rata_rata SDM. Nilia normal adalah 40%-54% untuk pria dan 37%-47% untuk wanita. HCT biasanya hamper 3 kali nilai hemoglobin (dengan



menganggap tidak terdapat tanda hipokormia). Ke salahan rata-rata pada prosedur HTC yaitu kira-kira 1%-2%. Cara perhitungan Hm = tinggi volume eritrosit yang dimanpatkan x 100%=…% Tinggi total volume darah Contoh: tinngi kolom eritrosit yang di manpatkan adalah 4,5 mm. tinggi total kolom volume darah adalah 10 mm. Jadi: Hm = 4,5 x 100% = 45% 10 Maka nilai normal hemaktorit: Menurut wells laki-laki :42-50% Wanita :40-48% Menurut helper laki-laki :40-54% Wanita :37-47% Hamil tua :23-34% b. Nilai abnormal - kurang dari nilai normal pada anemia - leih dari nilai normal pada polisithademia Seru Albumen 3. CLINIS / klinical sign Pemeriksaan clinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelial tissue) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid. Penggunaan Penggunaan metode ini umumnya untuk surfei klinis secara cepat (rapid clinical surfeys). Surfei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan gejala (symptom) atau riwayat penyakit. Keunggulan dan keterbatasan pemeriksaan clinis Keunggulan pemeriksaan clinis relative murah tidak memerlukan biaya terlalu besar dalam pelaksanaannya, pemeriksaan tidk memerlukan tenaga khusus tetapi, tanaga paramedic bias dilatih sederhana, cepat dan mudah diinterprestasikan tidak memerlukan peralatan yang rumit Keterbatasan



Beberapa gejala klinis tidak mudah dideteksi, sehingga perlu orang-orang yang ahli dalam menentukan gejala klinis rersebut. Namun demikian, para tenaga medis dapat dilatih untuk melakukan pemeriksaan klinis Gejala klinis tidak bersifat spesifik Adanya gejala klinis yang bersifat multiple Gejala klinis dapat terjadi pada waktu permulaan kekurangan zat gizi dan dapat juga terjadi pada saat sembuh. Hepatomegali (pembesaran hati) sebagai contoh dapat terjadi pada keadaan malnutrisi awal dan terjadi juga pada masa penyembuhannya Adanya fariasi dalam gejala klinis yang timbul. Hal ini karena satu gejala klinis bisa dipengaruhi beberapa factor seperti genetik, lingkungan, kebiasaan dll. Tanda – tanda dan Gejala klinis defisiensi nitrisi No



Bagian Tubuh



Tanda klinik



Kemungkinan kekuranga



1



Tanda umum



Penurunan berat badan dehidrasi, haus pertumbuhan terhambat



Kalori,Air, dan vitamin A



2



Rambut



Kekuningan kekurangan pigmen,kusut



Protein



3



Kulit



Deatitis Dermatosis pada bayi Petechial hemorrhages Eksema



Niasin, riboflavin, biotin Lemak Asam askorbat



4



Mata



Photopobia Rabun senja



Riboflavin Vitamin A



5



Mulut



Stomatitis Glositis



Riboflavin Niasin, asam folik, vitam zat besi



6



Gigi



Karies



Flour



7



Neuromoskuler



Kejang otot Lemah otot



Vitamin D



8



Tulang



Riketsia



Vitamin D



9



Gastrointestinal



Anoreksia Mual dan muntah



Thiamin, garam dapur, N



10



Endokrin



Gondok



Iodium



11



Kardipovaskuler



Pendarahan peny, Jantung, anemia



Vitamin K, thiamin, pyri zat besi



12



Sistem saraf



Kelainan mental dan saraf



Vitamin B12



4. DIET Diet adalah pilihan makanan yang lazim dimakan seseorang atau suatu populasi penduduk. Sedangkan diet seimbang adalah diet yang memberikan semua nutrien dalam jumlah yang memadai, tidak terlalu banyak dan juga tidak terlalu sedikit. Form pengkajian nutrisi pada anak dan bayi



Pengkajian Nutrisi Pada Bayi dan Anak







Pengkajian Status nutrisi seseorang, dapat dikaji dengan menggunakan pedoman A-B-C-D. A : Pengukuran Antropometrik (antropometric measurements) Berat Badan : …….. kg Tinggi Badan : ……... cm Lingkar Kepala : …….. cm Lingkar Dada : ……… cm LILA : ……… cm LOLA : ……… cm



I. II. III. IV. V. VI.



B : Data Biomedis (biomedical data) Data diambil dari sampel darah dan diuji dilaboratorium I. II. III. IV. V. VI. VII. VIII.



Hb : Ht : Limfosit : Albumin : Transferin : Keseimbangan Nitrogen : Lipit : Glukosa :



C : Tanda-tanda klinis status nutrisi (clinical signs) No 1



Bagian Tubuh Tanda Umum



Tanda Klinis Baik, koperatif, penurunan berat badan, lemah, Lesu rasa haus, adanya dehidrasi Pertumbuhan terhambat



2



Rambut



3



Kulit



4



Mata



5 6 7



Mulut Gigi System Neuromukular



8



Sistem Gastrointestinal



9 10 11



Tulang System Endokrin System cardiovaskuler



12



System saraf



Hitam lurus, kusut, kekuningan, kekurangan pigmen Elastis, halus, adanya radang pada kulit atau dermatitis. Pada bayi terjadi dermatosis. Adanya petechial hemorarhagik. Eksema. Penglihatan baik, Fotofobia, atau penglihatan ganda. Rabun senja Normal, Stomatitis, Glositis Putih, hitam, kuning, Karies Kuat, Kejang lemah otot Anoreksia atau nafsu makan menurun Mual dan muntah Riketsia Gondok Adanya perdarahan Penyakit jantung Anemia Kelainan mental Kelainan saraf perifer



D : Diet (dietary)



I. Pemberian ASI



:………………………………………………………….



II. Pemberian susu formula



III.



1. Alasan pemberian



: …………………………………………………………..



2. Jumlah pemberian



: ……………………………………………………………



3. Cara pemberian



: ……………………………………………………………



Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini Usia



Jenis Nutrisi



Lama Pemberian