Perbedaan Fakta [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Perbedaan fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori beserta contoh dalam pembelajaran IPA di SD



1. Data / Fakta adalah sesuatu kenyataan yang diketahui. Dalam IPA suatu fakta dapat dinyatakan dengan Matahari terbit dari Timur dan terbenam ke sebelah Barat. 2. Konsep adalah kemampuan untuk mengadakan diskriminasi antara golongangolongan objek dan sekaligus mengadakan generalisasi dengan mengelompokkan objek-objek yang mempunyai satu atau lebih ciri yang sama. Konsep dibedakan menjadi dua jenis, yaitu konsep konkret dan konsep yang harus didefinisikan. Konsep Konkret adalah pengertian yang menunjuk pada objek-objek dalam lingkungan fisik, dalam IPA hal ini dapat dinyatakan dengan konsep Hewan Mamalia adalah hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan, berkaki empat, dan memiliki bulu-bulu pada kulitnya. 3. Prinsip adalah kemampuan untuk menggabungkan beberapa kaidah sehingga terjadi pemahaman yang lebih tinggi yang membantu memecahkan masalah suatu problem atau masalah. Prinsip atau azas dalam Ilmu Pengetahuan Alam dapat diartikan sebagai suatu pernyataan yang mengandung kebenaran yang bersifat mendasar dan berlaku umum. Prinsip atau azas inilah yang sebenarnya melandasi kebenaran suatu hukum. Dalam IPA di SD dapat dicontohkan dengan prinsip kerja pengungkit, prinsip kerja pegas, dan prinsip kerja bidang miring yang dapat mempermudah usaha-usaha yang harus dilakukan. 4. Hukum adalah Hukum dalam IPA merupakan suatu pernyataan yang mengungkapkan adanya hubungan antara gejala alam yang konsisten. Karena konsistennya itulah maka hukum dapat digunakan untuk meramalkan. Adapun yang perlu diingat untuk memahami hukum ini adalah: a. Suatu pernyataan, b. Menyatakan adanya hubungan antara fakta, c.



Telah diuji kebenarannya oleh ahli di bidang itu,



d. Bersifat universal, e.



Dapat digunakan untuk meramalkan,



f.



Berlaku pada kondisi yang terbatas,dan



g. Peramalan hanya cocok bila kondisi tertentu yang terbatas itu terpenuhi. Contohnya dalam IPA SD adalah hukum Archimedes, yaitu “ Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut”. Maka terjadilah peristiwa benda yang terapung, melayang, dan tenggelam pada air. 5. Teori adalah seperangkat pengetahuan. Menurut Kerlinger (1973) yang terjemahannya sebagai berikut. “Suatu teori adalah seperangkat pengertian (konsepsi) definisi dan proposisi yang saling berkaitan yang menyajikan suatu pandangan yang sistematis dari berbagai fenomena dengan mengungkapkan adanya hubungan yang spesifik antar variabel, dengan tujuan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena tersebut.” Teori memiliki tiga fungsi, yaitu:



a. Menjelaskan, yang dijelaskan bisa saja berupa suatu hukum, bisa juga suatu gejala alam yang sederhana, dan dapat pula hubungan antar berbagai gejala alam. b. Memahamkan, fakta-fakta dari gejala alam yang berserakan di atas bumi dan alam semesta ini bila dirapihkan atau dibuat menjadi teratur dan sistematis maka akan mudah dipahami adanya saling keterkaitan secara teratur satu terhadap yang lain mengikuti ‘hukum alam’. c. Meramalkan, dari keteraturan ataupun sistematisasi fakta-fakta atau fenomena alami tadi dapat pula ditarik suatu kesimpulan atau ramalan. Contoh teori dalam pembelajaran IPA di SD adalah teori pengukuran yaitu terdiri dari konsep pengukuran panjang, konsep pengukuran luas, dan konsep pengukuran volume. DAFTAR RUJUKAN Widodo, Ari, dkk. 2010. Pendidikan IPA di SD. Bandung: UPI PRESS



Pengertian Fakta, Hukum, Teori, prinsip dan Konsep serta contohnya



1. FAKTA -



Pengertian Fakta merupakan produk paling dasar dari sains (IPA). Fakta-fakta merupakan dasar dari konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori. Fakta menunjukkan kebenaran dan keadaan sesuatu. Fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benarbenar ada atau peristiwa yang benar-benar terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif. karena fakta-fakta diperoleh dari hasil observasi, maka fakta-fakta merepresentasikan apa yang dapat dilihat. Seringkali, dua buah kriteria berikut ini digunakan untuk mengidentifikasi



sebuah fakta yaitu :  dapat diamatai secara langsung  dapat didemonstrasikan kapan saja Oleh karena itu, fakta-fakta terbuka bagi siapapun yang ingin mengamatinya. Namun, kita harus ingat bahwa dua kriteria di atas tidak selalu berlaku karena ada informasi faktual yang hanya terjadi sekali dalam jangka waktu yang sangat lama. - Contoh :  Gunung Galunggung meletus pada tahun 1982.  Jakarta adalah ibu Kota Indonesia.  Proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah tanggal 17 agustus 1945. 2. KONSEP -



Pengertian Konsep adalah abstraksi dari kejadian-kejadian, banda-benda, atau gejala yang memiliki sifat tertentu atau lambang. Konsep juga merupakan konstruksi mental yang digunakan untuk menginterprestasika hasil observasi ikan, misalnya, memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dengan reptil dan mamalia.



-



Contoh Konsep tentang perpindahan. Nama dari konsep adalah perpindahan, definisinya adalah sebuah vektor yang arahnya dari benda pada kedudukan awal menuju kedudukan akhir dan mempunyai besar yang sama dengan jarak terpendek antara dua kedudukan.



3. TEORI -



Pengertian



Teori merupakan usaha intelektual yang sangat keras karena ilmuwan harus berhadapan dengan kompleksitas dan kenyataan yang tidak jelas dan tersembunyi dari pengamatan langsung. Teori juga merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta, data-data, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang saling berhubungan. Teori ini dapat berubah jika ada bukti-bukti baru yang berlawanan dengan teori tersebut. Menurut Kerlinger (1973) yang terjemahannya sebagai berikut. “Suatu teori adalah seperangkat pengertian (konsepsi) definisi dan proposisi yang saling berkaitan yang menyajikan suatu pandangan yang sistematis dari berbagai fenomena dengan mengungkapkan adanya hubungan yang spesifik -



antar



variabel,



dengan



tujuan



untuk



menjelaskan



dan



meramalkan fenomena-fenomena tersebut.” Contoh Misalnya, Teori meteorologi membantu para ilmuan untuk memahami mengapa dan bagaimana kabut dan awan terbentuk.



4. PRINSIP -



Pengertian Prinsip merupakan pernyataan yang berlaku bagi sekolompok gejala tertentu yang mampu menjelaskan suatu kejadian. Prinsip diperoleh lewat proses induksi dari hasil berbagai macam observasi.



  



Contoh Logam bila dipanaskan memuai Semakin besar besar intensitas cahaya, semakin efektif proses fotosintesis Larutan yang bersifat asam bila dicampur dengan larutan yang bersifat basa akan







membentuk garam dan bersifat netral. Semakin besar perbedaan tekanan udara, semakin kuat angin berhembus



5. HUKUM -



Pengertian Hukum pada hakikatnya merupakan pernyataan hubungan antara dua variable atau lebih dalam suatu kaitan sebab akibat. Hukum adalah prinsip yang bersifat spesifik. Kekhasan



hukum dapat ditunjukkan dari hal berikut :  Bersifat lebih kekal karena telah berkali-kali mengalami pengujian  Pengkhususannya dalam menunjukkan hubungan antar variable - Contoh Hukum ohm menunjukkan hubungan antara hambatan dengan kuat arus dan tegangan listrik, yaitu ”besarnya hambatan sebanding dengan besarnya tegangan listrik tetapi berbanding



terbalik dengan kuat arusnya”. Hukum tersebut secara matematis dibahasakan dalam bentuk persamaan : R=V dimana : R = tahanan V = tegangan I = kuat arus



IPA adalah suatu singkatan dari kata “Ilmu Pengetahuan Alam” merupakan terjemahan dari kata “Natural Science” secara singkat sering disebut “Science”. Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam, sedangkan Science artinya ilmu pengetahuan. Jadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) secara harfiah dapat disebut sebagai ilmu tentang alam ini atau ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. IPA adalah ilmu yang telah diuji kebenarannya melalui metode ilmiah. Dengan kata lain, metode ilmiah merupakan cirri khusus yang menjadi identitas IPA. Pengenalan IPA



melalui metodologi atau cara memperoleh pengetahuan itu. IPA adalah penyelidikan yang terorganisir untuk mencari pola keteraturan dalam alam. Oleh karena itu, Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sebagai proses. Produk IPA adalah fakta-fakta, konsep-konsep, prinsipprinsip, hukum-hukum, dan teori-teori. Prosedur yang dipergunakan oleh para ilmuan mempelajari alam ini adalah prosedur empirik dan analitik. Dalam prosedur empirik ilmuan mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi untuk selanjutnya dianalisis. Prosedur empirik, dalam IPA mencakup observasi, klasifikasi, dan pengukuran. Sedangkan dalam prosedur analitik ilmuan menginterprestasikan penemuannya dengan mempergunakan proses-proses seperti hipotesa, eksperimen terkontrol, menarik kesimpulan, dan memprediksi. Untuk menjalankan suatu penelitian tentang alam diperlukan pengetahuan terpadu tentang proses dan materi dalam topik yang akan diselidiki. IPA untuk anak Sekolah Dasar harus dimodifikasi agar anak didik dapat mempelajarinya. Ideide dan konsep-konsep harus disederhanakan sesuai dengan tingkat perkembangan kognitifnya supaya mudah dipahami. Webster’a dalam Patta (2006) menyatakan “natural science knowledge concerned with the physical world and its phenomena”. Yang artinya IPA adalah pengetahuan tentang alam dan gejala-gejalanya. Sedangkan Purnell’s mendefinisikan IPA adalah pengetahuan manusia yang luas yang didapatkan dengan cara observasi dan eksperimen yang sistematik, serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori, dan hipotesa. Definisi IPA yang paling sederhana adalah apa yang dilakukan oleh para ahli IPA. Dari penjelasan di atas dapat dikemukakan bahwa IPA pada hakikatnya meliputi IPA produk, IPA proses, dan IPA sikap ilmiah yang tak dapat dipisahkan satu dengan lainnya.



a.



IPA sebagai produk IPA sebagai disiplin ilmu disebut produk IPA karena isinya merupakan kumpulan hasil kegiatan empirik dan kegiatan analitik yang dilakukan oleh para ilmuan selama berabadabad. Bentuk IPA sebagai produk adalah fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori IPA. Jika ditelaah lebih lanjut, fakta-fakta merupakan hasil kegiatan empirik dalam IPA, sedangkan konsep, prinsip, hukum, dan teori-teori dalam IPA merupakan hasil kegiatan analitik. Fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan tentang benda yang benar ada, atau peristiwa-peristiwa yang betul-betul terjadi dan sudah dikonfirmasikan secara obyektif. Fakta adalah bentuk informasi yang spesifik yang harus diingat oleh siswa termasuk di dalamnya nama orang, waktu kejadian. Contoh fakta: merkuri adalah planet terdekat dengan matahari; ular tergolong reptilian; air membeku pada suhu nol derajat celcius. Contoh konsep IPA: semua zat tersusun atas partikel-partikel; makhluk hidup dipengaruhi oleh lingkungan. Konsep IPA adalah suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta IPA yang saling berhubungan. Konsep adalah suatu kosakata khusus yang dipelajari siswa, sehingga diharapkan dapat menjelaskan konsep yang dipelajari, mengenal ilustrasi konsep, kesamaan suatu konsep, dan mengetahui penggunaan konsep itu benar atau salah. Konsep dianggap telah dipelajari jika seseorang dapat memberikan tanggapan terhadap pertanyaan atau rangsangan yang bervariasi pada kelompok atau kategori yang sama. Contoh konsep IPA: Semua zat tersusun atas partikel-partikel ; makhluk hidup dipengaruhi oleh lingkungan. Prinsip IPA adalah generalisasi tentang hubungan di antara konsep-konsep IPA. Prinsip merupakan kumpulan sejumlah besar fakta atau menjelaskan saling keterhubungan sejumlah fakta. Contohnya: Udara yang dipanaskan memuai, adalah prinsip yang menghubungkan konsep-konsep udara, panas, dan pemuaian. Prinsip ini menyatakan jika udara dipanaskan akan memuai. Prinsip IPA bersifat analitik sebab merupakan generalisasi induktif yang ditarik dari beberapa contoh. Menurut para ilmuan prinsip merupakan deskripsi



yang paling tepat tentang obyek atau kejadian. Prinsip dapat berubah bila observasi baru dilakukan, sebab prinsip bersifat tentatif. Hukum alam adalah prinsip yang sudah diterima kebenarannya yang meskipun sifatnya tentatif tetapi mempunyai daya uji yang kuat sehingga dapat bertahan dalam waktu yang relatif lama. Hukum kekekalan energi berbunyi bahwa dalam suatu interaksi tidak ada energi yang diciptakan maupun dimusnahkan, tetapi hanya berubah dari suatu bentuk ke bentuk lain. Namun Einstein kemudian menunjukkan bahwa energi dapat diciptakan dari materi di bawah kondisi khusus, pernyataan ini menyebabkan hukum kekekalan energi harus diperluas. Teori ilmiah adalah kerangka hubungan yang lebih luas antara fakta-fakta, konsep, prinsip, dan hukum. Sehingga merupakan model atau gambaran yang dibuat para ilmuan untuk menjelaskan gejala alam. Teoripun dapat berubah jika ada bukti baru yang bertentangan dengan teori tersebut. Contoh: Teori geosantrik alam semesta sekarang hanya merupakan bagian dari sejarah dan tidak berlaku lagi. Teori ilmiah memberi bantuan untuk memahami, memprediksi, dan kadang-kadang mengendalikan berbagai gejala alam. b. IPA sebagai proses Memahami IPA bukan hanya memahami fakta-fakta dalam IPA. Memahami IPA berarti juga memahami proses IPA yaitu memahami bagaimana mengumpulkan fakta dan memahami bagaimana menghubungkan fakta untuk menginterpretasikannya. Para ilmuan mempergunakan berbagai prosedur empirik dan prosedur analitik dalam usaha untuk memahami alam semesta ini. Prosedur-prosedur tersebut disebut proses ilmiah atau proses sains. Keterampilan proses IPA disebut juga keterampilan belajar seumur hidup. Sebab keterampilan ini dapat juga dipakai di bidang lain dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan proses IPA adalah keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuan, di antaranya adalah: Mengamati, mengukur, menarik kesimpulan, mengendalikan variabel,



merumuskan hipotesa, membuat grafik, membuat table data, membuat definisi operasional, dan melakukan eksperimen. c.



IPA sebagai sikap ilmiah Definisi IPA adalah apa yang dilakukan para ahli IPA, kedengarannya sangat sederhana, namun banyak kebenaran yang terkandung di dalamnya. Pertama-tama yang dilakukan ilmuan adalah menaruh perhatian, mengamati peristiwa alam, dan selalu ingin mengetahui. Apa, bagaimana, dan mengapa tentang peristiwa-peristiwa alam. Dan itu menjadi masalah baginya. Seorang ilmuan menggunakan cara khusus untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Cara itu dinamakan “Metode Ilmiah” yang secara garis besar terdiri dari dua kegiatan utama yaitu observasi dan eksperimen. Dalam memecahkan masalah seorang ilmuan bersikap ilmiah yaitu berusaha mengambil sikap tertentu yang memungkinkan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Sikap yang dimaksud antara lain: 1) obyektif terhadap fakta, 2) tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung, 3) berhati terbuka, 4) tidak mencampuradukan fakta dengan pendapat, 5) bersifat hati-hati, dan 6) ingin menyelidiki.