Perencanaan SDM Kesehatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS KULIAH MANAJEMEN PROGRAM KESEHATAN “IMPLEMENTASI PERENCANAAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DEMI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN DI KOTA SURABAYA”



OLEH : ALDIZA NOUVELLINTIANE RAHARDJO, SKM. 101214453031



MINAT STUDI MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN PROGRAM STUDI ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2013



KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Manajemen Program Kesehatan dengan judul “Implementasi Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan Di Pusat Kesehatan Masyarakat Demi Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan Di Kota Surabaya” yang disusun sebagai tugas individu pada perkuliahan Pascasarjana Universitas Airlangga Minat Studi Manajemen Pelayanan Kesehatan. Dalam penyusunan tugas ini, penulis banyak mendapat bimbingan, bantuan, masukan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih. Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan kami sebagai penulis. Untuk itu kami terbuka menerima kritik membangun dari semua pihak. Akhir kata, penulis berharap semoga tugas ini dapat memberi manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta pihak-pihak yang berkepentingan.



Surabaya,19 September 2013



2



Penulis



3



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL



KATA PENGANTAR



i DAFTAR ISI



ii BAB I



BAB II



BAB III



PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang



1



1.2 Tujuan



2



1.3 Manfaat



2



1.4 Rumusan Masalah



3



LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian



4



2.2 Ruang Lingkup dan peraturan yang ada



4



2.3 Landasan Teori



4



PEMBAHASAN 3.1. Permasalahan yang muncul



7



3.2. Kondisi saat ini



7



3.3. Hambatan, Tantangan, Peluang



14



3.4. Solusi



15



4



BAB IV



KESIMPULAN



16



PENUTUP



17



5



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan bidang yang wajib dilaksanakan oleh daerah kabupaten dan kota. Kesehatan sendiri merupakan hal yang perlu dipersiapkan dan dilaksanakan secara optimal agar seluruh potensi pembangunan daerah memberikan dampak terhadap derajat kesehatan masyarakat. Keberhasilan pembangunan di daerah khususnya kabupaten/kota ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dan peran aktif para pelaku pembangunan tersebut. Oleh karena itu peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah merupakan prioritas dalam pelaksanaan pembangunan di daerah. Untuk menciptakan sumber daya manusia di daerah yang berkualitas maka diperlukan perencanaan kebutuhan sumber daya manusia yang baik pula agar dalam pelaksanaannya tenaga kesehatan dapat menjalankan tugasnya dengan maksimal. Pengelolaan sumber daya manusia kesehatan khususnya perencanaan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan selama ini masih bersifat administrative kepegawaian dan belum dikelola secara professional, masih bersifat top down dari pusat, belum bottom up (dari bawah), belum sesuai kebutuhan organisasi dan kebutuhan nyata di lapangan, serta belum berorientasi pada jangka panjang. Pada akhirnya pemerintah membuat kebijakan Keputusan Menteri Kesehatan No.81 Tahun 2004 mengenai Pedoman Penyusunan Perencanaan SDM Kesehatan di tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota, serta Rumah Sakit yang mengedepankan system bottom up. Setelah peraturan tersebut dibuat setiap daerah memilih perencanaan kebutuhannya masing-masing yang sesuai dengan kondisi daerahnya masing-masing. Kota



Surabaya



dengan



penduduknya



berjumlah



3.166.372



jiwa



(Dispendukcapil, 2013) merupakan daerah perkotaan yang mana kesehatan merupakan poin penting untuk diperhatikan karena semakin kompleks pula kondisi kesehatan masyarakatnya. Oleh karena itu perencanaan kebutuhan tenaga benar-benar diperhatikan untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang mencukupi baik jumlah dan kualitasnya.



6



Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di kota Surabaya yang berjumlah 62 puskesmas (16 puskesmas rawat inap, 46 puskesmas non rawat inap) juga membutuhkan sumber daya manusia kesehatan yang mencukupi untuk menghasilkan pelayanan yang berkualitas. Pemerintah Kota Surabaya khususnya Dinas Kesehatan Kota Surabaya dalam hal ini yang menaungi 62 puskesmas di Kota Surabaya juga telah menjalankan Keputusan Menteri Kesehatan No.81 Tahun 2004 mengenai perencanaan tenaga kesehatan. Tentunya dilakukan modifikasi sedikit untuk proses perhitungannya karena menyesuaikan dengan kondisi di Kota Surabaya. Namun meskipun telah dibuat penghitungan kebutuhannya sebenarnya masing-masing puskesmas juga masih membutuhkan sumber daya manusia yang lebih banyak lagi dari hasil perhitungan kebutuhannya tersebut namun semuanya sangat tergantung juga dengan anggaran pemerintah kota. Perlu adanya pembahasan mengenai proses perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan untuk dipelajari bersama agar dapat meningkatkan pemahaman bagaimana proses perencanaan kebutuhan tenaga kesehatannya. 1.2 Tujuan pembahasan 1.2.1 Tujuan Umum Tujuan dari pembahasan ini adalah menjabarkan proses perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan di pusat kesehatan masyarakat milik pemerintah kota Surabaya. 1.2.2 Tujuan Khusus 1.Menjabarkan proses perencanaan tenaga kesehatan puskesmas di Kota Surabaya 2. Menjabarkan permasalahan yang timbul dalam proses perencanaan tersebut 3. Menjabarkan solusi yang diberikan untuk mengatasi permasalahan tersebut 1.3 Manfaat pembahasan Manfaat dari pembahasan ini adalah : a. Bertambahnya informasi bagi pihak yang membaca makalah ini



mengenai implementasi perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan yang



7



ada di kota Surabaya berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 81 Tahun 2004 b. Dapat digunakan sebagai referensi bagi pemerintah kota lainnya untuk



membuat



keputusan



mengenai



perencanaan



kebutuhan



tenaga



kesehatan c. Semakin tersosialisasinya Keputusan Menteri Kesehatan No. 81 Tahun



2004 mengenai Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Di Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota Serta Rumah Sakit.



1.4 Rumusan masalah



Keputusan Menteri Kesehatan No. 81 Tahun 2004 mengenai Pedoman Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan telah ditetapkan dan perlu adanya pembahasan mengenai implementasinya di kota Surabaya agar memahami kendalanya.



8



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian



Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan formal di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan.



Sumber daya manusia keehatan adalah seseorang yang bekerja secara aktid di bidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun tidak yang untuk jnis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan.



Daftar Susunan Pegawai adalah jumlah pegawai yang tersusun dalam jabatan dan pangkat dalam kurun waktu tertentu yang diperlukan oleh organisasi untuk melakukan fungsinya.



2.2 Ruang Lingkup dan peraturan yang ada



Perencanaan kebutuhan tenaga dalam hal ini merupakan perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan pada tingkat institusi. Perencanaan disini dimaksudkan untuk menghitung kebutuhan SDM Kesehatan berdasarkan kebutuhan di puskesmas kota Surabaya. Metode yang digunakan mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan No 81 Tahun 2004.



2.3 Landasan Teori



9



Perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan menggunakan Keputusan Menteri Kesehatan No. 81 Tahun 2004 mengenai Pedoman Penyusunan Kebutuhan



Sumber



Daya



Manusia



Kesehatan



di



Tingkat



Propinsi,



Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit.



Model Daftar Susunan Pegawai Puskesmas Perkotaan Puskesmas terletak di kota dengan penduduk agak padat dan kunjungan cukup tinggi dengan output Puskesmas 60.000 orang / tahun. Apabila produktivitas staf / hari = 5, maka tenaga yang dibutuhkan atau N berjumlah = 40 orang. Tabel 2.1 Pedoman Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas Perkotaan N o. 1.



Jenis Kegiatan Kepala Puskesmas



Jenis Tenaga Dokter / Sarjana



Jumlah



Keterangan



1



Kesehatan lain yang terdidik dalam Public 2. 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12



Kepala Tata Usaha R/R, Perencana, Ev Bendahara & Ur. Umum Supir Penjaga Puskesmas / Pramu Bagian Kartu Poli Poliklinik Umum Poliklinik Umum Poliklinik Umum Kamar Suntik Unit Gawat Darurat



Health SKM D2/D3 Statistik SMEA / SMA SMTP SD Pekarya Dokter Umum Perawat Pekarya Perawat Perawat



1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 4



13 14 15 16 17 18 19 N



Poliklinik Gigi Poliklinik Gigi KIA & KB KIA & KB Kesehatan, Gizi Keluarga UKGS UKS Jenis Kegiatan



Dokter Gigi Perawat Gigi Bidan Pekarya Akademi Gizi Dokter Gigi Perawat Jenis Tenaga



1 1 2 1 1 1 Jumlah



o. 20



Puskesmas



Bidan



1



10



Unit Tata Usaha (Administrasi)



Khusus Bekerja di Poliklinik membantu pemeriksa dokter bagian anamnese Unit 3 Unit 2 Tugas Rangkap Keterangan



21 22 23 24 25



Radiologi Laboratorium Apotik Apotik Pencegahan &



APRO Analis Kimia Ass. Apoteker Juru Obat Entomolog



1 1 1 1 1



26 27 28 29 30



Pemberantasan Penyakit Surveillance Imunisasi PSM Kesling & Penyuluh JPKM



Epidemolog Perawat Bidan Sanitarian D3 Ekonomi/D3



1 1 1 2 1



31 Pustu JUMLAH



Askes Perawat



Unit 6



Unit 1



Unit 4 Terlatih JPKM



2 40



Di Kota tidak ada Bidan Desa Catatan : Kegiatan Puskesmas, Posyandu dan kegiatan lapangan lain dilaksanakan secara terpadu dalam tim.



11



BAB III PEMBAHASAN 3.1



Permasalahan yang muncul Surabaya memiliki 62 puskesmas yang terdiri dari 16 puskesmas rawat



inap dan 46 puskesmas non rawat



inap. Ini merupakan jumlah yang besar



dibandingkan jumlah puskesmas di kabupaten/kota wilayah jawa timur lainnya. Tentunya kota Surabaya membutuhkan metode perhitungan yang cepat dan praktis untuk mengetahui kebutuhannya. 3.2. Kondisi saat ini Daftar Susunan Pegawai merupakan metode yang cepat dan praktis untuk mengetahui standart kebutuhan minimal tenaga kesehatan di kota Surabaya. Namun jumlah minimal kebutuhan tenaga kesehatan kurang sesuai dengan kondisi puskesmas di kota Surabaya yang memiliki puskesmas rawat inap dan puskesmas non rawat inap. Puskesmas rawat inap membutuhkan tenaga kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan tambahan yang lebih banyak dibandingkan puskesmas non rawat inap. Perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan dan SDM kesehatan akan berbeda pula. Hal ini tertera dalam tabel perbandingan standart jumlah kebutuhan tenaga kesehatan dengan model DSP dan kondisi riil di lapangan. Tabel 3.1 Perbandingan Standart Kebutuhan Model DSP dan kebutuhan sebenarnya di puskesmas No.



Jenis Tenaga



Model DSP



1 2 3 4 5 6 No. 7 8 9



Dokter Umum*) Dokter Gigi Bidan*) Perawat*) Apoteker Asisten Apoteker Jenis Tenaga SKM Perawat Gigi Pranata Lab



2 1 4 10 1 Model DSP 1 1 1



12



Kebutuhan sebenarnya Pusk. Rawat Pusk. Non Rawat Inap Inap 6 2 2 2 8 2 8 2 2 1 1 1 Kebutuhan sebenarnya 3 3 1 1 2 1



Catatan : *) Belum termasuk jumlah tenaga untuk puskesmas pembantu dan puskesmas keliling Tabel diatas merupakan perbandingan saja antara peraturan yang ditetapkan dengan kondisi riil di lapangan. Maka dari itu pemerintah kota Surabaya dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Surabaya sebagai institusi yang menaungi puskesmas kota Surabaya melakukan modifikasi kebutuhan tenaga tersebut karena disesuaikan dengan kondisi yang real di lapangan. Perhitungan kebutuhannya sebagai berikut ini. : DASAR PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA/ SDM DI PUSKESMAS TAHUN 2013



1. Dokter



Puskesmas Induk (Non Perawatan) membutuhkan 2 dokter



: 46 x 2 = 92



Puskesmas Rawat Inap membutuhkan 6 dokter



: 16 x 6 = 96



Pukesmas Induk membutuhkan 1 dokter Pusling



: 62 x 1 = 62



Puskesmas Pembantu membutuhkan 1 dokter



: 60 x 1 = 60



Jadi tenaga yang dibutuhkan



:



= 310



dokter 2. Dokter Gigi



Puskesmas Induk membutuhkan 2 dokter gigi



: 62 x 2 = 124



Puskesmas Pembantu membutuhkan 1 dokter gigi



: 60 x 1 = 60



Jadi tenaga yang dibutuhkan



:



= 184



dokter gigi 3. Apoteker



Pukesmas Induk Rawat Inap membutuhkan 2 Apoteker



: 16 x 2 = 32



Puskesmas Induk (Non Perawatan) membutuhkan 1 Apoteker : 46 x 1 = 46 13



Jadi tenaga yang dibutuhkan



:



= 78



apoteker 4. SKM (Sarjana Kesehatan Masyarakat)



Penyuluh Kesehatan Masyarakat Puskesmas Induk membutuhkan 1 SKM



: 62 x 1 = 62



Jadi tenaga yang dibutuhkan



:



= 62 SKM



SKM (Sarjana Kesehatan Masyarakat) Pengadministrasian Kesehatan Puskesmas Induk membutuhkan 3 SKM



: 62 x 3 = 186



Jadi tenaga yang dibutuhkan



:



= 186SKM



5. Pranata Komputer



Puskesmas membutuhkan 1 pranata komputer



: 62 x 1 = 62



Jadi tenaga yang dibutuhkan



:



= 62 orang



6. Bidan



Puskesmas Induk (Non Perawatan) membutuhkan 2 bidan



: 46 x 2 =



Puskesmas Rawat Inap membutuhkan 8 bidan



: 16 x 8 = 128



Puskesmas Pembantu membutuhkan 1 bidan



: 60 x 1 =



60



Jadi tenaga yang dibutuhkan



:



280



=



92



bidan 7. Perawat



Puskesmas Induk (Non Perawatan) membutuhkan 2 perawat : 46 x 2 =



92



Puskesmas Rawat Inap membutuhkan 8 perawat



: 16 x 8 = 128



Pukesmas Induk membutuhkan 1 perawat pusling



: 62 x 1 =



62



Puskesmas Pembantu membutuhkan 1 perawat



: 60 x =



60



14



Jadi tenaga yang dibutuhkan



:



=



342



perawat 8. Perawat Gigi



Puskesmas Induk membutuhkan 1 perawat gigi



: 62 x 1 = 62



Puskesmas Pembantu membutuhkan 1 perawat gigi



: 60 x 1 = 60



Jadi tenaga yang dibutuhkan



:



= 122



perawat gigi 9. Pranata Laborat



Puskesmas Induk (Non Perawatan) membutuhkan 1 pranata laborat : 46 x 1 = 46 Puskesmas Rawat Inap membutuhkan 2 pranata laborat



: 16 x 2 = 32



Jadi tenaga yang dibutuhkan



:



= 78



pranata laborat 10. Sanitarian



Puskesmas Induk membutuhkan 2 sanitarian



: 62 x 2 = 124



Jadi tenaga yang dibutuhkan



:



= 124



sanitarian 11. Nutrisionis



Puskesmas Induk (Non Perawatan) membutuhkan 1 ahli gizi



: 46 x 1 = 46



Puskesmas Rawat Inap membutuhkan 2 ahli gizi



: 16 x 2 = 32



Jadi tenaga yang dibutuhkan



:



= 78 ahli



gizi 12. Rekam Medik



Puskesmas Induk membutuhkan 1 rekam medik



: 62 x 1 = 62



Jadi tenaga yang dibutuhkan



:



rekam medik 15



= 62



13. Asisten Apoteker



Puskesmas Induk membutuhkan 1 asisten apoteker



: 62 x 1 = 62



Puskesmas Pembantu membutuhkan 1 asisten apoteker



: 60 x 1 = 60



Jadi tenaga yang dibutuhkan



:



= 122 AA



14. Pengadministrasian Umum/ TU



Puskesmas Induk membutuhkan 3 adm umum



: 62 x 3 = 186



Puskesmas Pembantu membutuhkan 1 adm umum



: 60 x 1 = 60



Jadi tenaga yang dibutuhkan



:



= 246 TU



15. Petugas Loket



Puskesmas Induk membutuhkan 2 petugas loket



: 62 x 2 = 124



Puskesmas Pembantu membutuhkan 1 petugas loket



: 60 x 1 = 60



Jadi tenaga yang dibutuhkan



:



= 184 orang



16. Petugas Kebersihan



Puskesmas Induk (Non Perawatan) membutuhkan 2 petugas kebersihan : 46 x 2 = 92 Puskesmas Rawat Inap membutuhkan 3 petugas kebersihan



: 16 x 3 = 48



Puskesmas Pembantu membutuhkan 1 petugas kebersihan



: 60 x 1 = 60



Jadi tenaga yang dibutuhkan



:



= 200 orang



17. Penjaga Malam



Puskesmas Induk (Non Perawatan) membutuhkan 2 penjaga malam : 46 x 2 = 92 Puskesmas Rawat Inap membutuhkan 3 penjaga malam



: 16 x 3 = 48



Puskesmas Pembantu membutuhkan 1 penjaga malam



: 60 x 1 = 60



Jadi tenaga yang dibutuhkan



:



18. Sopir Puskesmas



16



= 200 orang



Puskesmas Induk membutuhkan 1 sopir



: 46 x 1 = 46



Puskesmas Rawat Inap membutuhkan 3 sopir



: 16 x 3 = 48



Jadi tenaga yang dibutuhkan



:



= 94 orang



Apabila metode perhitungan tersebut diterapkan di puskesmas di Kota Surabaya maka seperti berikut ini gambarannya : Tabel 3.2 Kebutuhan Tenaga Dokter Umum Puskesmas N o.



Puskesmas



Jumlah Pustu



Seharusnya Ada



1



Tanjungsari



2



9



Jumlah Dokter yang ada 5



Kurang



2



Simomulyo



1



8



4



4



3



Asem Rowo



1



4



4



-



4



Jeruk



0



3



3



-



4



Ket.



Rawat inap Rawat inap non Rawat inap Non rawat inap



ds t Sumber : Rekap Data Kebutuhan Pegawai Per Jabatan, Unit Kepegawaian Dinas Kesehatan Kota Surabaya bulan Juli 2013



Perhitungan tenaga dokter tersebut sudah memperhitungkan kebutuhan di puskesmas rawat inap, puskesmas induk, puskesmas keliling dan puskesmas pembantu (pustu). Perhitungan tenaga yang sudah ada adalah sebagai berikut : 1. Puskesmas Tanjungsari



Jumlah pustu : 2 Jumlah yang seharusnya ada : jumlah dokter pustu + jumlah dokter untuk pusk rawat inap + jumlah dokter di pusksesmas induk = (2 x 1) + 6 + 1 = 9 dokter 2. Puskesmas Simomulyo



17



Jumlah pustu : 1 Jumlah yang seharusnya ada : jumlah dokter pustu + jumlah dokter untuk pusk rawat inap + jumlah dokter di pusksesmas induk = (1 x 1) + 6 + 1 = 8 dokter 3. Puskesmas Asemrowo



Jumlah pustu : 1 Jumlah yang seharusnya ada : jumlah dokter pustu + jumlah dokter untuk pusk non rawat inap + jumlah dokter di pusksesmas induk = (1 x 1) + 2 + 1 = 4 dokter 4. Puskesmas Jeruk



Jumlah pustu : 1 Jumlah yang seharusnya ada : jumlah dokter pustu + jumlah dokter untuk pusk non rawat inap + jumlah dokter di pusksesmas induk = (0 x 1) + 2 + 1 = 3 dokter Tabel 3.3 Kebutuhan Tenaga Bidan Puskesmas N o.



Puskesmas



Jumlah Pustu



Seharusnya Ada



1



Tanjungsari



2



10



Jumlah Bidan yang ada 8



Kurang



2



Simomulyo



1



9



6



3



3



Asem Rowo



1



3



2



1



4



Jeruk



0



2



3



-



2



Ket.



Rawat inap Rawat inap non Rawat inap Non rawat inap



ds t Sumber : Rekap Data Kebutuhan Pegawai Per Jabatan, Unit Kepegawaian Dinas Kesehatan Kota Surabaya bulan Juli 2013



18



Perhitungan tenaga bidan tersebut sudah memperhitungkan kebutuhan di puskesmas rawat inap, puskesmas induk, puskesmas keliling dan puskesmas pembantu (pustu). Perhitungan tenaga yang sudah ada adalah sebagai berikut : 1. Puskesmas Tanjungsari



Jumlah pustu : 2 Jumlah yang seharusnya ada : jumlah bidan pustu + jumlah bidan untuk pusk rawat inap = (2 x 1) + 8 = 10 bidan 2. Puskesmas Simomulyo



Jumlah pustu : 1 Jumlah yang seharusnya ada : jumlah bidan pustu + jumlah bidan untuk pusk rawat inap + jumlah bidan di pusksesmas induk = (1 x 1) + 8 = 9 bidan 3. Puskesmas Asemrowo



Jumlah pustu : 1 Jumlah yang seharusnya ada : jumlah bidan pustu + jumlah bidan untuk pusk rawat inap + jumlah bidan di pusksesmas induk = (1 x 1) + 2 = 3 bidan 4. Puskesmas Jeruk



Jumlah pustu : 0 Jumlah yang seharusnya ada : jumlah dokter pustu + jumlah dokter untuk pusk non rawat inap + jumlah dokter di pusksesmas induk = (0 x 1) + 2 = 2 bidan



19



3.3. Hambatan, Tantangan, Peluang Dalam menghitung kebutuhan pegawai terkadang data tenaga yang ada di puskesmas tidak valid sehingga dalam perhitungan kebutuhan terjadi kelebihan atau kekurangan tenaga dengan range yang besar. Hal ini dikarenakan laporan bulanan pegawai yang setiap bulan diberikan oleh puskesmas tidak diupdate atau tidak dievaluasi kembali. Masih sering terjadi kekurangan tenaga kesehatan di puskesmas dengan metode perhitungan demikian. Untuk pengembagan tenaga kesehatan di puskesmas dalm kaitannya dengan pengadaan jumlah tenaga kesehatan sangat erat kaitannya dengan kebijakan daerah serta anggaran pemerintah itu sendiri. Seberapa pun banyaknya kebutuhan tenaga kesehatan yang dibutuhkan oleh daerah apabila pemerintah dapat memenuhi kebutuhan tenaga tersebut niscaya akan terpenuhi kebutuhannya. 3.4. Solusi



20



Setiap periode tertentu diadakan monitoring dan evaluasi mengenai jumlah ketenagaan di puskesmas sehingga data yang diberikan valid. Hal ini menyebabkan perhitungan kebutuhan tenaga menjadi semakin baik. BAB IV KESIMPULAN 1. Dinas Kesehatan Kota Surabaya telah mengimplemetasikan perhitungan



kebutuhan tenaga kesehatan di puskesmas menggunakan peraturan Keputusan Menteri Kesehatan No.81 Tahun 2004 mengenai Pedoman Penyusunan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan di propinsi, kabupaten/kota serta Rumah Sakit mengacu pada metode Daftar Susunan Pegawai Puskesmas Perkotaan dengan sedikit modifikasi yang dianggap cepat dan praktis



2. Dari perhitungan tersebut diperoleh hambatan mengenai kevalidan jumlah



tenaga kesehatan yang ada



3. Dengan monitoring dan evaluasi diharapkan kevalidan data lebih terjamin



sehingga penyusunan kebutuhan tenaga kesehatan menjadi lebih baik



21



PENUTUP Pembuatan makalah ini telah selesai disusun dan penulis berharap semua pihak yang membaca makalah ini dapat mengambil informasi dan pengetahuan baru mengenai implementasi perencanaan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan di kota Surabaya yang ada di dalamnya.