Pertanyaan Mencit Analgenik [PDF]

  • Author / Uploaded
  • rika
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Rangsang rusak (naksus) apa saja yang dapat menimbulkan rasa nyeri? Rangsang rusak (naksus) yang dapat menimbulkan rasa nyeri antara lain rangsangan mekanis, kimiawi atau fisis. Rangsangan tersebut dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan. Rangsangan tersebut memicu pelepasan zat-zat tertentu yang disebut mediator nyeri. Mediator nyeri antara lain dapat mengakibatkan reaksi radang dan kejang-kejang yang mengaktivasi reseptor nyeri di ujung saraf bebas di kulit, mukosa dan jaringan lain. Nocireseptor ini terdapat diseluruh jaringan dan organ tubuh, kecuali di SSP. Dari sini rangsangan di salurkan ke otak melalui jaringan lebat dari tajuk-tajuk neuron dengan amat benyak sinaps via sumsumtulang belakang, sumsum lanjutan, dan otak tengah. Dari thalamus impuls kemudian diteruskan ke pusat nyeri di otak besar, dimana impuls dirasakan sebagai nyeri. 2. Rasa nyeri yang diamati sebenarnya adalah respon nyeri. Respon nyeri apa saja yang dapat terlihat? Pada percobaan yang telah dilakukan respon nyeri dilihat dengan adanya liukan mencit. Sedangkan respon nyeri akibat rangsangan thermal dengan hot plate ditunjukkan oleh mencit dengan menjilat kakinya. 3. Bagaimana hasil percobaan dengan metampiron? Berikan penjelasannya! Apakan perbedaan rasa nyeri pada kelompok I dibandingkan kelompok II? Pada percobaan dengan metampiron (kelompok I) mencit memperlihatkan respon nyeri yang lebih sedikit dibanding pada mencit kontrol (kelompok II). Hal tersebut dikarenakan metampiron memiliki efek analgesik atau penghambat rasa nyeri, sehingga pada percobaan dengan rangsang thermal (hot plate) mencit yang diberi suntikan metampiron hanya menunjukkan sedikit respon nyeri dengan menjilat kakinya. 4. Apakah kegunaan khusus metampiron? Bagaimana cara kerjanya? Apakah efek sampingnya? Apakah kontraindikasinya? Kegunaan khusus metampiron adalah sebagai analgesik, untuk mengobati nyeri akut atau kronik hebat bila analgesik lain tidak menolong. Selain itu metampiron juga memiliki efek farmakodinamik lain seperti antipiretik, menurunkan demam bila tidak dapat diatasi dengan antipiretik lain dan antiInflamasi, namun efek anti radang yang dihasilkan rendah. Cara kerja: metampiron adalah derivat metansulfonat dan amidopirina yang bekerja terhadap susunan saraf pusat yaitu mengurangi sensitivitas reseptor rasa nyeri dan mempengaruhi pusat pengatur suhu tubuh. Efek samping metampiron dapat muncul seperti gejala kepekaan (ruam, alergi). Pada penggunaan teratur dan jangka panjang dapat menyebabkan gangguan saluran cerna, tinitus (telingga berdenging), anemia aplastik atau gangguan / terhambatnya pembentukan sel darah merah.



Efek samping lainnya yaitu peradangan mulut, hidung, tenggorokan serta tremor, syok hingga menimbulkan agranulositosis yaitu berkurangnya jumlah granulosit dalam darah. Kontraindikasi metampiron: a. Pada penderita yang alergi terhadap derivat pirazolon. Kasus porfiria hati (amat jarang) dan defisiensi bawaan glukosa-6-fosfatdehidrogenase. b. Penderita yang hipersensitif. c. Bayi 3 bulan pertama atau dengan berat badan dibawah 5 kg. d. Wanita hamil terutama 3 bulan pertama dan 6 minggu terakhir. e. Penderita dengan tekanan darah < 100 mmHg f. Penderita glaukoma sudut sempit. 5. Jelaskan mekanisme kerja metampiron (NSAID)! Metampiron termasuk dalam non-steroid anti-inflamatory drug (NSAID) yang dapat mengurangi rasa nyeri dengan menghambat enzim siklooksigenase (cox-1 dan cox-2) sehingga tidak terbentuk mediatormediator nyeri yaitu prostaglandin dan tromboksan. 6. Jelaskan mekanisme kerja kodein! Kodein merupakan obat analgesik opioid yang metabolit aktifnya mengikat dan mengaktifkan reseptor myu (µ). Kodein merangsang reseptor dalam SSP, juga menyebabkan depresi pernapasan, vasodilasi perifer, inhibisi gerak peristaltik usus, stimulasi dari chemoreceptors yang menyebabkan muntah, peningkatan nada kandung kemih dan menekan refleks batuk pada medula oblongata.