Proposal Pelatihan Karyawan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Proposal Pelatihan Karyawan PT.Anom Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) industri Migas



1.



Latar Belakang Industri minyak dan gas (Migas) merupakan industri yang sangat krusial bagi perekonomian suatu negara maupun daerah. Industri Migas sudah membantu membangun suatu peradaban manusia kearah yang lebih baik. Oleh sebab itu industri migas masih menjadi unggulan dalam mencapai pendapatan suatu negara/ daerah. Pemanfaatan minyak dan gas bagi masyarakat juga sudah memasuki segala aspek. Baik untuk transportasi, kebutuhan industri, maupun kebutuhan rumah tangga. Saat ini di berbagai daerah sudah melakukan inovasi-inovasi agar pemanfaatan Minyak dan Gas bisa di gunakan lebih efektif, murah, dan terjangkau. Adapun beberapa hal yang harus di perhatikan dalam industri Minyak dan Gas di antaranya : 1. Industri Migas memiliki resiko ekonomi yang tinggi. Baik pada tahap eksplorasi maupun pada tahap produksi. 2. Industri Migas memiliki isu bahaya kerja yang tinggi jika tidak di kelola dengan stadart keselamatan kerja yang baik. 3. Tenaga kerja pada industry Migas harus benar-benar berkompeten. Memiliki pengetahuan, kemampuan, pengalaman, serta kesadaran yang tinggi akan pentingnya keselamatan. Salah satu faktor kritis dalam persaingan meraih keunggulan fungsi Sumber Daya Manusia dalam organisasi manapun baik bisnis maupun non profit, pemerintah ataupun swasta, adalah tingkat ketersediaan dan keandalan sumber daya manusia yang kompeten di bidang-bidang paling kritis pada saat dibutuhkan baik kualitatif dan kuantitatif. Seiring dengan perkembangan jaman dan untuk mencapai keunggulan SDM, maka telah terjadi perubahan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia dari aktivitas personalia menjadi aktivitas pengeloaan SDM. Aktivitas manajemen SDM terkini tidak hanya melihat pegawai sebagai pekerja namun lebih kepada sebagai aset organisasi yang perlu dipelihara dan dikelola dengan baik. Dengan demikian organisasi perlu membangun Sistem Manajemen SDM handal yang sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai visi organisasi dan keunggulan kompetitifnya. Meningkatkan kopetensi SDM melalui pelatihan adalah cara paling efektif yang bisa di gunkan oleh perusahaan untuk menciptakan SDM yang handal, memiliki pengetahuan dan rasa percaya diri yang tinggi sehingga menimbulkan rasa puas dalam berkerja serta meningkatnya hasil produktifitas dari perusahaan. Setelah di jalankan program pelatihan tersebut diharapkan karyawan menjadi lebih berkualitas dan meningkatnya kinerja karyawan tersebut,serta perusahaan dapat melihat kualitas dari karyawan itu sendiri.



2.



Maksud dan Tujuan Pelatihan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) di industri migas sangat kompleks, hampir semua aspek K3 diterapkan di industri migas, hal ini karena industri migas berhubungan dengan bahan berbahaya (minyak bumi itu sendiri mengandung substansi berbahaya), menggunakan proses yang berisiko tinggi, biasanya ada di remote area, masih menggunakan banyak manpower (minim otomasi), banyaknya pekerjaan lapangan, serta menggunakan peralatan, fasilitas atau konstruksi yang besar dan kompleks. Karena itu semua aspek K3 dimulai dari keselamatan proses, keselamatan pekerjaan listrik, keselamatan pekerjaan di ketinggian, keselamatan pekerjaan di area yang mungkin terbakar atau meledak, keselamatan berkendara (karena area yang remote dan luas), higiene industri, ergonomi perkantoran dan industri, keselamatan bahan kimia, keselamatan konstruksi atau alat berat, kebugaran kerja (untuk kerja berat), dan bahkan keselamatan pangan bagi pekerja pun (pekerja di remote area) diterapkan di industri migas. Karena itu tidak heran jika Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) menjadi aspek yang sangat krusial di industri ini. PT.Anom merupakan lembaga pengembangan SDM di bidang industri Minyak Bumi dan Gas Alam. PT.Anom memberikan solusi bagi perusahaan anda untuk terciptanya Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) yang berstandard Internasional, dengan mengadakan Training Kesehatan, Keselamatan kerja (K3) diharapkan : 1. Meningkatanya pengetahuan dan kemampuan karyawan. 2. Meningkatnya kualitas Sistem Manajemen K3 perusahaan. 3. Menurunnya resiko penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja yang di sebabkan oleh faktor manusia maupun faktor lingkungan. 3. 1.



2.



3.



4.



Metode Pelatihan Adapun metode yang akan digunaka dalam pelatihan ini : Presentasi Materi Materi pelatihan akan dijelaskan oleh trainner dengan cara presentasi komunikasi dua arah di suatu ruangan dengan bantuan komputer dan in-focuss. Peserta akan di bekali materi pelatihan yang relevan dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Industri Migas. Praktek dan Simulasi Trainner akan menunjukan cara penggunaan alat/ peralatan keselamatan yang relevan. Serta menampilkan beberapa simulasi keadaan darurat kepada peserta pelatihan. Sehingga diharapkan peserta mengetahui tindakan yang tepat dalam setiap kondisi darurat. Pre-Test dan Post-Test Test tertulis dan praktek akan dilakukan kepada seluruh peserta guna mengetahui tingkat pemahaman dari peserta pelatihan. Bagi peserta yang tidak lulus akan di coaching ulang sampai peserta benar-benar paham dengan materi pelatihan. Pemberian sertifikat setelah pelatihan kepada peserta. Setelah seluruh peserta lulus Test. Baik test tertulis maupun praktek, maka akan di berikan sertifikat koptensi kepada peserta pelatihan.



4.



Materi Pelatihan Materi Pelatihan yang akan di sampaiakan meliputi sebagai berikut : A. Materi Teori : 1. Perundangan K3L Migas 2. Basic Safety 3. HSE Management Program 4. Identifikasi Bahaya 5. JSA 6. Pencegahan Kebakaran 7. Fire and Explosion 8. Permit System 9. Safe Work Practices 10. Permit System 11. Confined Space 12. Construction Safety 13. LOTO aplication 14. PPE/ APD 15. Higiene Industri Migas 16. Bahaya Kesehatan Kerja Perminyakan 17. Ergonomi 18. Safety Inspection and Audit B. Materi Prkatek : 1. Basic First Aid 2. Basic Fire Training 3. Gas Safety Measurement using Gas Tester