Proposal Penelitian Kualitas Air Tanah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL PENELITIAN MATERIAL VULKANIK TERHADAP KUALITAS AIR TANAH DAERAH DELES KLATEN JAWA TENGAH



Disusun Oleh :



Elizabhet Ortarita M. A. 111.130.035 Kelas A



PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA 2016



TUJUAN Untuk mengetahui pengaruh material vulkanik terhadap kualitas air tanah -



Permasalahan



: material vulkanik terhadap kualitas air tanah



-



Arah penelitian



: material vulkanik dan kualitas air tanah



OBYEK PENELITIAN -



Daerah



: Deles Klaten Jawa Tengah



-



Gejala geologi : Material vulkanik dan kualitas air tanah



-



Data



: Sampel air, sampel litologi / material, dan kandungan unsur kimia air tanah



LATAR BELAKANG PENELITIAN -



Tatanan geologi Daerah telitian dipengaruhi oleh adanya aktivitas vulkanisme yaitu Gunung Merapi.



-



Proses / sejarah penelitian dari obyek penelitian Seperti yang kita ketahui, pada tahun 2010 Gunung Merapi mengalami erupsi yang sangat besar sehingga terjadi penumpukan material yang bnyak di sekitarnya. Salah satu daerah yang tertutup oleh material vulkanik adalah Deles Klaten Jawa Tengah. Material tersebut menutup permukaan tanah dan mengubur makhluk –makhluk hidup. Oleh sebab itu, penelitian ini digunakan untuk mengetahui kualitas air tanah yang dipengaruhi oleh material vulkanik yang ada di daerah telitian.



-



Mengangkat yang masih bermasalah Daerah telitian dipengaruhi oleh material vulkanik yang mengandung unsur – unsur kimia pada air tanah, seperti K, Ca, Mg, Fe, dan Mn.



RUMUSAN MASALAH -



Litologi apa yang ada di daerah telitian?



-



Unsur apa saja yang terkandung dalam air tanah daerah telitian?



-



Bagaimana kualitas air tanah daerah telitian?



RUANG LINGKUP



Pengaruh material vulkanik terhadap kualitas air tanah, dimana mterialnya didominasi oleh abu vulkanik yang kaya akan unsur Ca, Mg, dan Fe.



HIPOTESA Kandungan unsur kimia yang terdapat pada material vulkanik mempengaruhi kualitas air tanah.



ASUMSI Kualitas air dapat dinyatakan dalam parameter fisik, kimia, dan mikrobiologi. Pengukuran kualitas fisik, kimia, dan mikrobiologi mataair dilakukan pada sepuluh mataair yang dijadikan sebagai sampel pengamatan. Beberapa parameter fisik mataair dapat diukur di lapangan, seperti rasa, bau, DHL, dan suhu. Kualitas kimia dilakukan terhadap pH dan beberapa unsur, antara lain bikarbonat (HCO3 - ), unsur mayor (Na+ , K+ , Ca2+, SO4 2-, dan Cl- ), unsur minor (Fe, Mn2+), ion renik (CN), NH3-N (amoniak bebas), PO4-P (fosfat), NO3 - (nitrat), NO2 - (nitrit), dan H2S (sulfida). Unsur K, Ca, dan Mg di daerah telitian cukup baik dan dapat digunakan sebagai sumber air untuk tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.



METODOLOGI Cara pengambilan data Pengambilan data dilakukan dengan pengambilan sampel litologi / material vulkanik dan pengambilan sampel air yang kemudian diuji di laboratorium.



MANFAAT -



Masyarakat



: untuk mengetahui kualitas air tanah dan kandungan unsur kimia air



tanah yang mereka gunakan. -



Ilmu pengetahuan Klaten Jawa Tengah.



TINJAUAN PUSTAKA



: menambah pengetahuan mengenai kualitas air tanah daerah deles



1. Geomorfologi Daerah Penelitian Daerah penelitian berada di sekitar kawasan wisata Deles, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Daerah ini berada di lereng Gunung Merapi pada tenggara dari Provinsi Daearah Istimewa Yogyakarta. Daerah penelitian masuk kedalam satuan geomorfologi berupa satuan lereng vulkanik. 1.2 Geologi Daerah Penelitian Berdasarkan peta geologi lembar Yogyakarta dan sekitarnta yang dibuat oleh Wartono Rahardjo dkk (1977) yang terdiri dari endapan merapi muda dengan material berasal dari hasil letusan Gunung Merapi yang membentuk daerah dataran dan sebagian besar diperuntukkan sebagai lahan persawahan dan pemukian. Endapan ini tersusun atas material pasir yang belum terlitifikasi.



Daerah Telitian



Gambar 1.1 Potongan Peta Geologi Lembar Yogyakarta dan Sekitarnya skala 1 : 100.000 (Wartono Rahardjo dkk, 1977) Akuifer di daerah pesisir Kecamatan Temon merupakan akuifer dengan karakteristik material berupa pasir halus dengan nilai spesific yield sebesar 23% (R. Dwi Atmo Bagus Irawan,



2005), sedangkan nilai spesific yield untuk dataran aluvial berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Defritus Aldrin Punuf (2005) adalah sebesar 13,91%. 1.3 Pengaruh Penurunan Muka Air Tanah



Gambar 1.2 Masuknya air laut ke dalam sistem akuifer Kondisi muka air tanah dapat naik dapat juga turun, tergantung pada suplai air hujan yang merupakan sumber air utama pengisi pori-pori batuan. Kondisi tersebut juga dapat dipengaruhi oleh eksploitasi air tanah yang berlebihan. Pada pembangunan bandara di Kulon Progo terutama pada daerah dekat dengan pantai, penurunan muka air tanah akan berpengaruh pada masuknya air laut ke dalam sistem akuifer air tanah. Akibatnya air yang semula layak dikonsumsi menjadi tidak layak dikonsumsi. Untuk memenuhi kebutuhan air di bandara, air yang diambil harus air yang memenuhi kualitas yang sesuai standar.



METODOLOGI PENELITIAN



KEGIATAN PRA -LAPANGAN



Studi Pustaka



Peta Lintasan



KEGIATAN LAPANGAN



KEGIATAN PASCA -LAPANGAN



Da ta muka air tanah Plotting pada basemap :



Data muka air tanah



Sifat fisik, kimia, dan biologi air



peta topografi dan peta geologi lem bar Yogyakarta dan sekitarnya



Data kimia air tanah



Data litologi



Data litologi



Data geolistrik



Membuat model akuifer menggunakan software MudFlow



Sampel air tanah



Uji kualitas sampel air tanah



Data morfologi



3.1 Kegiatan Pra-Lapangan Tahap Pra-Lapangan merupakan tahap awal dalam pelaksanaan penelitian. Kegiatan ini dilakukan sebelum pengambilan data di sepanjang Pantai Glagah – Pantai Congot. Kegiatan inidibagi menjadi dua, yaitu 1. Persiapan Alat dan Bahan Kegiatan ini diperlukan untuk mempersiapkan bekal pada kegiatan di lapangan, yaitu meliputi pembuatan peta lintasan, peralatan geolistrik, kompas geologi, peta topografi, dan alat pendukung lainnya 2. Studi pustaka Studi pustaka meliputi studi tentang data muka air tanah, data kimia air tanah, data litologi dan data morfologi daerah telitian berdasarkan penelitian yang sudah ada. 3.2 Tahap Lapangan Kegiatan ini dilakukan setelah kegiatan pra-lapangan dimaksudkan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya dilapangan. Kegiatan lapangan ini juga bertujuan untuk menguji kebenaran dan melengkapi informasi yang didapatkan saat kegiatan pra-lapangan. Adapun kegiatan lapangan meliputi pengambilan data muka air tanah, data sifat fisik,kimia dan biologi air tanah, data litologi dan data geofisika berupa data geolistrik. 3.3 Kegiatan Pasca Lapangan Kegiatan pasca-lapangan, kegiatan ini dilakukan setelah kegiatan lapangan dilapangan, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengolah data yang telah diperoleh dilapangan. Kegiatan antara lain meliputi pengeplotan data lapangan pada peta topografi daerah telitian dan uji laboratorium pada sampel air tanah sehingga akan dihasilkan peta geologi peta MAT, peta FlowNet, peta kimia air tanah, dan peta Hidrogeologi. Berikutnya adalah pembuatan model dengan software Mudflow sehingga akan dihasilkan model akuifer daerah telitian, dan yang terakhir adalah pengujian kualitas sampel air tanah sehingga akan dihasilkan peta kimia air tanah daerah telitian. Sehingga dengan dihasilkannya beberapa informasi tersebut pengambilan keputusan dapat dilakukan.



7