PT Kawasan Industri Makasassar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PT Kawasan Industri Makasassar



PT.



Kawasan Industri Makassar (PT KIMA) terbentang diatas areal seluas 703 Ha, terletak 15 KM dari pusat kota Makassar yang



juga ibukota provinsi Sulawesi Selatan. Ditempuh 20 menit dari pelabuhan laut, 30 menit dari Bandar Udara Hasanuddin, menjadikan Kawasan Industri Makassar sangat strategis sebagai pusat pengembangan berbagai jenis industri dikawasan Timur Indonesia.Untuk komposisi saham di PT KIMA saat ini terdiri atas beberapa unsur antara lain Pemerintah RI (60%), Pemerintah Propinsi Sul-Sel (30%), dan Pemerintah Kota



Makassar



(10%).



Setelah sebelumnya berhasil mendapat pengakuan internasional berupa sertifikat ISO 9001, saat ini KIMA tengah berbenah mengejar ISO 14000, sebuah lisensi standarisasi kelayakan perusahaan dalam manajemen lingkungan. Selain itu, KIMA juga telah menggalang kemitraan dengan dunia internasional. Tahun 1992 telah dilakukan penandatanganan perjanjian kawasan perdagangan antara Trade Development Zone Darwin (TDZA) dengan KIMA, dan bermitra dengan China National Heavy Machinery Indutry tahun 2002 dalam bidang Informasi Bisnis, Ekonomi, Perdagangan, Industri dan peningkatan SDM.



VISI Menjadi perusahaan yang terkemuka dalam bidang bisnis kawasan industri modern di pasar Global.



MISI Memberikan jasa pengelolaan kawasan industri modern dan jasa diversifikasi lainnya yang bermutu baik, berwawasan lingkungan kepada investor dengan harga bersaing berdasarkan profesionalisme dan sistem manajemen berstandar Internasional.



LAPORAN PT.KIMA MAKASSAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001). Limbah cair merupakan bahan buangan yang salah satu komponen limbah cair yang timbul secara alamiah (dari aktivitas alam), limbah cair juga timbul akibat dari adanya aktivitas manusia sehari-hari yang



merupakan hal dominan mencemari lingkungan., baik lingkungan perairan maupun lahan-lahan pertanian, perkebunan, peternakan, dan sebagainya. Limbah cair yang berasal dari aktivitas manusia bersumber dari rumah tangga, industri, perkantoran, dan rumah sakit. Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Adapun salah satu industri pengelola air limbah adalah PT KIMA Makassar yang menampung berbagai air limbah dari kota Makassar dan diolah sebelum dibuang ke lingkungan. Dengan adanya instalasi pengolahan limbah ini dapat mengurangi dampak negative yang timbulkan bagi kesehatan dan lingkungan. Dengan semakin bertambahnya dan meningkatnya jumlah penduduk dengan segala kegiatannya, maka jumlah air limbah juga mengalami peningkatan. Pada umumnya limbah cair dibuang ke dalam tanah, sungai, danau, dan laut. Jika jumlah air limbah yang dibuang melebihi kemampuan alam untuk menampungnya, maka akan terjadi kerusakan lingkungan. Salah satu industri primer pengolahan hutan merupakan penyumbang limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar seperti pulp dan kertas, teknologi pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai, namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang. Namun demikian, mengingat penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan, penting bagi sektor industri untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang di bangun harus dapat dioperasikan dan di pelihara oleh masyarakat setempat. Jadi, tenologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan. Berbagai teknik pengolahan limbah cair untuk penyisihkan bahan polutan yang telah dicoba dan dikembangkan selama ini belum memberikan hasil yang optimal untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan suatu metode penanganan limbah yang tepat, terarah, dan berkelanjutan. Persoalan limbah cair adalah persoalan yang paling sering ditemui dibandingkan dengan persoalan limbah padat ataupun limbah gas. Bahkan tidak jarang limbah padat justru berubah atau disatukan menjadi limbah cair. Persoalan terbanyak dari limbah cair adalah limbah yang terkandung di dalam air atau dengan kata lain air limbah. Air limbah dapat berasal dari berbagai macam sumber, muai dari air hujan, air buangan, ruah tangga, perkantoran sampai industry. Air limbah ini umumnya dibuang melalui saluran/got menuju sungai atau pun laut. Terkadang dalam perjalanannya menuju laut, air



limbah ini mencemari sumber air bersih yang dipergunakan oleh manusia. Dengan demikian, penanganan air limbah perlu mendapat perhatian yang serius. Selain dapat berbahaya bagi kesehatan manusia, air limbah juga dapat mengganggu lingkungan sekitar, hewan, ataupun bagi keindahan.



B.



Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka kami dapat merumuskan masalah tersebut sebagai berikut” Bagaimana Proses Pengolahan Air Limbah ( Waste Water Treatment) di kawasan industri PT.KIMA Makassar”



C. Tujuan 1.



Untuk mengetahui apa itu PT.KIMA?



2.



Untuk mengetahui Waste Water Treatment yang ada di kawasan PT.KIMA Makassar?



3.



Untuk mengetahui manfaat dari Waste Water Treatment PT. KIMA Makassar?



D. Manfaat Adapun manfaat daripada kunjungan ini adalah: 1.



Menambah pengetahuan ataupun pengalaman mengenai proses pengolahan air limbah yang ada di kawasan industri PT.KIMA Makassar.



2.



Sebagai bahan bacaan atau informasi bagi mahasiswa lain yang akan melakukan peneliian lebih lanjut tentang pengolahan air limbah pada kawasan industri PT.KIMA Makassar.



BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Industri 1.



Pengertian Industri Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.



2.



Jenis / macam-macam industri berdasarkan tempat bahan baku



a.



Industri ekstraktif Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar. - Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain.



b.



Industri nonekstaktif Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar.



c.



Industri fasilitatif Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya. - Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.



B.



Tinjauan Tentang Limbah



1.



Pengertian Air Limbah Metcalf and Eddy dalam bukunya yang berjudul “ Waste Water Engineering Collection, Treatment, Disposal “ (1979) yang artinya yaitu air limbah ialah hasil kombinasi dari cairan dan sampah-sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air permukaan dan air hujan yang mungkin ada.



Azrul Azwar dalam Suprabti S (2005) yang dimaksud dengan air limbah ialah air yang tidak bersih dan mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan manusia dan atau binatang dan lazimnya muncul karena hasil perbuatan manusia Haryoto Kusnoputranto dalam Suprabti S (2005) air limbah adalah cairan buangan yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat umum lainnya dan biasanya mengandung bahan-bahan/zat-zat yang dapat membahayakan kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan. Dari ketiga pengertian tersebut diatas, maka secara umum dapat dikatakan bahwa yang dimaksud air limbah adalah air bekas pakai yang dihasilkan oleh aktifitas manusia baik dari rumah tangga, pertanian, perdagangan, industri maupun tempat-tempat umum yang harus dibuang yang dapat membahayakan kehidupan manusia dan kelestarian lingkungan.



2. Sumber Air Limbah Pada dasaranya air limbah bersumber dari limbah domestik, limbah industri dan limbah air hujan.



a.



Limbah domestik Berasal dari daerah perumahan, perdagangan, perkanoran, dan fasilitas rekreasi. Misalnya, Untuk daerah perumahan, aliran air limbahnya biasanya diperhitungkan berdasarkan kepadatan penduduk dan rata-rata per orang dalam membuang air limbah. Limbah domestik dibagi menjadi 2 golongan yaitu limbah organik (mudah terurai oleh bakteri) dan anorganik (tidak dapat diurai oleh bakteri). Masalah yang sulit dalam penanganan limbah domestik yaitu mengingan pengolahan limbah domestik masih sangat memprihatinkan bahkan sama sekalii belum diatur, ditambah dengan permasalahan karakteristik fisik perairan tertutup, dengan kecepatan pertukaran yang rendah, padatnya penduduk dan industri disekitarnya.



b.



Limbah industri air limbah industri mempunyai volume rata-rata aliran yang bervariasi tergantung dari jenis ukuran industri, pengawasan pada proses industri, tingkat daur ulang air limbah dan metode pengolahan air limbah setempat



yang digunakan. Untuk limbah industri yaitu industri tahu dan tempe ada tiga hal yang perlu diperhatikan yakni karakteristik fisik, kimia dan biologis. Suhu buangan berasal dari proses pemasakan, suhu limbah cair tahu dan tempe pada umumnya lebih tinggi dari air bakunya, yaitu 40 0C sampai 600C, suhu yang meningkat dilingkungan perairan akan mempengaruhi kehidupan biologis, kelarutan oksigen dan gas cair, kecepatan air, viksositas, dan tegangan permukaan. c.



Limbah air hujan Air yang sudah jenuh yang tidak bisa lagi meresap kedalam tanah sehingga biasanya meluap dan mengakibatkan terjadinya banjir dan akan mencemari sumber air bersih yang ada disekitarnya.



3.



Komposisi Air Limbah Menurut Udin Djabu,dkk (1991) bahwa komposisi air limbah sebagian besar terdiri dari air yaitu sebesar 99,9% dan sisanya terdiri dari partikel-partikel padat terlarut dan tidak terlarut sebesar 0,1%. Partikelpartikel padat terdiri dari zat organik (± 70%) dan zat anorganik (± 30%). Zat-zat organik terdiri dari protein (± 65%), karbohidrat (± 25%) dan lemak (± 10%). Zat-zat organik tersebut sebagian besar sudah terurai yang merupakan sumber makanan dan media yang baik bagi bakteri dan mikroorganisme yang lain, sedangkan zat-zat anorganik terdiri dari butiran, garam dan metal (logam) yang merupakan bahan pencemar yang penting. Solid (dissolved dan suspended) sangat cocok untuk menempel dan bersembunyinya mikroorganisme pathogen.



4.



Karakteristik Air Limbah



a.



Karakteristik Fisik Air Limbah



1)



Bau Bau yang tercium adalah gas hasil pembusukan zat organik oleh bakteri aerobik. Selain itu, ada mikroorganisme lain yang bisa merubah sulfat menjadi sulfit, dan menghasilkan gas hydrogen sulfit yang baunya seperti telur busuk. Bau yang lainnya disebabkan oleh senyawa kimia tertentu atau senyawa yang dihasilkan selama berlangsungnya proses pengolahan air limbah. Pengaruh bau terhadap manusia disekitarnya terbatas pada efek psikologi saja, tetapi bisa menurunkan nafsu makan dan minum, menyebabkan nafas sesak, mual dan muntah.



2)



Suhu Oleh karena kegiatan rumah tangga dan fasilitas umum menumpahkan air limbah yang panas, akibatnya suhu air limbah tinggi dibanding suhu air ledeng atau air bersih. Oleh Karena itu air limbah harus selalu diperhatikan dan dimonitor agar menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya.



3)



yang lebih suhu tidak



Warna Air limbah yang masih segar biasanya warnanya coklat abu-abu tetapi sejalan dengan berlangsungnya suasana aerobik maka warnanya menjadi lebih gelap dan terakhir air limbah disebut septic dengan warna hitam legam.



b.



Karakteristik Kimia Air Limbah Jumlahnya cukup dominan karena 75% dari zat padat tersuspensi dari 40% dan zat padat tersaring merupakan bahan organik yang tersusun dari senyawa karbon, hydrogen, oksigen dan ada juga yang mengandung nitrogen selanjutnya bahan organik dapat dikelompokkan menjadi Protein (40% - 60%), karbohidrat (25% - 50%), lemak dan minyak (10%). (Suprabti S 2005).



1)



Protein Senyawa kombinasi yang bermacam-macam asam amino ini dijumpai pada makanan manusia dan hewan, seperti kacang-kacang. Mengandung sekitar 16% unsure nitrogen, sehingga bersama dengan urea, protein menjadi sumber nitrogen dalam air limbah. Proses penguraian protein menimbulkan bau busuk.



2)



Karbohidrat Di jumpai dalam gula, selulosa, serat kayu dan lain-lain. Di dalam air terdiri atas senyawa C, H, dan O sejenis karbohidrat yang berbentuk gula, mudah terlarut dan mengalami penguraian oleh mikroorganisme menjadi alcohol, dan CO2 tetapi jenis karbohidrat lainnya tidak terlarut dalam air., sehinggga memerlukan mikroba atau asam mineral untuk mengurainya.



3)



Lemak dan minyak Tidak mudah diuraikan oleh mikroba, melainkan oleh asam mineral, sehingga terjadi gleserin dan asam jenuh apabila ada sodium hidroksida, glaserin akan dibebaskan dan berbentuk garam alkali yang biasa disebut



sabun yang mudah sekali terlarut dalam air. Tetapi dengan adanya kesadahan didalam air melainkan berbentuk endapan. 4)



Nitrogen Pengolahan air limbah berarti menciptakan kondisi agar bakteri dan mikroorganisme lainnnya dapat memakan zat organik dalam air limbah tersebut. Oleh karena itu, diperlukan zat hara nutrien dalam bentuk protein yang elemen utamanya adalah nitrogen phospor atau zat besi. Dalam Keputusan Menteri kesehatan No.20 tahun 1990, mengenai baku mutu air limbah, kandungan phospor ini belum diatur tetapi sebaiknya lebih dipahami jenis senyawanya, phospor yang ada beserta sifat-sifatnya, agar dapat kita antisipasi dampak yang akan diitimbulkan terhadap lingkungan dan (Instalasi Pengolahan Air Limbah) IPAL yang akan mengolah air limbah tersebut



5)



Gas yang berhubungan dengan air limbah Adanya banyak macam gas yang ada di udara, atau yang dibuat di pabrik maupun yang diproses dalam air limbah itu sendiri. Adapun diantaranya yang bermanfaat seperti gas methan (CH4), karena dapat berfungsi sebagai bahan bakar. Tetapi ada juga yang merusak seperti gas hidrogen sulfida (H2S) karena banyak bakteri pencemar air limbah yang memerlukan zat asam untuk pernafasannya, maka zat asam harus terlarut dalam air limbah bersama gas lain dalam jumlah yang cukup. Faktor yang mempengaruhi kadar pelarut gas ini antara lain daya larut gas itu sendiri, tekanan parsial gas tersebut dalam atmosfir, suhu air limbah, kadar garam dan tingkatan zat padat terlarut dalam air limbah.



c.



Karaktristik Biologis Air Limbah Mikroorganisme yang penting dalam air limbah dan air permukaan yaitu bakteri, jamur, protozoa dan algae. Keempat mikroorganisme tersebut berperan penting dalam proses dekomposisi atau stabilisasi organik sedangkan bakteri coliform merupakan indikator pencemaran tinja manusia. Organis pathogenik dalam air limbah berasal dari tubuh manusia yang terinfeksi penyakit seperti Thypus, kolera, dan disentry. Apabila sanitasi daerah kurang memenuhi standar yang ada maka organisme ini bisa menimbulkan angka kematian yang cukup tinggi



5.



Pengaruh Air Limbah



a.



Terhadap kesehatan



Air limbah yang mengandung bahan kimia dapat menimbulkan gangguan kesehatan baik melalui minuman dan makanan. Apabila sumber air bersih tercemar oleh air limbah tersebut, maka orang yang mengkonsumsinya akan mengalami keracunan. Misalnya nitrat dan nitrit, dapat menyebabkan Methaemoglobinaemia pada bayi. b.



Terhadap lingkungan Air limbah yang dibuang/dialirkan ke saluran pembuangan limbah (Drainase) maka akan mencemari sumber air bersih yang ada di sekitar saluran tersebut. Bahan pencemar yang ada didalamnya akan mengalami penyebaran dan pengenceran yang bersifat relatif. Air limbah yang mencemari tanah, dalam perjalanannya akan mengalami peristiwa fisik, kimia dan biologi.



c.



Terhadap ekosistem Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup , masing-masing komponen tersebut melakukan fungsinya dan bekerja sama dengan baik.



C. Tinjauan Tentang Pengolahan Air Limbah Industri Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan. Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan:



1.



1.



pengolahan secara fisika



2.



pengolahan secara kimia



3.



pengolahan secara biologi



Pengolahan Secara Fisika Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap ai r buangan, diinginkan agar bahanbahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah mengendap atau bahan-bahan yang terapung disisihkan terlebih d



ahulu. Penyaringan (screening) merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Proses flotasi banyak digunakan untuk menyisihkan bahan-bahan ya ng mengapung seperti minyak dan lemak agar tidak mengganggu proses pengolahan berikutnya. Flotasi juga dapat digunakan sebagai cara penyisi han bahanbahan tersuspensi (clarification) atau pemekatan lumpur endapan (sludge thickening) dengan memberikan aliran udara ke atas (air flotation). Proses filtrasi di dalam pengolahan air buangan, biasanya dilakukan untuk mendahului proses adsorbsi atau proses reverse osmosis-nya, akan dilaksanakan untuk menyisihkan sebanyak mungkin partikel tersuspensi d ari dalam air agar tidak mengganggu proses adsorbsi atau menyumbat membrane yang dipergunakan dalam proses osmosa. Proses adsorbsi, biasanya dengan karbon aktif, dilakukan untuk menyisihkan senyawa aromatik (misalnya: fenol) dan senyawa organik terl arut lainnya, terutama jika diinginkan untuk menggunakan kembali air buanga n tersebut. Teknologi membran (reverse osmosis) biasanya diaplikasikan untuk unit-unit pengolahan kecil, terutam a jika pengolahan ditujukan untuk menggunakan kembali air yang diolah. Biaya instalasi dan operasinya sangat mahal. 2.



Pengolahan Secara Kimia Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), lo gam-logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun; dengan memb ubuhkan bahan kimia tertentu yang diperlukan. Penyisihan bahanbahan tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahan-bahan tersebut, yai tu dari tak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan (flokulasikoagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi oksidasireduksi, dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi. Pengendapan bahan tersuspensi yang tak mudah larut dilakukan de ngan membubuhkan elektrolit yang mempunyai muatan yang berlawanan denga n muatan koloidnya agar terjadi netralisasi muatan koloid tersebut, sehingg



a akhirnya dapat diendapkan. Penyisihan logam berat dan senyawa fosfor dilakukan dengan membubuhkan larutan alkali (air kapur misalnya) sehingga terbentuk endapan hidroksida logamlogam tersebut atau endapan hidroksiapatit. Endapan logam tersebut akan lebih stabil jika pH air > 10,5 dan untuk hidroksiapatit pada pH > 9,5. Khusus untuk krom heksavalen, sebelum diendapkan sebagai krom hidroksida [Cr(OH)3], terlebih dahulu direduksi menjadi krom trivalent dengan membubuhkan reduktor (FeSO4, SO2, atauNa2S2O5). http://idha-firdaus.blogspot.com/p/laporan-ptkima-makassar.html



Laporan Kunjungan Lapangan “PT.KIMA“ BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001). Limbah cair merupakan bahan buangan yang salah satu komponen limbah cair yang timbul secara alamiah (dari aktivitas alam), limbah cair juga timbul akibat dari adanya aktivitas manusia sehari-hari yang merupakan hal dominan mencemari lingkungan., baik lingkungan perairan maupun lahan-lahan pertanian, perkebunan, peternakan, dan sebagainya. Limbah cair yang berasal dari aktivitas manusia bersumber dari rumah tangga, industri, perkantoran, dan rumah sakit. Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Adapun salah satu industri pengelola air limbah adalah PT KIMA Makassar yang menampung berbagai air limbah dari kota Makassar dan diolah sebelum dibuang ke lingkungan. Dengan adanya instalasi pengolahan limbah ini dapat mengurangi dampak negatif yang timbulkan bagi kesehatan dan lingkungan. Dengan semakin bertambahnya dan meningkatnya jumlah penduduk dengan segala kegiatannya, maka jumlah air limbah juga mengalami peningkatan. Pada umumnya limbah cair dibuang ke dalam tanah, sungai, danau, dan laut. Jika jumlah air limbah yang dibuang



melebihi kemampuan alam untuk menampungnya, maka akan terjadi kerusakan lingkungan. Salah satu industri primer pengolahan hutan merupakan penyumbang limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar seperti pulp dan kertas, teknologi pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai, namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang. Namun demikian, mengingat penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan, penting bagi sektor industri untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang di bangun harus dapat dioperasikan dan di pelihara oleh masyarakat setempat. Jadi, tenologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan. Berbagai teknik pengolahan limbah cair untuk penyisihkan bahan polutan yang telah dicoba dan dikembangkan selama ini belum memberikan hasil yang optimal untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan suatu metode penanganan limbah yang tepat, terarah, dan berkelanjutan. Persoalan limbah cair adalah persoalan yang paling sering ditemui dibandingkan dengan persoalan limbah padat ataupun limbah gas. Bahkan tidak jarang limbah padat justru berubah atau disatukan menjadi limbah cair. Persoalan terbanyak dari limbah cair adalah limbah yang terkandung di dalam air atau dengan kata lain air limbah. Air limbah dapat berasal dari berbagai macam sumber, muai dari air hujan, air buangan, ruah tangga, perkantoran sampai industry. Air limbah ini umumnya dibuang melalui saluran/got menuju sungai atau pun laut. Terkadang dalam perjalanannya menuju laut, air limbah ini mencemari sumber air bersih yang dipergunakan oleh manusia. Dengan demikian, penanganan air limbah perlu mendapat perhatian yang serius. Selain dapat berbahaya bagi kesehatan manusia, air limbah juga dapat mengganggu lingkungan sekitar, hewan, ataupun bagi keindahan.



B. Tujuan 1. 2. 3.



Untuk mengatahui pengolahan limbah pada industri di Kawasan Industri Makassar Untuk menambah ilmu dalam pengolahan limbah industry Untuk memenuhi nilai mata kuliah



BAB II PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Kunjungan Hari Kunjungan



: Kamis, 30 Mei 2013



Waktu Kunjungan



: Pukul 13.00 – 16.00 WITA



Tempat Kunjungan



: Waste Water Treatment Plant (WWTP)



PT. Kawasan Industri Makassar B. Pembahasan PT.KIMA



PT KIMA didirikan tahun 1988, kawasan Industri Makassar terbentang diatas areal seluas 703 Ha, terletak 15 KM dari pusat kota Makassar yang juga ibukota provinsi Sulawesi Selatan. Untuk komposisi saham di PT KIMA saat ini terdiri atas beberapa unsur antara lain Pemerintah RI (60%), Pemerintah Propinsi Sul-Sel (30%), dan Pemerintah Kota Makassar (10%). Lokasinya amat strategis, terletak di poros jalan utama antara Makassar dan Bandara internasional Hasanuddin dan terhubung melalui jalan tol Ir. Sutami ke Pelabuhan laut internasional Soekarno-Hatta. Bisnis utama PT Kima adalah penjualan lahan industri dan penyewaan bangunan pabrik siap pakai. Sebagai kawasan yang dipersiapkan menjadi pusat pembangunan dan pengembangan berbagai industri di Kawasan Timur Indonesia (KTI), Setelah sebelumnya berhasil mendapat pengakuan internasional berupa sertifikat ISO 9001, saat ini KIMA tengah berbenah mengejar ISO 14000, sebuah lisensi standarisasi kelayakan perusahaan dalam manajemen lingkungan. Selain itu, KIMA juga telah menggalang kemitraan dengan dunia internasional. Tahun 1992 telah dilakukan penandatanganan perjanjian kawasan perdagangan antara Trade Development Zone Darwin (TDZA) dengan KIMA, dan bermitra dengan China National Heavy Machinery Indutry tahun 2002 dalam bidang Informasi Bisnis, Ekonomi, Perdagangan, Industri dan peningkatan SDM. PT KIMA telah dilengkapi sejumlah fasilitas pendukung seperti reservoir dengan kapasitas 2.300 meter kubik untuk mengantisipasi kekurangan suplai air dari PDAM Makassar. Mereka juga mengganti gardu induk dengan kapasitas 30 mega watt untuk mem-backup suplai listrik dari PLN, jaringan jalan yang dapat dilalui selama 24 jam, serta jaringan telekomunikasi dari PT Telkom dengan kapasitas 2.000 SST melalui sentral telepon otomat yang dibangun khusus untuk mengantisipasi percepatan informasi di kawasan yang letaknya 15 km dari pusat kota Makassar itu. Selain itu, PT Kima juga telah dilengkapi unit pengolahan limbah industri dengan kapasitas 3.000 meter kubik per hari untuk menjadikan Kima sebagai kawasan industri yang ramah lingkungan. Perusahaan ini juga menyediakan sejumlah mobil patroli dan ambulans untuk mengantisipasi keamanan dan keselamatan kerja untuk semua perusahaan yang ada di dalamnya. Limbah merupakan konsekuensi logis dari yang pendirian suatu industri walaupun tidak semua industri menghasilkan limbah. Bila limbah yang dihasilkan mengandung senyawa kimia yang berbahaya maka akan menimbulkan pencemaran air, tanah maupun udara yang akan mempenagruhi kesehatan manusia. Aktivitas industri yang beragam meningkatkan jumlah kuantitas limbah yang dihasilakn dan karakteristik limbah yang dihasilkan makin kompleks. Akibatnya biaya infestasi yang dibutuhkan untuk pengadaan sarana pengolahan limbah meningkat dan lahan yang dibutuhkan semakin luas. Saat ini biaya penanganan limbah merupakan salah satu hal yang mendesak bagi pihak industri disamping masalah ketersediaan lahan makin sulit di daerah perkotaan. Sampai tahun 2011, di dalam Kawasan Industri Makassar terdapat sekitar 230 industri didalamnya. Pengolahan limbah dikawasan tersebut dilakukan secara komunal dengan menyalurak limbah melalui pipa dan dialirkan ke lokasi pengolahan limbah cair yang juga terdapat di dalam kawasan tersebut. Di antara 230 industri yang menggunakan fasilitas tersebut terdapat 18 industri yang menghasilkan limbah cair yang berpotensi berbahaya karena mengandung bahan anorganik yang sulit dinetralisasi oleh lingkungan dan selebihnya hanya menghasilkan jenis limbah cair organik yang masih dapat diolah secara sederhana dan dampak yang ditimbulkan cenderung sedikit.



Industrialisasi dapat mendorong perkembangan pembanguanan, memacu laju pertumbuhan ekonomi akan tetapi indutri juga mengandung risiko lingkungan. Oleh karena itu adanya aktifitas industri dalam suatu kawasan dapat mengundang kritik dan sorotan masyarakat. Yang dipermasalahkan adalah dampak negatif limbahnya yang menimbulkan gangguan kesehatan. Waste Water Treatment Plant (WWTP) merupakan instalasi pengolahan limbah pusat seluruh limbah yang ada di kawasan industri Makassar. Seluruh limbah yang berasal dari pabrik-pabrik akan mengalir ke WWTP melalui pipa. Limbah-limbah tersebut merupakan inlet dari proses pengolahan limbah selanjutnya. Tahap-tahap yang digunakan untuk mengolah limbah pada WWTP ada 3, yakni : 1.



Tahap Fisik Tahap fisik yang dilakukan yaitu proses penyaringan dengan 2 proses penyaringan dengan ukuran yang berbeda. Penyaring pertama berukuran 5 cm dan yang kedua berukuran 1 cm. Limbah yang langsung berasal dari pabrik harus melalui proses penyaringan untuk menghilangkan limbah-limbah padat yang masih terkandung dalam limbah pabrik tersebut. Hal tersebut dilakukan guna mencegah/ menghindari terjadinya kenaikan BOD dan COD dari limbah padar tersebut.



2.



Tahap Biologi Dari proses penyaringan, limbah dipompa ke equalizing basin untuk proses selanjutnya. Di equalizing basin udara dimasukkan untuk menghidupkan mikroorganisme dari limbah yang telah ada. Setelah dari equalizing basin, limbah dialirkan ke oxidation ditch, dimana pada proses ini ditambahkan lumpur aktif. Mikroorganisme yang ada dalam limbah akan mendegradasi senyawa-senyawa organic yang ada dalam limbah. Sehingga senyawa organic yang merupakan sumber limbah terurai dan jumlahnya berkuran ataupun habis.



3.



Pengolahan Tambahan untuk Lumpur Sedimentation tank berfungsi untuk mengendapkan sisa senyawa organik dan memisahkan antara air yang sudah layak dan senyawa organik. Air tersebut kemudian dipompa untuk dilakukan proses pembusaan dimana untuk meningkatkan kandungan oksigennya, dan selanjutnya siap untuk dipakai untuk lingkungan. Sedangkan senyawa organik yang tertinggal akan digunakan pada proses selanjutnya. Lumpur-lumpur yang merupakan sisa senyawa organik akan dikeringkan di kolam pengeringan dan kemudian setelah kering akan dipakai sebagai bahan bakar bekerja sama dengan PT. SEMEN TONASA. Lumpur yang kering tersebut harus dimusnahkan karena masih termasuk limbah B3 yang kemungkinan masih mengandung logam berat. Biaya seluruh pengolahan limbah tersebut sangat mahal, sehingga dalam penggunaannya juga para staf Waste Water Treatmentplant (WWTP) PT.Kawasan Industri Makassar sangat berhati-hati agar tidak terjadi kerusakan. Dari pengolahan limbah cair di hasilkan air yang termasuk golongan 3 yakni air yang dapat digunakan untuk menyirami sayuran dan buahbuahan. Disekitar tempat pengolahan limbah cair tersebut terdapat perkebunan sayuran yang biasa di sirami dengan air hasil pengolahan limbah cair dari industri di PT.KIMA. sayuran



tersebut di konsumsi oleh warga sekitar, staf jugga menambahkan bahwa air tersebut baik untuk menyuburkan tanaman dan tidak berbahaya.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Teknologi proses pengolahan limbah di industri khususnya di WWTP PT. KIMA menggunakan prinsip pengolahan limbah dasar dengan menambahkan udara ke dalam limbah yang sama dengan prinsip aerasi yang pernah dilakukan laboratorium. B. Saran Perlunya pembaharuan teknologi pengolahan limbah yang lebih efektif dalam mengolah limbah-limbah industri dalam skala besar di WWTP PT. KIMA agar air yang dihasilkan dari pengolahan tidak hanya sampai pada tahap air lingkungan. Akan tetapi ditingkatkan untuk dapat digunakan kembali dalam industri, agar tidak terjadi pemborosan. http://ilmubergunabuatkamu.blogspot.com/2013/06/laporan-kunjungan-lapanganptkima.html



Laporan Kunjungan Mahasiswa Kesling UMI ke PT. KIMA LAPORAN KUNJUNGAN PT. KIMA DISUSUN OLEH: LISAWATI NURTANG 1412100102 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 2012/2013 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr.wb Puji syukur atas rahmat dan karunia Allah Swt yang senantiasa selalu dilimpahkan kepada setiap hambanya. Tak lupa juga tercurahkan salawat dan taslim kepada junjungan nabi muhammad saw, nabi pembawa rahmat untuk semesta alam. Begitu juga dengan para sahabat-sahabat beliau dan keluarganya, serta para pejuang Islam yang sampai sekarang masih memegang teguh agama islam dan mengambil islam sebagai solusi atas semua permasalahannya. Terima kasih juga saya ucapkan kepada Bapak selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah pengelolaan Limbah Cair. Karena kesabaran beliau mengajar sehingga saya mendapat tambahan ilmu walau hanya sedikit, namun saya merasa itu sangat berarti untuk bekal saya di masyarakat sebagai pakar kesehatan khususnya bagi lingkungan masyarakat. Alhamdulillah dalam waktu sepekan ini akhirnya saya dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini terkait dengan kunjungan saya dengan temanteman Kesling di PT. KIMA. Saya tidak menjamin bahwa dalam laporan ini ada banyak kesalahan-kesalahan yang dapat menjadikan pembaca tidak puas sehingga dengan sangat saya memohon untuk kritik dan sarannya agar kedepannya dapat memuaskan



pembaca sekaligus bermanfaat bagi pembaca. Demikian sedikit pengantar dari saya dan terima kasih atas perhatiannya. Wassalamu alaikum wr wb Makassar, 06 Juni 2013 Penyusun DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................ i KATA PENGANTAR.................................................................................... ii DAFTAR ISI................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang..................................................................................4 B. Rumusan Masalah............................................................................5 C. Tujuan...............................................................................................5 D. Manfaat.............................................................................................6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Industri.................................................................7 B. Tinjauan Tentang Air Limbah............................................................8 C. Tinjauan Tentang Pengolahan Air Limbah.....................................16 BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum IPAL PT.KIMA...................................................17 B. Beban Limbah dan Sumbernya......................................................17 C. Proses Pengolahan........................................................................18 D. Prestasi IPAL PT. KIMA..................................................................20 E. Usaha-Usaha Peningkatan Kualitas...............................................21 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan.....................................................................................22 B. Saran..............................................................................................22 DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kawasan industri merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan kehidupan masyarakat di era yang maju saat ini. Semakin berkembangnya kawasan industi dalam suatu wilayah menunjukkan peningkatan kebutuhan masyarakat akan produk yang dihasilkan. Kawasan Industri Makassar atau lebih dikenal dengan PT. KIMA merupakan salah satu kawasan dalam kota Makassar yang didalamnya terdapat banyak industri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota Makassar dan sekitarnya.Adanya kawasan industri ditengah masyarakat dapat membawa manfaat maupun dampak negatif yang merugikan masyarakat disekitanya bila tidak dikelola secara tepat. Sampai tahun 2011, di dalam Kawasan Industri Makassar terdapat sekitar 230 industri didalamnya. Pengolahan limbah dikawasan tersebut dilakukan secara komunal dengan menyalurak limbah melalui pipa dan dialirkan ke lokasi pengolahan limbah cair yang juga terdapat di dalam kawasan tersebut. Di antara 230 industri yang menggunakan fasilitas tersebut terdapat 18 industri yang menghasilkan limbah cair yang berpotensi berbahaya karena mengandung bahan anorganik yang sulit dinetralisasi oleh lingkungan dan selebihnya hanya menghasilkan jenis limbah cair organik yang masih dapat diolah secara sederhana dan dampak yang ditimbulkan cenderung sedikit. Air limbah ini umumnya dibuang melalui saluran/got menuju sungai atau pun laut. Terkadang dalam perjalanannya menuju laut, air limbah ini mencemari sumber air bersih yang dipergunakan oleh manusia. Dengan demikian, penanganan air limbah perlu mendapat perhatian yang serius. Selain dapat berbahaya bagi kesehatan manusia, air limbah juga dapat mengganggu lingkungan sekitar, hewan, ataupun bagi keindahan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka kami dapat merumuskan masalah tersebut sebagai berikut” Bagaimana Proses Pengolahan Air Limbah di kawasan industri PT.KIMA Makassar”. C. Tujuan 1. Untuk mengetahui apa itu PT.KIMA. 2. Untuk mengetahui proses pengolahan air limbah yang ada di kawasan PT.KIMA Makassar. 3. Untuk mengetahui manfaat dari Pengolahan Air Limbah PT. KIMA Makassar.



D.Manfaat Adapun manfaat daripada kunjungan ini adalah:



1. Menambah pengetahuan ataupun pengalaman mengenai proses pengolahan air limbah yang ada di kawasan industri PT.KIMA Makassar. 2. Sebagai bahan bacaan atau informasi bagi mahasiswa lain yang akan melakukan peneliian lebih lanjut tentang pengolahan air limbah pada kawasan industri PT.KIMA Makassar.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Industri 1. Pengertian Industri Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.



2. Jenis/macam-macam industri berdasarkan tempat bahan baku a. Industri ekstraktif Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar. Contoh: pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain. b. Industri nonekstaktif Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar. c. Industri fasilitatif Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya. Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.



B. Tinjauan Tentang Air LImbah 1. Pengertian Air Limbah Metcalf and Eddy dalam bukunya yang berjudul “ Waste Water Engineering Collection, Treatment, Disposal “ (1979) yang artinya yaitu air limbah ialah hasil kombinasi dari cairan dan sampah-sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air permukaan dan air hujan yang mungkin ada. Azrul Azwar dalam Suprabti S (2005) yang dimaksud dengan air limbah ialah air yang tidak bersih dan mengandung berbagai



zat yang bersifat membahayakan kehidupan manusia dan atau binatang dan lazimnya muncul karena hasil perbuatan manusia Haryoto Kusnoputranto dalam Suprabti S (2005) air limbah adalah cairan buangan yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat umum lainnya dan biasanya mengandung bahan-bahan/zat-zat yang dapat membahayakan kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan. Dari ketiga pengertian tersebut diatas, maka secara umum dapat dikatakan bahwa yang dimaksud air limbah adalah air bekas pakai yang dihasilkan oleh aktifitas manusia baik dari rumah tangga, pertanian, perdagangan, industri maupun tempat-tempat umum yang harus dibuang yang dapat membahayakan kehidupan manusia dan kelestarian lingkungan. 2. Sumber Air Limbah Pada dasaranya air limbah bersumber dari limbah domestik, limbah industri dan limbah air hujan. a. Limbah Domestik Berasal dari daerah perumahan, perdagangan, perkanoran, dan fasilitas rekreasi. Misalnya, Untuk daerah perumahan, aliran air limbahnya biasanya diperhitungkan berdasarkan kepadatan penduduk dan rata-rata per orang dalam membuang air limbah. Limbah domestik dibagi menjadi 2 golongan yaitu limbah organik (mudah terurai oleh bakteri) dan anorganik (tidak dapat diurai oleh bakteri). Masalah yang sulit dalam penanganan limbah domestik yaitu mengingan pengolahan limbah domestik masih sangat memprihatinkan bahkan sama sekalii belum diatur, ditambah dengan permasalahan karakteristik fisik perairan tertutup, dengan kecepatan pertukaran yang rendah, padatnya penduduk dan industri disekitarnya. b. Limbah Industry Air limbah industri mempunyai volume rata-rata aliran yang bervariasi tergantung dari jenis ukuran industri, pengawasan pada proses industri, tingkat daur ulang air limbah dan metode pengolahan air limbah setempat yang digunakan. Untuk limbah industri yaitu industri tahu dan tempe ada tiga hal yang perlu diperhatikan yakni karakteristik fisik, kimia dan biologis. Suhu buangan berasal dari proses pemasakan, suhu limbah cair tahu dan tempe pada umumnya lebih tinggi dari air bakunya, yaitu 40 0C sampai 60 0C, suhu yang meningkat dilingkungan perairan akan mempengaruhi kehidupan biologis, kelarutan oksigen dan gas cair, kecepatan air, viksositas, dan tegangan permukaan. c. Limbah Air Hujan Air yang sudah jenuh yang tidak bisa lagi meresap kedalam tanah sehingga biasanya meluap dan mengakibatkan terjadinya banjir dan akan mencemari sumber air bersih yang ada disekitarnya. 3. Komposisi Air Limbah Menurut Udin Djabu,dkk (1991) bahwa komposisi air limbah sebagian besar terdiri dari air yaitu sebesar 99,9% dan sisanya terdiri dari partikelpartikel padat terlarut dan tidak terlarut sebesar 0,1%. Partikel-partikel padat terdiri dari zat organik (± 70%) dan zat anorganik (± 30%). Zat-zat organik terdiri dari protein (±



65%), karbohidrat (± 25%) dan lemak (± 10%). Zat-zat organik tersebut sebagian besar sudah terurai yang merupakan sumber makanan dan media yang baik bagi bakteri dan mikroorganisme yang lain, sedangkan zat-zat anorganik terdiri dari butiran, garam dan metal (logam) yang merupakan bahan pencemar yang penting. Solid (dissolved dan suspended) sangat cocok untuk menempel dan bersembunyinya mikroorganisme pathogen. 4. Karakteristik Air Limbah a. Karakteristik Fisik Air Limbah 1) Bau Bau yang tercium adalah gas hasil pembusukan zat organik oleh bakteri aerobik. Selain itu, ada mikroorganisme lain yang bisa merubah sulfat menjadi sulfit, dan menghasilkan gas hydrogen sulfit yang baunya seperti telur busuk. Bau yang lainnya disebabkan oleh senyawa kimia tertentu atau senyawa yang dihasilkan selama berlangsungnya proses pengolahan air limbah. Pengaruh bau terhadap manusia disekitarnya terbatas pada efek psikologi saja, tetapi bisa menurunkan nafsu makan dan minum, menyebabkan nafas sesak, mual dan muntah. 2) Suhu Oleh karena kegiatan rumah tangga dan fasilitas umum yang menumpahkan air limbah yang panas, akibatnya suhu air limbah lebih tinggi dibanding suhu air ledeng atau air bersih. Oleh Karena itu suhu air limbah harus selalu diperhatikan dan dimonitor agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya. 3) Warna Air limbah yang masih segar biasanya warnanya coklat abu-abu tetapi sejalan dengan berlangsungnya suasana aerobik maka warnanya menjadi lebih gelap dan terakhir air limbah disebut septic dengan warna hitam legam. b. Karakteristik Kimia Air Limbah Jumlahnya cukup dominan karena 75% dari zat padat tersuspensi dari 40% dan zat padat tersaring merupakan bahan organik yang tersusun dari senyawa karbon, hydrogen, oksigen dan ada juga yang mengandung nitrogen selanjutnya bahan organik dapat dikelompokkan menjadi Protein (40% - 60%), karbohidrat (25% - 50%), lemak dan minyak (10%). (Suprabti S 2005). 1) Protein Senyawa kombinasi yang bermacam-macam asam amino ini dijumpai pada makanan manusia dan hewan, seperti kacang-kacang. Mengandung sekitar 16% unsure nitrogen, sehingga bersama dengan urea, protein menjadi sumber nitrogen dalam air limbah. Proses penguraian protein menimbulkan bau busuk. 2) Karbohidrat Di jumpai dalam gula, selulosa, serat kayu dan lain-lain. Di dalam air terdiri atas senyawa C, H, dan O sejenis karbohidrat yang berbentuk gula, mudah terlarut dan mengalami penguraian oleh mikroorganisme menjadi alcohol, dan CO2 tetapi jenis karbohidrat lainnya tidak terlarut dalam air., sehinggga memerlukan mikroba atau asam mineral untuk mengurainya.



3) Lemak dan minyak Tidak mudah diuraikan oleh mikroba, melainkan oleh asam mineral, sehingga terjadi gleserin dan asam jenuh apabila ada sodium hidroksida, glaserin akan dibebaskan dan berbentuk garam alkali yang biasa disebut sabun yang mudah sekali terlarut dalam air. Tetapi dengan adanya kesadahan didalam air melainkan berbentuk endapan. 4) Nitrogen Pengolahan air limbah berarti menciptakan kondisi agar bakteri dan mikroorganisme lainnnya dapat memakan zat organik dalam air limbah tersebut. Oleh karena itu, diperlukan zat hara nutrien dalam bentuk protein yang elemen utamanya adalah nitrogen phospor atau zat besi. Dalam Keputusan Menteri kesehatan No.20 tahun 1990, mengenai baku mutu air limbah, kandungan phospor ini belum diatur tetapi sebaiknya lebih dipahami jenis senyawanya, phospor yang ada beserta sifat-sifatnya, agar dapat kita antisipasi dampak yang akan diitimbulkan terhadap lingkungan dan (Instalasi Pengolahan Air Limbah) IPAL yang akan mengolah air limbah tersebut 5) Gas yang berhubungan dengan air limbah Adanya banyak macam gas yang ada di udara, atau yang dibuat di pabrik maupun yang diproses dalam air limbah itu sendiri. Adapun diantaranya yang bermanfaat seperti gas methan (CH4), karena dapat berfungsi sebagai bahan bakar. Tetapi ada juga yang merusak seperti gas hidrogen sulfida (H2S) karena banyak bakteri pencemar air limbah yang memerlukan zat asam untuk pernafasannya, maka zat asam harus terlarut dalam air limbah bersama gas lain dalam jumlah yang cukup. Faktor yang mempengaruhi kadar pelarut gas ini antara lain daya larut gas itu sendiri, tekanan parsial gas tersebut dalam atmosfir, suhu air limbah, kadar garam dan tingkatan zat padat terlarut dalam air limbah. c. Karaktristik Biologis Air Limbah Mikroorganisme yang penting dalam air limbah dan air permukaan yaitu bakteri, jamur, protozoa dan algae. Keempat mikroorganisme tersebut berperan penting dalam proses dekomposisi atau stabilisasi organik sedangkan bakteri coliform merupakan indikator pencemaran tinja manusia. Organis pathogenik dalam air limbah berasal dari tubuh manusia yang terinfeksi penyakit seperti Thypus, kolera, dan disentry. Apabila sanitasi daerah kurang memenuhi standar yang ada maka organisme ini bisa menimbulkan angka kematian yang cukup tinggi.



5. Pengaruh Air Limbah a. Terhadap kesehatan Air limbah yang mengandung bahan kimia dapat menimbulkan gangguan kesehatan baik melalui minuman dan makanan. Apabila sumber air bersih tercemar oleh air limbah tersebut, maka orang yang mengkonsumsinya akan mengalami keracunan. Misalnya nitrat dan nitrit, dapat menyebabkan Methaemoglobinaemia pada bayi.



b. Terhadap lingkungan Air limbah yang dibuang/dialirkan ke saluran pembuangan limbah (Drainase) maka akan mencemari sumber air bersih yang ada di sekitar saluran tersebut. Bahan pencemar yang ada didalamnya akan mengalami penyebaran dan pengenceran yang bersifat relative. Air limbah yang mencemari tanah, dalam perjalanannya akan mengalami peristiwa fisik, kimia dan biologi. c. Terhadap ekosistem Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup , masing-masing komponen tersebut melakukan fungsinya dan bekerja sama dengan baik. Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan. C. Tinjauan Tentang Pengolahan Air Limbah Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan: 1. Pengolahan secara fisika 2. Pengolahan secara kimia 3. Pengolahan secara biologi



BAB III PEMBAHASAN HASIL KUNJUNGAN A. Gambaran Umum Lokasi Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang dikunjungi merupakan salah satu fasilitas yang ada di PT Kawasan Industri Makassar (PT KIMA) sebagai jalan keluar dari permasalahn limbah cair dari lebih 200 perusahaan di dalamnya. PT KIMA terbentang di atas areal seluas 703 Ha, terletak 15 km dari pusat kota Makassar yang juga ibukota provinsi Sulawesi Selatan. Ditempuh 20 menit dari pelabuhan laut, 30 menit dari Bandar Udara Hasanuddin. Tujuan dari keberadaan IPAL ini adalah untuk menampung dan mengolah semua limbah cair dari berbagai jenis industri yang berlokasi di dalam PT KIMA adapun PT KIMA ini merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan komposisi saham saat ini terdiri atas beberapa unsur antara lain Pemerintah RI (60%), Pemerintah Propinsi Sul-Sel (30%), dan Pemerintah Kota Makassar (10%).



B. Beban Limbah Dan Sumbernya Beban limbah yang masuk ke IPAL PT KIMA setiap harinya bervariasi tergantung dari laju produksi perusahaan-perusahaan. Ada 210 perusahaan di PT KIMA yang menyalurkan limbahnya ke IPAL ini. Adapun kapasitas pengolahan dari IPAL yaitu mencapai 3000 m3. Kedua ratus sepuluh industri yang menjadi sumber limbah cair yang masuk ke IPAL PT KIMA bergerak dalam bidang pembuatan makanan, minuman, stirofoam, gas, dan kayu. Di kawasan ini juga terdapat perusahaan yang menangani logam tetapi hanya berupa pendistribusi, tidak memproduksi logam langsung sehingga kemungkinan perusahaan tersebut tidak terlalu menghasilkan limbah yang berbahaya dibanding perusahaan yang memproduksi langsung logam. C. Proses Pengolahan Pada proses pengolahan air limbah di IPAL PT KIMA, pada dasarnya terdapat 3 komponen besar yaitu: 1. Ruang penerimaan (first treathment) Di ruangan inilah limbah-limbah dari semua perusahaan ditampung. Proses yang terjadi pada ruangan ini adalah proses fisik (mekanik). Di ruangan ini terdapat alat khusus yang berfungsi sebagai perangkap sampah-sampah padat, seperti plastik. Dengan demikian sampah tersebut tidak akan mengganggu proses pengolahan lebih lanjut. Sampah yang terperangkap dipindahkan ke satu wadah khusus dan dibuang ke tempat penampungan sampah untuk selanjutnya dibawa ke TPA. 2. Equalizing Basin Setelah air mengalami proses pengolahan pertama di ruang penerimaan, air kemudian menuju equalizing basin, tepatnya ke bagian pinggir bagian tengah akan diisi oleh limbah dari oxidation ditch. Di tahap ini, dilakukan proses minimisasi atau peghilangan lumpur. Langkah pertama yaitu lumpur dijebak dalam satu alat khusus kemudian air yang lolos disaring dengan saringan yang lebih halus untuk semakin mengurangi lumpur atau padatan yang terkandung. Selanjutnya air menuju ke oxidation ditch. 3. Oxidation ditch Oxidation ditch merupakan satu kolam berbentuk “u” dimana pada tahap ini terjadi proses biologi yaitu mengaktifkan kerja bakteri aerob. Mekanisme yang dilakukan yaitu dengan membentuk kuncup air (ada ware) sehingga air dapat berinteraksi dengan udara. Dengan demikian terjadi pengikatan oksigen oleh air. Oksigen ini kemudian digunakan oleh bakteri-bakteri untuk menguraikan polutan dalam air menjadi bahan-bahan yang lebih aman antara lain sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.



Karbohidrat CO2 + H2O Nitrat nitrit Lemak asam lemak Protein asam amino Agar proses yang terjadi di dalam oxydation ditch berlangsung lancar diperlukan sedikit lumpur. Oleh karena itu pada tahap ini juga terjadi proses pemasukan lumpur dari tahap sebelumnya. Oleh karena itu pada



tahap ini dikenal istilah lumpur kembali. Setelah proses tersebut, limbah kemudian menuju ke bagian tengah equalizing basin. Di tahap ini air mengalami proses sedimentasi dan pembersihan dari sampah-sampah padat yang kemungkinan masuk selama proses pengolahan. Proses selanjutnya yaitu penyaringan ulang dengan saringan yang lebih halus untuk semakin mengurangi padatan yang terlarut. Proses ini terjadi pada semacam kotan di dekat equalizing basin yang disebut blower room. Selanjutnya dihasilkanlah limbah yang memenuhi baku mutu dan aman untuk lingkungan. Lumpur hasil dari pengolahan dimasukkan ke drying bed, selanjutnya didistribusikan ke PT Tonasa untuk dijadikan bahan bakar. D. Prestasi Ipal PT. KIMA Dengan proses pengolahan sepert di atas, IPAL PT KIMA telah meraih prestasi berupa telah berhasil mendapat pengakuan internasional berupa sertifikat ISO 9001, saat ini KIMA tengah berbenah mengejar ISO 14000, sebuah lisensi standarisasi kelayakan perusahaan dalam manajemen lingkungan. Di samping lisensi tersebut, saat ini status IPAL PT KIMA adalah BLUE, satu tingkat di bawah GREEN. Untuk selanjutnya IPAL PT KIMA terus berupaya meningkatkan kualitasnya untuk mencapai status GREEN tersebut. Air limbah yang telah diolah dari IPAL PT KIMA digunakan oleh masyarakat di sekitar kawasan tersebut untuk menyiram dan mengairi tambak atau sawah mereka. Hingga saat ini, belum ada keluhan atau tuntutan dari masyarakat yang menggunakannya. Selain itu, dari tambak yagn dijadikan indikator, ikan-ikan juga tidak bermasalah sehingga dapat dikatakan bahwa limbah hasil pengolahan IPAL tersebut telah memenuhi standar baku mutu. E. Usaha-Usaha Peningkatan Kualitas Untuk tetap menjamin dan meningkatkan kualitas limbah cair hasil olahan dari IPAL PT KIMA serta sebagai usaha-usaha untuk meraih ISO 14000 dan mencapai status GREEN, PT KIMA telah melakukan berbagai upaya, antara lain: 1. Diadakan uji lab terhadap limbah dari industri-industri tiap harinya untuk menentukan teknik perlakukan yang maksimal dalam proses pengolahan. 2. Telah dibuat tambak percontohan atau tambak indikator. Tambak ini dialiri air hasil pengolahan dari IPAL. Bila ikan-ikan di dalam tambak bermasalah. Misalnya mati maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengolahan telah melewati ambang batas sehingga dapat segera diambil langkah keluar. 3. Bila ada kerusakan, para petugas segera turun tangan tanpa menunggu waktu. Dengan demikian hasil pengolahan kemungkinan besar terus dalam kondisi yang baik. 4. Mengontrol setiap harinya proses pegolahan yang berlangsung untuk memastikan semuanya berjalan dengan lancar.



BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. PT. KIMA merupakan salah satu kawasan IPAL dalam kota Makassar yang didalamnya terdapat banyak industri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota Makassar dan sekitarnya. 2. Proses pengolahan Limbah yang ada di PT. KIMA yaitu: Ruang penerimaan (first treathment), Equalizing basin, Oxidation ditch. 3. Manfaat dari pengolahan air Limbah di PT.KIMA yakni: Air limbah yang telah diolah dari IPAL PT KIMA digunakan oleh masyarakat di sekitar kawasan tersebut untuk menyiram dan mengairi tambak atau sawah mereka. B. Saran Melihat kondisi PT. KIMA pada saat kunjungan pada dasarnya sudah cukup efektif dan efisien. Apalagi PT.KIMA ini telah beberapa kali mendapat penghargaan dari Pemerintah. Namun, yang perlu mungkin disoroti adalah bagaimana agar fasilitas – fasilitas yang ada di dalam terawat dengan baik termasuk ruang uji (laboratorium), begitu juga dengan ruang-ruang yang lain. DAFTAR PUSTAKA Firdaus, Idha. 2011. Laporan PT.KIMA Makassar. http:// laporan-ptkima makassar.html. Diposting pada bulan Juni 2011 Asri. 2009. Gambaran Umum IPAL PT.KIMA. http:// gambaran-umuminstalasi-pengolahan-air.html. Diposting pada hari Senin, 01 Juni 2009 Idhe. 2011. Laporan Kunjungan Lapangan Mahasiswa KL(UNHAS di PT.KIMA INDOFOOD Tahun 2011. Idhe_Kesehatan Lingkungan Blog’s. Diposting pada hari Rabu, 26 Oktober 2011 http://lisharuqayyah.blogspot.com/2013/06/laporan-kunjungan-mahasiswa-keslingumi.html



GAMBARAN UMUM INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) PT KIMA Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang dikunjungi merupakan salah satu fasilitas yang ada di PT Kawasan Industri Makassar (PT KIMA) sebagai jalan keluar dari permasalahn limbah cair dari lebih 200 perusahaan di dalamnya. PT KIMA terbentang di atas areal seluas 703 Ha, terletak 15 km dari pusat kota Makassar yang juga ibukota provinsi Sulawesi Selatan. Ditempuh 20 menit dari pelabuhan laut, 30 menit dari Bandar Udara Hasanuddin. Tujuan dari keberadaan IPAL ini adalah untuk menampung dan mengolah semua limbah cair dari berbagai jenis industri yang berlokasi di dalam PT KIMA adapun PT



KIMA ini merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan komposisi saham saat ini terdiri atas beberapa unsur antara lain Pemerintah RI (60%), Pemerintah Propinsi Sul-Sel (30%), dan Pemerintah Kota Makassar (10%). Setelah sebelumnya berhasil mendapat pengakuan internasional berupa sertifikat ISO 9001, saat ini KIMA tengah berbenah mengejar ISO 14000, sebuah lisensi standarisasi kelayakan perusahaan dalam manajemen lingkungan. Selain itu, KIMA juga telah menggalang kemitraan dengan dunia internasional. Tahun 1992 telah dilakukan penandatanganan perjanjian kawasan perdagangan antara Trade Development Zone Darwin (TDZA) dengan KIMA, dan bermitra dengan China National Heavy Machinery Indutry tahun 2002 dalam bidang Informasi Bisnis, Ekonomi, Perdagangan, Industri dan peningkatan SDM. Dengan posisi PT KIMA saat ini yang telah memperoleh sertifikast ISO 9001 dan tengah berbenah mengejar ISO 14000, bisa diprediksiskan bahwa komitmen kawasan industri ini terhadap lingkungan tergolong bagus. Dari hasil wawancara terhadap pegawai operasional IPAL PT KIMA, limbah hasil olahan telah memenuhi standar baku mutu untuk dibuang ke lingkungan tetapi dari berita-berita yang beredar, pencemaran lingkungan terutama pesisir Losari sering dikaitkan dengan limbah dari PT KIMA. BEBAN LIMBAH DAN SUMBERNYA Beban limbah yang masuk ke IPAL PT KIMA setiap harinya bervariasi tergantung dari laju produksi perusahaan-perusahaan. Ada 210 perusahaan di PT KIMA yang menyalurkan limbahnya ke IPAL ini. Adapun kapasitas pengolahan dari IPAL yaitu mencapai 3000 m3. Kedua ratus sepuluh industri yang menjadi sumber limbah cair yang masuk ke IPAL PT KIMA bergerak dalam bidang pembuatan makanan, minuman, stirofoam, gas, dan kayu. Di kawasan ini juga terdapat perusahaan yang menangani logam tetapi hanya berupa pendistribusi, tidak memproduksi logam langsung sehingga kemungkinan perusahaan tersebut tidak terlalu menghasilkan limbah yang berbahaya dibanding perusahaan yang memproduksi langsung logam. PROSES PENGOLAHAN Pada proses pengolahan air limbah di IPAL PT KIMA, pada dasarnya terdapat 3 komponen besar yaitu : 1. Ruang penerimaan (first treathment) Di ruangan inilah limbah-limbah dari semua perusahaan ditampung. Proses yang terjadi pada ruangan ini adalah proses fisik (mekanik). Di ruangan ini terdapat alat khusus yang berfungsi sebagai perangkap sampah-sampah padat, seperti plastik. Dengan demikian sampah tersebut tidak akan mengganggu proses pengolahan lebih lanjut. Sampah yang terperangkap dipindahkan ke satu wadah khusus dan dibuang ke tempat penampungan sampah untuk selanjutnya dibawa ke TPA.



2. Equalizing basin Setelah air mengalami proses pengolahan pertama di ruang penerimaan, air kemudian menuju equalizing basin, tepatnya ke bagian pinggir bagian tengah akan diisi oleh limbah dari oxidation ditch. Di tahap ini, dilakukan proses minimisasi atau peghilangan lumpur. Langkah pertama yaitu lumpur dijebak dalam satu alat khusus kemudian air yang lolos disaring dengan saringan yang lebih halus untuk semakin mengurangi lumpur atau padatan yang terkandung. Selanjutnya air menuju ke oxidation ditch. 3. Oxidation ditch Oxidation ditch merupakan satu kolam berbentuk “u” dimana pada tahap ini terjadi proses biologi yaitu mengaktifkan kerja bakteri aerob. Mekanisme yang dilakukan yaitu dengan membentuk kuncup air (ada ware) sehingga air dapat berinteraksi dengan udara. Dengan demikian terjadi pengikatan oksigen oleh air. Oksigen ini kemudian digunakan oleh bakteri-bakteri untuk menguraikan polutan dalam air menjadi bahanbahan yang lebih aman antara lain sebagai berikut : - Karbohidrat CO2 + H2O - Nitrat nitrit - Lemak asam lemak - protein asam amino Agar proses yang terjadi di dalam oxydation ditch berlangsung lancar diperlukan sedikit lumpur. Oleh karena itu pada tahap ini juga terjadi proses pemasukan lumpur dari tahap sebelumnya. Oleh karena itu pada tahap ini dikenal istilah lumpur kembali. Setelah proses tersebut, limbah kemudian menuju ke bagian tengah equalizing basin. Di tahap ini air mengalami proses sedimentasi dan pembersihan dari sampah-sampah padat yang kemungkinan masuk selama proses pengolahan. Proses selanjutnya yaitu penyaringan ulang dengan saringan yang lebih halus untuk semakin mengurangi padatan yang terlarut. Proses ini terjadi pada semacam kotan di dekat equalizing basin yang disebut blower room. Selanjutnya dihasilkanlah limbah yang memenuhi baku mutu dan aman untuk lingkungan. Lumpur hasil dari pengolahan dimasukkan ke drying bed, selanjutnya didistribusikan ke PT Tonasa untuk dijadikan bahan bakar. PRESTASI IPAL PT.KIMA Dengan proses pengolahan sepert di atas, IPAL PT KIMA telah meraih prestasi berupa telah berhasil mendapat pengakuan internasional berupa sertifikat ISO 9001, saat ini KIMA tengah berbenah mengejar ISO 14000, sebuah lisensi standarisasi kelayakan perusahaan dalam manajemen lingkungan. Di samping lisensi tersebut, saat ini status IPAL PT KIMA adalah BLUE, satu tingkat di bawah GREEN. Untuk selanjutnya IPAL PT KIMA terus berupaya meningkatkan kualitasnya untuk mencapai status GREEN tersebut. Air limbah yang telah diolah dari IPAL PT KIMA digunakan oleh masyarakat di sekitar kawasan tersebut untuk menyiram dan mengairi tambak atau sawah mereka. Hingga



saat ini, belum ada keluhan atau tuntutan dari masyarakat yang menggunakannya. Selain itu, dari tambak yagn dijadikan indikator, ikan-ikan juga tidak bermasalah sehingga dapat dikatakan bahwa limbah hasil pengolahan IPAL tersebut telah memenuhi standar baku mutu. USAHA-USAHA PENINGKATAN KUALITAS Untuk tetap menjamin dan meningkatkan kualitas limbah cair hasil olahan dari IPAL PT KIMA serta sebagai usaha-usaha untuk meraih ISO 14000 dan mencapai status GREEN, PT KIMA telah melakukan berbagai upaya, antara lain : 1. Diadakan uji lab terhadap limbah dari industri-industri tiap harinya untuk menentukan teknik perlakukan yang maksimal dalam proses pengolahan. 2. Telah dibuat tambak percontohan atau tambak indikator. Tambak ini dialiri air hasil pengolahan dari IPAL. Bila ikan-ikan di dalam tambak bermasalah. Misalnya mati maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengolahan telah melewati ambang batas sehingga dapat segera diambil langkah keluar. 3. Bila ada kerusakan, para petugas segera turun tangan tanpa menunggu waktu. Dengan demikian hasil pengolahan kemungkinan besar terus dalam kondisi yang baik. 4. Mengontrol setiap harinya proses pegolahan yang berlangsung untuk memastikan semuanya berjalan dengan lancar. http://dunia-asri.blogspot.com/2009/06/gambaran-umum-instalasi-pengolahanair.html



LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN MAHASISWA KL(UNHAS DI PT INDOFOOD TAHUN 2011 BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Kawasan industri merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan kehidupan masyarakat di era yang maju saat ini. Semakin berkembangnya kawasan industi dalam suatu wilayah menunjukkan peningkatan kebutuhan masyarakat akan produk yang dihasilkan. Kawasan Industri Makassar atau lebih dikenal dengan PT. KIMA merupakan salah satu kawasan dalam kota Makassar yang didalamnya terdapat



banyak industri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota Makassar dan sekitarnya.Adanya kawasan industri ditengah masyarakat dapat membawa manfaat maupun dampak negatif yang merugikan masyarakat disekitanya bila tidak dikelola secara tepat. Setiap produksi pastilah menghasilkan limbah, begitu juga halnya di PT Indofood_Indomie. Limbah merupakan konsekuensi logis dari yang pendirian suatu industri walaupun tidak semua industri menghasilkan limbah. Bila limbah yang dihasilkanmengandung senyawa kimia yang berbahaya maka akan menimbulkan pencemaran air, tanah maupun udara yang akan mempenagruhi kesehatan manusia. Aktivitas industri yang beragam meningkatkan jumlah kuantitas limbah yang dihasilakn dan karakteristik limbah yang dihasilkan makin kompleks. Akibatnya biaya infestasi yang dibutuhkan untuk pengadaan sarana pengolahan limbah meningkat dan lahan yang dibutuhkan semakin luas. Saat ini biaya penanganan limbah merupakan salah satu hal yang mendesak bagi pihak industri disamping masalah ketersediaan lahan makin sulit di daerah perkotaan. Sampai tahun 2011, di dalam Kawasan Industri Makassar terdapat sekitar 230 industri didalamnya. Pengolahan limbah dikawasan tersebut dilakukan secara komunal dengan menyalurak limbah melalui pipa dan dialirkan ke lokasi pengolahan limbah cair yang juga terdapat di dalam kawasan tersebut. Di antara 230 industri yang menggunakan fasilitas tersebut terdapat 18 industri yang menghasilkan limbah cair yang berpotensi berbahaya karena mengandung bahan anorganik yang sulit dinetralisasi oleh lingkungan dan selebihnya hanya menghasilkan jenis limbah cair organik yang masih dapat diolah secara sederhana dan dampak yang ditimbulkan cenderung sedikit. Industrialisasi dapat mendorong perkembangan pembanguanan, memacu laju pertumbuhan ekonomi akan tetapi indutri juga mengandung risiko lingkungan. Oleh karena itu adanya aktifitas industri dalam suatu kawasan dapat mengundang kritik dan sorotan masyarakat. Yang dipermasalahkan adalah dampak negatif limbahnya yang menimbulkan gangguan kesehatan. B.



Rumusan Masalah



1.



Bagaimana proses produksi mie instan dari PT Indofood



2.



Jenis limbah apa saja yang dihasilkan oleh PT Indofood?



C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penyusunan laporan ini adalah : 1.



Untuk mengetahui proses produksi mie instan pada PT.Indofood



2.



Untuk mengetahui limbah yang dihasilkan dari proses produksi di PT.Indofood



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



A. Tinjauan Umum Proses Produksi Mie Instan Mie Instan adalah mi yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak, dan bisa dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu - bumbu yang sudah ada dalam paketnya.Bahan-bahan Pembuatan Mie diantaranya : a. Tepung terigu merupakan bahan dasar pembuatan mie. Tepung terigu diperoleh dari biji gandum (Triticum vulgare) yang digiling. Tepung terigu berfungsi membentuk struktur mie, sumber protein dan karbohidrat. Kandungan protein utama tepung terigu yang berperan dalam pembuatan mie adalah gluten. Gluten dapat dibentuk dari gliadin (prolamin dalam gandum) dan glutenin. Protein dalam tepung terigu untuk pembuatan mie harus dalam jumlah yang cukup tinggi supaya mie menjadi elastis b.



tahan terhadap penarikan sewaktu proses produksinya. Bahan-bahan lain yang digunakan antara lain air, garam, bahan pengembang, zat warna, bumbu dan telur.



b. Air berfungsi sebagai media reaksi antara gluten dan karbohidrat, melarutkan garam, dan membentuk sifat kenyal gluten. Pati dan gluten akan mengembang dengan adanya air. Air yang digunakan sebaiknya memiliki pH antara 6 – 9, hal ini disebabkan absorpsi air makin meningkat dengan naiknya pH. Makin banyak air yang diserap, mie menjadi tidak mudah patah. Jumlah air yang optimum membentuk pasta yang baik.



c. Garam berperan dalam memberi rasa, memperkuat tekstur mie, meningkatkan fleksibilitas dan elastisitas mieserta mengikat air. Garam dapat menghambat aktivitas enzim protease dan amilase sehingga pasta tidak bersifat lengket dan tidak mengembang secara berlebihan. d. Putih telur akan menghasilkan suatu lapisan yang tipis dan kuat pada permukaan mie. Lapisan tersebut cukup efektif untuk mencegah penyerapan minyak sewaktu digoreng dan kekeruhan saus mie sewaktu pemasakan. e. Lesitin pada kuning telur merupakan pengemulsi yang baik, dapat mempercepat hidrasi air pada terigu, dan bersifat mengembangkan adonan. Adapun proses produksi mie instan sabagai berikut : a.



mixer 1 fungsinya untuk mengaduk campuran bahan baku yang diperlukan sebagai bahan dasar



b.



mixer 2 fungsinya untuk mengaduk lebih rata adonan yang dihasilkan oleh mixer 1 supaya adonan tersebutdapat dimasukkan kedalam dounht sheet roller.



c.



Doungt sheet combining machine terdiri dari 2 buah roller yang berfungsi untuk mengatur supaya ketebalan dari adonan mie dapat diproses kembali menuju ke continuos roller, dimana ketebalan antara adonan yang satu dengan yang lain tidak sama untuk menuju ke ketebalan yang lebih tipis.



d.



Continuos press roller ini juga digerakkan oleh motor untuk mengatur ketebalan dari lembaran adonan yang akan di bentuk menjadi mie. Continuos press rollerterdiri dari 6 buah roller yang berfungsi untuk mengatur ketebalan adonan secara bertahap dari satu roller menuju roller seterusnya supaya menjadi lebih tipis, sehingga dapat dimasukkan menuju ke roller yang berbentuk sisir, yang juga merupakan bagian dari ke 6 yang dimaksud, sehingga dapat membuat adonan menjadi mie



e.



Steamer conveyor untuk mensteam adonan yang sudah dalam bentuk mie yang kemudian di angkut dengan menggunakan konveyor menuju ke bagian steamer. Konveyer digerakkan oleh motor yang kecepatan diatur sesuai dengan putaran roller dari adonan setelah selesai dari proses adonan maka diteruskan menuju proses pemotongan ‘cutting’ yang dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan.



f.



Transport adalah sarana yang digerakkan dengan menggunakan konveyor yang mengangkut hasil pemotongan yang sudah berbentuk mie sesuai dengan ukuran yang diinginkan kemudian dimasukkan kedalam wadah masing-masing sesuai



ukuran yang ada. Dalam hal ini yang berperan adalah kecepatan motor harus sangat sinkron kdengan yang lain, suppaya mie tersebut jatuh tepat pada wadah yang telah disediakan g.



Fryer adalah pengorengan yang menggunakan minyak kelapa sebagai media penggorengan. Mie yang masuk kebagian transport yang telah disediakan dicelupkan kedalam minyak penggorengan



h.



Cooling adalah tempat untuk mendinginkan hasil produksi berupa mie yang keluar dari penggorengan dengan memakai kipas sebagai pendingin. Noodle transfer device adalah media tempat pembagian mie yang telah didinginkan untuk diteruskan menuju proses pembungkusan dengan menggunakan mesin packaging yang terbagi menjadi beberapa jalur yang berfungsi untuk supaya mie yang akan dibungkus dapat secara satu persatu masuk ke dalam mesin pembungkus ( Wrapping Machine )



BAB III PEMBAHASAN



A. Gambaran Umum Lokasi PT KIMA (Kawasan Industri Makassar) terbentang terletak disebelah utara kota Makassar di atas areal seluas 203 Ha dan akan dikembangkan menjadi 703 Ha, terletak 15 km dari pusat kota Makassar yang juga ibukota provinsi Sulawesi Selatan tepatnya berada didaerah Daya. Dari kawasan jarak yang diitempuh dari pelabuhan laut yaitu selama 20 menit, 30 menit dari Bandar Udara Hasanuddin.



Gambar 1 PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Di dalam kawasan Industri Makassar terdapat sebanyak 230 industri yang beroperasi di dalamnya. Salah aatu industri yang telah dikunjungi adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk berdiri sejak tahun 1991. Industri ini memproduksi produksi berbagai macam makanan dan minuman. Khusus untuk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk pada Kawasan Industri Makassar hanya memproduksi makanan jenis mie instan.Adapunbumbu, danpembungkusnya di datangkandariluar Makassar.Bumbutidak di buat di Makassar karena tidak memenuhi syarat, yaitu untuk mendirikan pabrik bumbu Mie Instan di daerah tersebut harus terdapat 5 pabrik mie.Untuk memproduksi sekitar 2 juta bungkus mie perhari, industri ini mempekerjakan sebanyak 600 orang pekerja dengan lamanya produksi dalam sehari selama 21 jam. Sarana dan Prasarana yang ada di Industri ini adalah sebagai berikut: Pabrik Mie Instan, Ruang untuk menerima tamu Tempat parker, Mushalla, Mini Market, dll. Untuk menampung limbahnya, di areal Kawasan Industri Makassar terdapat beberapa sarana seperti Saluran Pembuangan dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Tujuan dari keberadaan IPAL ini adalah untuk menampung dan mengolah semua limbah cair dari berbagai jenis industri yang berlokasi di dalam PT KIMA adapun PT KIMA ini merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan komposisi saham saat ini terdiri atas beberapa unsur antara lain Pemerintah RI (60%), Pemerintah Propinsi Sul-Sel (30%), dan Pemerintah Kota Makassar (10%).



Program berbasis lingkungan di PT Indofood diantaranya : 1.



PT Indofood tidak menghasilkan mengandung limbah B3. Adapun limbah cairnya dikelola disalurkan melalui pipa yang akan dikumpukan pada IPAL PT KIMA.



2.



PT Indofood ini adalah industri yang sangat pedulli terhadap lingkungan. Wujud kepedulian terhadap lingkungan yaitu dengan memperbanyak menanam pohon .



3.



Karena perusahaan ini memiliki AMDAL yakni kegiatan UKL dan UPL,. sehigga tiap3 - 6 bulan sekali dilakukan pengontrolan untuk setiap kadar limbah yang dihasilkan sehingga tidak melewati ambang batas.



B.



Proses Produksi Mie Instan Pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Beberapa hasil produk dari Indofood mulai dari makanan bayi, snack,, mie instan,susu, kecap, saus sambal, tepung bumbu, hingga minyak goreng dan tepung terigu yang menjadi bahan utama dalam proses produksi pembuatan mie instan. Berikut adalah gambar beberapa produk yang dihasilkan PT Indofood.



Gambar 1. Hasil Produk Dari PT Indofood PTIndofood yang terletak di kawasan Kima ini khusus memproduksi jenis makanan Mie Instan. Mie instan merupakan bahan makanan yang sangat familiar semua dikalangan masyarakat. Hampir setiap orang yang tinggal di kota sudah biasa melihat atau mengkonsumsi mie instan.Bahan baku utama mi instan adalah tepung terigu, minyak goreng dan bumbu. untuk mi instan Indomie menggunakan tepung terigu Bogasari, minyak goreng bimoli dan bumbu yang di kirim dari pabrik bumbu di Jawa. Sementara untuk kemasannya menggunakan kemasan yang bersifat food grade artinya dinyatakan aman dan layak untuk digunakan sebagai pengemas makanan yang dikirim dari Cikupat.



Dalam proses produksinya, waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebungkus



mie



mulai



dari



proses pengolahan



tepung



sampai



pengepakan



membutuhkan waktu ± 15 menit. Berdasarkan hasil wawancara, dalam sehari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang berada di Makassar ini dapat memproduksi hingga 2.400.000 bungkus mie instan dengan waktu produksi 3 x 7 jam produksi dalam sehari. Banyaknya tenaga yang dipekerjakan dalam industri ini hingga tahun 2011 adalah sebanyak 600 pekerja yang dalam sehari bekerja selama 7 jam perhari. Bahan utama yang digunakan dalam proses produksi adalah tepung terigu dan minyak goreng. Tepung terigu adalah salah satu produk yang dihasilkan oleh PT Indofood yang berada diluar kota Makassar. Tepung yang berbahan dasar gandum di impor dari Australia, kemudian gandum tersebut diolah menjadi tepung terigu yang berkualitas tinggi. Begitu pula dengan minyak goreng merk Bimoli yang bahan bakunya berasal dari dalam negeri diproduksi dalam naungan industri yaitu PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Hasil produk ini dijadikan bagi PT Indofood itu sendiri untuk mengolahnya lebih lanjut untuk menghadilkan produk lain atau dapat langsung dipasarkan. Sebagai bahan tambahan dalam mie instan berupa bumbu tidak diproduksi langsung oleh PT Indofood yang ada dikawasan KIMA ini, tetapi bumbu-bumbu ini berasal dari PT Indofood yang berada di pulau Jawa. Alasan mengapa bumbu ini tidak diproduksi di wilayah Makassar, karena syarat untuk mendirikan satu industri yang mengolah bumbu dalam satu wilayah harus memiliki 5 pabrik yang memproduksi mie instan. Oleh karena itu bumbu mie instan berasal dari luar kota Makassar. Proses pembuatan mie di pabrik PT Indofood Tbk ternyata cukup sederhana. Ada tiga tahap penting dalam pembuatan mie instan sampai siap dipasarkan. Tahap yang pertama yaitu tahap pendahuluan, tahap pembuatan, dan tahap terakhir adalah penyimpanan. 1.



Tahap pendahuluan yaitu melakukan quality control yaitu dengan menyeleksi bahan-bahan yang sesuai standar yang diinginkan oleh produsen contohnya terigu. Tujuan dari proses ini adalah agar produk yang dihasilkan berkualitas dan tahan lama. Bahan yang tidak memenuhi standar dikembalikan pada pihak produsen bahan.



2.



Tahap kedua dalam proses produksi adalah pembuatan mie. Tahapan ini terbagi menjadi enam peoses, yaitu:



a.



Mixingyaitu mencampur bahan baku dengan cairan formula yang diaduk menggunakan mesin pengaduk (mixer) hingga adonan tercampur rata dengan tingkat kekenyalan yang sesuai untuk dibentuk.



b.



Penggilingan yaitu membentuk adonan menjadi tipis. Penipisan adonan mie terdapat dalam tiga ukuran dengan ketebalan yang berbeda. Penipisan pertama adonan digiling dengan cukup tebal, penipisan kedua ukurannya sudah lebih tipis dari yang pertama, dan yang terakhir penggilingan adonan dengan ukuran yang tipis dengan ketebalan sekitar 2 milimeter.



c.



Slicing (pengirisan), penyisiran dan penggelombangan yaitu adonan mie yang sudah digiling tipis, diiris menjadi 8 bagian sesuai ukuran kemudian adonen mie masuk kemesin yang didalamnya terdapat alat seperti sisir yang membelah adonan menjadia bagian-bagian yang panjang dan bergelombang. Sampai pada tahap ini beluma ada limbah yang dihasilkan.



Gambar. ProsesPenggilingan Sampai Pengukusan d.



Pengukusan. Adonan mie yang telah bebrntuk panjang dan bergelombang digiring ke dalam mesin steambox (pengukusan). Pada tahap ini dihasilkan limbah berupa uap panas dan sedikit air yang terkadang menetes dari dalam mesin. Gambar 2. Proses Pengukusan Dengan Steambox



e.



Cutting (pemotongan) dan pelipatan yaitu mie yang telah dikukus tadi dipotong dengan ukuran panjang yang telah diatur kemudian mie dilipat dua sehingga berbentuk persegi panjang berlapis. Gambar 3. Proses Cutting



f.



Friying (penggorengan) mie ditransport ke dalam mesin yang berisi minyak goreng. Mesin penggorengan ini bentuknya tertutup. Proses ini menghasiulkan limbah berupa sisa minyak. Pengolahn sisa minyak adalah dengan menggunakannya kembali dengan cara penambahan dengan minyak baru dan bahan kimia berupa TBH untuk menjaga kadar asam basa dan lemak minyak serta tidak menimbulkan ketengikan. Proses penggunaan kembali minyak oleh pihak produsen disebut sirkulasi minyak sehingga tidak terdapat limbah sisa minyak yang dibuang.



Gambar 4. Mie Ditranspot Ke Penggorengan g.



Cooling (pendinginan) yaitu proses dimana mie yang telah digoreng dengan suhu tinggi didinginkan menggunakan mesin pendingin agar mie tidak perlu waktu yang lama untuk didiamkan sebelum dibungkus karena suhunya telah disesuiakan dengan mesin ini. Limbah yang dihasilkan dapat berupa limbah cair hasil pendinginan.



h.



Wrapping Dan Packing Setelah dilakukan proses cooling, mie akan di wrapping dan packing.Wrapping merupakan pembungkusan mie dengan kemasan yang sesuai dengan mie yang telah dibuat. Kemudian mie yang telah dikemas diberi kode produksi dan tanggal kadarluarsa mie.Pada packing mie yang telah terkemas dan diberi kode produksi, kemudian ditumpuk pada karton kemasan sejumlah yang telah ditentukan, kemudian mie diberi lakban. Tujuan dari pemberian kemasan adalah untuk melindungi produk dari kotoran, debu dan penggangu lainnya yang dapat menurunkan kualitas mie.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengemasan adalah kode produksi, mutu karton, kondisi pengeleman, berat rata-rata dan cemaran. Adapun limbah yang dihasilkan berupa sisa kardus dan juga dihasilkan mie yang hancur rusak (HP).



3.



Tahap terakhir setelah pengemasan yaitu tahap penyimpanan. Mie yang telah terbungkus rapi ditranport ke salah satu bagian pabrik kemudian dengan menggunakan tenaga manusia kardus yang berisi mie ini disusun diatas mesin bermotor pengangkiu barang yang kemudian akan dibawa ke gudang yang telah diatur sirkulasinya. Sistem penyimpanan dan pengeluaran yaitufirst in first out yaitu barang yang duluan masuk digudang penyimpanan itu yang didahulukan untuk dipasarkan.



Gambar 5. Proses Tranport Mie Sebelum Penyimapan Masakadaluarsamieyaitu



8



bulankedepanmulaidarihariproduksi sampai



ke



konsumendengantidakmenggunakanbahanpengawet.Salah satu alasan mengapa proses produksi harus higienis dan menggunakan bahan yang berkualitas adalah untuk menjaga mie agar awet selama 8 bulan setelah tanggal produksi. Untuk pemasaran. Mie yang telah disimpan diangkut ke truk untuk didistribusikan dengan tetap menjaga kualitas mie yang akan dibawa. Salaha satu upaya untuk menjaga agar mie tidak cepat rusak yaitu dengan menutupkan plastik dan terpal pada belakang truk agar panas maupun hujan tidak mempengaruhi mie. Sebagianbesar



proses



dilakukan



dengan



mesin.



Untuk



menghindari



kontaminasi bakteri pada produk, parakaryawannya menggunakan pakaian khusus yang hanyadigunakanketikaberadadalampabrikdilengkapidenganpelindungkepaladan masker serta diwajibkan mencucitangan dengan menggunakan desinfektan seperti alcohol sebelum mulai bekerja. Proses pengolahan mi instan telah memperoleh sertifikat halal dari LP POM MUI (Lembaga Penelitian Pemeriksaan Obat dan Makanan



Majelis



2000.Berbagai



Ulama



sertifikat



Indonesia)



yang



telah



dantelahmemilikisertifikat diperoleh



industri



ISO



pengolahan



9001: indomie



mencerminkan betapa PT Indofood selalu berusaha menjamin bahwa mutu setiap bungkus mi instan indomie aman dan layak dikonsumsi. Limbah PT IndofoofSuksesMkamurTbk Untukpengolahanlimbahpadat dapatkandaripenjelasanbapakIswanto,



yang selama



proses



produksi



kami mi



instan



PT



Indofood banyaklimbah yang dihasilkan. Untuklimbahpadat, selain karton yang dihasilkan darisisa produksi.Untuk mengolahnya, pihak Indofood mengatasinya dengan pemanfaatan sisa karton yang sudah tidak digunakanlagi, atau dengan mengubahnya



menjadi



uang



(menjualnya). Sealin



itu dihasilkan



juga



limbah



padatdarisisa-sisaproduksi mi (mi rusak). Hal initerjadikarena ada kesalahan dari system produksinya. Mie yang telah rusak karena hancur dan pecah dijadikan pakan ternak. Untuk limbah cair, menurut penjelasan bapak Iswanto, untuk PT Indofood belum memiliki system pengolahan sendiri, tapi memanfaatkan System Waste Water Treatment Plant yang akan diolah pada satu tempat sehinnga limbahnya dialirkan melaui pipa.



Sedangkanuntuk emeisi gas



yang



dihasilkan,



pihak



Indofood



jugabelummemiliki sistem pengolahanuntukemisi gas. Akan tetapi, tetap dilakukan pengontrolan kadar limbah tiap 3 - 6 sekali.



BAB IV PENUTUP



A. Kesimpulan 1.



Proses produksi mie instan dari PT Indofood dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap pemeriksaan kualitas bahan, tahap pembuatan mie dan tahap penyimpanan. Tahapan



pembuatan



mie



yaitu



mixing,



Penggilingan, Slicing (pengirisan),



Pengukusan,Cutting(pemotongan)



dan



Pelipatan, Friying (penggorengan), Cooling (pendinginan) dan Wrapping Dan Packing 2.



Jenis limbah yang dihasilkan oleh PT Indofood ada 3 jenis yaitu libah padat berupa sisa kardus dan mie yang rusak, limbah gas berupa emisi dari proses produksi dan limbah cair yang berasal dari kegiatan produksi dan non produksi (WC).



B.



Saran



1.



Selama proses produksi mie instan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk seharusnya dilakukan pengawasan untuk menghindari kesalahan saat produksi.



http://idhe-blok.blogspot.com/2011/10/laporan-kunjungan-lapanganmahasiswa.html



Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water). [1] Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.



Pengolahan limbah[sunting | sunting sumber]



Beberapa faktor yang memengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah, kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi: 1. pengolahan menurut tingkatan perlakuan 2. pengolahan menurut karakteristik limbah Untuk mengatasi berbagai limbah dan air limpasan (hujan), maka suatu kawasan permukiman membutuhkan berbagai jenis layanan sanitasi. Layanan sanitasi ini tidak dapat selalu diartikan sebagai bentuk jasa layanan yang disediakan pihak lain. Ada juga layanan sanitasi yang harus disediakan sendiri oleh masyarakat, khususnya pemilik atau penghuni rumah, seperti jambanmisalnya. 1. Layanan air limbah domestik: pelayanan sanitasi untuk menangani limbah Air kakus. 2. Jamban yang layak harus memiliki akses air bersih yang cukup dan tersambung ke unit penanganan air kakus yang benar. Apabila jamban pribadi tidak ada, maka masyarakat perlu memiliki akses ke jamban bersama atau MCK.[1] 3. Layanan persampahan. Layanan ini diawali dengan pewadahan sampah dan pengumpulan sampah. Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan gerobak atau truk sampah. Layanan sampah juga harus dilengkapi dengan tempat pembuangan sementara (TPS), tempat pembuangan akhir (TPA), atau fasilitas pengolahan sampah lainnya. Di beberapa wilayah pemukiman, layanan untuk mengatasi sampah dikembangkan secara kolektif oleh masyarakat. Beberapa ada yang melakukan upaya kolektif lebih lanjut dengan memasukkan upaya pengkomposan dan pengumpulan bahan layak daur-ulang.



4. Layanan drainase lingkungan adalah penanganan limpasan air hujan menggunakan saluran drainase (selokan) yang akan menampung limpasan air tersebut dan mengalirkannya ke badan air penerima. Dimensi saluran drainase harus cukup besar agar dapat menampung limpasan air hujan dari wilayah yang dilayaninya. Saluran drainase harus memiliki kemiringan yang cukup dan terbebas dari sampah. 5. Penyediaan air bersih dalam sebuah pemukiman perlu tersedia secara berkelanjutan dalam jumlah yang cukup, karena air bersih memang sangat berguna di masyarakat Karakteristik limbah[sunting | sunting sumber]



1. Berukuran mikro 2. Dinamis 3. Berdampak luas (penyebarannya) 4. Berdampak jangka panjang (antar generasi) Limbah industri[sunting | sunting sumber] Berdasarkan karakteristiknya limbah industri dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu:



1. Limbah cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen pencemaran air pada umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan organik dan bahan buangan anorganik 2. Limbah padat 3. Limbah gas dan partikel Proses Pencemaran Udara Semua spesies kimia yang dimasukkan atau masuk ke atmosfer yang “bersih” disebut kontaminan. Kontaminan pada konsentrasi yang cukup tinggi dapat mengakibatkan efek negatif terhadap penerima (receptor), bila ini terjadi, kontaminan disebut cemaran (pollutant).Cemaran udara diklasifihasikan menjadi 2 kategori menurut cara cemaran masuk atau dimasukkan ke atmosfer yaitu: cemaran primer dan cemaran sekunder. Cemaran primer adalah cemaran yang diemisikan secara langsung dari sumber cemaran. Cemaran sekunder adalah cemaran yang terbentuk oleh proses kimia di atmosfer. Sumber cemaran dari aktivitas manusia (antropogenik) adalah setiap kendaraan bermotor, fasilitas, pabrik, instalasi atau aktivitas yang mengemisikan cemaran udara primer ke atmosfer. Ada 2 kategori sumber antropogenik yaitu: sumber tetap (stationery source) seperti: pembangkit energi listrik dengan bakar fosil, pabrik, rumah tangga, jasa, dan lain-lain dan sumber bergerak (mobile source) seperti: truk, bus, pesawat terbang, dan kereta api. Lima cemaran primer yang secara total memberikan sumbangan lebih dari 90% pencemaran udara global adalah: a. Karbon monoksida (CO), b. Nitrogen oksida (Nox),



c. Hidrokarbon (HC), d. Sulfur oksida (SOx) e. Partikulat. Selain cemaran primer terdapat cemaran sekunder yaitu cemaran yang memberikan dampak sekunder terhadap komponen lingkungan ataupun cemaran yang dihasilkan akibat transformasi cemaran primer menjadi bentuk cemaran yang berbeda. Ada beberapa cemaran sekunder yang dapat mengakibatkan dampak penting baik lokal,regional maupun global yaitu: a. CO2 (karbon monoksida), b. Cemaran asbut (asap kabut) atau smog (smoke fog), c. Hujan asam, d. CFC (Chloro-Fluoro-Carbon/Freon), e. CH4 (metana).



Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)[sunting | sunting sumber] Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat. Di antara berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3). Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahanbahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.



Macam Limbah Beracun[sunting | sunting sumber] 



Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan.







Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu lama.







Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.







Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut.







Limbah penyebab infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi.







Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.



Pengelolaan Limbah B3 adalah rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan penimbunan limbah B3. Pengelolaan Limbah B3 ini bertujuan untuk mencegah,



menanggulangi pencemaran dan kerusakan lingkungan, memulihkan kualitas lingkungan tercemar, dan meningkatkan kemampuan dan fungsi kualitas lingkungan



http://id.wikipedia.org/wiki/Limbah A.



Pengertian Limbah Limbah adalah bahan buangan tidak terpakai yang berdampak negatif terhadap masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Limbah adalah sisa produksi, baik dari alam maupun hasil dari kegiatan manusia. Beberapa pengertian tentang limbah : 1. Berdasarkan kepurusan Menperindag RI No. 231/MPP/Kep/7/1997 Pasal I tentang prosedur impor limbah, menyatakan bahwa Limbah adalah bahan/barang sisa atau bekas dari suatu kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah berubah dari aslinya. 2. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999 Limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia. B. Karakteristik Limbah Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Limbah yang mempunyai karakteristik secara umum sebagai berikut : 1. Berukuran mikro 2. Dinamis 3. Penyebarannya berdampak luas 4. Berdampak jangka panjang (antargenerasi) Kualitas limbah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah sebagai berikut : 1. Volume limbah, banyak sedikitnya limbah memengaruhi kualitas limbah. 2. Kandungan limbah, kualitas limbah dipengaruhi oleh kandungan bahan pencemar. 3. Frekuensi pembuangan limbah, pembuangan limbah dengan frekuensi yang sering akan menimbulkan masalah. 1. Karakteristik fisik a. Zat padat b. Bau c. Suhu d. Warna e. Kekeruhan



2. Karakteristik kimia a. Bahan organik b. BOD (Biologycal Oxygen Demand) c. DO (Dessolved Oxygen) d. COD (Chemicial Oxygen Demand) e. pH (Puissance d'Hydrogen Scale) f. Logam berat 3. Karakteristik biologi Karakteristik biologi digunakan untuk mengukur kualitas air terutama air yang dikonsumsi sebagai air minum dan air bersih. C. Jenis-jenis Limbah 1. Pengelompokan Limbah Berdasarkan Sumbernya a. Limbah domestik (rumah tangga) Limbah domestik adalah limbah yang berasal dari kegiatan pemukiman penduduk (rumah tangga) dan kegiatan usaha seperti pasar, restoran, dan gedung perkantoran. b. Limbah industri Limbah industri merupakan sisa atau buangan dari hasil proses industri. c. Limbah pertanian Limbah pertanian berasal dari daerah atau kegiatan pertanian maupun perkebunan. d. Limbah pertambangan Limbah pertambangan berasal dari kegiatan pertambangan. Jenis limbah yang dihasilkan terutama berupa material tambang, seperti logam dan batuan. e. Limbah pariwisata Kegiatan wisata menimbulkan limbah yang berasal dari sarana transportasi yang membuang limbahnya ke udara, dan adanya tumpahan minyak dan oli yang dibuang oleh kapal atau perahu motor di daerah wisata bahari. f. Limbah medis Limbah yang bersal dari dunia kesehatan atau libah medis mirip dengan sampah domestik pada umumnya. Obat-obatan dan beberapa zat kimia adalah contoh limbah medis. 2. Pengelompokan Limbab Berdasarkan Jenis Senyawanya a. Limbah organik Limbah organik merupakan limbah yang berasal dari makhluk hidup



(alami) dan sifatnya mudah membusuk/terurai. b. Limabah anorganik Limbah anorganik merupakan segala jenis limbah yang tidak dapat atau sulit terurai/busuk secara alami oleh mikroorganisme pengurai. c. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) 1) Pengertian Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah kelompok limbah yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan, membahayakan lingkungan, kesehatan dan kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. a) Definisi limbah B3 menurut BAPEDAL (1995) Limbah B3 adalah setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity. dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya tidak langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia. b) Definisi limbah B3 menurut Peraturan Pemerintah RI NO. 18 Tahun 1999 B3 adalah semua bahan/senyawa baik padat, cair ataupun gasyang mempunya potensi merusak terhadap kesehatan manusia serta lingkungan akibat sifat-sifat yang dimiliki senyawa tersebut. 2) Sifat limbah B3 Dalam UU No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, dikenal sampah spesifik, yaitu sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) mengandung satu atau lebih senyawa berikut ini : - Mudah meledak (explosive) - Pengoksidasi (oxidizing) - Beracun (moderately toxic) - Berbahaya (harmful) - Korosif (corrosive) - Bersifat mengiritasi (irritant) - dll 3) Macam - macam limbah B3 Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dikelompokkan menjadi : a) Primary sludge b) Chemicial sludge c) Excess actived sludge d) Digested sludge



Berdasarkan karakteristiknya tersebut, limbah B3 dapat dikelompokkan sebagai berikut : a) Limbah mudah meledak b) Limbah mudah terbakar c) Limbah reaktif d) Limbah beracun e) Limbah yang menyebabkan infeksi f) Limbah yang bersifat korosif 4) Senyawa B3 Contoh limbah B3 antara lain logam berat seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, dan Zn serta zat kimia seperti pestisida, sianida, sulfida, fenol, dan lain sebagainya. 5) Limbah B3 dalam rumah tangga Contoh produk limbah rumah tangga berpotensi B3, yaitu sebagai berikut : a) Dapur : pembersih lantai, kompor gas, pembersih kaca, plastik, racun tikus, dan bubuk pembersih. b) Tempat cucian : pembersih, detergen, pembersih lantai, bahan pencelup, dan pembuka sumbat saluran air kotor. c) Kamar mandi : aerosol, disifektan, hair spray, pewarna rambut, pembersih toilet, dan medicated shampoo. d) Kamar tidur : kamper, obat anti nyamuk, baterai, cat kuku, dan pembersih. e) Garasi dan gudang : oli dan aki mobil, minyak rem, catwax, pembesih karburator, cat dan tiner, lem, pembunuh tikus, semir sepatu, dan genteng asbes. f) Ruang tamu : pembersih karpet, pembersih lantai, pembersih perabotan, pembersih kaca, pengharum ruangan. g) Taman : pupuk dan insektisida. h) Ruang makan : bumbu dan obat. 3. Pengelompokan Limbah Berdasarkan Wujudnya a. Limbah padat Limbah padat atau bisa disebut sampah merupakan limbah yang terbanyak di lingkungan. Istilah sampah diberikan kepada barang-barang atau bahan-bahan buangan rumah tangga atau pabrik yang tidak digunakan lagi atau tidak terpakai dalam bentuk padat. b. Limbah cair Menurut PP No. 82 Tahun 2001, limbah cair adalah sisa dari suatu hasil



usaha atau kegiatan yang berwujud cair. Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan berdasarkan sifatnya, yaitu fisika dan sifat agregat, parameter logam, anorganik nonmetalik, organik agregat, dan mikroorganisme. c. Limbah gas Jenis limbah gas yang berada di udara terdiri dari bermacam-macam senyawa kimia. Misalnya, karbon monoksida (CO), karbon dioksida, nitrogen oksida, sulfur dioksida, asam klorida (HCl), amonia, metan, klorin. 4. Baku Mutu Lingkungan Baku mutu lingkungan adalah ambang batas atau batas kadar maksimum suatu zat atau komponen yang diperbolehkan berada di lingkungan agar tidak menimbulkan dampak negatif. Baku mutu lingkungan mencakup baku mutu limbah padat, baku mutu air laut, baku mutu emisi, baku mutu limbah cair, dan baku mutu air pada sumber air. Baca artikel selanjutnya : Pemanfaatan, Pengolahan Dan Pengelolaan Limbah Sekian artikel mengenai Pengertian, Karakteristik, Dan Jenis-Jenis Limbah. Kurang lebihnya mohon maaf. Semoga Bermanfaat... Referensi : Kharisma SMK



http://blogspot--id.blogspot.com/2013/10/pengertian-karateristik-danjenis-jenis.html



Pengertian, Definisi, Macam, Jenis dan Penggolongan Industri di Indonesia - Perekonomian Bisnis Oleh godam64 pada 31 Mei 2006 | 04:01



A.



Definisi dan pengertian industri Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. B. Jenis / macam-macam industri berdasarkan tempat bahan baku 1. Industri ekstraktif Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar. - Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain. 2. Industri nonekstaktif Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar. 3. Industri fasilitatif Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya. - Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya. C. Golongan / macam industri berdasarkan besar kecil modal



1. Industri padat modal adalah industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya 2. Industri padat karya adalah industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya. D. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya = berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986 = 1. Industri kimia dasar contohnya seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb 2. Industri mesin dan logam dasar misalnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll 3. Industri kecil Contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah, dll 4. Aneka industri misal seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-lain. E. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan jumlah tenaga kerja 1. Industri rumah tangga Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang. 2. Industri kecil Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang. 3. Industri sedang atau industri menengah Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang. 4. Industri besar Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih. F. Pembagian / penggolongan industri berdasakan pemilihan lokasi 1. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry) Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik. 2. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man power oriented industry) Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien. 3. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry) Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar. G. Macam-macam / jenis industri berdasarkan produktifitas perorangan 1. Industri primer adalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya. 2. Industri sekunder industri sekunder adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali. Misalnya adalah pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya. 3. Industri tersier Adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa. Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.



http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-definisi-macam-jenisdan-penggolongan-industri-di-indonesia-perekonomian-bisnis.html



Industri Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas



Belum Diperiksa



Ekonomi



Ekonomi menurut kawasan [tampilkan]



Kategori umum



Ekonomi mikro · Ekonomi makro Sejarah pemikiran ekonomi Metodologi · Pendekatan heterodoks



Bidang dan subbidang



Behavioral · Budaya · Evolusi Pertumbuhan · Pengembangan · Sejarah Internasional · Sistem ekonomi Keuangan dan Ekonomi keuangan Masyarakat dan Ekonomi kesejahteraan Kesehatan · Buruh · Manajerial Bisnis Informasi · Informasi · Game theory Organisasi Industri · Hukum Pertanian · Sumber daya alam Lingkungan · Ekologis Kota · Pedesaan · Kawasan Peta ekonomi



Teknik



Matematika · Ekonometrika Eksperimental · Neraca nasional



Daftar



Jurnal · Publikasi Kategori · Topik · Ekonom Ideologi ekonomi [tampilkan] Perekonomian: Konsep dan Sejarah Portal Bisnis dan ekonomi Kotak ini:







lihat







bicara







sunting



Industri adalah bidang matahati buka telingah yang menggunakan ketrampilan dan ketekunan kerja (bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik.



Daftar isi



[sembunyikan]







1 Sejarah







2 Cabang-cabang industri







3 Klasifikasi







4 Referensi







5 Lihat pula



Sejarah[sunting | sunting sumber]



Industri berawal dari pekerjaan tukang atau juru. Sesudah mata pencaharian hidup berpindah-pindah sebagai pemetik hasil bumi, pemburu dan nelayan di zaman purba, manusia tinggal menetap, membangun rumah dan mengolah tanah dengan bertani dan berkebun serta beternak. Kebutuhan mereka berkembang misalnya untuk mendapatkan alat pemetik hasil bumi, alat berburu, alat menangkap ikan, alat bertani, berkebun, alat untuk menambang sesuatu, bahkan alat untuk berperang serta alat-alat rumah tangga. Para tukang dan juru timbul sebagai sumber alat-alat dan barang-barang yang diperlukan itu. Dari situ mulailah berkembang kerajinan dan pertukangan yang menghasilkan barang-barang kebutuhan. Untuk menjadi pengrajin dan tukang yang baik diadakan pola pendidikan magang, dan untuk menjaga mutu hasil kerajinan dan pertukangan di Eropa dibentuk berbagai gilda (perhimpunan tukang dan juru sebagai cikal bakal berbagai asosiasi sekarang). Pertambangan besi dan baja mengalami kemajuan pesat pada abad pertengahan. Selanjutnya pertambangan bahan bakar seperti batubara, minyak bumi dan gas maju pesat pula. Kedua hal itu memacu kemajuan teknologi permesinan, dimulai dengan penemuan mesin uap yang selanjutnya membuka jalan pada pembuatan dan perdagangan barang secara besar-besaran dan massal pada akhir abad 18 dan awal abad 19. Mulanya timbul pabrik-pabrik tekstil (Lille dan Manchester) dan kereta api, lalu industri baja (Essen) dan galangan kapal, pabrik mobil (Detroit), pabrik alumunium. Dari kebutuhan akan pewarnaan dalam pabrik-pabrik tekstil berkembang industri kimia dan farmasi. Terjadilah Revolusi Industri. Sejak itu gelombang industrialisasi berupa pendirian pabrik-pabrik produksi barang secara massal, pemanfaatan tenaga buruh, dengan cepat melanda seluruh dunia, berbenturan dengan upaya tradisional di bidang pertanian (agrikultur). Sejak itu timbul berbagai penggolongan ragam industri.



Cabang-cabang industri[sunting | sunting sumber] Berikut adalah berbagai industri yang ada di Indonesia: 



Makanan dan minuman







Tembakau







Tekstil







Pakaian jadi







Kulit dan barang dari kulit







Kayu, barang dari kayu, dan anyaman







Kertas dan barang dari kertas







Penerbitan, percetakan, dan reproduksi







Batu bara, minyak dan gas bumi, dan bahan bakar dari nuklir







Kimia dan barang-barang dari bahan kimia







Karet dan barang-barang dari plastik







Barang galian bukan logam







Logam dasar







Barang-barang dari logam dan peralatannya







Mesin dan perlengkapannya







Peralatan kantor, akuntansi, dan pengolahan data







Mesin listrik lainnya dan perlengkapannya







Radio, televisi, dan peralatan komunikasi







Peralatan kedokteran, alat ukur, navigasi, optik, dan jam







Kendaraan bermotor







Alat angkutan lainnya







Furniture dan industri pengolahan lainnya



Klasifikasi[sunting | sunting sumber] Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Indonesia No.19/M/I/1986, industri dibedakan menjadi: 1. Industri kimia dasar: misalnya industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb 2. Industri mesin dan logam dasar: misalnya industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll



3. Industri kecil: industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah, dll 4. Aneka industri: industri pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-lain.



Referensi[sunting | sunting sumber] 1. Alvin Toffler, 1971, Future Shock. Bantam Books. 2. Alvin Toffler, 1980, The Third Wave. William Morrow and Companies. 3. BPS, Nilai Tambah Menurut Sub Sektor 2001-2008 (Statistik Industri)



http://id.wikipedia.org/wiki/Industri



Istilah industri sering diidentikkan dengan semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah barang mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dari definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur (manufacturing). Padahal, pengertian industri sangatlah luas, yaitu menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial. Karena merupakan kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk tiap negara atau daerah. Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan perindustrian di suatu negara atau daerah, makin banyak jumlah dan macam industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut. Cara penggolongan atau pengklasifikasian industri pun berbeda-beda. Tetapi pada dasarnya, pengklasifikasian industri didasarkan pada kriteria yaitu berdasarkan bahan baku, tenaga kerja, pangsa pasar, modal, atau jenis teknologi yang digunakan. Selain faktor-faktor tersebut, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara juga turut menentukan keanekaragaman industri negara tersebut, semakin besar dan kompleks kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi, maka semakin beranekaragam jenis industrinya. Adapun klasifikasi industri berdasarkan kriteria masing-masing, adalah sebagai berikut. 1. Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku Tiap-tiap industri membutuhkan bahan baku yang berbeda, tergantung pada apa yang akan dihasilkan dari proses industri tersebut. Berdasarkan bahan baku yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam. Misalnya: industri hasil pertanian, industri hasil perikanan, dan industri hasil kehutanan. b. Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasilhasil industri lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri pemintalan, dan industri kain. c. Industri fasilitatif atau disebut juga industri tertier. Kegiatan industrinya adalah dengan menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya: perbankan, perdagangan, angkutan, dan pariwisata. 2. Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari empat orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota keluarga, dan pemilik atau pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau anggota keluarganya. Misalnya: industri anyaman, industri kerajinan, industri tempe/ tahu, dan industri makanan ringan. b. Industri kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5 sampai 19 orang, Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relative kecil, tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara. Misalnya: industri genteng, industri batubata, dan industri pengolahan rotan. c. Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20 sampai 99 orang. Ciri industri sedang adalah memiliki modal yang cukup besar, tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan memiliki kemapuan manajerial tertentu. Misalnya: industri konveksi, industri bordir, dan industri keramik. d. Industri besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang. Ciri industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun secara kolektif dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan



perusahaan dipilih melalui uji kemapuan dan kelayakan (fit and profer test). Misalnya: industri tekstil, industri mobil, industri besi baja, dan industri pesawat terbang. 3. Klasifikasi industri berdasarkan produksi yang dihasilkan Berdasarkan produksi yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang tidak perlu pengolahan lebih lanjut. Barang atau benda yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati atau digunakan secara langsung. Misalnya: industri anyaman, industri konveksi, industri makanan dan minuman. b. Industri sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati atau digunakan. Misalnya: industri pemintalan benang, industri ban, industri baja, dan industri tekstil. c. Industri tertier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang atau benda yang dapat dinikmati atau digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung, melainkan berupa jasa layanan yang dapat mempermudah atau membantu kebutuhan masyarakat. Misalnya: industri angkutan, industri perbankan, industri perdagangan, dan industri pariwisata. 4. Klasifikasi industri berdasarkan bahan mentah Berdasarkan bahan mentah yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri pertanian, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang diperoleh dari hasil kegiatan pertanian. Misalnya: industri minyak goreng, Industri gula, industri kopi, industri teh, dan industri makanan. b. Industri pertambangan, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang berasal dari hasil pertambangan. Misalnya: industri semen, industri baja, industri BBM (bahan bakar minyak bumi), dan industri serat sintetis. c. Industri jasa, yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang dapat mempermudah dan meringankan beban masyarakat tetapi menguntungkan. Misalnya: industri perbankan, industri perdagangan, industri pariwisata, industri transportasi, industri seni dan hiburan. 5. Klasifikasi industri berdasarkan lokasi unit usaha Keberadaan suatu industri sangat menentukan sasaran atau tujuan kegiatan industri. Berdasarkan pada lokasi unit usahanya, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri berorientasi pada pasar (market oriented industry), yaitu industri yang didirikan mendekati daerah persebaran konsumen. b. Industri berorientasi pada tenaga kerja (employment oriented industry), yaitu industri yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk, terutama daerah yang memiliki banyak angkatan kerja tetapi kurang pendidikannya. c. Industri berorientasi pada pengolahan (supply oriented industry), yaitu industri yang didirikan dekat atau ditempat pengolahan. Misalnya: industri semen di Palimanan Cirebon (dekat dengan batu gamping), industri pupuk diPalembang (dekat dengan sumber pospat dan amoniak), dan industri BBM di Balongan Indramayu (dekat dengan kilang minyak). d. Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan di tempat tersedianya bahan baku. Misalnya: industri konveksi berdekatan dengan industri tekstil, industri pengalengan ikan berdekatan dengan pelabuhan laut, dan industri gula berdekatan lahan tebu. e. Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose industry), yaitu industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas. Industri ini dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan di mana saja. Misalnya: industri elektronik, industri otomotif, dan industri transportasi. 6. Klasifikasi industri berdasarkan proses produksi Berdasarkan proses produksi, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri alumunium, industri pemintalan, dan industri baja. b. Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen. Misalnya: industri pesawat terbang, industri konveksi, industri otomotif, dan industri meubeler. 7. Klasifikasi industri berdasarkan barang yang dihasilkan Berdasarkan barang yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri berat, yaitu industri yang menghasilkan mesin-mesin atau alat produksi lainnya. Misalnya: industri alat-alat berat, industri mesin, dan industri percetakan. b. Industri ringan, yaitu industri yang menghasilkan barang siap pakai untuk dikonsumsi. Misalnya: industri obat-obatan, industri makanan, dan industri minuman. 8. Klasifikasi industri berdasarkan modal yang digunakan Berdasarkan modal yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN), yaitu industri yang memperoleh dukungan modal dari pemerintah atau pengusaha nasional (dalam negeri). Misalnya: industri kerajinan, industri pariwisata, dan industri makanan dan minuman. b. Industri dengan penanaman modal asing (PMA), yaitu industri yang modalnya berasal dari penanaman modal asing. Misalnya: industri komunikasi, industri perminyakan, dan industri pertambangan.



c. Industri dengan modal patungan (join venture), yaitu industri yang modalnya berasal dari hasil kerja sama antara PMDN dan PMA. Misalnya: industri otomotif, industri transportasi, dan industri kertas. 9. Klasifikasi industri berdasarkan subjek pengelola Berdasarkan subjek pengelolanya, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik rakyat, misalnya: industri meubeler, industri makanan ringan, dan industri kerajinan. b. Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik Negara yang dikenal dengan istilah BUMN, misalnya: industri kertas, industri pupuk, industri baja, industri pertambangan, industri perminyakan, dan industri transportasi. 10. Klasifikasi industri berdasarkan cara pengorganisasian Cara pengorganisasian suatu industri dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti: modal, tenaga kerja, produk yang dihasilkan, dan pemasarannya. Berdasarkan cara pengorganisasianya, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri kecil, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relatif kecil, teknologi sederhana, pekerjanya kurang dari 10 orang biasanya dari kalangan keluarga, produknya masih sederhana, dan lokasi pemasarannya masih terbatas (berskala lokal). Misalnya: industri kerajinan dan industri makanan ringan. b. Industri menengah, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relative besar, teknologi cukup maju tetapi masih terbatas, pekerja antara 10-200 orang, tenaga kerja tidak tetap, dan lokasi pemasarannya relative lebih luas (berskala regional). Misalnya: industri bordir, industri sepatu, dan industri mainan anak-anak. c. Industri besar, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal sangat besar, teknologi canggih dan modern, organisasi teratur, tenaga kerja dalam jumlah banyak dan terampil, pemasarannya berskala nasional atau internasional. Misalnya: industri barang-barang elektronik, industri otomotif, industri transportasi, dan industri persenjataan.



11. Klasifikasi industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Selain pengklasifikasian industri tersebut di atas, ada juga pengklasifikasian industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 19/M/ I/1986 yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Adapun pengklasifikasiannya adalah sebagai berikut: a. Industri Kimia Dasar (IKD) Industri Kimia Dasar merupakan industri yang memerlukan: modal yang besar, keahlian yang tinggi, dan menerapkan teknologi maju. Adapun industri yang termasuk kelompok IKD adalah sebagai berikut: 1) Industri kimia organik, misalnya: industri bahan peledak dan industri bahan kimia tekstil. 2) Industri kimia anorganik, misalnya: industri semen, industri asam sulfat, dan industri kaca. 3) Industri agrokimia, misalnya: industri pupuk kimia dan industri pestisida. 4) Industri selulosa dan karet, misalnya: industri kertas, industri pulp, dan industri ban. b. Industri Mesin Logam Dasar dan Elektronika (IMELDE) Industri ini merupakan industri yang mengolah bahan mentah logam menjadi mesin-mesin berat atau rekayasa mesin dan perakitan. Adapun yang termasuk industri ini adalah sebagai berikut: 1) Industri mesin dan perakitan alat-alat pertanian, misalnya: mesin traktor, mesin hueler, dan mesin pompa. 2) Industri alat-alat berat/konstruksi, misalnya: mesin pemecah batu, buldozer, excavator, dan motor grader. 3) Industri mesin perkakas, misalnya: mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji, dan mesin pres. 4) Industri elektronika, misalnya: radio, televisi, dan komputer. 5) Industri mesin listrik, misalnya: transformator tenaga dan generator. 6) Industri keretaapi, misalnya: lokomotif dan gerbong.



7) Industri kendaraan bermotor (otomotif), misalnya: mobil, motor, dan suku cadang kendaraan bermotor. 8) Industri pesawat, misalnya: pesawat terbang dan helikopter. 9) Industri logam dan produk dasar, misalnya: industri besi baja, industri alumunium, dan industri tembaga. 10) Industri perkapalan, misalnya: pembuatan kapal dan reparasi kapal. 11) Industri mesin dan peralatan pabrik, misalnya: mesin produksi, peralatan pabrik, the blower, dan kontruksi. c. Aneka Industri (AI) Industri ini merupakan industri yang tujuannya menghasilkan bermacammacam barang kebutuhan hidup sehari-hari. Adapun yang termasuk industri ini adalah sebagai berikut: 1) Industri tekstil, misalnya: benang, kain, dan pakaian jadi. 2) Industri alat listrik dan logam, misalnya: kipas angin, lemari es, dan mesin jahit, televisi, dan radio. 3) Industri kimia, misalnya: sabun, pasta gigi, sampho, tinta, plastik, obatobatan, dan pipa. 4) Industri pangan, misalnya: minyak goreng, terigu, gula, teh, kopi, garam dan makanan kemasan. 5) Industri bahan bangunan dan umum, misalnya: kayu gergajian, kayu lapis, dan marmer. d. Industri Kecil (IK) Industri ini merupakan industri yang bergerak dengan jumlah pekerja sedikit, dan teknologi sederhana. Biasanya dinamakan industri rumah tangga, misalnya: industri kerajinan, industri alat-alat rumah tangga, dan perabotan dari tanah (gerabah). e. Industri pariwisata Industri ini merupakan industri yang menghasilkan nilai ekonomis dari kegiatan wisata. Bentuknya bisa berupa: wisata seni dan budaya (misalnya: pertunjukan seni dan budaya), wisata pendidikan (misalnya: peninggalan, arsitektur, alat-alat observasi alam, dan museum geologi), wisata alam (misalnya: pemandangan alam di pantai, pegunungan, perkebunan, dan kehutanan), dan wisata kota (misalnya: melihat pusat pemerintahan, pusat perbelanjaan, wilayah pertokoan, restoran, hotel, dan tempat hiburan). http://geografi-bumi.blogspot.com/2009/10/klasifikasi-industri.html



Jika orang berbicara tentang industri, mereka sering berfikir tentang pabrik yang mengambil bahan mentah dan menjadikannya suatu produk. Negara maju identik dengan sebuah negara yang perekonomiannya sebagian besar ditopang oleh kegiatan industri di negara tersebut. Semakin modern dan banyak aktivitas industrinya, semakin maju pula negara tersebut.



Berikut ini adalah pengertian dan definisi industri:



# BAMBANG UTOYO * Pengertian industri dalam arti sempit: Semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah barang mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi atau menjadi barang yang lebih tinggi kegunaannya. * Pengertian industri dalam arti luas: Industri merupakan semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan bersifat komersialuntuk memenuhi kebutuhan hidup.



# TIM GRASINDO Industri adalah segala macam pekerjaan yang menghasilkan uang # BADAN PUSAT STATISTIK Industri adala suatu unit (kesatuan) usaha yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa, terletak pada suatu bangunan atau lokasi tertentu dan mempunyai catatan administrasi tersendiri. # TEGUH S. PAMUDI Industri adalah sekelompok perusahaan yang menghasilkan produk yang dapat saling menggantikan satu sama lain # TRI KURNAWANGSIH & ANTO PRACOYO Industri adalah kumpulan dari firma-firma yang menghasilkan barang yang sama/sejenis yang terdapat dalam suatu pasar # HINSA SAHAAN Industri adalah bagian dari proses yang mengelola bahan mentah menjadi bahan baku atau bahan baku menjadi barang jadi sehingga menjadi barang yang bernilai bagi masyarakat # WIRASTUTI & DINI NATALIA Industri adalah kegiatan mengolah bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang emndatangkan keuntungan



http://carapedia.com/pengertian_definisi_industri_info2063.html



PENGERTIAN INDUSTRI Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Bahan mentah adalah semua bahan yang didapat dari sumber daya alam dan/atau yang diperoleh dari usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjut, misalnya kapas



untuk inddustri tekstil, batu kapur untuk industri semen, biji besi untuk industri besi dan baja. Bahan baku industri adalah bahan mentah yang diolah atau tidak diolah yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam industri, misalnya lembaran besi atau baja untuk industri pipa, kawat, konstruksi jembatan, seng, tiang telpon, benang adalah kapas yang telah dipintal untuk industri garmen (tekstil), minyak kelapa, bahan baku industri margarine. Barang setengah jadi adalah bahan mentah atau bahan baku yang telah mengalami satu atau beberapa tahap proses industri yang dapat diproses lebih lanjut menjadi barang jadi, misalnya kain dibuat untuk industri pakaian, kayu olahan untuk industri mebel dan kertas untuk barang-barang cetakan. Barang jadi adalah barang hasil industri yang sudah siap pakai untuk konsumsi akhir ataupun siap pakai sebagai alat produksi, misalnya industri pakaian, mebel, semen, dan bahan bakar. Rancang bangun industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan perencanaan pendirian industri/pabrik secara keseluruhan atau bagian-bagiannya. Perekayasaan industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan perancangan dan pembuatan mesin/peralatan pabrik dan peralatan industri lainnya. Pembangunan industri bertujuan untuk : 1. Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara adil dan merata dengan memanfaatkan dana, sumber daya alam, dan/atau hasil budidaya serta dengan memperhatikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup; 2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara bertahap, mengubah struktur perekonomian ke arah yang lebih baik, maju, sehat, dan lebih seimbang sebagai upaya untuk mewujudkan dasar yang lebih kuat dan lebih luas bagi pertumbuhan ekonomi pada umumnya, serta memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan industri pada khususnya; 3. Meningkatkan kemampuan dan penguasaan serta mendorong terciptanya teknologi yang tepat guna dan menumbuhkan kepercayaan terhadap kemampuan dunia usaha nasional; 4. Meningkatkan keikutsertaan masyarakat dan kemampuan golongan ekonomi lemah, termasuk pengrajin agar berperan secara aktif dalam pembangunan industri; 5. Memperluas dan memeratakan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan peranan koperasi industri; 6. Meningkatkan penerimaan devisa melalui peningkatan ekspor hasil produksi nasional yang bermutu, disamping penghematan devisa melalui pengutamaan pemakaian hasil produksi dalam negeri, guna mengurangi ketergantungan kepada luar negeri; 7. Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan industri yang menunjang pembangunan daerah dalam rangka pewujudan Wawasan Nusantara; 8. Menunjang dan memperkuat stabilitas nasional yang dinamis dalam rangka



memperkokoh ketahanan nasional. FAKTOR PENDUKUNG PEMBANGUNAN INDUSTRI 1. Indonesia kaya bahan mentah 2. Jumlah tenaga kerja tersedia cukup banyak 3. Tersedia pasar dalam negeri yang banyak 4. Iklim usaha yang menguntungkan untuk orientasi kegiatan industri 5. Tersedia berbagai sarana maupun prasarana untuk industri 6. Stabilitas politik yang semakin mantap 7. Banyak melakukan berbagai kerjasama dengan negara-negara lain dalam hal permodalan, alih teknologi, dll. 8. Letak geografis Indonesia yang menguntungkan 9. Kebijaksanaan pemerintah yang menguntungkan 10. Tersedia sumber tenagalistrik yang cukup



FAKTOR PENGHAMBAT PEMBANGUNAN INDUSTRI 1. Penguasaan teknologi masih perlu ditingkatkan 2. Mutu barang yang dihasilkan masih kalah bersaing dengan negara-negara lain 3. Promosi di pasar internasional masih sangat sedikit dilakukan 4. Jenis-jenis barang tertentu bahan bakunya masih sangat tergantung dengan negara lain 5. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan belum merata di seluruh Indonesia 6. Modal yang dimiliki masih relatif kecil DAMPAK POSITIF PEMBANGUNAN INDDUSTRI 1. Terbukanya lapangan kerja 2. Terpenuhinya berbagai kebutuhan masyarakat 3. Pendapatan/kesejahteraan masyarakat meningkat 4. Menghemat devisa negara 5. Mendorong untuk berfikir maju bagi masyarakat 6. Terbukanya usaha-usaha lain di luar bidang industri 7. Penundaan usia nikah DAMPAK NEGATIF PEMBANGUNAN INDUSTRI 1. Terjadi pencemaran lingkungan 2. Konsumerisme 3. Hilangnya kepribadian masyarakat 4. Terjadinya peralihan mata pencaharian 5. Terjadinya urbanisasi di kota-kota 6. Terjadinya permukiman kumuh di kota-kota



http://geografi-geografi.blogspot.com/2010/11/pengertian-industri-menurut-uuno.html



Dari bahasa latin, Industria = buruh atau tenaga kerja



Menurut KKBI, Industri adalah kegiatan memproses atau mengolah barang dng menggunakan sarana dan peralatan Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, INDUSTRIadalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. 6 Konsep yang berkaitan dengan industri adalah sebagai berikut : 1.



2.



3.



4. 5. 6.



Bahan mentah adalah semua bahan yang didapat dari sumber daya alam dan/atau yang diperoleh dari usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjut, misalnya kapas untuk inddustri tekstil, batu kapur untuk industri semen, biji besi untuk industri besi dan baja. Bahan baku industri adalah bahan mentah yang diolah atau tidak diolah yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam industri, misalnya lembaran besi atau baja untuk industri pipa, kawat, konstruksi jembatan, seng, tiang telpon, benang adalah kapas yang telah dipintal untuk industri garmen (tekstil), minyak kelapa, bahan baku industri margarine. Barang setengah jadi adalah bahan mentah atau bahan baku yang telah mengalami satu atau beberapa tahap proses industri yang dapat diproses lebih lanjut menjadi barang jadi, misalnya kain dibuat untuk industri pakaian, kayu olahan untuk industri mebel dan kertas untuk barang-barang cetakan. Barang jadi adalah barang hasil industri yang sudah siap pakai untuk konsumsi akhir ataupun siap pakai sebagai alat produksi, misalnya industri pakaian, mebel, semen, dan bahan bakar. Rancang bangun industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan perencanaan pendirian industri/pabrik secara keseluruhan atau bagian-bagiannya. Perekayasaan industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan perancangan dan pembuatan mesin/peralatan pabrik dan peralatan industri lainnya.



Tulisan lain yang berhubungan : 



Klasifikasi industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian







BERBAGAI JENIS KLASIFIKASI INDUSTRI







TUJUAN PEMBANGUNAN INDUSTRI







PENGERTIAN INDUSTRI DAN PERINDUSTRIAN



http://ghozaliq.com/2013/09/13/pengertian-industri-dan-perindustrian/



Klasifikasi industri Menteri Perindustrian



berdasarkan



Surat



Keputusan



Selain pengklasifikasian industri tersebut di atas, ada juga pengklasifikasian industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 19/M/ I/1986 yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Adapun pengklasifikasiannya adalah sebagai berikut: a. Industri Kimia Dasar (IKD) Industri Kimia Dasar merupakan industri yang memerlukan: modal yang besar, keahlian yang tinggi, dan menerapkan teknologi maju. Adapun industri yang termasuk kelompok IKD adalah sebagai berikut: 1) Industri kimia organik, misalnya: industri bahan peledak dan industri bahan kimia tekstil. 2) Industri kimia anorganik, misalnya: industri semen, industri asam sulfat, dan industri kaca. 3) Industri agrokimia, misalnya: industri pupuk kimia dan industri pestisida. 4) Industri selulosa dan karet, misalnya: industri kertas, industri pulp, dan industri ban.



b. Industri Mesin Logam Dasar dan Elektronika (IMELDE) Industri ini merupakan industri yang mengolah bahan mentah logam menjadi mesin-mesin berat atau rekayasa mesin dan perakitan. Adapun yang termasuk industri ini adalah sebagai berikut: 1) Industri mesin dan perakitan alat-alat pertanian, misalnya: mesin traktor, mesin hueler, dan mesin pompa.



2) Industri alat-alat berat/konstruksi, misalnya: mesin pemecah batu, buldozer, excavator, dan motor grader. 3) Industri mesin perkakas, misalnya: mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji, dan mesin pres. 4) Industri elektronika, misalnya: radio, televisi, dan komputer. 5) Industri mesin listrik, misalnya: transformator tenaga dan generator. 6) Industri keretaapi, misalnya: lokomotif dan gerbong. 7) Industri kendaraan bermotor (otomotif), misalnya: mobil, motor, dan suku cadang kendaraan bermotor. 8) Industri pesawat, misalnya: pesawat terbang dan helikopter. 9) Industri logam dan produk dasar, misalnya: industri besi baja, industri alumunium, dan industri tembaga. 10) Industri perkapalan, misalnya: pembuatan kapal dan reparasi kapal. 11) Industri mesin dan peralatan pabrik, misalnya: mesin produksi, peralatan pabrik, the blower, dan kontruksi.



c. Aneka Industri (AI) Industri ini merupakan industri yang tujuannya menghasilkan bermacammacam barang kebutuhan hidup sehari-hari. Adapun yang termasuk industri ini adalah sebagai berikut: 1) Industri tekstil, misalnya: benang, kain, dan pakaian jadi. 2) Industri alat listrik dan logam, misalnya: kipas angin, lemari es, dan mesin jahit, televisi, dan radio. 3) Industri kimia, misalnya: sabun, pasta gigi, sampho, tinta, plastik, obatobatan, dan pipa. 4) Industri pangan, misalnya: minyak goreng, terigu, gula, teh, kopi, garam dan makanan kemasan.



5) Industri bahan bangunan dan umum, misalnya: kayu gergajian, kayu lapis, dan marmer.



d. Industri Kecil (IK) Industri ini merupakan industri yang bergerak dengan jumlah pekerja sedikit, dan teknologi sederhana. Biasanya dinamakan industri rumah tangga, misalnya: industri kerajinan, industri alat-alat rumah tangga, dan perabotan dari tanah (gerabah).



e. Industri pariwisata Industri ini merupakan industri yang menghasilkan nilai ekonomis dari kegiatan wisata. Bentuknya bisa berupa: wisata seni dan budaya (misalnya: pertunjukan seni dan budaya), wisata pendidikan (misalnya: peninggalan, arsitektur, alat-alat observasi alam, dan museum geologi), wisata alam (misalnya: pemandangan alam di pantai, pegunungan, perkebunan, dan kehutanan), dan wisata kota (misalnya: melihat pusat pemerintahan, pusat perbelanjaan, wilayah pertokoan, restoran, hotel, dan tempat hiburan). http://ghozaliq.com/2013/09/23/klasifikasi-industri-berdasarkan-surat-keputusanmenteri-perindustrian/



BERBAGAI JENIS KLASIFIKASI INDUSTRI 23 SEPTEMBER 2013 GHOZALIQ TINGGALKAN KOMENTAR



Klasifkasi industri mempermudah untuk mengelompokkan jenis industri dari salah satu aspek. sehingga mempercepat untuk mengenali industri tersebut, sehingga mudah untuk membedakan satu industri dengan industri yang lainnya. 1. Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku Tiap-tiap industri membutuhkan bahan baku yang berbeda, tergantung pada apa yang akan dihasilkan dari proses industri tersebut. Berdasarkan bahan baku yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:



a. Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam. Misalnya: industri hasil pertanian, industri hasil perikanan, dan industri hasil kehutanan. b. Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasil-hasil industri lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri pemintalan, dan industri kain. c. Industri fasilitatif atau disebut juga industri tertier. Kegiatan industrinya adalah dengan menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya: perbankan, perdagangan, angkutan, dan pariwisata. 2. Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari empat orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota keluarga, dan pemilik atau pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau anggota keluarganya. Misalnya: industri anyaman, industri kerajinan, industri tempe/ tahu, dan industri makanan ringan. b. Industri kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5 sampai 19 orang, Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relatif kecil, tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara. Misalnya: industri genteng, industri batubata, dan industri pengolahan rotan. c. Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20 sampai 99 orang. Ciri industri sedang adalah memiliki modal yang cukup besar, tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan memiliki kemapuan manajerial tertentu. Misalnya: industri konveksi, industri bordir, dan industri keramik. d. Industri besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang. Ciri industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun secara kolektif dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan perusahaan dipilih melalui uji kemapuan dan kelayakan (fit and profer test). Misalnya: industri tekstil, industri mobil, industri besi baja, dan industri pesawat terbang.



3. Klasifikasi industri berdasarkan produksi yang dihasilkan Berdasarkan produksi yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang tidak perlu pengolahan lebih lanjut. Barang atau benda yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati atau



digunakan secara langsung. Misalnya: industri anyaman, industri konveksi, industri makanan dan minuman. b. Industri sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati atau digunakan. Misalnya: industri pemintalan benang, industri ban, industri baja, dan industri tekstil. c. Industri tertier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang atau benda yang dapat dinikmati atau digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung, melainkan berupa jasa layanan yang dapat mempermudah atau membantu kebutuhan masyarakat. Misalnya: industri angkutan, industri perbankan, industri perdagangan, dan industri pariwisata. 4. Klasifikasi industri berdasarkan bahan mentah Berdasarkan bahan mentah yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri pertanian, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang diperoleh dari hasil kegiatan pertanian. Misalnya: industri minyak goreng, Industri gula, industri kopi, industri teh, dan industri makanan. b. Industri pertambangan, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang berasal dari hasil pertambangan. Misalnya: industri semen, industri baja, industri BBM (bahan bakar minyak bumi), dan industri serat sintetis. c. Industri jasa, yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang dapat mempermudah dan meringankan beban masyarakat tetapi menguntungkan. Misalnya: industri perbankan, industri perdagangan, industri pariwisata, industri transportasi, industri seni dan hiburan. 5. Klasifikasi industri berdasarkan lokasi unit usaha Keberadaan



suatu



industri



sangat



menentukan



sasaran



atau



tujuan



kegiatan



industri.



Berdasarkan pada lokasi unit usahanya, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri berorientasi pada pasar (market oriented industry), yaitu industri yang didirikan mendekati daerah persebaran konsumen. b. Industri berorientasi pada tenaga kerja (employment oriented industry), yaitu industri yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk, terutama daerah yang memiliki banyak angkatan kerja tetapi kurang pendidikannya. c. Industri berorientasi pada pengolahan (supply oriented industry), yaitu industri yang didirikan dekat atau ditempat pengolahan. Misalnya: industri semen di Palimanan Cirebon (dekat dengan batu gamping), industri pupuk di Palembang (dekat dengan sumber pospat dan amoniak), dan industri BBM di Balongan Indramayu (dekat dengan kilang minyak).



d. Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan di tempat tersedianya bahan baku. Misalnya: industri konveksi berdekatan dengan industri tekstil, industri pengalengan ikan berdekatan dengan pelabuhan laut, dan industri gula berdekatan lahan tebu. e. Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose industry), yaitu industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas. Industri ini dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan di mana saja. Misalnya: industri elektronik, industri otomotif, dan industri transportasi. 6. Klasifikasi industri berdasarkan proses produksi Berdasarkan proses produksi, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri alumunium, industri pemintalan, dan industri baja. b. Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen. Misalnya: industri pesawat terbang, industri konveksi, industri otomotif, dan industri meubeler. 7. Klasifikasi industri berdasarkan barang yang dihasilkan Berdasarkan barang yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri berat, yaitu industri yang menghasilkan mesin-mesin atau alat produksi lainnya. Misalnya: industri alat-alat berat, industri mesin, dan industri percetakan. b. Industri ringan, yaitu industri yang menghasilkan barang siap pakai untuk dikonsumsi. Misalnya: industri obat-obatan, industri makanan, dan industri minuman. 8. Klasifikasi industri berdasarkan modal yang digunakan Berdasarkan modal yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri



dengan



penanaman



modal



dalam



negeri (PMDN),



yaitu



industri



yang



memperoleh dukungan modal dari pemerintah atau pengusaha nasional (dalam negeri). Misalnya: industri kerajinan, industri pariwisata, dan industri makanan dan minuman. b. Industri dengan penanaman modal asing (PMA), yaitu industri yang modalnya berasal dari penanaman modal asing. Misalnya: industri komunikasi, industri perminyakan, dan industri pertambangan.



c. Industri dengan modal patungan (join venture), yaitu industri yang modalnya berasal dari hasil kerja sama antara PMDN dan PMA. Misalnya: industri otomotif, industri transportasi, dan industri kertas. 9. Klasifikasi industri berdasarkan subjek pengelola Berdasarkan subjek pengelolanya, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik rakyat, misalnya: industri meubeler, industri makanan ringan, dan industri kerajinan. b. Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik negara yang dikenal dengan istilah BUMN, misalnya: industri kertas, industri pupuk, industri baja, industri pertambangan, industri perminyakan, dan industri transportasi. 10. Klasifikasi industri berdasarkan cara pengorganisasian Cara pengorganisasian suatu industri dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti: modal, tenaga kerja, produk yang dihasilkan, dan pemasarannya. Berdasarkan cara pengorganisasianya, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri kecil, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relatif kecil, teknologi sederhana, pekerjanya kurang dari 10 orang biasanya dari kalangan keluarga, produknya masih sederhana, dan lokasi pemasarannya masih terbatas (berskala lokal). Misalnya: industri kerajinan dan industri makanan ringan. b. Industri menengah, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relatif besar, teknologi cukup maju tetapi masih terbatas, pekerja antara 10-200 orang, tenaga kerja tidak tetap, dan lokasi pemasarannya relatif lebih luas (berskala regional). Misalnya: industri bordir, industri sepatu, dan industri mainan anak-anak. c. Industri besar, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal sangat besar, teknologi canggih dan modern, organisasi teratur, tenaga kerja dalam jumlah banyak dan terampil, pemasarannya berskala nasional atau internasional. Misalnya: industri barang-barang elektronik, industri otomotif, industri transportasi, dan industri persenjataan.



http://ghozaliq.com/2013/09/23/berbagai-jenis-klasifikasi-industri/