Rahmat Sakramen Baptis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROGRAM KATEKESE Sumber Informasi dan Referensi Katekese dan Bina Iman Kristen Katolik



Jumat, 18 Juni 2010 TEMA XXI: MAKNA SAKRAMEN DAN SAKRAMEN BAPTIS Pertemuan XXI Katekese Lansia : TEMA : MAKNA SAKRAMEN & SAKRAMEN BAPTIS Referensi biblis : Rm 6:1-14 ; Yoh 3 : 1-21 SAKRAMEN : Sakramen adalah sebuah tanda, yang didirikan oleh Yesus, yang menandakan adanya keselamatan yang sedang terjadi dan dialami oleh umat beriman. Sebagai tanda “Ia” (sekramen, seperti halnya Yesus) bukanlah tanda mati, tetapi tanda hidup yang bekerja dalam diri manusia, ‘Ia’ memperbarui dan menyegarkan rahmat Allah sehingga manusia menjadi semakin dekat dengan keselamatan yang paripurna. Tanda (Sakramen) terdiri dari barang-barang (materia) dan kata-kata/tindakan (forma). Sakramen memerlukan adanya iman, meskipun kata-kata dan elemen-elemen ritualnya, menyuburkan, menguatkan dan memberi ekspresi bagi iman Setiap Sakramen memberikan anugerah / rahmat tertentu dan menguduskan seseorang, cara untuk mempersatukan manusia dengan Kristus, membantu manusia dalam perjalanannya menuju hidup kekal.



Ada 7 sakramen dalam gereja katolik yaitu : Sakramen Baptis, Penguatan (Krisma), Ekaristi, Pengakuan dosa, Pengurapan orang sakit (Perminyakan), Imamat dan Perkawinan. Sakramen tersebut dapat dikelompok-kan menjadi 3 bagian : 1) Sakramen INISIASI terdiri dari : Sakramen Baptis, Penguatan dan Ekaristi Adalah sakramen dasar kehidupan Kristen; dilahirkan kembali oleh Pembaptis, diteguhkan/didewasakan melalui Penguatan dan dikuatkan oleh roti kehidupan dalam Ekaristi. Sakramen ini mengantar kita menjadi persekutuan penuh dengan Allah Tritunggal. 2) Sakramen PENYEMBUHAN terdiri dari : Sakramen Pengakuan dosa dan Pengurapan orang sakit (perminyakan) 3) Sakramen PANGGILAN terdiri dari : Sakramen Imamat dan Perkawinan Mengapa Sakramen berjumlah 7? Sakramen berjumlah 7 (lambang kepenuhan / kesempurnaan), karena mencakup kepenuhan / keseluruhan hidup manusia : Lahir Sakramen Pembaptisan Makan & minum Sakramen Ekaristi Menjadi dewasa Sakramen Krisma / Penguatan Menikah Sakramen Perkawinan Sakramen Imamat Bekerja sebagai pelayan umat  Sakramen Tobat Saat jatuh dalam dosa; diampuni  Saat sakit; disembukan Sakramen Pengurapan



SAKRAMEN BAPTIS “Apakah kita sudah diselamatkan?” Sakramen BAPTIS adalah rahmat AWAL keselamatan. Jika kita



telah dibaptis, kita telah diberi rahmat awal keselamatan dan telah memasuki pintu gerbang yang membawa kita ke sana. Baptis berasal dari kata Yunani “baptizein” yang berarti mencelup. Pencelupan ke dalam air melambangkan “dimakamkannya” katekumen ke dalam kematian Kristus, dari mana ia keluar melalui kebangkitan bersama Dia menjadi ciptaan baru (2Kor 5:17, Gal 6:15). Sakramen Baptis adalah rahmat Allah yang membuat kita lahir / hidup baru melalui pencurahan Roh Kudus (Rm 6:3-4). Merupakan sakramen pertama dan utama, untuk menerima sakramen-sakramen yang lainnya. menjadi Orang yang dibaptis, setelah menerima terang (Ibr 10:32)  malah menjadi terang itu sendiri (Ef 5:8).putera terang (1Tes 5:5) Jika kita terus mempertahankan rahmat itu dengan hidup kudus, menolak dosa dan segala keinginan berbuat dosa, dan terus tinggal di dalam Tuhan, maka kita bertumbuh dan berjalan menuju kepenuhan janji keselamatan itu. Singkatnya, agar kita diselamatkan, kita yang sudah dibaptis harus hidup sesuai dengan janji Pembaptisan kita. RAHMAT SAKRAMEN BAPTIS Pembaptisan adalah anugerah Allah yang paling indah dan paling mulia. Ia adalah anugerah, karena ia diberikan pada mereka yang tidak membawa apa-apa, rahmat, karena ia malah diberikan pada orang yang bersalah, pengurapan, karena ia adalah kudus dan rajawi, pembaptisan, karena dosa dikuburkan dalam air, busana, karena ia menutupi noda-noda kita, permandian karena ia membersihkan kita, meterai, karena ia melindungi kita dan merupakan tanda kekuasaan Allah. Menerima pengampunan dosa. Oleh pembaptisan, diampunilah semua dosa, dosa asal dan semua dosa pribadi serta siksa-siksa dosa, tidak tersisa apapun yang dapat menghalangi mereka untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Ahli waris /martabat anak Allah, satu ciptaan baru. Pembaptisan tidak hanya membersihkan dari semua dosa, tetapi serentak menjadikan orang yang dibaptis suatu ‘ciptaan baru’ (2Kor 5:17), seorang anak angkat Allah, ia ‘mengambil bagian dalam kodrat ilahi’ (2Ptr 1:4), adalah anggota Kristus, ‘ahliwaris’ bersama Dia (Rm8:17) dan kenisah Roh Kudus. Digabungkan ke dalam Gereja, Tubuh Kristus. Pembaptisan mengakibatkan tanggung jawab dan kewajiban untuk ikut serta dalam tugas-tugas Gereja, juga membawa hak-hak yang sama dalam Gereja: hak untuk menerima sakramen-sakramen, dikuatkan oleh Sabda Allah dan ditopang bantuan rohani Gereja lainnya. (Ef 3:4, Gal 3:27) Meterai Rohani yang tak terhapus. Orang yang dibaptis menjadi serupa dengan Kristus, karena melalui pembaptisan ia digabungkan bersama Kristus. Pembaptisan menandai warga Kristen dengan satu meterai rohani yang tidak terhapus, oleh dosa manapun. Meterai pembaptisan menyanggupkan dan mewajibkan orang kristen, agar melayani Allah dengan mengambil bagian secara aktif dalam liturgi Gereja yang kudus dan menjalankan imamat semua orang kristen melalui kesaksian hidup kudus dan cinta penuh semangat. Sakramen Baptis di terimakan oleh Pastor. Lambang / cara yang dipakai dalam upacara penerimaan sakramen Baptis : lambang pembersihan, tanda kelahiran baru. Air  Dalam upacara disebutkan “[nama] aku membaptis engkau dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus” lambang Martabat baru/manusia baru yang mengenakan Kristus (Gal 3:27). Kain Putih  Dalam upacara disebutkan “Kenakanlah Kristus dan jagalah kekudusanmu sampai pada kedatangan Kristus”(atau rumus serupa) lilin dinyalakan dari lilin paskah merupakan lambing Kristus Cahaya Dunia. Lilin bernyala  Dalam upacara disebutkan “Kamu adalah terang dunia dan jagalah terangmu supaya tetap menyala sampai pada kehidupan yang kekal” (atau rumus serupa).



Dalam menerima Sakramen Baptis, dibutuhkan Wali baptis, dia seorang ‘penjamin’ (yang kenal & ditunjuk oleh calon baptis), yang merupakan seorang saksi iman yang dapat diandalkan. Wali baptis ikut bertanggung jawab supaya rahmat pembaptisan dapat berkembang. Mereka harus mampu dan siap memberi teladan, membimbing dan mendampingi anak baptisnya pada jalan kehidupan Kristen. Kapan / dalam keadaan apa orang boleh menerima sakramen baptis? Pembaptisan orang dewasa : dilakukan setelah yang bersangkutan mengikuti masa katekumenat yang cukup, untuk mempersiapkan mereka untuk menerima Rahmat Allah dalam Pembaptisan, Penguatan dan Ekaristi, membantu katekumen untuk memberi jawaban kepada tawaran keselamatan ilahi, untuk mematangkan pertobatan dan imannya dalam kesatuan dengan persekutuan Gereja. (bdk AG.14) Pembaptisan anak-anak : dilakukan supaya anak-anak yang dilahirkan dengan kodrat manusia yang jatuh dan dinodai dosa asal dibebaskan menjadi anak-anak Allah. Gereja dan orang tua akan menghalangi anak-anaknya memperoleh rahmat tak ternilai menjadi anak Allah, kalau mereka tidak dengan segera membaptisnya sesudah kelahiran. Pembaptisan darurat : dilakukan dalam keadaan seseorang dalam bahaya mati. Bila seseorang telah menyatakan kepercayaannya pada Yesus dan bersedia menjadi anggota Gereja, tapi karena alasan tertentu belum dapat mengikut kelas pembelajaran katekumenat, padahal dalam hidupnya ia telah menunjukan tanda-tanda iman pada Kristus Yesus, bila ia dalam bahaya kematian maka seseorang yang telah dibaptis dapat menerimakan sakramen baptis dengan memperhatikan/mempergunakan materia dan forma yang diajarkan oleh Gereja. Pembaptisan ini sah dan kemudian harus didaftarkan di paroki setempat. Bila keadaan memungkinkan, dapat juga dilanjutkan dengan penerimaan Sakramen Krisma, Ekaristi dan Perminyakan suci oleh pastor yang dapat dihubungi. Penerimaan sakramensakramen ini juga harus didaftarkan di paroki setempat.



Sakramen Baptis Sakramen baptis adalah sakramen pertama yang diterima oleh seorang yang hendak menjadi anggota Gereja Katolik. Sakramen baptis adalah sakramen pertama dalam inisiasi Katolik. Inisiasi adalah penerimaan seseorang masuk ke dalam atau menjadi anggota kelompok tertentu. Pembaptisan membebaskan penerimanya dari dosa asal serta semua dosa pribadi dan dari hukuman akibat dosa-dosa tersebut, dan membuat orang yang dibaptis itu mengambil bagian dalam kehidupan Tritunggal Allah melalui “rahmat yang menguduskan” (rahmat pembenaran yang mempersatukan pribadi yang bersangkutan dengan Kristus dan Gereja-Nya). Pembaptisan juga membuat penerimanya mengambil bagian dalam imamat Kristus dan merupakan landasan komunio (persekutuan) antar semua orang Kristen.



Sakramen Inisiasi dalam Gereja Katolik: Sakramen Baptis Sakramen Ekaristi Sakramen Krisma 3 Tahap Inisiasi Katolik 1) Masa pra-katekumenat/simpatisan menjadi Katekumen Masa pemurnian motivasi calon, dituntut pertobatan dan iman 2) Masa Katekumen menjadi Calon Baptis Masa perkembangan iman calon baptis, merupakan masa pengajaran dan pembinaan iman



3) Masa Calon Baptis menjadi Baptisan baru Masa persiapan baptisan dan penerimaan menjadi angota Gereja Katolik Sesudah dibaptis, para baptisan baru menerima/mengalami masa pembinaaan iman sebagai baptisan baru yang disebut mistagogi.Untuk dibaptis, seseorang harus percaya dan beriman kepada Kristus. Percaya kepada Kristus Berarti hidup sesuai dengan ajaran Kristus dalam Kehidupan sehari-hari. Melalui sakramen baptis sesorang dilahirkan kembali dalam air dan Roh. Lilin bernyala yang diterima oleh baptisan baru dalam upacara sakramen baptis merupakan lambang baptisan baru yang sudah diterangi oleh Kristus dan harus senantiasa berusaha hidup dalam terang Kristus. Materi dan Forma Sakramen Baptis Materi: Air Forma: Aku membaptis kamu dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Buah Atau Rahmat Sakramen Baptis: 1. mendapat pengampunan dari segala dosa, baik dosa asal maupun dosa yang dibuatnya. 2. Menjadiciptaan baru dan dilantik menjadi anak Allah. 3. memperoleh rahmat pengudusan yang;membuatnya sanggup semakin percaya kepada Allah, berharap kepada-Nya, dan mencintai-Nya.Membuatnya hidup di bawah bimbingan dan dorongan Roh Kudus.Membuatnya sanggup bertumbuh dalam kebaikan 4. digabungkan menjadi anggota Gereja, sebagai bagian dari Tubuh Mistik Kristus. 5. dimeteraikan secara kekal dalam sebuah meterai rohani yang tak terhapuskan, sebagai bagian dari Kristus. Macam-Macam Baptisan: 1. Baptisan bayi : baptisan yang diterima saat masih bayi 2. Baptisan dewasa: baptisan yang diterima saat sudah dewasa 3. Baptisan rindu: saat seseorang ingin dibaptis dan ingin menjadi anggota Gereja Katolik, menjalani masa katekumenat namun sebelum dibaptis, ia sudah meninggal. Maka ia sudah menerima baptisan rindu 4. Baptisan darah: saat seseorang ingin dibaptis dan ingin menjadi anggota Gereja Katolik, menjalani masa katekumenat namun sebelum dibaptis, ia sudah meninggal karena membela imannya.