Rancangan Aktualisasi Revisi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN VIII PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN MANAJEMEN PEMERINTAH LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TAHUN 2021 NAMA NIP INSTANSI JABATAN NDH



: FITRIYADITA, A.Md.Keb : 19940423 202012 2 0109 : UPT PUSKESMAS KAJANG KABUPATEN BULUKUMBA : TERAMPIL - BIDAN : 34 JUDUL AKTUALISASI



Peningkatan Pengetahuan Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil Melaui Album Pengolahan Daun Kelor di Puskesmas Kajang Disetujui untuk disampaikan pada evaluasi pelaksanaan Aktualisasi pelatihan dasar CPNS Golongan II Angkatan VIII Pusat Pelatihan Dan Pengembangan dan Kajian Manajemen Pemerintah Lembanga Administrasi Negara Tahun 2021 Makassar, 17 September 2021 Menyetujui: Coach



Andi Wahyudin, SE.,M.Si Nip.



Mentor



Abbas, SKM, M.Kes Nip. 196606151989031018



i



KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirrabbil’alamin, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan anugrah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyususnan rancangan aktualisasi yang berjudul Optimalisasi Upaya Petugas Unttuk Pencegahan anemia Melaui Album Pengolahan Daun Kelor di Puskesmas Kajang sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan VIII Tahun 2021. Laporan Aktualisasi ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr.Andi Taufik,M.Si selaku kepala Puslatbang KMP LAN Makassar yang telah memberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan dasar (LATSAR) CPNS Golongan II. 2. Bapak Abbas, SKM, M.Kes selaku mentor yang selalu meluangkan waktu dan pemikirannya untuk membimbing pelaksanaan aktualisasi 3. Bapak Andi Wahyudin,SE, M.Si selaku coach yang senantiasa dengan sabar dan sepenuh hati membimbing penuli selama menyusun laporan. 4. Bapak , selaku penguji atas smua masukan, kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan pelaksanaan aktualisasi 5. Seluruh Widyaiswara, pejabat dan staf dilingkungan Puslatbang KMP LAN Makassar atas ilmunya yang telah dibagikan dan kebersamaan dengan peserta Latsar CPNS 6. Orang Tua, Suami, Mertua dan saudara tercinta. Atas segala dukungan, doa dan kecintaannya yang dicurahkan kepada saya. 7. Sahabat-sahabat tercinta yang selalu memberikan dukungan dan terlibat dalam aktualisasi 8. Rekan-rekan satu angkatan Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Bulukumba Angkatan VIII yang saling mendukung satu sama lain Bulukumba, 17 September 2021



Fitriyadita, A.Md.Keb



ii



DAFTAR ISI



Sampul........................................................................................................................... i Lembar Persetujuan....................................................................................................... ii Kata Pengantar.............................................................................................................. iii Daftar Isi....................................................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang....................................................................................................... 1 B. Tujuan dan Manfaat................................................................................................ 3 BAB II DESKRIPSI ORGANISASI A. Gambaran Umum Puskesmas Kajang.................................................................... 4 B. Visi dan Misi Puskesmas Kajang........................................................................... 6 C. Struktur Organisasi................................................................................................. 7 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI A. Nilai Dasar ASN..................................................................................................... 8 B. Peran dan Kedudukan ASn.................................................................................... 14 C. Identifikasi Isu dan Analisis Dampak................................................................... 16 D. Rancangan Aktualisasi.......................................................................................... 19 E. Matriks Nilai-Nilai Dasar ASN............................................................................. 33 F. Timeline Pelaksanaan Aktualisasi......................................................................... 34



iii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi Negara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang ditandai dengan kekayaan alam yang melimpah, potensi sumber daya manusia, peluang pasar yang besar dan demokrasi yang relatif stabil. Namun prakondisi yang sudah terpenuhi itu belum mampu dikelola secara efektif dan efisien oleh para aktor pembangunan, sehingga Indonesia masih tertinggal dari cepatnya laju pembangunan global dewasa ini. PNS memiliki peranan yang menentukan dalam mengelola prakondisi tersebut. Sejumlah keputusan strategis mulai dari merumuskan kebijakan sampai pada implementasi kebijakan dalam berbagai sektor pembangunan dilaksanakan oleh PNS. Untuk memainkan peranan tersebut, diperlukan sosok PNS yang profesional, yaitu PNS yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok PNS profesional seperti tersebut di atas perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur pelatihan. Selama ini pelatihan pembentukan CPNS dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan, dimana praktik penyelenggaraan pelatihan yang pembelajarannya didominasi oleh ceramah sulit membentuk karakter PNS yang kuat dan profesional. Sejalan dengan telah ditetapkannya UndangUndang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk pada ketentuan Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Diperlukan sebuah penyelenggaraan Pelatihan yang inovatif dan terintegrasi,



1



yaitu penyelenggaraan Pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan nonklasikal di tempat Pelatihan dan di tempat kerja, sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugas. Melalui pembaharuan Pelatihan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan PNS profesional yang berkarakter dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Arus globalisasi sudah tidak terbendung masuk ke Indonesia. Disertai dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0, yakni menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation. Menghadapi tantangan tersebut, kita perlu meningkatkan daya saing kita baik nasional maupun regional. PNS sebagai pelayan masyarakat yang mempunyai peranan penting dalam proses pelayanan publik dalam masyarakat, merupakan aset negara yang perlu dikembang potensi dan kemampuannya. Untuk mewujudkan hal itu, diperlukan desain diklat yang tepat bagi CPNS sebagai awal pembentukan karakter dan kompetensi sesuai tuntutan jabatannya. Berdasarkan hal di atas, penyempurnaan dan pengayaan konsep Diklat Prajabatan dilakukan dengan mengembangkan desain Diklat terintegrasi sejalan dengan perkembangan dinamika tuntutan jabatan dan penguatan terhadap kompetensi bidang sesuai dengan formasi jabatan yang ditetapkan. Nomenklatur Diklat Prajabatan diubah menjadi Pelatihan Dasar CPNS, sebagai salah satu jenis Pelatihan yang strategis pasca UU ASN dalam rangka pembentukan karakter PNS dan membentuk kemampuan bersikap dan bertindak profesional mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan perspektif whole of government atau one government yang didasari nilai- nilai dasar PNS berdasarkan kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat sebagai wujud nyata bela negara seorang PNS.



2



B. Tujuan dan Manfaat Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II diselenggarakan untuk membentuk PNS profesional yang berkarakter yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh sikap perilaku bela negara, nilai-nilai dasar PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat. Sasaran penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS bagi CPNS Golongan II adalah terwujudnya PNS profesional yang berkarakter sebagai pelayan masyarakat. Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi sebagaimana dimaksud diukur berdasarkan kemampuan: a. Menunjukkan sikap perilaku bela negara; b. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya; c. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan d. Menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.



3



BAB II DESKRIPSI ORGANISASI A. Gambaran Umum Puskesmas Kajang Puskesmas Kajang adalah salah satu puskesmas yang terletak di Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba yang dibangun pada tahun 1972 dengan luas daerah 2063 M2 serta luas bangunan 330 M2. Puskesmas Kajang memiliki luas wilayah kerja 75,05 KM2 yang terdiri dari delapan Desa/Kelurahan.



Secara administrasi wilayah kerja Puskesmas Kajang



terdiri dari 2 Kelurahan dan 6 Desa yang terdiri dari 11 lingkungan dan 28 dusun yaitu: 1. Tanah Jaya



: terdiri dari 5 lingkungan



2. Laikang



: terdiri dari 6 lingkungan



3. Lembang



: terdiri dari 4 dusun



4. Lembang Lohe



: terdiri dari 3 dusun



5. Possi Tanah



: terdiri dari 4 dusun



6. Pantama



: terdiri dari 6 dusun



7. Mattoanging



: terdiri dari 5 dusun



8. Lolisang



: terdiri dari 6 dusun



Puskesmas Kajang terletak dijalan Pendidikan No. &, Kelurahan Tanah Jaya, Kecamatan Kajang. Lokaasi Puskesmas Kajang dapat dijangkau oleh penduduk dengan menggunakan transportasi umum seperti angkutan desa dan roda dua. Puskesmas Kajang mulai dioperasikan sebagai Puskesmas Rawat Inap, Pelayanan Rawat Jalan dimulai pada pukul 08.00 sampai 14.00 wita. Pelayanan UGD dan Rawat Inap berlaku 24 jam. Puskesmas Kajang memiliki status akreditasi dasar sejak tahun 2017. Puskesmas Kajang memiliki kondisi fisik tataruang yang baik, dan sekarang Puskesmas Kajang sedang melakukan pembenahan gedung untuk pelayanan yang lebih baik. Sarana kesehatan terdiri dari puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) dan Posyandu. Penduduk di



4



wilayah kerja Pukesmas Kajang berdasarkan dalam Angka tahun 2020 berjumlah



21.656



jiwa



yang



tersebar



di



Desa/Kelurahan.



Tingkat



pertumbuhan penduduk di Kecamatan Kajang tidak signifkan mengalami peningkatan namun terjadinya perubahan proporsi penduduk di beberapa desa di Kecamatan Kajang dimungkinkan karena terjadinya arus urbanisasi terutama untuk melanjutkan pendidikan, merantau keluar negeri. Tabel 1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2020 No



Desa/ Kelurahan



Laki-laki



Perempuan



Jumlah



1



Tana Jaya



3281



3646



7250



2



Laikang



1265



1257



2202



3



Lembang



1079



1209



2439



4



Lembang Lohe



1139



1189



2243



5



Possi Tanah



966



1121



1462



6



Pantama



813



999



1851



7



Mattoanging



854



928



1794



8



Lolisang



987



923



2415



10384



11272



21656



Jumlah



Denah Puskesmas Kajang



5



B. Visi, Misi dan Tata Nilai Puskesmas Kajang a. Visi : “Terwujudnya Masyarakat Di Wilayah Puskesmas Kajang Sehat Dan Mandiri” b. Misi : Untuk mewujudkan Visi tersebut ada 4 (Empat) Misi yang diemban oleh seluruh jajaran petugas Kesehatan Puskesmas Kajang sebagai kontribusi dalam penyelenggaraan pemerintahan, yaitu : ➢ Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu dan Profesional ➢ Membina Peran Serta Masyarakat Dalam Pembangunan Berwawasan Kesehatan ➢ Meningkatkan Kerjasama Lintas Sektor dan Lintas Program ➢ Memasyarakatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat c. Tata Nilai 1. Disiplin adalah merupakan modal utama dalam melaksanakan tugas bagi setiap staf Puskesmas. 2. Kreatifitas adalah petugas Puskesmas dalam melaksanakan tugas harus penuh dengan kreatif untuk menunjang pelaksanaan pelayanan berkualitas. 3. Kesabaran adalah merupakan penunjang utama dalam pelayanan yang berkualitas menuju Puskesmas rujukan. 4. Tanggung Jawab adalah dalam melaksanakan tugas perlu adanya tanggung jawab agar program dapat terlaksana dengan baik. 5. Kerjasama adalah dengan adanya Kerjasama diharapkan semua tugas dapat dilaksanakan dengan baik. 6. Kenyamanan adalah dalam pelaksanaan tugas perlu kenyamanan baik petugas maupun pelanggan sehingga tidak timbul rasa jenuh dan kebosanan agar prestasi kerja meningkat dan berkualitas.



C. Struktur Organisasi



6



D. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi



Adapun Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi yatu : a. Tugas Pokok Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat. b. Fungsi Organisasi 1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan 2. Pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan. 3. Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama. c. Tugas Pokok Bidan Terampil Tugas pokok Bidan adalah melaksanakan pelayanan kesehatan ibu dan reproduksi perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan bayi dan anak serta pelayanan kesehatan masyarakat.



7



BAB III RANCANGAN AKTUALISASI A. Nilai-Nilai Dasar ASN Berdasarkan kurikulum baru yang telah diberlakukan dalam Diklat Prajabatan Golongan II terdapat 5 (lima) nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang sering disingkat menjadi Nilai ANEKA. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing nilai-nilai dasar profesi PNS. a. Akuntabilitas Akuntabilitas



adalah



kewajiban



mempertanggungjawabkan



amanah yang telah diberikan. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya (Lembaga Administrasi Negara, 2014: 8). Adapun indicator dari nilai dasar akuntabilitas yaitu: 1. Kepemimpinan Yaitu kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah di mana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya. 2. Transparansi Dengan adanya transparansi maka dapat memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam mengambil keputusan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan. 3. Integritas Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku, undang-undang, kontrak, kebijakan, dan peraturan yang berlaku. Dengan adanya integritas institusi, dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan/atau stakeholders. 4. Tanggung Jawab (Responsibilitas).



8



Responsibilitas



terbagi



menjadi



responsibilitas



perseorangan.



responsibilitas Responsibilitas



institusi institusi



perseorangan memberikan kewajiban bagi setiap individu



dan dan dan



lembaga bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat. 5. Keadilan Keadilan merupakan landasan utama dari akuntabilitas sehingga harus dipelihara



dan



dipromosikan



oleh



pimpinan



kepada



unit



organisasinya. 6. Kepercayaan Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan kemudian akan melahirkan akuntabilitas sehingga lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya. 7. Keseimbangan Keseimbangan diperlukan untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja. Setiap individu yang ada di lingkungan kerja harus dapat menggunakan kewenangannya untuk meningkatkan kinerja. 8. Kejelasan Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan dan mempertahankan akuntabilitas. Focus utama kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan system pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi 9. Konsistensi Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas anggota organisasi.



9



b. Nasionalisme Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan Negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Adapun indikator-indikator dari nilai dasar nasionalisme di mana ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, ASN sebagai pelayan publik, dan ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa adalah: 1. Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah suatu sikap yang meyakini atas kepercayaan yang dianut oleh diri sendiri dan orang lain. 2. Mengakui persamaan derajat, tanpa membeda-bedakan setiap manusia merupakan sikap berlaku adil kepada sesama manusia tanpa membedabedakan status sosial. 3. Rela berkorban untuk kepentingan Negara dan bangsa adalah suatu sikap



yang



harus



mendahulukan



kepentingan



orang



banyak



dibandingkan kehidupan pribadi. 4. Mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa serta rasa persatuan 5. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain merupakan suatu sikap yang harus dihindari dalam melakukan pekerjaan dengan tidak boleh berbuat semenah-menah untuk kepentingan pribadi. 6. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan-keputusan hendaknya menggunakan musyarawah untuk mencapai keputusan yang sebaiknya dalam mengambil suatu mufakat. 7. Kekeluargaan dan kegotong-royongan merupakan ciri khas bangsa Indonesia yang telah melekat pada budaya dan cara hidup masyarakat di Indonesia. 8. Adil terhadap sesama merupakan suatu sikap yang harus diterapkan sebagai pelayan publik yaitu adil terhadap sesama tanpa membedakan kepentingan lain.



10



9. Suka memberi pertolongan kepada orang lain merupakan nilai yang tercermin dari nilai pancasila sila kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, jadi sebagai manusia kita harus saling menolong sesama manusia. c. Etika Publik 1. Jujur dalam memberikan informasi adalah suatu sikap untuk memberikan sebuah informasi kepada orang lain secara benar dan tidak menyimpang. 2.



Terbuka merupakan sebuah sikap transparansi terhadap sebuah informasi yang diberikan kepada orang lain.



3.



Tulus merupakan sebuah rasa dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu tanpa mengharapkan pamrih.



4.



Sopan merupakan sikap hormat dan beradab dalam perilaku, santun dalam tutur kata, budi bahasa dan kelakuan yang baik sesuai dengan adat istiadat dan budaya setempat, harus kita lakukan



5.



Bisa menjaga informasi bersifat rahasia merupakan sikap profesional seseorang untuk menjalankan suatu pekerjaan tanpa membocorkan informasi tersebut kepada publik.



6.



Bersikap hormat merupakan sebuah sikap yang harus terkandung dalam diri untuk saling menghargai antar sesama.



7.



Bertanggung jawab dalam menggunakan Barang Milik Negara (BMN) merupakan rasa tanggung jawab dalam menggunakan barang milik Negara sesuai dengan peruntukan Negara bukan untuk kepentingan pribadi.



8.



Tidak diskriminatif, berlaku adil dalam memberikan pelayanan merupakan sikap adil terhadap seseorang tanpa mengintimidasi sebuah kepentingan



d. Komitmen Mutu Komitmen mutu menekankan pada penerapan 7 indikator yakni: efektivitas, efisiensi, inovasi, mutu, adaptif, responsif dan perbaikan berkelanjutan.



11



1. Efektif Efektif adalah melakukan sesuatu yang benar atau merupakan pencapaian tujuan. 2. Efisien Mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. 3. Inovasi Membuat terobosan baru untuk menyelesaikan suatu masalah dengan cara yang lebih baik dari sebelumnya. 4. Mutu Kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan pihak pengguna. 5. Adaptif Upaya perubahan pola kerja yang lebih baik guna memenuhi tuntutan perubahan lingkungan kerja 6. Responsif Mau membantu orang yang dilayani dan menyediakan layanan yang cepat 7. Perbaikan Berkelanjutan Upaya perbaikan atas cara kerja/pelayanan yang telah ada sebelumnya.



e. Anti korupsi merupakan suatu tindakan yang menentang adanya perilaku korup. Perilaku korup ini diantaranya: suap-menyuap, merugikan uang negara, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dan gratifikasi. Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi: 1. Jujur Berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma). 2. Peduli



12



Ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain. 3. Mandiri Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihakpihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat. Kaitannya dengan nilai dasar profesi PNS, misalnya adalah dengan mengerjakan pekerjaan individu secara mandiri dan tidak melimpahkannya kepada orang lain. 4. Disiplin Menggunakan kegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undangundang yang mengatur. 5. Tanggung Jawab Berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan dalam bentuk apapun. 6. Kerja Keras Bekerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih kecil. 7. Sederhana Menerima dengan tulus dan ikhlas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh tuhan kepada kita. 8. Berani Berani untuk mengatakan untuk melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan. 9. Adil Memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.



13



2. Peran dan Kedudukan



ASN



a. Whole of Goverment Whole



of



Goverment



(WOG)



merupakan



sebuah



pendekatan penyelenggaraan pemeritahan



yang



menyatukan



upaya-



upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna



mencapai tujuan-tujuan



pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. WOG juga dikenal sebagai pendekatan intraagency yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan. WOG menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik bekerja lintas sektor atau lintas batas guna mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu.



b. Pelayanan Publik Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang diselenggarakan oleh instansi pemerintahan di pusat dan di daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pelayanan publik adalah suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukaan kepekaan dan hubungan interpersonal tercipta kepuasan dan keberhasilan. Setiap pelayanan menghasilkan produk baik berupa barang dan jasa. Menurut UU Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan



14



perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Dengan demikian diperlukan 3 unsur penting dalam pelayanan publik yaitu unsur pertama organisasi penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat satau organisasi yang berkepentingan, dan unsur ketiga kepuasan yang diberikan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan). Ada 9 (sembilan) prinsip pelayanan publik yang perlu kita perhatikan: Partisipatif , Transparan, Responsif, Tidak diskriminatif,. Mudah dan murah, Efektif dan efisien, Aksesibel, Akuntabel serta Berkeadilan



c. Manajemen ASN Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Ada 6 (enam) dasar manajemen ASN: Integritas, Profesional, Netral, Bebas intervensi, Bebas KKN, serta Menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berdasarkan jenisnya ASN terdiri atas Pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja. ASN merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh



15



pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rberangka melaksanakan tugas pemerintahan. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun pegawai ASN merupakan satu kesatuan. Dalam menjalankan kedudukannya tersebut ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa.



16



Identifikasi Isu dan Analisis Dampak A. Deskripsi Isu Bidan merupakan ujung tombak dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian bayi (AKB) dan juga berperan penting dalam kesehatan ibu dan anak. Di Puseksmas Kajang masih adanya kesenjangan antara kondisi yang terjadi dengan kondisi yang diharapkan yaitu masih adanya ibu hamil yang mengalami anemia. Untuk bulan Agustus sejumlah 30 ibu hamil yang datang meemriksakan kandungan dan terdapat 11 ibu hamil yang mengalami anemia . Anemia pada kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau < 10,5 gr% pada trimester II. Anemia pada kehamilan disebabkan karena kekurangan zat bes, kerkuangan asam folat, infeksi dan kelainan darah. Hal ini disebabkan juga karena tingkat kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah masih kurang. Selain itu masih belum optimalnya petugas dalam memberikan KIE tentang pemanfaatan daun kelor untuk mencegah anemia. Apalagi daun kelor di wilayah Puskesmas Kajang sangat banyak dan mudah untuk dijumpai namun masih banyak ibu hamil yang masih takut mengkonsumsi daun kelor dikarenakan adanya mitos yang beredar dimasyarakat tentang larangan ibu hamil untuk mengkonsmsi daun kelor. Kehamilan dengan anemia merupakan salah satu penyebab tidak langsung AKI di Indonesia. Selaian itu anemia dalam kehamilan berpotensi membahyakan ibu dan janin, sehingga anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihakbaik dari tenaga kesehatan maupun masyarakatdilihat dari bahaya anemia pada kehamilan, maka upaya pencegahan sangat penting dilakukan. Oleh karena itu isu yang saya angkat adalah belum optimalnya kegiatan petugas terkait pencegahan anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kajang. B. Sumber Isu



17



Isu ini merupakan hasil pengamatan penulis beserta teman sejawat yang bertugas memberi pelayanan di Ruang Kia Puskesmas Kajang. Dan dari hasil pengamatan masih adanya ibu hamil yang mengalami anemia dan adapun penyebab masalah tersebut karena masih kurangnya konseling petugas dalam memberikan edukasi pada ibu hamil tentang bahaya anemia, belum optimalnya sosialisasi petugas dalam memberikan informasi terkait manfaat daun kelor untuk mencegah anemia. C. Gagasan Pemecahan Isu Dalam rencanan aktualisasi ini diharapkan Penerapan peningkatan upaya petugas Untuk meningkatkan pengetahuan pencegahan anemia melalui album pengolahan daun kelor dapat memudahkan petugas memberikan informasi terkait manfaat daun kelor untuk pencegahan anemia. Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu : 1. Membuat poster anemia 2. Membuat Album Pengolahan Daun Kelor 3. Menyediakan video manfaat dan pengolahan daun kelor 4. Menyediakan sarana konseling (Grup Whatsapp) 5. Sosialisasi Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil melalui album pengolahan Daun Kelor di ruang KIA D. Keterkaitan Isu Dengan Agenda III Isu ini berkaitan dengan mata pelatihan agenda III yaitu manajemen ASN dan Pelayanan Publik. Yaitu usaha atau upaya petugas dalam mencegah anemia pada ibu hamil masih belum optimal sehingga pelayanan yang diberikan kepada masyarakat belum maksimal. E. Analisis Dampak Dampak yang terjadi apabila upaya petugas dalam meningkatkan pengetahuan pencegahan anemia pada ibu hamil tidak dioptimalkan adalah 1. Meningkatkan kejadian anemia pada ibu hamil diwilayah Puskesmas Kajang



18



2.



Meningkatnya Angka Kehamilan dan Kelahiran yang beresiko (AKI dan AKB)



3. 4.



Masyarakat tidak akan tahu manfaat daun kelor untuk pencegahan anemia Tidak optimalnya pelayanan yang diberikan sehingg dapat menurunkan derajat pelayanan Puskesmas.



19



D. Rancangan Pelaksanaan Aktualisasi Unit Kerja



: Bidan Terampil, UPT Puskesmas Kajang, Kabupaten Bulukumba



Isu yang diangkat



: Masih Tingginya Kasus Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Kajang



Gagasan Pemecahan Isu



: Optimalisasi Upaya Petugas Untuk Peningkatan Pengetahuan Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil Melalui Album Pengolahan Daun Kelor Di Wilayah Kerja Puskesmas Kajang



Tujuan Gagasan Pemecahan Isu



: Dengan Optimalnya Upaya Petugas Untuk Meningkatkan Pengetahuasn Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil Melalui Album Pengolahan Daun Kelor Maka Akan Mengurangi Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Kajang.



20



No 1



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



Output/Hasil



Membuat Poster Tentang Anemia



Keterkaitan Substansi



Kontribusi



Penguatan



Mata Pelatihan



Terhadap Visi



Nilai-Nilai



Misi Organisasi



Organisasi



Manajamen ASN Mendesign



bentuk Design poster sudah siap



poster



Komitmen



Mutu



: Misi



Inovatif



:



Kreatifitas



Memberikan



Anti Korupsi : Kerja Pelayanan Keras



Kesehatan Yang



Akuntabilitas Tanggung Kepemimpinan,



: Bermutu



dan



Jawab, Profesional Jelas, Meningkatkan



Konsisten.



Profesionalisme



Nasionalisme : Kerja (Misi 1) sama,



Saling



Menghormati. Meminta bimbingan Adanya bimbingan dan Etika publik : Sopan, terhadap Puskesmas



Kepala persetujuan oleh Kepala Hormat Puskesmas



Nasionalisme



:



Musyawarah,



Saling



Menghormati Anti Korupsi : disiplin



21



Mencetak poster



Poster sudah tercetak



Akuntabilitas : Tanggung Jawab Nasionalisme : Kerja sama,



saling



menghormati Memasang diruang KIA



poster Poster tentang anemia sudah terpasang



Akuntabilitas



:



Tanggung jawab Nasionalisme : Kerja sama Komitmen



Mutu:



Efektif dan Efisien



Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kegiatan 1 : Membuat Poster Tentang Anemia. Dalam Kegiatan Ini Saya Akan mendesigne Poster tentang Anemia di ruang KIA sebagai bentuk Menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas (Manajemen ASN). Tahapan 1 : Mendesign bentuk poster Dalam tahapan ini saya mendesigne poster dengan penuh kreatifitas dan inovatif (Komitmen Mutu) kemudian jelas dan konsisten (Akuntabilitas) sebagai bentuk tagging jawab dalam memimpin diri sendiri untuk melakukan kegiatan ini (Akuntabilitas), bekerjasama dengan orang lain dalam menentukan desain yang bagus dan menghormati apa yang menjadi pendapat orang lain tersebut (Nasionalisme)



22



guna menghasilkan desian yang bagus dan bermutu (Komitmen Mutu) demi memberi pelayanan yang maksimal kepada ibu hamil. Tahapan 2 : Meminta bimbingan dan arahan terhadap Kepala Puskesmas terkait pembuatan poster Dalam pertemuan saya melakukan konsultasi dan musyawarah (Nasionalisme) dengan sikap dan bahasa yang baik dan sopan serta hormat pada atasan (Etika Publik).saya datang tepat waktu dan berpakaian rapi (Anti Korupsi) Dan ketika pimpinan memberikan bimbingan dan arahan saya memperhatikan menghargai (Nasionalisme) arahan dan mendengarkan dengan cermat sehingga seluruh arahan pimpinan saya catat untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi agar lebih efektif dan efisien (Komitmen Mutu). Tahapan 3 : Mencetak poster Dalam Tahap Ini Saya mencetak poster bekerja sama dengan salah satu percetakan dan saya menerapkan saling menghormati pada saat poster tersebut dicetak( Nasionalisme) sebagai bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas) dalam meningkatkan pelayanan pada masyarakat. Tahapan 4 : Memasang poster diruang KIA sebagai bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas ) untuk memberikan pelayanan yang lebih efektif dan efisien (Komitmen mutu) sehingga petugas mudah dalam memberikan pelayanan sehingga akan tercipta pelayanan yang maksimal Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Pembuatan poster tentang anemia dapat memperkuat visi misi Puskesmas Kajang Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu dan Profesional. Penguatan Nilai Organisasi Dengan membuat poster dapat memperkuat nilai organisasi yaitu kreatifitas.



23



No



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



Keterkaitan Substansi Mata



Kontribusi



Penguatan



Pelatihan



Terhadap Visi



Nilai-Nilai



Output/Hasil



Misi Organisasi Organisasi 2



Membuat



album



Manajamen ASN



pengolahan daun Merancang desain album



Design album



Komitmen Mutu : Inovatif



Misi



kelor



tersedia



Anti Korupsi : Kerja Keras



Memberikan



:



Kreatifitas



Akuntabilitas : Tanggung Pelayanan Jawab, Kepemimpinan, Jelas, Kesehatan Yang Konsisten.



Bermutu



dan



Nasionalisme : Kerja sama, Profesional Mengumpulkan



resep- Resep tersedia



Saling Menghormati.



Meningkatkan



Anti Korupsi : Mandiri



Profesionalisme



kejelasan, (Misi 1)



resep pengolahan daun



Akuntabilitas



kelor



Konsisten, Tanggung jawab



Menyusun



resep-resep Resep sudah



:



Komitmen Mutu : Inovatif



pengolahan daun kelor tersusun



Akuntabilitas : Kejelasan,



dalam bentuk album



Konsisten, tanggung jawab Anti Korupsi : Sederhana



Meminta



arahan



Kepala Puskesmas



dari Adanya arahan dan



Etika



publik



:



Sopan,



persetujuan dari



Hormat



Kepala Puskesmas



Nasionalisme : Musyawarah,



24



Saling Menghormati Anti Korupsi : disiplin Mencetak album



Album terpajang di



Akuntabilitas :



Ruang KIA



Tanggung Jawab Nasionalisme : Kerja sama, saling menghormati Komitmen Mutu : Efisien



Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kegiatan 2 : Membuat album pengolahan daun kelor Dalam Kegiatan Ini Saya akan membuat album pengolahan daun kelor sebagai bentuk Menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas (Manajemen ASN). Tahapan 1 : Merancang desain album Dalam tahapan ini saya mendesigne album dengan penuh kreatifitas dan inovatif (Komitmen Mutu) kemudian jelas dan konsisten (Akuntabilitas) sebagai bentuk tagging jawab dalam memimpin diri sendiri untuk melakukan kegiatan ini (Akuntabilitas), bekerjasama dengan orang lain dalam menentukan desain yang bagus dan menghormati apa yang menjadi pendapat orang lain tersebut (Nasionalisme) guna menghasilkan desian yang bagus dan bermutu (Komitmen Mutu) demi memberi pelayanan yang maksimal kepada ibu hamil.. Tahapan 2 : Mengumpulkan resep-resep pengolahan daun kelor Saat mengumpulkan resep saya melakukan dengan Mandiri (Anti Korupsi) dan penuh kejelasan dan konsisten dengan pilihan resep (Akuntabilitas) sebagai bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas) agar resep yang terkumpul sesuai.



25



Tahapan 3 : Menyusun resep-resep pengolahan daun kelor dalam bentuk album Saya menyusun resep dengan inovatif (Komitmen Mutu), jelas dan konsisten (Akuntabilitas), sederhana (Anti Korupsi) sebagai bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas ) dalam memberikan pelayanan yang Maksimal. Tahapan 4 : Meminta arahan dari Kepala Puskesmas Dalam pertemuan saya melakukan konsultasi dan musyawarah (Nasionalisme) dengan sikap dan bahasa yang baik dan sopan serta hormat pada atasan (Etika Publik).saya datang tepat waktu dan berpakaian rapi (Anti Korupsi) Dan ketika pimpinan memberikan bimbingan dan arahan saya memperhatikan menghargai (Nasionalisme) arahan dan mendengarkan dengan cermat sehingga seluruh arahan pimpinan saya catat untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi agar lebih efektif dan efisien (Komitmen Mutu). Tahapan 5 : Mencetak album Dalam Tahap Ini Saya mencetak poster bekerja sama dengan salah satu percetakan dan saya menerapkan saling menghormati pada saat poster tersebut dicetak( Nasionalisme) sebagai bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas) dalam meningkatkan pelayanan pada masyarakat. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Pembuatan album pengolahan daun kelor dapat memperkuat visi misi Puskesmas Kajang Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu dan Profesional. Penguatan Nilai Organisasi Dengan album pengolahan daun kelor dapat memperkuat nilai organisasi yaitu kreatifitas.



26



No 3



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



Output/Hasil



Keterkaitan



Kontribusi



Penguatan



Substansi Mata



Terhadap Visi



Nilai-Nilai



Pelatihan



Misi Organisasi



Organisasi



Menyediakan



Pelayanan Publik



video



Manajemen ASN



Manfaat



tentang dan Mencari



referensi



di Video tersedia



Anti



Korupsi



pengolahan daun youtube



Mandiri



kelor



Akuntabilitas



: Misi



:



Memberikan



Kreatifitas dan Kenyamanan



: Pelayanan



kejelasan, Konsisten, Kesehatan Yang Tanggung jawab Mengunduh video



Video tersimpan di Anti penyimpanan media



Korupsi



Bermutu



dan



: Profesional Meningkatkan



Mandiri, sederhana



: Profesionalisme



Akuntabilitas



kejelasan, Konsisten, (Misi 1) Tanggung jawab Konsultasi



dengan Kepala Puskesmas



Kepala Puskesmas



menyetujui



Etika publik : Sopan, Hormat Nasionalisme



:



Musyawarah,



Saling



Menghormati Anti



Korupsi



:



27



disiplin Membagikan video pada Video dapat dilihat



Akuntabilitas :



ibu hamil melalui Grup melalui grup WA



Kejelasan



WA



Etika Publik : sopan dan terbuka Komitmen Mutu : Responsif



Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kegiatan 3 : Menyediakan video tentang manfaat pengolahan daun kelor Dengan tersedianya edukasi yang bebentuk video maka akan menambah pengetahuan masyarakat dengan lebih mudah (Pelayanan Publik) sehingga dapat membantu memaksimalkan pelayanan petugas kepada masyarakat (Manajemen ASN). Tahapan 1 : Mencari referensi di youtube Saat menncari referensi video saya melakukan dengan Mandiri (Anti Korupsi) dan penuh kejelasan dan konsisten dengan pilihan resep (Akuntabilitas) sebagai bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas) agar video yang terkumpul sesuai. agar ibu hamil tertarik untuk menonton. Tahapan 2 : Mengunduh video Setelah menemukan video yang menarik dan edukatif, maka saya akan mengunduh video dengan Mandiri dan sederahana (Anti Korupsi) dan penuh kejelasan dan konsisten dengan pilihan resep (Akuntabilitas) sebagai bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas) agar resep yang terkumpul sesuai dalam menyediakan bahan untuk pelayanan yang lebih berkulitas. Tahapan 3 : Konsultasi dengan Kepala Puskesmas Dalam pertemuan saya melakukan konsultasi dan musyawarah (Nasionalisme) dengan sikap dan bahasa yang baik dan sopan serta hormat



28



pada atasan (Etika Publik).saya datang tepat waktu dan berpakaian rapi (Anti Korupsi) Dan ketika pimpinan memberikan bimbingan dan arahan saya memperhatikan menghargai (Nasionalisme) arahan dan mendengarkan dengan cermat sehingga seluruh arahan pimpinan saya catat untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi agar lebih efektif dan efisien (Komitmen Mutu).. Tahapan 4 : Memembagikan video pada ibu hamil melalui Grup Whatsapp Setelah mendapat persetujuan dari Kepala Puskesmas maka video siap untuk dibagikan kepada ibu hamil, dalam tahapan ini saya membagikan video dengan jelas (Akuntabilitas), menggunakan bahasa



yang sopan(Etika Publik) dan responsive (Komitmen Mutu)



terhadap



pertanyaan-pertanyaan dari ibu. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Pembuatan video tentang pengolahan daun kelor dapat memperkuat misi 1 yaitu Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu dan Profesional. Penguatan Nilai Organisasi Dengan membuatan video tentang pengolahan daun kelor dapat memperkuat nilai organisasi yaitu kreatifitas dan kenyaman.



29



No 4



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



Output/Hasil



Keterkaitan Substansi



Kontribusi



Penguatan



Mata Pelatihan



Terhadap Visi



Nilai-Nilai



Misi Organisasi



Organisasi



Menyediakan



Pelayanan Publik



sarana konseling



Manajemen ASN



(Grup Whatsapp)



Mengumpulkan



Nomor Nomor HP sudah



Hp ibu hamil



terkumpul



Etika Publik : Sopan



Misi : Membina Kerjasama



Nasionalisme :



peran



Tidak



Memaksakan masyarakat dalam



Kehendak,



Saling pembangunan



Menghormati Membuat grup wa



Tersedianya grup



serta



berwawasan



Akuntabilitas



: kesehatan



(Misi



dan 2)



Kejelasan Transparan Anti



Korupsi



:



Sederhana Mengundang ibu hamil Ibu hamil sudah jadi



Nasionalisme : Adil



menjadi peserta grup



Akuntabilitas



peserta grup



:



Konsisten Melakukan konseling



Dokumentasi



Etika Publik : sopan dan terbuka Komitmen



Mutu



:



30



Responsif Anti



Korupsi



:



sederhana Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kegiatan 4 : Menyediakan sarana konseling (Grup Whatsapp) Dengan adanya grup konseling maka akan mempermudah melakukan pelayanan, memberi edukasi pada ibu hamil, dengan kegiatan ini maka saya telah menerapkan Pelayanan Publik dan Manajemen ASN Tahapan 1 : Mengumpulkan Nomor Hp ibu hamil Dalam tahapan ini saya meminta nomor kontak ibu hamil dengan bersikap sopan ( Etika Publik) dan apabila ada ibu hamil yang tidak bersedia untuk memberikan nomor HPnya maka saya tidak akan memaksakan kehendak (Nasionalisme) Tahapan 2 : Membuat grup wa Membuat grup dengan jelas (Akuntabilitas) dan transaparan (Akuntabilitas) dan mudah dipahami atau sederhana (Anti Korupsi), sehingga dapat memberikan edukasi pada ibu hamil dengan mudah Tahapan 3 : Mengundang ibu hamil menjadi peserta grup Mengundang ibu hamil untuk menjadi peserta grup , dalam kegiatan ini saya melakukan dengan sikap adil (Nasionalisme) pada semua ibu hamil dan konsisten terhadap peseerta grup (Akuntabilitas) Tahapan 4 : Mengirimkan video dan album edukasi terkait pengolahan daun kelor Dalam tahapan ini sayamelakukan konseling dengan mengirimkan video dan album menggunakan bahasa yang sopan dan terbuka (Etika Publik) dan sederhana (Anti korupsi) serta menunjukan sikap responsive ( Komitmen Mutu) pada ibu hamil. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi



31



Dengan Menyediakan saran konseling (Grup Whatsapp) untuk memberi edukasi maka akan memperkuat misi ke 2 yaitu Membina peran serta masyarakat dalam pembangunan berwawasan kesehatan. Penguatan Nilai Organisasi Dengan Menyediakan saran konseling (Grup Whatsapp) untuk memberi edukasi dapat memperkuat nilai organisasi yaitu Kerjasama.



No 5



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



Output/Hasil



Keterkaitan



Kontribusi



Penguatan



Substansi Mata



Terhadap Visi



Nilai-Nilai



Pelatihan



Misi Organisasi



Organisasi



Sosialisasi



Pelayanan Publik



Pencegahan



Manajemen ASN



Anemia Pada Ibu Hamil



WOG



melalui Konsultasi



album



pimpinan



dengan Kepala Puskesmas Menyetuji



Etika publik : Sopan, Misi : Membina Tanggungjawab Hormat



peran



pengolahan Daun



Nasionalisme



Kelor



Musyawarah,



di



ruang



KIA



: masyarakat Saling dalam



Menghormati Anti



pembangunan



Korupsi



: berwawasan



disiplin Menyiapkan sosialisasi



bahan Bahan tersedia



serta dan Kerjasama



kesehatan (Misi



Nasionalisme : kerja 2) sama,



saling



menghormati



32



Akuntabilitas Tanggung



: jawab,



kejelasan Komitmen Mutu : Efisien Melakukan sosialisasi



Peserta antusias dan



Etika Publik : Sopan



paham tentang



dan terbuka



manfaat dan cara



Anti Korupsi :



pengolahan daun



Sederhana



kelor



Akuntabilitas



:



Kejelasan Komitmen Mutu : responsive Nasionalisme : kerja sama,



saling



menghormati Melakukan diskusi



Dokumentasi



Nasionalisme : Adil, menghormati,



saling kerja



sama Etika Publik : sopan



33



dan terbuka Komitmen Mutu : Resonsif



Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kegiatan 5 : Sosialisasi Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil melalui album pengolahan Daun Kelor di ruang KIA Dalam melakukan sosialisasi saya melakuakn dengan professional sehingga dala hal ini saya menerapkan Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan WOG Tahapan 1 : Konsultasi dengan pimpinan Dalam pertemuan saya melakukan konsultasi dan musyawarah (Nasionalisme) dengan sikap dan bahasa yang baik dan sopan serta hormat pada atasan (Etika Publik).saya datang tepat waktu dan berpakaian rapi (Anti Korupsi) Dan ketika pimpinan memberikan bimbingan dan arahan saya memperhatikan menghargai (Nasionalisme) arahan dan mendengarkan dengan cermat sehingga seluruh arahan pimpinan saya catat untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi agar lebih efektif dan efisien (Komitmen Mutu) Tahapan 2 : Menyiapkan bahan sosialisasi saya akan menyediakan bahan sosilisasi dengan jelas (Akuntabilitas) dan bekerja sama dan saling menghormati antar teman sejawat (Nasionalisme) sebagai bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas) dalam menyiapkan bahan sosialisasi dan melihat situasi yang efisien (Komitmen Mutu) untuk dilakukan.



34



Tahapan 3 : Melakukan sosialisasi Dalam melakukan sosialisasi saya menyampaikan materi dengan sikap yang sopan dan terbuka (Anti Korupsi) serta bersikap sederhana (Anti Korupsi) tetapi makna yang saya sampaikan tetap jelas (Akuntabilitas) serta bekerja sama dengan para audiens dan menerapkan saling menghormati selama sosialsiasi berlangsung( Nasionalisme) serta bersikap responsive. Tahapan 4 : Melakukan diskusi Setelah melakukan sosialisasi saya membuka sesi diskusi kepada peserta yang ingin bertanya dengan menerapkan sikap adil (Nasionalisme) dan tetap melakukan diskusi dengan sikap sopan dan terbuka (Etika Publik), tetap bekerja sama dan saling menghormati ( Nasionalisme) dengan para audiens agar diskusi berjalan dengan semestinya. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Dengan melakukan sosilisasi maka akan memperkuat misi ke 2 yaitu Membina peran serta masyarakat dalam pembangunan berwawasan kesehatan. Penguatan Nilai Organisasi Dengan melakukan sosilisasi dapat memperkuat nilai organisasi yaitu Tanggungjawab dan Kerjasama.



MATRIKS NILAI-NILAI DASAR ASN (ANEKA



35



NILAI DASAR



INDIKATOR



Tanggung Jawab Kepemimpinan Kejelasan Konsisten Musyawarah Adil NASION Tidak ALISME memaksakan kehendak Saling menghormati Kerja Sama ETIKA Sopan PUBLIK Terbuka Hormat KOMIT Efektif MEN Efisien MUTU Inovatif Responsif ANTI Mandiri KORUP Kerja Keras SI Sederhana Disiplin



KEGIATAN 1 1 2 3 4



AKUNT ABILIT AS







KEGIATAN 2 1 2 3 4 5















KEGIATAN 3 1 2 3 4



KEGIATAN 4 1 2 3 4















√ √



KEGIATAN 5 1 2 3 4



















TOTAL



9 √















2 9 7 5 2 1 12











√ √ √











√ √



















√ √



√ √



√ √



TOTAL NILAI DASAR







√ √



9 9 2 6 1 4 3 3 3 2 4 5



27



8



21 17



11



14



MATRIKS NILAI ORGANISASI



36



Nilai-nilai Organisasi UPT Puskesmas Kajang



Kegiatan 1



Kegiatan 2



Kegiatan 3



Kegiatan 4



Kegiatan 5



Total



Disiplin Kreatifitas Nilai Organisasi



3



Kesabaran Tanggungjawab



1



Kerjasama



2



Kenyamanan



3



37



VISI MISI ORGANISAS UPT PUSKESMAS KAJANG Visi



Terwujudnya masyarakat di wilayah



Misi



Memberikan pelayanan kesehatan yang



Kegiatan 1



Kegiatan 2



Kegiatan 3



Kegiatan 4



Kegiatan 5



Total



puskesmas kajang sehat dan mandiri bermutu dan professional Membiana peran serta masyarakat dalam pembangunan berwawasan kesehatan



3 2



Meningkatkan kerjasama lintas sector dan lintas program Memayaraktkan PHBS



38



MATRIKS PERAN DAN KEDUDUKAN ASN No



Peran Dan Kedudukan Asn



Kegiatan 1



Kegiatan 2



Kegiatan 3



Kegiatan 4



Kegiatan 5



Total



1



Manajemen ASN



5



2



Pelayanan Publik



3



3



Whole of Government (WoG)



1



39



TIMELINE PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI



NO



KEGIATAN



1



Membuat poster anemia



2



Membuat Album Pengolahan Daun Kelor



3



√ √







Menyediakan sarana konseling ibu hamil (Grup Whatsapp)



5



V



KETERANGAN



Menyediakan video manfaat dan pengolahan daun kelor



4



I



MINGGU KEII III IV







Sosialisasi Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil melalui album pengolahan Daun Kelor di







ruang KIA



40



BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Secara umum, kegiatan aktualisasi yanga saya lakukan terkait langsung dengan isu masih tingginya kasus anemia pada ibu hamil di UPT Puskesmas Kajang. Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan selama kurang lebih I (satu) Bulan, yaitu dimulai pada tanggal 23 September 2021- 23 Oktober 2021. Pada minggu pertama membuat poster tentang anemia pada ibu hamil, minggu kedua membuat album pengolahan daun kelor, minggu ke tiga menyediakan sarana konseling (grup whatsapp), minggu ke keempat menyediakn video manfaat dan pengolahan daun kelor kemuidan untuk minggu ke lima melakukan sosialisasi diruangan KIA UPT Puskesmaas Kajang.



B. Kegiatan Aktualisasi Capaian aktualisasi dianalisis dengan mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan aktualisasi tersebut berdasarkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara. Berdasarkan rancangan aktualisasi yang telah disetujuai, terdapat 5 kegiatan yang akan dilaksanakan diantaranya : 1. Kegiatan 1 : Membuat Poster Tentang Anemia Kegiatan pertama yang saya lakukan adalah mendesign poster tentang anemia untuk dipasang di ruang KIA, agar memudahkan petugas dalam melakukan konseling dan pasien juga bisa melihat langsung tentang anemia dan gejalanya.



Sehingga dapat menyelenggarakan



pelayanan publik yang berkualitas (Manajemen ASN).  Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Pembuatan poster tentang anemia dapat memperkuat visi misi Puskesmas Kajang Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu dan Profesional. Karena dengan menyediakan poster dapat memudahkan dan mengoptimalkan pemberian edukasi kepada pasien terkait anemia pada ibu hamil.  Penguatan Nilai Organisasi Dengan membuat poster dapat memperkuat nilai organisasi yaitu kreatifitas. Sebagai ASN yang prfesional harus memiliki kreatifitas yang tinggi dalam meningkatkan pelayanan pada masyarakat. a. Tahapan kegiatan 1 Mendesign bentuk poster



41



Pada tanggal 23 September 2021 saya mulai mendesign Poster, dalam kegiatan ini saya mendesign dengan penuh kreatifitas dan inovatif (Komitmen Mutu) kemudian jelas dan konsisten (Akuntabilitas) dalam menentukan design poster sebagai bentuk taggung jawab dalam memimpin diri sendiri untuk melakukan kegiatan ini (Akuntabilitas), dan saya melibatkan suami untuk membantu memilih design yang bagus dan saya sangat menghargai dan menghormati masukan yang diberikan (Nasionalisme) guna menghasilkan desian yang bagus dan bermutu (Komitmen Mutu) demi memberi pelayanan yang maksimal kepada ibu hamil.  Output / Hasil : design poster sudah siap  Dokumentasi :



 Analisis Dampak  Komitmen Mutu : pada tahapan ini saya menerapkan kreatif dan inovatif dalam merancang bentuk poster. Saya materi yang akan di masukkan kedalam poster dan gambar penyerta yang dapat memperindah poster. Kemudian saya mulai merancang poster dengan pebuh kreatifitas dan inovtif untuk mendapatkan design yang bagus dan bermutu. Seandainya saya tidak menerapkan nilai kreatif dan inovatif maka saya tidak akan menghasilkan design poster yang bagus dan sesuai.  Akuntabilitas : pada tahapan ini saya menerapkan kejelasan, konsisten dan kepemimpinan. Dalam merancang sesuatu diperlukan rancangan yang jelas dan konsisten terhadap apa yang sudah di rancang. Memimpin diri sendiri dalam merancang poster sangat diperlukan agar dapat terselsaikan dengan baik. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka design poster yang saya buat tidak dapat selesai dengan baik.  Nasionalisme : pada tahapan ini saya menerpkan saling menghormati dan menghargai. Dalam menentukan design saya melibtkan suami dalam memilih design yang bagus dan saya sangat menghargai apa yang menjaadi pendapatnya demi menghasilkan design poster yang bagus. Seandainya saya tidak melibatkan suami dan tidak menghargai pendaptnya maka saya akan susah dalam menentukan apakah design ini sudah bagus dan sesuia atau belum.  Kendala



Tidak ditemukan kendala pada saat melakukan kegiatan ini b. Tahapan Kegiatan 2 Meminta bimbingan terhadap Kepala Puskesmas



42



Pada tanggal 25 September 2021 saya meminta bimbingan terhadap Kepala Puskesmas, dalam kegiatan ini saya melakukan konsultasi dan musyawarah (Nasionalisme) tentang design poster yang sudah saya siapkan dengan sikap dan bahasa yang baik dan sopan serta hormat pada atasan (Etika Publik). Ketika saya melakukan konsultasi saya datang tepat waktu dan berpakaian rapi (Anti Korupsi) Dan ketika pimpinan memberikan bimbingan dan arahan saya memperhatikan menghargai (Nasionalisme) arahan dan mendengarkan dengan cermat sehingga seluruh arahan pimpinan saya catat untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi agar lebih efektif dan efisien (Komitmen Mutu).  Output/ Hasil : Adanya bimbingan dan persetujuan oleh Kepala Puskesmas terhadap design poster yang sudah saya rancang  Dokumentasi :



 Analisis Dampak dan Manfaat  Nasionalisme : pada tahapan ini saya menerapkan musyawarah dan saling menghargai, melakukan konsultasi dengan pimpinan terkait design yang sudah saya buat agar mendaptkan petunjuk apakah masih perlu ditambah atau sudah sesuai. Pada saat pimpinan memebri arahan saya memperhatikan dengan cermat dan mencatat untuk menjadi pedoman dalam melaksanakan kegiatan. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka saya tidak akan mendaptkan bimbingan dan arahan dari pimpinan guna menghasilkan design yang bagus.  Etika Publik : ketika melakukan konsultasi saya menrapkan sikap sopan dan hormat pada pimpinan dengan, mengetuk pintu dan memberi salam sebelum masuk serta menyampaikan design dengan kata-kata yang sopan. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka pimpinan akan berfifat kurang kooperatif kepada saya, sehingga saya tidak akan mendaptkan bimbingan.  Komitemen Mutu : dalam tahapan ini saya menerapkan efektif dan efisien. Pada saat pimpinan memebri arahan saya mendengrkan dan mencatat untuk menjadi pedoman agar kegiatan yang saya lakukan dapat efektif dan efisien. Seandainya saya tidak menerpakan hal diatas maka kegiatan ini tidak akan berjalan dengan lancer dan selesai tepat waktu.  Anti Korupsi : pada saat hendak melakukan konsultasi saya datang tepat waktu dan berpakain rapi sebagai bentuk penghormatan pada pimpinan. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka pimpinan akan menegur saya dan saya tidak akan mendaptkan bimbingan.  Kendala Tidak ditemukan kendala pada saat melakukan kegiatan ini



43



c. Tahapan Kegiatan 3 Mencetak Poster Setelah mendapat persetujuan dan tidak ada koreksi dari pimpinan terkait design poster, maka pada tanggal 27 September 2021 saya bekerja sama dengan salah satu percetakan dan saya menerapkan saling menghormati pada saat poster tersebut dicetak (Nasionalisme) sebagai bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas) dalam menyelasikan kegiatan demi meningkatkan pelayanan pada masyarakat.  Output/ Hasil :poster sudah tercetak  Dokumentasi :



 Analisis Dampak dan Manfaat  Akuntabilitas : setelah mendapat persetujuan dan bimbingan dari pimpinan maka saya akan mencetak poster sebagai bentuk tanggung jawab saya dalam menyelesaikan kegiatan saya agar poster dapat dipasang di ruang KIA sebagai bahan konseling untuk bidan. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka poster tidak akan tercetak karena tidak adanya rasa tanggungjawab dalam diri saya.  Nasionalisme : pada saat mencetak poster saya bekerja sama dengan salah satu percetakan, dan saya menerepakan sikap saling menghormati ketika bapak tersebut memberi masukan terkait poster yang saya akan cetak agar menghasilkan poster yang bagus. Seandainya saya tidak menerpakan nilai diatas maka poster tercetak dengan kurang bagus.  Kendala : Tidak adanya percetakan disekitar tempat tinggal  Solusi Pulang ke kampung halaman untuk mencetak poster d. Tahapan Kegiatan 4 Memasang Poster di Ruang KIA Pada tanggal 29 September 2021 saya memasang Poster di Ruang KIA. Dalam tahapan ini saya memasang poster sebagai bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas ) untuk memberikan pelayanan yang lebih efektif dan efisien (Komitmen mutu) sehingga petugas mudah dalam memberikan pelayanan dan pasien akan mudah melihat anemia dan gejalanya, sehingga akan tercipta pelayanan yang maksimal di UPT Puskesmas Kajang khususnya di ruangan KIA  Output/ Hasil : poster tentang anemia sudah terpasang  Dokumentasi :



44



 Analsis Dampak dan Manfaat  Akuntabilitas : pada tahapan ini saya menerapkan tanggung jawab dalam memasang poster diruangan KIA agar secepatnya bisa digunakan oleh petugas dalam memberikan konseling terkait anemia pada ibu hamil. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas, maka poster tidak terpasang diruang KIA sehingga pelayanan pada ibu hamil belum maksimal.  Komitemn mutu : memasang poster bertujuan agar pelayanan pada ibu hamil dapat efektif dan efisien, karena deengan tersedianya poster di ruang KIA maka akan memudahkan petugas dan ibu hamil juga dapat langsung melihat pengertian dari anemi dan gejala-gejalanya. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka upaya petugas dalam menekan kasus anemia belum maksimal.  Kendala Tidak ditemukan kendala dalam melakukan kegiatan ini 2. Kegiatan 2 Membuat Album Pengolahan Daun Kelor Setelah membuat poster, maka kegiatan selanjutnya yang saya lakukan adalah membuat album pengolahan daun kelor, dimana didalam album tersebut berisi tentang manfaat daun kelor untuk wanita serta resep-resep makanan yang bersumber dari daun kelor. Membuat album untuk disimpan dan digunakan di ruang KIA pada saat melakukan konseling terhadap ibu hamil merupakan suatu kegiatan yang membawa manfaat dan dapat meningkatkan kulitas pelayanan (Manajemen ASN).  Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Pembuatan album pengolahan daun kelor dapat memperkuat visi misi Puskesmas Kajang Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu dan Profesional. Dengan menyediakan album pengolahan daun kelor di ruang KIA dapat mengoptimalkan konseling yang dilakukan pada ibu hamil.  Penguatan Nilai Organisasi Dengan album pengolahan daun kelor dapat memperkuat nilai organisasi yaitu kreatifitas a. Tahapan 1 Merancang desain album Pada tanggal 01 Oktober 2021 Dalam tahapan ini saya merancang desain album dengan penuh kreatifitas dan inovatif (Komitmen Mutu) kemudian rancangan yang saya buat jelas dan setelah saya membuat rancangan yang sesuai maka saya akan konsisten terhadap rancangan tersebut (Akuntabilitas). Memimpin diri sendiri saangat diperlukan dalam menyelasaikan kegiatan (Akuntabilitas), bekerjasama dengan orang lain dalam menentukan desain yang bagus dan menghormati apa yang menjadi pendapat orang lain tersebut juga saya terapkan (Nasionalisme) guna menghasilkan desian yang bagus dan bermutu (Komitmen Mutu) demi memberi pelayanan yang maksimal kepada ibu hamil.



45



 



Output/ Hasil : Design album telah tersedia Dokumentasi :



 Analisis Dampak  Akuntabilitas : pada tahapan ini saya menerapkan Tanggung Jawab, Kepemimpinan, Jelas, dan Konsisten. Dalam merancang design album sangat diperlukan rasa tanggung jawab yang tinggi, memenag/ memimpin diri sendiri juga harus agar diterapkan karena dengan adanya hal tersebut maka akan semangat untuk menyelesaikan kegiatan. Saya merancang album dengan jelas dan konsisten terhadap design yang sudah saya buat. Seandainya saya tidak menerapkan nila-nilai diatas maka saya tidak akan bersungguh-sungguh dan bersemangat untuk menyelesaikan kegiatan ini, sehingga pembuatan album akan terhambat.  Nasionalisme : pada tahapan ini saya juga menerapkan Kerja sama dan Saling Menghormati, dimana pada saat saya melakukan kegiatan ini saya melibatkan suami dalam merancang desain album dan ketika beliau memberi saran saya sangat menghargai agar album yang saya buat dapat slesai dengan tepat waktu dan maksimal. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka saya akan kesusahan dalam menentukan mana design yang bagus dan ketika saya tidak mengahrgai saran yang diberikan maka selanjutnya beliau tidak akan lagi memberi masukan.  Komitmen Mutu : dalam merancang design diperlukan Inovasi dan kreatifitas yang tinggi dalam menentukan design yang sesuai dan bagus. Sehingga nantinya album di cetak dapat digunakan oleh bidan dengan baik dalam memberkan pelayanan. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas, maka saya tidak akan menghasilkan design album yang bagus.  Anti Korupsi : pada saat merancang design saya sangat bekerja keras dan tidak mudah menyerah demi menghasilkan design yang sesuai. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka saya tidak akan menghasilkan design yang cocok dan sesuai.



46



 Kendala Tidak ditemukan kendala pada saat menyelesaikan tahapan kegiatan ini b. Mengumpulkan resep-resep pengolahan daun kelor Pada tanggal 02 Oktober 2021, Setelah merancang desain album maka langkah selanjutnya yang saya lakukan adalah mencari di internet resep-resep pengolahan daun kelor, setelah mendapatkan resep yang sesuai maka saya mengumpulkan untuk dimasukkan kedalam album. Saat mencari dan mengumpulkan resep saya melakukan dengan Mandiri (Anti Korupsi) dan resep yang saya kumpulkan jelas, menaarik dan konsisten dengan pilihan resep (Akuntabilitas) sebagai bentuk



tanggung jawab



(Akuntabilitas) dalam mengumpulkan resep agar nantinya album berisi tentang resepresep yang menarik.  Output/ Hasil : resep pengolahan daun kelor tersedia  Dokumentasi :



 Analisis Dampak  Akuntabilitas : pada tahapan ini saya menerapkan kejelasan, Konsisten dan Tanggung jawab. Dalam mencari resep pengolahan daun kelor harus bersifat jelas dan ketika sudah mendaptkan resep yang jelas maka saya harus mengumpulkan dengan konsisten terhadap resep yang telah terpilih sebagai bentuk tanggung jawab dalam menyelasikaan tahapan kegiatan ini. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka saya tidak akan mendapatkan resep yang cocok dan sesuai, sehingga saya kan bingung dalam mengumpulkan resep pebolahan daun kelor.



47



 Anti Korupsi : dalam melakukan tahapan kegiatan ini saya mencari resep dengan mandiri di internet kemudian saya mengumpulkan resep-resep yang telah saya daopatkan dari internet untuk disusun kedalam album. Seadainya saya tidak menerapkan nilai diatas, maka saya tidak akan mendaptkan resep sesuai harapan saya.  Kendala Tidak ditemukan kendala pada saat menyelesaikan tahapan kegiatan ini c. Tahapan Kegiatan 3 Menyusun resep-resep pengolahan daun kelor dalam bentuk album Pada tanggal 04 Oktober 2021 resep-resep yang sudah tersedia selanjutnya saya susun untuk dibuat dalam bentuk album. Album ini nantinya akan disimpan diruang KIA untuk digunakan bidan dalam memberikan edukasi terkait macam-macam pengolahan daun kelor agar ibu hamil tidak bosan dengan olahan yang itu-itu saja. Saya menyusun resep dengan inovatif (Komitmen Mutu), jelas dan konsisten (Akuntabilitas), sederhana agar bisa di praktekan oleh ibu (Anti Korupsi). Menggunakan album dalam pelayanan merupakan bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas ) dalam memberikan pelayanan yang Maksimal.  Output/ Hasil : resep pengolahan daun kelor sudah tersusun  Dokumentasi :



 Analisis Dampak  Akuntabilitas : pada tahapan ini saya menerapakan Kejelasan, Konsisten, dan tanggung jawab. Resep-resep yang saya susun harus bersifat jelas dan saya akan konsisten terhadap resep yang sudah terkumpul, agar resep yang disusun nantinya didalam album menarik. Menyusun resep harus di penuhi rasa tanggung jawab agar album dapat terselesaikan dengan baik. Seandainya saya tidak menerpakan nilai diatas maka album yang saya hasilkan kurang bagus.



48



 Komitmen Mutu : pada saat menyusun resep-resep pengolahan daun kelor Inovatif dan kreatifitas sangat diperlukan dalam menghasilkan susunan resep yang indah. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka resep yang akan saya masukkan kedalam album tidak terlalu menarik.  Kendala Tidak ditemukan kendala pada saat menyelesaikan tahapan kegiatan ini d. Tahapan kegiatan ke 4 Meminta arahan dari Kepala Puskesmas Pada tanggal 07 Oktober 2021 Setelah saya menyusun resep-resep pengolahan daun kelor maka selanjutnya saya melakukan konsultasi dan musyawarah (Nasionalisme) saya datang tepat waktu dan berpakaian rapi (Anti Korupsi) kemudian ada saat saat konsultasi saya menyampaikan tahapan kegiatan saya dengan sikap dan bahasa yang baik dan sopan serta hormat pada atasan (Etika Publik). Dan ketika pimpinan memberikan bimbingan dan arahan saya memperhatikan menghargai (Nasionalisme) arahan dan mendengarkan dengan cermat sehingga seluruh arahan pimpinan saya catat untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi agar lebih efektif dan efisien (Komitmen Mutu).  Output/ hasil : Adanya arahan dan persetujuan dari Kepala Puskesmas  Dokumentasi :



 Analisis Dampak  Nasionalisme : pada tahapan ini saya menerapkan musyawarah dan saling menghargai, melakukan konsultasi dengan pimpinan terkait design yang sudah saya buat agar mendaptkan petunjuk apakah masih perlu ditambah atau sudah sesuai. Pada saat pimpinan memebri arahan saya memperhatikan dengan cermat dan mencatat untuk menjadi pedoman dalam melaksanakan kegiatan. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka saya tidak akan mendaptkan bimbingan dan arahan dari pimpinan guna menghasilkan susunan resep yang bagus.  Etika Publik : ketika melakukan konsultasi saya menrapkan sikap sopan dan hormat pada pimpinan dengan, mengetuk pintu dan memberi salam sebelum masuk serta menyampaikan design dengan kata-kata yang sopan. Seandainya saya tidak



49



menerapkan nilai diatas maka pimpinan akan berfifat kurang kooperatif kepada saya, sehingga saya tidak akan mendaptkan bimbingan.  Komitemen Mutu : dalam tahapan ini saya menerapkan efektif dan efisien. Pada saat pimpinan memebri arahan saya mendengrkan dan mencatat untuk menjadi pedoman agar kegiatan yang saya lakukan dapat efektif dan efisien. Seandainya saya tidak menerpakan hal diatas maka kegiatan ini tidak akan berjalan dengan lancer dan selesai tepat waktu.  Anti Korupsi : pada saat hendak melakukan konsultasi saya datang tepat waktu dan berpakain rapi sebagai bentuk penghormatan pada pimpinan. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka pimpinan akan menegur saya dan saya tidak akan mendaptkan bimbingan.  Kendala Tidak ditemukan kendala pada saat menyelesaikan tahapan kegiatan ini e. Tahapan Kegiatan ke 5 Mencetak album Pada tanggal 09 Oktober 2021, Membuat album pengolahan daun kelor



merupakan



bentuk dari penerapan nilai komitmen mutu. Hal ini memudahkan saya dalam berbagi informasi kepada pasien ibu hamil di puskesmas Kajang. Dalam Tahap Ini Saya mencetak poster bekerja sama dengan salah satu percetakan dan saya menerapkan saling menghormati pada saat album tersebut dicetak( Nasionalisme), menyediakan album pengolahan daun kelor di ruangan KIA sebagai bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas) dalam meningkatkan pelayanan pada masyarakat.  Output/ Hasil : Album telah dicetak dan sudah terpajang di Ruang KIA  Dokumentasi :



 Analisis Dampak  Akuntabilitas : setelah mendapat persetujuan dan bimbingan dari pimpinan maka saya akan mencetak resep yang sudah tersusun kemudian untuk dibuat menjadi



50



album sebagai bentuk tanggung jawab saya dalam menyelesaikan kegiatan saya agar album dapat disimpan di ruang KIA sebagai bahan konseling untuk bidan. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka album tidak akan tercetak karena tidak adanya rasa tanggungjawab dalam diri saya.  Nasionalisme : pada saat mencetak album saya bekerja sama dengan salah satu percetakan, dan saya menerepakan sikap saling menghormati ketika bapak tersebut memberi masukan terkait album yang saya akan cetak agar menghasilkan album yang bagus. Seandainya saya tidak menerpakan nilai diatas maka album tercetak dengan kurang bagus.  Kendala Tidak ditemukanya kendala pada saat menyelesaikan tahapan kegiatan ini 3. Kegiatan ke 3 Menyediakan video tentang Manfaat dan pengolahan daun kelor Dengan tersedianya edukasi yang bebentuk video maka akan masyarakat dengan lebih mudah



(Pelayanan Publik)



menambah pengetahuan



sehingga dapat membantu



memaksimalkan pelayanan petugas kepada masyarakat (Manajemen ASN). 



Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi



Pembuatan video tentang pengolahan daun kelor dapat memperkuat



misi 1



yaitu



Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu dan Profesional. 



Penguatan Nilai Organisasi



Dengan membuatan video tentang pengolahan daun kelor dapat memperkuat nilai organisasi yaitu kreatifitas dan kenyaman. a. Tahapan Kegiatan 1 Mencari referensi di youtube Pada tanggal 03 Oktober 2021 saya mencari referensi video di youtube. Di youtube terdapat banyak video-video terkait pengolahan daun kelor. Saya mencari referensi video dengan Mandiri (Anti Korupsi) dan penuh kejelasan dan konsisten dengan pilihan resep (Akuntabilitas) sebagai bentuk



tanggung jawab (Akuntabilitas) agar video yang



terkumpul sesuai. Agar ibu hamil tertarik untuk menonton 



Output/ hasil : video tersedia







Dokumentasi :







Analisis Dampak



51



 Akuntabilitas : pada tahapan ini saya menerapkan kejelasan, Konsisten, Tanggung jawab. Resep-resep yang saya cari harus bersifat jelas dan saya akan konsisten terhadap resep yang sudah terkumpul, agar video yang tersedia bersifat edukatif dan menarik. Sebagai bentuk tanggung jawab dalam mennyediakan video yang bagus.. Seandainya saya tidak menerpakan nilai diatas maka video yang saya hasilkan kurang bagus dan kurang menarik.  Anti Korupsi : pada saat mencari referensi video di youtube terkait pengolahan daun kelor saya melakukan dengan mandiri, karena video cukup mudah ditemukan. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka saya tidak akan mendapatkan video yang sesuai dengan harapan saya. 



Kendala Tidak ditemukan kendala pada saat menyelasikan tahapan kegiatan ini



b. Tahapan Kegiatan Ke 2 Mengunduh video Pada tanggal 03 Oktober 2021, Setelah menemukan video yang menarik dan edukatif, maka saya akan mengunduh video dengan Mandiri dan sederahana (Anti Korupsi) dan penuh kejelasan dan konsisten dengan pilihan resep (Akuntabilitas) agar resep yang tersedia mudah dipraktekkan. Menyediakan video edukasi sebagai bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas) dalam menyediakan bahan untuk pelayanan yang mudah dan lebih berkulitas.  Output/ Hasil : Video tersimpan di penyimpanan media  Dokumentasi :



 Analisis Dampak



52



 Akuntabilitas : pada tahapan ini saya menerapkan kejelasan, Konsisten dan Tanggung jawab. Dalam mengunduh video resep pengolahan daun kelor harus bersifat jelas dan ketika sudah mendaptkan resep yang jelas maka saya harus konsisten terhadap resep yang telah terpilih sebagai bentuk tanggung jawab dalam menyelasaikan tahapan kegiatan ini. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka saya tidak akan mendapatkan video yang cocok dan sesuai serta video yang bersifat edukatif dan menarik.  Anti Korupsi : dalam melakukan tahapan kegiatan ini saya mengunduh video dengan mandiri dari youtube. Video yang saya unduh yaitu video yang sederhana sehingga nantinya mudah dipraktekan oleh ibu hamil. Seadainya saya tidak menerapkan nilai diatas, maka saya tidak akan mendapatkan video sesuai harapan saya.  Kendala Tidak ditemukan kendala pada saat menyelasaikan tahapan kegiatan ini c. Tahapan Kegiatan Ke 3 Konsultasi dengan Kepala Puskesmas Pada tanggal 07 Oktober 2021, Setelah saya mengunduh resep-resep pengolahan daun kelor maka selanjutnya saya melakukan konsultasi dan musyawarah (Nasionalisme) saya datang tepat waktu dan berpakaian rapi (Anti Korupsi) kemudian ada saat saat konsultasi saya menyampaikan tahapan kegiatan saya dengan sikap dan bahasa yang baik dan sopan serta hormat pada atasan (Etika Publik). Dan ketika pimpinan memberikan bimbingan dan arahan saya memperhatikan menghargai (Nasionalisme) arahan dan mendengarkan dengan cermat sehingga seluruh arahan pimpinan saya catat untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi agar lebih efektif dan efisien (Komitmen Mutu).  Output/ hasil : Adanya arahan dan persetujuan dari Kepala Puskesmas  Dokumentasi :



 Analisis Dampak



53



 Nasionalisme : pada tahapan ini saya menerapkan musyawarah dan saling menghargai, melakukan konsultasi dengan pimpinan terkait design yang sudah saya buat agar mendaptkan petunjuk apakah masih perlu ditambah atau sudah sesuai. Pada saat pimpinan memebri arahan saya memperhatikan dengan cermat dan mencatat untuk menjadi pedoman dalam melaksanakan kegiatan. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka saya tidak akan mendaptkan bimbingan dan arahan dari pimpinan guna menghasilkan video yang bagus dan menarik  Etika Publik : ketika melakukan konsultasi saya menrapkan sikap sopan dan hormat pada pimpinan dengan, mengetuk pintu dan memberi salam sebelum masuk serta menyampaikan design dengan kata-kata yang sopan. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka pimpinan akan berfifat kurang kooperatif kepada saya, sehingga saya tidak akan mendaptkan bimbingan.  Komitemen Mutu : dalam tahapan ini saya menerapkan efektif dan efisien. Pada saat pimpinan memebri arahan saya mendengrkan dan mencatat untuk menjadi pedoman agar kegiatan yang saya lakukan dapat efektif dan efisien. Seandainya saya tidak menerpakan hal diatas maka kegiatan ini tidak akan berjalan dengan lancer dan selesai tepat waktu.  Anti Korupsi : pada saat hendak melakukan konsultasi saya datang tepat waktu dan berpakain rapi sebagai bentuk penghormatan pada pimpinan. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka pimpinan akan menegur saya dan saya tidak akan mendaptkan bimbingan.  Kendala Tidak ditemukan kendala pada saat menyelasaikan tahapan kegiatan ini d. Tahapan Kegiatan ke 4 Membagikan video pada ibu hamil melalui Grup WA yang akan dibuat Pada tanggal 13 Oktober 2021 Setelah mendapat persetujuan dari Kepala Puskesmas maka video siap untuk dibagikan kepada ibu hamil, dalam tahapan ini saya membagikan video dengan jelas (Akuntabilitas), menggunakan bahasa



yang sopan (Etika Publik) dan



responsive (Komitmen Mutu) terhadap pertanyaan-pertanyaan dari ibu. 



Output/ hasil : Video dapat dilihat nantinya melalui grup WA







Dokumentasi :







Analisis Dampak



54



 Akuntabilitas : pada tahapan ini saya menerapkan kejelasan terhadap video yang nantinya akan dibagiakn di grup WA agar ibu hamil dapat mengerti dan tertarik untuk menonton dan mempraktikkan dirumah . Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka ibu hamil akan bingung terkait video yang saya bagiakan karena tidak berhubungan dengan daun kelor, sehingga ibu hamil tidak tertarik untuk menonton.  Etika Publik : pada saat membagikan video saya menggunakan bahsa yang sopan dan bersifat terbuka pada ibu hamil, guna adanya nanti umpan balik dari ibu hamil. Seandainya saya tidak meneapkan nilai diatas maka ibu hamil akan merasa risih jika saya mengirimkan video.  Komitmen Mutu : pada saat membagikan video saya harus bersikap responsif terhadap umpan balik dari ibu hamil. Siap menjawab pertanyaan terkait video yang saya bagikan. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka ibu hamil tidak akan lagi bertanya dan mereka merasa tidak di dihargai apabila bertanya dan saya tidak responsive terhadap pertanyaan-pertanyaan yang mereka berikan. 



Kendala Tidak ditemukan kendala dalam menyelesaikan tahapan kegiatan ini



4. Kegiatan Ke 4 Menyediakan sarana konseling (Grup Whatsapp) Dengan adanya grup konseling maka akan mempermudah melakukan pelayanan, memberi edukasi pada ibu hamil, dengan kegiatan ini maka saya telah menerapkan Pelayanan Publik dan Manajemen ASN. 



Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi



Dengan Menyediakan saran konseling (Grup Whatsapp) untuk memberi edukasi maka akan memperkuat misi ke 2 yaitu Membina peran serta masyarakat dalam pembangunan berwawasan kesehatan. 



Penguatan Nilai Organisasi



Dengan Menyediakan saran konseling (Grup Whatsapp) untuk memberi edukasi dapat memperkuat nilai organisasi yaitu Kerjasama. a. Tahapan Kegiatan 1 Mengumpulkan Nomor Hp ibu hamil Pada tanggal 11 Oktober 2021 Dalam tahapan ini saya meminta nomor kontak ibu hamil dengan bersikap sopan ( Etika Publik) dan apabila ada ibu hamil yang tidak bersedia



55



untuk memberikan nomor HPnya maka saya tidak akan memaksakan kehendak (Nasionalisme)  Output/ Hasil : Nomor HP sudah terkumpul  Dokumentasi :



 Analisis Dampak  Nasionalisme : pada tahapan ini saya menerapkan tidak memaksakan kehendak. Ketika ada ibu hamil yang tidak bersedia memberikan nomor HP nya maka saya akan menghargai keputusan ibu tersebut. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka saya seolah-olah bersifat arogan dan memaksakan kehendak hal ini tidak mencerminkan ASN yang berakhlak dan berkarakter.  Etika Publik : pada saat saya meminta nomor hp ibu hamil saya menggunakan bahasa yang sopan agar tercipta komunikasi yang bagus antara saya dengan ibu. Jika saya tidak menerapkan nilai diatas maka ibu akan cuek atau tidak kooperatif dengan saya sehingga saya tidak mendaptkan nomor HP ibu tersebut.  Kendala Tidak ditemukan kendala pada saat menyelesaikan tahapan kegiatan ini b. Tahapan Kegiatan ke 2 Membuat grup wa Pada tanggal 12 Oktober 2021 saya membuat grup dengan jelas (Akuntabilitas) dan transaparan (Akuntabilitas) dan mudah dipahami atau sederhana (Anti Korupsi), sehingga dapat memberikan edukasi pada ibu hamil dengan mudah.  Output/ hasil : Tersedianya grup WA



56



 Dokumentasi :



 Analisis Dampak  Akuntabilitas : pada tahapan ini saya menerapkan kejelasan, transparan. Grup yang dibuat harus jelas dan transparan agar ibu hamil mengerti dengan grup yang kita buat. Jika saya tidak menerapkan nilai diatas maka ibu hamil akan bingung terkait grup tersebut.  Anti Korupsi :



dalam pembuatan grup harus menggunakan nama grup yang



sederhana agar ibu hamil mudah mengingat terkait grup konseling yang kita buat. Jika saya tidak menerapkan nilai diatas maka ibu hamil akan mudah lupa dengan nama grup sehingga jika saya membagikan edukasi di grup ibu tidak akan membuka.  Kendala Tidak ditemukan kendala pada saat menyelesaikan tahapan kegiatan ini c. Tahapan Kegiatan ke 3 Mengundang ibu hamil menjadi peserta grup Pada tanggal 12 Oktober 2021 saya Mengundang ibu hamil untuk menjadi peserta grup , dalam kegiatan ini saya melakukan dengan sikap adil (Nasionalisme) pada semua ibu hamil dan konsisten terhadap peserta grup (Akuntabilitas) 



Output/ hasil : Ibu hamil sudah jadi peserta grup







Dokumentasi :



57







Analisis Dampak  Akuntabilitas : pada tahapan ini saya menerapkan konsisten, pada saat saya mengundang ibu hamil saya harus konsisten berapa jumlah ibu hamil yang sudah saya kumpulkan nomor HP nya dan tidak mudah mengeluarkan peserta grup. Jika saya tidak menerapkan nilai tersebut maka saya tidak akan dipercayai oleh ibu hamil.  Nasionalisme : sikap adil ibu hamil untuk diundang peserta grup harus saya lakukan. Karena apabila saya tidak menerapkan hal ini maka ibu hamil akan merasa dibeda-bedakan.







Kendala Tidak ditemukan kendala pada saat menyelesaikan tahapan kegiatan ini



d. Tahapan Kegiatan ke 4 Mengirimkan video dan album edukasi terkait pengolahan daun kelor Pada tanggal 13 Oktober 2021 Dalam tahapan ini saya melakukan konseling dengan mengirimkan video dan album menggunakan bahasa yang sopan dan terbuka (Etika Publik) dan sederhana (Anti korupsi) serta menunjukan sikap responsive ( Komitmen Mutu) pada ibu hamil. 



Output/ Hasil : dokumentasi







Dokumentasi :







Analisis Dampak  Etika Publik : pada tahapan ini saya menerapakan sikap sopan dan terbuka pada saat saya mengirimkna video pada ibu hamil, agar ibu hamil merasa nyaman dan dihargai sehingga ibu hamil tidak canggung apabila ada pertanyaan terkait video



58



edukasi yang saya kirimkan. Seandainya saya tidak menerapkan nilai indicator diatas maka saya tidak akan mendapatkan respon yang baik dari ibu hamil.  Komitmen Mutu : pada tahapan ini saya menerapkan Responsif pada saat ibu hamil mengirimkan pertanyaan sehingga ibu hamil merasa diperhatikan dan dipedulikan . Seandainya saya tidak meenrapkan nilai diatas maka saya akan dianggap cuek oleh ibu hamil.  Anti Korupsi : pada tahapan ini saya menerapkan sikap sederhana dalam berakatakata serta video yang saya kirimkan sederhana seingga ibu hamil dapat dengan cepat memahami apa yang saya kirimkan dan dapat mempraktekkan resep-resep yang saya kirimkan. Seandainya saya tidak menerapakan nilai diatas makan saya ibu hamil akan susah mengerti dan merasa sulit memprakekkan resep yang saya kirimkan sehingga ibu malas untuk mencoba resep tersebut. 



Kendala Tidak ditemukan kendala pada saat menyelesaikan tahapan kegiatan ini



5. Sosialisasi Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil Melalui Album Pengolahan Daun Kelor di ruang KIA Dalam melakukan sosialisasi saya melakukan dengan professional sehingga dalam hal ini saya menerapkan Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan WOG. Melakukan sosialisasi merupakan kewajiban ASN dalam memberikan edukasi pada ibu hamil.  Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Dengan melakukan sosilisasi maka akan memperkuat misi ke 2 yaitu Membina peran serta masyarakat dalam pembangunan berwawasan kesehatan.  Penguatan Nilai Organisasi Dengan melakukan sosilisasi dapat memperkuat nilai organisasi yaitu Tanggungjawab dan Kerjasama. a. Tahapan Kegiatan 1 Melakukan Konsultasi dengan Pimpinan Pada tanggal 21 Oktober 2021 Sebelum melakukan sosialisasi, terlebih dahulu saya melakukan konsultasi dan musyawarah (Nasionalisme) saya datang tepat waktu dan berpakaian rapi (Anti Korupsi) kemudian ada saat saat konsultasi saya menyampaikan tahapan kegiatan saya dengan sikap dan bahasa yang baik dan sopan serta hormat pada atasan (Etika Publik). Dan ketika pimpinan memberikan bimbingan dan arahan saya memperhatikan menghargai (Nasionalisme) arahan dan mendengarkan dengan cermat sehingga seluruh arahan pimpinan saya catat untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi agar lebih efektif dan efisien (Komitmen Mutu).



59



 Output/ hasil : Adanya arahan dan persetujuan dari Kepala Puskesmas  Dokumentasi :



 Analisis Dampak  Nasionalisme : pada tahapan ini saya menerapkan musyawarah dan saling menghargai, melakukan konsultasi dengan pimpinan terkait rencana sosialisasi yang saya akan lakukan d ruang KIA. Pada saat pimpinan memberi arahan saya memperhatikan dengan cermat dan mencatat untuk menjadi pedoman dalam melaksanakan kegiatan. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka saya tidak akan mendaptkan bimbingan dan arahan dari pimpinan terkait kegiatan yang akan saya lakukan.  Etika Publik : ketika melakukan konsultasi saya menrapkan sikap sopan dan hormat pada pimpinan dengan, mengetuk pintu dan memberi salam sebelum masuk serta menyampaikan rencana sosialisasi dengan kata-kata yang sopan. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka pimpinan akan berfifat kurang kooperatif kepada saya, sehingga saya tidak akan mendaptkan bimbingan.  Komitemen Mutu : dalam tahapan ini saya menerapkan efektif dan efisien. Pada saat pimpinan memebri arahan saya mendengrkan dan mencatat untuk menjadi pedoman agar kegiatan yang saya lakukan dapat efektif dan efisien. Seandainya saya tidak menerpakan hal diatas maka kegiatan ini tidak akan berjalan dengan lancer dan selesai tepat waktu.  Anti Korupsi : pada saat hendak melakukan konsultasi saya datang tepat waktu dan berpakain rapi sebagai bentuk penghormatan pada pimpinan. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka pimpinan akan menegur saya dan saya tidak akan mendaptkan bimbingan.  Kendala Tidak ditemukan kendala pada saat menyelesaikan tahapan kegiatan b. Tahapan Kegiatan Ke 2 Menyiapkan bahan sosialisasi Pada tanggal 22 Oktober 2021 Setelah mendapatkan bimbingan dan persetujuan dari pimpinan maka selanjutnya saya menyiapkan bahan yang akan disosilisasikan pada ibu hamil diruang KIA. saya akan menyediakan bahan sosilisasi dengan jelas (Akuntabilitas) dan bekerja sama dan saling menghormati antar teman sejawat (Nasionalisme) sebagai



60



bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas) dalam menyiapkan bahan sosialisasi dan melihat situasi yang efisien (Komitmen Mutu) untuk dilakukan.  Output/ hasil : Bahan tersedia  Dokumentasi :



 Analisis Dampak  Nasionalisme : pada tahapan ini saya menyiapkan bahan dengan melakukan kerja sama dengan teman sejawat dan ketika teman sejawat memberikan saran maka saya akan menghormati masukan yang diberikan kepada saya, agar teman sejawat saya merasa dihargai pendapatnya sehingga mereka akan senang membantu saya. Seanadainya saya tidak menerapkan nilai indiaktor diatas maka teman sejawat saya tidak akan memberikan masukan kepada saya.  Akuntabilitas : pada tahapan ini saya mengumpulkan bahan sosialisasi dengan penuh tanggung jawab dan jelas agar materi yang saya sampaikan dapat dengan mudah dipahami oleh ibu hamil. Seandainya saya tidak menrapkan nilai indicator diatas maka bahan sosialisasi yang saya kumpulkan tidak sesuai dengan materi dan ibu hamil akan susah untuk memahami materi yang saya sampaikan.  Komitmen Mutu : pada saat saya mengumpulkan bahan sosialsisasi saya melakukan dengan efisien agar bahan dapat terkumpul dengan tepat waktu sehingga sosialisasi yang saya akan lakukan dapat terlaksana dengan tepat waktu. Seandainya saya tidak menrapkan hal ini maka saya akan kewalahan dalam mengumpulkan bahan sehingga menghambat pelaksanaan sosilasisasi saya.  Kendala



61



Tidak ditemukan kendala pada saat menyelesaikan tahapan kegiatan c. Tahapan Kegiatan ke 3 Melakukan sosialisasi Pada tanggal 25 Oktober 2021 Dalam melakukan sosialisasi saya menyampaikan materi dengan sikap yang sopan dan terbuka (Anti Korupsi) serta bersikap sederhana (Anti Korupsi) tetapi makna yang saya sampaikan tetap jelas (Akuntabilitas) serta bekerja sama dengan para audiens dan menerapkan saling menghormati selama sosialsiasi berlangsung( Nasionalisme) serta bersikap responsive.  Output/ hasil : Peserta antusias dan paham tentang manfaat dan cara pengolahan daun kelor  Dokumentasi :



 Analaisis Dampak  Etika Publik : pada saat melakukan sosialisasi saya menyampaikan materi dengan bahsa yang soopan dan terbuka pada ibu hamil, agar sosialisasi berjalan dengan lancar dan ibu hamil antusias untuk mendengarkan apa yang saya sampaikan. Seandainya saya tidak menerpkan nilai indicator diatas maka ibu hamil tidak akan memperhatikan apa yang saya sampaikan.  Anti Korupsi : dalam menyampaikan materi saya menggunakan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh ibu hamil. Seandainya saya tidak menerapkan nilai diatas maka ibu akan susah paham terkait apa yang saya sampaikan.  Akuntabilitas : dalam melakukan sosialisasi saya menyampaikan materi yang jelas, agar ibu dapat mengerti. Jika saya tidak menerpakan nilai diatas maka ibu hamil akan kurang mengerti dengan materi yang saya sampaiakn.  Komitemen Mutu : ketika melakukan sosialisasi saya akan bersikap responsive terhadap pertanyaan-pertanyaan dari ibu hamil. Agar ibu hamil merasa dipedulikan. Seandainya saya tidak menerpakn nilai diatas maka tidak aka nada umpan balik dari peserta sosilasasi.



62



 Nasionalisme : kerja sama dan saling menghormati juga saya terapkan pada saat melakukan sosialisasi agar kegiatan yang saya lakukan dapat berjalan dengan lancar dan peserta tetap antusisias dalam mengikuti kegiatan yang saya lakukan. Seandainya saya tidak menerpkan nilai diatas maka sosialisasi yang saya lakukan tidak akan berjalan dengan lancar. 



Kendala Tidak ditemukan kendala pada saat menyelesaikan tahapan kegiatan



d. Tahapan Kegiatan Ke 4 Melakukan diskusi Setelah melakukan sosialisasi saya membuka sesi diskusi kepada peserta yang ingin bertanya dengan menerapkan sikap adil (Nasionalisme) dan tetap melakukan diskusi dengan sikap sopan dan terbuka (Etika Publik), tetap bekerja sama dan saling menghormati ( Nasionalisme) dengan para audiens agar diskusi berjalan dengan semestinya.  Output/ Hasil : dokumentasi  Dokumentasi :







Analisis Dampak  Nasionalisme : pada saat melakukan diskusi saya menerapkan sikap adil, saling menghormati, kerja sama agar ibu hamil merasa dihargai dan tidak dibedabedakan. Seandainya saya tidak menerapkan nilai datas maka ibu hamil akan merasa dibeda-bedakan dengan ibu hamil yang lain, sehingga ibu hamil merasa tidak dihargai  Etika Publik : pada saat melakukan diskusi saya menjawab pertanyaan ibu dengan sopan dan terbuka, sehingga ibu akan antusias untuk bertanya kembali. Seandaianya saya tidak menerapkan nilai diatas maka ibu akan merasa tidak dihargai dan malas untuk bertanya.



63



 Komitmen Mutu : dalam menjawab pertanyaan ibu hamil saya bersikap responsif terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diberikan, agar ibu yang lain bersemangat untuk memberikan pertanyaan. Seandaianya saya tidak menerapkan nilai diatas maka ibu hamil tidak akan memberikan pertanyaan kepada saya.  Kendala Tidak ditemukan kendala pada saat menyelesaikan tahapan kegiatan



64



MATRIKS NILAI-NILAI DASAR ASN (ANEKA NILAI DASAR



INDIKATOR



Tanggung Jawab Kepemimpinan Kejelasan Konsisten Musyawarah Adil NASION Tidak ALISME memaksakan kehendak Saling menghormati Kerja Sama ETIKA Sopan PUBLIK Terbuka Hormat KOMIT Efektif MEN Efisien MUTU Inovatif Responsif ANTI Mandiri KORUP Kerja Keras SI Sederhana Disiplin



KEGIATAN 1 1 2 3 4



AKUNT ABILIT AS







KEGIATAN 2 1 2 3 4 5















KEGIATAN 3 1 2 3 4







KEGIATAN 4 1 2 3 4 √







√ √



KEGIATAN 5 1 2 3 4



















TOTAL



9 √















2 9 7 5 2 1 12











√ √ √











√ √



















√ √



√ √



√ √



TOTAL NILAI DASAR







√ √



9 9 2 6 1 4 3 3 3 2 4 5



27



8



21 17



11



14



65



MATRIKS NILAI ORGANISASI Nilai-nilai Organisasi UPT Puskesmas Kajang



Kegiatan 1



Kegiatan 2



Kegiatan 3



Kegiatan 4



Kegiatan 5



Total



Disiplin Kreatifitas Nilai Organisasi



3



Kesabaran Tanggungjawab



1



Kerjasama



2



Kenyamanan



3



66



VISI MISI ORGANISAS UPT PUSKESMAS KAJANG Visi



Terwujudnya masyarakat di wilayah



Misi



Memberikan pelayanan kesehatan yang



Kegiatan 1



Kegiatan 2



Kegiatan 3



Kegiatan 4



Kegiatan 5



Total



puskesmas kajang sehat dan mandiri bermutu dan professional Membiana peran serta masyarakat dalam pembangunan berwawasan kesehatan



3 2



Meningkatkan kerjasama lintas sector dan lintas program Memayaraktkan PHBS



67



MATRIKS PERAN DAN KEDUDUKAN ASN No



Peran Dan Kedudukan Asn



Kegiatan 1



Kegiatan 2



Kegiatan 3



Kegiatan 4



Kegiatan 5



Total



1



Manajemen ASN



5



2



Pelayanan Publik



3



3



Whole of Government (WoG)



1



68



69



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pada laporan rancangan aktualisasi, total kegiatan yang saya ajukan adalah 5 kegiatan. Kegiatan aktualisasi yang saya lakukan selama masa habituasi adalah Pembuatan Poster tentang anemia pada ibu hamil, Pembuatan album pengolahan daun kelor, menyediakan video edukasi terkait pengolahan daun kelor, menyediakan grup konseling dan melakukan sosialisasi di ruang KIA. B. Rencana Tindak Lanjut



70