Refleksi Kasus 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

REFLEKSI KASUS A. Deskripsi (Deskripsi Kejadian) Pemasangan infus tanpa menggunakan handscoon diruang perawatan RSWS, standarnya harus menggunakan APD terlebihi pasien yang dipasangi infus mengalami penyakit yang dapat ditularkan. Resiko infeksi tinggi dapat ditularkan melalui darah saat pemasangan infus tanpa menggunakan handscoon dan kurangnya perhatian terhadap prosedur pelaksanaan utamanya cuci tangan dan kelengkapan alat menggunakan handscoon. Dengan banyak tindakan pemasangan infus dan aff infus tanpa penggunaan handscoon dibeberapa kamar resiko tinggi infeksi semakin mudah ditularkan karena teknik prosedur tindakan yang dilakukan. Penyebab utamanya kurangnya kelengkapan alat diruangan dan apotek habis untuk penyediaan handscoon. B. Perasaan (Perasaan saat menghadapi kasus tersebut) Pada saat menghadapi kasus seperti ini merasa kasihan melihat apa yang terjadi di ruang perawatan. Melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan standar operasional prosedur pemakaian alat dan APD berdasarkan tindakan pemasangan infus, dan aff infus sesuai akademik maupun institusi rumah sakit. Perawat tidak memikirkan mengenai keselamatan pasien dan perawat itu sendiri dengan kontaminasi dan resiko tinggi penularan melalui darah saat proses tindakan dilakukan. Masalah ketersediaan inilah yang tidak memadai, akan menambah jumlah kejadian angka infeksi dirumah sakit. C. Evaluasi (sisi positif dan negatif dari kasus tersebut) 1. Sisi positif



Dengan tidak melakukan tindakan sesuai dengan prosedur yang ada, lebih mempercepat proses penanganan untuk pemberian obat dan pemasangan infus tepat waktu dapat mengurangi beban kerja perawat. 2. Sisi negatif Pemasangan infus tanpa penggunaan handscoon terhadap pasien yang resiko tinggi penularan. Kejadian ini adalah salah satu kesalahan besar karena akan menyebabkan cairan atau darah yang kontak langsung dengan tenaga medis kesehatan akan tertular saat kondisi tersebut. D. Analisis 1. Mengapa menarik ? Hal ini untuk saya, karena salah satu prinsip dalam melakukan tindakan yaitu menggunakan teknik septik dan antiseptik, sehingga penggunaaan APD untuk mengurangi terhadap proses penularan. Tindakan ini terus berlanjut dan terabaikan akan menambah kasus yang ada dirumah sakit terhadap kurangnya perhatian tenaga kesahatan terhadap kondisi resiko penularan. 2. Mengapa terjadi ? Hal ini dilakukan karena perawat menganggap dirinya sudah mahir. Sehingga untuk terjadi proses penularan atau terkena cairan atau darah pasien. Ketersediaan yang kurang sehingga pemasangan dilakukan tanpa mementingkan APD (penggunaan handscoon). E. Kesimpulan Dalam melakukan tindakan pemasangan infus tanpa memperhatikan penggunaan alat utamnya handscoon dengan kondisi pasien riwayat resiko tinggi memiliki penyakit yang dapat ditularkan terhadap perawat yang melakukan tindakan dengan standar operasional prosedur yang berlaku di rumah sakit. F. Rencana tindakan



Apabila kedepannya terjadi pada orang lain, saya akan menanyakan kepada perawat bagaimana hal ini dibiarkan begitu saja dan terabaikan tanpa menyadari bahwa akan membahayakan. Sebelum jadwal prosedur tindakan yang dilakukan sebaiknya semua proses tindakan yang akan diberikan kepada pasien perlu pengecekan terhadap ketersediaan alat terlebihi dahulu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang akan terjadi kedepannya.