Serangga Sebagai Penggigit Dan Penghisap Darah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

serangga sebagai penggigit dan penghisap darah Serangga dapat dijumpai hampir di semua daerah diatas permukaan bumi, di darat, laut, dan udara. Mereka hidup sebagai pemakan tumbuhan, serangga atau binatang kecil lainnya, bahkan ada yang menghisap darah manusia dan mamalia. Kehidupan serangga sudah ada sejak 400 juta tahun yang lalu, berkisar antara 2 ± 3juta spesies serangga yang telah teridentifikasi. Diperkirakan jumlah serangga sebanyak 30 ± 80 juta spesies yang meliputi sekitar 50% dari keanekaragaman spesies di muka bumi. Selain itu serangga juga memiliki keanekaragaman dalam bentuk ukuran,bentuk tubuh, jumlah sayap, jumlah kaki, dan perilaku. Kesuksesan eksistensi kehidupan serangga dibumi ini diduga berkaitan erat dengan rangka luar (eksoskeleton) yang dimilikinya. Seperti kulit yang juga memiliki peran sebagai rangka penunjang tubuhnya, ukuran serangga yang relatif kecil meneyababkan kebutuhan makanan yang relatif sedikit dan lebih mudah dalam menghadapi musuhnya, serangga juga memilikikemampuan reproduksi yang lebih besar dalam jangka waktu yang singkat. Selain itu serangga juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan ekosistem tempat tinggalnya.[ CITATION Fak16 \l 1057 ] Serangga atau insekta merupakan spesies hewan yang jumlahnya paling dominan di antara spesies hewan lainnya dalam filum arthropoda. Oleh karena itu serangga dimasukkan dalam kelompok hewan yang lebih besar dalam filum arthropoda atau binatang beruas. Arthropoda (arthos = ruas, podos = kaki) yang berarti hewan yang kakinya bersendi-sendi atau beruas.[ CITATION Lai19 \l 1057 ] insekta memiliki peranan yang merugikan karena hampir 50% insekta adalah pemakan tumbuhan atau fitofagus, pemangsa insekta lain, insekta yang bersifat sebagai parasit pada manusia, serta ada yang menjadi perantara penyakit kepada manusia seperti Musca demestica, lalat dan nyamuk demam berdarah (Sastrodihardjo, 1979:33). Insekta juga menyerang harta benda manusia seperti kain, rumah, dan persediaan bahan makanan dengan cara merusak atau mencemarinya, selain menyerang harta benda serangga juga menyerang manusia dengan bau, gigitan atau sengatannya.[ CITATION Fak16 \l 1057 ] Ukuran serangga beragam. Yang kecil ukurannya kurang dari 0,25 mm, sedangkan yang terbesar mencapai 15- 25 cm. berat rata-rata serangga tidak lebih dari 5,72 mg. Sebagai contoh, berat lalat sekitar 15-30 mg. Sementara itu, berat rata-rata ulat dewasa 3,5 gram. tubuh serangga terdiri dari 3 bagian yaitu Cepal (kepala), Toraks (dada), dan Abdomen (perut).[ CITATION Lai19 \l 1057 ] struktur tubuh serangga penggit dan penghisap darah a. Caput (kepala) Cepal atau kepala terdiri atas sepasang antena, mulut, mata majemuk (facet) dan mata tunggal (oselus). Antena terletak di dekat mata yang berfungsi sebagai indera penciuman, pendengaran dan peraba.Tipe mulut tergantung pada jenis makanannya, ada tipe menjilat, mengunyah dan menghisap.Sedangkan mata tunggal terdiri dari satu lensa dan dilapisi oleh kutikula yang transparan dan mata majemuk terdiri atas lensa kecil yang berbentuk segi enam yang disebut omatidium.



b.



c.



d.



e.



Kepala serangga berbentuk kapsul. Batas antara segmen asli sudah tidak tampak lagi kecuali sutura post-oksipetal yang terdapat di belakang kepala. Kepala merupakan bangunan yang kuat yang dilengkapi dengan alat mulut, antena dan mata sedang bagian dalamnya berisi otak yang terlindung dengan baik. Bagian belakang kepala (posterior) dari permukaannya terdapat lubang yang disebut: foramen magnum Alat mulut Alat mulut pada dasarnya terdiri dari 4 bagian, yaitu: labrum, mandibula, maxila, dan labium. Tetapi dari bermacam-macam jenis serangga, alat mulutnya mempunyai struktur dan bentuk yang bermacam-macam pula sesuai dengan cara memperoleh makanannya. 1. Alat mulut penggigit dan pengunyah Labrum (lm) di sini terdiri dari suatu lembaran yang menggantung bersendi pada clypeus. Mandibula (md) letaknya di belakang labrum. Alat ini merupakan sepasang alat yang kuat yang digunakan untuk mengunyah. Maxilla (mx) terletak di belakang mandibula, maxilla ada satu pasang. Labium (lb) terletak di bagian belakang dari alat mulut. 2. Alat mulut pencucuk dan pengisap Pada homoptera alat mulut termodifikasi untuk mencucuk jaringan tanaman dan memindahkan cairan tanaman yang ada dalam jaringan tanaman ke dalam mulutnya. Labium beruas empat dan berfungsi sebagai sarung stilet. Pada saat stilet digunakan untuk menusuk jaringan, labium tidak ikut menusuk tetapi dibengkokkan. 3. Alat mulut penjilat dan pengisap Tipe ini dikenal pada lalat rumah. Alat mulutnya menonjol ke bawah dari kepala dan membentuk probocis yang kuat. Probocis ini dapat dijulurkan dan ditarik kembali ke dalam kapsul kepalanya. 4. Alat mulut pengisap Terdapat 2 tipe alat mulut: Mandibulata : disesuaikan untuk memotong atau menggigit dan mengunyah bahan makanan padat. Bentuk primitif dan terdapat pada ordo Thysanura, Orthoptera, Dermaptera, Psocoptera, Mecoptera, Odonata, Isoptera, Neuroptara, Plecoptera. Haustellata : disesuaikan untuk mengambil bahan makanan cair atau bahan makanan yang terlarut. Bagian alat mulut memanjang dan berbentuk seperti jarum yang disebut stilet. Terdapat pada ordo Thysanoptera, Hemiptera, Diptera, Lepidoptera. Antena Bagian antena terdiri dari scape (ruas I), pedisel (ruas II), dan flagellum (ruas III). Tipe antena: Annulated : Pertumbuhan terjadi dimulai pada bagian dasar flagelum. Segmented : Pertumbuhan terjadi dimulai pada ujung antena. Mata Mata pada serangga terdiri dari mata majemuk (compound eyes) dan mata tunggal (ocelli). Mata tunggal pada belalang terletak di frons. Mata majemuk terdiri dari kelompok unit yang masing-masing tersusun dari sistem lensa dan sejumlah kecil sel sensori. Toraks



f.



g.



h.



i.



Toraks terbagi menjadi tiga segmen yang disebut segmen toraks depan (protoraks), segmen toraks tengah (mesotoraks) dan segmen toraks belakang (metatoraks). Pada serangga bersayap, sayap timbul pada segmen meso dan metatoraks, dan secara kolektif dua segmen ini disebut juga sebagai pterotoraks. Protoraks dihubungkan dengan kepala oleh leher atau serviks. Sayap Sayap terdiri dari dua lapis tipis kutikula yang dihasilkan oleh sel epidermis yang segera hilang. Di antara kedua lipatan tersebut terdapat berbagai cabang tabung pernafasan (trakea). Tabung ini mengalami penebalan sehingga dari luar tampak seperti jari-jari sayap. Selain berfungsi sebagai pembawa oksigen ke jaringan, juga sebagai penguat sayap. Jari-jari sayap ini mempunyai pola yang tetap dan khas untuk setiap kelompok dan jenis tertentu dan dengan adanya sifat ini akan mempermudah dalam mendeterminasi serangga. Penerbangan Pada kebanyakan serangga, urat-urat daging penerbangan primer adalah tidak langsung: otot-otot longitudinal dorsal, menyebabkan notum membungkuk, sehingga meninggikan tonjolan notum sayap dalam kaitannya dengan tonjolan pleura sayap, yang mengakibatkan penekanan sayap.18 Tungkai/kaki Tungkai-tungkai toraks serangga berslerotisasi dan selanjutnya terbagi dalam sejumlah ruas. Secara khas terdapat enam ruas yang terdiri dari: koksa (cx) sebagai ruas dasar; trokanter (tr) terdiri satu ruas kecil (biasanya dua ruas) sesudah koksa; femur (fm), basanya ruas pertama yang panjang dari tungkai; tibia (tb, ruas kedua yang panjang; tarsus (tr), biasanya sederet ruas-ruas yang kecil di belakang tibia; dan pretarsus (ptar) terdiri dari kuku dan berbagai struktur serupa bantalan atau serupa seta pada ujung tarsus.19 Abdomen Abdomen serangga terdiri atas 11 segmen. Lubang-lubang pernapasan disebut spirakel dan terletak di pleuron. Alat kelamin serangga terletak pada segmen abdomen ke 8 dan 9, di mana segmen-segmen terletak pada segmen ini mempunyai kekhususan sebagai alat untuk kopulasi dan peletakan telur.[CITATION KAR17 \l 1057 ]



beberapa serangga penggigit dan penghisap darah 1. nyamuk Nyamuk selalu digambarkan sebagai hewan penghisap darah, tapi pada kenyataannya tidak semua benar. Pada hakikatnya hanya nyamuk betina yang menghisap darah, sedangkan jantan tidak. Nyamuk adalah serangga yang tergolong dalam order Diptera; genera termasuk Anopheles, Culex,Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyoa, Culiseta; dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang merangkum2.700 spesies.



Nyamuk yang berada di sekeliling rumah seperti Culex quinquefasciatus, Ae. aegypti dan Ae. albopictus, tumbuh dan berkembang dalam genangan air di sekitar kediaman kita. Telur yang diletakkan di dalam air akan menetas dalam waktu satu sampai tiga hari pada suhu 30O C, tetapi membutuhkan 7 hari pada 16 O C. Larva mengalami 4 kali pergantian kulit (instar) dan segera berubah menjadi pupa. Bentuk pupa yaitu fase tanpa makan dan sangat sensitif terhadap pergerakan air, sangat aktif jungkir balik di air. Pupa menjadi dewasa di atas permukaan air yang tenang. Stadium ini hanya berlangsung dalam waktu 2-3 hari, tetapi dapat diperpanjang sampai 10 hari pada suhu rendah; di bawah suhu 10 O C tidak ada perkembangan. Waktu menetas (ekslosi), kulit pupa tersobek oleh gelembung udara dan oleh kegiatan bentuk dewasa yang melepaskan diri. Siklus hidup bisa lengkap dalam waktu satu mingggu atau lebih tergantung suhu, makanan, spesies dan faktor lain. Nyamuk dewasa jantan umumnya hanya tahan hidup selama 6 sampai 7 hari, sangat singkat hidupnya dan makanannya adalah cairan tumbuhan atau nektar, sedangkan yang betina dapat mencapai 2 minggu lebih di alam dan bisa menghisap darah berbagai jenis hewan atau manusia. Nyamuk ini selain menjadi pengganggu karena gigitannya yang menimbulkan kegatalan pada hewan dan menularkan penyakit malaria unggas yang disebabkan oleh Plasmodium gallinaceum, cacing jantung anjing (Dirofilaria immitis), bovine ephemeral virus, dan lain-lain. 2. kutu Ordo Pthiraptera merupakan serangga yang tidak bersayap, memiliki antena yang berbentuk filiform, tungkainnya berkembang dengan baik serta memiliki cakar yang kuat untuk dapat melekat pada rambut inangnya. Tipe alat mulut mandibulata pada Amblycera, Ischnocera dan Rhyncopthirina sedangkan untuk menghisap pada Anoplural. Ordo Pthiraptera terdiri dari tiga bagian tubuh yaitu caput, thorak dan abdomen serta memiliki bentuk tubuh dorsoventral dan berukuran kecil, bagian kepala lebih sempit dari pada prothoraks serta kutu memiliki antena yang beruasruas, bagian mulut memiliki stile penusuk yang berfungsi untuk menghisap darah dan menyuntikkan kelenjar ludah ke tubuh inang, Bagian thorak memiliki ukuran lebih besar dari caput. Bagian thorak memiliki tiga segmen setiap segmen memiliki tungkat yang digunakan untuk bergerak yang terdiri dari proleg, mesoleg dan metaleg yang terdiri atas dari 4 ruas yaitu coxa, femur, tibia, dan tarsus yang memiliki satu cakar. Anoplura (kutu penghisap) yang merupakan parasit yang dapat menyebabkan anemia pada manusia yaitu Pthirus dan Pediculus yang meliputi dua spesies yang penting dalam masalah kesehatan yaitu Pthirus pubis dan Pediculus humanus. Kutu penghisap juga terdapat pada kerbau yaitu spesies dari Haematopinus sp. 3. lalat Agas atau Mrutu (biting midges) Agas termasuk Famili Ceratopogonidae, dengan 4 genus di antaranya menyerang hewan berdarah panas lainnya dan manusia. Keempat genus tersebut adalah Culicoides, Forcipomyia (subgenus Lasiohelea), Austroconops dan Leptoconops,



meskipun demikian Culicoides adalah yang paling mendapat perhatian utama. Di Indonesia tercatat sebanyak 100 spesies Culicoides tersebar di 19 daerah propinsi di Indonesia. Spesies yang umum dijumpai antara lain adalah Culicoides fulvus, C. peregrinus, C. orientalis, C. oxystoma, C. sumatrae, C. guttifer, C. huffi, C. palpifer, dan C. parahumeralis Culicoides betina mengigit dan menyerang hewan pada waktu senja hari dan malam hari yang tenang, tanpa angin. Pada siang hari lalat berkerumun di dekat kolam dan rawa-rawa, serta tanah yang lembab tempat berkembang biak yang disukainya. Culicoides mengalami metamorfosis sempurna, yaitu dari telur, larva, pupa dan dewasa. Habitat telur dan larva bersifat akuatik atau semiakuatik. Telur diletakkan pada tanaman atau bahan tumbuh-tumbuhan dalam air dangkal misalnya tepi kolam dan lubang-lubang pohon, bahan-bahan yang telah membusuk seperti batang pepaya, pangkal batang pisang, dan bahkan pada lubang tempat kotoran sapi. Dalam waktu kira-kira tiga hari kemudian telur menetas menjadi larva yang halus, panjang dan berputar berbelit masuk ke dalam dasar lumpur, tempat ia makan sisa tumbuhan dengan mandibulanya yang bergerigi. Periode larva ini berlangsung selama 1-12 bulan, setelah itu berubah menjadi pupa. Lalat dewasa keluar dari pupa dalam waktu 3 sampai 5 hari. Hanya lalat betina yang mengisap darah (0.139-0,410 mikroliter), sedang yang jantan menghisap cairan tumbuh-tumbuhan. Peranan Culicoides dalam dunia kesehatan adalah sebagai penghisap darah yang sangat mengganggu dan juga sebagai vektor penular Leucocytozoonosis pada ternak unggas. 4. Pinjal (Flea) Serangga ektoparasit ini bersifat semiobligat atau temporer, karena tidak seluruh siklus hidupnya berada pada tubuh inangnya. Hanya tahap dewasa yang menghisap darah, oleh karena itu sering dikatakan sebagai ektoparasit penghisap darah yang eksklusif. Tubuhnya berbentuk pipih bilateral dan mempunyai kakikaki yang panjang terutama kaki belakang. Pinjal tidak memiliki sayap, hal ini merupakan bentuk adaptasi untuk tinggal dan menghisap darah di antara bulu-bulu inangnya. Sampai saat ini diketahui terdapat sekitar 2500 jenis pinjal dari 239 genera. Dari jumlah ini 94% di antaranya menyerang mamalia sedangkan sisanya merupakan parasit pada burung. Lamanya siklus hidup pinjal dari telur hingga dewasa berkisar antara 2–3 minggu pada kondisi lingkungan yang baik. Pinjal dewasa akan menghindari cahaya, dan akan tinggal di antara rambut-rambut inang, pada pakaian atau tempat tidur manusia. Baik pinjal betina maupun yang jantan keduanya menghisap darah beberapa kali pada siang atau malam hari. Gangguan utama yang ditimbulkan oleh pinjal adalah gigitannya yang mengiritasi kulit dan cukup mengganggu. Selain itu dalam dunia kesehatan, pinjal tikus Xenopsylla cheopis berperan sebagai vektor penyakit pes (sampar), yang disebabkan oleh Yersinia pestis dan Ricketssia typhi. Pinjal anjing dan kucing, Ctenocephalides canis dan C. felis berperan sebagai inang antara cacing pita Dipylidium caninum dan Hymenolepis diminuta. Pinjal C. canis dan C. felis juga merupakan inang antara cacing filaria Dipetalonema reconditum. Adapun pinjal chigoe, Tunga penetrans betina dapat bersarang pada kulit manusia atau babi,



terutama pada ujung-ujung jari kaki atau di bawah kukunya dan menyebabkan pembengkakan berupa nodul-nodul abses yang menyakitkan.[ CITATION Upi18 \l 1057 ]



Bibliography Fakhrah. (2016). INVENTARISASI INSEKTA PERMUKAAN TANAH DI GAMPONG KRUENG. Jurnal Pendidikan Almuslim, 48-52. Hadi, U. K. (2018). BIOEKOLOGI BERBAGAI JENIS SERANGGA PENGGANGGU PADA HEWAN TERNAK DI INDONESIA DAN PENGENDALIANNYA. Jurnal Parasitologi dan Entomologi Kesehatan, 1-13. Khaula. (2017). KARAKTERISTIK MORFOLOGI SERANGGA ORDO PTHIRAPTERA (KUTU) PADA MAMALIA SEBAGAI PENUNJANG. JURNAL BIOLOGI, 40-52. Ni’mah, L. (2019). SERANGGA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN. JURNAL ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR, 32-44.