Skenario SPTK Halusinasi Penglihatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HALUSINASI : PENGLIHATAN



Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Keperawatan Jiwa Pada Program Profesi NERS Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan



Oleh :



PROGRAM PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN KUNINGAN 2020/ 2021



Pasien masuk Panti Gramesia Kota Cirebon diantar oleh bapak dan ibu kandungnya pada tanggal 31 Desember 2020 Jam 19.30 WIB. Dengan alasan masuk pasien dirumah mengamuk, berbicara sendiri dan menyendiri, pasien juga mengatakan sering melihat hantu letaknya pada setiap sudut ruangan dalam rumah di malam hari disaat akan tidur dan di pagi hari saat bangun tidur. Sebelumnya pernah berobat namun tidak berhasil. Namun, saat pengkajian pasien pada tanggal 02 Januari 2021 Jam 09.00 WIB sudah tidak berbicara sendiri, tetapi pasien mengatakan masih sering melihat hantu. Tatapan mata pasien tajam, bicara pelan, bingung, dan pasien curigaan.



STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PD NY. N DENGAN HALUSINASI PENGLIHATAN DI PANTI GRAMESIA KOTA CIREBON TAHUN 2020-2021



Masalah keperawatan



: Halusinasi Penglihatan



Pertemuan



: Ke 2



SP



:1



A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Pasien DS



: Pasien mengatakan sering melihat hantu. itu kadang-kadang membuat saya sangat takut.



DO



: Pasien tampak tenang, kontak mata kurang, Pasien tampak berkurang berbicara sendiri, Pasien terlihat hipoaktifitas.



2. Diagnosa : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi penglihatan. 3. Tujuan Khusus : a. Pasien mampu menyebutkan isi, waktu, frekuensi, situasi pencetus, perasaan. b. Pasien mampu memperagakan cara mengontrol halusinasinya dengan menghardik. 4. Tindakan Keperawatan a. Evaluasi Pasien dalam mengenal halusinasi



1) Isi 2) Waktu 3) Frekuensi 4) Situasi 5) Respon terhadap / terjadinya halusinasi b. Ajarkan dan latih Pasien cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik. B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan 1. Orientasi : a. Salam terapeutik: “Assalamualaikum Mba Lucyana, apa kabar?.”. b. Memperkenalkan Diri “Mba Lucyana masih ingat dengan saya? Ayo,siapa coba namanya saya? Iya, betul sekali nama saya Wulan. Saya adalah perawat di Panti Gramesia.”. c. Membuka Pembicaraan dengan Topik Umum : “Bagaimana perasaan Mba Lucyana hari ini? Oh iya, tadi pagi Mba Lucyana bangun jam berapa? Kemudian sudah melakukan apa saja pagi ini? Apa Mba Lucyana sudah mandi?.”.



d. Evaluasi/Validasi : “Mba Lucyana masih ingat apa yang kemarin kita bicarakan? Hari ini kita mau berbincang-bincang tentang apa? Hari ini kita bercakap-cakap tentang hantu yang Mba Lucyana lihat dan cara mengontrolnya dengan menghardik.”. e. Kontrak : “Mba Lucyana masih ingat kemarin kita mau bicara dimana dan berapa lama? Mba Lucyana lupa yah? Hari ini kita akan berbincang-bincang di teras, waktunya tidak lama hanya sekitar 15 menit. Bagaimana Mba Lucyana sudah siap?.”. 2. Kerja : a. “Apakah Mba Lucyana melihat hantu tanpa ada wujudnya? Apa yang dikatakan hantu itu?.”. b. “Apakah terus-menerus terlihat atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering Mba Lucyana lihat hantu itu? Berapa kali sehari Mba Lucyana alami? Pada keadaan apa hantu itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri?.”. c. “Apa yang Mba Lucyana rasakan pada saat melihat hantu itu?.”. d. “Apa yang Mba Lucyana lakukan saat melihat hantu itu? Apakah dengan cara itu hantu itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah hantu itu muncul?.”.



e. “Mba Lucyana, ada empat cara untuk mencegah hantu itu muncul. Pertama, dengan menghardik hantu tersebut. Kedua dengan cara bercakapcakap dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke empat minum obat dengan teratur.”. f. “Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.”. g. “Caranya sebagai berikut: saat hantu itu muncul, langsung Mba Lucyana tutup mata dan katakan dalam hati, pergi saya tidak mau lihat kamu, kamu tidak nyata. Kamu hanya hantu. Begitu diulang-ulang sampai hantu itu tak terlihat lagi. Coba Mba Lucyana peragakan! Nah begitu bagus! Coba lagi ! Ya bagus Mba Lucyana sudah bisa.”. h. “Jadi ada 4 cara untuk mengontrol halusinasi, yaitu dengan cara menghardik, bercakap-cakap, melakukan aktivitas dan minum obat secara teratur. Hari ini yang kita pelajari yaitu dengan cara menghardik.”. 3. Terminasi: a. Evaluasi Subjektif “Bagaimana perasaan Mba Lucyana setelah peragaan latihan tadi?.”. b. Evaluasi Objektif “Coba Mba Lucyana ulangi lagi apa yang sudah kita pelajari hari ini? Iya bagus Mba Lucyana.”.



c. Rencana tindak lanjut “Kalau hantu itu muncul lagi, silahkan coba cara tersebut! Terus berlatih ya Mba Lucyana walaupun saya sedang tidak ada. Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya?.”. d. Kontrak Topik : “Baiklah Mba Lucyana besok kita akan bertemu untuk belajar dan melatih cara kedua mengontrol halusinasi dengan becakap-cakap dengan orang lain.”. Tempat : “Mba Lucyana mau dimana tempatnya? Oh Mba Lucyana ingin di tempat teras yah?.”. Waktu : “Jam berapa Mba Lucyana bisa. Bagaimana kalau jam 10.00 WIB WIB saja? Waktunya hanya 15 menit saja.”. “Baiklah, sampai jumpa. Assalamu’alaikum.”.



STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PD NY. N DENGAN HALUSINASI PENGLIHATAN DI PANTI GRAMESIA KOTA CIREBON TAHUN 2020-2021



Masalah keperawatan



: Halusinasi Penglihatan



Pertemuan



: Ke 3



SP



:2



A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Pasien DS : Pasien mengatakan masih melihat hantu wanita raksasa. DO : Pasien tampak tenang, Pasien tampak berkurang berbicara sendiri, Kontak mata kurang, Pasien terlihat hipoaktifitas. 2. Diagnosa : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi penglihatan. 3. Tujuan Khusus : a. Pasien mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan. b. Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain. 4. Rencana Tindakan Keperawatan a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.



b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain (kegiatan yang biasa dilakukan pasien). c. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian. B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan 1. Fase Orientasi a. Salam terapeutik “Assalamualaikum Mba Lucyana. Apa kabar hari ini?.”. b. Memperkenalkan Diri “Mba Lucyana masih ingat dengan saya? Ayo siapa nama saya? Benar mba. Ingatan mba luar biasa.”. c. Membuka Pembicaraan dengan Topik Umum “Mba Lucyana, sepertinya tadi saya lihat Mba Lucyana sedang bercakapcakap sendiri. Bagaimana kalau kita berbincang-bincang disini?.”. d. Evaluasi / validasi “Bagaimana Mba Lucyana masih ingat apa yang kita pelajari kemarin? Apakah hantunya masih muncul? Apakah sudah dicoba cara yang telah kita latih? Berkurangkan hantunya. Bagus !.”. e. Kontrak “Sesuai janji kita kemarin saya akan latih cara kedua untuk mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Kita akan latihan selama 15 menit. Tempatnya di teras. Bagaimana apa Mba Lucyana sudah siap?.”.



2. Kerja : a. “Cara kedua untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah bercakap-cakap dengan orang lain .Jadi kalau Mba Lucyana mulai melihat hantu langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol. Minta teman untuk mengobrol dengan Mba Lucyana. Contohnya begini. “Tolong, saya melihat hantu. Ayo ngobrol dengan saya! Atau kalau ada orang dirumah misalnya teman Mba Lucyana katakan : ayo ngobrol dengan Mba Lucyana, karena Mba Lucyana sedang melihat hantu. Begitu..coba Mba Lucyana lakukan seperti saya tadi lakukan. Ya..begitu ..Mba Lucyana..bagus! Coba sekali lagi. Bagus..! Nah laih terus ya Mba Lucyana!.”. b. “Jadi cara kedua untuk mengontrol halusinasi adalah yaitu dengan bercakap-cakap dengan orang lain ya Mba Lucyana.”. 3. Terminasi : a. Evaluasi Subjektif “Bagaimana perasaan Mba Lucyana setelah latihan ini?.”. b. Evaluasi Objektif “Coba Mba Lucyana ulangi lagi apa yang sudah kita bicarakan. Jadi ada berapa cara untuk mengontrol halusinasi?.”. c. Rencana tindak lanjut “Bagaimana kalau kita masukan dalam jadwal kegiatan harian Mba Lucyana. Mau jam berapa latihan bercakap-cakap? Nah nanti lakukan



secara teratur serta sewaktu-waktu hantu itu muncul! Nanti 30 menit lagi saya akan ke mari lagi”.Dan kita latih lagi sesuai jadwal.”. d. Kontrak Topik : “Bagaimana kalau kita latih cara yang ketiga yaitu melakukan aktivitas terjadwal ?.”. Tempat : “Mau di mana?. Di ruang makan?.”. Waktu : Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00 WIB ?.”. “Sampai nanti ya. Assalamualaikum.”.



STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PD NY. N DENGAN HALUSINASI PENGLIHATAN DI PANTI GRAMESIA KOTA CIREBON TAHUN 2020-2021



Masalah keperawatan



: Halusinasi Penglihatan



Pertemuan



: Ke 4



SP



:3



A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Pasien DS : Pasien mengatakan hantu tersebut sudah mulai berkurang. DO : Pasien tampak tenang, Pasien tampak kooperatif, Raut muka Pasien tampak bergairah. 2. Diagnosa : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi penglihatan. 3. Tujuan Khusus : a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien, b. Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatankegiatan Pasien secara terjadwal, c. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.



4. Rencana Tindakan Keperawatan a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien, b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan membaut kegiatankegiatan Pasien secara terjadwal, c. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian. B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan 1. Fase Orientasi a. Salam terapeutik “Assalamualaikum Mba Lucyana . Apa kabar hari ini?.”. b. Memperkenalkan Diri “Mba Lucyana masih ingat dengan saya? Ayo siapa nama saya? Benar mba. Ingatan mba luar biasa.”. c. Membuka Pembicaraan dengan Topik Umum “Sepertinya mba udah mulai sehat. Mba Lucyana udah ngapain aja pagi ini.?? Bagaimana kalau kita bincang-bincang lagi.”. d. Evaluasi / validasi “Bagaimana Mba Lucyana masih ingat apa yang kita pelajari kemarin? Apakah hantunya masih muncul? Apakah sudah dicoba cara yang telah kita latih? Berkurangkan hantunya. Bagus!.”. e. Kontrak “Sesuai janji kita kemarin saya akan latih cara ketiga untuk mengontrol halusinasi dengan membuat jadwal kegiatan mba setiap harinya. Kita akan



membuat secara bersama-sama selama 15 menit. Tempatnya di ruang makan. Bagaimana apa Mba Lucyana sudah siap?.”. C. Kerja : a. Cara ketiga untuk mengendalikan halusinasi adalah dengan melakukan kegiatan-kegiatan seperti yang mba lakukan di rumah misal membersihkan rumah, membaca buku, olah raga, nonton TV dll. “Baiklah sekarang mari kita buat jadwal kegiatan harian dari pagi sesudah bangun tidur sampai malam hari sebelum tidur. Hal ini tujuannya untuk meminimalkan Mba Lucyana melihat hantu aneh itu lagi (Buat jadwal kegiatan bersama Pasien/ yang di sembaati oleh Pasien). Bagus, sekarang Mba Lucyana sudah memiliki jadwal kegiatan harian untuk hari ini , yang untuk besok dan hari selanjutnya nanti kita buat bersama – sama lagi ya mba?.”. D. Terminasi : a. Evaluasi Subjektif “Bagaimana perasaan Mba Lucyana setelah kita buat jadwal kegitan mba ini?.”. b. Evaluasi Objektif “Cara ketiga untuk mengendalikan halusinasi dengar yaitu apa mba ? Bagus mba bisa menyebutkannya . dengan melakukan kegiatan – kegiatan yang sesuai dengan jadwal kegiatan harian yang telah kita buat tadi, berarti tidak ada waktu untuk melamun/merenung sendiri.”.



c. Rencana tindak lanjut “Mba ... mau kan melaksanakan kegiatan – kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah kita buat ? dan jangan lupa di buat juga jadwal kegiatan hariannya untuk hari besok dan hari- hari selanjutnya. Nanti saya akan bantu.”. d. Kontrak Topik : “Besok kita akan bercakap-cakap tentang obat-obatan yang Mba ... minum. Gimana gunanya untuk mengatasi suara yang didengar dan mengganggu.”. Tempat : “Kita akan bercakap-cakap disini juga ya, setuju?.”. Waktu : 10 menit saja. “Sekarang mba... mau kemana ? Bagaimana kalau mba ikut berkumpul dengan temam- temanya yang lain di taman, kan bisa ngobrol-ngobrol”



STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PD NY. N DENGAN HALUSINASI PENGLIHATAN DI PANTI GRAMESIA KOTA CIREBON TAHUN 2020-2021



Masalah keperawatan



: Halusinasi Penglihatan



Pertemuan



: Ke 5



SP



:4



A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Pasien DS : a. Pasien



mengatakan



melihat



sosok



hantu



hitam



tinggi



yang



mengganggunya, b. Pasien mengatakan melihat hantu sampai 3x. DO : a. Pasien tampak Bingung, b. Tatapan Pasien Curiga. 2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi penglihatan. 3. Tujuan Khusus a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien, b. Pasien dapat mengontrol halusinasi yang di alaminya dengan minum obat secara teratur,



c. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian. 4. Rencana Tindakan Keperawatan a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien, b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan minum obat secara teratur, c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunnaan obat secara teratur, d. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian. B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan 1. Fase Orientasi a. Salam terapeutik “Assalamualaikum Mba Lucyana . Apa kabar hari ini?.”. b. Memperkenalkan Diri “Mba Lucyana masih ingat dengan saya? Ayo siapa nama saya? Benar mba. Ingatan mba luar biasa.”. c. Membuka Pembicaraan dengan Topik Umum “Bagaimana perasaannya pagi ini mba? Udah mandi dan makan tadi pagi?.”.



d. Evaluasi / validasi “Bagaimana Mba Lucyana masih ingat apa yang kita pelajari kemarin? Apakah hantunya masih muncul? Apakah mba sudah melakukan kegiatankegiatan yang telah kita buat kemarin? Berkurangkan hantunya. Bagus !.”. e. Kontrak “Pagi ini saya akan menjelaskan kepada mba obat – obat yang mba minum. Bagaimana kalau kita sekarang berbincang – bincang di tempat ini , sekitar 10 mmenit ya mba !.”. C. Kerja : “Ini mba, obat – obatan yang nanti di minum yang orange namanya CPZ, yang merah muda ini Halloperidol, obat – obatan ini semuanya untuk mengendalikan suara – sura yang sering mba dengar, obat ini di minum 3x sehari masing – masing 1 tablet tidak boleh lebih atau kurang.Dengan minum obat ini mba akan mengantuk, lemas, ingin tidur terus tapi itu tidak apa – apa.Bagaimana, apa mba sudah jelas ? Obat ini harus tetap di minum terus, mungkin berbulan atau bahkan bisa selamanya. Tidak usah khawatir obat ini aman jika mba minum sesuai yang di anjurkan.. Jangan berhenti minum obat walaupun mba sudah merasa sehat. Kalau mba menghentikan obat tanpa sepengetahuan dokter atau perawat, gejala – gejala seperti yang mba alami seperti sekarang akan muncul lagi.”. “Mba harus mengingat 5 hal saat minum obat yaitu : 1. Benar obat, 2. Benar bahhwa obat ini untuk mba,



3. Benar cara meminumnya, 4. Benar waktunya, 5. Benar dosisnya. Ingat ya mba.”. D. Terminasi : a. Evaluasi Subjektif “Bagaimana perasaan Mba Lucyana setelah kita buat jadwal kegitan mba ini?.”. b. Evaluasi Objektif “Coba mba sebutkkan jenis obat yang mba minum, coba sebutkan lima hal saat minum obat.”. c. Rencana tindak lanjut “Karena mba sudah paham tentang obat yang di minum , mba dapat langsung meminum obat.”. d. Kontrak “Mba kita ketemu lagi,kita akan membahas tentang masalah dengan keluarga mba.”.



Pasien keluar dari Panti Gramesia Kota Cirebon dijemput oleh bapak dan ibu kandungnya pada tanggal 15 Januari 2021 Jam 20.00 WIB. Kegiatan home visit kepada Keluarga Pasien di Panti Gramesia dilakukan oleh mahasiswa program profesi NERS STIKKU yang sedang praktek di Panti Gramesia. Home visit di Panti Gramesia dilakukan untuk memvalidasi data yang kurang didalam rekam medis, menginformasikan kondisi dan perkembangan terakhir pasien serta untuk memberikan edukasi kepada keluarga terkait dengan perawatan pasien bila sudah berada dirumah.



STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PD KELUARGA DENGAN HALUSINASI PENGLIHATAN DI PANTI GRAMESIA KOTA CIREBON TAHUN 2020-2021



Masalah keperawatan



: Halusinasi Penglihatan



Pertemuan



: Ke 1



SP



:1



A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Keluarga DS



: Keluarga mengatakan belum mengatahui cara mengontrol Halusinasi penglihatan pada anak yang sering melihat hantu.



DO



: Keluarga tampak bingung, Keluarga tampak sesekali terdiam.



2. Diagnosa : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi penglihatan. 3. Tujuan Khusus : a. Keluarga mampu menjelaskan pengertian/ gejala gangguan sensori persepsi halusinasi penglihatan dan cara merawat anak dengan menghardik gangguan sensori persepsi halusinasi penglihatan. b. Keluarga mampu memperagakan cara merawat pasien gangguan sensori persepsi halusinasi penglihatan dengan cara menghardik.



4. Tindakan Keperawatan a. Ajarkan dan latih keluarga cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik. B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan 1. Orientasi a. Salam Terapeutik “Selamat pagi Ibu Nadya. Perkenalkan nama saya Nadian. Saya adalah mahasiswa program profesi NERS STIKKU yang sedang praktek di Panti Gramesia. Dimulai tanggal 11 Januari 2021 s/d 15 Januari 2021 Saya juga yang ikut merawat anak Ibu Nadya di Panti Gramesia dengan Perawat ….” b. Evaluasi Validasi “Bagaimana keadaan Ibu Nadya saat ini? Bagaimana pendapat Ibu Nadya tentang anak Ibu Nadya yang saat ini sudah berada dirumah? Apakah sudah ada perkembangan yang lebih baik? c. Kontrak “Selanjutnya kita akan berdiskusi tentang masalah halusinasi yang pernah anak Ibu Nadya alami, bagaimana proses terjadinya dan cara-cara yang dapat dilakukan untuk memberikan perawatan pada anak Ibu Nadya.



2. Fase Kerja “Apakah sebelumnya Ibu Nadya pernah terlihat anak Ibu Nadya melihat sesuatu seperti hantu seolah olah sedang menakutinya? Ya, pada catatan perawatan anak Ibu Nadya pernah dikatakan bahwa anak Ibu Nadya mengalami masalah Halusinasi. Sebelumnya saya Tanya pada Ibu Nadya, apakah Ibu Nadya tahu apa itu halusinasi? Baik, saya jelaskan dulu ya Ibu Nadya. Halusinasi adalah suatu keadaan dimana seseorang mendengar atau melihat sesuatu yang tidak nyata adanya, tapi seseorang tersebut menganggap sesuatu itu nyata. Tanda-tanda yang paling sering terjadi adalah sesorang mengatakan mendengar sesuatu, melihat sesuatu, terlihat bingung, bersikap seolah-olah ada sesuatu yang sedang mengajaknya. Halusinasi ini bisa terjadi karna adanya masalah sebelumnya yaitu Isolasi sosial. Jika masalah isolasi soisial tidak tertangani, maka akibatnya anak Ibu Nadya dapat mengalami halusinasi. Oleh karena itu, saya akan mengajarkan bagaimana cara untuk mengontrol halusinasi. Jadi ada 4 cara yang dapat dilakukan, yaitu menghadik, bercakap-cakap, membuat jadwal kegiatan dan patuh minum obat.” “Pertama, saya akan ajarkan cara menghardik. Begini Ibu Nadya (tutup mata Ibu Nadya dan katakan Pergi! Pergi! Kamu wujud Palsu!) begitu ya. Coba silakan Ibu Nadya ulangi cara tersebut. Ya! Begitu ya bu!



3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subjektif “Bagaimana perasaan Ibu Nadya setelah kita berbincang-bincang tentang masalah yang sedang dialami oleh anak Ibu Nadya serta cara-cara untuk mengatasinya?” “Coba Ibu Nadya sebutkan lagi apa pengertian dan gejala dari halusinasi yang dialami oleh anak Ibu Nadya? Coba Ibu Nadya sebutkan kembali cara-cara yang dapat dilakukan untuk membantu cara mengatasi halusinasi pada anak Ibu Nadya?” b. Evaluasi Objektif “Bagaimana jika Ibu Nadya ulangi lagi cara menghardik yang tadi saya ajarkan?” c. Tindak Lanjut “Saya harap Ibu Nadya dapat menerapkan cara yang sudah kita diskusikan bersama kepada anak Ibu Nadya saat pulang nanti. Dan Ibu Nadya juga mengingatkan kepada anak Ibu Nadya untuk menulisnya di jadwal kegiatan harian.”. d. Kontrak Menganjurkan keluarga untuk datang ke Panti Gramesia bila masih ada yang kurang paham tentang cara perawatan dirumah dan dapat meminta penjelasan dari Panti Gramesia.