Skripsi Evaluasi Kinerja Pegawai Kecamatan [PDF]

  • Author / Uploaded
  • lidia
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2014



SKRIPSI



Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial Pada Program Studi Administrasi Negara Konsentrasi Manajemen Publik



Disusun oleh : MAMAN NURALAM NIM : 6661081097



PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2015



MOTTO DAN PERSEMBAHAN



Motto : “ Perjuangan untuk mendapatkan kesuksesan harus selalu diiringi oleh rasa syukur, kesabaran dan keikhlasan”



PERSEMBAHAN Untuk kedua Orang Tuaku, Saudara-saudaraku dan Istri Tercinta Yang selalu memberikan semua yang terbaik kepada ku. Semoga skripsi ini dapat menjadi awal tanda terima kasih atas seluruh pengorbanan yang telah diberikan demi keberhasilanku.



ABSTRAK



Maman Nuralam. NIM. 6661081097. 2015. Program Studi Administrasi Negara Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Skripsi. Evaluasi Kinerja Pegawai Di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Tahun 2014. Pembimbing I : Dr. Ayuning Budiati., M.PPM dan pembimbing II : Listyaningsih, S.Sos., M.Si



Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang saat ini serta untuk mengetahui seberapa besar persentase kinerja pegawai menurut tanggapan masyarakat sebagai obyek dari pelayanan publik di kantor Kecamatan Sumur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Desain yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari desain deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate area random sampling dengan jumlah sebanyak 96 responden. Pengolahan data penelitian dilakukan dengan menggunakan alat uji statistik yakni SPSS Versi 17. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa prosentase kinerja pegawai kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang tahun 2015 sebesar 44% atau lebih kecil dari nilai yang dihipotesiskan sebesar 65%. Berkaitan dengan kinerja yaitu kuantitas, kualitas pekerjaan dan kreatifitas pegawai berada dalam kondisi yang kurang baik dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat. Pimpinan Kecamatan Sumur sebaiknya dapat melakukan evaluasi kinerja pegawai negeri sipil secara lebih menyeluruh berkaitan dengan melakukan pembinaan jiwa korps dan kode etik kerja, pelatihan komputer untuk pemerintahan, peningkatan disiplin kerja dengan menyempurnakan aturan dan tata tertib dalam bekerja, melakukan pengawasan melekat dan memberikan sanksi kepada pegawai yang melanggar peraturan dan tata tertib yang berlaku di Kecamatan Sumur Pandeglang. Kata kunci : Evaluasi Kinerja Pegawai, Kecamatan Sumur



Kabupaten



ABSTRAC T Maman Nuralam . NIM . 6661081097. 2015. State Administration Studies Program University of Sultan Ageng Tirtayasa . Thesis. Employee Performance Evaluation in the Office of Pandeglang District Sumur 2014. Supervisor : Dr. Ayuning Budiati., M.PPM and mentors II : Listyaningsih, S. Sos., M.Si



This study aimed to evaluate the performance of employees in the Office of Pandeglang District Sumur at this time and to know how large a percentage of employee performance according to community feedback as an object of public service in the office of the District Sumur. The method used is quantitative method. The design used in this study consisted of descriptive design. The sampling technique using proportionate random sampling area with a total of 96 respondents. Processing of research data conducted by using statistical test of the SPSS Version 17. Based on the findings, note that the percentage of employee performance in the Office of Pandeglang District Sumur in 2015 amounted to 44% or less than the hypothesized by 65%. Relating to the performance of that quantity, the quality of the work and creativity of employees are in a poor state in providing public services to the community. Leaders District Sumur should be able to conduct a performance evaluation of civil servants more thoroughly with regard to fostering soul corps and the code of ethics of work, computer training for government, improvement of labor discipline by refining rules and regulations in work, to supervise the inherent and sanction employees which violate the rules and regulations applicable in Pandeglang District Sumur.



Keywords : Employee Performance Evaluation, District Sumur



KATA PENGANTAR



Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah penulis panjatkan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dalam penyusunan skripsi yang berjudul “Evaluasi Kinerja Pegawai Di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Tahun 2014” dapat diselesaikan. Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang Banten. Penulis bersyukur mendapat bantuan dari semua pihak selama proses penyusunan skripsi serta mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat : 1.



Prof. Dr. H. Soleh Hidayat, Drs., M.Pd, sebagai Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.



2.



Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si, sebagai Dekan Fakultas Fisip Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.



3.



Kandung Sapto N., M.Si, sebagai Wakil Dekan I Fakultas Fisip Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.



4.



Mia Dwianna, S.Ikom., M.Si, sebagai Wakil Dekan II Fakultas Fisip Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.



5.



Gandung Ismanto, S.Sos., M.M, sebagai Wakil III Dekan Fakultas Fisip Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.



i



6.



Rahmawati, S.Sos., M.Si, sebagai Plt. Ketua Program Studi Administrasi Negara Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang Banten.



7.



Dr. Ayuning Budiati M.PPM, sebagai pembimbing I yang telah memberikan arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.



8.



Listyaningsih, S.Sos., M.Si, sebagai pembimbing II yang telah memberikan arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.



9.



Seluruh Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Untirta Banten.



10.



Bapak Dr. Epi Sutiasa, M.Si, selaku Kepala Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang yang telah mengizinkan dan membantu penulis selama melakukan kegiatan penelitian ini.



11.



Bapak E. Hadi Kusuma, SE, selaku Sekretaris Kecamatan yang telah membantu penulis selama proses pengumpulan data penelitian.



12.



Buat kedua orang tuaku, beserta keluarga besarku atas semua pengorbanan yang diberikan kepada penulis selama ini, baktiku untuk orangtuaku.



13.



Buat istriku tercinta, yang setia menemani suami selama penyusunan skripsi ini, I Love U.



Penulis berharap kritik dan saran dari semua pihak untuk dapat memperbaiki skripsi ini. Semoga karya kecil ini bermanfaat bagi semua pihak. Serang, 17 Mei 2015 Penulis



ii



DAFTAR ISI



Lembar Persetujuan Lembar Pengesahan Lembar Orisinalitas Motto dan Persembahan Abstrak Abstract Kata Pengantar....................................................................................................................i Daftar Isi.........................................................................................................................iii Daftar Tabel......................................................................................................................vi Daftar Gambar................................................................................................................vii BAB I



PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Masalah....................................................................................1



1.2



Identifikasi Masalah.........................................................................................9



1.3



Batasan Masalah..............................................................................................11



1.4



Rumusan Masalah.............................................................................................11



1.5



Tujuan Penelitian.............................................................................................11



1.6



Manfaat Penelitian...........................................................................................12 1.6.1 Manfaat Teoritis......................................................................................12 1.6.2 Manfaat Praktis.......................................................................................12



BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1



Deskripsi Teori................................................................................................13



2.2



Teori Organisasi Publik…...............................................................................13 iii



2.3



Teori Kinerja Pegawai.....................................................................................15 2.3.1 Pengertian Kinerja................................................................................15 2.3.2 Pengertian Evaluasi..............................................................................16 2.3.3 Pengertian Evaluasi Kinerja.................................................................17 2.3.4



Faktor-faktor dalam Evaluasi Kinerja..................................................18



2.4



Penelitian Terdahulu........................................................................................19



2.5



Kerangka Berfikir.............................................................................................21



2.6



Hipotesis..........................................................................................................23



BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1



Metode Penelitian............................................................................................24



3.2



Intrumen Penelitian..........................................................................................25



3.3



Jenis dan Sumber Data......................................................................................29



3.4



Populasi dan Sampel.........................................................................................29



3.5



Teknik Pengumpulan data...............................................................................33



3.6



Teknik Pengolahan dan Analisis Data..............................................................34 3.6.1 Teknik Pengumpulan Data......................................................................34 3.6.2 Tekknik Analisis Data.............................................................................35



3.7



Lokasi dan Jadwal Penelitian...........................................................................37



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1



Gambaran Umum Obyek Penelitian.............................................................38



4.2



Deskripsi data..................................................................................................40



iv



4.2.1 Karakteristik Responden..........................................................................40 4.2.2 Uji Validitas dan Realibilitas...................................................................42 4.2.2.1 Uji Validitas.................................................................................42 4.2.2.2 Uji Realibilitas............................................................................45 4.2.3 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Pegawai...............................46 4.3



Pengujian Hipotesis.........................................................................................73



4.4



Interpretasi Hasil Penelitian.............................................................................75



4.5



Pembahasan.....................................................................................................80



BAB V PENUTUP 5.1



Simpulan…......................................................................................................82



5.2



Saran…............................................................................................................82



Daftar Pustaka Lampiran



v



DAFTAR TABEL Hal Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14 Tabel 4.15 Tabel 4.16 Tabel 4.17 Tabel 4.18 Tabel 4.19 Tabel 4.20 Tabel 4.21 Tabel 4.22 Tabel 4.23 Tabel 4.24 Tabel 4.25 Tabel 4.26 Tabel 4.27 Tabel 4.28 Tabel 4.29 Tabel 4.30 Tabel 4.31



Uji Validitas Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur (tahap I).......42 Uji Validitas Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur (tahap II).....44 Uji Realibilitas Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur..................45 Tanggapan Respon Mengenai Pegawai Dapat Menyelesaikan Pekerjaan.................................................................................................46 Tanggapan Responden Mengenai Pelayanan Publik saat Terjadi Antrian....................................................................................................47 Tanggapan responden Mengenai Mempercepat Penyelesaian Pekerjaan.................................................................................................48 Tanggapan Responden Mengenai Ketelitian Pegawai dalam Bekerja. . .49 Tanggapan Responden Mengenai Kerapihan Penyelesaian Pekerjaan.................................................................................................50 Tanggapan Responden Mengenai Kehati-hatian Dalam Bekerja...........51 Tanggapan Responden Mengenai Penyimpanan Berkas pekerjaan.......52 Tanggapan Responden Mengenai Sikap Cekatan dalam Bekerja..........53 Tanggapan Responden Mengenai Daya Tanggap Pegawai....................54 Tanggapan Responden Mengenai Pegawai Memiliki Respon yang Cepat.......................................................................................................55 Tanggapan Responden Mengenai Keterampilan Komputerisasi............56 Tanggapan Responden Mengenai Keterampilan Dalam Pengarsipa......57 Tanggapan Responden Mengenai Latar Belakang Pendidikan Pegawai...................................................................................................58 Tanggapan Responden Mengenai Pemberian Arahan dan Petunjuk......59 Tanggapan Responden Mengenai Masa Kerja yang Cukup...................60 Tanggapan Responden Mengenai Kemampuan Menyelesaikan Masalah...................................................................................................61 Tanggapan Responden Mengenai Keramahan Pegawai.........................62 Tanggapan Responden Mengenai Komunikasi yang Baik.....................63 Tanggapan Responden Mengenai Komunikasi Pimpinan dan Bawahan.................................................................................................64 Tanggapan Responden Mengenai Kerjasama Antar Pegawai Dalam Menyelesaikan Pekerjaan Sesuai Bidang Kerjanya................................65 Tanggapan Responden Mengenai Pegawai Memiliki Ide dan Gagasan....................................................................................................66 Tanggapan Responden Mengenai Pegawai Dapat Menyerap Aspirasi. .67 Tanggapan Responden Mengenai Hadir dan Pulang Tepat Waktu........68 Tanggapan Responden Mengenai Mematuhi Tata Tertib..............,.......69 Tanggapan Responden Mengenai Mengenakan Atribut Kepegawaian.. 70 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Pegawai...............................71 Statistik Deskriptif (One Sample Statistic).............................................73 Ranking Dimensi Kinerja Pegawai Kecamatan Sumur..........................76



vi



DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4



Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................................40 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia...............................................41 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan.....................................41 Pengukuran Kinerja Secara Kontinum.......................................................75



vii



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Masalah Birokrasi merupakan suatu sistem kerja yang berdasarkan atas tata



hubungan kerja sama antara jabatan-jabatan secara langsung mengenai persoalan yang formil menurut prosedur yang berlaku dan tidak adanya rasa sentimen tanpa emosi atau pilih kasih, tanpa pamrih dan prasangka. Menurut Subarsono (2012:14), birokrasi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengorganisir secara teratur suatu pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang. Tata Pemerintahan yang baik (Good Governence) menjadi slogan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan mulai dari pusat hingga daerah ini memerlukan Pegawai Negeri Sipil sebagai penggerak instansi pemerintah yang memiliki kecakapan kerja, memiliki kedisiplinan, dapat bekerjasama dengan baik, memiliki daya tanggap, bertanggung jawab serta taat kepada aturan hukum. Jika hal ini dilaksanakan secara terprogram (sistemik) dan berkelanjutan dapat meningkatkan kinerja instansi pemerintah dalam memberikan pelayananpelayanan kepada masyarakat. Sebagai salah satu provinsi yang tergolong muda baru yang baru berdiri selama kurang lebih 12 tahun, Provinsi Banten sampai saat ini terus berupaya untuk dapat melaksanakan tata kelola aparatur pemerintahannya baik pada tingkatan provinsi hingga tingkatan kabupaten. Secara geografis, Provinsi Banten berada pada wilayah yang sangat strategis yaitu sebagai pintu gerbang antara



1



2



Pulau Sumatera dan Pulau Jawa serta berbatasan dengan Jakarta sebagai Ibukota Negara. Posisi ini sangat menguntungkan bagi perkembangan kegiatan perekonomiannya, bila pemerintah daerah dapat menggunakan kesempatan dan memanfaatkan segala sumber daya yang dimilikinya secara optimal. Strategisnya letak Provinsi Banten berpotensi menarik masyarakat luar Banten untuk hidup dan menetap di Provinsi ini. Hal ini tentunya perlu mendapat perhatian dari aparatur pemerintahan yang ada dalam rangka memberikan pelayanan publik kepada masyarakat Banten. Semakin heterogen masyarakatnya maka akan semakin kompleks pula masalah yang harus ditangani oleh pemerintah daerah setempat. Oleh karena itu dibutuhkan pegawai negeri



sipil yang



profesional dan dapat diandalkan. Kewajiban pegawai negeri sipil memberikan pelayanan publik tertuang didalam Undang – undang No 43 Tahun 1999, pada pasal 3 menyatakan bahwasanya pegawai negeri sipil berkedudukan sebagai pegawai negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara professional, jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintah dan kegiatan pembangunan. Kemudian guna dapat mengemban tugas tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai negeri sipil ialah dengan melakukan pembinaan jiwa dan korps pegawai negeri sipil pada seluruh aparatur pemerintahan yang ada di Provinsi Banten maupun di tiap Kabupaten, termasuk di dalamnya aparatur pemerintahaan di Kabupaten Pandeglang. Upaya pembinaan jiwa dan korps pegawai negeri sipil tertuang pada Peraturan



Pemerintah No 53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil yang didalamnya menerangkan kewajiban dan larangan yang harus dipatuhi oleh setiap pegawai negeri sipil. Dengan adanya peraturan pemerintah tersebut diharapkan pegawai negeri sipil akan lebih termotivasi untuk meningkatkan kinerja atau prestasi kerjanya. Menurut Syamsudin (2007 : 42), pegawai negeri sipil dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya memiliki tiga (3) peranan. Hal ini tentunya juga berlaku untuk pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang baik yang pegawai sudah diangkat menjadi pegawai negeri sipil maupun pegawai yang masih honorer. Adapun 3 peranan tersebut sebagai berikut : 1.



2.



3.



Pegawai kecamatan sebagai pengembang misi organisasi. Sebagai pengembang misi organisasi, pegawai Kantor Kecamatan Sumur diharapkan dapat menjadi penggagas ide dan inovasi untuk dapat mengembangkan daerah-daerah yang ada di lingkungan kecamatannya yang bertujuan untuk membangun kemandirian masyarakat dan membangkitkan atau menstimulasi kegiatan penduduk khususnya yang berkaitan dengan kegiatan perekonomian demi upaya pemerataan pembangunan. Pegawai kecamatan sebagai pimpinan organisasi Sebagai pimpinan organisasi, Kantor Kecamatan Sumur merupakan instansi puncak di Daerah Sumur yang menaungi desa-desa atau kelurahan yang berada di lingkungan kecamatannya. Di dalam desa tersebut, terdapat berbagai macam organisasi baik organisasi formal (pemerintah desa, Kodim, Polsek, sekolah, puskesmas, dan lain sebagainya) maupun organisasi non formal (badan usaha perseorangan maupun kelompok, ormas, paguyuban dan lain sebagainya) yang membutuhkan arahan serta kerjasama agar segala kebijkana maupun tindakan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi tersebut sesuai dengan mekanisme atau prosedur yang ada dan tidak melanggar peraturan hukum yang berlaku. Pegawai kecamatan sebagai pekerja Sebagai pekerja, pegawai kecamatan memiliki fungsi untuk dapat menjalankan kegiatan keadministrasian dan tugas-tugas lainnya yang ada di Kantor Kecamatan. Dengan kata lain, pegawai kecamatan harus dapat bekerja dengan memberikan pelayanan publik sesuai dengan standar kerja yang telah ditetapkan oleh kecamatan.



Berkaitan dengan pelayanan publik, pegawai di Kantor Kecamatan Sumur harus berpedoman kepada asas transparansi dan akuntabilitas serta mengatur dengan jelas hak dan kewajiban pemberi pelayanan (pegawai Kecamatan Sumur) dan yang diberi pelayanan (masyarakat Kecamatan Sumur). Tidak dapat diingkari bahwa rakyat atau masyarakat pada setiap daerah memiliki hak untuk mengawasi jalannya instansi pemerintahan, yakni pegawai di Kantor Kecamatan Sumur. Kegiatan pengawasan dan penyampaian keluhan bisa disampaikan secara langsung kepada instansi pelaksananya yakni Kecamatan Sumur maupun melalui lembaga-lembaga perwakilan rakyat seperti tokoh-tokoh di desa, ormas dan lain sebagainya. Menurut Ikhsan (2009 : 3-4), menyatakan bahwa instansi yang bertugas sebagai penyelenggara jasa pelayanan publik harus memiliki kemauan dan proaktif terhadap upaya-upaya perbaikan atau peningkatan kinerjanya serta memberikan ruang publik bagi masyarakat yang ingin menyampaikan pendapat baik berupa penilaian, evaluasi, keluhan, saran dan pengawasan. Saat ini, bentuk-bentuk dari pelayanan publik yang dapat dilakukan oleh Kecamatan Sumur kepada masyarakat Kecamatan Sumur baik secara langsung maupun melalui perwakilan petugas dari desa (kelurahan) disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 1.1 Pelayanan Publik dari Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang No



Jenis Pelayanan



Lama Waktu



1



KTP elektronik (e-ktp)



2 – 3 minggu



2



Kartu keluarga (KK)



2 – 3 minggu



3



Akte kelahiran



4



STPT tanah



3 minggu 1 – 2 minggu



No



Jenis Pelayanan



Lama Waktu



5



Pajak bangunan dan bumi



1 – 2 minggu



6



Keterangan penduduk / domisili



20 – 30 menit



7



Surat nikah



2 – 3 minggu



8



Surat jual beli hewan



20 – 30 menit



9



Surat keterangan tidak mampu



15 – 20 menit



10



SKCK



20 – 30 menit



11



Surat kematian



10 – 20 menit



12



Surat bepergian



20 – 30 menit



Sumber : Data Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang, 2014



Dalam rangka mengetahui kinerja pegawai di kantor Kecamatan Sumur berkaitan dengan pelayanan publik diperlukan sebuah evaluasi



kinerja.



Pelaksanaan evaluasi kinerja bertujuan untuk mengetahui pencapaian atau realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian visi dan misi dengan cara pemberian penilaian guna perbaikan pelaksanaan suatu kegiatan atau program untuk masa yang akan datang. Menurut Gandung (2010 : 157), hasil evaluasi kinerja dapat diperoleh dengan cara melakukan pengukuran (kuantifikasi) kinerja yang diperlukan untuk dapat memberikan penilaian seberapa besar perbedaan (gap) antara kinerja aktual saat ini dengan kinerja yang diharapkan. Dengan diketahuinya perbedaan (gap) tersebut, maka upaya perbaikan dan peningkatan kinerja dapat dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, diketahui bahwa ditemukan beberapa kondisi faktual yang diduga sebagai masalah atau hambatan yang terjadi saat ini di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang berkaitan



dengan kinerja pegawai kantor kecamatan. Permasalahan-permasalahan tersebut menjadi gambaran keseharian dari aktifitas pegawai kantor Kecamatan Sumur. Pertama, adalah pegawai kantor Kecamatan Sumur sering ditemukan terlambat masuk kerja dari jam masuk kerja yang seharusnya yakni jam 7.30 Wib. Selain itu, terdapat beberapa pegawai kantor kecamatan yang tidak masuk kerja tanpa keterangan atau membolos, bermain game di saat jam kerja, istirahat sebelum tiba waktu istirahat, pulang sebelum waktunya tanpa izin pimpinan untuk mengurus keperluan pribadi, jarang ada pegawai yang ada di ruang piket kantor sebagai front office dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat (Sumber : penelitian lapangan dan lampiran daftar hadir pegawai, 2014). Kedua, pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat secara langsung maupun melalui perwakilan dari sekretaris desa (carik) untuk mengurus KTP elektronik (e-KTP), pembuatan kartu keluarga (KK) serta akte kelahiran terkesan dipersulit oleh oknum pegawai kantor Kecamatan Sumur. Bentuk dipersulitnya kepengurusan tersebut seperti menunda pelayanan, meminta berkas persyaratan yang sebenarnya tidak diperlukan, lama waktu pemerosesan e-ktp dan kartu keluaraga hingga satu setengah bulan dimana waktu normalnya adalah 2-3 minggu serta terdapat oknum pegawai yang meminta sejumlah uang dalam bentuk isyarat agar permintaan dapat lebih cepat diproses (Sumber : hasil wawancara dengan Sekretaris Desa Sumber Jaya, Hari selasa, 10 Juni 2014). Ketiga, pegawai Kantor Kecamatan Sumur dianggap kurang berkompeten. Hal ini ditunjukkan dari 28 pegawai Kantor Kecamatan Sumur hanya ada 5 orang yang menguasai atau dapat mengoperasionalkan komputer. Selain itu, saat ini



terdapat pegawai satpol PP yang bertugas sebagai pegawai Kantor Kecamatan Sumur yang sebenarnya tidak tercatat sebagai pegawai Kecamatan Sumur secara sah atau legal (Sumber : hasil wawancara dengan Sekretaris Desa Kerta Mukti, Hari Kamis, 12 Juni 2014). Keempat, pegawai Kantor Kecamatan Sumur dianggap tidak memiliki kecakapan kerja yang memadai. Hal ini ditunjukkan dengan pegawai tidak mengerti prosedur atau mekanisme kerja untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan seperti tidak hafal syarat-syarat pembuatan surat keterangan tidak mampu, pengurusan STPT tanah, surat keterangan izin usaha kecil menengah dan lain sebagainya. Namun hal yang cukup memprihatinkan adalah etos kerja dan keterampilan pegawai dalam memberikan pelayanan publik kurang baik yang akhirnya membangun citra negatif kepada Kantor Kecamatan Sumur yang dinilai oleh masyarakat tidak bisa bekerja dengan baik(Sumber : hasil wawancara dengan masyarakat Sumber Jaya, Hari selasa, 10 Juni 2014). Kelima, pegawai Kantor Kecamatan Sumur tidak pernah melakukan pembinaan kepada aparatur pemerintahan desa atau kelurahan berkaitan dengan mekanisme



dan



kegiatan



keadministrasian



publik.



Akibat



dari



tidak



dilaksanakannya pembinaan atau penyuluhan tersebut, banyak sekretaris desa (carik) yang menjadi bingung apabila dimintai untuk mengurus berkas-berkas yang mereka inginkan seperti pembuatan e-ktp, kartu keluarga, surat pengantar SKCK, surat keterangan domisili, surat keterangan tidak mampu dan lain sebagainya(Sumber : hasil wawancara dengan Kepala Desa Kerta Jaya, Hari selasa, 10 Juni 2014).



Keenam, terdapat beberapa oknum pegawai Kantor Kecamatan Sumur yang terindikasi terlibat pelanggaran netralitas PNS dalam hal politik. Hal tersebut terlihat oleh peneliti dalam observasi awal di lapangan, ada oknum PNS yang membicarakan dan mengarahkan PNS terhadap partai politik tertentu ketika jam kerja masih berlaku pada momen pemilihan presiden periode tahun 2014. Terkadang oknum pegawai tersebut menggunakan fasilitas Kantor untuk kegiatan mobilisasi dan kampanye yang dilakukan secara terang-terangan (Sumber : hasil wawancara dengan masyarakat Sumber Jaya, Hari selasa, 10 Juni 2014). Ketujuh, tidak adanya pemberian penghargaan dan sanksi (reward and punishment). Dalam hal pemberian penghargaan hampir



tidak



pernah



dilaksanakan sama sekali di Kantor Kecamatan Sumur. Sedangkan sanksi hukuman hanya dilakukan dalam bentuk teguran lisan saja padahal kesalahannya mengharuskannya diberikan sanksi dalam bentuk lain yang lebih tegas (Sumber : hasil wawancara dengan Sekretaris Desa Sumber Jaya, Hari selasa, 10 Juni 2014). Kedelapan, Kepala Camat jarang melakukan pengawasan dan evaluasi berkaitan dengan kinerja dari pegawainya. Hal ini dipengaruhi karena Kepala Camat lebih sering pergi ke luar dan jarang berada di Kantor Kecamatan Sumur sehingga pegawai tidak dapat dikontrol pekerjaannya. Di samping itu, Kepala Camat dinilai tidak memiliki kepemimpinan yang kuat dan berkarakter sehingga mampu mengontrol kerja dari bawahannya (Sumber : hasil wawancara dengan masyarakat Sumber Jaya, Hari selasa, 10 Juni 2014).



Berdasarkan fenomena permasalahan diatas yang saat ini terjadi di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang tentunya akan memberikan dampak yang kurang baik yakni menurunnya kinerja pegawai yang bekerja di Kecamatan Sumur. Selain itu, apabila hal ini tidak segera ditindaklanjuti maka opini masyarakat yang akan terbentuk nantinya adalah pegawai Kantor Kecamatan Sumur diragukan kredibilitasnya serta memperoleh pencitraan yang kurang baik. Hal ini menarik dan mendorong peneliti untuk melakukan kajian lebih mendalam mengenai kinerja Pegawai pada kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten yang kemudian peneliti tetapkan sebagai lokasi penelitian. Penelitian ini kemudian diangkat dalam bentuk skripsi yang berjudul “Evaluasi Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Tahun 2014”



1.2



Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, peneliti



melakukan



masalah berkaitan dengan kinerja pegawai di Kantor



identifikasi



Kecamatan



Sumur



Kabupaten Pandeglang sebagai berikut : 1.



Pegawai kantor Kecamatan Sumur sering ditemukan terlambat masuk kerja dari jam masuk kerja yang seharusnya yakni jam 7.30 Wib, tidak masuk kerja tanpa keterangan, bolos kerja, bermain game di saat jam kerja, istirahat sebelum tiba waktu istirahat, pulang sebelum waktunya tanpa izin pimpinan untuk mengurus keperluan pribadi, jarang ada pegawai yang ada di ruang piket kantor.



2.



Pelayanan publik untuk mengurus KTP pembuatan kartu keluarga (KK) serta akte



elektronik



(e-KTP),



kelahiran



terkesan



dipersulit oleh oknum pegawai kantor Kecamatan Sumur. 3.



Pegawai Kantor Kecamatan Sumur dianggap kurang berkompeten khususnya dalam mengoperasikan komputer. Hal ini ditunjukkan dari 28 pegawai Kantor Kecamatan Sumur hanya ada 5 orang yang dapat mengoperasionalkan komputer. Selain itu, saat ini terdapat pegawai satpol PP yang bertugas sebagai pegawai Kantor Kecamatan Sumur yang sebenarnya tidak tercatat sebagai pegawai yang sah.



4.



Pegawai Kantor Kecamatan Sumur dianggap



tidak



memiliki



kecakapan kerja yang memadai. Hal ini ditunjukkan dengan pegawai tidak mengerti prosedur atau mekanisme kerja untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. 5.



Pegawai Kantor Kecamatan Sumur tidak



pernah



melakukan



pembinaan kepada aparatur pemerintahan desa atau



kelurahan



berkaitan dengan mekanisme dan kegiatan keadministrasian publik. 6.



Terdapat oknum pegawai Kantor Kecamatan Sumur yang terindikasi terlibat pelanggaran netralitas PNS dalam hal politik. Oknum pegawai membicarakan dan mengarahkan PNS terhadap partai politik tertentu ketika jam kerjadan menggunakan fasilitas Kantor untuk kegiatan mobilisasi dan kampanye yang dilakukan secara terang-terangan.



7.



Tidak adanya pemberian penghargaan dan sanksi (reward and punishment) sehingga memperlemah motivasi kerja pegawai.



8.



Pimpinan Kecamatan yakni Kepala Camat jarang melakukan pengawasan dan evaluasi berkaitan dengan kinerja dari pegawainya. Hal ini dipengaruhi karena Kepala Camat lebih sering pergi ke luar dan jarang berada di Kantor Kecamatan Sumur.



1.3



Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka



peneliti memberikan batasan masalah guna memperkecil fokus pembahasan dalam penelitian ini yakni mengenai “Evaluasi Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Tahun 2014”.



1.4



Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang telah berhasil peneliti lakukan yakni



“Bagaimana hasil evaluasi kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang tahun 2014 ? ”



1.5



Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini



adalah untuk mengetahui evaluasi kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang.



1.6



Manfaat Penelitian Dari judul penelitian “Evaluasi Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan



Sumur Kabupaten Pandeglang Tahun 2014”, peneliti berharap akan memberikan manfaat yang berarti baik secara teoritis maupun secara praktis. Berikut ini manfaat yang diharapkan oleh peneliti yang antara lain : 1.6.1 Manfaat Teoritis 1.



Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan mengenai instansi pemerintah terkait.



2.



Diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran khususnya bagi pengembangan ilmu Administrasi Negara.



3.



Diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya yang memiliki kesamaan variabel penelitian.



1.6.2 Manfaat Praktis 1.



Diharapkan penelitian ini dapat memberikan saran yang tepat dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai sehingga Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dapat meningkatkan kinerja pegawai dan dapat memberikan pelayanan publik secara prima.



2.



Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang.



BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN



2.1



Deskripsi Teori Menurut Sugiyono (2010 : 55), teori merupakan seperangkat konsep asumsi



generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi. Deskripsi teori ini merupakan acuan dasar dalam menunjang sebuah penelitian, sebagaimana yang peneliti lakukan. Pada bagian deskripsi teori ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui teori-teori apa saja yang digunakan sebagai referensi yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori kinerja pegawai. Adapun penjelasan dari teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini.



2.2



Teori Organisasi Publik Organisasi pada dasarnya seperti sebuah organisme yang memiliki siklus



kehidupan. Organisasi dalam siklus hidupnya mengalami masa-masa layaknya manusia seperti lahir, tumbuh, dewasa, tua dan mati. Namun agak berbeda sedikit dengan manusia, organisasi dapat senantiasa diperbaharui. Ketika siklusnya mulai menurun,



organisasi



harus



segera



berbenah



dan



menyesuaikan



dengan



lingkungannya agar dapat sejalan dengan perkembangan zaman. Publik berasal dari bahasa latin “Public” yang berarti “of people” yaitu berkenaan dengan masyarakat. Menurut Syafi’i (1999 : 22), mendefinisikan publik ialah sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berpikir, perasaan,



13



14



harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai norma yang mereka miliki. Dengan kata lain publik tidak langsung diartikan sebagai penduduk, masyarakat, warga negara ataupun rakyat, karena kata-kata tersebut berbeda. Organisasi publik sering identik dengan organisasi pemerintah yang dikenal sebagai birokrasi pemerintah. Menurut Taliziduhu (1999 : 14), mendefinisikan organisasi publik sebagai berikut : “Organisasi yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan msyarakat akan jasa publik dan layanan kemasyarakatan”. Menurut Sutarto (2002 : 25), organisasi publik dapat didefinisikan sebagai berikut : “Kerangka struktur dalam mana pekerjaan dari banyak orang dilakukan untuk pencapaian maksud bersama”. Selain itu, organisasi publik merupakan organisasi terbesar yang mewadahi seluruh lapisan masyarakat dengan ruang lingkup Negara dan mempunyai kewenangan



yang



absah



(terlegitimasi)



di



bidang



politik,



administrasi



pemerintahan, dan hukum secara terlembaga sehingga mempunyai kewajiban melindungi warga negaranya, dan melayani keperluannya, sebaliknya berhak pula memungut pajak serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan hukum. Organisasi ini bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat demi kesejahteraan sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi sebagai pijakan dalam kegiatan operasionalnya. Organisasi publik berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat tidak pada keuntungan. Menurut Thoha (2001 :58), memprediksi bahwa organisasi-organisasi dimasa mendatang yang salah satunya di bidang



penataan organisasi, dimana organisasi dimasa mendatang akan mempunyai sifatsifat yang unik. Struktur organisasi formal akan mengalami penambahan dan perubahan yang bervariasi, sehingga banyak dijumpai organisasi-organisasi baru tanpa menganalisis lebih lanjut struktur formal yang ada. Sehingga banyak dijumpai organisasi-organisasi tandingan yang nonstruktural. Keadaan seperti ini sering dinamakan gejala proliferation dalam organisasi. Suatu pertumbuhan yang cepat dari suatu organisasi, sehingga banyak dijumpai organisasi-organisasi formal yang nonstruktural yang dibentuk untuk menerobos kesulitan birokrasi.



2.3



Teori Kinerja Pegawai



2.3.1 Pengertian Kinerja Kinerja merupakan aspek penting dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. Dengan kinerja pegawai yang baik pada suatu perusahaan, maka perusahaan tersebut akan dapat mencapai tujuan yang diinginkannya. Menurut Cordoso Gomes (2006 : 135), mendefinisikan kinerja sebagai berikut ini : “Catatan outcome yang dihasilkan fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama periode waktu tertentu”. Menurut Anwar Prabu (2011 : 67), mendefinisikan kinerja sebagai berikut : “Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.



Adapun menurut Sedarmayanti (2007 : 14), memberikan pengertian kinerja yaitu : “Hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan seperti standar hasil kerja, target dan sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama”. Menurut Winardi (2003 : 118), mengatakan bahwa pengertian kinerja sebagai berikut : ““Tingkatan hingga dimana tujuan-tujuan dicapai. Dengan demikian kinerja sinonim dengan hasil pekerjaan”. Menurut Pasolong (2007 : 176), mendefinisikan kinerja adalah : “Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dalam hal ini jika hasil kerja ingin menempati nilai baik maka dalam bekerja harus benar-benar disiplin dalam segala hal yang positif. Dari pengertian-pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya selama waktu tertentu.



2.3.2 Pengertian Evaluasi Rangkaian dari fungsi pengawasan dalam manajemen salah satunya adalah penilaian (evaluating). Proses evaluasi atau penilaian sangat penting dalam proses manajemen, karena dalam evaluasi itulah dapat dipastikan ada atau tidak adanya kemajuan manajemen dalam menuju sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan evaluasi yang sistematik dan tepat dapat diketahui adanya kemunduran atau kemajuan sehingga dilakukan tindakan tepat untuk memperbaikinya.



Menurut Taliziduhu (2003 : 201), mendefinisikan evaluasi adalah : “Proses pembandingan antara standar dengan fakta dan analisis hasilnya”. Selain itu, menurut Payaman (2005 : 105), mendefinisikan penilaian (evaluasi) sebagai berikut : ”Suatu proses mengestimasi atau menetapkan nilai, penampilan, kualitas atau status dari beberapa objek, orang atau benda. Berdasarkan pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan evaluasi adalah serangkaian upaya untuk menilai



dan



membandingkan



sejauhmana kesesuaian antara hasil yang dicapai dengan hasil semestinya (target).



2.3.3 Pengertian Evaluasi Kinerja Pada dasarnya evaluasi kinerja merupakan bagian dari fungsi manajemen yang penting yaitu evaluasi dan pengawasan. Evaluasi kinerja merupakan metode dan proses penilaian dan pelaksanaan tugas seseorang atau sekelompok orang atau unit-unit kerja organisasi atau instansi. Menurut Payaman (2005 : 73), evaluasi kinerja juga dapat berarti sebagai penilaian kinerja sebagai bahwa : “Suatu gambaran yang sistematis tentang kebaikan dan kelemahan dari pekerjaan dari individu atau kelompok. Meskipun ada diantara masalah teknis (seperti pemilihan format) dan masalah manusianya itu sendiri (seperti resistansi penilai, dan adanya hambatan hubungan antar individu), yang kesemuanya itu tidak dapat teratasi oleh penilai kinerja”. Selain itu, menurut Anwar Prabu (2005 : 75), mendefinisikan evaluasi atau penilaian kinerja sebagai berikut :



“Suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya”. Menurut Andrew (2000 : 69), mengemukakan bahwa penilaian pegawai sebagai berikut : “Evaluasi yang sistematis dari pekerjaan pegawai dan potensi yang dapat dikembangkan. Penilaian dalam proses penafsiran atau penentuan nilai, kualitas atau status dari beberapa objek orang ataupun sesuatu (barang)”. Menurut Payaman (2005 : 141), bahwa ada beberapa tahap yang dapat dilakukan dalam evaluasi kinerja yaitu: 1.



2. 3. 4. 5.



Tahap pertama, menghimpun semua informasi yang berkaitan dengan kinerja dimaksud, baik menyangkutkinerja peroranganatau kelompok orang, maupun menyangkut kinerja unit kerja atau kinerja lembaga secara keseluruhan. Tahap kedua, mendeskripsikan unsur kinerja dari setiap informasi yang dihimpun, sehingga kinerja termuat dalam informasi tersebut. Tahap ketiga, membuat kajian atas kinerja, serta membandingkannya dengan tolok ukur atau sasaran yang harus dicapai. Tahap keempat, menarik kesimpulan dari pelaksanaan penilaian. Tahap kelima, merumuskan saran-saran tindak lanjut.



Dari beberapa pendapat diatas, disimpulkan bahwa sistem penilaian kinerja ialah proses untuk mengukur prestasi kerja pegawai berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan, dengan cara membandingkan sasaran (hasil kerjanya) dengan persyaratan deskripsi pekerjaan (target pekerjaan) selama periode tertentu.



2.3.4 Faktor-faktor dalam Evaluasi Kinerja Dalam melakukan penilaian terhadap kinerja pegawai, terdapat beberapa faktor yang lebih difokuskan kepada individu dalam suatu organisasi. Menurut Marihot (2005 : 52) faktor-faktor dalam evaluasi kinerja antara lain :



1.



2.



3.



4.



5.



2.4



Kuantitas Pekerjaan (Quantity of Work). Merupakan volume atau banyaknya beban pekerjaan atau jumlah yang harus diselesaikan oleh seseorang pegawai diukur dari kemampuan secara kuantitatif di dalam mencapai target atau hasil kerja sesuai dengan apa yang dibebankan. Kualitas Pekerjaan (Quality of Work). Merupakan tingkat sejauh mana pekerjaan itu baik atau buruk buat pegawai ini dapat dilihat dari segi ketelitian, kerapian kerja, kecepatan untuk menyelesaikan pekerjaan, keterampilan dan kecekatan pegawai dalam bekerja. Pengetahuan Kerja (Job Knowledge). Merupakan proses penempatan seseorang pegawai yang disesuaikan dengan background pendidikan atau keahliannya dalam suatu pekerjaan. Hal ini dapat ditinjau dari kemampuan pegawai dalam memahami hal-hal berkaitan dengan tugas yang mereka lakukan. Kerjasama Tim (Team Work) Merupakan upaya kerjasama antar sesama pegawai dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Kerjasama tidak hanya sebatas vertikal atau kerjasama antar pegawai, akan tetapi kerjasama secara horisontal pun merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan berorganisasi yaitu dimana pimpinan organisasi dan para pegawainya terjalin suatu hubungan yang kondusif dan menghasilkan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan. Kreatifitas (Creatifity). Merupakan kemampuan seseorang pegawai dalam menyelesaikan setiap pekerjaan dengan cara-cara atau inisiatif sendiri dianggap efektif dan efisien serta mampu menciptakan perubahan. Perubahan guna untuk melakukan perbaikan demi kemajuan organisasi.



Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, peneliti dalam melakukan studi kepustakaan selain



ditunjang dari buku literatur juga dari jurnal penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan variabel dengan variabel dalam penelitian ini. Adapun penelitian terdahulu dengan kesamaan variabel penelitian disajikan pada tabel berikut:



Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Alat Analisis



Nama Peneliti



Judul



Zesbendri



Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor



Analisis Regresi



Pengaruh penilaian prestasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Jamsostek Kantor Cabang Gatot Subroto



Analisis regresi



Pengaruh disiplin kerja, motivasi dan pengembangan karir terhadap kinerja pegawai negeri sipil pada Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan Disiplin kerja pegawai negeri sipil di Kantor Dinas Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (BKBPMP) Kabupaten Serang



Analisis regresi berganda



Disiplin kerja, motivasi dan pengembangan karir secara bersamaan berpengaruh terhadap kinerja pegawai negeri sipil



Analisis deskriptif



Disiplin kerja pegawai negeri sipil di kantor dinas BKBPMP Kabupaten Serang mencapai minimal 70%



(2010)



Donnirimata (2010)



M. Harlie (2010)



Dian Feriyanto (2013)



Hasil Penelitian Disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai Prosentase disiplin kerja mempengaruhi kinerja pegawai sebesar 68.2% Prestasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan Prosentase prestasi kerja mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 88.36%



Prosentase disiplin kerja pegawai sebesar 78.84%



2.5



Kerangka Berfikir Fokus penelitian ini adalah evaluasi kinerja pegawai Kantor Kecamatan



Serang Kabupaten Pandeglang. Dalam penelitian ini, evaluasi kinerja merupakan suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seorang karyawan atau pegawai melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Kecamatan Sumur memiliki kewajiban



memberikan



pelayanan publik kepada masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa (kelurahan) guna mempermudah urusan keadministrasian dan pelayanan publik lainnya kepada masyarakat yang ada di wilayah tugasnya. Dalam rangka mengetahui kinerja pegawai di kantor Kecamatan Sumur berkaitan dengan pelayanan publik diperlukan sebuah evaluasi



kinerja.



Pelaksanaan evaluasi kinerja bertujuan untuk mengetahui pencapaian atau realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian visi dan misi dengan cara pemberian penilaian guna perbaikan pelaksanaan suatu kegiatan atau program untuk masa yang akan datang. Hasil evaluasi kinerja diperoleh dengan cara melakukan pengukuran (kuantifikasi) kinerja yang diperlukan untuk dapat memberikan penilaian seberapa besar perbedaan (gap) antara kinerja aktual saat ini dengan kinerja yang diharapkan. Dengan diketahuinya perbedaan (gap) tersebut, maka upaya perbaikan dan peningkatan kinerja dapat dilakukan (Gandung, 2010 : 157).



Untuk mempermudah memahami alur dalam penelitian ini, peneliti membuata kerangka pemikiran yang disajikan pada gambar dibawah ini :



keterangan, bolos kerja, bermain game di saat jam kerja, istirahat sebelum tiba waktunya, pulang sebelum waktunya tanpa izin pimpinan, jarang ada serta akte kelahiran terkesan dipersulit oleh oknum pegawai. uter. Hal ini ditunjukkan sedikit sekali pegawai yang bisa mengoperasionalkan komputer. Selain itu, terdapat pegawai satpol PP yang bertugas seba i. Hal ini ditunjukkan dengan pegawai tidak mengerti prosedur atau mekanisme kerja untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. emerintahan desa atau kelurahan berkaitan dengan mekanisme dan kegiatan keadministrasian publik. PNS dalam hal politik. Oknum pegawai membicarakan dan mengarahkan PNS terhadap partai politik tertentu menggunakan fasilitas Kantor untuk ke perlemah motivasi kerja pegawai. kaitan dengan kinerja dari pegawainya. Hal ini dipengaruhi karena Kepala Camat lebih sering pergi ke luar dan jarang di Kantor Kecamatan Sumur.



Indikator Evaluasi Kinerja Indikatornya, antara lain: Kwantitas Pekerjaan (Quantity of Work). Kwalitas Pekerjaan (Quality of Work). Pengetahuan Kerja (Job Knowledge). Kerjasama Tim (Team Work) Kreatifitas (Creatifity). Sumber : Marihot (2005 : 52 :)



Hasil Penelitian (Output Penelitian) Mengetahui Hasil Evaluasi Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang saat ini



Gambar 2.1 Kerangka Berfikir



2.6



Hipotesis Menurut Sugiyono (2011 : 70), hipotesis adalah sebagai berikut : “Jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara,karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Berdasarkan uraian diatas, penulis mengajukan hipotesis dalam penelitian



ini sebagai berikut : 1.



Hipotesis Nol (H0) Jika H0 ; µ ≥ 65%, maka Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dikatakan berhasil jika lebih dari 65%.



2.



Hipotesis Alternatif (Ha) Jika Ha ; µ ≤ 65%, maka Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dikatakan tidak berhasil jika kurang dari 65%.



BAB III METODOLOGI PENELITIAN



3.1



Metodologi Penelitian Penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan



menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha yang digunakan untuk mengetahui metode ilmiah. Menurut Sugiyono (2011 : 43), metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yaitu pendekatan yang menjelaskan nilai suatu variabel dengan mengolah data-data yang ada kedalam suatu angka. Sedangkan desain penelitian memberikan gambaran kepada



penulis



mengenai langkah–langkah yang harus dilakukan secara sistematis dengan mengikuti kaidah-kaidah penelitian yang benar. Sehingga keberadaan desain penelitian ini akan sangat membantu dan memudahkan penulis untuk dapat memecahkan permasalahan yang sedang diteliti. Adapun desain penelitian yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini adalah desain Deskriptif. Menurut Sugiyono (2011 : 44), desain deskriptif adalah desain yang menjabarkan atau melukiskan sifat atau karakteristik dari sesuatu fenomena tertentu. Desain ini dapat memberikan gambaran yang sebenarnya di lapangan dengan cara mengumpulkan data. Pada umumnya desain digunakan untuk penelitian yang menggunakan variabel mandiri dan atau tanpa melakukan perbandingan atau mencari korelasi antar variabel.



24



25



3.2



Intrumen Penelitian Instrumen penelitian dalam penelitian ini menggunakan kuesioner atau



angket yang disebarkan kepada responden yang menjadi sampel penelitian. Kemudian peneliti membuat dimensi dari evaluasi kerja yang diklasifikasikan sebagai berikut ini : 1. 2.



3. 4. 5.



Kuantitas Pekerjaan, terdiri dari : a. Volume pekerjaan b. Lama waktu penyelesaian pekerjaan Kualitas Pekerjaan, terdiri dari : a. Ketelitian dalam bekerja b. Kerapihan dalam bekerja c. Kecepatan dalam bekerja d. Keterampilan yang dimiliki pegawai Pengetahuan kerja, terdiri dari : a. Latar belakang pendidikan pegawai b. Pengalaman kerja pegawai Kerjasama Tim, terdiri dari : a. Hubungan kemanusian antara sesama pegawai b. Hubungan kerja antara sesama pegawai Kreatifitas, terdiri dari : a. Kreatifitas pegawai dalam membuat inovasi kerja b. Kedisiplinan pegawai



Dengan demikian, pertanyaan-pertanyaan yang akan dibuat nantinya akan ditabulasikan dan di interpretasikan satu persatu. Adapun tabel keterkaitan antara dimensi dengan indikator dan item pertanyaan sebagai berikut : Tabel 3.1 Keterkaitan Dimensi, Indikator dan Item Pertanyaan No No Dimensi Indikator / item pertanyaan Angket 1 Kuantitas Pekerjaan Pegawai Kecamatan dapat menyelesaikan Volume Pekerjaan 1 pekerjaan-pekerjaannya sesuai dengan bidang kerjanya 2 Pegawai Kecamatan dapat memberikan pelayanan publik pada saat terjadi antrian masyarakat (umumnya terjadi pada hari senin dan selasa)



Lama waktu penyelesaian pekerjaan



3 4



2



Kualitas Pekerjaan Ketelitian dalam bekerja



5



6 Kerapihan pekerjaan



7



8



9 Kecepatan dalam bekerja



10 11



12



Keterampilan yang dimiliki pegawai



13 14



15



Pegawai Kecamatan dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan batas waktu yang diberikan Pegawai Kecamatan dapat mempercepat waktu penyelesaian pekerjaannya dari waktu normalnya Pegawai Kecamatan memiliki ketelitian dalam bekerja, khususnya ketika melayani keperluan atau permintaan masyarakat terkait pelayanan keadministrasian Pegawai Kecamatan dapat segera melakukan perbaikan apabila ditemukan kesalahan dalam hasil pekerjaannya Pegawai Kecamatan memiliki kerapihan dalam menyelesaikan pekerjaannya yang ditunjukkan dari sedikitnya kesalahan yang mereka lakukan Pegawai Kecamatan memiliki kehati-hatian dalam menyelesaikan pekerjaannya, khususnya yang berkaitan dengan pemberkasan dan ketika melayani keperluan atau permintaan masyarakat Pegawai menyimpan berkas-berkas pekerjaan didalam lemari pengarsipan yang terkode dan tertata rapih Pegawai Kecamatan memiliki sikap yang cekatan dalam bekerja Pegawai Kecamatan memiliki daya tanggap yang baik dalam menterjemahkan atau menafsirkan permintaan atau keluhan dari masyarakat yang datang Pegawai kecamatan memiliki respon yang cepat terhadap permintaan untuk menyelesaikan pekerjaan atau keluhan dari masyarakat yang datang Pegawai Kecamatan memiliki ketrampilan dalam menggunakan perangkat kerja khususnya komputer Pegawai Kecamatan memiliki ketrampilan lainnya seperti kemampuan dalam pengarsipan (pengkodean dan penataan arsip) Pegawai Kecamatan memiliki ketrampilan dalam surat menyurat baik secara manual maupun secara elektronik (email)



3



Pengetahuan Kerja Latar belakang pendidikan pegawai



16 17



Pengalaman kerja pegawai



18



19



4



Kerjasama Tim Hubungan kemanusiaan dengan masyarakat Hubungan kerja antara sesama pegawai



Pegawai Kecamatan memiliki keramahan ketika melakukan pelayanan masyarakat



21



Pegawai Kecamatan memiliki komunikasi yang baik Pegawai Kecamatan memiliki hubungan yang harmonis antar pegawai



22



24



Kreatifitas Kreatifitas



Pegawai Kecamatan telah memiliki lama masa kerja yang cukup yaitu minimal pernah menjadi pegawai honorer agar tidak perlu dilakukan penataran atau pendidikan ulang mengenai tugas dan tanggung jawabnya Pegawai Kecamatan memiliki cara pandang yang luas dalam menangani pekerjaan atau menyelesaikan permasalahan yang ada



20



23



5



Pegawai Kecamatan memiliki latar belakang pendidikan yang cukup minimal sarjana tingkat satu Pegawai Kecamatan dapat memberikan arahan yang tepat jika ditemukan persyaratan keadministrasiannya tidak lengkap dari permintaan masyarakat terkait



25 26



27



Pegawai Kecamatan memiliki komunikasi yang baik, antara pimpinan dan bawahannya Pegawai Kecamatan dapat bekerjasama dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan pekerjaan dengan membagi pekerjaan sesuai bidang kerjanya Pegawai Kecamatan memiliki ide dan gagasan dalam meningkatkan kinerja atau ketika menyelesaikan suatu permasalahan Pegawai Kecamatan dapat membuat metode-metode baru dalam menyelesaikan pekerjaannya atau ketika menyelesaikan suatu permasalahan Pegawai Kecamatan mampu menyerap aspirasi masyarakat atas pelayanan yang diberikan saat ini untuk merumuskan mekanisme pelayanan yang lebih baik lagi



Kedisiplinan



28 29 30



Pegawai Kecamatan hadir dan pulang tepat waktu Pegawai Kecamatan tidak keluar kantor sebelum jam kerja selesai atau mengurus keperluan pribadi tanpa izin pimpinan Pegawai kecamatan menggunakan atribut kepegawaian secara lengkap, rapih dan bersih



Sumber : Peneliti, 2014



Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner. Sedangkan skala pengukuran instrumen yang digunakan adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini diterapkan secara spesifik oleh peneliti yang disebut sebagai variabel penelitian (Sugiyono, 2010:107). Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai tolak ukur untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang digunakan skala Likert mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang jawaban setiap item diberi skor, seperti berikut : Tabel 3.2 Skala Likert Skor



Keterangan



4



Sangat Setuju / Sangat Baik



3



Setuju / Baik



2



Tidak Setuju / Kurang Baik



1



Sangat Tidak Setuju / Sangat Kurang Baik



Sumber : Sugiyono (2010:108)



3.3



Jenis dan Sumber Data Mengenai sumber data yang diperoleh dalam mendapatkan informasi yang



dijadikan sebagai sumber dalam memperoleh data maka sumber data ini dibagi menjadi dua, yaitu : 1.



Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari subyek atau obyek yang diteliti (sampel atau responden). Data primer biasanya bersifat masih mentah karena belum diolah atau diinterpretasikan sifat dan kualifikasinya.



2.



Data sekunder adalah data yang bersumber dari informasi media yang dimiliki relevansi dengan masalah penelitian dan layak dijadikan referensi, dokumentasi internal dalam melakukan penelitian. a.



Dokumentasi,



yaitu



teknik



pengumpulan



data



dengan



menggunakan dokumen-dokumen yang diperoleh dari tempat penelitian yakni laporan dari kantor Kecamatan Sumur. b.



Studi Kepustakaan, pemanfaatan bahan-bahan referensi sebagai rujukan teori dan asumsi yang berkaitan serta menunjang penelitian. Studi kepustakaan ini meliputi data-data yang didapat dari dokumen-dokumen dan jurnal penelitian terkait.



3.4



Populasi dan sampel Menurut Sugiyono (2011:51), populasi merupakan keseluruhan dari



karakteristik atau hasil unit pengukuran yang menjadi objek penelitian. Penulis mencoba menetapkan suatu populasi dengan menyesuaikan objek penelitiannya



dan kemudian memutuskan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang yang saat ini berjumlah 22.581 jiwa. Selain itu, menurut Sugiyono (2011:51), sampel merupakan bagian dari populasi namun masih memiliki sifat dan karakteristik populasi. Sedangkan menurut Usman (2006 :44), sampel adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan tehnik tertentu yang disebut teknik sampling. Teknik sampling berguna agar mereduksi anggota populasi menjadi anggota sampel yang mewakili populasinya (representatif), sehingga kesimpulan populasi dapat dipertanggung jawabkan, lebih teliti menghitung yang sedikit daripada yang banyak, serta menghemat waktu, tenaga dan biaya (Usman, 2006:44). Sementara rumus yang digunakan dalam menghitung jumlah sampel adalah rumus Slovin. N



n = 1 + Ne2 Keterangan: n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi e = Sampling error (tingkat kesalahan) Diketahui: N = 22.581 jiwa. e = 0,1 (10%) n=?



jawab: n = 22.581 jiwa 1+ 22.581 (0,1)2 n = 22.581 jiwa 1+ 22.581 jiwa n = 22.581 jiwa 23.581 n = 96 Sampel



Berdasarkan hasil perhitungan di atas dengan menggunakan rumus Slovin, dapat diketahui bahwa jumlah populasi sebanyak 22.581 jiwa dengan tingkat kesalahan (error) sebesar 10% (0,1), maka diperoleh hasil sampel sebanyak 96 responden yan akan dijadikan sampel penelitian. Kemudian, tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan tehnik proportionate area random sampling. Dimana sampel dihitung berdasarkan ketentuan besaran sampel atas besaran populasi. Di samping itu, peneliti juga mempertimbangkan bahwa penyebaran kuesioner dilakukan kepada responden yang telah berusia di atas 25 tahun karena dianggap telah memiliki kemampuan dalam memberikan penilaian kinerja pegawai kantor kecamatan sumur kabupaten pandeglang secara lebih objektif. Teknik ini digunakan karena jumlah populasi terdiri dari sub populasi yang tidak homogen sehingga pada setiap populasi akan diwakili sesuai dengan proporsinya masing-masing dan dapat menghasilkan sampel yang representatif. Dibawah ini tabel dari teknik perhitungan sampel penelitian.



Tabel 3.3 Teknik Perhitungan Sampel Jumlah Perhitungan Penduduk 3.877 jiwa 3.877 x 100%=17.16%x 96 22.581



Hasil Hasil Akhir 16.47 16



Sumber Jaya



4.048 jiwa 4.048x 1%=17.92%x 96 22.581



17.20



17



3



Tunggal Jaya



2.947 jiwa



2.947 x 100% =13.30%x 96 22.581



12.76



13



4



Ujung Jaya



3.957 jiwa 3.957 x 100% =17.52%x 96 22.581



16.81



17



5



Taman Jaya



10.8



11



6



Kerta Mukti



2.542 jiwa x 100% =11.25%x 96 22.581 2.817 jiwa x 100% =12.47 %x 96 22.581



11.97



12



7



Cigorondong



2.393 jiwa 2.393x 1% =10.59 % x96 22.581



10.16



10



8



Jumlah



∑ =22.581



No



Desa



1



Kerta Jaya.



2



∑ =96



Sumber : Data diolah Tahun 2014



Berdasarkan tabel 3.3, maka peneliti mengambil sampel sebanyak 96 sampel yang tersebar di 7 (tujuh) Desa di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang yaitu Desa Kerta Jaya, Sumber Jaya, Tunggal Jaya, Ujung Jaya, Taman Jaya, Kerta Mukti, dan Cigorondong, dimana sebanyak 96 sampel tersebut merupakan penduduk yang ber-umur 25 tahun ke atas yang akan mewakili dari jumlah keseluruhan yang mencapai 22.581 jiwa.



3.5



Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh mengenai evaluasi kinerja pegawai di



Kantor



Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang memiliki indikator-indikator yang dijadikan sebagai dasar dalam menyusun item-item yang dapat dijadikan sumber data, dimana teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti sebagai berikut ini : 1.



Kuisioner (angket), yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan atau pernyataan kepada responden (masyarakat Kecamatan Sumur) agar dapat memberikan isian atau jawabannya. Kuesioner dalam penelitian ini akan diberikan kepada para masyarakat yang tersebar di 7 desa yang berada dalam wilayahadministratif Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang.



2.



Metode Observasi Metode observasi merupakan serangkaian pengumpulan data yang dilakukan secara langsung terhadap subyek atau obyek penelitian melalui mata, telinga, dan perasaan dengan melihat fakta-fakta fisik dari obyek yang diteliti dan mendapat masukan dari pihak-pihak terkait didalam penelitian ini. Fakta-fakta dan



informasi



yang



diperoleh secara langsung dilapangan dicatat dan dirangkum, untuk dijadikan data sekunder sebagai pendukung data



primer



diperoleh dari hasil jawaban responden melalui kuesioner.



yang



3.



Metode Kepustakaan Metode



kepustakaan



digunakan



dalam



penelitian



ini



untuk



mendapatkan gambaran teori yang tepat terhadap penelitian ini, menurut beberapa ahli, yakni dengan cara mempelajari dan membaca buku-buku, literatur, serta karya ilmiah yang pernah dibuat dan dipublikasikan sebagai bahan referensi yang ada keterkaitan dengan penulisan peneliti ini.



3.6



Teknik Pengolahan dan Analisis Data



3.6.1 Teknik Pengolahan Data Pengolahan data merupakan awal dari proses analisis data.



Proses



pengolahan data merupakan tahapan dimana data dipersiapkan, diklasifikasikan, dan diformat menurut aturan tertentu untuk keperluan proses berikutnya yaitu analisis data. Data yang telah terkumpul diolah dengan melalui beberapa proses sebagai berikut : 1.



2. 3.



Coding, yaitu tahap mengklasifikasikan data dari tanggapan responden atas kuesioner yang telah disebarkan. Data yang diinput dari kuesioner tanggapan responden mengenai kinerja pegawai adalah data ordinal dengan skala likert dengan bobot 4, 3, 2 dan 1. Editing, yaitu tahap mengoreksi kesalahan yang ada pada data yang harus dilakukan secara berulang-ulang dan cermat. Tabulating, yaitu tahap penyusunan data secara akumulatif dengan menggunakan alat bantu Methode Succesive Interval (MSI) untuk merubah data ordinal menjadi data interval agar dapat dilaksanakan uji statistik dengan alat bantu SPSS versi 17.



Setelah itu dilakukan pengujian Validitas dan Realibilitas instrumen penelitian yakni kuesioner mengenai kinerja pegawai. Uji validitas digunakan



untuk menunjukan tingkat kevalidan instrument penelitian, artinya instrument dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur serta mampu menunjukkan tingkat kesesuaian antar konsep dan hasil pengukuran. Menurut Muhidin (2007 : 37), keputusan pada sebuah butir atau item pertanyaan dapat dianggap valid apabila r > 0.3. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan metode korelasi pearson product moment dengan menggunakan alat bantu program Statistik Program for Social Science atau SPSS versi 17. Reliabilitas berasal dari kata dalam bahasa inggris ’rely’, yang berarti percaya, dan reliable yang artinya dapat dipercaya. Dengan demikian reliabilitas dapat diartikan sebagai keterpercayaan. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik Alpha Cronbach. Hasil pengukuran dapat dipercaya atau dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha > rtabel, dimana jika nilai alpha < 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik (Sekaran, 1992).



3.6.2 Teknik Analisis Data Teknik analisis adalah upaya peneliti untuk menyederhanakan dan menyajikan data dengan mengelompokkan dalam suatu bentuk yang berarti sehingga mudah dipahami dan diinterpretasi oleh pembaca atau penguji. Dalam hal ini peneliti dalam menganalisa dan menggunakan metode analisis data kuantitatif, yaitu suatu metode analisis data dengan menggunakan angka-angka pemecahan masalah dapat dihitung secara pasti dengan penghitungan matematis. Pengujian



hipotesis



menggunakan



formula



z-test



digunakan



untuk



mengetahui deksriptif dari variabel penelitian yakni kinerja pegawai Kecamatan



Sumur Kabupaten Pandeglang yang dilakukan dengan menggunakan alat bantu SPSS Versi 17. Adapun langkah pembuktiannya sebagai berikut : 1.



Uji Hipotesis Pada sebuah penelitian, lazimnya dilakukan pendugaan atau hipotesis



terhadap masalah yang eksis dan menjadi fokus penelitian. Hipotesis disusun berdasarkan kenyataan bahwa di satu sisi sebagai organisasi birokrasi tentu persoalan yang dihadapi sangat kompleks, sehingga mengharapkan hadirnya aparatur yang baik secara pribadi maupun kinerja pegawai. Adapun hipotesis nol (H0) yang diajukan oleh peneliti yaitu H 0 : µ 0 ≥ 65 %. Dengan kata lain “kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dikatakan Baik jika lebih tinggi atau sama dengan 65 persen”. Hipotesis nol (H0) dapat diterima apabila harga nilai zhitung < nilai ztabel. Secara statistik, hipotesis nol di atas dapat dirumuskan sebagai berikut ini :



H0 : µ ≥ 65 %



Adapun hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan oleh peneliti yaitu Ha : µ 0 < 65 %. Dengan kata lain “kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dikatakan tidak berhasil jika lebih rendah dari 65 persen”. Hipotesis alternatif (Ha) dapat diterima apabila harga nilai zhitung > nilai ztabel. Secara statistik, hipotesis alternatif di atas dapat dirumuskan sebagai berikut ini :



Ha : µ < 65 %



3.7



Lokasi dan Jadwal Penelitian Penelitian Evaluasi Kinerja Pegawai di Kantor



Kecamatan



Sumur



Kabupaten Pandeglang dilakukan di Kecamatan Sumur, yang terdiri dari 7 Desa antara lain Desa Sumber Jaya, Kerta Jaya, Tunggal Jaya, Taman Jaya, Ujung Jaya, Kertamukti, dan Cigorondong. Prakiraan waktu pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel



3.4



Jadwal Penelitian No



Tahun 2014



Keterangan Apr – Jun



Jul – Sept



1



Observasi Awal







2



Penyusunan Proposal







3



Bimbingan Proposal







4



Perbaikan Proposal







5



Penyerahan Proposal Seminar







6



Seminar Proposal







7



Revisi Proposal







8



Observasi Lapangan dan Penyusunan Hasil Penelitian







Tahun 2015 Okt – Des



Jan – Mar











Apr – Jun



9



Pendaftaran Sidang







10



Sidang Skripsi dan Revisi Skripsi







BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN



4.1



Gambaran Umum Obyek Penelitian Kecamatan Sumur merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten



Pandeglang Provinsi Banten. Menurut UU Nomor 32 Tahun 2004 menyatakan bahwa aparatur pemerintah kewilayahan yakni kecamatan dan kelurahan merupakan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang mendapat pelimpahan sebagian kewenangan Bupati dan Walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. Berdasarkan Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 18 Tahun 2008, pada pasal 1 menyatakan bahwa kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten yang ditetapkan dengan peraturan daerah yang berpedoman pada peraturan pemerintah. Kecamatan Sumur memiliki kewajiban memberikan pelayanan publik kepada masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa (kelurahan) guna mempermudah urusan keadministrasian dan pelayanan publik lainnya kepada masyarakat yang ada di wilayah tugasnya. Dalam upaya memberikan pelayanan publik, Kecamatan Sumur akan sangat dipengaruhi oleh luas wilayah, jumlah kelurahan atau desa, jumlah penduduk serta faktor-faktor lainnya. Kecamatan Sumur memiliki luas wilayah sebesar 50.000 Km2. Adapun jumlah penduduknya hingga tahun 2013 tercatat sebanyak 22.581 jiwa (Sumber : Data Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Tahun 2013). Sedangkan letak geografisnya berbatasan dengan :



38



39



1.



Pada bagian utara dari letak Kecamatan Sumur berbatasan dengan Kecamatan Cimanggu.



2.



Pada bagian timur dari letak Kecamatan Sumur berbatasan dengan Kecamatan Cidahu.



3.



Pada bagian selatan dari letak Kecamatan Sumur berbatasan dengan Kecamatan Ciseuat.



Adapun pemerintah desa (kelurahan atau desa) yang terdapat di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang terdiri dari 7 kelurahan atau desa antara lain : 1.



Desa Kerta Jaya, memiliki jumlah penduduk yang tercatat sampai saat ini sebanyak 3.877 jiwa.



2.



Desa Sumber Jaya, memiliki jumlah penduduk yang tercatat sampai saat ini sebanyak 4.048 jiwa.



3.



Desa Tunggal Jaya, memiliki jumlah penduduk yang tercatat sampai saat ini sebanyak 2.947 jiwa.



4.



Desa Ujung Jaya, memiliki jumlah penduduk yang tercatat sampai saat ini sebanyak 3.957 jiwa.



5.



Desa Taman Jaya, memiliki jumlah penduduk yang tercatat sampai saat ini sebanyak 2.542 jiwa.



6.



Desa Kerta Mukti, memiliki jumlah penduduk yang tercatat sampai saat ini sebanyak 2.817 jiwa.



7.



Desa Cigorondong, memiliki jumlah penduduk yang tercatat sampai saat ini sebanyak 2.393 jiwa.



4.2



Deskripsi Data



4.2.1 Karakteristik Responden Untuk mengetahui kinerja pegawai di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang, maka peneliti melakukan penyebaran kuisioner kepada sampel penelitian (responden) yakni masyarakat di setiap Desa yang termasuk kedalam wilayah Kecamatan Sumur guna pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Responden dalam penelitian ini sebanyak 96 orang responden. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin disajikan pada tabel berikut ini : Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin



35% 65%



Laki-laki Perempuan



Sumber: Data primer yang telah diolah Berdasarkan gambar 4.1, diketahui bahwa mayoritas respoden yang melakukan pengisian kuesioner atau yang umumnya dijumpai oleh peneliti saat melakukan penelitian lapangan didominasi oleh laki-laki dengan persentase sebesar 65 % dibandingkan perempuan dengan persentase sebesar 35%. Karakteristik responden berdasarkan pengelompokkan usianya sebagai berikut :



adalah



Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia



28%



32%



21 - 30 Th 31 - 40 Th



40%



> 40 Th



Sumber: Data primer yang telah diolah Berdasarkan gambar 4.2, diketahui bahwa mayoritas respoden yang melakukan pengisian kuesioner didominasi oleh responden dengan usia antara 31 - 40 tahun sebesar 40%. Kemudian responden dengan usia antara 21 - 30 tahun sebesar 32% dan responden dengan usia usia lebih dari 40 tahun sebesar 28%. Selain daripada itu, pengelompokkan responden juga dilakukan berdasarkan tingkat pendidikan akhir responden yang disajikan pada tabel berikut: Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan



6%



20%



41% 33%



Sumber: Data primer yang telah diolah



SD SLTP SLTA Sarjana



Berdasarkan gambar 4.3, diketahui bahwa mayoritas respoden yang melakukan pengisian kuesioner didominasi oleh responden dengan pendidikan akhirnya merupakan lulusan sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) sebesar 33%. Adapun responden yang berpendidikan akhirnya sarjana hanya sebesar 6%



4.2.2 Uji Validitas dan Realibilitas 4.2.2.1 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk menunjukan tingkat kevalidan instrumen penelitian (kuesioner), artinya instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Keputusan pada sebuah butir atau item pertanyaan dapat dianggap valid apabila rhitung (koefisien korelasi pearson) > rtabel (0.3). Uji validitas menggunakan metode pearson product moment dengan program SPSS versi 17. Untuk dapat mengetahui apakah butir atau item pertanyaan dari kuesioner kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dinyatakan valid atau tidak valid disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 4.1 Uji Validitas Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur (Tahap I) Item P1



Koefisien Korelasi Pearson 0.751**



P2



0.643



P3



**



Keterangan



Item



Valid



P16



Koefisien Korelasi Pearson 0.488**



Keterangan Valid



**



Valid



Valid



P17



0.647



0.082



Tdk Valid



P18



0.586**



Valid



P4



0.612**



Valid



P19



0.679**



Valid



P5



0.530**



Valid



P20



0.714**



Valid



P6



-0.029



Tdk Valid



P21



0.661**



Valid



P7



0.549**



Valid



P22



0.010



Tdk Valid



Item



Koefisien Korelasi Pearson



Keterangan



Item



Koefisien Korelasi Pearson



Keterangan



P8



0.562**



Valid



P23



0.718**



Valid



P9



0.427**



Valid



P24



0.573**



Valid



P10



0.525**



Valid



P25



0.619**



Valid



P11



0.614**



Valid



P26



0.103



Tdk Valid



P12



0.531**



Valid



P27



0.635**



Valid



P13



0.686**



Valid



P28



0.738**



Valid



P14



0.581**



Valid



P29



0.647**



Valid



P15



-0.203



Tdk Valid



P30



0.534**



Valid



Sumber: Data diolah tahap I, 2015 Berdasarkan tabel 4.1, diketahui bahwa nilai korelasi pearson pada masingmasing item atau butir pertanyaan memiliki nilai korelasi yang bervariasi. Terdapat sebanyak 25 item pertanyaan yang memiliki nilai rhitung (koefisien korelasi pearson) > rtabel (0,3) yang ditunjukkan dengan tanda bintang ganda, menunjukkan bahwa item pertanyaan tersebut dapat dikatakan “valid”. Selain itu, ditemukan sebanyak 5 item pertanyaan yang memiliki nilai rhitung (koefisien korelasi pearson) < rtabel (0,3), menunjukkan bahwa item pertanyaan tersebut dikatakan “tidak valid”. Menurut Sugiyono (2010:177) mengemukakan apabila terdapat item pertanyaan yang tidak valid maka dapat diambil tindakan dengan menghilangkan atau menghapus item pertanyaan tersebut atau melakukan perbaikan isi dari item pertanyaan tersebut dengan yang lain dan kemudian disebarkan kembali. Berdasarkan rujukan tersebut, peneliti mengambil tindakan untuk menghilangkan



atau menghapus item pertanyaan yang tidak valid guna efesiensi langkah-langkah penelitian berikutnya. Kemudian setelah diambil tindakan dengan menghilangkan atau menghapus item pertanyaan yang tidak valid maka hasil pengujian validitas akhir atau tahap II disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 4.2 Uji Validitas Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur (Tahap II)



P1



Koefisien Korelasi Pearson 0.769**



P2



0.620**



Valid



P20



0.719**



Valid



P4



0.622**



Valid



P21



0.656**



Valid



P5



0.534**



Valid



P23



0.743**



Valid



P7



0.582**



Valid



P24



0.590**



Valid



P8



0.573**



Valid



P25



0.639**



Valid



P9



0.426**



Valid



P27



0.642**



Valid



P10



0.513**



Valid



P28



0.749**



Valid



P11



0.622**



Valid



P29



0.648**



Valid



P12



0.549**



Valid



P30



0.542**



Valid



P13



0.691**



Valid



-



-



-



P14



0.609**



Valid



-



-



-



P16



0.490**



Valid



-



-



-



P17



0.638**



Valid



-



-



-



P18



0.577**



Valid



-



-



-



Item



Keterangan



Item



Valid



P19



Koefisien Korelasi Pearson 0.681**



Keterangan Valid



Sumber: Data diolah tahap II, 2015 Berdasarkan tabel 4.2, diketahui bahwa seluruh item pertanyaan sebanyak 25 item memiliki nilai rhitung (koefisien korelasi pearson) > rtabel (0,3) yang



ditunjukkan dengan tanda bintang ganda, menunjukkan bahwa item pertanyaan tersebut dapat dikatakan “valid” dan dapat dilakukan tahapan selanjutnya yakni pengujian realibilitas.



4.2.2.2 Uji Realibilitas Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya atau menunjukkan bahwa instrumen penelitian (kuesioner) yang digunakan memiliki konsistensi dalam pengukuran. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai cronbach alpha



reliabilitas



dari hasil pengolahan



data dengan ketentuan dari Sekaran (2002), dimana nilai koefisien reliabilitas yang ditunjukkan dari nilai cronbach alpha < 0.6 adalah kurang baik, nilai cronbach alpha > 0.7 adalah dapat diterima dan nilai cronbach alpha > 0.8 baik. Hasil pengujian realibilitas instrumen penelitian (kuesioner) kinerja pegawai Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang disajikan pada tabel di bawah ini : Tabel 4.3 Uji Reliabilitas Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur Reliability Statistics Cronbach's Alpha



N of Items



.932



25



Berdasarkan tabel 4.3, diketahui bahwa Cronbach's Alpha Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang diperoleh nilai sebesar 0.932, sehingga kuesioner disebut reliabel yang berada dalam kategori “baik” karena nilai cronbach alpha > 0.8 (0.932 > 0.8).



4.2.3 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Pegawai Untuk mengetahui bagaimana kinerja pegawai Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang berdasarkan tanggapan responden yang telah melakukan pengisian kuisioner, dimana kuesioner penelitian sebanyak 25 item pertanyaan yang telah dinyatakan valid dengan jumlah sampel sebanyak 96 responden. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diketahui tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan dapat menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya sesuai bidang kerjanya disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.4 Tanggapan Responden Mengenai Pegawai dapat Menyelesaikan Pekerjaan No



Jenis Tanggapan



Frekuensi



Persentase



1



Sangat Baik



16



16.67%



2



Baik



21



21.88%



3



Buruk



40



41.67%



4



Sangat Buruk



19



19.79%



96



100%



Total



Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 1 Variabel Kinerja



Berdasarkan tabel 4.4, diketahui bahwa dari 96 responden yang menyatakan sangat baik sebanyak 16 responden atau sebanyak 16.67%, yang menyatakan baik sebanyak 21 responden atau sebanyak 21.88%, yang menyatakan buruk sebanyak 40 responden atau 41.67% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 19 responden atau 19.79%. Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa pegawai Kecamatan Sumur saat ini dianggap tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya. Hal ini dapat



dilihat dari pegawai yang sering melempar tugas kepada pegawai yang lain ketika ada masyarakat yang meminta pelayanan publik kepada mereka. Selain itu pegawai juga terkesan mempersulit persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat dan melambatkan waktu atas penyelesaian pekerjaan. Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan dapat memberikan pelayanan publik pada saat terjadi antrian masyarakat (umumnya terjadi pada hari senin dan selasa) disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai Pelayanan Publik Saat Terjadi Antrian No



Jenis Tanggapan



Frekuensi



Persentase



1



Sangat Baik



17



17.71%



2



Baik



31



32.39%



3



Buruk



33



34.38%



4



Sangat Buruk



15



15.63%



96



100%



Total



Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 2 Variabel Kinerja



Berdasarkan tabel 4.5, diketahui bahwa dari 96 responden yang menyatakan sangat baik sebanyak 17 responden atau sebanyak 17.71%, yang menyatakan baik sebanyak 31 responden atau sebanyak 32.39%, yang menyatakan buruk sebanyak 33 responden atau 34.38% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 15 responden atau 15.63%. Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa pegawai tidak dapat memberikan pelayanan publik ketika terjadi antrian masyarakat yang relatif cukup banyak. Hal ini dicerminkan dari pegawai kecamatan yang tampak stres ketika



melayani masyarakat dalam jumlah yang banyak atau antrian yang cukup panjang. Ini biasanya ditemukan di awal-awal minggu seperti hari senin ataupun hari selasa dimana masyarakat lebih sering mendatangi kantor kecamatan untuk meminta bantuan pelayanan publik dengan berbagai bentuk pelayanan. Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan dapat mempercepat waktu penyelesaian pekerjaannya dari waktu normal disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai Mempercepat Penyelesaian Pekerjaan No



Jenis Tanggapan



Frekuensi



Persentase



1



Sangat Baik



16



16.67%



2



Baik



33



34.38%



3



Buruk



28



29.17%



4



Sangat Buruk



19



19.79%



96



100%



Total



Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 4 Variabel Kinerja



Berdasarkan tabel 4.6, diketahui bahwa dari 96 responden yang menyatakan sangat baik sebanyak 16 responden atau sebanyak 16.67%, yang menyatakan baik sebanyak 33 responden atau sebanyak 34.38%, yang menyatakan buruk sebanyak 28 responden atau 29.17% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 19 responden atau 19.79%. Responden yang menyatakan baik berpendapat pegawai kantor kecamatan dianggap dapat mempercepat penyelesaian pekerjaan dari waktu normalnya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa pegawai kecamatan yang dapat menyelesaikan



berkas pekerjaannya dan melanjutkan berkas pekerjaan yang baru ditandai dengan tidak adanya berkas pekerjaan yang menumpuk di meja kerja mereka. Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki ketelitian dalam bekerja, khususnya ketika melayani keperluan atau permintaan masyarakat disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Ketelitian Pegawai dalam Bekerja No



Jenis Tanggapan



Frekuensi



Persentase



1



Sangat Baik



15



15.63%



2



Baik



27



28.13%



3



Buruk



39



40.63%



4



Sangat Buruk



15



15.63%



96



100%



Total



Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 5 Variabel Kinerja



Berdasarkan tabel 4.7, diketahui bahwa dari 96 responden yang menyatakan sangat baik sebanyak 15 responden atau sebanyak 15.63%, yang menyatakan baik sebanyak 27 responden atau sebanyak 28.13%, yang menyatakan buruk sebanyak 39 responden atau 40.63% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 15 responden atau 15.63%. Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwasanya pegawai kecamatan kurang memiliki ketelitian dalam bekerja atau dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari seringnya kesalahan yang dilakukan oleh beberapa pegawai ketika memberikan pelayanan seperti kesalahan mengetik nama, kesalahan pengetikan tanggal atau bulan, isi



berkas yang tertukar dengan berkas yang lainnya dan lain-lain hal sebagai bentuk kurang telitinya pegawai kecamatan dalam melayani masyarakat. Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki kerapihan dalam menyelesaikan pekerjaannya yang ditunjukkan dari sedikitnya kesalahan yang mereka lakukan disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Kerapihan Penyelesaian Pekerjaan No



Jenis Tanggapan



Frekuensi



Persentase



1



Sangat Baik



19



19.79%



2



Baik



25



26.04%



3



Buruk



32



33.33%



4



Sangat Buruk



20



20.83%



96



100%



Total



Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 7 Variabel Kinerja



Berdasarkan tabel 4.8, diketahui bahwa dari 96 responden yang menyatakan sangat baik sebanyak 19 responden atau sebanyak 19.79%, yang menyatakan baik sebanyak 25 responden atau sebanyak 26.04%, yang menyatakan buruk sebanyak 32 responden atau 33.33% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 20 responden atau 20.83%. Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwasanya pegawai kurang memiliki kerapihan dalam bekerja. Kerapihan dalam bekerja ditunjukkan dengan berkas pekerjaan yang tidak kotor, berkas pekerjaan diarsipkan kedalam map-map sesuai dengan jenis pelayanan serta berkas pekerjaan yang sudah dicek kembali isinya apakah masih terdapat kesalahan dalam pengetikan. Sampai saat



ini, masyarakat menilai bahwa pegawai kecamatan tidak memiliki kerapihan dalam bekerja saat memberikan pelayanan publik. Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki kehatihatian dalam menyelesaikan pekerjaan, khususnya yang berkaitan dengan pemberkasan dan ketika melayani keperluan masyarakat disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Kehati-hatian Dalam Bekerja No



Jenis Tanggapan



Frekuensi



Persentase



1



Sangat Baik



16



16.67%



2



Baik



29



30.21%



3



Buruk



37



38.54%



4



Sangat Buruk



14



14.58%



96



100%



Total



Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 8 Variabel Kinerja



Berdasarkan tabel 4.9, diketahui bahwa dari 96 responden yang menyatakan sangat baik sebanyak 16 responden atau sebanyak 16.67%, yang menyatakan baik sebanyak 29 responden atau sebanyak 30.21%, yang menyatakan buruk sebanyak 37 responden atau 38.54% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 14 responden atau 14.58%. Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwasanya pegawai kurang memiliki kehati-hatian dalam bekerja. Hal ini ditunjukkan dari berkas pekerjaan tidak diarsipkan kedalam map-map sesuai dengan jenis kategori



pelayanan serta berkas pekerjaan yang sudah dicek kembali isinya apakah masih terdapat kesalahan dalam pengetikan. Tanggapan responden atas indikator pegawai menyimpan berkas-berkas pekerjaan didalam lemari pengarsipan yang terkode dan tertata rapih disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Penyimpanan Berkas Pekerjaan No



Jenis Tanggapan



Frekuensi



Persentase



1



Sangat Baik



19



19.79%



2



Baik



27



28.13%



3



Buruk



36



37.50%



4



Sangat Buruk



14



14.58%



96



100%



Total



Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 9 Variabel Kinerja



Berdasarkan tabel 4.10, diketahui bahwa dari 96



responden



yang



menyatakan sangat baik sebanyak 19 responden atau sebanyak 19.79%, yang menyatakan baik sebanyak 27 responden atau sebanyak



28.13%,



yang



menyatakan buruk sebanyak 36 responden atau 37.50% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 14 responden atau 14.58%. Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwasanya berkas-berkas pengerjaan tidak disimpan kedalam lemari pengarsipan melainkan ditempatkan didalam kardus-kardus. Hal ini mengingat jumlah lemari pengarsipan di kantor Kecamatan memang hanya ada sebanyak 3 buah lemari arsip. Selain itu, pegawai kecamatan tidak berupaya untuk merubah data pekerjaan yang berbentuk



hardcopy menjadi softcopy dengan scanning data. Hal ini mengakibatkan apabila sewaktu-waktu data tersebut dibutuhkan akan sulit untuk ditemukan karena penyimpanannya yang kurang baik. Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki sikap yang cekatan dalam bekerja disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.11 Tanggapan Responden Mengenai Sikap Cekatan dalam Bekerja No



Jenis Tanggapan



Frekuensi



Persentase



1



Sangat Baik



18



18.75%



2



Baik



23



23.96%



3



Buruk



39



40.63%



4



Sangat Buruk



16



16.67%



96



100%



Total



Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 10 Variabel Kinerja



Berdasarkan tabel 4.11, diketahui bahwa dari 96



responden



yang



menyatakan sangat baik sebanyak 18 responden atau sebanyak 18.75%, yang menyatakan baik sebanyak 23 responden atau sebanyak



23.96%,



yang



menyatakan buruk sebanyak 39 responden atau 40.63% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 16 responden atau 16.67%. Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa pegawai kecamatan tidak memiliki sikap yang cekatan pada saat bekerja. Hal ini dapat disebabkan pegawai kecamatan tersebut kurang menguasai dalam mengoperasionalkan komputer. Selain itu pegawai juga suka bertanya kepada pegawai lainnya



berkaitan dengan mekanisme pekerjaan yang tengah diselesaikannya karena tidak hafalnya pegawai mengenai prosedur dari pekerjaan tersebut. Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki daya tanggap yang baik dalam menterjemahkan atau menafsirkan permintaan atau keluhan dari masyarakat yang datang disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.12 Tanggapan Responden Mengenai Daya Tanggap Pegawai No



Jenis Tanggapan



Frekuensi



Persentase



1



Sangat Baik



19



19.79%



2



Baik



19



3



Buruk



35



19.79% 36.46%



4



Sangat Buruk



23



23.96%



96



100%



Total



Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 11 Variabel Kinerja



Berdasarkan tabel 4.12, diketahui bahwa dari 96



responden



yang



menyatakan sangat baik sebanyak 19 responden atau sebanyak 19.79%, yang menyatakan baik sebanyak 19 responden atau sebanyak



19.79%,



yang



menyatakan buruk sebanyak 35 responden atau 36.46% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 23 responden atau 23.96%. Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa pegawai tidak memiliki daya tanggap yang baik atas permintaan dari masyarakat yang datang untuk meminta pelayanan administratif. Pegawai sering melakukan kesalahan dalam menafsirkan permintaan masyarakat secara tepat. Fenomena ini pernah



terjadi saat masyarakat membuat kartu tanda pentuduk elektronik (e-ktp) yang rata-rata ditemukan kesalahan nama dan tanggal lahir dari yang bersangkutan. Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki respon yang cepat terhadap permintaan untuk menyelesaikan pekerjaan atau keluhan dari masyarakat yang datang disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.13 Tanggapan Responden Mengenai Pegawai Memiliki Respon Yang Cepat No



Jenis Tanggapan



Frekuensi



Persentase



1



Sangat Baik



19



19.79%



2



Baik



26



27.08%



3



Buruk



34



35.42%



4



Sangat Buruk



17 96



17.71%



Total



100%



Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 12 Variabel Kinerja



Berdasarkan tabel 4.13, diketahui bahwa dari 96



responden



yang



menyatakan sangat baik sebanyak 19 responden atau sebanyak 19.79%, yang menyatakan baik sebanyak 26 responden atau sebanyak



27.08%,



yang



menyatakan buruk sebanyak 34 responden atau 35.42% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 17 responden atau 17.71%. Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa pegawai kecamatan dianggap tidak memiliki respon yang cepat terhadap penyelesaiaan pekerjaan atau permintaan dari masyarakat. Masyarakat menilai bahwasanya pegawai kecamatan dianggap mengulur-ulur waktu sehingga pekerjaan selesainya dalam waktu yang lebih lama, apalagi bila ada masyarakat yang dianggap dari kalangan kurang



mampu justru pegawai kecamatan cenderung saling melemparkan pekerjaan antara satu pegawai dengan pegawai lainnya karena dianggap tidak akan dapat memperoleh uang bonus dari masyarakat yang bersangkutan. Tanggapan



responden



atas



indikator



pegawai



kecamatan



memiliki



ketrampilan dalam menggunakan perangkat kerja khususnya komputer disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.14 Tanggapan Responden Mengenai Keterampilan Komputerisasi No



Jenis Tanggapan



Frekuensi



Persentase



1



Sangat Baik



14



14.58%



2



Baik



29



30.21%



3



Buruk



35



36.46%



4



Sangat Buruk



18 96



18.75%



Total



100%



Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 13 Variabel Kinerja



Berdasarkan tabel 4.14, diketahui bahwa dari 96



responden



yang



menyatakan sangat baik sebanyak 14 responden atau sebanyak 14.58%, yang menyatakan baik sebanyak 29 responden atau sebanyak



30.21%,



yang



menyatakan buruk sebanyak 35 responden atau 36.46% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 18 responden atau 18.75%. Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa pegawai kecamatan dianggap kurang menguasai keterampilan dalam mengoperasionalkan komputer. Hal ini ditunjukkan dari pegawai yang sering saling bertanya kepada sesama pegawai tentang bagaimana caranya mengaktifkan alat ini maupun itu. Mungkin



saja ini disebabkan karena pegawai tersebut tidak memiliki latar belakang pendidikan yang baik atau tidak pernah mengikuti pembelajaran komputer di tempat lainnya. Tanggapan



responden



atas



indikator



pegawai



kecamatan



memiliki



ketrampilan lainnya seperti kemampuan dalam pengarsipan (pengkodean dan penataan arsip) disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.15 Tanggapan Responden Mengenai Keterampilan Dalam Pengarsipan No



Jenis Tanggapan



Frekuensi



Persentase



1



Sangat Baik



11



11.46%



2



Baik



37



38.54%



3



Buruk



36



37.50%



4



Sangat Buruk



12



12.50%



96



100%



Total



Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 14 Variabel Kinerja



Berdasarkan tabel 4.15, diketahui bahwa dari 96



responden



yang



menyatakan sangat baik sebanyak 11 responden atau sebanyak 11.46%, yang menyatakan baik sebanyak 37 responden atau sebanyak



38.54%,



yang



menyatakan buruk sebanyak 36 responden atau 37.50% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 12 responden atau 12.50%. Responden yang menyatakan baik berpendapat bahwa beberapa pegawai memiliki kemampuan dalam pengarsipan. Pengarsipan yang ditata dengan baik akan sangat bermanfaat ketika masyarakat datang kembali untuk mengambil berkas yang mereka minta sehingga tidak perlu mencari-cari lagi berkas tersebut.



Pengarsipan yang mereka gunakan berdasarkan pengkodean dengan klasifikasi nama desa yang ada di kecamatan sumur. Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki latar belakang pendidikan yang cukup, minimal telah menempuh sarjana tingkat satu disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.16 Tanggapan Responden Mengenai Latar Belakang Pendidikan Pegawai No



Jenis Tanggapan



Frekuensi



Persentase



1



Sangat Baik



14



14.58%



2



Baik



28



29.17%



3



Buruk



38



39.58%



4



Sangat Buruk



16



16.67%



96



100%



Total



Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 14 Variabel Kinerja



Berdasarkan tabel 4.16, diketahui bahwa dari 96



responden



yang



menyatakan sangat baik sebanyak 14 responden atau sebanyak 14.58%, yang menyatakan baik sebanyak 28 responden atau sebanyak



29.17%,



yang



menyatakan buruk sebanyak 38 responden atau 39.58% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 16 responden atau 16.67%. Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa pegawai kecamatan yang ada saat ini, baik pegawai tetap maupun pegawai honorer meski memiliki latar belakang pendidikan yang cukup namun belum dapat menunjukkan semangat dan etos kerja yang profesional, khusus pegawai yang masih honorer



cenderung lebih banyak mengobrol-obrol di waktu jam kerja dan bermain game di komputer dan sering mengabaikan keperluan masyarakat. Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan dapat memberikan arahan atau petunjuk yang jelas ketika melayani permintaan masyarakat disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.17 Tanggapan Responden Mengenai Pemberian Arahan dan Petunjuk No



Jenis Tanggapan



Frekuensi



Persentase



1



Sangat Baik



15



15.63%



2



Baik



23



23.96%



3



Buruk



39



40.63%



4



Sangat Buruk



19



19.79%



96



100%



Total



Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 17 Variabel Kinerja



Berdasarkan tabel 4.17, diketahui bahwa dari 96



responden



yang



menyatakan sangat baik sebanyak 15 responden atau sebanyak 15.63%, yang menyatakan baik sebanyak 23 responden atau sebanyak



23.96%,



yang



menyatakan buruk sebanyak 39 responden atau 40.63% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 19 responden atau 19.79%. Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa pegawai kecamatan terkadang tidak dapat memberikan arahan dan petunjuk kepada masyarakat ketika terdapat kekurangan persyaratan atas pelayanan yang diminta. Hal ini lebih sering didominasi oleh pegawai yang tidak hafal dengan prosedur keadministrasian kecamatan yang ada.



Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki masa kerja yang cukup yaitu minimal pernah menjadi pegawai honorer agar tidak perlu dilakukan penataran mengenai tugas dan tanggung jawabnya disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.18 Tanggapan Responden Mengenai Masa Kerja yang Cukup No



Jenis Tanggapan



Frekuensi



Persentase



1



Sangat Baik



17



17.71%



2



Baik



29



30.21%



3



Buruk



34



35.42%



4



Sangat Buruk



16



16.67%



96



100%



Total



Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 18 Variabel Kinerja



Berdasarkan tabel 4.18, diketahui bahwa dari 96



responden



yang



menyatakan sangat baik sebanyak 17 responden atau sebanyak 17.71%, yang menyatakan baik sebanyak 29 responden atau sebanyak



30.21%,



yang



menyatakan buruk sebanyak 34 responden atau 35.42% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 16 responden atau 16.67%. Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwasanya pegawai di Kantor Kecamatan Sumur saat ini mayoritas adalah pegawai negeri sipil yang baru bekerja sekitar 2 hingga 3 tahun. Hal ini ditunjukkan dengan pegawai Kantor Kecamatan Sumur yang lama atau memiliki masa kerja diatas 5 tahun telah dimutasi ke instansi atau kantor dinas yang lainnya dan digantikan oleh pegawai baru lulus seleksi pegawai negeri sipil atau dari pegawai honorer.



Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki cara pandang yang luas dan kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan atau menyelesaikan permasalahan yang ada disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.19 Tanggapan Responden Mengenai Kemampuan Menyelesaikan Masalah No



Jenis Tanggapan



Frekuensi



Persentase



1



Sangat Baik



18



18.75%



2



Baik



29



30.21%



3



Buruk



36



37.50%



4



Sangat Buruk



13



13.54%



96



100%



Total



Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 19 Variabel Kinerja



Berdasarkan tabel 4.19, diketahui bahwa dari 96



responden



yang



menyatakan sangat baik sebanyak 18 responden atau sebanyak 18.75%, yang menyatakan baik sebanyak 29 responden atau sebanyak



30.21%,



yang



menyatakan buruk sebanyak 36 responden atau 37.50% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 13 responden atau 13.54%. Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa pegawai kecamatan saat ini tidak ada yang memiliki kemampuan khusus yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan yang ada di wilayah kecamatan sumur seperti sengketa lahan, konflik antar pemuda, persaingan politik dari tokoh–tokoh desa hingga aksi demonstrasi dari warga masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari anggapan masyarakat bahwa pegawai Kecamatan Sumur saat ini tidak ada yang memiliki wibawa, kurang berpendidikan, kurang pengalaman, masih muda,



kurang menjalin silaturahmi dengan warga masyarakat, bukan tokoh yang dituakan dan lain-lain sebagainya yang membuat pegawai Kecamatan Sumur dianggap tidak memiliki kemampuan menangani permasalahan yang terjadi. Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki keramahan ketika melakukan pelayanan masyarakat disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.20 Tanggapan Responden Mengenai Keramahan Pegawai No



Jenis Tanggapan



Frekuensi



Persentase



1



Sangat Baik



15



15.63



2



Baik



24



25.00%



3



Buruk



35



36.46%



4



Sangat Buruk



22



22.92%



96



100%



Total



Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 20 Variabel Kinerja



Berdasarkan tabel 4.20, diketahui bahwa dari 96



responden



yang



menyatakan sangat baik sebanyak 15 responden atau sebanyak 15.63%, yang menyatakan baik sebanyak 24 responden atau sebanyak



25.00%,



yang



menyatakan buruk sebanyak 35 responden atau 36.46% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 22 responden atau 22.92%. Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwasanya pegawai kecamatan kurang ramah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan. Hal ini tercermin dari pegawai yang jarang memberikan senyum, raut muka yang tegang dan terkesan kaku, kurangnya obrolan santai yang dapat mencairkan suasana, terkesan membeda-bedakan pelayanan khususnya ketika



melayani masyarakat kecil dan lain-lain sebagainya yang membuat pegawai kecamatan sumur dianggap kurang ramah dan hangat dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat. Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki komunikasi yang baik dengan masyarakat disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.21 Tanggapan Responden Mengenai Kemampuan Komunikasi yang Baik No



Jenis Tanggapan



Frekuensi



Persentase



1



Sangat Baik



18



18.75%



2



Baik



20



20.83%



3



Buruk



38



39.58%



4



Sangat Buruk



20



20.83%



96



100%



Total



Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 21 Variabel Kinerja



Berdasarkan tabel 4.21, diketahui bahwa dari 96



responden



yang



menyatakan sangat baik sebanyak 18 responden atau sebanyak 18.75%, yang menyatakan baik sebanyak 20 responden atau sebanyak



20.83%,



yang



menyatakan buruk sebanyak 38 responden atau 39.58% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 20 responden atau 20.83%. Responden yang menyatakan buruk beranggapan



bahwa



pegawai



Kecamatan Sumur tidak memiliki kemampuan komunikasi yang



baik.



Kemampuan komunikasi yang baik umumnya ditunjukkan dengan kemampuan berinteraksi dengan lawan bicara dengan bahasa verbal. Namun yang dirasakan



oleh masyarakat adalah pegawai terhitung jarang melakukan interaksi dengan mereka secara verbal atau melakukan perbincangan. Tanggapan



responden



atas



indikator



pegawai



kecamatan



memiliki



komunikasi yang baik, antara pimpinan dan bawahannya disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.22 Tanggapan Responden Mengenai Komunikasi Pimpinan dan Bawahan No



Jenis Tanggapan



Frekuensi



Persentase



1



Sangat Baik



20



20.83%



2



Baik



25



26.04%



3



Buruk



38



39.58%



4



Sangat Buruk



13



13.54%



96



100%



Total



Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 23 Variabel Kinerja



Berdasarkan tabel 4.22, diketahui bahwa dari 96



responden



yang



menyatakan sangat baik sebanyak 20 responden atau sebanyak 20.83%, yang menyatakan baik sebanyak 25 responden atau sebanyak



26.04%,



yang



menyatakan buruk sebanyak 38 responden atau 39.58% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 13 responden atau 13.54%. Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa sepertinya komunikasi antar pimpinan dan bawahan di Kantor Kecamatan Sumur tidak berjalan dengan baik. Hal ini disampaikan oleh masyarakat bahwa Kepala Kecamatan Sumur saat ini bukanlah orang yang bertipe memasyaratkan diri atau



bukan orang yang senang bergaul. Selain itu beliau juga sering bepergian ke luar kantor sehingga tidak ada waktu untuk beramah tamah dengan pegawainya. Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan dapat bekerjasama dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan pekerjaan dengan



membagi



pekerjaan sesuai dengan bidang kerjanya disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.23 Tanggapan Responden Mengenai Kerjasama Antar Pegawai Dalam Menyelesaikan Pekerjaan Sesuai Bidang Kerjanya No



Jenis Tanggapan



Frekuensi



Persentase



1



Sangat Baik



13



13.54



2



Baik



22



22.92



3



Buruk



40



41.67



4



Sangat Buruk



21



21.88



96



100%



Total



Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 24 Variabel Kinerja



Berdasarkan tabel 4.23, diketahui bahwa dari 96



responden



yang



menyatakan sangat baik sebanyak 13 responden atau sebanyak 13.54%, yang menyatakan baik sebanyak 22 responden atau sebanyak



22.92%,



yang



menyatakan buruk sebanyak 40 responden atau 41.67% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 21 responden atau 21.88%. Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa kerjasama antar pegawai dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang membutuhkan kerjasama tim tidak terjalin dengan baik. Hal ini sering ditemukan dari pegawai yang terkadang tidak menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya, ada pegawai



yang aktif dan pegawai yang cenderung pasif dalam kerjasama tersebut dan lain sebagainya yang menunjukkan bahwasanya kerjasama tim dan tanggungjawab pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan dengan pembagian pekerjaan tidak berjalan dengan optimal. Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki ide dan gagasan



dalam



meningkatkan



kinerja



atau



ketika



menyelesaikan



suatu



permasalahan disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.24 Tanggapan Responden Mengenai Pegawai Memiliki Ide dan Gagasan No



Jenis Tanggapan



Frekuensi



Persentase



1



Sangat Baik



19



19.79%



2



Baik



27



28.13%



3



Buruk



36



37.50%



4



Sangat Buruk



14



14.58%



96



100%



Total



Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 25 Variabel Kinerja



Berdasarkan tabel 4.24, diketahui bahwa dari 96



responden



yang



menyatakan sangat baik sebanyak 19 responden atau sebanyak 19.79%, yang menyatakan baik sebanyak 27 responden atau sebanyak



28.13%,



yang



menyatakan buruk sebanyak 36 responden atau 37.50% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 14 responden atau 14.58%. Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwasanya pegawai kecamatan sumur kurang memiliki gagasan-gagasan dan ide yang membangun atau dalam upaya meningkatkan kinerjanya. Pegawai lebih suka menunggu



perintah dari Kepala Kecamatan ataupun pemberitaan melalui surat edaran pemerintah daerah atas suatu kebijakan. Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan mampu menyerap aspirasi masyarakat atas pelayanan saat ini untuk merumuskan mekanisme pelayanan yang lebih baik lagi disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.25 Tanggapan Responden Mengenai Pegawai Dapat Menyerap Aspirasi No



Jenis Tanggapan



Frekuensi



Persentase



1



Sangat Baik



12



12.50%



2



Baik



34



35.42%



3



Buruk



35



36.46%



4



Sangat Buruk



15



15.63%



96



100%



Total



Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 27 Variabel Kinerja



Berdasarkan tabel 4.25, diketahui bahwa dari 96



responden



yang



menyatakan sangat baik sebanyak 12 responden atau sebanyak 12.50%, yang menyatakan baik sebanyak 34 responden atau sebanyak



35.42%,



yang



menyatakan buruk sebanyak 35 responden atau 36.46% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 15 responden atau 15.63%. Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwasanya pegawai Kecamatan tidak dapat menyerap aspirasi baik yang sifatnya keluhan, kritik maupun saran dari masyarakat atas pelayanan yang mereka terima selama ini. Hal yang paling tidak disukai oleh kebanyakan masyarakat adalah kritik dan saran atas pelayanan publik yang mereka rasakan lebih banyak yang tidak didengar dan



dilaksanakan oleh mereka, meskipun masukan tersebut rasional dan logis bahkan memberikan dampak yang positif sekalipun. Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan hadir dan pulang tepat waktu atau mematuhi tata tertib pegawai negeri sipil yang berlaku disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.26 Tanggapan Responden Mengenai Hadir dan Pulang Kerja Tepat Waktu No



Jenis Tanggapan



Frekuensi



Persentase



1



Sangat Baik



15



15.63%



2



Baik



27



28.13%



3



Buruk



38



39.28%



4



Sangat Buruk



16



16.67%



96



100%



Total



Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 28 Variabel Kinerja



Berdasarkan tabel 4.26, diketahui bahwa dari 96



responden



yang



menyatakan sangat baik sebanyak 15 responden atau sebanyak 15.63%, yang menyatakan baik sebanyak 27 responden atau sebanyak



28.13%,



yang



menyatakan buruk sebanyak 38 responden atau 39.28% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 16 responden atau 16.67%. Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwasanya pegawai kecamatan sumur tidak dapat hadir tepat waktu dan pulang sebelum waktunya. Hal ini dapat dilihat dari oknum pegawai kecamatan yang sering ditemui masuk kantor jam 8.30 wib, jam 09.00 wib. Lebih ironisnya lagi oknum pegawai bahkan ketika waktu istirahat tiba pukul 12.00 wib justru membolos kerja atau langsung



pulang kerja tanpa sepengetahuan dan izin kepala kecamatan. Terkadang ditemukan oknum pegawai tengah bersantai-santai di luar kantor kecamatan pada jam kerja, ini menunjukkan bahwa pegawai Kecamatan Sumur kurang memiliki disiplin, etos kerja dan jiwa koprs kepegawaian yang baik. Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan tidak keluar kantor sebelum jam kerja selesai atau mengurus keperluan pribadi tanpa izin pimpinan dan mematuhi tata tertib pegawai lainnya disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.27 Tanggapan Responden Mengenai Mematuhi Tata Tertib No



Jenis Tanggapan



Frekuensi



Persentase



1



Sangat Baik



14



14.58%



2



Baik



27



28.13%



3



Buruk



35



36.46%



4



Sangat Buruk



20



20.83%



96



100%



Total



Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 29 Variabel Kinerja



Berdasarkan tabel 4.27, diketahui bahwa dari 96



responden



yang



menyatakan sangat baik sebanyak 14 responden atau sebanyak 14.58%, yang menyatakan baik sebanyak 27 responden atau sebanyak



28.13%,



yang



menyatakan buruk sebanyak 35 responden atau 36.46% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 20 responden atau 20.83%. Responden yang menyatakan buruk berpendapat pegawai kecamatan sumur dapat dikatakan tidak memiliki disiplin dan etos kerja yang baik sebagai pegawai negeri sipil. Masyarakat sering menemukan hal-hal yang sebenarnya tidak pantas



dilakukan oleh pegawai negeri sipil dan menyalahi tata tertib pegawai seperti sering keluar kantor untuk kepentingan pribadi seperti belanja atau istirahat di warung kopi saat jam kerja, tidak berpakaian dengan bersih dan rapih, tidak menggunakan atribut kepegawaian dan yang terpenting adalah tidak ikut serta melakukan kampanye politik. Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan tidak keluar kantor sebelum jam kerja selesai atau mengurus keperluan pribadi tanpa izin pimpinan dan mematuhi tata tertib pegawai lainnya disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.28 Tanggapan Responden Mengenai Menggunakan Atribut Kepegawaian No



Jenis Tanggapan



Frekuensi



Persentase



1



Sangat Baik



14



14.58%



2



Baik



32



33.33%



3



Buruk



35



36.46%



4



Sangat Buruk



15



15.63%



96



100%



Total



Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 30 Variabel Kinerja



Berdasarkan tabel 4.28, diketahui bahwa dari 96



responden



yang



menyatakan sangat baik sebanyak 14 responden atau sebanyak 14.58%, yang menyatakan baik sebanyak 32 responden atau sebanyak



33.33%,



yang



menyatakan buruk sebanyak 35 responden atau 36.46% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 15 responden atau 15.63%. Responden



yang



menyatakan



buruk



berpendapat



pegawai



tidak



menggunakan atribut kepegawaian secara lengkap seperti kartu pegawai, tidak



berpakaian dengan rapih, rambut yang tidak tertata rapih, menggunakan sendal di saat jam kerja dan lain sebagainya yang menunjukkan bahwa atribut kelengkapan kepegawaian tidak digunakan sebagaimana mestinya sehingga pegawai jauh dari kesan pegawai yang profesional. Akumulasi tanggapan responden atas indikator Kinerja Pegawai Kecamatan Sumur disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.29 Akumulasi Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Pegawai No



Deskriptor Pertanyaan



Bobot Skala Likert 1



2



3



4



Skor Aktual



P1



Pegawai Kecamatan dapat menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya sesuai dengan bidang kerjanya



19



40



21



16



226



P2



Pegawai Kecamatan dapat memberikan pelayanan publik pada saat terjadi antrian masyarakat (umumnya terjadi pada hari senin dan selasa) Pegawai Kecamatan dapat mempercepat waktu penyelesaian pekerjaannya dari waktu normalnya Pegawai Kecamatan memiliki ketelitian dalam bekerja, khususnya ketika melayani keperluan atau permintaan masyarakat terkait pelayanan keadministrasian Pegawai Kecamatan memiliki kerapihan dalam menyelesaikan pekerjaannya yang ditunjukkan dari sedikitnya kesalahan yang mereka lakukan Pegawai Kecamatan memiliki kehati-hatian dalam menyelesaikan pekerjaannya, khususnya yang berkaitan dengan pemberkasan dan ketika melayani keperluan atau permintaan masyarakat



15



33



31



17



242



19



28



33



16



238



15



39



27



15



234



20



32



25



19



235



14



37



29



16



239



P9



Pegawai menyimpan berkas-berkas pekerjaan didalam lemari pengarsipan yang terkode dan tertata rapih



14



36



27



19



243



P10



Pegawai Kecamatan memiliki sikap yang cekatan dalam bekerja



16



39



23



18



235



P11



Pegawai Kecamatan memiliki daya tanggap yang baik dalam menterjemahkan atau menafsirkan permintaan atau keluhan dari masyarakat yang datang



23



35



19



19



226



P4 P5



P7



P8



P12



Pegawai kecamatan memiliki respon yang cepat terhadap permintaan untuk menyelesaikan pekerjaan atau keluhan dari masyarakat yang datang



17



34



26



19



239



P13



Pegawai Kecamatan memiliki ketrampilan dalam menggunakan perangkat kerja khususnya komputer



18



35



29



14



231



P14



Pegawai Kecamatan memiliki ketrampilan lainnya seperti kemampuan dalam pengarsipan (pengkodean dan penataan arsip)



12



36



37



11



239



P16



Pegawai Kecamatan memiliki latar belakang pendidikan yang cukup minimal sarjana tingkat satu



16



38



28



14



232



P17



Pegawai Kecamatan dapat memberikan arahan yang tepat jika ditemukan persyaratan keadministrasiannya tidak lengkap dari permintaan masyarakat terkait



19



39



23



15



226



P18



Pegawai Kecamatan telah memiliki lama masa kerja yang cukup yaitu minimal pernah menjadi pegawai honorer agar tidak perlu dilakukan penataran atau pendidikan ulang mengenai tugas dan tanggung jawabnya



16



34



29



17



239



P19



Pegawai Kecamatan memiliki cara pandang yang luas dalam menangani pekerjaan atau menyelesaikan permasalahan yang ada



13



36



29



18



244



P20



Pegawai Kecamatan memiliki keramahan ketika melakukan pelayanan masyarakat



22



35



24



15



224



P21



Pegawai Kecamatan memiliki komunikasi yang baik



20



38



20



18



228



P23



Pegawai Kecamatan memiliki komunikasi yang baik, antara pimpinan dan bawahannya



13



38



25



20



244



P24



Pegawai Kecamatan dapat bekerjasama dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan pekerjaan dengan membagi pekerjaan sesuai bidang kerjanya Pegawai Kecamatan memiliki ide dan gagasan dalam meningkatkan kinerja atau ketika menyelesaikan suatu permasalahan



21



40



22



13



219



14



36



27



19



243



P27



Pegawai Kecamatan mampu menyerap aspirasi masyarakat untuk merumuskan mekanisme pelayanan yang lebih baik lagi



15



35



34



12



235



P28



Pegawai Kecamatan hadir dan pulang tepat waktu



16



38



27



15



233



P29



Pegawai Kecamatan tidak keluar kantor sebelum jam kerja selesai atau mengurus keperluan pribadi tanpa izin pimpinan



20



35



27



14



227



P25



P30



Pegawai kecamatan menggunakan atribut kepegawaian secara lengkap, rapih dan bersih



15



35



32



14



237



Total



308



644



480



296



4220



Rata-rata



12



26



19



12



169



Sumber : Data primer yang telah diolah peneliti, 2014 4.3



Pengujian Hipotesis Selanjutnya, guna memperoleh kesimpulan atas hipotesis yang diajukan



pada bagian sebelumnya, uji hipotetis perlu dilakukan untuk keperluan tersebut. Dalam hal ini, formula z-test digunakan untuk menguji hipotetis deskriptif terhadap variabel dengan jenis data interval dan berasumsi normal, jumlah sampel atau N sebanyak 96 responden. Dengan menggunakan alat bantu program SPSS versi 17 diperoleh harga-harga statistik deskriptif sebagai berikut : Tabel



4.30



Statistik Deskriptif One-Sample Statistics N Kinerja Pegawai



Mean 96



61.9136



Std. Deviation



Std. Error Mean



14.51907



1.48185



Sumber : Output SPSS v.17 Berdasarkan tabel 4.30, diketahui bahwa nilai rerata (Mean), simpangan baku (Std. Deviation), nilai yang dihipotesiskan () sebesar 6.240 yaitu 65 persen dari total skor ideal yang mungkin diperoleh yaitu sebesar 9.600 dan jumlah sampel (N) dimasukkan ke dalam rumus uji z sebagai berikut :



Diperoleh nilai zhitung sebesar 12,382. Sementara nilai ztabel dengan tingkat kesalahan sebesar  (0,05) diketahui sebesar 1,98. Dengan menggunakan uji satu sisi (one-tailed), hipotesis nol (H0) dapat diterima apabila harga nilai zhitung




nilai ztabel. Diketahui bahwa nilai zhitung



(12,382) > nilai ztabel (1,98) pada taraf



kepercayaan 95%, maka dengan demikian “Ha dapat diterima dan H0 ditolak”. Dengan kata lain, hipotesis yang menyatakan bahwa “kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dikatakan tidak berhasil atau kurang baik jika kurang dari 65 persen” dapat terbukti kebenarannya. Sedangkan untuk mengetahui prosentase kinerja pegawai Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang saat ini menggunakan rumus sebagai berikut : Prosentase Kinerja = Tot. Skor Aktual x 100% Tot. Skor Ideal



Maka, = 4.220



x 100%



9.600 = 0,4395 x 100% = 43,95% = 44% (dibulatkan) Dengan demikian, prosentase kinerja pegawai di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang saat ini ialah sebesar 44 persen.



4.4



Interpretasi Hasil Penelitian Berdasarkan uraian pada tabel 4.29, diketahui bahwa hasil pengukuran dari



25 item pertanyaan atau deskriptor diperoleh nilai total skor aktual sebesar 4.220. Untuk dapat mengetahui kinerja pegawai Kecamatan Sumur



Kabupaten



Pandeglang menurut tanggapan responden atau masyarakat di Kecamatan Sumur dianalisis berdasarkan hasil skoring jawaban responden dari kuesioner yang telah mereka isi sebagai berikut : Skor sebesar 296 yang menjawab sangat baik



= 296 x 4 = 1.184



Skor sebesar 480 yang menjawab baik



= 480 x 3 = 1.440



Skor sebesar 644 yang menjawab kurang baik



= 644 x 2 = 1.288



Skor sebesar 308 yang menjawab sangat kurang baik = 308 x 1 = 308 Jumlah = 4.220 Jumlah skor tertinggi



= 4 x 25 x 96 = 9.600



Jumlah skor terendah



= 1 x 25 x 96 = 2.400



Berdasarkan data tersebut, diketahui pengukuran



kinerja



pegawai



Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut : Sangat Kurang Baik Kurang Baik



2.400



4.800



Baik



7.200



Sangat Baik



9.600



4.220 Gambar 4.4 Pengukuran Kinerja Pegawai Secara Kontinum



Berdasarkan gambar 4.4, diketahui bahwa kinerja pegawai Kecamatan Sumur menurut tanggapan responden memperoleh jumlah skor sebesar 4.220. Jumlah skor tersebut terletak diantara rentang penilaian 2.400 – 4.800 yang berada dalam kategori yang “kurang baik”. Dengan kata lain, kinerja pegawai Kecamatan Sumur menurut tanggapan responden berada dalam kategori yang kurang baik. Hasil pengukuran kinerja pegawai Kecamatan Sumur menurut tanggapan responden terdapat keselarasan dengan hasil pengujian hipotesis, dimana hasil pengujian hipotesis menyatakan bahwa kinerja pegawai Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dikatakan kurang baik atau tidak berhasil apabila kurang dari 65%. Kemudian untuk dapat mengetahui dimensi kinerja pegawai Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dilakukan dengan cara membuat peringkat dari nilai rata-rata masing-masing dimensi kinerja yang disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.31 Ranking Dimensi Kinerja Pegawai Kecamatan Sumur



Kuantitas Pekerjaan



235



Kualitas Pekerjaan



235



Pengetahuan Kerja



236 183



Kerjasama Tim



235



Kreatifitas



0



50



100 Rata-rata Nilai Dimensi



150



200



250



Berdasarkan tabel 4.31, diketahui dengan jelas rata-rata nilai dimensi kinerja pegawai Kecamatan Sumur yang diuraikan sebagai berikut ini : 1



Dimensi kuantitas pekerjaan pegawai kecamatan kantor Sumur saat ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 235 dari nilai ideal sebesar 384. Hal ini menunjukkan bahwa dimensi kuantitas pekerjaan dengan indikator volume pekerjaan dan lama waktu penyelesaian pekerjaan didominasi oleh tanggapan yang tidak setuju atau kurang baik dari masyarakat Kecamatan Sumur yang ditunjukkan dari pegawai kantor kecamatan sering saling melimpahkan tugas dalam melayani masyarakat yang meminta pelayanan, tidak dapat melayani keperluan masyarakat dengan cepat sehingga timbul antrian yang cukup panjang yang umumnya sering terjadi pada hari senin dan selasa.



2



Dimensi kualitas pekerjaan pegawai kantor kecamatan Sumur saat ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 235 dari nilai ideal 384. Hal ini menunjukkan bahwa dimensi kualitas pekerjaan dengan indikator ketelitian kerja, kerapihan kerja, kecepatan kerja dan keterampilan yang dimiliki pegawai didominasi oleh tanggapan yang tidak setuju atau kurang baik dari masyarakat Kecamatan Sumur yang ditunjukkan dari



seringnya



kesalahan



dalam



membuat



berkas-berkas



keadministrasian seperti kesalahan mengetik nama, tanggal atau bulan, berkas yang tertukar dan kotor, berkas pekerjaan tidak diarsipkan dan ditempatkan di meja, penyimpanan arsip yang kurang baik, sikap yang kurang cekatan dalam memberikan pelayanan dan



lain sebagainya bentuk pelayanan yang kurang disukai oleh masyarakat. 3



Dimensi pengetahuan kerja pegawai kantor kecamatan Sumur saat ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 236 dari nilai ideal sebesar 384. Hal ini menunjukkan bahwa dimensi pengetahuan kerja dengan indikator tingkat pendidikan dan pengalaman kerja



pegawai



didominasi oleh tanggapan yang tidak setuju atau kurang baik dari masyarakat Kecamatan Sumur yang ditunjukkan dari semangat dan etos kerja yang kurang, khususnya pegawai honorer yang sering mengobrol di jam kerja, bermain game di komputer, tidak dapat memberikan arahan, petunjuk dan keterangan apabila terdapat kekurangan dari persyaratan atas pelayanan yang diminta karena tidak hafal prosedur keadministrasian yang berlaku, kurangnya pengetahuan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakat seperti sengketa lahan, konflik antar pemuda desa, persaingan



politik



dan



lain



sebagainya



yang



menunjukkan



pengetahuan kerja belum dapat memenuhi harapan masyarakat. 4



Dimensi kerjasama tim pada pegawai kantor kecamatan Sumur saat ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 183 dari nilai ideal sebesar 384. Hal ini menunjukkan bahwa dimensi kerjasama tim dengan indikator hubungan dengan masyarakat dan hubungan antar sesama pegawai didominasi oleh tanggapan yang tidak setuju atau kurang baik dari masyarakat Kecamatan Sumur yang ditunjukkan dari kurang



ramahnya pegawai ketika melayani masyarakat, sering membedabedakan



ketika



melayani



masyarakat



kecil,



tidak



memiliki



kemampuan komunikasi yang baik, lemahnya komunikasi antara pimpinan dengan bawahan dan kurangnya kerjasama tim dan sikap saling membantu jika pegawai lainnya meminta bantuan dan lain sebagainya yang menunjukkan kerjasama tim tidak kuat 5



Dimensi kreatifitas pegawai kantor kecamatan Sumur saat ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 235 dari nilai ideal sebesar 384. Hal ini menunjukkan bahwa dimensi kreatifitas dengan indikator kreatifitas dan disiplin pegawai didominasi oleh tanggapan yang tidak setuju atau kurang baik dari masyarakat Kecamatan Sumur yang ditunjukkan dari pegawai kurang memberikan gagasan dan ide untuk menguatkan kinerja pelayanan publik karena lebih suka menunggu instruksi dari pimpinan, tidak menyerap aspirasi seperti keluhan, kritik dan saran dari masyarakat, absensi pegawai sering terlambat masuk kerja dan pulang sebelum waktunya, sering membolos kerja pada jam istirahat, keluar kantor demi kepentingan pribadi dan tanpa izin pimpinan, disiplin dan etos kerja yang tidak baik, tidak berpakaian sesuai atribut kepegawaian dan ada oknum yang ikut kampanye politik pada saat-saat tertentu dan lain sebagainya yang menunjukkan kreatifitas pegawai kurang baik.



4.5



Pembahasan Di samping itu, peneliti memberikan uraian berkaitan dengan ranking



dimensi kinerja pegawai Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang antara lain : 1



Dimensi pengetahuan kerja pegawai Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang memperoleh nilai rata-rata tertinggi. Hal ini menunjukkan bahwa dimensi kinerja yaitu pengetahuan kerja yang diuraikan oleh peneliti dalam bentuk pertanyaan kuesioner memiliki jumlah skor tanggapan dari responden yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan jumlah skor dari dimensi kinerja lainnya meskipun rata-rata tanggapan masyarakat didominasi dengan jawaban yang tidak setuju atau kurang baik. Dengan kata lain, dimensi pengetahuan kerja memiliki peringkat yang paling tinggi bila dibandingkan dimensi kinerja lainnya seperti kuantitas pekerjaan, kualitas pekerjaan, kerjasama tim dan kreatifitas.



2



Dimensi kerjasama tim dari pegawai Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang memperoleh nilai rata-rata terendah. Hal ini menunjukkan bahwa dimensi kinerja yaitu kerjasama tim yang diuraikan oleh peneliti dalam bentuk pertanyaan kuesioner memiliki jumlah skor tanggapan dari responden yang paling rendah bila dibandingkan dengan jumlah skor dari dimensi kinerja lainnya yang didominasi dengan dengan jawaban yang tidak setuju atau kurang baik dan sangat tidak setuju dan sangat kurang baik. Dengan kata lain, dimensi kerjasama



tim



memiliki



peringkat



yang



dibandingkan dengan dimensi kinerja lainnya



paling



rendah



bila



Selain itu, peneliti menyadari bahwa dalam pelaksanaan penelitian ini tidaklah sempurna yang disebabkan oleh keterbatasan peneliti. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini antara lain : 1.



Peneliti memiliki keterbatasan dalam membuat pertanyaan-pertanyaan dari kuesioner penelitian yang mungkin dianggap kurang tepat atau juga kekeliruan berkaitan dengan kinerja pegawai.



2.



Peneliti memiliki keterbatasan waktu dan biaya selama penelitian berlangsung.



BAB V PENUTUP



5.1



Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam skripsi ini, secara



umum kondisi kinerja pegawai Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang menurut tanggapan masyarakat di Kecamatan Sumur yang tersebar pada 7 desa atau kelurahan saat ini berada dalam kondisi yang buruk dengan persentase tanggapan responden atas kinerja pegawai Kecamatan Sumur sebesar 44 persen. Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha), yakni kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dikatakan tidak berhasil atau buruk jika lebih rendah dari 65 persen terbukti “diterima”. Dimensi yang berada dalam kategori penilaian kinerja pegawai Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang yakni kuantitas pekerjaan, kualitas pekerjaan, pengetahuan kerja, kerjasama tim dan kreatifitas pegawai masih berada dalam kondisi yang memprihatinkan ini perlu mendapatkan penanganan yang serius dari Kepala Kecamatan Sumur guna mengoptimalkan kinerja pegawainya dalam memberikan pelayanan publik yang prima.



5.2



Saran-saran Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, maka penulis dapat memberikan



beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan positif dan dasar



82



83



pengambilan keputusan dalam usaha meningkatkan kinerja pegawai Kecamatan Sumur. Saran-saran yang dapat penulis ajukan adalah sebagai berikut : 1.



Melakukan upaya-upaya pembinaan jiwa korps dan kode etik kepada pegawai Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang guna memperkuat tanggung jawab dan profesionalisme sebagai abdi negara.



2.



Melakukan pengawasan melekat (waskat) guna menghindari praktekpraktek perilaku menyimpang seperti tindakan indispliner, gratifikasi dan lain-lain tindakan yang dapat memberikan citra buruk kepada korps pegawai negeri sipil.



3.



Memberikan reward and punishment kepada pegawai Kecamatan Sumur yang dinilai memiliki kinerja atau prestasi kerja yang baik agar semangat kerja dan iklim kerja menjadi lebih dinamis dan kondusif.



4.



Melaksanakan pendidikan dan pelatihan kepada para



pegawai



berkaitan penerapan pelayanan publik yang prima, kursus komunikasi verbal, pelatihan penggunaan komputer untuk pemerintahan dan lain sebagainya yang dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan pegawai Kecamatan Sumur.



DAFTAR PUSTAKA



Dessler, Gary, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Indeks. Fitron, Ikhsan Nur. 2009. Mencurigai Kekuasaan: Pelayanan Prima Bagi Warga. Jakarta. Global Medika Profetika. Gomes, Fausto Cordoso. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. Andi Offset. Handoko, Hani. 2008. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. BPFE. Harbani, Pasolong. 2007. Teori Administrasi Publik. Alfabeta. Haris, Syamsuddin. 2007. Desentralisasi dan Otonomi Daerah. Jakarta. Lipi Press. Hasibuan, Malayu. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Bumi Aksara. Ismanto, Gandung. 2010. Banten Bangkit: Habis Gelap Terbitkah Terang. Serang. Gong Publishing. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Perusahaan. Bandung. Remaja Rosdakarya. Marihot, Hariandja. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Bumi Aksara. Martoyo, Susilo. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. BPFE. Muhidin, Abdurahman. 2007. Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur Dalam Penelitian. Bandung. Pustaka Setia. Nazir, Mohammad. 2005. Metode Penelitian. Bogor. Ghalia Indonesia. Ndraha, Taliziduhu. 2003. Kybernologi I dan Kybernologi II. Jakarta. Rineka Cipta. Sedarmayanti. 2007. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung. Mandar Maju. Sikula, Andrew, E. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung. Erlangga. Simanjuntak, J. Payaman. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta. FE Universitas Indonesia.



Subarsono, A.G. 2012. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta. , 2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta. Sutarto. 2002. Dasar – dasar Organisasi. Jakarta. Gunung Agung. Syafi’e. 1999. Ilmu Administrasi Negara. Jakarta. Rineka Cipta. Thoha, Miftah. 2001. Ilmu Administrasi Negara. Jakarta. Raja Biro Findo Persada. Usman, Husaini dan Purnomo Setiady A. 2006. Metodelogi Penelitian Sosial. Jakarta. Bumi Aksara. Winardi, J. 2003. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta. Raja Grafindo.



Dokumen: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, Kewajiban dan Larangan. Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Daftar Nominatif Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Bulan September 2013. Sumber lain: Internet: http//shelmi.wordpress.com/2009/02/27/evaluasi-kinerja/.(Tanggal akses 5 November 2013).



LAMPIRAN



KUESIONER PENELITIAN EVALUASI KINERJA PEGAWAI KANTOR KECAMATAN SUMUR KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2014 Serang,



April 2015



Kepada Yth, Bapak/Ibu Responden DiTempat Bersamaan dengan ini, saya selaku mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Administrasi Negara yang tengah melakukan penelitian skripsi memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara dapat meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagaimana terlampir. Pertanyaan tersebut mengungkap bagaimana kinerja pegawai Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang saat ini. Data yang diperoleh akan digunakan dalam rangka menyusun skripsi untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Kerahasiaan identitas Bapak/Ibu/Saudara terjamin dan data ini hanya dipergunakan untuk kepentingan ilmiah akademis dan sumbangsih pemikiran bagi Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dalam rangka memberikan data serta perspektif masyarakat Kecamatan Sumur terhadap kinerja pegawai kantor kecamatan. Diharapkan kuisioner ini dapat dijawab seluruhnya, mengingat objektifitas penelitian akan sangat bergantung dari pengisian kuisioner ini. Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara membantu proses penelitian ini, saya ucapkan terima kasih. Hormat saya, Maman Nuralam NPM: 6661081097



Identitas Responden Harap responden mengisi dengan sebenarnya 1. Nama



:……………………………….



2. Jenis Kelamin :



Laki-laki



Perempuan



3. Usia...................................................................Tahun 4. Pendidikan



:



SD



SLTP



SLTA



S1



………...



Petunjuk Pengisian 1 Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti, bila ada yang tidak dimengerti diharapkan untuk bertanya kepada peneliti. 2 Berilah tanda “cheklist” ( √ ) pada jawaban yang telah tersedia sesuai dengan pilihan dari bapak/ibu/saudara. 3



Harap mengisi semua pertanyaan yang diberikan.



Keterangan Jawaban  Pernyataan Sangat Baik (SB) diberi nilai 4  Pernyataan Baik (B) diberi nilai 3  Pernyataan Tidak Baik (TB) diberi nilai 2  Pernyataan Sangat Tidak Baik (STB) diberi nilai 1



Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Pernyataan ini berkisar mengenai kinerja pegawai Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang, yang dimaksudkan untuk mengetahui kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat saat ini di Kecamatan Sumur. No



Uraian Pernyataan



1



Pegawai Kecamatan dapat menyelesaikan pekerjaanpekerjaannya sesuai dengan bidang kerjanya Pegawai Kecamatan dapat memberikan pelayanan publik pada saat terjadi antrian masyarakat (umumnya terjadi pada hari senin dan selasa) Pegawai Kecamatan dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan batas waktu yang diberikan Pegawai Kecamatan dapat mempercepat waktu penyelesaian pekerjaannya dari waktu normalnya Pegawai Kecamatan memiliki ketelitian dalam bekerja, khususnya ketika melayani keperluan atau permintaan masyarakat terkait pelayanan keadministrasian Pegawai Kecamatan dapat segera melakukan perbaikan apabila ditemukan kesalahan dalam hasil pekerjaannya Pegawai Kecamatan memiliki kerapihan dalam menyelesaikan pekerjaannya yang ditunjukkan dari sedikitnya kesalahan yang mereka lakukan Pegawai Kecamatan memiliki kehati-hatian dalam menyelesaikan pekerjaannya, khususnya yang berkaitan dengan pemberkasan dan ketika melayani keperluan atau permintaan masyarakat Pegawai menyimpan berkas-berkas pekerjaan didalam lemari pengarsipan yang terkode dan tertata rapih Pegawai Kecamatan memiliki sikap yang cekatan dalam bekerja Pegawai Kecamatan memiliki daya tanggap yang baik dalam menterjemahkan atau menafsirkan permintaan atau keluhan dari masyarakat yang datang Pegawai kecamatan memiliki respon yang cepat terhadap permintaan untuk menyelesaikan pekerjaan atau keluhan dari masyarakat yang datang Pegawai Kecamatan memiliki ketrampilan dalam menggunakan perangkat kerja khususnya komputer Pegawai Kecamatan memiliki ketrampilan lainnya seperti kemampuan dalam pengarsipan (pengkodean dan penataan arsip)



2 3 4 5 6 7 8



9 10 11 12 13 14



Jawaban Pernyataan STB TB B SB



15 16 17 18



19 20 21 22 23 24



25 26 27



28 29



30



Pegawai Kecamatan memiliki ketrampilan dalam surat menyurat baik secara manual maupun secara elektronik (email) Pegawai Kecamatan memiliki latar belakang pendidikan yang cukup minimal sarjana tingkat satu Pegawai Kecamatan dapat memberikan arahan yang tepat jika ditemukan persyaratan keadministrasiannya tidak lengkap dari permintaan masyarakat terkait Pegawai Kecamatan telah memiliki lama masa kerja yang cukup yaitu minimal pernah menjadi pegawai honorer agar tidak perlu dilakukan penataran atau pendidikan ulang mengenai tugas dan tanggung jawabnya Pegawai Kecamatan memiliki cara pandang yang luas dalam menangani pekerjaan atau menyelesaikan permasalahan yang ada Pegawai Kecamatan memiliki keramahan ketika melakukan pelayanan masyarakat Pegawai Kecamatan memiliki komunikasi yang baik Pegawai Kecamatan memiliki hubungan yang harmonis antar pegawai Pegawai Kecamatan memiliki komunikasi yang baik, antara pimpinan dan bawahannya Pegawai Kecamatan dapat bekerjasama dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan pekerjaan dengan membagi pekerjaan sesuai bidang kerjanya Pegawai Kecamatan memiliki ide dan gagasan dalam meningkatkan kinerja atau ketika menyelesaikan suatu permasalahan Pegawai Kecamatan dapat membuat metode-metode baru dalam menyelesaikan pekerjaannya atau ketika menyelesaikan suatu permasalahan Pegawai Kecamatan mampu menyerap aspirasi masyarakat atas pelayanan yang diberikan saat ini untuk merumuskan mekanisme pelayanan yang lebih baik lagi Pegawai Kecamatan hadir dan pulang tepat waktu Pegawai Kecamatan tidak keluar kantor sebelum jam kerja selesai atau mengurus keperluan pribadi tanpa izin pimpinan Pegawai kecamatan menggunakan atribut kepegawaian secara lengkap, rapih dan bersih



Ttd Responden ….…..…………………..



Terima Kasih & Sukses Selalu



UJI VALIDITAS



(30 butir pertanyaan) Kinerja Pegawai P1



Pearson Correlation Sig. (1-tailed)



P2



N Pearson Correlation Sig. (1-tailed)



P3



P6



.214



Pearson Correlation N Pearson Correlation



-.029



Pearson Correlation N Pearson Correlation N Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N Pearson Correlation Sig. (1-tailed)



P11



N Pearson Correlation Sig. (1-tailed)



P12



96



N Pearson Correlation



Sig. (1-tailed)



P10



.612** .000



Sig. (1-tailed)



Sig. (1-tailed)



P9



96



.530** .000



N



P8



96



Sig. (1-tailed)



Sig. (1-tailed) P7



.643** .000 .082



Sig. (1-tailed) P5



96



N Pearson Correlation N



P4



.751** .000



N Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N



96 .390 96 .549** .000 96 .562** .000 96 .427** .000 96 .525** .000 96 .614** .000 96 .531** .000 96



P13



Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N



P14



Pearson Correlation Sig. (1-tailed)



P15



N Pearson Correlation Sig. (1-tailed)



P16



N Pearson Correlation Sig. (1-tailed)



P17



N Pearson Correlation Sig. (1-tailed)



P18



N Pearson Correlation Sig. (1-tailed)



P19



N Pearson Correlation Sig. (1-tailed)



P20



N Pearson Correlation Sig. (1-tailed)



P21



N Pearson Correlation Sig. (1-tailed)



P22



96 -.203* .024 96 .488** .000 96 .647** .000 96 .586** .000 96 .679** .000 96 .714** .000 96 .661** .000 96 .462



Pearson Correlation N Pearson Correlation N Pearson Correlation Sig. (1-tailed)



P26



.581** .000



Sig. (1-tailed)



Sig. (1-tailed) P25



96



.010



Sig. (1-tailed) P24



.000



N Pearson Correlation N



P23



.686**



96 .718** .000 96 .573** .000 96 .619** .000 96



N Pearson Correlation



.103



Sig. (1-tailed)



.160



N



96



P27



Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N



P28



Pearson Correlation Sig. (1-tailed)



P29



N Pearson Correlation Sig. (1-tailed)



P30



N Pearson Correlation Sig. (1-tailed)



Kinerja Pegawai



N Pearson Correlation



.635** .000 96 .738** .000 96 .647** .000 96 .534** .000 96 1



Sig. (1-tailed) N



96



Keterangan : 1.



Total pertanyaan berkaitan dengan variabel Kinerja sebanyak 30 butir/item pertanyaan.



2.



Diketahui ada sebanyak 25 item pertanyaan yang dinyatakan “Valid”, karena nilai korelasinya atau rhitung > rtabel (0.344) dan ditunjukkan dengan tanda bintang ganda (**).



3.



Diketahui ada sebanyak 5 item pertanyaan yang dinyatakan “Tidak Valid”, karena nilai korelasinya atau rhitung < rtabel (0.344). Item pertanyaan yang tidak valid ditandai warna merah, yaitu pertanyaan no 3, 6, 15, 22 dan 26.



UJI VALIDITAS



(25 butir pertanyaan) Kinerja Pegawai P1



Pearson Correlation Sig. (1-tailed)



P2



N Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N



P4



Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N



P5



Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N



P7



P8



Pearson Correlation



Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N



P13



Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N



P14



96 .622** .000 96 .534** .000 96



.573**



N



P12



.000



N Pearson Correlation



Sig. (1-tailed)



P11



.620**



Sig. (1-tailed)



N



P10



96



.582** .000



Pearson Correlation



Sig. (1-tailed) P9



.769** .000



Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N



96 .000 96 .426** .000 96 .513** .000 96 .622** .000 96 .549** .000 96 .691** .000 96 .609** .000 96



P16



Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N



P17



Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N



P18



Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N



P19



Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N



P20



Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N



P21



P23



Pearson Correlation



Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N



P29



Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N



P30



Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N



Total



.000 96 .577** .000 96 .681** .000 96 .719** .000 96



.743**



N



P28



.638**



N Pearson Correlation



Sig. (1-tailed)



P27



96



Sig. (1-tailed)



N



P25



.000



.656** .000



Pearson Correlation



Sig. (1-tailed) P24



.490**



Pearson Correlation



96 .000 96 .590** .000 96 .639** .000 96 .642** .000 96 .749** .000 96 .648** .000 96 .542** .000 96 1



Sig. (1-tailed) N



96



UJI REALIBILITAS



Reliability Statistics Cronbach's Alpha



N of Items .932



25



UJI STATISTIK DESKRIPTIF One-Sample Statistics N Kinerja Pegawai



Mean 96



Std. Deviation



61.9136



Std. Error Mean



14.51907



1.48185



One-Sample Test Test Value = 0.05 95% Confidence Interval Mean t Kinerja Pegawai



41.748



df



Sig. (2-tailed) 95



.000



Difference 61.86362



of the Difference Lower 58.9218



Upper 64.8055



RIWAYAT HIDUP



Maman Nuralam, Lahir di Sumur, 5 Desember 1988, merupakan putra pertama dari pasangan Bapak Sutrawi dan Ibu Mamah. Agama Islam, Kewarganegaraan Indonesia, Alamat Kp. Katapang Kecamatan Sumur Desa Cigorondong Kabupaten Pandeglang Banten. Menyelesaikan Pendidikan di SD Negeri Cigorondong tahun 2002, tamat SMP Negeri 2 Taman Jaya tahun 2005, tamat SMA Negeri 5 Pandeglang tahun 2008, tahun 2008 menempuh kuliah di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang Banten Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Administrasi Negera sampai dengan saat ini.