Sop Limfadenitis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LIMFADENITIS



S O P



No. Dokumen No. Revisi Tgl terbit Halaman



:



00/UKP/2021



: : :



00/00/2021 dr. Destifika Andriani Hasibuan



PUSKESMAS SUKA MAKMUR



1. Pengertian



Limfadenitis adalah peradangan pada satu atau beberapa kelenjar getah bening. Limfadenitis bisa disebabkan oleh infeksi dari berbagai organisme, yaitu bakteri, virus, protozoa, riketsia atau jamur. Secara khusus, infeksi menyebar ke kelenjar getah bening dari infeksi kulit, telinga, hidung atau mata. Bakteri Streptokokus, staphilokokus, dan Tuberkulosis adalah penyebab paling umum dari limfadenitis, meskipun virus, protozoa, rickettsiae, jamur juga dapat menginfeksi kelenjar getah



2. Tujuan



bening. Agar petugas medis dan paramedis dapat memahami dan memberikan



3. Kebijakan 4. Referensi



penanganan yang tepat pada pasien Keputusan Kepala Puskesmas …………. Nomor…… tentang Peraturan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan



5. Alat dan bahan



Kesehatan Primer Peraturan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang P Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Alat : - Stetoskop - Spignomanometer Bahan - RM Pasien - Pulpen



6. Prosedur / langkah-



- Reagen gram dan BTA 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut 2. Petugas memberikan salam saat menerima pasien.



langkah



3. Petugas melakukan anamnesis pada pasien, menanyakan keluhan utama pasien, apakah ada demam, apakah ada pembengkakan kelenjar getah bening, kehilangan nafsu makan, keringat berlebihan, nadi cepat, kelemahan, nyeri tenggorok dan batuk bila disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan bagian atas, nyeri sendi bila disebabkan oleh penyakit kolagen atau penyakit serum (serum sickness). Petugas juga menanyakan faktor risiko seperti riwayat penyakit seperti tonsilitis yang



disebabkan oleh bakteri



streptokokus, infeksi gigi dan gusi yang disebabkan oleh bakteri anaerob, riwayat perjalanan dan pekerjaan ke daerah endemis penyakit tertentu, misalnya perjalanan ke daerah-daerah Afrika dapat menunjukkan Tripanosomiasis.



penyebab



limfadenitis



adalah



penyakit



Sedangkan pada orang yang bekerja di hutan



Limfadenitis dapat terkena Tularemia, paparan terhadap infeksi / kontak sebelumnya kepada orang dengan infeksi



saluran nafas



atas, faringitis oleh Streptococcus, atau tuberculosis turut membantu mengarahkan penyebab limfadenopati. 4. Petugas mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan pemeriksaan. 5. Petugas melakukan pemeriksaan tanda vital pasien meliputi tekanan darah, nadi, suhu dan frekuensi pernapasan. 6. Petugas



melakukan



pemeriksaan



fisik



menemukan adanya demam, pembesaran (KGB)



leher



bagian



pada kelenjar



pasien



dengan



getah



bening



posterior (belakang) terdapat pada infeksi



rubela dan mononukleosis. Sedangkan pada pembesaran KGB oleh infeksi virus, umumnya bilateral (dua sisi- kiri/kiri dan kanan) dengan ukuran normal bila diameter 0,5cm, dan lipat paha bila diameternya >1,5 cm dikatakan abnormal), nyeri tekan bila disebabkan oleh infeksi bakteri, kemerahan dan hangat pada perabaan mengarah kepada infeksi bakteri sebagai penyebabnya, fluktuasi menandakan terjadinya abses, Bila disebabkan keganasan



tidak ditemukan tanda-tanda peradangan tetapi teraba keras dan tidak dapat digerakkan dari jaringan sekitarnya pada



infeksi



oleh



mikobakterium pembesaran kelenjar berjalan mingguan-bulanan, walaupun dapat mendadak, KGB menjadi fluktuatif dan kulit diatasnya menjadi tipis, dan dapat pecah, adanya tenggorokan yang merah, bercak-bercak putih pada tonsil, bintik-bintik merah pada langit-langit mengarahkan infeksi oleh bakteri streptokokus, adanya selaput pada dinding tenggorok, tonsil, langit-langit yang sulit dilepas dan bila dilepas berdarah, pembengkakan pada jaringan lunak leher (bull neck) mengarahkan kepada infeksi oleh bakteri Difteri, faringits dan ruam-ruam dan pembesaran limpa mengarahkan kepada infeksi Epstein Barr Virus, adanya radang pada selaput mata dan bercak koplik mengarahkan kepada Campak, adanya bintik-bintik perdarahan (bintik merah yang tidak hilang dengan penekanan), pucat,



memar



yang



tidak



jelas



penyebabnya,



disertai



pembesaran hati dan limpa mengarahkan kepada leukemia. 7. Bila perlu petugas medis melakukan pemeriksaan penunjang seperti BTA sputum, LED, mantoux test dan pemeriksaan darah perifer. 8. Petugas melakukan cuci tangan setelah pemeriksaan. 9. Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan hasil pemeriksaan. 10. Petugas melakukan tatalaksana limfadenitis sebagai berikut: a. Pencegahan dengan menjaga kesehatan dan kebersihan badan bisa membantu mencegah terjadinya berbagai infeksi. b. Untuk membantu mengurangi rasa sakit, kelenjar getah bening yang terkena bisa dikompres hangat. c. Tata laksana pembesaran KGB leher didasarkan kepada penyebabnya. 1. Penyebab oleh virus dapat sembuh sendiri dan tidak membutuhkan pengobatan apa pun selain dari observasi. 2. Pengobatan pada infeksi KGB oleh bakteri (limfadenitis) adalah antibiotik oral 10 hari dengan pemantauan dalam 2 hari pertama



flucloxacillin 25 mg/kgBB empat kali sehari. Bila ada reaksi alergi terhadap antibiotic golongan penicillin dapat diberikan cephalexin 25 mg/kg (sampai dengan 500 mg) tiga kali sehari atau erythromycin 15 mg/kg (sampai 500 mg) tiga kali sehari. 3. Bila



penyebabnya



adalah



mycobacterium tuberculosis



maka diberikan obat anti tuberculosis. 4. Biasanya jika infeksi telah diobati, kelenjar akan mengecil secara perlahan dan rasa sakit akan hilang. Kadang-kadang kelenjar yang membesar tetap keras dan tidak lagi terasa lunak pada perabaan. 11. Petugas menulis hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosa dan terapi ke dalam rekam medik. 12. Petugas menandatangani rekam medis. Petugas menulis hasil diagnose pada buku register.



7. Diagram alir Memanggilpasien sesuai nomor urut



Petugas menegakkan diagnosa



Petugas memberikan terapi berdasarkan hasil pemeriksaan dan diagnosa



Petugas melakukan anamnesa pada pasien danmenanyakan keluhan utama



Petugas melakukan pemeriksaan vital sign



Petugas melakukan pemeriksaan penunjang



Petugas melakukan pemeriksaan fisik



Petugas mencatat hasil di rekam medik



menulis diagnose pasienkebuku register.



8. Unit terkait



Poli umum Laboratorium



9. Dokumen



Apotek Rekam medic



terkait 10. Rekaman



Resep NO Yang diubah



perubahan historis



Isi perubahan



Tanggal mulai diberlakukan