SOP Malnutrisi Energi Protein [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MALNUTRISI ENERGI PROTEIN



SOP



No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman



: 082 : 00 : 31 Mei 2019 : 1-1



PUSKESMAS



dr. Hj. Sugiarti Buhani, DPDK Nip. 19611230 199503 2 001



PATTINGALLOANG 1. Pengertian



Malnutrisi energi protein adalah penyakit akibat kekurangan energi dan protein, umumnya disertai defisiensi nutrisi lain.



2. Tujuan



Sebagai pedoman dalam menangani penyakit malnutrisi energi protein



3. Kebijakan



yang datang ke PKM Pattingalloang. SK Kepala Puskesmas Pattingalloang Nomor 062/PKM PATT/SK/A/V/2019 tentang Penetapan Standar Operasional Prosedur Pada UPT Puskesmas



4. Referensi 5. Alat dan Bahan 6.Prosedur / langkah - langkah



Pattingalloang Pedoman Pengobatan Dasar Puskesmas, 2007 1. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter melakukan anamnesa terhadap pasien: a. Kwashiorkor, dengan keluhan:  Edema  Wajah sembab  Pandangan sayu  Rambut tipis, kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa sakit, rontok  Anak rewel, apatis b. Marasmus, dengan keluhan:  Sangat kurus  Cengeng  Rewel  Kulit keriput c. Marasmus Kwashiorkor, dengan keluhan kombinasi dari ke-2 penyakit tersebut 2. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter melakukan pemeriksaan fisik. a. BB/TB < 70% atau < -3SD b. Marasmus: tampak sangat kurus, tidak ada jaringan lemak c.



bawah kulit, anak tampak tua, baggy pants appearance. Kwashiorkor: edema, rambut kuning mudah rontok, crazy



d. e. f. g. h. i.



pavement dermatosa Tanda dehidrasi Demam Frekuensi dan tipe pernapasan: pneumonia atau gagal jantung Sangat pucat Pembesaran hati, ikterus Tanda defisiensi vitamin A pada mata: konjungtiva kering,



ulkus kornea, keratomalasia j. Ulkus pada mulut k. LILA < 11,5 cm untuk anak 6-59 bulan 3. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang bila perlu a. Laboratorium: gula darah, Hb, Hct, preparat apusan darah, urin rutin Antropometri b. Uji tuberkulin 4. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter menegakkan



diagnosis  BB/TB < -3SD atau 70% dari median (marasmus).  Edema pada kedua punggung kaki sampai seluruh tubuh (kwashiorkor:



BB/TB



>-3SD



atau



marasmik-kwashiorkor



BB/TB