6 0 113 KB
MENGHENTIKAN PERDARAHAN DI UGD
No. Dokumentasi : No. Revisi
:
Tanggal Terbit
: 1 April 2016
SOP Halaman PUSKESMAS
: drg.TUTIK SUPRIHATIN, M.Kes
DTP MANDE
NIP. 19650408 199403 2 002
A. PENGERTIAN
Suatu tindakan untuk menghentikan perdarahan baik pada kasus bedah maupun non bedah.
B. TUJUAN
Mencegah terjadinya syok
C. KEBIJAKAN
-
D. REFERENSI
Budy, J. 1995. Pedoman Beah Minor. Surabaya: Fakultas Keokteran
E. PROSEDUR
Universitas Airlangga RSUD Dr. Soetomo A. Persiapan Alat : Alat yang dipersiapkan sesuai dengan teknik yang akan dilaksanakan untuk kasus bedah : 1. Alat pelindung diri (masker, sarung tangan, scort) 2. Balut tekan 3. Kain kassa steril 4. Sarung tangan 5. Tourniquet 6. Plester 7. Set untuk menjahit luka 8. Obat desinfektan 9. Spuit 20-50 cc 10. Waskom berisi air/NaCl 0,9 % dingin 11. Jelly B . Pelaksanaan tindakan 1. Memakai masker, sarung tangan, scort 2. Perwat I a) Menekan pembuluh darah proximal dari luka, yang dekat dengan permukaan kulitdengan menggukanan jaritangan.
F. UNIT TERKAIT
G. DOKUMEN TERKAIT
b) Mengatur posisi dengan cara meninggikan daerah yang luka 3. Perawat II a) Mengatur posisi pasien b) Memakai sarung tangan kecil c) Meletakan kain kasa steril diatas kain kasa yang pertama, kemudian tekan dengan ujung jari bila perdarah masih berlangsung. Tindakan ini dapat dilakukan secara berulangsesuai kebutuhan tanpa mengangkat kain kasa yang ada. 4. Menekan balutan a) Meletakan kain kasa steril diatas luka b) Memasang verband balut tekan, kemudian letakan benda keras (verband/kayu balut) diatas luka c) Membalut luka dengan menggunakan verband balut tekan. 5. Memasang tourniquet untuk luka dengan perdarahan hebat dan trumatik amputasi. a) Menutup luka ujung tungkai yang putus (amputasi) dengan menggunakan kain kassa steril b) Memasang tourniquet lebih kurang 10 cm sebelah proximal luka, kemudian ikatlah dengan kuat c) Tourniquet harus dilonggarkan setiap 15 menit sekali secara periodic 6. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemasangan tourniquet: a) Pemasangan tourniquet merupakan tindakan terakhir jika tindakan lainnya tidak berhasil. Hanya dilakukan pada keadaan amputasi atau sebagai “live saving” b) Selama melakukan tindakan perhatikan kondisi pasien dan tanda-tanda vital Unit Gawat Darurat
Buku rekam medis, Informed consent, buku cacatan tindakan