Sop Menghentikan Perdarahan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MENGHENTIKAN PERDARAHAN DI IGD



Jl. Sutopo No 5 Magelang



No Dokument



No. Revisi



Halaman



Ditetapkan oleh Direktur RS. Lestari Raharja Standar Prosedur Operasional



Tanggal Terbit



dr. Benyamin Tri Darma I



Pengertian



II III IV



Tujuan Mencegah terjadinya syok Kebijakan Prosedur A. Persiapan Alat :



Suatu tindakan untuk menghentikan perdarahan baik pada kasus bedah maupun non bedah.



Alat yang dipersiapkan sesuai dengan teknik yang akan dilaksanakan untuk kasus bedah : 1. Alat pelindung diri (masker, sarung tangan, scort) 2. Balut tekan 3. Kain kasa steril 4. Sarung tangan 5. Tourniquet 6. Plester 7. Set untuk menjahit luka 8. Obat desinfektan 9. Spuit 20-50 cc 10. Waskom berisi air/NaCl 0,9 % dingin 11. Jelly B. 1. Memakai masker, sarung tangan, scort 2. 2. Perawat I a) Menekan pembuluh darah proximal dari luka, yang dekat dengan permukaan kulit dengan menggunakan jari tangan. b) Mengatur posisi dengan cara meninggikan daerah yang luka 3. 3. Perawat II a) Mengatur posisi pasien



b) Memakai sarung tangan kecil c) Meletakkan kain kasa steril di atas luka, kemudian ditekan dengan ujung-ujung jari d) Meletakkkan lagi kain kasa steril di atas kain kasa yang pertama, kemudian tekan dengan ujung jari bila perdarah masih berlangsung. Tindakan ini dapat dilakukan secara berulang sesuai kebutuhan tanpa mengangkat kain kasa yang ada. 4. 4. Menekan balutan a) Meletakkan kain kasa steril di atas luka b) Memasang verband balut tekan, kemudian letakkan benda keras (verband atau kayu balut) di atas luka c) Membalut luka dengan menggunakan verband balut tekan. 5. 5. Memasang tourniquet untuk luka dengan perdarahan hebat dan trumatik amputasi a) Menutup luka ujung tungkai yang putus (amputasi) dengan menggunakan kain kasa steril b) Memasang tourniquet lebih kurang 10 cm sebelah proximal luka, kemudian ikatlah dengan kuat. c) Tourniquet harus dilonggarkan setiap 15 menit sekali secara periodik 6. 6. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemasangan tourniquete : a) Pemasangan tourniquet merupakan tindakan terakhir jika tindakan lainnya tidak berhasil. Hanya dilakukan pada keadaan amputasi atau sebagai “live saving” b) Selama melakukan tindakan, perhatikan :Kondisi pasien dan tanda-tanda vital, Ekspresi wajah perkembangan pasien V



Unit terkait



-



INSTALASI GAWAT DARURAT