Sop Penempatan Pasien [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENEMPATAN PASIEN No. Dokumen:PPI/P. //VII/2022



SOP



No. Revisi: TanggalTerbit : Halaman:



UPTD PUSKESMAS MOLINO



1. Pengertia n



I Wayan Sudiantara, SKM NIP.19750415 199503 1 003



Penempatan pasien adalah menempatkan pasien pada tempat yang telah ditentukan atau mengatur jarak pasien berdasarkan kewaspadaan transmisi (kontak,



udara dan droplet)



untuk memudahkan pelayanan dengan



mempertimbangkan aspek keamanan serta keselamatan pasien maupun petugas kesehatan. 2. Tujuan



Sebagai Acuan untuk Mencegah infeksi silang antara pasien, pengunjung dan petugas akibat penempatan pasien yang tidak sesuai.



3. Kebijakan 4. Referensi



Pedoman Tekhnis PPI di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama 2020. Prosedur kebersihan pernapasan // SOP Etika Batuk.



5. Prosedur / Langkahlangkah



1. Pastikan pasien infeksius ditempatkan terpisah dengan pasien non infeksius. 2. Penempatan pasien disesuaikan dengan pola transmisi infeksi penyakit pasien berdasarkan kontak, droplet, air borne sebaiknya ruangan tersendiri. 3. Bila tidak tersedia ruang tersendiri, dibolehkan dirawat bersama pasienlain yang



jenisi infeksinya sama dengan menerapkan system



kohorting. Untuk menentukan pasien dapat disatukan dalam satu ruangan,



perlu dikonsultasikan terlebih dahulu kepada tim PPI atau



penanggung jawab PPI 4. Semua ruangan



terkait kohorting harus diberitanda kewaspadaan



berdasarkan jenis transmisinya. Penggabungan pasien



dalam satu



ruangan untuk pasien yang diisolasi maka harus memperhatikan jarak antar tempat tidur pasien minimal 1 meter. Lni sangat penting karena pasien mungkin mengalami penyakit menular lainnya selain infeksi yang sudah dipastikan. 5. Petugas yang ditugaskan diruang isolasi atau kohort tidak boleh memberikan pelayanan kepada pasien diruangan lain. 6. Jumlah orang yang diizinkan untuk memasuki tempat ruang isolasi atau kohort harus dibatasi seminimal mungkin. 7. Pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan diri atau lingkungannya sebaiknya dipisahkan tersendiri. 8. Mobilisasi pasien infeksius yang jenis transmisinya melalui udara agar dibatasi dilingkungan fasilitas pelayanan kesehatan untuk menghindari terjadinya transmisi penyakit kepada yang lain. 9. Pasien HIV tidak diperkenankan dirawat bersama dengan pasien TB dalam satu ruangan tetapi pasien TB-HIV dapat dirawat dengan sesamapasien TB. 10. Hindari penggunaan peralatan yang sama untuk beberapa pasien, tapi bila tak dapat dihindarkan, pastikan bahwa peralatan yang digunakan kembali didesinfeksi dengan benar sebelum digunakan pada pasien lain. 11. Lakukan pembersihan berkala dan desinfeksi sesuai kewaspadaan standar melalui pengelolaan lingkungan di tempat-tempat umum. a. Diagram Alir b. Hal-hal yang perlu diperhatik an c. Unit Terkait d. Dokument erkait



e. Rekaman



N



historis



o



perubahan



.



Yang Diubah



Isi Perubahan



Diberlakukan



1 Sistem penomoran



Penomoran



. 2 Komponen SOP .



Penambahan komponen SOP



3 Perubahan isi komponen



Perubahan



.



kebijakan



4 Pergantian Kepala .



Tgl Mulai



Puskesmas