SOP Senam Yoga [PDF]

Citation preview

Lampiran 6



STANDART OPERASIONAL PROSEDUR SENAM YOGA Pengertian



Senam yoga merupaka terapi holistic yang menggabungkan postur tubuh (asanas), tehnik pernafasan (pranayamas), dan meditasi (Kirschner, 2002). Gerakan-gerakan yoga juga dapat memperlancar sirkulasi darah. Tujuan 1. Mengurangi skala nyeri 2. Menurunkan asam urat Indikasi 1. Dilakukan pada klien lansia dengan usia > 60 tahun 2. Dilakukan pada lansia dengan keluhan nyeri 3. Dilakukan pada lansia dengan asam urat tinggi Kontra Yoga dihindari bila: Indikasi 1. Lansia mengalami cacat fisik 2. Lansia megalami pengobatan Alat-alat Bantu Alas duduk Prosedur Persiapan klien dan lingkungan 1. Pasien dan keluarga diberikanpenjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan 2. Menyiapkan alat duduk Persiapan Perawat 1. Perawat menyiapkan diri 2. Atur posisi 3. Gerakan Chair Cat Cow-Strech  Posisi awal duduk di lantai, kedua tangan berada di persendian lutut Menarik napas melalui hidung dan ditahan beberapa detik sesuai kemampuan pasien.  Hembus napas melalui mulut sampai habis secara perlahan diikuti dengan posisi tubuh menekuk ke depan  Ulang gerakan dari awal sampai akhir sebanyak 8 kali pengulangan atau lebih jika perlu, sampai benar-benar merasa rileks. 4. Chair Raised Hands Pose (Urdhva Hastasana)  Posisi awal duduk di lantai, posisi tangan tegak lurus ke bawah.  Menarik napas melalui hidung dan ditahan beberapa detik sesuai kemampuan pasien dengan diikuti kedua tangan digerakan tegak lurus ke atas  Pasien menghembuskan napas melalui mulut sampai habis secara perlahan bersamaan dengan menggerakan kedua tangan ke posisi awal tubuh  Lakukan sampai dengan 8 kali pengulangan 5. Chair Extended Side Angle (Utthita Parsvakanasana)  Posisi awal duduk di kursi, posisi tubuh tegak lurus dan kaki bersila.  Pasien menarik napas secara perlahan.  Pasien menghembuskan napas bersamaan bersamaan dengan salah satu tangan diarahkan ke sisi depan salah 79



Lampiran 6



satu telapak kaki dan satu tangan lagi diarahkan ke atas. Wajah mengarah ke tangan atas.  Kemudian kembali ke posisi awal.  Pasien melakukan gerakan yang sama dengan sisi tubuh yang berlawanan.  Ulang gerakan tersebut hingga 3 kali pengulangan ke masing- masing sisi tubuh 6. Chair Piegon (Eka Pada Rajakapotasana)  Posisi awal duduk bersila dengan punggung tegak lurus. Salah satu kaki diangkat ke sisi atas paha yang berlawanan.  Pasien menarik nafas secara perlahan  Pasien menghembuskan napas bersamaan bersamaan dengan mengarahkan punggung ditekuk ke depan.  Kemudian kembali ke posisi awal.  Ulang gerakkan dari posisi awal sampai akhir sebanyak 8 kali pengulangan atau lebih jika perlu, sampai benarbenar merasa rileks. 7. Chaie Eagle  Posisi awal duduk di kursi kaki sejajar lutut dan pungung tegak lurus.  Lalu posisi tangan 90 derajat dan salah satu sisi tangan menyilang ke atas satu sisi tangan yang lain.  Posisi kaki menyilang ke atas satu sisi paha yang lain.  Posisi tersebut ditahan dengan 8 kali hitungan diikuti napas yang beraturan.  Ulang gerakan dengan sisi tubuh yang berlawanan masing-masing 3 kali pengulangan. 8. Chair Spinal Twist (Ardha Matsyendrasana)  Posisi awal duduk di kursi kaki sejajar lutut dan pungung tegak lurus.  Pasien menarik napas bersamaan dengan punggung digerakkan memutar ke satu sisi tubuh.  Kemudian hembus napas ke arah posisi awal tubuh.



Evaluasi



 Ulang gerakan tersebut sampai dengan 8 kali pada sisi kanan dan kiri tubuh. 9. Final Relaxation (Savasana)  Posisi pasien duduk bersila dengan posisi punggung tegak  Kedua tangan di atas kedua paha.  Bernapas secara beraturan dengan tenang. 10. Menjelaskan tindakan sudah selesai. Evaluasi respon klien terhadap senam yoga baik secara subjektif maupun objektif



80



Lampiran 6



Dokumentasi



1. Pengukuran skala nyeri Wong Baker Pain Rating Scale sebelum dilakukan senam yoga 2. Menanyakan respon klien setelah dilakukan senam yoga 3. Pengukuran skala nyeri Wong Baker Pain Rating Scale setelah 3 kali dilakukan senam yoga dan setelah 6 kali dilakukan senam yoga.



81