5 0 262 KB
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR SENAM YOGA D I S U S U N OLEH : KELOMPOK 2 1. 2. 3. 4.
Hilyati husna Winda purba Perbriantris sitorus Handoko sitorus
160204005 160204036 160204030 150206052
Dosen Pengajar Ns.Rinco Siregar, S.kep,MNS
PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA MEDAN 2018/2019
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR SENAM YOGA Pengertian
Senam yoga merupakan intervensi holistik yang menggabungkan postur tubuh (asanas), teknik pernafasan (pranayamas) dan meditasi (Kirschner, 2002). Gerakan-gerakan yoga juga dapat memperlancar sirkulasi darah. Selain hal itu yoga juga meningkatkan kekebalan tubuh (Shindu, 2006).
Tujuan
1. Membantu menurunkan tekanan darah.
Indikasi
2. Membantu melancarkan sirkulasi darah Dilakukan pada kondisi-kondisi seperti lansia yang mengalami :
Kontra indikasi
Hipertensi Derajat 1 Yoga dihindari bila: 1. Lansia yang mengalami cacat fisik 2. Lansia yang dalam pengobatan
Alat – alat bantu
Lansia yang mengalami osteoporosis Matras
Prosedur
Persiapan pasien dan Lingkungan 1.
Pasien dan keluarga diberikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
2.
Menyiapkan masing masing matras yang disediakan
Persiapan perawat 1.
Perawat menyiapkan diri
2.
Atur posisi
3.
Gerakan meditasi : Tahap awalnya adalah dengan menghayati aliran darah pada saat melakukan gerakan yoga. Jika dengan yoga kita dapat mulai mengenali system peredaran darah tubuh kita, yoga dapat mengantarkan kepada pengenalan diri kita. Praktik ini umumnya dijalankan dengan duduk tenang dengan mengatur pernapasan perlahan-lahan dan teratur selama setidaknya 15-20 menit.
4. Gerakan Savasana adalah salah satu postur penting dalam latihan yoga. Postur (asana) tersebut sangat mudah dilakukan namun sanggup menimbulkan perasaan rileks secara fisik dan pikiran. dengan berbaring terlentang lurus dengan kedua kaki terentang menjauh dan garis tengah tubuh.
5. Gerakan relaksasi : Latihan relaksasi dan meditasi yoga mengikuti tahapan latihan persiapan awal yaitu memilih tempat yang tenang, bersih dengan sirkulasi udara baik. Waktu latihan yang terbaik yaitu fajar atau larut malam.Akan lebih baik bila menggunakan pakaian longgar yang nyaman dan bertelanjang kaki.
6. Gerakan Buang napas, bungkuk badan ke depan dan tangan
menjangkau
kaki
kanan.
Ketika
membungkuk, perut dibiarkan relaks, otot jangan ditarik masuk. Masing-masing sisi 4 kali. Pada hitungan ke-4, tetaplah pada pose membungkuk selama kira-kira 3 tarikan dan hembusan napas dan rasakan perut yang mengembang sesuai napas.
7.
Gerakan kedua bidalasan (cat stretch) : Buang napas,
tarik
otot
perut
(tak
usah
kuat-kuat)
sambil
melengkungkan punggung ke atas. Rasakan peregangan sepanjang tulang belakang, leher dan pundak. Napas lambat seiring gerakan. Dapat dilakukan sampai 2-3 set, masingmasing terdiri dari 8 kali. Selingi istirahat di antara setiap set, yaitu duduk nyaman, boleh bersila atau menyelonjorkan kaki.
8. Gerakan padmasana : Kebanyakan para yoga duduk dalam posisi padmasana atau siddhasana ketika bermeditasi atas Tuhan. Beberapa bahkan bermeditasi dengan berbaring dalam posisi
Evaluasi
shavasana. Evaluasi secara umum : a. Setelah dilakukan terapi pasien catat setiap keluhan masingmasing lansia
Dokumentasi
b. Menayakan gerakan yang belum di mengerti lansia. 1. Mencatat hasil terapi senam yoga 2. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan prosedur. Mencatat respon klien sebelum, selama dan sesudah pelaksanaan prosedur.