Sop Stroke Hemo Dan Non Hemodocx [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STROKE



SOP



No. Dokumen : 445/…...../ 7.1.1.1/SOP/UKP-BB/II/2018 No. Revisi : 00 Tanggal Terbit : 01/02/2018 Halaman : 1/5



UPT PUSKESMAS



dr. JOHANNES SIHALOHO



TANGKILING



NIP. 19700713 200604 1 007



1. Pengertian



Stroke adalah defisit neurologis yang terjadi mendadak, lebih dari 24 jam dan disebabkan oleh faktor vaskuler. Stroke dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Stroke hemmoragik, biasanya ditandai dengan peningkatan TIK sperti sakit kepala, muntah, penurunan kesadaran, dan tekanan darah tinggi. b. Stroke non hemoragik, biasanya tidak disertai dengan peningkatan TIK namun berupa penurunan defisit neurologis seperti bicara pelo atau lumpuh pada bagian tubuh tertentu maupun seluruhnya.



2. Tujuan



Sebagai pedoman dalam penanganan stroke di UPT Puskesmas Tangkiling



3. Kebijakan



SK Kepala Puskesmas Tangiling Nomor



4. Referensi



Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.



5. Prosedur / Langkah langkah



a. Petugas menerima pasien. b. Petugas menayakan keluhan utama pada pasien/ keluarga pasien apakah ada kelumpuhan anggota gerak satu sisi (hemiparesis), gangguan sensorik satu sisi tubuh, hemianopsi (buta mendadak), penglihatan ganda (diplopia) , vertigo, susah berbicara (afasia), sulit menelan (disfagia), pelo (disartria), ataksia, kejang atau penurunan kesadaran. c. Petugas menyakan pada pasien/ keluarga pasien apakah pernah mempunyai riwayat stroke sebelumnya, riwayat hipertensi, riwayat DM, riwayat dislipidemi, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol.



1



d. Petugas melakukan cuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan pada pasien. e. Petugas melakukan pemeriksaan keadaan umum, kesadaran dan tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu,dan frekuensi pernapasan). f. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dari kepala sampai ujung kaki. g. Petugas melakukan pemeriksaan neurologis 1) Kesadaran: kualitatif dan kuantitatif (GCS) 2) Tanda rangsang meningeal: kaku kuduk, lasseque, kernig, brudzinsky 3) Saraf kranialis : saraf I-XII 4) Motorik: kekuatan, tonus, reflex fisiologis, dan reflek patologis 5) Sensorik 6) Pemeriksaan fungsi luhur 7) Pada pasien dengan kesadaran menurun, perlu dilakukan pemeriksaan reflex batang otak meliputi reflex kornea, reflex pupil terhadap cahaya, reflex okulosefalik, reflex respirasi h. Petugas mencuci tangan setelah melakukan pemeriksaan pasien. i.



Petugas menegakkan diagnosa strokeyang didapat dari anamnesa dan pemeriksaan fisik.



j.



Petugas memberikan informed consent untuk tindakan medis yang akan dilakukan kepada pasien dan ditandatangani oleh pasien atau keluarga pasien.



k. Petugas memberikan terapi untuk pengobatan stroke: 1) Stabilisasi pasien dengan tindakan ABC. 2) Pasang jalur infus IV dengan larutan RL dengan kecepatan 20 ml/jam (jangan menggunakan cairan hipotonis seperti dekstrosa 5% dalam air salin dan SALIN 0,45% karena dapat memperberat edema otak). 3) Berikan O2 : 2-4 liter/menit via nasal canul. 4) Jangan memberikan makanan atau minuman lewat mulut. 5) Untuk stroke haemoragik: a) Menurunkan tekanan darah untuk mencegah perdarahan ulang pada orang yang dasaranya normo tensi diturunkan sama



2



pisistolik 160 mmHg, pada orang dengan hipertensi sedikit lebih tinggi b) Tekanan dalam rongga tengkorak diturunkan dengan cara meninggikan posisi kepala 15-30% sejajar dengan bahu. 6) Persiapkan pasien untuk dirujuk setelah kondisi lebih stabil. l.



Petugas memberikan penjelasan mengenai rencana terapi kepada keluarga pasien. Petugas memberikan penjelasan bahwa pasien memerlukan pelayanan kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis saraf sehingga setelah pasien dalam keadaan stabil, pasien akan dirujuk kepelayanan kesehatan sekunder.



m. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnose dan terapi kedalam rekam medis dan petugas menandatangani rekam medis.



3



6. Diagram Alir



Petugas menerima pasien



Petugas menulis identitas pasien di buku register



Petugas melakukan anamnesa



Pemeriksaan vital sign dan pemeriksaan fisik



Petugas mendiagnosa pasien sesuai anamnesa dan pemeriksaan fisik



Petugas memberikan tata laksana sesuai dengan diagnosis



Petugas merujuk pasien setelah kepelayanan kesehatan sekunder setelah pasien stabil



Menulis hasil pemeriksaan fisik, diagnose dan terapi kedalam rekam medis



Menulis diagnosa buku register UGD



7. Unit Terkait 8. Rekaman historis perubahan



UGD No



Yang dirubah



4



Isi perubahan



Tanggal mulai berlaku