4 0 96 KB
PENANGANAN PASIEN DENGAN PENYAKIT MENULAR No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
445/06-PP/2015
0
6/6 Ditetapkan :
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
Tanggal Terbit SPO
PENGERTIAN
01 Juli 2015
Penyakit menular atau penyakit infeksi adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi (seperti virus, bakteria atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar) atau kimia (seperti keracunan) Ruang lingkup penyakit menular berdasarkan : A. Penularan Melalui Udara penularan melalui udaradigunakan untuk pasien yang diketahui atau diduga menderita penyakit serius dengan penularan melalui percikan halus di udara (diameter < 5 µm). Contoh penyakit :Campak, Varisela (termasuk herpes zoster yang menyebar), Tuberkulosisi. B. Penularan Melalui Percikan Penularan melalui percikan digunakan untuk pasien yang diketahui atau diduga menderita penyakit serius dengan penularan
melalui
percikan
partikel
besar.
Tranmisi
percikan terjadi bila partikel percikan yang besar (diameter > 5 µm) dari orang yang terinfeksi mengenai lapisan mukosa hidung, mulut atau konjungtiva mata orang yang rentan. Percikan dapat terjadi pada waktu seseorang berbicara, batuk, bersin, ataupun pada pemeriksaan jalan napas. Seperti intubasi atau bronkoskopi. Transmisi melalui percikan besar berbeda dengan transmisi penularan melalui udara karena pada transmisi percikan memerlukan
kontak
yang
dekat
antara
sumber
dan
penerima, karena percikan besar tidak dapat bertahan lama di udara dan hanyadapat berpindah dari tempat yang dekat.
PENANGANAN PASIEN DENGAN PENYAKIT MENULAR No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
445/06-PP/2015
0
6/6
Contoh penyakit : a. H. Influenza Tipe B, Termasuk Meningitis, Pneumonia Dan Sepsis. b. N. meningitidis invasive, termasuk Meningitis, Pneumonia Dan Sepsis. c. S. pneumonia
invasive
multidrug
resisten,
termasuk
meningitis, pneumonia, sinusitis, dan otitis media. d. Bakteri infeksi saluran nafas lain dengan transmisi droplet : Diphtheria (faringitis), Mycoplasma pneumonia, Pertusis, Pneumonia plaque, Streptococcal pharingitis, pneumonia, atau scarlet fever pada bayi dan anak. e. Infeksi virus serius dengan transmisi percikan, termasuk: Adenovirus, Influenza, Mumps, Parvovirus B 19, Rubella. C. Penularan Melalui Kontak Penularan melalui kontak digunakan untuk pasien yang diketahui atau diduga menderita penyakit yang ditularkan melalui kontak langsung (misalnya kontak tangan atau kulit ke kulit) yang terjadi selama perawatan rutin, atau kontak tak langsung (persinggungan) dengan benda di lingkungan pasien. Contoh penyakit : a. Infeksi gastrointestinal, kulit, atau kolonisasi bakteri yang
multi
drug
resisten
pemberantasan. b. Infeksi enteric dengan
sesuai
dosis
dengan
infeksi
program
rendah
atau
berkepanjangan termasuk : 1) Clostridium Difficile, 2) Enterohemoragic E. Coli, Shigela, Hepatitis A, atau rotavirus pada pasien inkontinensia. c. RSV, virus parainfluenza, atau infeksi enteroviral pada bayi dan anak-anak.
PENANGANAN PASIEN DENGAN PENYAKIT MENULAR No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
445/06-PP/2015
0
6/6
d. Infeksi kulit yang sangat menular atau yang bisa timbul pada kulit kering, termasuk: 1) Difteri (kulit), 2) Herpes simpleks, 3) Impetigo, 4) Abses besar selulitis, dekubitus, 5) Pedikulosis, 6) Scabies, 7) Staphylococcal furunculosisi pada bayi dan anak-anak, 8) Staphylococcal scalded skin syndrome, 9) Zoster. e. Viral henorragic conjungtivitis. f. Viral henorragic fever. TUJUAN
Sebagai pedoman bagi pegawai dalam merawat/ menangani pasien dengan penyakit menular. Surat
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Keputusan
Direktur
Rumah
Sakit
Umum
Nomor
445/916-PPI/2016 tentang Kebijakan Kewaspadaan Isolasi Rumah Sakit. 1. Persiapan alat/ fasilitas a. Ruang isolasi penyakit menular b. Gaun c. Masker d. Sarung tangan 2. Prosedur : Prosedur penanganan pasien berdasarkan jenis penularan penyakit a. Kewaspadaan terhadap penularan melalui udara Penerapan kewaspadaan terhadap penularan melalui udara dengan cara: 1) Penempatan pasien Penempatan pasien
yang
mempunyai
resiko
penularan melalui udara dengan cara: a) Ruang isolasi yang terpantau b) Pemasangan pembuangan udara/ exhaust fan c) Pintu ruang isolasi tetap tetutup/ diberi label peringatan. 2) Proteksi respirasi Semua pegawai yang melalukan perawatan di ruang pasien
yang
mengidap
tuberkulosisis/
diduga
PENANGANAN PASIEN DENGAN PENYAKIT MENULAR No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
445/06-PP/2015
0
6/6
tuberkulosisis/ isolasi menggunakan alat pelindung pernapasan 3) Penganngkutan/ transfer pasien. a) Membatasi pemindahan pasien untuk hal-hal yang penting. b) Selama pasien dipindahkan/ transfer pasien memakai masker bedah. 1. Kewaspadaan terhadap penularan melalui percikan b. Penerapan kewaspadaan terhadap penularan melalui percikan dengan cara: 1) Penempatan pasien Menempatkan pasien pada ruang tersendiri atau bersama pasien lain dengan aktif organism yang sama dan tidak ada infeksi lain, bila tidak ada kamar tersendiri ditemptkan dalam ruangan secara kohort, bila penempatan diruangan secara kohort didak memungkinkan, ada jarak pemisah minimal 1meter antara pasien terinfeksi dengan pasien lainnya dan pengunjung. 2) Proteksi respirasi a) Semua pegawai yang melalukan perawatan di ruang
pasien
menggunakan
alat
pelindung
pernapasan/ masker N 95, bila bekerja dengan jarak kurang dari 1 meter. b) Mengintruksikan pada pasien untuk menutup mulut saat batuk c) Membatasi pasien keluar dari perawatan dan batasi pengunjung d) Membuang sputum pada tempat yang tertutup 3) Penganngkutan/ transfer pasien. a) Membatasi pemindahan pasien untuk hal-hal yang penting. b) Bila terpaksa pasien harus pindah,sSelama pasien dipindahkan/ transfer pasien memakai masker bedah.
PENANGANAN PASIEN DENGAN PENYAKIT MENULAR No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
445/06-PP/2015
0
6/6
c. Kewaspadaan terhadap penularan melalui kontak 1) Penempatan pasien Menempatkan pasien pada ruang tersendiri atau bersama pasien lain dengan aktif organism yang sama dan tidak ada infeksi lain, bila tidak ada kamar tersendiri ditemptkan dalam ruangan secara kohort 2) Sarung tangan dan cuci tangan a) Petugas memakai sarung tangan waktu masuk dan selama dalam ruangan pasien b) Melepaskan sarung tangan
saat
meninggalkan ruangan pasien. c) Mencuci dan menggosok tangan antiseptic d) Setelah membuka tangan,
usahakan
sarung
tangan
tangan
tidak
akan dengan
dan
cuci
menyentuh
bahan atau alat yang terkontaminasi. 3) Pemakaian gaun pelindung a) Menggunakan gaun pelindung waktu masuk kamar
pasien
bila
diperkirakan
(pakaian)
seseorang yang masuk akan bersentuhan dengan pasien atau alat-alat disekitar pasien (pasien yang dirawat diare, inkontinensia, atau pasien ileustomi, dan bila pasien yang dirawat luka basah tanpa pembalut. b) Melepaskan gaun saat
akan
meninggalkan
ruangan. c) Setelah membuka gaun pelindung, usahakan agar pakaian tidak menyentuh permukaan yang berpotensi terkontaminasi. 4) Transport pasien Membatasi pemindahan dan transport pasien hanya untuk
hal
yang
memindahkan
penting.
keluar
Bila
kamar,
terpaksa
harus
usahakan
tetap
melaksanakan kewaspadaan dengan mengenakan alat pelindung.
PENANGANAN PASIEN DENGAN PENYAKIT MENULAR No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
445/06-PP/2015
0
6/6
5) Perawatan lingkungan Peralatan perawatan pasien,
peralatan
disekitar
tempat tidur pasien dan permukaan lain yang sering tersentuh dibersihkan setiap hari. 6) Peralatan perawatan pasien Penggunaan peralatan pasien non kritis, seperti stetoskop, tensimeter, thermometer rectal masingmasing satu atau sekelompok pasien kohort untuk menghindari pemakaian bersama, bila pemakaian bersama tidah dapat dihindari, peralatan tersebut selalu
dibersihkan
dan
didesinfektan
sebelum
dipakai untuk satu atau sekelompok pasien tertentu. Instalasi Rawat Inap UNIT TERKAIT
Instalasi Gawat Darurat Instalasi Rawat Jalan