TB Dengan Destroyed Lung [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TBC Paru dengan Destroyed Lung Kanan



PRESENTASI KASUS



PENDAHULUAN Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium tuberkulosis. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien TB baru dan 3 juta



kematian akibat TB diseluruh dunia.



Diperkirakan 95% kasus TB dan 98% kematian



akibat



TB



didunia,



terjadi pada negara-negara berkembang. Demikian juga, kematian wanita akibat TB lebih banyak dari pada kematian karena kehamilan, persalinan dan nifas.



DEFINISI Tuberkulosis, adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis komplex. Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya (Simon, 2002).



ETIOLOGI Mycobacterium tuberculosis • • • •



berbentuk batang lurus atau sedikit melengkung tidak berspora dan tidak berkapsul berukuran lebar 0,3 – 0,6 mm dan panjang 1 – 4 mm dinding M. tuberculosis sangat kompleks, terdiri dari lapisan lemak cukup tinggi (60%)



Klasifikasi Tuberkulosis Berdasarkan letak anatomi penyakit



Tuberkulosis paru



Berdasarkan pemeriksaan dahak Tuberkulosis paru BTA positif Tuberkulosis BTA negatif



Tuberkulosis ekstra paru



Kasus bekas TB



Berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya



Pasien baru



Pasien dengan riwayat pengobatan sebelumnya



Patofisiologi



Patofisiologi • Droplet yang tersebar  Mycobacterium tuberculosa masuk ke tubuh manusia melalui inhalasi  bakteri tsb akan membuat sarang pneumoni di paru (fokus primer GOHN)  menuju ke saluran limfe lokal (limfangitis) dan kelenjar limfe lokal (limfadenitis)  masuknya kuman TB sampai terbentuknya kompleks primer secara lengkap disebut masa inkubasi TBC (selama masa inkubasi inilah bisa terjadi penyebaran secara limfogen dan hematogen)



GEJALA KLINIS Gejala Respiratori 1.



Batuk lebih dari 2 minggu



2.



Batuk darah



3.



Sesak nafas



4.



Nyeri dada



Gejala sistemik/umum: 1.



Demam



2.



Malaie, keringat malam, anoreksia dan berat badan menurun



Gejala TB Ekstra Paru gejala TB ekstraparu tergantung organ yang terlibat, contoh:







limfadenitis TB  pembesaran limfa







meningitis TB  gejala meingitis







Pleuritis TB  sesak napas dan nyeri



DIAGNOSIS Gejala klinik 1. Gejala respiratorik - batuk ³ 2 minggu - batuk darah - sesak napas – - nyeri dada • 2. Gejala sistemik • - Demam • - Gejala sistemik lain: malaise, keringat malam, anoreksia, berat badan menurun Pemeriksaan Jasmani Pada pemeriksaan jasmani dapat ditemukan antara lain suara napas bronkial, amforik, suara napas melemah, ronki basah, tanda-tanda penarikan paru, diafragma & mediastinum.



Pemeriksaan Gambaran radiologik yang dicurigai sebagai lesi TB aktif : - Bayangan berawan / nodular di segmen apikal dan posterior lobus atas paru dan segmen superior lobus bawah - Kaviti, terutama lebih dari satu, dikelilingi oleh bayangan opak berawan atau nodular - Bayangan bercak milier - Efusi pleura unilateral (umumnya) atau bilateral (jarang) Gambaran radiologik yang dicurigai lesi TB inaktif - Fibrotik - Kalsifikasi - Schwarte atau penebalan pleura Luluh paru (destroyed Lung ) : • Gambaran radiologik luluh paru terdiri dari atelektasis, ektasis/ multikaviti dan fibrosis parenkim paru



Alur Diagnosis 1



Alur diagnosis2



PENATALAKSANAAN • Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif (2-3 bulan) dan fase lanjutan 4 atau 7 bulan. • Paduan obat yang digunakan terdiri dari paduan obat utama dan tambahan.



OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) • 1. Jenis obat utama (lini 1) yang digunakan adalah: • · Rifampisin • · INH • · Pirazinamid • · Streptomisin • · Etambutol



• • • • •



2. Jenis obat tambahan lainnya (lini 2) · Kanamisin · Amikasin · Kuinolon · Obat lain masih dalam penelitian ; makrolid, amoksilin + asam klavulanat)



Identitas • • • • • • • •



Nama Jenis kelamin Usia Pendidikan Pekerjaan Agama Status Masuk RS



: Ny.S : perempuan : 55 tahun : SLTP : Wiraswasta : Islam : Janda : 12 desember 2012



Anamnesis • Dilakukan secara auto dan alloanamnesa pada tanggal 12 desember 2012



• Keluhan utama : Badan panas selama 3 hari



Keluhan tambahan : Tenggorokan terasa panas dan batuk berdahak terus menerus,dahak keluar darah



Riwayat penyakit sekarang • Pasien datang ke IGD RSUD karawang dengan keluhan badan panas tinggi sejak dan tenggorokan panas sejak 3 hari yang lalu dan sempat dirawat di klinik selama 2 hari tetapi tidak mengalami perbaikan sehingga pasien memilih berobat ke rumah sakit. • Pasien juga mengeluh batuknya berdahak terusmenerus dan terkadang dari dahaknya keluar darah. • Pasien mengaku bahwa ia batuk-batuk sejak beberapa tahun yll namun ia hanya pergi ke dokter beberapa kali untuk berobat melegakan pernapasan



Riwayat penyakit sekarang • Pasien mengetahui punya sakit paru-paru sejak pulang dari haji 44 hari yang lalu, pasien berobat jalan ke Rumah sakit swasta sebanyak 2 kali merasa tidak sembuh kemudian pasien pergi ke dokter lain di rumah sakit lain berobat jalan sebanyak 2 kali pasien mengaku kondisinya drop. Dirawat di klinik dekat rumahnya selama 2 hari lalu kemudian memilih pergi ke RSUD karawang • Pasien juga mengatakan nafsu makannya turun • Pasien kadang juga merasa napasnya sesak dan dada kanannya sakit



Riwayat penyakit dahulu



Hipertensi (-) DM (-)



Penyakit paru (-)



Penyakit hepar (-)



Penyakit jantung (-)



Alergi (-)



Riwayat penyakit keluarga • Gejala seperti pasien (-) • Hipertensi (-), Maag (-), penyakit hati (-) • penyakit ginjal (-), keganasan (-), Diabetes Mellitus (-)



Riwayat kebiasaan • • • • •



Minum jamu (-) Merokok (-) narkoba (-) Tattoo (-) Minum minuman beralkohol (-)



Pemeriksaan fisik



Keadaan umum Keadaan umum : tampak sakit sedang



Kesadaran: Compos mentis Keadaan gizi : kurang BB : 42 kg



TB : 155 cm IMT :17,48



Pemeriksaan fisik kepala



• Normocephali, rambut hitam beruban, tidak mudah dicabut, distribusi merata



Mata



• Conjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-



Telinga



• Hiperemis (-/-), sekret (-/-)



Hidung



• Septum deviasi (-), concha hiperemis (-/-), sekret (-/-), massa (-/-), pernapasan cuping hidung(-)



mulut



• Bibir pucat (-) kering (-). Carries (-) Lidah (N). Arcus faring (N). Tonsil (N). Posterior Pharyng (N), lidah kotor (-)



leher



• Kelenjar Limfe: pembesaran (-), Nyeri tekan (-) Thyroid: pembesaran (-), nyeri tekan (-) JVP 5+1 H2O



Pemeriksaan fisik Thorax (jantung)



inspeksi



• Ictus cordis terlihat di ICS 5 LMCS



palpasi



• Ictus cordis teraba ics 5 LMCS



perkusi



• Batas kanan jantung: sulit ditentukan • Batas kiri jantung: ICS V 1cm medial LMCS • Batas atas jantung: ICS III LPSS



auskultasi



• Regular I – II, murmur (-), gallop (-)



Pemeriksaan fisik thorax (paru)



inspeksi



• Asimetris, dada kanan tertinggal saat pernapasan



palpasi



• Vocal fremitus asimetris, lebih keras pada thorax kanan



perkusi



• Redup mulai ics 2-5 LMCD, pada thorax kanan • Sonor pada thorax kiri



auskultasi



• Auskultasi : Suara napas vesicular (kiri), ronchi (+/-), wheezing (-/-)



Abdomen • INSPEKSI – Kulit sawo matang, simetris, supel, datar – Ikterik (-), Caput medusae (-), spider nevi (-) • AUSKULTASI – bising usus (+) , venous hum (-), arterial bruit (-) • PERKUSI – Shifting dullness (-) • PALPASI – Hepatomegali (-), splenomegali (-) – nyeri tekan (-)



Extremitas • Akral hangat



• Oedem



+



+



+



+



-



-



-



-



Hematologi



Hasil



Nilaii normal



HB



10,1



12-17 g%



leukosit



20.300



5000-10.000 ul



Trombosit



567.000



150-450 ribu



Hematokrit



38



37-48 %



Basofil



0



0-1%



Eosinofil



0



1-3%



Netrofil batang



0



2-6%



Netrofil segmen



93



40-70%



Limfosit



5



20-40%



Monosit



2



2-8%



GDS



111



80-140 mg/dl



Ureum



15,3



10-45 mg/dl



Creatinin



0,73



0,4-1,5 md/dl



Diff count



Kimia darah



Pemeriksaan BTA NEGATIF



POSITIF 1



POSITIF 1



Foto thorax



RESUME anamnesis



Pemeriksaan fisik



• Badan panas tinggi sejak 3 hari yang lalu • Batuk sejak beberapa tahun yll, pergi ke dokter hanya untuk melegakan pernapasan • Batuk berdahak, dahaknya mengeluarkan darah • Riwayat berobat TBC ke beberapa dokter paru di rumah sakit



• Keadaan gizi : kurang IMT 17,48 • PF thorax (paru): Asimetris, dada kanan tertinggal saat pernapasan • Vocal fremitus asimetris, lebih keras pada thorax kanan • Redup mulai ics 2-5 LMCD, pada thorax kanan • Auskultasi : Suara napas vesicular (kiri), ronchi (+/-)



Pemeriksaan penunjang • Leukositosis : 20.300 ul • Trombositosis : 567.000 ul • BTA : positif 2/3 • Foto thorax AP :batas jantung sulit dinilai,radioopak pada seluruh lap paru kanan,esofagus tertarik ke arah kanan



Diagnosis banding • • • •



Pneumonia PPOK Karsinoma paru Laryngitis TB



Diagnosis Kerja • TBC PARU DENGAN DESTROYED LUNG KANAN



Follow Up 12-12-2012 S : Batuk berdahak, darah (+), sedikit sesak, demam berkurang, mual, badan lemas O: TEKANAN DARAH : SUHU : 37,2 °c 100/60 mmhg



TANDA VITAL NADI : 86x/menit



RR : 20x/menit



PF thorax (paru): Asimetris, dada kanan tertinggal saat pernapasan Vocal fremitus asimetris, lebih keras pada thorax kanan Redup mulai ics 2-5 LMCD, pada thorax kanan Auskultasi : Suara napas vesicular (kiri), ronchi (+/-)



Follow up 13-12-2012 S : Batuk berdahak, darah (+) sedikit, sesak (-) , badan lemas, mual berkurang, demam (-) O: Tekanan darah : 100/60 mmhg



Suhu: 37,0 °c



Tanda vital Nadi:88x/menit



RR:22x/menit



PF thorax (paru): Asimetris, dada kanan tertinggal saat pernapasan Vocal fremitus asimetris, lebih keras pada thorax kanan Redup mulai ics 2-5 LMCD, pada thorax kanan Auskultasi : Suara napas vesicular (kiri), ronchi (+/-)



TATALAKSANA • • • • • • • • •



Pelastin 1gr 2X1 Metil prednisolon vial 125 mg 3x1 Rantin 2x1 Hepamax 3x1 Atp dancos 3x1 Ambroxol 3x1 Rimfapisin 450 mg 1x1 Pyrazinamide 500 mg 3x2 Pulna tab 3x1



Pemeriksaan Anjuran • Spirometri • Histopatolgi jaringan • EKG



Prognosis • Ad vitam : dubia ad bonam • Ad fungsionam : dubia ad malam • Ad sanationam : dubia ad bonam