Timbang Terima [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Timbang Terima Berdasarkan hasil pengkajian wawancara pada tanggal 10 s/d 11 Juni 2020, timbang terima dilakukan tiga kali sehari atau setiap pergantian shift, timbang terima di ruang Rawat inap medik merupakan kegiatan rutin yang sudah dilakukan, dimana pergantian Shift pagi ke shift sore dilakukan pada pukul 14:00 WIB dan shift sore ke shift malam dilakukan pada pukul 21:00 WIB, sedangkan untuk shift malam ke shift pagi dilakukan pada pukul 07:00 WIB. Timbang terima dilakukan di nurse station dari perawat kepada perawat yang akan berdinas setelah itu dilanjutkan ke pasien. Kepala ruangan selalu hadir pada saat timbang terima tetapi tidak menutup kemungkinan apabila ada sesuatu hal kepala ruangan tidak ikut hadir dalam timbang terima sehingga didelegasikan pada katim. Pada saat timbang terima di nurse station semua perawat mengikuti timbang terima. Pelaporan jaga setiap shift sudah dilakukan dengan baik. Hal-hal yang disampaikan dalam timbang terima adalah masalah keperawatan dan terkadang menggunakan diagnosa dari dokter, dan penyampaian masalah keperawatan yang mungkin muncul dan tindakan yang telah dilakukan serta yang akan dilakukan belum tersampaikan secara optimal. Hal-hal yang disampaikan saat timbang terima adalah masalah yang membutuhkan tindakan khusus. Operan diikuti semua perawat, terkadang perawat juga kurang disiplin waktu (timbang terima molor namun tidak lebih dari 5-10 menit) dalam melakukan timbang terima.Diruangan belum menggunakan format SBAR timbang terima, tetapi hanya menggunakan form serah terima antar sift (SOAP). Apabila ada klasifikasi, hal tersebut langsung didiskusikan di nurse station dan divalidasi dilakukan langsung kepada pasien yang dihadiri oleh semua perawat dan karu yang mengikuti timbang terima. Semua perawat mengetahui hal-hal prinsip mengenai tekhnik penyampaian timbang terima. Ketika di depan pasien, perawat akan menggunakan volume suara yang cukup sehingga tidak mengganggu pasien disebelahnya. sesuatu yang dianggap rahasia, akan disampaikan dengan bahasa medis, selalu ada interaksi antara pasien saat timbang terima berlangsung, minimal menanyakan keluhan pasien saat itu, lama timbang terima tidak menentu tergantung kondisi



pasien



semakin



banyak



yang



dilaporkan



semakin



lama



waktu



yang



di



perlukan.Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang



lain. Salah satunya bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan keefektivitasannya adalah saat pergantian shift (timbang terima pasien). Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas, dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaborasi yang sudah dilakukan/belum, dan perkembangan pasien saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer keperawatan kepada perawat primer (penanggung jawab) dinas sore atau dines malam secara tertulis dan lisan (Nursalam, 2016). Timbang terima perlu terus ditingkatkan baik teknik maupun alurnya. Hal ini dilakukan untuk perbaikan pada masa yang akan datang sehingga timbang terima menjadi bagian penting dalam menggali permasalahan pasien sehari-hari. Hambatan yang dialami adalah karena tingginya beban kerja perawat, maka saat melakukan timbang terima perawat shift malam dan perawat shift pagi tidak bisa melakukan timbang terima secara optimal dikarenakan ada sebagian perawat shift yang belum datang. Pelaksanaan timbang terima sudah terdokumentasi dan sudah ada format timbang terima yang di pakai.



SWOT NO 6.



ANALISIS SWOT METHODE-M3 (MAKP) TIMBANG TERIMA a. Internal Faktor (IFAS) STRENGTH 1. Timbang terima sudah merupakan kegiatan rutin yang telah dilaksanakan setiap pergantian shift 2. Pada saat timbang terima di nurse station semua perawat mengikuti timbang terima 3. Adanya format khusus untuk pelaporan timbang terima 4. Apabila ada klasifikasi, hal tersebut langsung didiskusikan di nurse station dan divalidasi dilakukan langsung kepada pasien yang dihadiri oleh semua perawat dan karu yang mengikuti timbang terima. TOTAL WEAKNESS 1. Diruang ranap medik belum menggunakan format SBAR timbang terima, tetapi hanya menggunakan form serah terima antar sift (SOAP) 2. Hal-hal yang disampaikan dalam timbang terima adalah masalah keperawatan dan terkadang menggunakan diagnosa dari dokter, dan penyampaian masalah keperawatan yang mungkin muncul dan tindakan yang telah dilakukan serta yang akan dilakukan belum tersampaikan secara optimal 3. Perawat kurang disiplin waktu timbang terima TOTAL b. Eksternal Faktor (EFAS) OPPORTUNITY 1. Adanya kerjasama yang baik antara kepala ruangan, KATIM, dan perawat ruangan selama timbang terima 2. Adanya sarana dan prasarana penunjang timbang terima yang telah tersedia 3. Adanya kerjasama pihak RS dengan institusi pendidikan dalam meningkatkan pembaharuan konsep timbang terima sesuai dengan standart 4. Adanya kerja sama yang baik antara



BOBOT



RATING



0,3



3



0,9



0,3



3



0,9



0,2



4



0,8



0,2



3



0,6



1



BOBOT X RATING



3,2



0,4



3



1,2



0,3



3



0,9



0,3



3



0,9



1



0,3



S-W 3,2 - 3 = 0,2



3



3



0,9 O-T 3 - 2,7 = 0,3



0,2



3



0,6



0,3



3



0,9



0,2



3



0,6



perawat ruanga dan mahasiswa praktik dalam keterlibatan kegiatan timbang terima. TOTAL THREATHENED 1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan 2. Adanya tuntutan masyarakat dalam keinginan kesehatan jika ada perkembangan kondisi dan perawatan selama pergantian shift 3. Adanya tuntutan kesadaran masyarakat terhadap tanggung jawab dan tanggung gugat perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada pasien. TOTAL



1



3



0,4



3



1,2



0,3



3



0,9



0,3



2



0,6



1



2,7



Diagram Analisis Timbang Terima O 1 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1



W



-0,3



-0,2



-0,1



0,1



0,2



0,3 0,4



0,5



0,6



0,7



S 0,8



-0,1 -0,2 -0,3



T



Berdasarkan hasil analisis SWOT Timbang terima di Ruang Inap Medik lt.3 Rs Anna Medika dalam posisi Agresif yang artinya ada dalam keadaan yang harus dipertahankan atau dapat juga ditingkatkan lebih tinggi agar tercipta kesempurnaan karena didukung oleh kekuatan (Streght) dan kesempatan (Opportunity) yang ada.



PLAN OF ACTION N O 1



2



3



MASALAH



TUJUAN



Diruang ranap medik belum menggunakan format SBAR timbang terima, tetapi hanya menggunakan form serah terima antar sift (SOAP)



- Perlu adanya format model SBAR pada timbang terima



Hal-hal yang disampaikan dalam timbang terima adalah masalah keperawatan dan terkadang menggunakan diagnosa dari dokter, dan penyampaian masalah keperawatan yang mungkin muncul dan tindakan yang telah dilakukan serta yang akan dilakukan belum tersampaikan secara optimal



-



Perawat kurang disiplin waktu timbang terima



PROGRAM/ KEGIATAN



INDIKATOR KEBERHASILAN



WAKTU



PENANGGUNG JAWAB