Trauma Thorax [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TRAUMA THORAX Pembimbing : dr. Marshal, Sp.B (K) BTKV



Definisi • Trauma thorax adalah luka atau cedera yang mengenai thorax yang dapat menyebabkan kerusakan pada dinding thorax atau isi dari cavum thorax (rongga dada) yang disebabkan oleh benda tajam atau benda tumpul. • Trauma thorax mencakup 20-25% kejadian trauma. • Di Amerika, trauma toraks menyebabkan ±16.000 kematian per tahun. • Trauma thoraks yang paling sering terjadi adalah kontusio dinding dada atau fraktur iga.



Anatomi Thorax



Anatomi Thorax • Batas atas: di bawah leher yaitu incisura jugularis (suprasternal notch) • Batas bawah: rongga abdomen dibatasi diafragma • Otot-otot yang melapisi: m. Latissimus dorsi, m. Trapezius, m. Rhomboideus mayor dan minor, m. Serratus anterior dan m. Interkostalis. • Tulang dinding dada: sternum, vertebrae torakalis, iga, skapula • Organ di dalam rongga toraks: paru-paru, jalan nafas, esofagus, jantung, pembuluh darah besar, saraf dan sistem limfatik.



Etiologi Trauma tumpul



Trauma tajam



Trauma tumpul  disebabkan oleh gaya energi kinetik, termasuk ledakan, kompresi, deselerasi.



Trauma tajam dibagi berdasarkan tingkat energinya yaitu: - Energi rendah , misalnya: panah, pisau, pistol - Energi tinggi , misalnya : senjata militer dan senapan



Fraktur iga merupakan gejala tersering dari blunt trauma • Kecelakaan lalu lintas • Cedera ledakan • Terjatuh



• Luka tusuk • Luka tembak



Blunt Trauma to the Chest



Kematian Akibat Trauma Immediate



Early



• 50% • Dalam detik atau menit • Penyebab paling sering: Disrupsi jantung atau lesi pada aorta bagian toraks, cedera medulla spinalis



• • • • •



30-35% Dalam jam Cardiac tamponade Disrupsi aorta Perdarahan yang berlanjut



Late • • • • • • •



15-20% Dalam minggu Multiorgan failure SIRS Sepsis Komplikasi pernafasan infeksi



Trauma pada dinding dada • Fraktur iga : single atau multipel • flail chest: fraktur iga segmental



Trauma pada rongga dada • pneumotoraks : disebabkan oleh robekan pleura, dibagi menjadi pneumotoraks tertutup, terbuka, dan tension pneumotoraks. • Hematotoraks : adanya darah dalam rongga pleura • Hematotoraks ringan (jumlah darah sampai 300ml)



Trauma pada rongga dada • Kontusio paru : 75% dari ledakan yang menyebabkan kompresi rongga dada dan paru-paru diikuti dekompresi yang tiba-tiba. • Cedera trakeo-bronkial : disebabkan sebagian besar trauma tumpul di bagian sternum. • Cardiac tamponade : disebabkan oleh trauma tajam di bagian parasternal II-V yang menyebabkan darah dan cairan bocor ke perikardial. • Disrupsi aorta torakal : penyebab kematian paling sering dari jatuh dan deselerasi. • Ruptur diafragma: trauma penetrasi di bawah ICS 5 atau ke arah torakoabdominal yang menyebabkan robekan pada diafragma sehingga organ abdomen dapat masuk ke dalam rongga dada.



Trauma toraks Emergency: ATLS Primary survey & simultaneous resuscitation



Airway • Penilaian : • Menilai patensi jalan nafas (dapat mengeluarkan suara berarti jalan nafas clear). • Mengenal tanda-tanda obstruksi jalan nafas : benda asing di mulut, fraktur wajah, mandibula atau trakea.



• Penanganan / Resusitasi : • Proteksi servikal dengan in- line immobilisation / kollar servikal • Benda asing dan cairan di mulut dikeluarkan dengan suction. • Pada penderita dengan gangguan kesadaran, jalan nafas dipertahankan dengan : head tilt/Chin lift /Jaw thrust • Melakukan pemasangan orofaringeal tube, nasofaringeal tube, intubasi



Breathing & Ventilasi • Look • Menilai frekuensi dan kedalaman nafas • Melihat pergerakan dinding dada (simetris/asimetris) • Melihat jejas pada dinding dada, tanda seat belt



• Listen • Mendengar suara napas



• Feel • • • •



Merasakan hembusan napas Deviasi trakea +/Emfisema subkutan +/Fraktur iga



Breathing & Ventilasi   1. Tension Pneumothora x



Inspeksi Palpasi Stem  ICR flat fremitus ↓  Sesak nafas vena  Dilatasi jugularis  Deviasi trakea



Perkusi Hiperson or



Auskultasi Suara pernafasan ↓



2. Massive Haemothora x



  



ICR flat Sesak nafas Pucat



Beda



Suara pernafasan ↓



Pemasangan Chest Tube (tidak termasuk dalam kompetensi)



3. Open



  



ICR Normal Stem Sesak nafas fremitus ↓ Luka berlubang pada dinding toraks (sucking chest wound)



Hiperson or



Suara pernafasan ↓



Luka ditutup dengan kain kasa yang diplester pada tiga sisi ( flutter-type



Pneumothor ax



Stem fremitus ↑



Needle Insertion (IV Cath No. 14) di ICR II- Linea midclavicularis



Circulation & Kontrol Perdarahan • Penilaian : • Mengenal adanya perdarahan eksternal • Menilai status haemodinamik : tingkat kesadaran, warna kulit dan nadi



• Penanganan/ Resusitasi : • Bila ada perdarahan eksternal lakukan penekanan pada sumber perdarahan secara manual atau dengan perban elastis. • Memasang 2 IV-line dengan IV- Cath besar untuk pemberian larutan RL hangat sebanyak 2 L sesegera mungkin.



Disability: Status Neurologi • Penilaian : Menilai tingkat kesadaran dengan metode AVPU • A : Alert • V : Respon to Verbal • P : Respon to Pain (dengan penekanan pada nail bed) • U : Unrespon



• Memeriksa diameter dan refleks cahaya pupil



Exposure dengan pencegahan Hipotermia • Penilaian : • Membuka semua pakaian penderita • Melihat kelainan pada semua permukaan tubuh • Memasang selimut dan mematikan AC



History taking pasien trauma dada • Harus diketahui apakah pasien mengalami trauma tumpul atau trauma tajam • Pada trauma tumpul, anamnesa mengenai mekanisme trauma, misalnya pada KLL, apakah ada ejeksi. • Pada trauma tajam, anamnesa mengenai jenis senjata yang digunakan, arah dan jumlah tembakan, ukuran pisau, atau kaliber dari peluru. • Vital sign saat di TKP, waktu transpor dan jumlah cairan yang diberikan sebelum dirujuk sangat perlu dicatat karena memberi petunjuk mengenai stabilitas pasien.



Fraktur Iga



Single / Multiple.



Biasanya trauma tumpul Fraktur iga I : cedera pembuluh darah besar dan saraf ekstremitas atas Fraktur iga 8,20,11,12: suspek cedera pada hepar/spleen/ginjal Treatment: Analgesia Pulmonary toilet -> pasien diminta batuk dan napas dalam untuk pengeluaran sekret untuk menurunkan resiko terjadinya atelektasis dan pneumonia Kasus berat membutuhkan fiksasi internal dengan plate&screws



Broken Rib



Tanda & Gejala Fraktur Iga Nyeri dada pleuritik Pernapasan cepat & dangkal Atelektasis hipoksemia



Flail Chest



Tanda & Gejala Flail Chest • Nyeri saat bernafas • Pergerakan dada paradoksikal • Pernapasan cepat dan dangkal, dyspnea, takikardi • Tanda jejas dan bengkak • Krepitasi pada palpasi • Memastikan diagnosa dengan foto toraks dan ABG



Tatalaksana Flail Chest • • • • • •



ABC’s + kontrol C-spine High Flow oksigen Analgesia adekuat seperti opiate Analgesia lokal: intrapleural Observasi tanda pneumotoraks Operasi: fiksasi internal



PNEUMOTHORAX Pneumotoraks merupakan adanya udara di dalam rongga pleura yang menyebabkan kolaps paru partial atau total.  Tertutup / simple : dinding dada utuh dan udara masuk dari permukaan paru-paru  Terbuka: “sucking chest wound” udara masuk dari luka terbuka pada dinding dada.



Pneumotoraks Tertutup • Udara dari paruparu bocor ke dalam rongga pleural • Penyebab utama: trauma tumpul • Self-limiting



Closed Pneumothorax



Tanda & Gejala Pneumotoraks Tertutup • Nyeri dada • Dyspnea • Tachypnea • Suara pernafasan lemah sampai menghilang di bagian pneumotoraks



Tatalaksana Pneumotoraks Tertutup



• ABC’s + C-spine control • Biasanya minor dan sembuh sendiri • Observasi tanda-tanda tension pneumotoraks



Pneumotoraks Terbuka • Pembukaan di kavitas dada yang memasukkan udara ke rongga pleural • Menyebabkan kolaps paru akibat tekanan yang naik di dalam rongga pleural • Life-threatening



OPEN PNEUMOTHORAX



Tanda & Gejala pneumotoraks terbuka • Dyspnea • Nyeri tajam tiba-tiba • Emfisema subkutan • Suara pernapasan lemah sampai hilang • Hipersonor • Busa (+) pada luka dada saat ekspirasi (a.k.a. Sucking chest wound)



Tatalaksana pneumotoraks terbuka Observasi pada pneumotoraks minor dan asimtomatik Aspirasi Gold standard: Chest tube Pleurectomy Pleurodesis dengan agen sclerosing. contohnya: Doxy, Bleomycin, talc. Suroperasi (1500mL darah didrainase dari chest tube secara inisial atau perdarahan berlanjut >200ml/jam dalam 3-4 jam



Pericardial Temponade



Pericardial Tamponade



Luka tusuk Darah dan cairan masuk ke dalam rongga perikardial yang mengelilingi jantung sehingga terjadi gangguan pompa jantung.



pericardial sac



Pericardial Tamponade



Pompa yang lemah akan menyebabkan penurunan tekanan darah. Denyut jantung akan meningkat untuk mengkompensasi, namun tidak berhasil. Kesadaran pasien akan menurun dan



Tanda dan Gejala Pericardial Tamponade • Distensi vena jugularis • Peningkatan denyut jantung • Suara jantung menjauh sampai menghilang • Peningkatan frekuensi napas • Kulit pucat • Hipotensi • Kematian • Beck’s Triad… hipotensi, peningkatan tekanan vena, suara jantung menjauh sampai menghilang.



Diagnosa: • Gambaran klinis. • Foto toraks: pembesaran jantung bentuk globular • USG: cairan (+) di kantong perikardial • CVP meningkat • CT Scan



TatalaksanaPericardial Tamponade • ABC’s +c-spine control • High Flow oxygen. • Tanda & gejala shock • Rapid Transport • **Pericardiocentesis



Pericardiocentesis • Dengan teknik aseptik, insersi jarum 3’’ pada sudut os xyphoideus di iga ke-7 • Posisikan jarum 45 derajat ke arah klavikula sambil aspirasi sehingga terlihat darah. • Lanjutkan aspirasi sehingga spuit penuh kemudian buangkan darahnya dan ulang lagi sehingga tidak ada darah yang keluar lagi. • Pantau ketat keadaan pasien karena aspirasi darah volume kecil dapat menyebabkan perubahan yang cepat pada tekanan darah



Pericardiocentesis.



Ruptur Diagfragma • Robekan pada diafragma sehingga organ abdomen dapat masuk ke dalam rongga dada. • Setiap luka penetrasi di bawah ICS 5 dapat menyebabkan penetrasi diafragma dan trauma abdomen • Trauma tumpul pada diafragma bisanya disebabkan oleh tekanan kompresi terhadap pelvis dan abdomen • Paling sering di sebelah kiri karena kanan dilindungi oleh hepar • Biasanya besar disertai dengan herniasi isi abdomen ke dalam rongga dada



Ruptur Diagfragma



Tanda & Gejala Ruptur Diagfragma • Nyeri abdomen • Dyspnea • Suara pernapasan menghilang pada sisi yang ruptur • Suara pencernaan (+) di rongga dada



Diagnosa • Foto toraks setelah pemasangan NGT,Barium enema, CT scan & diagnostic peritoneal lavage (DPL) • Evaluasi yang paling akurat: laparaskopi atau video-assisted thoracoscopy (VATS)



Tatalaksana Ruptur Diagfragma Operasi Trauma diagfragma dengan penetrasi harus diperbaiki melalui abdomen, bukan dada, untuk menyingkirkan trauma pada organ berlumen Laparaskopi



Indikasi Torakostomi • Post-traumatic cardiovascular collapse • Pericardial tamponade • Trauma vaskular • Kontrol perdarahan dari trauma paru-paru • Massive Air leak • Trauma trakeobronkialis yang terbukti • Internal cardiac massage



Tipe Torakostomi • Torakostomi Emergency / Resusitatif untuk kontrol perdarahan. • Torakostomi terencana untuk memperbaiki trauma spesifik.



Kesimpulan Trauma toraks sangat sering terjadi dan bisa mengancam kehidupan pasien. Jadi, identifikasi yang cepat dan tatalaksana merupakan parameter untuk keberhasilan keselamatan pasien. Penatalaksanaan jalan napas sangat penting dan tatalaksana yang cepat kadang diperlukan untuk kebanyakan trauma toraks.



Thank You