5 0 406 KB
MAKALAH KEPERAWATAN PROFESIONAL TREND & ISSUE PENDIDIKAN KEPERAWATAN
DosenPembimbing : Aida Novitasari, S.Kep. Ns. M.Kep DisusunOleh : 1. SaldaAisyaHediani
(P27820118050)
2. Findy Ella Verania
(P27820118053)
3. ArvinaLita
(P27820118056)
4. Ain PutriRizky
(P27820118073)
5. Rika Fatmawati
(P27820118089)
Tingkat II Reguler B
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SOETOMO SURABAYA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 i
DAFTAR ISI
Daftar Isi...................................................................................................................................... i Kata Pengantar ........................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................... 1 1.3 Tujuan ..................................................................................................................................... 1 1.4 Manfaat ................................................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Trend dan Issue Keperawatan................................................................................................. 3 2.2 Keperawatan Komunitas ........................................................................................................ 3 2.3 Trend dan Issue Pendidikan Keperawatan.............................................................................. 4
BAB III Penutup ......................................................................................................................... 11 3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................. 11 3.2 Saran ....................................................................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. iii
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, berkah, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Trend dan Isu Pendidikan Profesional ”. Makalah ini disusun guna memberikan informasi tambahan mengenai Trend dan Isu Pendidikan Profesional untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Profesional. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sumbernya berupa buku, artikel dan tulisan telah kami jadikan referensi guna penyusunan makalah ini. Semoga dapat terus berkarya guna menghasilkan tulisan-tulisan yang mengacu terwujudnya generasi masa depan yang lebih baik. Kami berharap semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, banyak kekurangan dan kesalahan. Kami menerima kritik dan saran yang membantu guna penyempurnaan makalah ini
Surabaya, 03 Oktober 2019
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan era reformasi dan era globalisasi di Indonesia saat ini, dan juga diikuti dengan perubahan pemahaman terhadap konsep sehat-sakit, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penyebaran informasi tentang determinan kesehatan yang bersifat multifaktorial. Kondisi ini mendorong pembangunan kesehatan nasional kearah paradigma baru yaitu paradigma sehat dengan pengetahuan dan terampil. Salah satu tolak ukur kualitas dari Perawat di dunia Internasional adalah kemampuan untuk bisa lulus dalam Uji Kompetensi keperawatan seperti ujian NCLEX-RN dan EILTS sebagai syarat mutlak bagi seorang perawat untuk dapat bekerja di USA. Dalam hal ini kualitas dan kemampuan perawat Indonesia masih sangat memprihatinkan, meskipun di Indonesia sendiri telah dilakukan uji kompetensi tetapi masih berada pada level yang rendah. Hal ini menunjukkan pentingnya pendidikan terhadap perubahan keperawatan yang akan terjadi di masa yang akan datang. Untuk itu kelompok tertarik untuk mendiskusikan mengenai Langkah Strategis dalam Menhadapi Trend Issue Perubahan Keperawatan di Masa Depan, khususnya perabahan dalam dunia pendidikan keperawatan.
1.2 Tujuan 1.2.1
Tujuan Umum Kelompok mampu memahami konsep mengenai Langkah Strategis
dalam Menghadapi Trend Issue Perubahan Keperawatan di Masa Depan. 1.2.2
Tujuan Khusus
1) Mampu memahami Trend Issue Perubahan Keperawatan di Masa Depan. 2) Mampu memahami Langkah Strategis dalam Menghadapi Trend Issue Peubahan Keperawatan di Masa Depan. 3) Kelompok mampu membuat analisa konsep.
1i
1.3 Rumusan Masalah 1. Bagaimana mengenai pengertian trend dan issue? 2. Apa penyebab munculnya trend dan issue? 3. Bagaimana Cara menghadapi permasalahan tentang issue keperawatan ? 4. Bagaimana Cara menghadapi tanggapan masyarakat tentang propesi keperawatan yang tidak baik ? 1.4 Manfaat 1. Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan dan keterampilan kelompok mengenai masalah tentang tren dan isue keperawatan 2. Menanbah pengetahuan dan wawasan pembaca
2i
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Trend dan Issue Keperawatan a. Definisi Trend Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, tren juga dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat ini yang biasanya sedang popular di kalangan masyarakat. Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta. b. Definisi issue Issue adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis. Issu adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas faktannya atau buktinya. c. Definisi Trend dan Issue Keperawatan Trend dan Issue Keperawatan adalah sesuatu yang sedang d.bicarakan banyak orang tentang praktek/mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta atau pun tidak, trend dan issue keperawatan tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan.Saat ini trend dan issue keperawatan yang sedang banyak dibicarakan orang adalah Aborsi, Eutanasia dan Transplantasi organ manusia, tentunya semua issu tersebut menyangkut keterkaitan dengan aspek legal dan etis dalam keperawatan.
2.2 Keperawatan Komunitas Berbagai definisi dari keperawatan kesehatan komunitas telah dikeluarkan oleh organisasi-organisasi profesional. Berdasarkan pernyataan dari American Nurses Association (2004) yang mendefinisikan keperawatan kesehatan komunitas sebagai tindakan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dari populasi dengan mengintegrasikan ketrampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan keperawatan dan kesehatan masyarakat. Praktik yang dilakukan komprehensif dan umum serta tidak 3i
terbatas pada kelompok tertentu,berkelanjutan dan tidak terbatas pada perawatan yang bersifat episodik. Definisi keperawatan kesehatan komunitas menurut American Public Health Association (2004) yaitu sintesis dari ilmu kesehatan masyarakat dan teori keperawatan profesional yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan pada keseluruhan komunitas.
2.3 Trend Dan Issue Pendidikan Keperawatan a. Jenjang pendidikan Pendidikan
keperawatan
adalah
proses
pendidikan
yang
diselenggarakan di Perguruan Tinggi untuk menghasilkan berbagai lulusan Ahli Madya Keperawatan, Ners, Magister Keperawatan, Ners Spesialis, dan Doktor Keperawatan. Jenis pendidikan perawat adalah pendidikan akademik, vokasi, dan profesi. Pendidikan akademik merupakan pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan. Pendidikan vokasi merupakan pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu sebagai perawat. Pendidikan profesi merupakan pendidikan yang diarahkan untuk mencapai kompetensi profesi keperawatan. Pendidikan keperawatan di indonesia mengacu kepada UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jenis pendidikan
keperawatan di Indonesia mencakup : Pendidikan Vokasi yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan dan penguasaan keahlian keperawatan tertentu sebagai perawat vokasi. Jenjang pedidikan vokasi adalah : pendidikan diploma D3 keperawatan. Program Pendidikan Diploma (D-III) Keperawatan ini menghasilkan
perawat
generalis
sebagai
perawat
professional
pemula/vokasional (ahli madya keperawatan) yang dikembangkan dengan landasan keilmuan yang cukup dan landasan keprofesian yang kokoh. Lulusannya diharapkan mampu melaksanakan asuhan keperawatan professional dengan berpedoman kepada standar asuhan keperawatan dan dengan etika keperawatan sebagai tuntunan.
4i
Sebagai perawat vokasional diharapkan memiliki tingkah laku dan kemampuan professional, akuntabel dalam melaksanakan asuhan/praktik dasar secara mandiri di bawah supervise Ners. Lama pendidikan 3 tahun untuk waktu normal. Lulusan D-III Keperawatan juga diharapkan mampu mengelola praktik keperawatan yang dilakukan sesuai dengan tuntutan kebutuhan klien serta memiliki kemampuan meningkatkan mutu asuhan keperawatan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan yang dilakukan sesuai dengan tuntutan kebutuhan klien serta kemampuan
meningkatkan
mutu
asuhan
keperawatan
dengan
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan yang maju secara tepat guna. Tujuan program Diploma III Keperawatan adalah menghasilkan lulusan yang mampu: 1. Melaksanakan pelayanan keperawatan professional dalam suatu sistem pelayanan kesehatan sesuai kebijaksanaan umum pemerintah yang berlandaskan Pancasila, khususnya pelayanan dana tau asuhan keperawatan individu, keluarga, dan komunitas berdasarkan kaidahkaidah keperawatan. 2. Menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab dalam memgelola asuhan keperawatan. 3. Berperan serta dalam kegiatan penelitian dalam bidang keperawatan dan
menggunakan
hasil
penelitian
serta
perkembangan
ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan atau asuhan keperawatan. 4. Berperan serta secara aktif dalam mendidik dan melatih pasien. 5. Mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan profesinya. Pendidikan Akademik yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu keperawatan. Jenjang pendidikan : pendidikan S1 , pendidikan Magister dan pendidikan Doctor keperawatan. 5i
Pendidikan Profesi yaitu pendidikan yang diarahkan untuk mampu memecahkan masalah sains dan teknologi dalam bidang ilmu keperawatan untuk mampu mengambil keputusan strategis dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas
tindakan keperawatan dibawah tanggung
jawabnya. Program pendidikan Ners ini menghasilkan perawat ilmuwan (Sarjana Keperawatan) dan Professional (Ners = First professional Degree) dengan dikap, tingkah laku, dan kemampuan professional, serta akuntabel untuk melaksanakan asuhan/praktik keperawatan dasar (sampai dengan tingkat kerumitan tertentu) secara mandiri. Sebagai perawat professional, yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan objektif klien dan melakukan supervise praktik keperawatan yang dilakukan oleh perawat professional pemula (D-III Keperawatan). Selain itu, mereka dituntut untuk memiliki kemampuan meningkatkan mutu asuhan keperawatan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK keperawatan yang maju serta tepat guna, serta kemampuan melaksanakan riset keperawatan dasar dan penerapan yang sederhana. Program pendidikan Ners memiliki landasan keilmuan yang kokoh dari pada lulusan D-III Keperawatan serta memiliki landasan keprofesian yang mantap sesuai dengan sifatnya sebagai pendidikan profesi. Tetapi untuk lulusan S1 Keperawatan tanpa mengikuti profesi Ners adalah orang yang berkemampuan akademik sebagai sarjana keperawatan tetapi tidak memiliki kewenangan melakukan praktik keperawatan atau melakukan kegiatan pada bidang non keperawatan. Sedangkan lulusan sarjana keperawatan + Ners adalah seseorang tenaga professional berkemampuan dan berwenang melakukan pekerjaan dibidang pelayanan dan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan kesehatan. Tujuan pendidikan Ners adalah: menciptakan lulusan yang mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan sikap keperawatan professional yang mampu: a. Melaksanakan profesi keperawatan secara akuntabel dalam suatu sistem pelayanan
kesehatan
sesuai
kebijaksanaan
umum
pemerintah
yang 6i
berlandaskan Pancasila, khususnya pelayanan dana atau asuhan keperawatan dasar hingga tingkat kerumitan tertentu secara mandiri kepada individu, keluarga, dan komunitas berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan. b. Mengelola pelayanan keperawatan professional tingkat dasar secara bertenggung jawab dan menunjukkan sikap kepemimpinan. c. Mengelola kegiatan penelitian keperawatan dasar dan terapan yang sederhana dan menggunakan hasil penelitian serta perkembangan ilmu pegetahuan dan teknologi
(IPTEK)
untuk
meningkatkan
mutu
dan
jangkauan
pelayanan/asuhan keperawatan. d. Berperan serta secara aktif dalam mendidik dan melatih calon perawat dan tenaga keperawatan, serta turut berperan dalam berbagai program pendidikan tenaga kesehatan lain. e. Mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan professional. f. Memelihara dan mengembangkan kepribadian serta sikap yang sesuai dengan etika keperawatan dalam melaksanakan profesinya. g. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif, terbuka untuk menerima perubahan dan berorientasi pada masa depan.
Jenjang pendidikan : profesi dan spesialis Pendidikan Spesialis Keperawatan terdiri dari:
Spesialis Keperawatan Maternitas
Spesialis Keperawatan Anak
Spesialis Keperawatan Medikal Bedah
Spesialis Keperawatan Jiwa
Spesialis Keperawatan Komunitas Pendidikan spesialis tersebut di atas akan berkembang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat akan pelayanan keperawatan dan kebutuhan pengembangan ilmu.
b. Kewenangan
Vokasi 7i
Jenjang pendidikan Diploma III keperawatan memangku peran dan fungsi sebagai tenaga perawat vokasi yang proses pendidikanya menggunakan kurikulum terintegrasi. Sampai dengan saat ini jenis tenaga vokasi masih dibutuhkan baik dalam negeri maupun diluar negeri. Oleh karena dalam beberapa dekade kedepan pendidikan jenjang Diploma III masih tetap eksis.
Akademik Jenjang
pendidikan
dikembangkan misalnya
Magister
Keperawatan
juga
akan
tetap
bidang Ilmu Keperawatan Dasar dan Dasar
Keperawatan, Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Jenis pendidikan Akademik pada jenjang Doktor Keperawatan untuk meningkatkan pengembangan keilmuan keperawatan melalui berbagai penemuan
inovatif
dan
memiliki
tingkat
originalitas
tinggi
serta
meningkatkan budaya meneliti dan menghasilkan IPTEK baru untuk mendukung peningkatan praktik keperawatan berbasis bukti (evidence based nursing practice)
Profesional Ners Spesialis yang memiliki kompetensi sesuai bidang spesialisasi
yang memperkuat dan meningkatkan kualitas layanan keperawatan di bidang spesialisasi tersebut melalui upaya mewujudkan praktik keperawatan berbasis bukti (evidence based nursing practice) yang terdiri dari :
Keperawatan Medikal Bedah dengan beberapa area peminatan.
Keperawatan Jiwa
Keperawatan Maternitas
Keperawatan Anak
Keperawatan Komunitas
Keperawatan Kritis
Keperawatan Kardiovaskuler
Keperawatan Emergensi
Keperawatan Onkologi
Keperawatan Gerontik
Keperawatan Nefrologi
Keperawatan Neurologi 8i
c. Kewenangan Pendidikan dan Ruang Lingkup Ruang lingkup pada keperawatan komunitas sudah ditetapkan oleh PBP-PPNI 2007 bahwa kualifikasi Perawat Kesehatan Komunitas berdasarkan jenjang pendidikan perawat. PK I dalam ruang lingkup ini perawat mampu memberikan pelayanan keperawatan pada klien dan keluarga klien dengan tingkat pendidikan minimal adalah D3 Keperawatan dengan memmiliki kompetensi memberikan keperawatan dasar berdasarkan ilmu dasar keperawatan komunitas. PK II dalam ruang lingkup ini perawat mampu memberikan pelayanan keperawatan pada klien¸keluarga klien dan kelompok dengan masalah kesehatan
tertentu,
dengan
tingkat
pendidikan
minimal
adalah
S1
Keperawatan dan Ners Komunitas, dimana untuk S1 harus memiliki kompetensi memberikan keperawatan dasar dalam lingkup keperawatan komunitas yang masih dalam pengawasan bimbingan dari perawat senior dengan bimbingan yang terbatas. Sedangkan untuk Ners Komunitas harus memiliki kompetensi memberikan keperawatan dasar dalam lingkup keperawatan komunitas dalam pengawasan bimbingan dari perawat senior yang sepenuhnya sudah dilimpahkan atau diberikan kepercayaan oleh perawat senior. PK III dalam ruang lingkup ini perawat mampu mengelola dalam penanggulangan masalah kesehatan masyarakat, dengan tingkat pendidikan minimal adalah Magister (S2) Keperawatan Komunitas dengan memiliki kompetensi melakukan tindakan keperawatan khusus dengan keputusan mandiri dan bertanggung jawab sepenuhnya atas tindakan keperawatan yang diberikan. PK
IV
dalam
ruang
lingkup
ini
perawat
mampu
dalam
mengembangkan penanggulangan masalah keperawatan kesehatan masyarakat yang komplek, dengan tingkat pendidikan minimal adalah Spesialis Komunitas. Pada tingkat pendidikan ini perawat harus memiliki kompetensi melakukan tindakan keperawatan khusus atau subspesialis dengan keputusan mandiri, memberikan keperawatan dasar pada klien dalam lingkup 9i
keperawatan komunitas dengan menyeluruh/utuh dan melakukan rujukan keperawatan. PK V dalam ruang lingkup ini perawat mampu melakukan konsultasi dan pengembangan pelayanan, dengan tingkat pendidikan Doktor dan paling rendah adalah Magister. Doktor dalam tingkatan ini memiliki kompetensi yang tinggi yaitu melakukan tindakan dan asuhan secara keperawatan khusus dengan keputusan mandiri dan sebagai konsultan dalam lingkup komunitas. Contoh kasus Issue Pendidikan Seorang Perawat harus memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) sebagai perawat yang berkompeten dan memiliki tanda bukti yang seseungguhnya. Disebuah daerah terdapat program studi keperawatan yang melakukan Uji Kompetensi untuk mendapatkan surat tanda registrasi (STR). Akan tetapi ada salah satu mahasiswa di program studi keperawatan yang tidak lolos uji kompetensi, dia merasa bingung karena semua teman – temannya lolos. Dengan berbagai cara dia berharap bisa lolos uji kompetensi, dia berinisiatif untuk melakukan tindakan kecurangan dengan menyuap pihak yang bersangkutan agar dia dapat di luluskan dan mendapat surat tanda registrasinya. Penyelesaian kasus : Seharusnya sebagai seorang perawat yang mengikuti uji kompetensi dan sudah berjanji untuk tidak melakukan tindakan kecurangan dalam bentuk apapun saat melakukan tes uji kompetensi guna mendapat surat tanda registrasi. Untuk pihak yang bersangkutan seharusnya tidak menerima segala bentuk gratifikasi apapun dari mahasiswa
perawat
atau
pun
peserta
uji
kompetensi.
10i
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan Keperawatan merupakan suatu profesi yang memiliki organisasi profesi
yang sangat bermanfaat dalam menetapkan standar praktek, pelayanan dan pendidikan keperawatan. Keperawatan sebagai sebuah profesi yang didalamnya terdapat Body of Knowledge yang jelas, memiliki dasar pendidikan yang kuat sehingga dapat dikembangkan setinggi-tingginya. Profesi keperawatan yang sudah mendapatkan pengakuan dari profesi lain, dituntut untuk mengembangkan dirinya untuk berpartisipasi aktif dalam sistem pelayanan kesehatan agar keberadaannya mendapat pengakuan dari masyarakat. Orientasi pendidikan keperawatan dilakukan dalam upaya meningkatkan kualitas tenaga perawat yang professional melalui jenjang pendidikan, oleh karena itu maka pendidikan keperawatan meliputi pendidikan akademik dan profesi. Untuk ituTren paraktik keperawatan meliputi berbagai praktik di berbagai tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus menerus meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim asuhan keperawatan. Peran perawat meningkat dengan meluasnya focus asuhan keperawatan. Tren dalam keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan
aspek-aspek
dari
keperawatan
yang
mengkarakteristikan
keperawatan sebagai profesi meliputi: pendidikan, teori, pelayanan, otonomi, dan kode etik. 3.2
Saran Perawat dapat memilih dari dan menggunakan berbagai metode, materi,
dan media untuk mendukung kesehatan mereka kegiatan pendidikan. Sumber daya tersebut harus ditinjau dan di evaluasi untuk kesesuaian mereka untuk kelompok sasaran yang dituju. Kunci untuk memenuhi kebutuhan individu, keluarga, dan masyarakat yang merangkul gagasan bahwa pendidikan kesehatan adalah proses interaktif akan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal banyak. Untuk mengetahui trend issue keperawatan kesehatan komunitas di
11
Indonesia dan dunia diantaranya home care, home health care, perawat keluarga, pondok kesehatan desa (ponkesdes).
12