Makalah Tren Dan Isu Keperawatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TREN DAN ISU SECARA UMUM DAN KEPERAWATAN



OLEH: KELOMPOK 1 ANDI SRI RAHAYU NINGSIH FEBRI NURJANNAH NORMA SYARMILA RAFLI



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga berhasil menyelesaikan tugas “TREN DAN ISU SECARA UMUM DAN KEPERAWATAN” ke dalam bentuk makalah. Kami menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.



Wotu, 07Januari 2020



DAFTAR ISI Kata Pengantar ………………………………………………………………………… DaftarIsi………………………………………………………………………………… BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………………………… A.Latarbelakang................................................................................................................ B. Rumusan masalah........................................................................................................ C. Tujuan dan Manfaat...................................................................................................... BAB II : PEMBAHASAN…………………………………………………………….. TREN DAN ISU DALAM KEPERAWATAN..................................................... a. Pengertian tren dan isu.................................................................................................. b. Bentuk-bentuk tren dan isu keperawatan...................................................................... c. Faktor yang mempengaruhi tren dan isu keperawatan.................................................. d.Peran perawat terhadap tren dan isu dalam keperawatan............................................... TREN DAN ISU KEPERAWATAN SECARA UMUM......................................... A. Globalisasi B. Pengaruh globalisasi C.Perubahan RS dalam menghadapi globalisasi D. Tantangan dalam menghadapi globalisasi E. Peluang dalam era globalisasi  BAB III : PENUTUP……………………………………………………………........i 1.



Kesimpulan……………………………………………………………………….......



2.



Saran…………………………………………………………………………….......... Daftar Pustaka……………………………………………………………...................



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Peran perawat adalah menjaga pasien mempertahankan kondisi terbaiknya terhadap masalah kesehatan yang menimpa dirinya (Florence Nigthingale, 1954). Perawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang di dasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spritual yang komprehensif serta di tujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yg mencakup seluruh siklus kehidupan manusia (Lokakarya keperawatan Nasional 1986). Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana keperawatan memberikan konstribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif dan advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesi menekankan kepada bentuk pelayanan professional yang sesuai dengan standart dengan memperhatikan kaidah etik dan moral. Perawat dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya sangat dituntut memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baik yang dapat menunjang tindak prilaku profesionalnya . Pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baik akan dapat diperoleh dalam lingkungan perguruan tinggi yang memiliki komitmen yang kuat untuk mencetak perawat yang profesional. Kita hidup dalam “lautan perubahan”. Akhir-akhir ini telah terjadi perubahan besarbesaran,salah satunya dalam lingkup globalisasi. Perubahan-perubahan besar itu berdampak besar pada banyak aspek kehidupan kita sebagai bangsa. Sebagai akibat dari perubahanperubahan itu, telah tercipta situasi-situasi baru, telah muncul tantangan-tangan baru, di samping itu juga telah terbuka peluang-peluang baru. Terhadap hal-hal baru tersebut harus disiapkan respon yang tepat dan respon yang strategis dan kita harus dapat menyesuaikan diri dan memanfaatkan perubahan yang ada.Dalam bidang kesehatan yang paling terpengaruh oleh dampak globalisasi, yakni antara lain bidang perumahsakitan, tenaga kesehatan, industri farmasi, alat kesehatan, dan asuransi kesehatan. Untuk menghadapi AFTA 2008 diperlukan kesungguhan dan keterlibatan semua stakeholder terkait karena beragamnya faktor-faktor, baik internal maupun eksternal yang mempengaruhi ketahanan kita untuk bersaing di bidang pelayanan rumah sakit, khususnya pelayanan medis.



B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah “ Bagaimana Trend dan Isue Dalam Keperawatan ? Kalau kita lihat sekarang ini dalam bidang perumahsakitan di Indonesia, masih banyak kekurangan yang perlu dibenahi misalnya, manajemen pelayanan kesehatan belum efisien. Mutunya masih relatif rendah. Untuk itu kita ingin mengetahui seberapa jauh kesiapan rumah saklit di Indonesia dalam menghadapi era globalisasi. Selain itu juga apakah tenaga medis kita sudah mampu dan siap bersaing dalam globalisasi? Satu hal lagi yang jadi pertanyaan kita selama ini, yaitu apakah globalisasi merupakan suatu tantangan dan peluang atau malah menjadi ancaman bagi rumah sakit di Indonesia. C.Tujuan 1. Tujuan umum Tujuan dari penulisan studi kasus ini adalah untuk mengetahui kesiapan rumah sakit dalam menghadapi globalisasi dan melihat kemampuan tenaga medis untuk bersaing dalam globalisasi. Serta menyusun strategi agar rumah sakit di Indonesia dapat bersaing di era globalisasi. 2. Tujuan khusus a. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang trend dan isue dalam keperawatan. b. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang bentuk-bentuk trend dan isue dalam keperawatan. c. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang manfaat trend dan isue dalam keperawatan. d. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang faktor yang mempengaruhi trend dan isue dalam keperawatan. e. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang peran perawat dalam keperawatan. f. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang trend dan isue komunikasi dalam pelayanan keperawatan. D. Manfaat Penulisan 1.



Bagi Kelompok



Sebagai tamabahan referensi dan bahan pustaka bagi sekolah tinggi ilmu kesehatan mengenai trend dan issu komunikasi dalam pelayanan keperawatan. 2.



Bagi Pembaca



Untuk menambah wawasan dan memberikan informasi kepada mahasiswa lain dan kepada masyarakat tentang trend dan issu komunikasi dalam pelayanan keperawatan.



BAB II PEMBAHASAN TREND DAN ISU DALAM KEPERAWATAN A. Pengertian Trend dan Issue Dalam Keperawatan 1.Trend Trend adalah sesuatu yang sedang “menjamur” atau sedang disukai dan digandrungi oleh orang banyak dan sesuai dengan fakta.Trend merupakan suatu alur yang menuju ke arah mana pasar bergerak dan suatu pola dari peristiwa-peristiwa atau perilaku yang sama-sama dialami oleh semakin banyak orang. Trend juga merupakan hal yang sangat mendasar dalam pendekatan analisa dan merupakan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi saat ini yang biasanya sedang populer di kalangan masyarakat.



2. Isue Isue adalah suatu peristiwa atau kejadiaan yang dapat di perkirakan terjadi atau tidak terjadi pada masa mendatang dan merupakan sesuatu yang sedang di bicarakan banyak orang tetapi masih belum jelas fakta atau buktinya. Dari pengertian diatas dapat ditarik garis besar untuk trend dan isue keperawatan merupakan sesuatu yang sedang di bicarakan banyak orang tentang peraktek ataupun mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta atau tidak, trend dan isue keperawatan tentunya menyangkut aspek legal dan etis dalam dunia keperawatan.(Nasir, 2009) Beberapa issue, keperawatan pada saat ini, Euthanasia adalah membunuh bisa dilakukan secara legal. Itulah euthanasia, pembuhuhan legal yang sampai kini masih jadi kontroversi. Pembunuhan legal ini pun ada beragam jenisnya. Secara umum, kematian adalah suatu topik yang sangat ditakuti oleh publik. Hal demikian tidak terjadi di dalam dunia kedokteran atau kesehatan. Dalam konteks kesehatan modern, kematian tidaklah selalu menjadi sesuatu yang datang secara tiba-tiba. Kematian dapat dilegalisir menjadi sesuatu yang dapat dipastikan tanggal kejadiannya. Euthanasia memungkinkan hal tersebut terjadi. Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat dan dinamis serta kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan individu menjadi kepentingan organisasi dan mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya. Restrukturisasi organisasi keperawatan merupakan pilihan tepat guna menciptakan suatu organisasi profesi yang mandiri dan mampu menghidupi anggotanya melalui upaya jaminan kualitas kinerja dan harapan akan masa depan yang lebih baik serta meningkat.



3. Manfaat Trend dan Issue Dalam Keperawatan Pemanfaatan tekhnologi telehealth mempunyai banyak manfaat dan keuntungan bagi berbagai pihak diantaranya pasien, petugas kesehatan dan pemerintah. Aspek kemudahan dan peningkatan jangkauan serta pengurangan biaya menjadi keuntungan yang bisa terlihat secara langsung Dengan adanya kontribusi telehealth dalam pelayanan keperawatan di rumah atau homecare, akan banyak sekali manfaat yang dapat dirasakan oleh pasien dan keluarga, perawat, instansi pelayanan kesehatan dan termasuk juga pemerintah dalam hal ini adalah Departemen Kesehatan. Namun demikian untuk bisa mengaplikasikan telehealth dalam bidang keperawatan banyak sakali tantangan dan hambatannya misalnya: faktor biaya, sumberdaya manusia, kebijakan dan perilaku. Peluang Perawat dalam Memanfaatkan Trend Issue Jurnal. Perawat sangat berpeluang dalam menerapkan teknologi Telenursing ini dimana perawat dapat memanfaatkan komunikasi pada telenursing sehingga pelayanan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan baik. Telenursing adalah penggunaan tekhnologi dalam keperawatan untuk meningkatkan perawatan bagi pasien (Skiba, 1998) Telenursing menggunakan tehnologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada klien. Teknologi berupa saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik) dalam menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula di definisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optik, antar manusia dan atau computer. Salah satu contoh program tlehealth adalah homecare. Sistem ini menyediakan audio dan video interaktif untuk hubungan antara lanjut usia di rumah dan telehealth perawat. Perawat memasukkan data data pasien secara elektronik dan menganalisanya, kalau perlu untuk dilakukan kunjungan, perawat akan melakukan kunjungan ke pasien.



B. Bentuk-bentuk Trend dan Issue Dalam Keperawatan 1. Trend Keperawatan Medikal Bedah dan Implikasinya di Indonesia Perkembangan trend keperawatan medikal bedah di Indonesia terjadi dalam berbagai bidang yang meliputi: a. Telenursing (Pelayanan Asuhan Keperawatan Jarak Jauh) Menurut Martono, telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Keuntungan dari teknologi ini yaitu mengurangi biaya kesehatan, jangkauan tanpa batas akan layanan kesehatan, mengurangi kunjungan dan masa hari rawat, meningkatkan pelayanan pasien sakit kronis, mengembangkan model pendidikan keperawatan berbasis multimedia (Britton, Keehner, Still & Walden 1999). Tetapi sistem ini justru akan mengurangi intensitas interaksi antara perawat dan klien dalam menjalin hubungan terapieutik sehingga konsep perawatan secara holistik akan sedikit tersentuh oleh



ners. Sistem ini baru diterapkan dibeberapa rumah sakit di Indonesia, seperti di Rumah Sakit Internasional. Hal ini disebabkan karena kurang meratanya penguasaan teknik informasi oleh tenaga keperawatan serta sarana prasarana yang masih belum memadai. 2. Trend Current issue dan kecenderungan dalam keperawatan jiwa Trend atau current issue dalam keperawatan jiwa adalah masalah-masalah yang sedang hangat dibicarakan dan dianggap penting. Masalah-masalah tersebut dapat dianggap ancaman atau tantangan yang akan berdampak besar pada keperawatan jiwa baik dalam tatanan regional maupun global. Ada beberapa tren penting yang menjadi perhatian dalam keperawatan jiwa di antaranya adalah sebagai berikut : a.



Kecenderungan dalam penyebab gangguan jiwa



b.



Trend peningkatan masalah kesehatan jiwa



c.



Kesehatan jiwa dimulai masa konsepsi



d.



Kecenderungan situasi di era global



e.



Kecenderungan penyakit jiwa



f.



Globalisasi dan perubahan orientasi sehat



g.



Kecenderungan penyakit jiwa



3. Trend dan issue keperawatan komunitas Pengaruh politik terhadap keperawatan professional. Keterlibatan perawat dalam politik sangat terbatas. Walaupun secara individu ada beberapa nama seperti F.Nightingale, Lilian Wald, Margaret Sunger, dan Lavinia Dock telah mempengaruhi dalam pembuatan di berbagai bidang nampaknya perawat kurang di hargai sebagai kelompok. Gerakan wanita telah memberikan inspirasi pada perwat mengenai masalah keperawatan komunitas. Kekuatan politik merupakan kemampuan untuk mempengaruhi atau meyakinkan seseorang untuk memihak pada pemerintah untuk memperlihatkan bahwa kekuatan dari pihak tersebut membentuk hasil yang diinginkan (Rogge,1987). Perawat merasa tidak nyaman dengan politik karena mayoritas perawat adalah wanita dan poolitik merupakan dominasi laki-laki (Marson,1990) . Keterlibatan perawat dalam politik mendapatkan perhatian yang lebih besar dalam kurikulum keperawatan, organisasi professional, dan tempat perawtan professional. Organisasi keperawatan mampu memgabungkan semua upaya seperti pada Nursing Agenda For Healt Care Reform (Tricouncil,1991). Strategi spesifik pengintegrasian peraturan public dalam kurikulum keperawatan, sosialisasi dini, berpartisipasi dalam organisasi profesi, memperluas lingkungan praktik klinik, dan menjalankan tempat pelayanan kesehatan.



C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Trend Dan Issue Keperawatan 1.Faktor agama dan adat istiadat. Agama serta latar belakang adat-istiadat merupakan faktor utama dalam membuat keputusan etis. Setiap perawat disarankan untuk memahami nilai-nilai yang diyakini maupun kaidah agama yang dianutnya. Untuk memahami ini memang diperlukan proses. Semakin tua dan semakin banyak pengalaman belajar, seseorang akan lebih mengenal siapa dirinya dan nilainilai yang dimilikinya.Indonesia merupakan negara kepulauan yang dihuni oleh penduduk dengan berbagai agama/kepercayaan dan adat istiadat. 2. Faktor sosial. Berbagai faktor sosial berpengaruh terhadap pembuatan keputusan etis. Faktor ini antara lain meliputi perilaku sosial dan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, hukum, dan peraturan perundang-undangan. Perkembangan sosial dan budaya juga berpengaruh terhadap sistem kesehatan nasional. Pelayanan kesehatan yang tadinya berorientasi pada program medis lambat laun menjadi pelayanan komprehensif dengan pendekatan tim kesehatan. 3. Faktor ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Pada era abad 20 ini, manusia telah berhasil mencapai tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang belum dicapai manusia pada abad sebelumnya. Kemajuan yang telah dicapai meliputi berbagai bidang. Kemajuan di bidang kesehatan telah mampu meningkatkan kualitas hidup serta memperpanjang usia manusia dengan ditemukannya berbagai mesin mekanik kesehatan, cara prosedur baru dan bahan-bahan/obat-obatan baru. Misalnya, Ibu-ibu yang mengalami kesulitan hamil dapat diganti dengan berbagai inseminasi. Kemajuan-kemajuan ini menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan etika. 4. Faktor legislasi dan keputusan juridis. Perubahan sosial dan legislasi secara konstan saling berkaitan. Setiap perubahan sosial atau legislasi menyebabkan timbulnya tindakan yang merupakan reaksi perubahan tersebut. Legislasi merupakan jaminan tindakan menurut hukum sehingga orang yang bertindak tidak sesuai hukum dapat menimbulkan konflik. Saat ini aspek legislasi dan bentuk keputusan juridis bagi permasalahan etika kesehatan sedang menjadi topik yang banyak dibicarakan. Hukum kesehatan telah menjadi suatu bidang ilmu, dan perundang-undangan baru banyak disusun untuk menyempurnakan perundangundangan lama atau untuk mengantisipasi perkembangan permasalahan hukum kesehatan.



5. Faktor dana atau keuangan. Dana atau keuangan untuk membiayai pengobatan dan perawatan dapat menimbulkan konflik. Untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat, pemerintah telah banyak berupaya dengan mengadakan berbagai program yang dibiayai pemerintah. 6. Faktor pekerjaan. Perawat perlu mempertimbangkan posisi pekerjaannya dalam pembuatan suatu keputusan. Tidak semua keputusan pribadi perawat dapat dilaksanakan, namun harus diselesaikan dengan keputusan/aturan tempat ia bekerja. Perawat yang mengutamakan kepentingan pribadi sering mendapat sorotan sebagai perawat pembangkang. Sebagai konsekuensinya, ia mendapatkan sanksi administrasi atau mungkin kehilangan pekerjaan. 7. Faktor Kode etik keperawatan. Kelly (1987), dikutip oleh Robert Priharjo, menyatakan bahwa kode etik merupakan salah satu ciri/persyaratan profesi yang memberikan arti penting dalam penentuan, pertahanan dan peningkatan standar profesi. Kode etik menunjukkan bahwa tanggung jawab kepercayaan dari masyarakat telah diterima oleh profesi. Untuk dapat mengambil keputusan dan tindakan yang tepat terhadap masalah yang menyangkut etika, perawat harus banyak berlatih mencoba menganalisis permasalahanpermasalahan etis. 8. Faktor Hak-hak pasien. Hak-hak pasien pada dasarnya merupakan bagian dari konsep hak-hak manusia. Hak merupakan suatu tuntutan rasional yang berasal dari interpretasi konsekuensi dan kepraktisan suatu situasi.Pernyataan hak-hak pasien cenderung meliputi hak-hak warga negara, hak-hak hukum dan hak-hak moral. Hak-hak pasien yang secara luas dikenal menurut Megan (1998) meliputi hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang adil dan berkualitas, hak untuk diberi informasi, hak untuk dilibatkan dalam pembuatan keputusan tentang pengobatan dan perawatan, hak untuk diberi informed concent, hak untuk mengetahui nama dan status tenaga kesehatan yang menolong, hak untuk mempunyai pendapat kedua(secand opini), hak untuk diperlakukan dengan hormat, hak untuk konfidensialitas (termasuk privacy), hak untuk kompensasi terhadap cedera yang tidak legal dan hak untuk mempertahankan dignitas (kemuliaan) termasuk menghadapi kematian dengan bangga.



D. Peran Perawat Terhadap Trend Issue Peran perawat dalam penerapan trend isue pada yaitu dapat melakukan perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan Care giver dengan lebih baik. Pemberian asuhan keperawatan akan lebih baik dengan adanya Telehealth atau Telenursing yang berbasis teknologi. Dengan adanya teknologi nursing ini perawat hendaknya dapat melakukan tindakan keperawatan dengan lebih efisien dan tepat. Perawat juga dapat sebagai motivator dalam kesehatan kepada klien agar dapat mempertahankan kesehatannya dan lebih menigkatkan lagi kesehatannya. Perawat juga harus berlaku jujur kepada pasien terhadap apa yang terjadi pada diri pasien.



TREN DAN ISU KEPERAWATAN SECARA UMU A. Globalisasi Globalisasi adalah peristiwa mendunia atau proses membuana dari keadaan lokal atau nasional yang lebih terbatas sebelumnya. Artinya, pembatasan antar negeri untuk perpindahan barang, jasa, modal, manusia, teknologi, informasi, pasar, dan banyak hal lain menjadi tidak berarti atau malahan hilang sama sekali.



B. Pengaruh Perkembangan Global 1. Politik Situasi politik di dalam negeri maupun Internasional berubah-ubah tidak menentu. Pada saat ini dunia politik sangat mudah bergejolak, terutama setelah kehidupan demokrasi mulai ditegakkan. Nilai-nilai barat yang dimotori oleh Amerika Serikat mewarnai lingkungan strategis dunia dengan isu globalisasi dengan ciri demokrasi, penghormatan hak asasi manusia, dan lingkungan hidup yang menjadi suatu ukuran yang baru. (Adisasmito, W, 2006) Begitu juga dalam dunia kesehatan yang sangat penting bagi setiap lapisan masyarakat, pemerintah kurang memberikan perhatian terhadap masalah kesehatan. Negara Indonesia sendiri sudah mengalami masa pergantian pemerintah sebanyak enam kali dan selama itu pula dalam kampanye mereka selalu menjanjikan kesehatan sebagai salah satu fokus yang utama. Tapi itu semua hanya janji politik yang tidak teralisasikan. Terkadang topik tentang kesehatan hanya menjadi alat untuk kepentingan politik bagi individual atau pun golongan bagi orang-orang yang duduk di dalam dunia politik. Dengan adanya globalisasi, pemerintah sendiri belum memberikan perhatian khusus pada industri kesehatan terutama rumah sakit agar dapat bersaing dengan negara lain dan dapat memenangkan persaingan bebas yang akan membawa kemajuan dalam pergaulan global. 2. Ekonomi Ekonomi menjadi perhatian utama dalam tata hubungan antar negara saat ini. Kehidupan ekonomi mempunyai ciri saling bergantung dan saling bersaing. Hubungan ini akan menjadi semakin kompleks sehingga jika suatu negara mengalami krisis, maka akan berdampak pada negara lainnya. Besar kecilnya dampak sangat bergantung pada fundamental ekonomi suatu negara. (Adisasmito, W, 2006) Sedangkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia berkembang secara cepat dan berfluktuasi. Keadaan ekonomi negara kita sekarang cenderung tidak stabil. Prediksi untuk inflasi di tahun 2007 sekitar 6%, dan terjadi penurunan dibanding sebelumnya, yaitu 8%. Nilai tukar rupiah terhadap dolar saat ini berkisar pada Rp9300 untuk US$ 1. Dengan ketidakpastian perekonomian seperti ini, maka dapat berdampak buruk terhadap industri kesehatan terutama rumah sakit. Tekanan demografi dan transisi epidemiologi mengakibatkan beban sosial-ekonomi yang semakin berat. Hal ini disebabkan pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil, sumber daya yang tidak tersedia dan tidak sepadan untuk memenuhi kebutuhan, serta adanya tuntutan dan harapan



yang terus meningkat tentang pemeliharaan kesehatan. Adapun gambaran besarnya biaya kesehatan di Indonesia adalah sebagai berikut:



Per kapita (US$)



Tabel 1. Biaya Kesehatan per kapita 2001 2000



Pemerintah Swasta



7 13



9 16



Total



21



25



Dari tabel diatas terlihat bahwa hampir 70% biaya kesehatan dikeluarkan oleh swasta, sementara pemerintah hanya sekitar 30%. Biaya yang berasal dari swasta sebagian besar dikeluarkan langsung dari saku masyarakat (out of pocket) ketika mereka sakit dan hanya 6-19% yang melalui mekanisme asuransi atau perusahaan. Dengan ketidakpastian perekonomian dan pola pembiayaan kesehatan tersebut diatas, maka tingkat kesehatan penduduk sangat rawan terhadap perubahan situasi ekonomi maupun global.Di bawah tekanan masih rendahnya rata-rata pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya biaya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, rumah sakit menghadapi masa tanda tanya. Benarkah dalam menghadapi era perdagangan bebas nanti pelayanan kesehatan di Indonesia, khususnya pelayanan rumah sakit mampu mengatasi desakan investasi asing? 3. Sosial Budaya Di masa sekarang ini, peningkatan kemiskinan terjadi pada negara berkembang termasuk Indonesia dan dengan meningkatnya kemiskinan, akan membawa dampak sosial yang cukup berat. Hal ini terlihat pada semakin banyaknya kecemburuan sosial yang berakibat kriminalitas. Pada sektor kesehatan sendiri, terlihat kesehatan masyarakat yang semakin menurun. Hal ini terlihat dengan semakin banyaknya kasus gizi buruk yang disebabkan kemiskinan dan penyakit-penyakit baru yang menyebabkan angka kematian meningkat.Dalam masa globalisasi dibutuhkan penangan kesehatan yang sesuai dengan tingkat sosial tanpa harus mengurangi mutu pelayanan yang diberikan pada tingakatan sosial tertentu. 4. Hankam Keadaan keamanan yang tidak stabil akhir-akhir ini membuat kondisi Indonesia menjadi rawan. Kerawanan ini terjadi sebagai akibat lemahnya pemerintah dalam melakukan tata kelola pemerintahan (governance), sehingga tatanan menjadi tidak dipatuhi oleh masyarakat.Ketidakstabilan keamanan ini akan membawa dampak internasional dalam bidang ekonomi. Jika keamanan Indonesia tidak aman, otomatis berdampak pada ekonomi, maka persaingan dalam globalisasi kesehatan juga akan terhambat. Sebab persaingan dalam globalisasi membutuhan kestabilan keamanan dan peningkatan ekonomi yang baik



C. Perubahan Rumah Sakit Dalam Menghadapi Globalisasi Dengan demikian, untuk dapat berkompetisi dalam globalisasi kita harus menerapkan rencana strategis untuk meningkatkan SDM terutama dokter dengan tujuan mengubahnya menjadi faktor kekuatan (strength) kompetitif. Sikap beraliansi dan bersinergi antara dokter dan rumah sakit masih sangat perlu untuk dikembangkan. Dalam menghadapi kompetisi global, para ahli berpendapat, bahwa aliansi, sinergi, kompetisi, dan ko-kreasi adalah kekuatan utama yang juga dapat menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi globalisasi. Selain itu, dalam menghadapi globalisasi, rumah sakit harus siap untuk berbenah diri. Salah satunya rumah sakit harus dapat mengatasi kelemahan-kelemahan yang menghambat untuk dapat bersaing secara global, dengan cara-cara:  Menyempurnakan sistem-sistem di rumah sakit.  Menyempurnakan sarana untuk mendukung manusia dan sistem.  Melakukan perubahan dalam manajemen rumah sakit. Manajemen rumah sakit, dapat disempurnakan jika dalam rumah sakit diterapkan Total Quality Management (TQM). TQM adalah revolusi dalam falsafah dan konsep tentan manajemen, khususnya tentang manajemen mutu. Tonggak-tonggak dari TQM adalah: 1. Fokus dan tujuan akhir adalah kepuasan konsumen atau pasien. 2. Dicapai dengan upaya berkelanjutan meningkatkan mutu, dengan terus-menerus menyempurnakan proses-proses di rumah sakit (Continuous Quality Improvement). 3. Dengan partisipasi dan keterlibatan setiap orang dan satuan kerja dirumah sakit. 4. Menerapkan teknik-teknik dan cara-cara yang terbukti efektif meningkatkan mutu. Di samping itu, kita harus belajar dari pesaing. Ini dinamakan benchmarking. Artinya kita mempelajari apa yang dilakukan oleh pesaing. Jika semua hal di atas dapat diterapkan dengan baik dan sungguh-sungguh, maka rumah sakit kita akan siap bersaing dalam menghadapi globalisasi.



D. Tantangan Rumah Sakit dalam Menghadapi Globalisasi Rumah Sakit masa kini menghadapi tantangan-tantangan berat, termasuk menghadapi era globalisasi. Globalisasi ekonomi dan liberalisasi perdagangan serta investasi adalah lahan dasar untuk sistem pasar bebas. Pasar bebas berarti persaingan bebas, termasuk persaingan bebas dalam jasa pelayanan kesehatan. Dalam persaingan secara umum, ada yang dinamakan segitiga persaingan, yaitu: 1. Customer (Pelanggan) 2. Competitor (pesaing) 3. Corporate (rumah sakit itu sendiri) Tantangan utama secara nasional atau makro adalah bahwa kebutuhan akan kesehatan (health needs) secara kuantitatif dan kualitatif sangat meningkat. Oleh karena itu, dibutuhkan lebih banyak sumber daya kesehatan (health resources) yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan yang meningkat itu. Sedangkan, sumber daya untuk itu (SDM, dana, sarana, ilmu dan teknologi, manajemen, material kesehatan, obat, dll) terbatas. Sehingga kesenjangan antara kebutuhan dan sumber daya cenderung menjadi semakin besar. Inilah yang menjadi masalah dan tantangan bagi rumah sakit kita dalam globalisasi.



Di dalam rumah sakit, tantangan itu muncul dari konsumen atau pasien, sebab pemakai jasa sudah lebih tinggi lagi tuntutan akan pelayanan yang baik dan bermutu. Konsumen atau pasien sudah terbiasa “dimanjakan” oleh industri barang atau jasa lain yang sudah terlebih dahulu menempatkan “kepuasan pelanggan” sebagai fokus utama dalam pelayanan. Selain itu, akibat globalisasi konsumen juga dapat dengan mudah mendapatkan informasi tentang pelayanan kesehatan dari luar negeri. Sehingga mereka mudah untuk membanding-bandingkan. Jadi kita harus berani mengakui bahwa, tantangan pertama bagi rumah sakit kita adalah bagaimana mengubah paradigma kita menjadi lebih berfokus pada upaya sungguhsungguh meningkatkan kepuasan konsumen. Ini berarti mengubah sikap dan perilaku terhadap pasien. Selain itu, tantangan bagi rumah sakit adalah tantangan untuk bersaing, baik dengan sesama pemberi pelayanan kesehatan di dalam negeri maupun luar negeri. Dalam arti positif, kompetisi dalam industri kesehatan adalah kemampuan memberikan konsumen barang atau jasa untuk pemeliharaan kesehatan yang bermutu lebih baik, berharga lebih rendah, pelayanan yang lebih sempurna, lebih mudah terjangkau, memenuhi kebutuhan, tuntutan, harapan, dan kepuasan konsumen.



E. Peluang-Peluang dalam Era Globalisasi Era globalisasi akan membuka berbagai peluang, baik bagi profesi medis maupun bagi rumah sakit sendiri. Informasi IPTEK dari berbagai negara maju akan cepat dapat diterima dan dipelajari serta kemudian dapat diterapkan secara tepat dan benar dalam pelayanan kepada masyarakat. Alih ilmu dan teknologi, alih keterampilan dari para pakar internasional kepada tenaga kesehatan Indonesia semakin meningkat. Alih IPTEK dan keterampilan dapat melalui berbagai kegiatan, seperti melalui kegiatan di rumah sakit, pelatihan-pelatihan singkat, dalam berbagai disiplin ilmu serta kegiatan seminar dan simposium. Dengan adanya AFTA yang sebentar lagi akan terbuka, maka juga dapat menciptakan peluang untuk tenaga kesehatan Indonesia dapat bersaing di luar negeri dan hal tersebut akan membawa dampak yang baik bagi peningkatan devisa negara. Penanam modal asing juga akan lebih terbuka untuk berinvestasi di Indonesia, terutama di bidang kesehatan.



BAB III PENUTUP A.Kesimpulan Telenursing membantu pasien dan keluarganya untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan, terutama sekali untuk self management pada penyakit kronis. Hal itu memungkinkan perawat untuk menyediakan informasi secara akurat dan tepat waktu dan memberikan dukungan secara langsung (online). Kesinambungan pelayanan ditingkatkan dengan memberi kesempatan kontak yang sering antara penyedia pelayanan kesehatan dan pasien dan keluarga-keluarga merek Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak Negara. Sampai saat ini rumah sakit di Indonesia belum mampu bersaing dengan rumah sakit di luar negeri. Fokus dari permasalahan yang menyebabkan hal tersebut terjadi adalah pertama, masih kurangnya kesiapan Indonesia menghadapi era globalisasi terutama dalam bidang kesehatan; kedua, tingginya opportunity costs yang hilang; dan ketiga, adanya krisis ketidakpercayaan dari masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan dimana semakin seringnya muncul dugaan malpraktik dan salah diagnosis oleh petugas kesehatan. Tenaga medis yang pada saat ini terlihat kurang kompeten dibandingkan tenaga medis asing. Sedangkan pada pelayanan kesehatan, tenaga medis sangat berperan penting terhadap kepuasan pasien. B.Saran Bagi perawat Indonesia dapat meningkatkan lagi kualitasnya sebagai perawat dan memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan agar tidak terjadinya kelalaian atau malpraktek. Konsep dan strategi pembangunan rumah sakit mampu menuju tercapainya pelayanan prima dalam manghadapi era global (AFTA 2008): 1. Meningkatkan Daya Saing Rumah Sakit o Kebijakan pemerintah diarahkan untuk memberdayakan rumah sakit agar mampu mandiri, dengan regulasi dan desentralisasi. Peran pemerintah adalah steering bukan rawing, dengan tugas antara lain memantau dan mengevaluasi standar kualitas pelayanan rumah sakit melalui stakeholder di tingkat provinsi dan Dati II dengan melalui akreditasi. o Anggaran pemerintah diprioritaskan bagi rumah sakit yang tidak mampu untuk mandiri dan untuk daerah-daerah Indonesia Bagian Timur. o Pengembangan metropolitan dan megapolitan diikuti dengan pengembangan kebijakan yang mengatur rumah sakit di urban dan rural area sebagai pusat pelayanan medik dengan Puskesmas sebagai satelit dan binaannya. o Organisasi rumah sakit dikembangkan menjadi customer oriented organization dengan peningkatan kualitas pelayanan medik dan non medik untuk memenuhi tuntutan dan kepuasan konsumennya.



o Kualitas pelayanan rumah sakit diukur dengaan standar ASEAN (bench marking), sehingga pada tahun 2008 rumah sakit di Indonesia sudah sejajar dengan rumah sakit ASEAN lainnya. 2. Peningkatan Profesionalisme SDM Pelayanan Medik o Profesionalisme tenaga medik dikembangkan melalui Komite Medik yang ada di rumah sakit, ikatan profesi, fakultas kedokteran dan lembaga perizinan dokter. o Profesionalisme tenaga perawat dikembangkan melalui Komite Keperawatan di rumah sakit, fakultas keperawatan, ikatan profesi dan Departemen Kesehatan. o Profesionalisme manajer rumah sakit dikembangkan melalui proses pendidikan, pelatihan dan ikatan profesi. o Profesionalisme tenaga non medik dikembangkan melalui gerakan total quality management yang mengacu pada proses kecil untuk kelancaran organisasi. 3. Management of Change o Perubahan rumah sakit dari lembaga sosial menuju lembaga bisnis kompetitif tanpa mengurangi fungsi sosial. o Rumah Sakit berorientasi pada konsumen dan kualitas pelayanan. o Orientasi perubahan adalah jangka panjang dan bukan jangka pendek, sehingga management of change ini lebih tepat dilakukan oleh profesi rumah sakit bekerja sama dengan Departemen Kesehatan. o Management of change dilakukan secara terintegrasi meliputi behavior, structural, and technical. Selain itu juga hal yang perlu diperhatikan agar industri kesehatan terutama rumah sakit di Indonesia dapat bersaing pada masa globalisasi dapat diantisipasi dengan cara melakukan reformasi penuh pada rumah sakit melalui: pertama, mengubah budaya paternalistik menjadi kemitraan terhadap pasien; kedua, menerapkan good corporate governance, yaitu menerapkan aturan yang jelas dalam pelaksanaan managemen dan pertanggungjawabannya; ketiga, menerapkan good clinical governance yaitu standar Case Studi: Kesiapan Rumah Sakit Menghadapi Globalisasi Drh. Wiku Adisasmito, MSc, PhD. 16 pelayanan dan audit klinis yang jelas, keempat, menetapkan peraturan mengenai standar profesi, kompetensi dan pelayanan medik yang memadai; kelima, menerapkan perangkat hukum yang jelas sebagai wujud perlindungan terhadap masyarakat dan pemberi pelayanan kesehatan. Untuk itu perlu pemberdayaan organisasi profesi, asosiasi rumah sakit dalam pelaksanaan pembinaan, pembuatan peraturan, dan penegakan peraturan perundangan.



DAFTAR PUSTAKA Nasir, Abdul.2009. Pengantar komunikasi bagi siswa perawat. Penerbit : Salemba Medika. Jakarta. Reza, Ica.2014. Trend dan issue dalam komunikasi keperawatan.https://icarezahardiansyah.wordpress.com/2016/12/19/makalah-trend-dan-issue/. Diaskes pada tanggal 25 maret 2018. Jam : 20.00 wib. Novria, Eka. 2012. Trend dan issue dalam komunikasi keperawatan.http://ekanovriadytanjung.blogspot.co.id/2013/04/tren-dan-isu-keperawatankomunitas.html. Diaskes pada tanggal 25 maret 2018. Jam : 20.05 wib. Novria, Eka .2013. trend dan issue dalam komunikasi keperawatan dan komunitas.http://ekanovriadytanjung.blogspot.co.id/2013/04/tren-dan-isu-keperawatankomunitas.html. Diaskes pada tanggal 25 maret 2018. Jam : 20.15 wib. http://www.ey.com/GL/en/Issues/Business-environment/Six-global-trends-shaping-thebusiness-world—Rapid-technology-innovation-creates-a-smart–mobile-world http://www.itnewsafrica.com/2013/12/10-most-sought-after-technology-skills-in-2014/ http://www.cio.com/article/702779/5_Business_Analytics_Tech_Trends_and_How_to_Expl oit_Them https://artikelterkait.com/pengertian-teknologi-informasi-dan-sistem-informasi.html http://manfaat-it.blogspot.co.id/2013/11/manfaat-it-dalam-bidang-bisnis.html http://searchsoa.techtarget.com/definition/API-economy-application-programming-interfaceeconomy http://www.huffingtonpost.com/damon-m-banks/10-of-the-biggest-trends-_b_4725708.html http://www.entrepreneur.com/article/224332 http://smallbusiness.chron.com/globalization-technology-change-business-27306.html



i