Tugas Kromatografi Kelompok 8 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas Kromatografi ‌ 1.



Jelaskan prosedur deteksi bercak dari suatu senyawa yang digunakan pada kromatografi!



2.



Suatu analisis dengan KLT menggunakan lapisan alumina sebagai fase diam. a. Apabila di laboratorium tersedia n-heksana dan etanol, manakah yang anda pilih untuk digunakan sebagai fase gerak? Jelaskan! b. Jenis kromatografi di atas tergolong kromatografi fase normal atau fase terbalik? Jelaskan! c. Bagaimana cara pelaksanaan kromatografi lapis tipis tersebut? d.Apabila dua komponen, A dan B dapat dipisahkan dengan KLT seperti di atas dan diketahui RfA= 0,5 dan RfB = 0,75. Jelaskan komponen mana yang lebih polar dan sketsakan kromatogramnya!



3.



a. Jelaskan gas pembawa, fase diam, kolom, dan detektor pada Kromatografi Gas! b. Sebutkan contoh senyawa yang dapat dianalisis dengan Kromatografi Gas dan jelaskan prosedur analisis kualitatif dan kuantitatifnya!



JAWABAN 1.



- Dengan metode fisika: Plat klt diberi 2 buah garis menggunakan pensil, yang satu letaknya 0.5cm dari dasar dan satu lagi 0.5cm dari atas. Selanjutnya sampel ditotolkan pada garis dasar menggunakan pipa kapiler kemudian dimasukan ke dalam chamber tertutup yang berisi fase gerak sebanyak batas garis bawah secara tegak lurus lalu ditunggu hingga fasa gerak mencapai garis atas. Sesudah itu plat klt dikeluarkan dan dikeringkan. Spot-spot yang terlihat ditandai dan dihitung Rfnya, bila tidak terlihat maka disinari dengan sinar UV terlebih dahulu. Bila masih tidak terlihat maka plat dipanaskan. - Dengan metode kimia : Plat klt diberi 2 buah garis menggunakan pensil, yang satu letaknya 0.5cm dari dasar dan satu lagi 0.5cm dari atas. Selanjutnya sampel ditotolkan pada garis dasar menggunakan pipa kapiler kemudian dimasukan ke dalam chamber tertutup yang berisi fase gerak sebanyak batas garis bawah secara tegak lurus lalu ditunggu hingga fasa gerak mencapai garis atas. Sesudah itu plat klt dikeluarkan, dikeringkan, dan disemprot menggunakan reagen yang cocok (asam sulfat pekat, ninhidrin, ataupun iodium) agar berpendar secara langsung ataupun dibawah sinar UV sehingga dapat ditandai spotnya dan dihitung Rfnya. Bila masih tidak terlihat spotnya, maka plat dipanaskan. 2. a. n-heksan karena fasa diam alumina bersifat polar sedangkan n-heksan sifatnya kurang polar. Dengan begitu seyawa dari sampel yang bersifat kurang polar daripada fasa diam alumina akan naik terbawa dengan fasa gerak n-heksan b. Fase normal karena fasa diamnya polar dan fasa geraknya kurang polar. Akibatnya senyaea yang kurang polar akan mencapai jarak yang lebih jauh dan dengan begitu semakin besar Rfnya maka semakin kurang polar senyawa yang dipisahkan nya



C.Pelaksaanan kromatografi lapis tipis menggunakan sebuah lapis tipis silika atau alumina  yang seragam pada sebuah lempeng gelas atau logam atau plastik yang keras. Jel silika (atau alumina) merupakan fase diam.  Fase diam untuk kromatografi lapis tipis seringkali juga  mengandung substansi yang mana dapat  berpendarflour dalam  sinar ultraviolet, Fase gerak merupakan  pelarut atau campuran pelarut yang sesuaid. A lebih polar karena nilai Rfnya lebih kecil. Artinya, senyawa tersebut lebih berikatan dengan fasa diam yang polar daripada berikatan dan dibawa oleh fasa gerak yang kurang polar. Hal ini dapat dibandingkan dari nilai tiap Rf dimana Rf A = 0.5 (berarti senyawa hanya maju sebanyak 5cm dari plat klt yang misalnya sepanjang 10cm) dan Rf B = 0.75 (artinya senyawa maju sebanyak 7.5cm dari plat klt yang misalnya sepanjang 10cm)



3.



a. Gas pembawa (carrier gas) : gas pembawa atau yang sering kita sebut Fasa gerak dalam kromatografi gas digunakan untuk membawa solute ke dalam kolom. Syarat gas pembawa adalah : 1. tidak reaktif 2. murni atau kering karena kalau tidak murni akan berpengaruh pada detektor. Gas-gas yang sering dipakai adalah : helium, argon, nitrogen, karbon dioksida dan hidrogen. Fasa diam berupa lapisan cairan mikroskopik atau polimer di atas padatan pendukung fasa diam, yang berada di dalam tabung kaca atau logam yang disebut kolom. Fungsi fasa diam di dalam kolom untuk memisahkan komponen yang berbeda, mengakibatkan masing-masing keluar dari kolom pada saat yang berbeda (waktu retensi). Kolom merupakan tempat terjadinya proses pemisahan karena di dalamnya terdapat fase diam. Oleh karena itu, kolom merupakan komponen sentral pada GC.Ada 3 jenis kolom pada GC yaitu kolom kemas (packing column) dan kolom kapiler (capillary column); dan kolom preparative (preparative column). Detektor pendeteksi komponen-komponen yang telah dipisahkan dari kolom secara terusmenerus, cepat, dan akurat. Merupakan suatu gawai yang menunjukan dan mengukur banyaknya komponen yang terpisah dalam gas pembawa. Suhu detector harus panas agar cuplikan tak mengembun . Pelebaran puncak dan menghilangnya puncak komponen merupakan ciri khas terjadinya pengembunan. b. Minyak atsiri



1) prosedur analisis Kualitatif meliputi pengamatan organoleptis, penetapan indeks bias, bobot jenis, profil Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan profil Kromatografi Gas Spektra Merah. Metode ini didasarkan pada dua pendekatan yaitu luas area dan tinggi puncak pada kromatogram. Pendekatan tinggi peak kromatogram dilakukan dengan cara membuat base line pada suatu peak dan mengukur tinggi garis tegak lurus yang menghubungkan base line dengan peak. 2) prosedur analisis Kuantitatif dilakukan penetapan kadar minyak atsiri dengan metode destilasi stahl.n Selain minyak atsiri, contoh lainnya yaitu analisi komponen pestisida yang dipisahkan dengan kolom (panjang 1,5m dan diameter 6mm) yang berisi fasa diam 1,5% OV-17 dan dideteksi dengan detetktor ECD.