Tugas Modifikasi Perilaku Kelompok 1 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • jihan
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODIFIKASI PERILAKU “PICKY EATING” TERHADAP SAYUR PADA ANAK USIA 6 TAHUN



Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Modifikasi Perilaku Yang dibina oleh Ibu Hetti Rahmawati, S.Psi., M.Si .



Oleh Kelompok 1 : Afiyah Hasnayanti Angger Pangestu Fitra Azizi R Jihan Safitri Rezza Rizky S



170811641164 170811641050 170811641143 170811641104 170811641095



UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS PENDIDIKAN PSIKOLOGI PSIKOLOGI 2019



1.



Paparan Kasus Masa kanak-kanak merupakan masa dimana perkembangan fisik dan kognitif berkembang sangat pesat. Perkembangan pesat ini sebaiknya ditunjang dengan kebutuhan gizi yang seimbang. Seperti yang kita tahu standart makanan bergizi di Indonesia adalah empat sihat lima sempurna. Empat sehat lima sempurna ini terdiri dari makanan pokok, sayur-sayuran, lauk pauk, buahbuahan, dan susu. Masing-masing komponen memiliki peran dan manfaat yang sangat penting, salah satunya sayuran. Sayuran berperan sebagai sumber serat, vitamin, serta mineral. Mengonsumsi sayur dan buah sangat penting untuk dikonsumsi sejak usia anak-anak terutama usia anak prasekolah yakni 3-6 tahun, karena pada usia tersebut merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan perkembangan bagi anak-anak (Santoso, 2009). Kebiasaan makan pada anak tak lepas dari peran orang tua khususnya ibu. Apabila ibu memberi anak makan sesuai pola menu seimbang dan diberikan terus menerus setiap harinya secara tidak langsung akan membentuk kebiasaan makan yang baik pada anak. Namun tidak sedikit juga anak-anak yang menolak untuk makan sayur. Hal tersebut rata-rata disebabkan karena mereka mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan saat makan sayur seperti dipaksa sehingga sampai memuntahkan sayur dan rasa sayur yang hambar terkadang pahit. Sama halnya dengan yang dialami oleh subjek N yang memiliki kebiasaan makan ber-MSG tinggi secara berlebih serta jarang makan nasi dan sayur. N adalah salah seorang anak yang berusia 6 tahun dan sedang bersekolah di Taman Kanakkanak. Menurut penjelasan ibu dari N, anaknya sangat sulit untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti nasi, sayur, lauk dan buah. N sangat pilih-pilih dengan makanan yang akan dia konsumsi. Saat masih masa MP-Asi N sempat mengalami kecelakaan yang cukup mempengaruhi dia untuk tidak makan apapun hanya mengkonsumsi susu formula dalam kurun waktu yang cukup lama. Saat dia di coba untuk konsumsi sayur untuk pertama kali diusia 3 tahun, dia sering memuntahkan bahkan tidak mau makan sama sekali, hingga ibunya memilih jalan pintas dengan hanya memberikan makan berupa nasi dengan sosis goreng saja sampai dia masuk PAUD. Sampai sekarang N jarang sekali mengkonsumsi Sayur untuk makan sehari- hari, dan cenderung pilih –pilih makanan. Menurut pendapat ibunya, N hanya akan makan sayur



jika dia mood atau karena ada temannya yang makan dan membuat dia mau makan, namun jika tidak ada keinginan dia tidak akan makan meskipun hanya nasi saja. Kebiasaan ini membuat perilaku makannya sangat lambat. Saat diberi sayur N sangat lambat mengkonsumsi dan harus menerima hukuman dari ibunya karena sangat lama dalam mengkonsumsi makanan. Sedangkan jika makanan itu tidak ada sayurnya N bisa makan dengan lebih cepat dibanding saat ada sayur. Selain masalah sulit makan dari N ini hal lain yang menjadi penyebab N susah sekali untuk mengkonsumsi makanan bergizi (sayur, buah) karena dia terbiasa makan makanan ber-MSG, dia sering sakit radang tenggorokan yang disebabkan sering makan jajan ber MSG tinggi. N saat sulit konsumsi makanan dengan cepat dan sulit konsumsi sayur sering sekali mengalami beberapa macam hukuman seperti dipukul dan di acuhkan oleh ibunya. Dari pemaparan kasus tersebut, kami ingin mengangkat topik ini dalam tugas matakuliah modifikasi perilaku yaitu untuk membiasakan N mengkonsumsi sayur agar terpenuhi gizinya.



2.



Analisis Fungsi A. Antiseden Perilaku picky eating pada subjek disebabkan karena subjek tidak menerima informasi tentang manfaat sayur dan tidak pernah dibiasakan makan sayur sejak bayi. Selain itu subjek mendapat pengalaman yang tidak menyenangkan saat makan sayur. Orang tua subjek selalu memaksa subjek untuk makan sayur, yang menyebabkan subjek merasa tidak senang dan mengangis. Ketika subjek makan sayur setelah dipaksa, dia mendapati rasa pahit pada sayuran. Hal ini menambah rasa tidak suka subjek terhadap sayur. Selain itu karena kebiasaan sejak kecil hanya makan nasi dengan sosis subjek merasa lebih suka makan-makanan tanpa sayur. Kebiasaan yang terbangun sejak lama ini menjadi salah satu penyebab subjek sulit dan terkesan pilih –pilih makanan.



B. Behavior Berdasarkan antiseden yang telah dipaparkan, subjek berperilaku: -



Jika disajikan makanan oleh orang tua subjek dan di dalamnya terdapat sayuran maka subjek akan menghabiskan makanan dengan lambat. Sedangkan apabila disajikan makanan tanpa sayur, subjek akan menghabiskan makanannya dengan cepat.



-



Ketika disajikan makanan yang di dalamnya terdapat sayur, subjek akan menepikan sayur dan tidak akan memakannya.



-



Ketika dipaksa makan sayur, subjek akan memuntahkan kembali sayuran yang ada di dalam mulutnya.



-



Ketika subjek lambat menghabiskan makanannya dia sering menangis karena ibunya selalu memarahi bahkan memukul subjek. Jika dimasukkan ke dalam tabel analisis fungsi maka :



No 1.



Perilaku yang Muncul



Frekuensi



Menghabiskan makanan Setiap dengan lambat



Intensitas



disajikan Tinggi



makanan



yang



Durasi Hampir setiap di jadwal makan



mengandung sayur 2.



Menepikan sayur ketika Setiap disajikan makanan



disajikan Sedang



makanan



yang



Hampir setiap di jadwal makan



mengandung sayur 3.



Memuntahkan



sayur Setiap



ketika sedang makan



disajikan Sedang



makanan



yang



Hampir setiap di jadwal makan



mengandung sayur 4.



Menangis ketika dipukul Hanya oleh



ibunya



lambat makanan



ketika Sedang



karena lambat



menghabiskan menghabiskan makanan



Ketika



subjek



makan



lambat



dan



ibunya



marah



C. Consequence Akibat perilaku picky eating yang dialami subjek antara lain; -



Subjek lebih suka makan makanan yang mengandung MSG dari pada makan makanan yang bergizi. Hal ini membuat subjek sering terkena radang tenggorokan.



-



Subjek sulit untuk memiliki pola makan teratur dan sulit untuk mengkonsumsi makanan sesuai dengan kebutuhannya.



Rencana Modifikasi Perilaku Subjek N



DAFTAR RUJUKAN : Santoso & Ranti, A. L. 2009. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Rineka Cipta