Ustek Manajemen Konstruksi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN KONSTRUKSI ( MK )



F. PENDEKATAN DAN METODOLOGI F.1 Latar Belakang Untuk menunjang agar sistim, prosedur dan mekanisme kerja yang telah dibuat dapat berjalan dengan lancar, transparent serta dapat dipertanggung jawabkan, maka perlu kiranya dibuat standar keluaran berupa Form-form kerja yang akan digunakan dalam setiap komunikasi dan interaksi yang terjadi dilapangan serta menjadi bagian penting dari dokumen kegiatan proyek yang tersusun dengan baik dan memudahkan instansi berwenang dalam pemeriksaan lanjutan.



F.2



Faktor Pengorganisasian Proyek



Didalam penyusunan struktur Organisasi Proyek manajemen konstruksi/Pengawasan nantinya didasar dari beberapa faktor antara lain : 1. Terjalinnya komunikasi dan kerjasama positif antara pihak terkait (pelaku kegiatan pelaksanaan pembangunan Gedung Kantor Bupati dan SKPD Kabupaten Pesisir Barat ); 2. Terjalinnya koordinasi dan konsultansi serta didapatkan jalan keluar yang baik secara dini untuk mengatasi setiap permasalahan yang timbul; 3. Menjamin pelaksanaan dan pengawasan serta koordinasi pekerjaan secara optimal. F.3 Sistem dan Mekanisme Kerja Untuk menjamin efektifitas dan efisiensi kerja Konsultan Manajemen konstruksi/ Pengawas sehingga sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan, maka Konsultan memiliki Sistim dan Mekanisme Kerja yang diterapkan dalam forum pengawasan meliputi : A). Rapat Koordinasi Rapat Koordinasi merupakan salah satu bagian penting dari forum komunikasi antara seluruh pihak yaitu, Pemilik Proyek, KonsultanPerencana, Konsultan Pengawasan, dan Kontraktor yang diadakan secara berkala yang meliputi, antara lain : 1. Standart Operating Prosedure (SOP) Ditetapkan untuk menunjang pengelolaan Proyek dari tahap Perencanaan, Pra Konstruksi sampai berakhirnya masa Pemeliharaan. Prosedur ini menggambarkan proses kerja yang perlu dilaksanakan pada setiap tahapan proyek, dan pihak-pihak yang bertanggung jawab didalam proses kerja tersebut.



2. Rapat Koordinasi Rapat koordinasi dilaksanakan secara periodic pada waktu-waktu tertentu yang bertujuan untuk tetap berada pada koridor ketentuan saat pelaksanaan berjalan dan menyelesaikan setiap permasalahan yang timbul saat pelaksanaan berjalan. Ditinjau dari permasalahan dan jenisnya, maka rapat koordinasi dibedakan menjadi 2 (dua) jenis rapat yaitu : a. Rapat Koordinasi Rutin (Mingguan dan Bulanan); Diadakan priodik setiap minggu dan atau setiap bulannya, membahas prestasi kerja Kontraktor, serta memberikan solusi/penyelesaian permasalahan yang timbul. Rapat ini dipimpin oleh Konsultan Pengawas dan dihadiri oleh semua pihak terkait pada pelaksanaan kegiatan konstruksi. b. Rapat Koordinasi Khusus; Diadakan apabila timbul permasalahan yang bersifat khusus dan tidak dapat diselesaikan dalam rapat koordinasi mingguan/bulanan. Rapat koordinasi ini diadakan oleh Pemberi Tugas atas inisiatif Pemberi Tugas atau atas usulan dari pihak-pihak yang tekait dalam pelaksanaan pembangunan.



F.4 Sistem Pelaporan Adalah bentuk penyampaian informasi secara formal pencapaian kemajuan pekerjaan dan perkembangan pelaksanaan kegiatan pembangunan kepada Pemilik Proyek yang merupakan salah satu produk dari tugas Konsultan Pengawas. Hal-hal yang mencakup dalam sistim pelaporan antara lain : 1. Laporan Prestasi Kerja Mingguan; 2. Laporan Prestasi Kerja Bulanan; 3. Pekerjaan yang dilaksanakan pada periode saat ini; 4. Permasalahan yang timbul; 5. Perubahan-perubahan ketentuan teknis pelaksanan (apabila diharuskan); 6. Kesimpulan; 7. Lampiran; - Foto Proyek; - Notulen Rapat Koordinasi Mingguan; - Bobot Kemajuan Pekerjaan; - Time Schedule yang menunjukkan adanya deviasi antara rencana dan pelaksanaan; - Laporan Harian Pengawas; - Form-form isian mekanisme kerja.



F.5 Lampiran 1. Struktur Organisasi Proyek; 2. Mekanisme Administrasi Proyek; 3. Mekanisme Kerja Konsultan Manajemen Konstruksi / Pengawas; 4. Mekanisme Penagihan; 5. Mekanisme Pekerjaan Tambah Kurang. F.6. Kegiatan Perencanaan Konstruksi Pada Tahap Konstruksi Kegiatan Perencanaan Konstruksi pada tahap konstruksi pada prinsipnya adalah melakukan pengawasan berkala yang meliputi seperti yang dijelaskan pada gambar berikut :



MEKANISME



F.7 Kegiatan Konsultan Perencana Konstruksi Pada Tahap Pasca Konstruksi Kegiatan Konsultan Perencana Konstruksi pada tahapan ini secara garis besar meliputi : 1. Melakukan pemeriksaan akhir pekerjaan ( final opname) 2. Melakukan pengujian operasional (operational running test) 3. Memeriksa as built drawing yang dibuat oleh kontraktor 4. Bersama konsultan perencana menyusun petunjuk penggunaan dan pemeliharaan bangunan. 5. Membantu pengelola proyek melakukan serah terima pekerjaan dan menyusun berita acara serah terima pekerjaan. 6. Membantu pengelola proyek menyusun kelengkapan dokumen bangunan, meliputi :



A. DOKUMEN PEMBANGUNAN Setiap bangunan gedung negara harus memiliki dokumen pembangunan yang terdiri atas: Dokumen Perencanaan, Izin Mendirikan Bangunan, Dokumen Pelelangan, Dokumen Kontrak Kerja Konstruksi, dan As Built Drawings, hasil uji coba/test run operational, dan Sertifikat Penjaminan atas Kegagalan bangunan sesuai ketentuan yang berlaku. B. DOKUMEN PENDAFTARAN Setiap bangunan gedung negara harus memiliki dokumen pendaftaran untuk pencatatan dan penetapan HDNO meliputi: 1. Fotokopi Dokumen Pembiayaan/DIP (otorisasi pembiayaan); 2. Fotokopi sertifikat atau bukti kepemilikan/hak atas tanah; 3. Konstrak kerja konstruksi pelaksanaan; 4. Berita Acara Serah Terima I dan II; 5. As built drawing (gambar sesuai yang dilaksanakan) disertai gambar leger; 6. Fotokopi Surat Izin Mendiri Bangunan (IMB), dan Surat Izin Penggunaan Bangunan (IPB) dalam hal Peraturan Daerah Kabupaten/Kota yang bersangkutan mengharuskan adanya IPB.



G. RENCANA KERJA G.1 Rencana Pembagian Tugas Pembagian tugas konsultan Manajemen Konstruksi secara garis besar didasarkan atas : 1. Tugas secara fungsional dan hirarkis struktural 2. Tugas secara area/lokasi pekerjaan G.2 Pembagian Tugas Fungsional dan Struktural Prinsipnya, secara struktural tugas Manajemen Konstruksi dilakukan secara berjenjang (hirarkis). Pembagian tugas ini bersifat garis komando, yang menunjukkan adanya perbedaan struktur hirarkis, baik dalam peran dan tanggungjawab pada masing-masing tingkatan tenaga ahli, seperti yang dijelaskan pada diagram 5.1.



Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja, tugas Manajemen Konstruksi terhadap Pembangunan Gedung Kantor Bupati dan SKPD Kabupaten Pesisir Barat secara fungsional terbagi atas : 1. Manajemen Konstruksi pekerjaan struktur , prasarana dasar dan arsitektur. 2. Manajemen Konstruksi pekerjaan mekanikal dan elektrikal dan utilitas gedung Pembagian tugas secara fungsional didasarkan atas tipe pekerjaan seperti diuraikan diatas, sesuai dengan tugas-tugas tersebut, komposisi tenaga ahli konsultan Manajemen Konstruksi yang akan dimobilisasi untuk pekerjaan ini adalah : 1. Ahli Teknik Sipil, bertanggung jawab terhadap pekerjaan struktur, prasarana dasar dan arsitektur. 2. Ahli Mekanikal dan Elektrikal, bertanggung jawab terhadap pekerjaan mekanikal dan elektrikal. Kedua tenaga ahli tersebut merupakan tenaga ahli inti (profesional staff), masing-masing tenaga ahli akan bertanggungjawab sesuai dengan fungsinya . Kedua fungsi keahlian tersebut secara hirarki tidak memiliki perbedaan struktural, hubungan kerja diantaranya bersifat koordinatif, lihat diagram 5.2.



G.3 Pembagian Tugas Berdasarkan Lokasi/Zona Pekerjaan Tujuan dari pembagian tugas berdasarkan area/zona pekerjaan adalah untuk mengestimasi kebutuhan jumlah tenaga ahli Manajemen Konstruksi. Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja, Tenaga Ahli Profesional jumlahnya telah ditentukan yaitu masing – masing : 1. Ketua Tim / Penanggungjawab : ..... orang 2. Ahli Teknik Sipil : ......orang 3. Ahli Mekanikal dan Elektrikal : ...... orang 4. Ahli Arsitektur : ...... orang Masing – masing tenaga ahli sesuai dengan fungsinya akan bertanggungjawab terhadap seluruh area/wilayah cakupan pekerjaan, Untuk Tenaga Pengawas Lapangan konsultan merencanakan pembagian area tugas dengan pendekatan sebagai berikut :



a. Pengawas lapangan Pekerjaan Sipil Pengawas lapangan pekerjaan Sipil akan dibagi berdasarkan fungsi dari keahliannya sebaia pengawasa pekerjaan struktur. b. Pengawas Lapangan Pekerjaan Arsitektur Pengawas lapangan pekerjaan Arsitektur akan dibagi berdasarkan fungsi dari keahliannya sebagai pengawas pekerjaan arsitektur.



G.4Organisasi dan Jadual Rencana Kerja



Organisasi Konsultan Manajemen Konstruksi Berdasarkan pembagian tugas personil konsultan Manajemen Konstruksi seperti yang telah dijelaskan diatas, rencana struktur organisasi konsultan Manajemen Konstruksi adalah sebagai berikut :



G.5 Jadwal Kegiatan dan Penugasan Personil Konsultan Manajemen Konstruksi Sesuai dengan Kerangka Acuan kerja, lingkup pekerjaan konsultan manajemen Konstruksi meliputi tahapan : - Tahap Perencanaan - Tahap Pelelangan Konstruksi Fisik - Tahap Konstruksi Jadwal rencana kegiatan pada masing – masing tahapan tersebut dapat dilihat pada gambar 5.4. Berdasarkan pembagian tugas personil konsultan Manajemen Konstruksi seperti yang telah dijelaskan diatas dan perkiraan jadual konstruksi pembangunan gedung, jadual penugasan konsultan Manajemen Konstruksi dapat dilihat pada gambar 5.5 berikut.



 



I. TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWABNYA



Untuk mendapatkan hasil kerja pengawasan yang optimal, diperlukan koordinasi team yang baik, untuk itu perlu diberikan tugas dan tanggung jawab yang jelas pada setiap personal sesuai dengan kedudukan kapasitas kerja sehingga tidak terjadi kesenjangan dan tumpang tindih dalam melaksanakan tugas. Hal ini perlu mengingat prosedur dan mekanisme kerja yang tejadi dengan pihak-pihak yang terlibat cukup banyak. Sehingga terjalin kerjasama yang harmmonis dengan semua pihak. Adapun tugas dari masing masing personal sesuai dengan jabatanya adalah sebagai berikut ; 1. Team Leader / Manager Konstruksi



   



Bertindak untuk dan mewakili perusahaan dalam pengawasan proyek (kontraktual) Membantu dan berinteraksi dengan Pemimpin proyek dalam pengawasan Bertindak sebagai koordinator dari team MK/pengawas sekaligus sebagai pengambil keputusan tertinggi Konsultan Pengawas Menandatangani segala bentuk surat menyurat dan komunikasi formal untuk tingkatan tertinggi



2. Ahli Teknik Sipil  Membantu Manager Konstruksi di lapangan untuk mendistribusikan segala bentuk pertimbangan konstruksi bagi kelaikan suatu bangunan  Mempersiapkan, memeriksa dan mengestimasi jangka waktu pelaksanaan pekerjaan  Sebagai pusat informasi proyek  Sebagai penyelia dari para supervisor pengawas 3. Ahli Mekanikal & Elektrikal  Melakukan kontrol terhadap persiapan teknis pemasangan jaringan instalasi mekanikal dan elektrikal rusunawa  Melakukan pengawasan terhadap metoda dan pelaksanaan pekerjaaan mekanikal dan elektrikal rusunawa  Mengeluarkan dan menandatangani form komunikasi harian, laporan harian, dan surat teguran harian Untuk pembangunan Gedung Kantor Bupati dan SKPD Kabupaten Pesisir Barat , yang lingkup dan jenis pekerjaan serta tingkat kesulitan pelaksanaan tidakrumit, maka Supervisor Lapangan dibagi menjadi dua disiplin pekerjaanyang berbeda yaitu ;



1. Supervisor Struktur / Arsitektur (S/A)



Untuk pengawasan bidang pekerjaan struktur dan arsitektur untuk pekerjaan pembangunan Gedung Kantor Bupati dan SKPD Kabupaten Pesisir Barat cukup diawasi oleh satu orang Supervisor yang pengawasannya terdiri dari : A. Struktur Pengawasan teknis pelaksanaan, metoda kerja, mutu material dan waktu B. Arsitektur Pengawasan fisik dalam pemilihan material finishing, pelaksanaan etail-detail finishing serta mutu hasil pekerjaan finishing. 2. Supervisor Mekanikal/Elektrikal (M/E) Untuk pengawasan bidang pekerjaan mekanikal elektrikal pada pembangunan Gedung Kantor Bupati dan SKPD Kabupaten Pesisir Barat cukup diawasi oleh satu orang supervisor yang pengawasannya terdiri dari : A. Elektrikal Pengawasan sistem dan pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan dengan elektrikal termasuk pengamanannya, yang terdiri dari prosedur kerja, pemilihan material dan testing serta commissioning B. Mekanikal Pengawasan sistem, prosedur dan pekerjaan yang menggunakan barang-barang mekanis seperti pompa yang terdiri dari prosedur kerja, penentuan material, dan testing serta commissioning Demikian juga dengan jabatan Inspektor pembagian tugas sesuai dengan lingkup pekerjaan supervisor, sedangkan jumlah inspektor ditentukan dari jumlah area yang harus diawasi pada satu jangka waktu tertentu. Selain itu dibantu pula seorang tenaga operator komputer Program Auto Cad, yang bertugas membawa konsep rancangan tersebut ke media digital untuk dianalisa beberapa tenaga ahli lainnnya.  Sehubungan dengan metoda kerja yang telah diuraikan diatas, maka penugasan personil akan disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan keahlian yang diperlukan tetapi tentunya aspek koordinasi menjadi hal yang perlu untuk diperhatikan secara seksama sehingga kemungkinan untuk terjadinya  akan menjadi kecil. Atas dasar tersebut kami mengusulkan untuk jadwal penugasan personil sebagaimana terlampir. K. ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN Pelaksanaan pekerjaan pengawasan akan dilaksanakan oleh sebuah team kerja, yang terdiri dari beberapa personal dengan berbagai disiplin keahlian yang menguasai bidang masing-masing sesuai dengan kualifikasi fungsi dan tanggung jawab yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pengawasan. Adapun jenis keahlian masing-masing personil yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan MK/pengawasan Pembangunan Gedung Kantor



Bupati dan SKPD Kabupaten Pesisir Barat disesuaikan dengan kebutuhan yang digariskan dalam KerangkaAcuan Kerja (KAK). Untuk dapat memberikan hasil yang maksimal dalam pengawasan teknis yang mencakup antara lain : a. Membuat time schedule lengkap dengan Curva ‘’S“ sebagai Pedoman dalam menilai Pekerjaan Proyek. b. Mengawasi Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Bupati dan SKPD Kab. Pesisir Barat yang dilaksanakan oleh Kontraktor dari sebagai kualitas dan lanjutan pencapaian prestasi pekerjaan. c. Mengawasi Pekerjaan Serta Produknya, dan mengendalikan waktu pelaksanaan agar Pembangunan Gedung Kantor Bupati dan SKPD kab. Pesisir Barat selesai sesuai Jadwal yang telah ditetapkan. d. Mengisi Buku Harian Lapangan ( BHL) tentang kemajuan Pekerjaan setiap harinya beserta hambatan-hambatan yang timbul. e. Membuat dan menyampaikan Laporan Mingguan Kepada Pemimpin Proyek tentang Kemajuan Pelaksanaan Pembangunan Gedung Kantor Bupati dan SKPD Kab. Pesisir Barat . f. Membuat dan menyampaikan Laporan Bulanan kepada Pemimpin Proyek tentang Kemajuan Pelaksanaan Pembangunan Gedung Kantor Bupati dan SKPD Kab.Pesisir Barat. g. Mengusulkan rencana perubahan-perubahan serta Penyesuaian– penyesuaian Pekerjaan dilapangan kepada Pimpinan Proyek untuk Persoalan persoalan yang terjadi selama Pelaksanaan Pembangunan Gedung Kantor Bupati dan SKPD Kab. Pesisir Barat. Terhadap Perubahan Pekerjaan Tersebut dibuat Pekerjaan Gambar perubahan (as builtdrawing ) sebanyak 5 (lima) set format A4. h. Memeriksa Dan menanda tangani Berita Acara Bobot Pekerjaan yang diajukan oleh Kontraktor. i. Menyelenggarakan Rapat-rapat Koordinasi teknis dilapangan secara Berkala dan atau insidentil sesuai kebutuhan. j. Mencatat setiap Penyimpangan penyimpangan yang terjadi dilapangan kedalam Buku Harian Lapangan. k. Menyusun daftar kekurangan dan cacat cacat Pekerjaan selamam pemeliharaan. l. Membantu Pemimpin Proyek dalam menyusun dokumen dokumen penyerahan aset kepada Bupati, Kepala Daerah Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat. Maka kami mengusulkan sebuah team yang akan mampu memberikan layanan yang baik dalam bidang teknis maupun menajemen konstruksi/pengawasan . Untuk melaksanakan dan mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan harapan pemberi kerja maka susunan personal untuk pengawasan proyek ini adalah sebagai berikut (lihat lampiran Personil Tenaga Kerja).



Jenis pelaporan yang akan dihasilkan berupa : 1. Laporan Pendahuluan Laporan pendahuluan diserahkan selambat-lambatnya 2 minggu setelah diterimanya Surat Perintah Kerja, sebanyak 15 (lima belas) buku, format A4. 2. Laporan Bulanan Laporan Bulanan adalah laporan Tahapan Konstruksi diserahkan setiap akhir bulan sebanyak 10 eksemplar selama 18 bulan. 3. Laporan Akhir Laporan Akhir diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah proses Serah Terima I Pekerjaan Pelaksanaan Konstruksi, dalam rangkap 20 (dua puluh), format A4. Selain laporan-laporan yang diserahkan pada setiap akhir tahapan pengawasan. Konsultan MK wilayah juga diwajibkan untuk menyerahkan laporan-laporan periodikal pelaksanaan pembangunan, berupa: a. Laporan Mingguan, memuat hasil rencana dan realisasi pelaksanaan kegiatan, masalah yang dihadapi, penyimpangan yang terjadi, tindakan koreksi dan/atau penyesuaian yang dilakukan pada kegiatan manajemen konstruksi pada setiap minggunya. b. Laporan Bulanan, memuat hasil rencana dan realisasi pelaksanaan kegiatan, masalah yang dihadapi, penyimpangan yang terjadi, tindakan koreksi dan/atau penyesuaian yang dilakukan, evaluasi dan kesimpulan kegiatan manajemen konstruksi setiap bulannya.



B. Isi Laporan: Isi setiap laporan adalah merupakan rangkuman kegiatan manajemen konstruksi setiap tahapnya yang antara lain memuat hasil rencana dan realisasi pelaksanaan kegiatan, masalah yang dihadapi, penyimpangan yang terjadi, tindakan koreksi dan/atau penyesuaian yang dilakukan, evaluasi dan kesimpulan kegiatan manajemen konstruksi setiap tahapan, serta dilampiri dengan: 1. rencana dan realisasi program 2. laporan mingguan, diserahkan selambat-lambatnya setiap awal minggu berikutnya, setelah berakhirnya pengawasan dala 1 minggu, dalam rangkap 5 (lima) buku, format A4 3. laporan bulanan, Laporan Bulanan diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah berakhirnya kegiatan pengawasan dalam satu bulan, dalam rangkap 10 (sepuluh) buku format A4. 4. foto-foto pelaksanaan pekerjaan. M. STAFF PENDUKUNG Disamping itu dibutuhkan tenaga penunjang yakni tenaga administrasi/sekretaris, operator komputer/CAD, selama 18 bulan Tugas dan tanggung jawab seorang sektretaris antara lain:  Membantu dalam memberikan informasi antara pihak konsultan dengan pihak pengguna jasa.  Membantu dalam surat menyurat  Membantu dalam materi persiapan survei, rencana pembahasan dan proses penyusunan laporan. Tugas dan tanggung jawab seorang tenaga administrasi antara lain:  Mendukung berbagai urusan administrasi, keuangan dan dukungan administrasi lainnya  Menyiapkan draft surat menyurat selama proses kegiatan berlangsung  Membantu dalam materi persiapan survei, rencana pembahasan dan proses penyusunan laporan. Tugas dan tanggung jawab seorang operator komputer antara lain:  Mendukung dalam kompilasi dan pemrosesan data  Membantu dalam materi persiapan survei, rencana pembahasan dan proses penyusunan laporan. Tugas dan tanggung jawab juru gambar CAD antara lain:  Menyiapakan rancangan design, pra DED kawasan  Mendukung dalam kompilasi dan pemrosesan data  Membantu dalam materi persiapan survei, rencana pembahasan dan proses penyusunan laporan.



Tugas dan tanggung jawab tenaga surveyor antara lain: a. Menyiapkan materi pengumpulan data selama survei b. Melakukan observasi lapangan dan survei instansional c. Mendukung dalam kompilasi dan pemrosesan data  Fasilitas yang akan disediakan untuk Tim Pelaksana Pekerjaan ManajemenKontruksi (MK) Pembangunan Gedung Kantor Bupati dan SKPD Kab. Pesisir Barat adalah sebagai berikut : 1. Kantor Perkiraan kebutuhan alat operasional kantor termasuk kebutuhan untuk kegiatan operasi setiap hari yang telah dijadwalkan dalam usulan biaya seperti untuk administrasi, pencetakan, telekomunikasi dll :  Operasional Kantor  Komputer+Printer  Furniture







Telepon



2. Transportasi Kebutuhan transportasi dalam rangka asistensi, diskusi dan pengumpulan data di tingkat pusat, bagi Tim Ahli akan disediakan kendaraan kerja. Sedangkan kebutuhan transportasi selama pelaksanaan survei lapangan, bagi tim akan disediakan kendaraan dengan cara sewa di masing-masing wilayah survei. 3. Fasilitas Pendukung Untuk Kegiatan Alih Pengetahuan Untuk menyebarluaskan manfaat studi ini, maka dalam pekerjaan ini penyedia jasa menyediakan fasilitas pendukugn dalam rangka menyelenggarakan pembahasanpembahasan yang intensif dengan para stakeholders atau regulator yang meliputi  Pengadaan in-focus untuk presentasi







CD pelaporan kemajuan



4. Daftar Peralatan Yang Dimiliki Konsultan Sebagai penunjang seluruh kegiatan yang akan dilakukan dalam pekerjaan ini, Konsultan telah memiliki sejumlah peralatan penunjang diantaranya: Handycam, Kamera Digital dan alat pendukung lainnya (Detail Peralatan yang dimiliki terlampir).



O. PENUTUP 1. Setelah KAK ini diterima, maka konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang telah diterima dan mencari bahan masukan (input) yang diperlukan dalam penyelesaian pekerjaan ini. 2. Berdasarkan bahan – bahan tersebut agar konsultan segera menyusun program kerja dan dibahas bersama dengan Satker/Pemimpin kegiatan dan/atau Tim Teknis yang telah ditentukan.