Analisis KB 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Instruksi Silahkan Ibu/Bapak menyimak Jurnal 2/Artikel tentang "PEMIKIRAN QAḌĀ’-QADAR JAMĀL AD-DĪN AL-AFĠĀNĪ DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMIKIRAN DAKWAH ‘AQLĀNIYAH" kemudian tuangkan ke dalam 3 komponen analisa bahan ajar ! Komponen Analisa bahan ajar a. Tuliskan minimal 3 (tiga) konsep beserta deskripsinya yang Anda temukan di dalam bahan ajar; b. Lakukan kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas sosial; c. Merefleksikan hasil kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran bermakna. I. KONSEP DAN DESKRIPSINYA a. Era modern merupakan kondisi yang memprihatinkan bagi umat Islam, Sebagian besar dunia islam dijajah oleh bangsa Eropa yang mengakibatkan jatuhnya mesir dalam cengkraman bangsa barat. Hal ini menginsafkan dunia islam akan kelemahannya dan menyadarkan bahwa di barat telah tumbuh perdaban baru yang lebih tinggi dan merupakan ancaman bagi dunia islam, maka timbullah ide-ide pembahruandalam periode ini. Ide tersebut lahir berasal dari reduksi atau kajian secra intensif dengan doktrin Al Quran dan Hadis, maka lahirlah tokoh yang Bernama Jamaludin Al Afghani . b. Kondisi umat islam sedang dalam kemunduran, bukanlah karena Islam apalagi menganggap islam tidak relefan dengan perubahan zaman, kemunduran ini diakibatkan umat islam telah meninggalkan ajaran-ajaran islam yang sebenarnya dan mengikuti ajaran-ajara yang dating dari luar lagi asing bagi umat islam, dan ajaran tersebut dibawa oleh orang-orang yang menyesatkan tentang pemahaman Quran dan Hadiss seperti halnya paham qadha dan qadar, yang membawa umat islam kepada paham fatalism sehingga menjadikan umat islam dalam keadaan statis. c. Jamaludin Al Afghani menolak ajaran qadha dan qadhar mengadung faham fatalistic, menurutnya qadha dan qadhar mengandung arti bahwa segala sesuatu terjadi menurut ketentuan sebab akibat dengan hukum alam ciptaan Allah SWT. Untuk menghalau peradaban barat maka persatuan islam diwujudkan kembali dalam berbagai pilar kehidupan, inilah makna Kerjasama yang merupakan bentuk solidaritas tertinggi kaum muslimin dalam memerangi peradaban barat saat itu, dengan kata lain Jamaludin al afghani menganggap Agama Islam adalah alat pemersatu yang paling kuat. II. KONTEKSTUAL DAN REALITAS SOSIAL Jamaludin Al Afghani menyerukan agar segenap negeri Islam harus Bersatu dalam mempertahankan dan membela kedudukan mereka dari keruntuhnnya, untuk mencapai hal tersebut, umat islam harus mempunyai kepandaian untuk menyaingi kemajuan dari barat atau eropa. Selain itu untuk memajukan umat islam harus Kembali ke ajaran Sunnatullah dengan pemikiran rasional, filosois dan ilmiah yang menurutnya akan membawa kepada pemikiran yang dinamis yang intinya, pemikiran sains dari barat harus dikuasi juga oleh negara Islam terlebih lagi oleh para pelajar muslim. Dengan kata lain ide Jamaludin Al Afghani mengusahakan dalam beberapa poin ; a. Rakyat atau uamt islam harus dibersihkan dari kepercayaan ketahayulan b. Umat Islam harus berkeyakinan bahwa ia dpat mencapai tingkat atau derajat yang luhur c. Rukun iman harus menjadi pegangan atau prinsip hidup dan di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari d. Setiap generasi harus ada lapisan yang istimewa, untuk memberikan Pendidikan dan pengajaran terhadap manusia yang bodoh dan juga harus mampu memerangi hawa nafsu jahat serta menegakan kedisiplinan dalam beribadah. III. MEREFLEKSIKAN Pemikiran pembaharuan Jamaludin Al Afghani yang berintikan Pan-Islamisme (Persatuan Umat Islam) sedikit banyak membuahkan hasil, terlihat jelas dalam ide-ide modernisasi uamt islam yang tidak meninggalkan fitrah agamanya, dan mengugah kesadaran umat islam untuk mengevaluasi yang berkenaaan keterbelakangan yang mereka hadapi. Dengan kata lain pemikiran nya sangat sigmifikan dalam dunia Islam terletak pada jangkauan pemikiran yang multinasional, dan umat islam meras tercambuk betapa perlunya Gerakan fisik material, intelektual dan spiritual dalam membangun Kembali obsesi kemajuan peradaban Islam dimasa yang akan datang.