Askep MCI - BudiParwoto [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN KASUS FIKTIF KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH MIOCARD INFARK (MCI) DI RSU AZZAHRA KALIREJO TAHUN 2021



DISUSUN OLEH: NAMA



: BUDI PARWOTO



NIM :



2020207209125



KELAS : PROFESI NERS KALIREJO



PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU 2020/2021



ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. Y DENGAN DIAGNOSA MEDIS MCI ( MIOCARD INFARK ) Ruang ` No. MR Tanggal pengkajian Pukul



: Ruang Penyakit Dalam : 54321 : 26 Mei 2021 : 08.00 WIB



A. DATA DASAR 1. Data Demografi a. Identitas pasien Nama Usia Jenis kelamin Status perkawinan Pekerjaan Agama Suku/Bangsa Alamat Sumber Biaya Tanggal Masuk Rs Diagnosa Medis b. Sumber Informasi Nama Umur Jenis kelamin Hubungan dengan klien Pendidikan Pekerjaan Alamat



: Tn. Y : 52 tahun : Laki-laki : Menikah : Tani : Islam : Jawa / Indonesia : Dusun 6 Kampung Bangunrejo :: 25 Mei 2021 : MCI : Ny. R : 47 tahun : Perempuan : Istri : SD : IRT : Dusun 6 Kampung Bangunrejo



2. Riwayat Kesehatan a. Riwayat Kesehatan Masuk RS Klien datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri, nyeri dada menjalar ke punggung kiri, nyeri dirasakan seperti tertimpa benda berat. sesak napas dan kesulitan bernapas, dada berdebar-debar, berkeringat banyak, akral dingin, mudah lelah dan lemas, anoreksia dan mual seperti tertimpa benda berat, skala nyeri 8/10. b. Riwayat Kesehatan Saat Masuk Pengkajian 1). Keluhan utama saat pengkajian Saat dilakukan pengkajian tanggal 26 Mei 2021 pukul 08.00 WIB, pasien masih mengeluh nyeri dada kiri dan menjalar ke punggung, nyeri dirasakan seperti terhimpit benda berat dengan skala 7/10, nyerinya berkurang bila diberikan oksigen, setelah minum obat dan bertambah berat bila banyak bergerak 2). Keluhan Penyerta



Cepat lelah c. Riwayat Kesehatan Dahulu Keluarga Tn. S mengatakan pasien tidak memiliki riwayat alergi obat, namun memiliki penyakit darah tinggi sejal 5 tahun yang lalu dan tidak patuh minum obat anti hipertensi dan diet. Pasien tidak pernah di rawat di puskesmas karena hipertensi dan tidak ada riwayat dioperasi di RS. Jika sakit pasien berobat ke puskesmas dan membeli obat di warung saja sembuh. Keluarga mengatakan sebelum masuk RS sering mengeluh nyeri dada saat aktifitas, dan kemudian pasien di bawa keluarga ke RS. d. Riwayat Kesehatan Keluarga Keluarga Tn. S mengatakan di dalam anggota keluarganya ada yang memiliki penyakit keturunan darah tinggi yaitu ayahnya. Anggota keluarga tidak memiliki penyakit menular maupun penyakit kronik lainnya. Genogram :



Keterangan: : meninggal : laki laki : perempuan



: klien --------- : tingaal 1 rumah



e.



Riwayat Psiko-sosial-spiritul 1) Psikososial Tn. S mengatakan cemas terhadap nyeri dadanya yang tiba-tiba dan sangat berat dirasakan. Keluarga sering menanyakan perkembangan kondisi Tn. S kepada dokter dan perawat 2) Sosial Pasien selama di rawat di RS selalu ditemani oleh keluarganya, hubungan antara istri dan anak kandungnya baik dan tidak ada konflik. 3) Spiritual Tn. S mengatakan sebelum sakit selalu menjalankan sholat 5 waktu, namun saat sakit hanya bisa berdoa. Perawat selalu memberikan pelayanan kepada pasien dan keluarga, dan perawat selalu menjaga privacy pasien.



f.



Pengetahuan Pasien dan keluarga Klien belum mengetahui penyakitnya saat ini, klien hanya tau bahwa dirinya menderita hipertensi. Klien sering bertanya kepada perawat dan dokter tentang kondisinya.



g.



Lingkungan Menurut klien, lingkungan tempat tinggal klien bersih dan nyaman.



h.



Pola kebiasaan sehari hari sebelum dan saat sakit Keluarga mengatakan klien memiliki penyakit darah tinggi sejal 5 tahun yang lalu dan tidak patuh minum obat anti hipertensi dan diet. Pasien tidak pernah di rawat di puskesmas karena hipertensi dan tidak ada riwayat dioperasi di RS. Jika sakit pasien berobat ke puskesmas dan membeli obat di warung saja sembuh. 1. Pola Pemenuhan Nutrisi dan Cairan a. Pola Nutrisi -



Sebelum sakit Klien mengatakan makan 3x sehari. Klien makan dengan baik dengan lauk pauk yang sehat.



-



Saat sakit Selama klien di RS klien mengalami anoreksia,hanya menghabiskan setengah porsi makanan yang diberikan.



b. Pola cairan -



Sebelum sakit Sebelum sakit pasien minum 7-8 gelas sehari. Minm air putih dan teh manis.



-



Saat sakit Klien minum seperti biasa,tidak mengalami gangguan.



2. Pola Eliminasi -



Sebelum sakit Klien BAB 1 x/hri. dengan konsistensi lembek dan berbau khas. Klien BAK 5-6 x/hr dengan warna urine jernih



-



Saat sakit Klien tidak memiliki keluhan dalam BAK. Klien BAB 1 x/hr dengan konsistensi lembek dan normal.



3. Pola Istriahat dan tidur -



Sebelum sakit Klien dapat tidur siang 1-2 jam/hr dan 6-7 jam saat malam hari. Klien dapat tidur nyenyak



-



Saat sakit Klien hanya dapat tidur malam 3-4 jam/hr dan sering terbangun. Klien mengeluh nyeri dada dan sesak nafas



4. Pola personal Hygiene -



Sebelum sakit Klien mandi 2x/hri. Klien menggosk gigi saat mandi. Klien keramas selam 3 x/minggu



-



Saat sakit Pasien tampak lemah, cepat lelah, pasien bedrest di tempat tidur. Pasien hanya berbaring dengan posisi semi fowler. Perawat dan keluarga membantu aktivitas sehari-hari pasien.



5. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan -



Sebelum sakit Klien tidak rutin memeriksakan kesehatan ke fasilitas kesehatan walaupun mengetahui bahwa dirinya menderita hipertensi.



-



Saat sakit Klien tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasa.Klien hanya patuh mengkonsumsi obat obatan yang diberikan oleh perawat.



3. Pengkajian Fisik (pengkajian fokus) Pengkajian fisik meliputi pemeriksaan umum dan persistem a. Pemeriksaan umum Kesadaran



: composmentis



TD



: 180/100mmhg



N



: 110 x/m



S



: 37,4 C



RR



: 26 x/m



BB



: 85 kg



SPO2



: 90%



b. Pemeriksaan fisik per sistem 1) Sistem penglihatan Klien mengatakan tidak menggunakan alat bantu penglihatan. 2) Sistem pendengaran Klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran, pendengaran pasein normal 3) Sistem wicara Klien tidak mengalami kesulitan dalam bicara. Klien tidak pelo 4) Sistem Pernafasan pergerakan dinding dada simetris, terdengar suara paru vesikuler pada seluruh lapang paru. Suara perkusi pada dada sonor, tidak ada nyeri tekan atau nyeri ketuk Inspeksi



: pergerakan dinding dada simetris,tidak terdapat lesi



Perkusi



: Sonor



Palpasi



: Tidak terdapat nyeri tekan atau nyeri ketuk



Auskultasi



: Terdengar suara paru vesikuler pada seluruh lapang paru



5) Sistem Kardiovaskuler Inspeksi : bentuk dada simetris Perkusi : ictus cordis teraba di mid clavicula intercosta 4-5 Palpasi : suara pekak Auskultasi : auskultasi bunyi jantung I dan bunyi jantung II 6) Sistem Neurologi Gejala (Subyektif) : a. Rasa ingin pingsan/pusing : Tidak ada b. Sakit kepala



: Klien mengatakan tidak merasakan sakit kepala



c. Kesemutan



: Tidak Kesemutan



d. Kesulitan menelan : Tidak ada gangguan e. Gejala sisa stroke



: Tidak ada



f. Kejang



: Tidak ada



Tanda (Obyektif) : a. Pemeriksaan sifat kranial Klien nampak rongga hidung tidak tersumbat dan cukup bersih b. Pemeriksaan fungsi sensorik Tidak ada keluhan pada Panca indra klien. c. Pemeriksaan fungsi motorik Pasien tampak lemah, cepat lelah, pasien bedrest di tempat tidur. Pasien hanya berbaring dengan posisi semi fowler d. Pemeriksaan refleks Klien memberikan respon dengan baik saat dilakukan pemeriksaan pada anggota gerak. 7) Sistem Endokrin Gejala (Subyektif) : a. Poliuria



: Tidak ada



b. Polidipsia : Tidak ada c. Polifagia d. Susah tidur



: Tidak ada



Klien mengatakan sulit tidur karena nyeri dada yang dirasakan dan karena sesak nafas, sebelum masuk rumah sakit klien tidur 8 jam/hari dan setelah dirumah sakit klien mengatakan hanya bisa tidur sekitar 3 jam/hari. e. Sering merasa lemah Klien mengatakan sering merasa lemah f. Mudah Lelah Klien mengatakan saat beraktivitas mudah lelah g. Emosi labil Klien mengatakan sering emosi saat susah tidur dan sesak h. Gangguan penglihatan Klien mengatakan tidak memiliki masalah penglihatan i. Sering luka :Tidak ada j. Riawayat penyakit keturunan dalam keluarga Klien



mengatakan



memiliki



riwayat



hipertensi,memiliki



penyakit



keturunan yaitu hipertensi. k. Riwayat trauma kepala Klien mengatakan tidak memiliki riwayat jatuh l. Riwayat pengangkatan kelenjar tyroid Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat operasi kelenjar tyroid. 8) Sistem Imunologi Klien tidak memiliki gangguan 9) Sistem Urogenital Tidak memiliki kelainan, pembengkakan di region inguinal 10) Sistem Pencernaan I : tidak ada lesi atau jaundice, tidak ada hepatomegali P : suara timpani dikuadran ke 4 P : abdomen supel, hati dan limfa, tidak ada nyeri tekan A : BU 20 x/m 11) Sistem Integumen Tidak ada luka. Kulit sudah tidak elastis. Terdapat hiperpigmentasi pada wajah dan beberapa kulit. Konjungtiva tampak anemis.



12) Sistem Muskuloskeletal Tidak terdapat odema. CRT 2 detik. Kekutan otot baik. Tidak ada tanda2 fraktur. 13) Sistem Reproduksi a. Klien tidak memiliki masalah dalam reproduksi Tanda (Obyektif) : a. testis : Tidak ada pembesaran pada testis b. Kutil genital/lesi : Tidak ada 4. Pemeriksaan Penunjang. a. Pemeriksaan Diagnostik dan Laboratorium EKG



: Segmen ST elevasi pada lead V1, V2, V3, V4.



Spo2



: 90%



Hb



: 13,5 g/dl



Leukosit



: 13.000 /uL



Eritrosit



: 4,2 juta/uL



Hematokrit : 42 % Troponin T meningkat dan myoglobin meningkat. 5.



Penatalaksanaan a. Penatalaksanaan medis - O2 5 LPM dengan nasal kanula - IVFD RL 20 TPM - Ketorolac 30 mg/8 jam - Ranitidine 50 mg/8 jam - Captopril 12,5 mg (2x1) - Furosemide 40 mg(2x1) - ISDN 5 mg (3x1) - Aspilet 80 mg (2x1) - Clopidogrel 75 mg (1x1)



b. Penatalaksanaan Keperawatan ( Saat Pengkajian ) Perawat dan keluarga membantu aktivitas sehari-hari pasien, perawat melibatkan keluarga dalam merencanakan program tindakan yang akan dilakukan pada pasien.



B. No 1



Analisa Data Data



Masalah



Penyebab



Nyeri Akut



Adanya iskemia jaringan



DS:



-



Pasienmengeluhnyeridadasebelahkiri.



-



Nyeridada



yang



sekunder terhadap



dirasakanmenjalar



sumbatan arteri



kepunggung kiri



-



Menurut klien nyeridirasakan seperti tertimpabendaberat,



-



Nyerii yang dirasakan klien saat baru datang memiliki skalanyeri



8(8/10),



dan berkurang menjadi 7 (7/10) saat diruang perawatan



-



Menurut



klien



lamanyanyeri



yang



dirasakan sekitar30menit,



-



Klien



mengatakan



nyerinyaberkurangbiladiberikanoksigen,s etelahminumobatdanbertambahberat bilabanyakbergerak DO:



-



Klien tampak banyak berkeringat



-



TD 180/100 mmHg



-



frekuensi nadi 110x/mnenit



-



Pasien



memperoleh



Ketorolac30



mg/8jam



-



klien memperoleh ISDN5mg(3x1) dan Aspilet80mg(2xl)



2



DS:



a. Klien juga mengaku dadanya berdebardebar



b. Klien menatakan jika dirinya mudah lelah dan lemas DO:







Klien tampak lemah dan cepat Lelah



Penurunan Curah



Adanya perubahan



Jantung



factor-faktor listrik, penurunan karakteristik miokard







Pasien h a n y a m a m p u bedrestdi tempat tidur







TD 180/100 mmHg







frekuensi nadi 110x/mnenit







Hasil EKG diketahuiSegmen ST elevasi pada lead VI,V2,V3,V4







Klien mendapatkan therapi : 1) Captopril 12,5mg(2xl) 2) Furosemide40mg(2xl)



3



DS: a. b.



Klien mengeluhkan jika akral t e r a s a



Resiko Gangguan



Adanya iskemik,



dingin



Perfusi Jaringan



kerusakan otot jantung,



Klien menatakan jika dirinya mudah



penyempitan /



lelah dan lemas



penyumbatan pembuluh darah arteri koronaria



DO: c.



Klien tampak lemah dan cepat Lelah



d.



Akral klien teraba dingin



e.



Pemeriksaan CRT 3 detik



f.



Hasil EKG diketahuiSegmen ST elevasi pada lead VI,V2,V3,V4



4



g.



CPK-MB meningkat



h.



troponinTmeningkat



i.



myoglobin meningkat



j.



SpO,90%



k.



Terapy IVFD RL 20 TPM



DS:



a. Klien mengeluhkan sesaknapasdankesulitan saat bernapas



b. Klien mengaku nafsu makanya juga hilang (anoreksia)



c. Klien mengaku merasa mual DO: a.



klien tampak sesaknapasdankesulitan saat bernapas



Resiko pertukaran gas



Gangguan



Adanya gangguan aliran darah ke alveoli atau kegagalan utama paru



b.



frekuensi napas 30 x/menit



c.



SpO,90%



d.



Pasien mendapatkan tgeraphi O2 5 LPM dengan nasal kanul



5



DS: 







Klien mengatakan sebelum sakitselalu



Intoleransi aktifitas



Ketidak



seimbangan



menjalankan sholat 5 waktu, namun



antara



saatsakithanya bisaberdoa di tempat



miocard dan kebutuhan,



tidur



adanya iskemik/ nekrotik



Klien mengatakan



jaringan



miocard



nyerinyaberkurangbiladiberikanoksigen,s



ditandai



dengan



etelahminumobatdanbertambahberat



gangguan



bilabanyakbergerak



jantung, tekanan darah dalam



suplai



oksigen



frekuensi



aktifitas



yang



berdampak



DO: 



Klien tampak lemah dan cepat Lelah







Pasien h a n y a m a m p u bedrestdi



pada



kelemahan fisik



tempat tidur. 



Pasien hanya berbaring dengan posisi semi fowler.







Perawat dan keluarga membantu aktivitassehari-haripasien



6



DS: a.



Klien memiliki R i w a y a t penyakit darahtinggisejal 5 tahunyanglalu



b. Menurut kl uarga kl i en



c.



kurang informasi tentang fungsi jantung / implikasi penyakit



tidakpatuhminumobatantihipertensidandi



jantung dan status



et



kesehatan yang akan



Jika sakit pasien mengaku hanyaberobat



datang , kebutuhan



ke puskesmas dan membeli obat di



perubahan pola hidup



warung saja



ditandai dengan



DO: a.



Kurangnya pengetahuan



pernyataan masalah, Perawatmelibatkankeluargadalammerenca



kesalahan konsep,



nakanprogramtindakan



pertanyaan, terjadinya



yangakandilakukanpadapasien



kompliksi yang dapat



dicegah serta pemanfaatan fasilitas kesehatan 7



DS:



a. Klien mengaku berkeringat banyak



Kecemasan



b. Klien mengatakan jika dirinya merasa



Adanya ancaman aktual terhadap integritas



cemas akan penyakit yang dialami



biologisterkait kondisi



(nyeridadanyayangtiba-tiba



kesehatan



dansangatberatdirasakan)



c. Keluarga



sering



perkembangankondisi



menanyakan Tn.



Skepada



dokterdanperawat DO: a.



Klien tampak banyak berkeringat



b.



Keluarga tampak selalu bertanya tentang kondisi pasien baik dengan dokter dan perawat



C. Diagnosa Keperawatan 1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan factor-faktor listrik, penurunan karakteristik miokard 2. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri 3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen miocard dan kebutuhan, adanya iskemik/ nekrotik jaringan miocard



D.



Rencana Keperawatan No. 1



Diagnosa Keperawatan Penurunan curah jantung berhubungan dengan



Tujuan Setelah dilakukan intervensi keperawatan



perubahan



selama 3x 24 jam diharapkan curah jantung



factor-faktor



listrik,



penurunan



karakteristik miokard DS:



1.



Intervensi Rasionalisasi Pertahankan tirah baring selama 1. Peningkatan kelelahan fisik mampu fase akut



membaik / stabil dengan kriteria :



lebih meluas



a. Tidak ada edema



 



Klien juga mengaku dadanya berdebar-



b. Tidak ada disritmia



debar



c. Haluaran urin normal



Klien menatakan jika dirinya mudah lelah



2. Penurunan tekanan darah secara tiba2.



Kaji dan laporkan adanya tanda



tiba



tanda



penurunan curah jantung



penurunan COP, TD



TTV dalam batas normal



dan lemas DO: Klien tampak lemah dan cepat Lelah







Pasien h a n y a m a m p u bedrestdi tempat tidur







TD 180/100 mmHg







frekuensi nadi 110x/mnenit







Hasil EKG diketahuiSegmen ST elevasi



Monitor haluaran urin



Klien mendapatkan therapi :



1.



Captopril 12,5mg(2xl)



2. Furosemide40mg(2xl)



mengindikasi



asupan



adanya



lebih



banyak



mengalamikelebihan cairan 4. Penurunan



kekuatan



denyut



perifersering ditemukan pada klien 4.



Kaji dan pantau TTV tiap jam



denganpenurunan curah jantung 5. Perubahan



segmenST



dapat



mengindikasikan iskemikmiokard yang 5.



Kaji dan pantau EKG tiap hari



dapat terjadi karenapenurunan perfusi arteri koroner.



pada lead VI,V2,V3,V4







3. Jika



mampu



daripadaoutput, maka klien berisiko 3.







berdampak pada infark miokard yang



6. Takikardia



dapat



meningkatkan



kebutuhan oksigen dan miokardium 6.



Auskultasi pernafasan dan jantung



dan dapat menjadi situasi mekanisme



tiap jam sesuai indikasi



kompensasi terkait dengan penurunan keluaran



jantung,



suara



peningkatan



napas



danproduksi



sputum.



ronki, pendek,



Hal



ini



menunjukkan penurunan lanjut curah jantung dankemungkinan edema paru. 7. Obat



yag



diresepkan



digunakan



untukmeningkatkan kontrakstilitas 7.



dan



Pertahankan cairan parenteral dan



preload



obat-obatan sesuai advis



harus dieveluasi.



dan



respon menurunkan



afterloaddan



efeknya



8. Makanan dalam porsi besar dapat meningkatkan beban miokardium dan menyebabkan stimulasi vagal yang 8.



Berikan makanan dengan porsi



akan menyebabkan bradikardia.



kecil 2



Nyeri akut berhubungan dengan iskemia



Setelah dilakukan intervensi keperawatan



jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri.



selama 3x24 jam diharapkan nyeri



waktu, dan perjalanan rasa nyeri



dirasa, lokasi, penyebaran, factor yang



DS:



berkurang / mereda, dengan kriteria



dada tersebut.



mampu



-



Pasien mengeluh nyeri dada sebelah kiri.



-



Nyeridada



yang



dirasakan



Menurut



klien



menjalar



seperti



tertimpabendaberat,



-



lokasi, 1. Untuk mengetahu intensitas nyeri yang



berkurang



skala



nyeri



menjadi



diruang perawatan



7



8(8/10),



dan



(7/10)



saat



dan



2. Dengan istirahat dapat menurunkan 2. Anjurkan pada klien menghentikan



c. frekwensi nadi 60-100 x/menit



aktifitas selama ada serangan dan



d. TD 120/ 80 mmHg



istirahat.



denyutan



nadi



mampu



meminimalisir nyeri dada menyetabilkan



3. Bantu



sehingga



3. Teknik relaksasi yang tepat mampu



Nyeri yang dirasakan klien saat baru datang memiliki



memperingan



memperberat nyeri



skala 8 ke 7, atau dari 7 ke 5) b. tidak gelisah



nyeridirasakan



karakteristik,



a. Nyeri dada berkurang (misalnya dari



kepunggung kiri



-



1. Observasi



klien



melakukan



tehnik



jantung



sehingga meminimalisir nyeri



relaksasi, mis nafas dalam, perilaku 4. Pemberian distraksi, visualisasi, atau bimbingan



tekanan



O2



secara



adekuat



memcegah terjadinya infark karena



-



Menurut



klien



lamanya



nyeri



imajinasi.



yang



4. Pertahankan



dirasakan sekitar 30 menit,



-



Klien



mengatakan



nyerinya



kegagalan perfusi secara meluas Oksigenasi



dengan 5. Tanda tanda vital mampu digunakan



bikanul contohnya ( 2-5 L/menit )



berkurang



biladiberikan oksigen,setelah minum obat dan



sebagai indicator nyeri bertambah atau mereda



bertambah berat bila banyak bergerak



5. Monitor tanda-tanda vital ( Nadi &



DO:



tekanan darah ) tiap dua jam.



-



Klien tampak banyak berkeringat



-



TD 180/100 mmHg



-



frekuensi nadi 110x/mnenit



-



Pasien memperoleh Ketorolac30 mg/8jam



dalam



-



klien memperoleh ISDN5mg(3x1) dan



(ketrolan IV)



6. Pemberian



analgesic



(sort



acting)



mampu menetralisir secara cepat 6. Kolaborasi dengan tim kesehatan pemberian



analgetik.



Aspilet80mg(2xl)



3



Intoleransi aktifitas berhubungan dengan Setelah dilakukan intervensi keperawatan



1. catat frekuensi jantung, irama, dan 1. Dispneu,



takikardia,



angina,



ketidakseimbangan antara suplai oksigen selama 3x 24 jam diharapkan terjadi



perubahan TD selama dan sesudah



diaphoresis, dan hipotensi sebelumnya



miocard dan kebutuhan, adanya iskemik/ peningkatan toleransi pada klien. Dengan



aktivitas ) Tingkatkan istirahat ( di



menandakan



tempat tidur)



kebutuhan miokardium lebih banyak.



nekrotik jaringan miocard



a. klien berpartisipasi dalam aktifitas sesuai



DS: 



Klien mengatakan sebelum sakitselalu menjalankan sholat 5 waktu, namun saatsakithanya bisaberdoa di tempat tidur







riteria Hasil : kemampuan klien > frekuensi jantung 60100 x/menit b. TD 12O-80mmHg.



2. Tindakan 2. Batasi aktifitas pada dasar nyeri



kebutuhan



tidak berat



menyebabkan keletihan ekstrem.



miokardium



dan



dapat



3. Aktifitas fisik yang meningkat secara bertahap dan tepat akan membantu



nyerinyaberkurangbiladiberikanoksigen,setela bilabanyakbergerak



keperawatan/aktifitasmeningkatkan



dan berikan aktifitas sensori yang



Klien mengatakan hminumobatdanbertambahberat



aktifitastersebut



3. Jelaskan pola peningkatan bertahap dari



tingkat



aktifitas,



contoh



bengun dari kursi bila tidak ada



klienmendapatkan yang



optimal



toleransi



kondisi dan



jantung



memperbaiki



nyeri, ambulasi dan istirahat selam 4. Aktifitas seperti naik tangga, bekerja



DO: 



Klien tampak lemah dan cepat Lelah







Pasien h a n y a m a m p u bedrestdi tempat tidur.



 



1 jam setelah mkan



dengan gerakan



4. Kaji ulang tanda gangguan yang



lengan



diatas



kepala



lenganberkelanjutan



atau dapat



menyebabkan kelelahan berlebihan dan



Pasien hanya berbaring dengan posisi semi



menunjukan tidak toleran terhadap



membutuhkan



fowler.



aktifitas atau memerlukan



banyak daripada yang dapat disuplai



pelaporan pada dokter



oleh tubuh.



Perawat dan keluarga membantu aktivitassehari-haripasien



curah



jantunglebih