9 0 197 KB
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS FIKTIF KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH MIOCARD INFARK (MCI) DI RSU AZZAHRA KALIREJO TAHUN 2021
DISUSUN OLEH: NAMA
: BUDI PARWOTO
NIM :
2020207209125
KELAS : PROFESI NERS KALIREJO
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU 2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. Y DENGAN DIAGNOSA MEDIS MCI ( MIOCARD INFARK ) Ruang ` No. MR Tanggal pengkajian Pukul
: Ruang Penyakit Dalam : 54321 : 26 Mei 2021 : 08.00 WIB
A. DATA DASAR 1. Data Demografi a. Identitas pasien Nama Usia Jenis kelamin Status perkawinan Pekerjaan Agama Suku/Bangsa Alamat Sumber Biaya Tanggal Masuk Rs Diagnosa Medis b. Sumber Informasi Nama Umur Jenis kelamin Hubungan dengan klien Pendidikan Pekerjaan Alamat
: Tn. Y : 52 tahun : Laki-laki : Menikah : Tani : Islam : Jawa / Indonesia : Dusun 6 Kampung Bangunrejo :: 25 Mei 2021 : MCI : Ny. R : 47 tahun : Perempuan : Istri : SD : IRT : Dusun 6 Kampung Bangunrejo
2. Riwayat Kesehatan a. Riwayat Kesehatan Masuk RS Klien datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri, nyeri dada menjalar ke punggung kiri, nyeri dirasakan seperti tertimpa benda berat. sesak napas dan kesulitan bernapas, dada berdebar-debar, berkeringat banyak, akral dingin, mudah lelah dan lemas, anoreksia dan mual seperti tertimpa benda berat, skala nyeri 8/10. b. Riwayat Kesehatan Saat Masuk Pengkajian 1). Keluhan utama saat pengkajian Saat dilakukan pengkajian tanggal 26 Mei 2021 pukul 08.00 WIB, pasien masih mengeluh nyeri dada kiri dan menjalar ke punggung, nyeri dirasakan seperti terhimpit benda berat dengan skala 7/10, nyerinya berkurang bila diberikan oksigen, setelah minum obat dan bertambah berat bila banyak bergerak 2). Keluhan Penyerta
Cepat lelah c. Riwayat Kesehatan Dahulu Keluarga Tn. S mengatakan pasien tidak memiliki riwayat alergi obat, namun memiliki penyakit darah tinggi sejal 5 tahun yang lalu dan tidak patuh minum obat anti hipertensi dan diet. Pasien tidak pernah di rawat di puskesmas karena hipertensi dan tidak ada riwayat dioperasi di RS. Jika sakit pasien berobat ke puskesmas dan membeli obat di warung saja sembuh. Keluarga mengatakan sebelum masuk RS sering mengeluh nyeri dada saat aktifitas, dan kemudian pasien di bawa keluarga ke RS. d. Riwayat Kesehatan Keluarga Keluarga Tn. S mengatakan di dalam anggota keluarganya ada yang memiliki penyakit keturunan darah tinggi yaitu ayahnya. Anggota keluarga tidak memiliki penyakit menular maupun penyakit kronik lainnya. Genogram :
Keterangan: : meninggal : laki laki : perempuan
: klien --------- : tingaal 1 rumah
e.
Riwayat Psiko-sosial-spiritul 1) Psikososial Tn. S mengatakan cemas terhadap nyeri dadanya yang tiba-tiba dan sangat berat dirasakan. Keluarga sering menanyakan perkembangan kondisi Tn. S kepada dokter dan perawat 2) Sosial Pasien selama di rawat di RS selalu ditemani oleh keluarganya, hubungan antara istri dan anak kandungnya baik dan tidak ada konflik. 3) Spiritual Tn. S mengatakan sebelum sakit selalu menjalankan sholat 5 waktu, namun saat sakit hanya bisa berdoa. Perawat selalu memberikan pelayanan kepada pasien dan keluarga, dan perawat selalu menjaga privacy pasien.
f.
Pengetahuan Pasien dan keluarga Klien belum mengetahui penyakitnya saat ini, klien hanya tau bahwa dirinya menderita hipertensi. Klien sering bertanya kepada perawat dan dokter tentang kondisinya.
g.
Lingkungan Menurut klien, lingkungan tempat tinggal klien bersih dan nyaman.
h.
Pola kebiasaan sehari hari sebelum dan saat sakit Keluarga mengatakan klien memiliki penyakit darah tinggi sejal 5 tahun yang lalu dan tidak patuh minum obat anti hipertensi dan diet. Pasien tidak pernah di rawat di puskesmas karena hipertensi dan tidak ada riwayat dioperasi di RS. Jika sakit pasien berobat ke puskesmas dan membeli obat di warung saja sembuh. 1. Pola Pemenuhan Nutrisi dan Cairan a. Pola Nutrisi -
Sebelum sakit Klien mengatakan makan 3x sehari. Klien makan dengan baik dengan lauk pauk yang sehat.
-
Saat sakit Selama klien di RS klien mengalami anoreksia,hanya menghabiskan setengah porsi makanan yang diberikan.
b. Pola cairan -
Sebelum sakit Sebelum sakit pasien minum 7-8 gelas sehari. Minm air putih dan teh manis.
-
Saat sakit Klien minum seperti biasa,tidak mengalami gangguan.
2. Pola Eliminasi -
Sebelum sakit Klien BAB 1 x/hri. dengan konsistensi lembek dan berbau khas. Klien BAK 5-6 x/hr dengan warna urine jernih
-
Saat sakit Klien tidak memiliki keluhan dalam BAK. Klien BAB 1 x/hr dengan konsistensi lembek dan normal.
3. Pola Istriahat dan tidur -
Sebelum sakit Klien dapat tidur siang 1-2 jam/hr dan 6-7 jam saat malam hari. Klien dapat tidur nyenyak
-
Saat sakit Klien hanya dapat tidur malam 3-4 jam/hr dan sering terbangun. Klien mengeluh nyeri dada dan sesak nafas
4. Pola personal Hygiene -
Sebelum sakit Klien mandi 2x/hri. Klien menggosk gigi saat mandi. Klien keramas selam 3 x/minggu
-
Saat sakit Pasien tampak lemah, cepat lelah, pasien bedrest di tempat tidur. Pasien hanya berbaring dengan posisi semi fowler. Perawat dan keluarga membantu aktivitas sehari-hari pasien.
5. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan -
Sebelum sakit Klien tidak rutin memeriksakan kesehatan ke fasilitas kesehatan walaupun mengetahui bahwa dirinya menderita hipertensi.
-
Saat sakit Klien tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasa.Klien hanya patuh mengkonsumsi obat obatan yang diberikan oleh perawat.
3. Pengkajian Fisik (pengkajian fokus) Pengkajian fisik meliputi pemeriksaan umum dan persistem a. Pemeriksaan umum Kesadaran
: composmentis
TD
: 180/100mmhg
N
: 110 x/m
S
: 37,4 C
RR
: 26 x/m
BB
: 85 kg
SPO2
: 90%
b. Pemeriksaan fisik per sistem 1) Sistem penglihatan Klien mengatakan tidak menggunakan alat bantu penglihatan. 2) Sistem pendengaran Klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran, pendengaran pasein normal 3) Sistem wicara Klien tidak mengalami kesulitan dalam bicara. Klien tidak pelo 4) Sistem Pernafasan pergerakan dinding dada simetris, terdengar suara paru vesikuler pada seluruh lapang paru. Suara perkusi pada dada sonor, tidak ada nyeri tekan atau nyeri ketuk Inspeksi
: pergerakan dinding dada simetris,tidak terdapat lesi
Perkusi
: Sonor
Palpasi
: Tidak terdapat nyeri tekan atau nyeri ketuk
Auskultasi
: Terdengar suara paru vesikuler pada seluruh lapang paru
5) Sistem Kardiovaskuler Inspeksi : bentuk dada simetris Perkusi : ictus cordis teraba di mid clavicula intercosta 4-5 Palpasi : suara pekak Auskultasi : auskultasi bunyi jantung I dan bunyi jantung II 6) Sistem Neurologi Gejala (Subyektif) : a. Rasa ingin pingsan/pusing : Tidak ada b. Sakit kepala
: Klien mengatakan tidak merasakan sakit kepala
c. Kesemutan
: Tidak Kesemutan
d. Kesulitan menelan : Tidak ada gangguan e. Gejala sisa stroke
: Tidak ada
f. Kejang
: Tidak ada
Tanda (Obyektif) : a. Pemeriksaan sifat kranial Klien nampak rongga hidung tidak tersumbat dan cukup bersih b. Pemeriksaan fungsi sensorik Tidak ada keluhan pada Panca indra klien. c. Pemeriksaan fungsi motorik Pasien tampak lemah, cepat lelah, pasien bedrest di tempat tidur. Pasien hanya berbaring dengan posisi semi fowler d. Pemeriksaan refleks Klien memberikan respon dengan baik saat dilakukan pemeriksaan pada anggota gerak. 7) Sistem Endokrin Gejala (Subyektif) : a. Poliuria
: Tidak ada
b. Polidipsia : Tidak ada c. Polifagia d. Susah tidur
: Tidak ada
Klien mengatakan sulit tidur karena nyeri dada yang dirasakan dan karena sesak nafas, sebelum masuk rumah sakit klien tidur 8 jam/hari dan setelah dirumah sakit klien mengatakan hanya bisa tidur sekitar 3 jam/hari. e. Sering merasa lemah Klien mengatakan sering merasa lemah f. Mudah Lelah Klien mengatakan saat beraktivitas mudah lelah g. Emosi labil Klien mengatakan sering emosi saat susah tidur dan sesak h. Gangguan penglihatan Klien mengatakan tidak memiliki masalah penglihatan i. Sering luka :Tidak ada j. Riawayat penyakit keturunan dalam keluarga Klien
mengatakan
memiliki
riwayat
hipertensi,memiliki
penyakit
keturunan yaitu hipertensi. k. Riwayat trauma kepala Klien mengatakan tidak memiliki riwayat jatuh l. Riwayat pengangkatan kelenjar tyroid Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat operasi kelenjar tyroid. 8) Sistem Imunologi Klien tidak memiliki gangguan 9) Sistem Urogenital Tidak memiliki kelainan, pembengkakan di region inguinal 10) Sistem Pencernaan I : tidak ada lesi atau jaundice, tidak ada hepatomegali P : suara timpani dikuadran ke 4 P : abdomen supel, hati dan limfa, tidak ada nyeri tekan A : BU 20 x/m 11) Sistem Integumen Tidak ada luka. Kulit sudah tidak elastis. Terdapat hiperpigmentasi pada wajah dan beberapa kulit. Konjungtiva tampak anemis.
12) Sistem Muskuloskeletal Tidak terdapat odema. CRT 2 detik. Kekutan otot baik. Tidak ada tanda2 fraktur. 13) Sistem Reproduksi a. Klien tidak memiliki masalah dalam reproduksi Tanda (Obyektif) : a. testis : Tidak ada pembesaran pada testis b. Kutil genital/lesi : Tidak ada 4. Pemeriksaan Penunjang. a. Pemeriksaan Diagnostik dan Laboratorium EKG
: Segmen ST elevasi pada lead V1, V2, V3, V4.
Spo2
: 90%
Hb
: 13,5 g/dl
Leukosit
: 13.000 /uL
Eritrosit
: 4,2 juta/uL
Hematokrit : 42 % Troponin T meningkat dan myoglobin meningkat. 5.
Penatalaksanaan a. Penatalaksanaan medis - O2 5 LPM dengan nasal kanula - IVFD RL 20 TPM - Ketorolac 30 mg/8 jam - Ranitidine 50 mg/8 jam - Captopril 12,5 mg (2x1) - Furosemide 40 mg(2x1) - ISDN 5 mg (3x1) - Aspilet 80 mg (2x1) - Clopidogrel 75 mg (1x1)
b. Penatalaksanaan Keperawatan ( Saat Pengkajian ) Perawat dan keluarga membantu aktivitas sehari-hari pasien, perawat melibatkan keluarga dalam merencanakan program tindakan yang akan dilakukan pada pasien.
B. No 1
Analisa Data Data
Masalah
Penyebab
Nyeri Akut
Adanya iskemia jaringan
DS:
-
Pasienmengeluhnyeridadasebelahkiri.
-
Nyeridada
yang
sekunder terhadap
dirasakanmenjalar
sumbatan arteri
kepunggung kiri
-
Menurut klien nyeridirasakan seperti tertimpabendaberat,
-
Nyerii yang dirasakan klien saat baru datang memiliki skalanyeri
8(8/10),
dan berkurang menjadi 7 (7/10) saat diruang perawatan
-
Menurut
klien
lamanyanyeri
yang
dirasakan sekitar30menit,
-
Klien
mengatakan
nyerinyaberkurangbiladiberikanoksigen,s etelahminumobatdanbertambahberat bilabanyakbergerak DO:
-
Klien tampak banyak berkeringat
-
TD 180/100 mmHg
-
frekuensi nadi 110x/mnenit
-
Pasien
memperoleh
Ketorolac30
mg/8jam
-
klien memperoleh ISDN5mg(3x1) dan Aspilet80mg(2xl)
2
DS:
a. Klien juga mengaku dadanya berdebardebar
b. Klien menatakan jika dirinya mudah lelah dan lemas DO:
Klien tampak lemah dan cepat Lelah
Penurunan Curah
Adanya perubahan
Jantung
factor-faktor listrik, penurunan karakteristik miokard
Pasien h a n y a m a m p u bedrestdi tempat tidur
TD 180/100 mmHg
frekuensi nadi 110x/mnenit
Hasil EKG diketahuiSegmen ST elevasi pada lead VI,V2,V3,V4
Klien mendapatkan therapi : 1) Captopril 12,5mg(2xl) 2) Furosemide40mg(2xl)
3
DS: a. b.
Klien mengeluhkan jika akral t e r a s a
Resiko Gangguan
Adanya iskemik,
dingin
Perfusi Jaringan
kerusakan otot jantung,
Klien menatakan jika dirinya mudah
penyempitan /
lelah dan lemas
penyumbatan pembuluh darah arteri koronaria
DO: c.
Klien tampak lemah dan cepat Lelah
d.
Akral klien teraba dingin
e.
Pemeriksaan CRT 3 detik
f.
Hasil EKG diketahuiSegmen ST elevasi pada lead VI,V2,V3,V4
4
g.
CPK-MB meningkat
h.
troponinTmeningkat
i.
myoglobin meningkat
j.
SpO,90%
k.
Terapy IVFD RL 20 TPM
DS:
a. Klien mengeluhkan sesaknapasdankesulitan saat bernapas
b. Klien mengaku nafsu makanya juga hilang (anoreksia)
c. Klien mengaku merasa mual DO: a.
klien tampak sesaknapasdankesulitan saat bernapas
Resiko pertukaran gas
Gangguan
Adanya gangguan aliran darah ke alveoli atau kegagalan utama paru
b.
frekuensi napas 30 x/menit
c.
SpO,90%
d.
Pasien mendapatkan tgeraphi O2 5 LPM dengan nasal kanul
5
DS:
Klien mengatakan sebelum sakitselalu
Intoleransi aktifitas
Ketidak
seimbangan
menjalankan sholat 5 waktu, namun
antara
saatsakithanya bisaberdoa di tempat
miocard dan kebutuhan,
tidur
adanya iskemik/ nekrotik
Klien mengatakan
jaringan
miocard
nyerinyaberkurangbiladiberikanoksigen,s
ditandai
dengan
etelahminumobatdanbertambahberat
gangguan
bilabanyakbergerak
jantung, tekanan darah dalam
suplai
oksigen
frekuensi
aktifitas
yang
berdampak
DO:
Klien tampak lemah dan cepat Lelah
Pasien h a n y a m a m p u bedrestdi
pada
kelemahan fisik
tempat tidur.
Pasien hanya berbaring dengan posisi semi fowler.
Perawat dan keluarga membantu aktivitassehari-haripasien
6
DS: a.
Klien memiliki R i w a y a t penyakit darahtinggisejal 5 tahunyanglalu
b. Menurut kl uarga kl i en
c.
kurang informasi tentang fungsi jantung / implikasi penyakit
tidakpatuhminumobatantihipertensidandi
jantung dan status
et
kesehatan yang akan
Jika sakit pasien mengaku hanyaberobat
datang , kebutuhan
ke puskesmas dan membeli obat di
perubahan pola hidup
warung saja
ditandai dengan
DO: a.
Kurangnya pengetahuan
pernyataan masalah, Perawatmelibatkankeluargadalammerenca
kesalahan konsep,
nakanprogramtindakan
pertanyaan, terjadinya
yangakandilakukanpadapasien
kompliksi yang dapat
dicegah serta pemanfaatan fasilitas kesehatan 7
DS:
a. Klien mengaku berkeringat banyak
Kecemasan
b. Klien mengatakan jika dirinya merasa
Adanya ancaman aktual terhadap integritas
cemas akan penyakit yang dialami
biologisterkait kondisi
(nyeridadanyayangtiba-tiba
kesehatan
dansangatberatdirasakan)
c. Keluarga
sering
perkembangankondisi
menanyakan Tn.
Skepada
dokterdanperawat DO: a.
Klien tampak banyak berkeringat
b.
Keluarga tampak selalu bertanya tentang kondisi pasien baik dengan dokter dan perawat
C. Diagnosa Keperawatan 1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan factor-faktor listrik, penurunan karakteristik miokard 2. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri 3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen miocard dan kebutuhan, adanya iskemik/ nekrotik jaringan miocard
D.
Rencana Keperawatan No. 1
Diagnosa Keperawatan Penurunan curah jantung berhubungan dengan
Tujuan Setelah dilakukan intervensi keperawatan
perubahan
selama 3x 24 jam diharapkan curah jantung
factor-faktor
listrik,
penurunan
karakteristik miokard DS:
1.
Intervensi Rasionalisasi Pertahankan tirah baring selama 1. Peningkatan kelelahan fisik mampu fase akut
membaik / stabil dengan kriteria :
lebih meluas
a. Tidak ada edema
Klien juga mengaku dadanya berdebar-
b. Tidak ada disritmia
debar
c. Haluaran urin normal
Klien menatakan jika dirinya mudah lelah
2. Penurunan tekanan darah secara tiba2.
Kaji dan laporkan adanya tanda
tiba
tanda
penurunan curah jantung
penurunan COP, TD
TTV dalam batas normal
dan lemas DO: Klien tampak lemah dan cepat Lelah
Pasien h a n y a m a m p u bedrestdi tempat tidur
TD 180/100 mmHg
frekuensi nadi 110x/mnenit
Hasil EKG diketahuiSegmen ST elevasi
Monitor haluaran urin
Klien mendapatkan therapi :
1.
Captopril 12,5mg(2xl)
2. Furosemide40mg(2xl)
mengindikasi
asupan
adanya
lebih
banyak
mengalamikelebihan cairan 4. Penurunan
kekuatan
denyut
perifersering ditemukan pada klien 4.
Kaji dan pantau TTV tiap jam
denganpenurunan curah jantung 5. Perubahan
segmenST
dapat
mengindikasikan iskemikmiokard yang 5.
Kaji dan pantau EKG tiap hari
dapat terjadi karenapenurunan perfusi arteri koroner.
pada lead VI,V2,V3,V4
3. Jika
mampu
daripadaoutput, maka klien berisiko 3.
berdampak pada infark miokard yang
6. Takikardia
dapat
meningkatkan
kebutuhan oksigen dan miokardium 6.
Auskultasi pernafasan dan jantung
dan dapat menjadi situasi mekanisme
tiap jam sesuai indikasi
kompensasi terkait dengan penurunan keluaran
jantung,
suara
peningkatan
napas
danproduksi
sputum.
ronki, pendek,
Hal
ini
menunjukkan penurunan lanjut curah jantung dankemungkinan edema paru. 7. Obat
yag
diresepkan
digunakan
untukmeningkatkan kontrakstilitas 7.
dan
Pertahankan cairan parenteral dan
preload
obat-obatan sesuai advis
harus dieveluasi.
dan
respon menurunkan
afterloaddan
efeknya
8. Makanan dalam porsi besar dapat meningkatkan beban miokardium dan menyebabkan stimulasi vagal yang 8.
Berikan makanan dengan porsi
akan menyebabkan bradikardia.
kecil 2
Nyeri akut berhubungan dengan iskemia
Setelah dilakukan intervensi keperawatan
jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri.
selama 3x24 jam diharapkan nyeri
waktu, dan perjalanan rasa nyeri
dirasa, lokasi, penyebaran, factor yang
DS:
berkurang / mereda, dengan kriteria
dada tersebut.
mampu
-
Pasien mengeluh nyeri dada sebelah kiri.
-
Nyeridada
yang
dirasakan
Menurut
klien
menjalar
seperti
tertimpabendaberat,
-
lokasi, 1. Untuk mengetahu intensitas nyeri yang
berkurang
skala
nyeri
menjadi
diruang perawatan
7
8(8/10),
dan
(7/10)
saat
dan
2. Dengan istirahat dapat menurunkan 2. Anjurkan pada klien menghentikan
c. frekwensi nadi 60-100 x/menit
aktifitas selama ada serangan dan
d. TD 120/ 80 mmHg
istirahat.
denyutan
nadi
mampu
meminimalisir nyeri dada menyetabilkan
3. Bantu
sehingga
3. Teknik relaksasi yang tepat mampu
Nyeri yang dirasakan klien saat baru datang memiliki
memperingan
memperberat nyeri
skala 8 ke 7, atau dari 7 ke 5) b. tidak gelisah
nyeridirasakan
karakteristik,
a. Nyeri dada berkurang (misalnya dari
kepunggung kiri
-
1. Observasi
klien
melakukan
tehnik
jantung
sehingga meminimalisir nyeri
relaksasi, mis nafas dalam, perilaku 4. Pemberian distraksi, visualisasi, atau bimbingan
tekanan
O2
secara
adekuat
memcegah terjadinya infark karena
-
Menurut
klien
lamanya
nyeri
imajinasi.
yang
4. Pertahankan
dirasakan sekitar 30 menit,
-
Klien
mengatakan
nyerinya
kegagalan perfusi secara meluas Oksigenasi
dengan 5. Tanda tanda vital mampu digunakan
bikanul contohnya ( 2-5 L/menit )
berkurang
biladiberikan oksigen,setelah minum obat dan
sebagai indicator nyeri bertambah atau mereda
bertambah berat bila banyak bergerak
5. Monitor tanda-tanda vital ( Nadi &
DO:
tekanan darah ) tiap dua jam.
-
Klien tampak banyak berkeringat
-
TD 180/100 mmHg
-
frekuensi nadi 110x/mnenit
-
Pasien memperoleh Ketorolac30 mg/8jam
dalam
-
klien memperoleh ISDN5mg(3x1) dan
(ketrolan IV)
6. Pemberian
analgesic
(sort
acting)
mampu menetralisir secara cepat 6. Kolaborasi dengan tim kesehatan pemberian
analgetik.
Aspilet80mg(2xl)
3
Intoleransi aktifitas berhubungan dengan Setelah dilakukan intervensi keperawatan
1. catat frekuensi jantung, irama, dan 1. Dispneu,
takikardia,
angina,
ketidakseimbangan antara suplai oksigen selama 3x 24 jam diharapkan terjadi
perubahan TD selama dan sesudah
diaphoresis, dan hipotensi sebelumnya
miocard dan kebutuhan, adanya iskemik/ peningkatan toleransi pada klien. Dengan
aktivitas ) Tingkatkan istirahat ( di
menandakan
tempat tidur)
kebutuhan miokardium lebih banyak.
nekrotik jaringan miocard
a. klien berpartisipasi dalam aktifitas sesuai
DS:
Klien mengatakan sebelum sakitselalu menjalankan sholat 5 waktu, namun saatsakithanya bisaberdoa di tempat tidur
riteria Hasil : kemampuan klien > frekuensi jantung 60100 x/menit b. TD 12O-80mmHg.
2. Tindakan 2. Batasi aktifitas pada dasar nyeri
kebutuhan
tidak berat
menyebabkan keletihan ekstrem.
miokardium
dan
dapat
3. Aktifitas fisik yang meningkat secara bertahap dan tepat akan membantu
nyerinyaberkurangbiladiberikanoksigen,setela bilabanyakbergerak
keperawatan/aktifitasmeningkatkan
dan berikan aktifitas sensori yang
Klien mengatakan hminumobatdanbertambahberat
aktifitastersebut
3. Jelaskan pola peningkatan bertahap dari
tingkat
aktifitas,
contoh
bengun dari kursi bila tidak ada
klienmendapatkan yang
optimal
toleransi
kondisi dan
jantung
memperbaiki
nyeri, ambulasi dan istirahat selam 4. Aktifitas seperti naik tangga, bekerja
DO:
Klien tampak lemah dan cepat Lelah
Pasien h a n y a m a m p u bedrestdi tempat tidur.
1 jam setelah mkan
dengan gerakan
4. Kaji ulang tanda gangguan yang
lengan
diatas
kepala
lenganberkelanjutan
atau dapat
menyebabkan kelelahan berlebihan dan
Pasien hanya berbaring dengan posisi semi
menunjukan tidak toleran terhadap
membutuhkan
fowler.
aktifitas atau memerlukan
banyak daripada yang dapat disuplai
pelaporan pada dokter
oleh tubuh.
Perawat dan keluarga membantu aktivitassehari-haripasien
curah
jantunglebih