Asuhan Keperawatan DHF [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Owan
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN DHF



OLEH : NAMA KELOMPOK : 1. LENDA MOMIAKE



8. NAOMI M. LAMALEI



2. MANAS M. TOLEU



9. NOFRI D. KOA



3. MARIA F. OEMATAN



10. NORBETWAN PULUTATA



4. MARIA C. MOUW



11. OKTOVIANUS BUNGALOLON



5. MARLIN L.F LETTE



12. PRITILIA M. AKOIT



6. MAXIMIANA COSTA



13. PUTRI L.M TANGPEN



7. MELDA S.K.Y KOTA



PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA KUPANG 2020



i



KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama hikma kesempatan dan  kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul DBD Makalah ini salah satu tugas dari mata kuliah di program studi S1 keperawatan. Akhirnya kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penuliasan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran secara konstrukif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



Kupang, 25 november 2020 penulis



i



DAFTR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................



i



DAFTAR ISI ..................................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN.................................................................................



1



1.1.........................................................................................................Latar belakang ...................................................................................................................1 1.2........................................................................................................Tujuan penulisan ...................................................................................................................2 1.3.......................................................................................................Manfaat penulisan ...................................................................................................................3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................



4



2.1. Konsep askep medis DBD.........................................................................



4



a. Definisi................................................................................................



4



b. Etiologi................................................................................................



4



c. Manifestasi klinis.................................................................................



5



d. Patofisiologi.........................................................................................



6



e. Patway.................................................................................................



7



f. Komplikasi...........................................................................................



8



g. Pemeriksaan diagnosa..........................................................................



8



h. Penatalaksanaan medis........................................................................



9



2.2. Konsep askep pada DBD...........................................................................



9



a. Pengkajian...........................................................................................



9



b. Diagnosa keperawatan (SDKI)............................................................



10



c. Keperawatan (SLKI dan SIKI)............................................................



10



BAB III TINJAU KASUS................................................................................



11



3.1. Pengkajian.................................................................................................



11



3.2. Analisa data diagnosa keperawatan...........................................................



14



BAB IV PENUTUP..........................................................................................



18



4.1. Kesimpulan................................................................................................



18



4.2. Saran..........................................................................................................



18



DAFTAR PUSTAKA ii



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1.



Latar belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Hemrrhagic Fever (DHF) ialah penyakit yang



disebabkan



virus



dengue



yang



ditularkan



melalui



gigitan



nyamuk Aedes



aegyti dan Aedes albbopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia kecuali ditempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut (Ginanjar, 2008). Musim hujan tiba maka perlu diwaspadai adanya genangan – genangan air yang terjadi pada selokan yang buntu, gorong – gorong yang tidak lancar serta adanya banjir yang berkepanjangan, perlu diwaspadai adanya tempat reproduksi atau berkembangbiaknya nyamuk pada genangan – genangan tersebut sehingga dapat mengakibatkan musim nyamuk telah tiba pula, itulah kata-kata yang melakat pada saat ini. saatnya kita melakukan antisipasi adanya musim nyamuk dengan cara pengendalian nyamuk dengan pendekatan perlakukan sanitasi lingkungan atau non kimiawi yang tepat sangat diutamakan sebelum dilakukannya pengendalian secara kimiawi.Selama ini semua manusia pasti mengatahui dan mengenal serangga yang disebut nyamuk. Antara nyamuk dan manusia bisa dikatakan hidup berdampingan bahkan nyaris tanpa batas. Namun, berdampingannya manusia dengan nyamuk bukan dalam makna positif. Tetapi nyamuk dianggap mengganggu kehidupan umat manusia. Meski jumlah nyamuk yang dibunuh manusia jauh lebih banyak daripada jumlah manusia yang meninggal karena nyamuk, perang terhadap nyamuk seolah menjadi kegiatan tak pernah henti yang dilakukan oleh manusia. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.Penyakit ini banyak ditemukan didaerah tropis seperti Asia Tenggara, India, Brazil, Amerika termasuk di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Hal ini disebabkan karena penyakit ini telah merenggut banyak nyawa. Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan RI terdapat 14 propinsi dalam kurun waktu bulan Juli sampai dengan Agustus 2005 tercatat jumlah penderita sebanyak 1781 orang dengan kejadian meninggal 1



sebanyak 54 orang. DBD bukanlah merupakan penyakit baru, namun tujuh tahun silam penyakit inipun telah menjangkiti 27 provinsi di Indonesia dan menyebabkan 16.000 orang menderita, serta 429 jiwa meninggal dunia, hal ini terjadi sepanjang bulan Januari sampai April 1998 (Tempo, 2004). WHO bahkan memperkirakan 50 juta warga dunia, terutama bocah-bocah kecil dengan daya tahan tubuh ringkih, terinfeksi demam berdarah setiap tahun. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah demam dengue yang disertai pembesaran hati dan manifestasi perdarahan. Pada keadaan yang parah bisa terjadi kegagalan sirkulasi darah dan pasien jatuh syok hipovolemik akibat kebocoran plasma. DBD merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang penularannya dari satu penderita ke penderita lain disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Oleh karena itu langkah yang dapat dilakukan



untuk



mencegah



penyebaran



DBD



adalah



dengan



memotong



siklus



penyebarannya dengan memberantas nyamuk tersebut. Salah satu cara untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti adalah dengan melakukan Fogging. Selain itu juga dapat dilakukan pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan abatisasi untuk memberantas jentik nyamuk. Berbagai upaya pengendalian penyakit demam berdarah dengue (DBD) telah dilaksanakan meliputi : promosi kesehatan tentang pemberantasan sarang nyamuk, pencegahan dan penanggulangan faktor resiko serta kerja sama lintas program dan lintas sector terkait sampai dengan tingkat desa /kelurahan untuk pemberantasan sarang nyamuk. Masalah utama dalam upaya menekan angka kesakitan DBD adalah belum optimalnya upaya pergerakan peran serta masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk Demam Berdarah Dengue. Oleh karena itu partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk DBD tersebut perlu di tingkatkan antara lain pemeriksaan jentik secara berkala dan berkesinambungan serta menggerakan masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk DBD. 1.2.



Tujuan penulis a. Tujuan umum Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara angka kenaikan DBD dengan angka kematian penderita demam berdarah. b. Tujuan Khusus 1. Mengetahui angka kematian pada penderita DBD. 2



2. Mengetahui status kehidupan (hidup/mati) pada penderita DBD. 3. Mengetahui tanda dan gejala dari Penyakit DBD. 4. Mengetahui bagaimana cara mencegah dan mengurangi penyakit DBD. 1.3.



Manfaat penulisan a. Manfaat praktis : 1. Penelitian ini dapat membantu setiap mahasiswa dalam mengerjakan tugas yang di berikan oleh dosen. 2. Bagi institusi pendidikan Sebagai bahan masukan bagi instansi pendidikan dalam upaya penyebaran informasi mengenai adanya hubungan antara angka penyakit DBD. 3. Membantu mahasiswa untuk mengetahui apa penyebab dan gejala dari penyakit DBD. b. Manfaat teoritis : 1. diharapkan dapat memberikan informasi mengenai adanya hubungan antara angka kematian dengan angka penderita penyakit DBD. 2. Bagi rumah sakit Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi dalam rangka meningkatkan upaya pelayanan kesehatan pada penderita penyakit DBD.



3



BAB II TINJAU PUSTAKA 2.1.



Konsep Askep Medis DBD a. Definisi Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang berbahaya. Penyakit ini dapat menimbulkan wabah dan menyebabkan kematian dalam waktu yang siingkat. DBD pertama kali ditemukan di Manila (Filipina) pada tahun 1953. Di Indonesia penyakit DBD ditemukan pada tahun 1968 di Surabaya dan DKI Jakarta. Kini semua provinsi sudah terjangkit penyakit ini (Meilany, 2010). Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit  yang disebabkan oleh virus Dengue (arbo virus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aides aegypti. Demam Berdarah Dengue adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue terutama menyerang anak-anak dengan ciri-ciri demam tinggi mendadak, disertai manifestasi perdarahan dan berpotensi menimbulkan renjatan/syok dan kematian (Aplikasi NANDA NIC NOC jilid 1, 2013).DHF (Dengue Haemorragic Fever) adalah merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang termasuk golongan arbovirus melalui gigitan nyamuk Aedes aegipty betina.(Hidayat, A. Aziz, 2009). Demam Berdarah Dengue (DBD) ialah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi dan biasanya memburuk setelah 2 hari pertama (Meilany, 2010). b. Etiologi Penyebab demam berdarah dengue (DBD) atau dengue haemorragic fever (DHF) adalah virus dengue. Di Indonesia virus tersebut saat ini telah diisolasi menjadi 4 serotipe virus dengue yang termasuk dalam grup B. Dari arthopedi borne virus (arbovirus) yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. Ternyata DEN-2 dan DEN-3 merupakan serotipe yang menjadi penyebab terbanyak. Di Thailand dilaporkan bahwa serotipe DEN-2 adalah dominan sementara di Indonesia yang terutama deominan adalah DEN-3 tapi akhir-akhir ini adalah kecenderungan dominan DEN-2. Setelah oleh nyamuk yang membawa virus, maka inkubasi akan berlangsung antara 3-15 hari sampai gejala demam Dengue muncul. (Meilany, 2010. Menurut (Warsidi, E.2009) Karakteristik nyamuk Aedes aegypti yang menyebarkan penyakit demam berdarah antara lain : 4



1. Badannya kecil, warnanya hitam dengan bintik-bintik putih. 2. Hidup didalam dan disekitar rumah di tempat yang bersih dan sejuk seperti: hinggap di pakaian yang tergantung, vas bunga yang ada airnya atau ditempat kaleng bekas  yang menampung air hujan. 3. Biasanya nyamuk Aedes aegypti yang menggigit tubuh manusia adalah betina, sedangkan nyamuk jantan manyukai aroma manis pada  tumbu-tumbuhan. 4. Nyamuk Aedes aegypti menggigit pada siang atau sore hari dengan peningkatan aktivitas menggigit sekitar 2 jam sesudah matahari terbit dan beberapa jam setelah mataharit terbenam, sedangkan malamnya digunakan untuk bertelur. c. Manifestasi klinis Bentuk ringan demam dengue menyerang semua golongan umur dan bermanivestasi lebih berat pada orang dewasa. Demam dengue pada bayi dan anak berupa demam ringan yang disertai dengan timbulnya ruam makulopapular. Pada anak besar dan dewasa, penyakit ini dikenal dengan sindrom triase dengue yang berupa demam tinggi dan mendadak yang dapat mencapai 40°C atau lebih dan terkadang disertai dengan kejang demam, sakit kepala, anoreksia, muntah-muntah (vomiting), epigastrik discomfort, nyeri perut kanan atas atau seluruh bagian perut dan perdarahan, terutama perdarahan kulit, walaupun hanya berupa uji tourniguet positif. Selain itu, perdarahan kulit dapat berwujud memar atau juga berupa perdarahan spontan mulai dari petechiae (muncul pada hari-hari pertama demam dan berlangsung selama 3-6 hari) pada ekstremitas, tubuh, dan muka, sampai epistaksis dan perdarahan gusi, sementara perdarahan gastrointestinal masih lebih jarang terjadi dan biasanya terjadi pada kasus syok yang berkepanjangan. Pada masa konvalesens seringkali ditemukan eritema pada telapak tangan dan kaki dan hepatomegali. Nyeri tekan sering kali ditemukan tanpa ikterus maupun kegagalan peredaran darah. Patokan World Health Organization (WHO, 1975) untuk menegaskan diagnosa Dengue Haemorragic Fever (DHF) adalah sebagai berikut : 1. Demam tinggi mendadak dan terus-menerus selama 2-7 hari.



5



2. Manifestasi perdarahan, termasuk paling tidak uji tourniguet positif dan bentuk lain perdarahan/perdarahan spontan (Patechia, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi) dan hematemesis melena.  Rumpel leed test dengan tekhnik : 



Klien diukur tekanan darahnya dan dicari sistol dan diastolnya.







Setelah ketemu kemudian dijumlahkan lalu dibagi dua.







Hasil digunakan untuk patokan mempertahankan tekanan air raksa tensimeter.







Pompa lagi balon tensimeter sampai patokan tadi lalu kunci dan pertahankan sampai 5 menit.







Setelah itu buka kuncinya dan mansit dilepaskan.







Kemudian lihat apakah ada petekie / tidak didaerah vola lengan bawah.      Kriteria normal Rumple leede yaitu