9 0 122 KB
KASUS FRAKTUR
Disusun Oleh : Tingkat 1 Jalur B
Nama Mahasiswa : Lyla Malinda Siringo Ringo (190204054)
PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA 2020
A. Asuhan Keperawatan PENGKAJIAN 1. Riwayat keperawatan a. Riwayat Perjalanan penyakit 1) Keluhan utama klien datang ke RS atau pelayanan kesehatan 2) Apa penyebabnya, kapan terjadinya kecelakaan atau trauma 3) Bagaimana dirasakan, adanya nyeri, panas, bengkak dll 4) Perubahan bentuk, terbatasnya gerakan 5) Kehilangan fungsi 6) Apakah klien mempunyai riwayat penyakit osteoporosis b. Riwayat pengobatan sebelumnya 1) Apakan
klien
pernah
mendapatkan
pengobatan
jenis
kortikosteroid dalam jangka waktu lama 2) Apakah klien pernah menggunakan obat-obat hormonal, terutama pada wanita 3) Berapa lama klien mendapatkan pengobatan tersebut 4) Kapan klien mendapatkan pengobatan terakhir c. proses pertolongan pertama yang dilakukan 1) Pemasangan bidai sebelum memindahkan dan pertahankan gerakan
diatas/di
bawah
tulang
yang
fraktur
dipindahkan 2) Tinggikan ekstremitas untuk mengurangi edema 2. Pemeriksaan fisik a. Mengidentifikasi tipe fraktur
sebelum
b. Inspeksi daerah mana yang terkena 1) Deformitas yang nampak jelas 2) Edema, ekimosis sekitar lokasi cedera 3) Laserasi 4) Perubahan warna kulit 5) Kehilangan fungsi daerah yang cidera c. Palpasi 1) Bengkak, adanya nyeri dan penyebaran 2) Krepitasi 3) Nadi, dingin 4) Observasi spasme otot sekitar daerah fraktur B. Analisa Data Pengelompokan Data 1. Data Subyektif a. Pasien mengatakan dirinya dilakukan operasi pemasangan pen pada area frakturnya b. Klien mengatakan sulit bergerak karena keadaan kakinya yang fraktur c. Klien mengatakan tidak bisa beraktivitas normal seperti biasanya karena fraktur tersebut d. Klien mengatakan belum bisa menapakkan telapak kaki kanannya e. Klien mengatakan kesulitan berpindah dari berdiri ke duduk f. Klien mengatakan takut jatuh karena jalannya yang tidak seimbang 2. Data Obyektif a. pasien menderita fraktur kominutif pada 1/3 distal os. Femur dextra
b. Klien tampak kesulitan saat bergerak atau berpindah c. Klien tampak lambat saat bergerak d. Klien tampak kesulitan membolak-balik posisi e. Klien tampak tidak nyaman dengan keadaannya f. Klien tidak seimbang saat berjalan dan tampak kesulitan TGL/JAM
Data Fokus
20-09-2020
DS:
16.50 WIB
a. Klien
Masalah Hambatan
mengatakan Mobilitas Fisik
sulit
bergerak
karena fraktur pada femur kanannya b. Klien
mengatakan
tidak
bisa
beraktivitas normal seperti
biasanya
karena
fraktur
tersebut c. Klien
mengatakan
belum
bisa
menapakkan telapak kaki kanannya d. Klien
mengatakan
kesulitan berpindah dari
berdiri
ke
duduk DO: a. pasien
menderita
fraktur
kominutif
pada 1/3 distal os. Femur dextra
Etiologi Gangguan muskuloskeletal
b. Klien
tampak
kesulitan
saat
bergerak
atau
berpindah c. Klien
tampak
lambat
saat
bergerak d. Klien
tampak
kesulitan membolak-balik 20-09-2020
posisi DS: Klien mengatakan Resiko Jatuh
16.50 WIB takut
jatuh
jalannya
yang
Penggunaan alat
karena
bantu (krug)
tidak
seimbang DO:
Klien
tidak
seimbang saat berjalan dan tampak kesulitan
A. Diagnosa Keperawatan Diagnosa 1 : Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan musku loskeletal dibuktikan dengan klien kesulitan bergerak Diagnosa 2 : Resiko jatuh berhubungan dengan penggunaan alat bantu (krug)
B. Perencanaan Keperawatan Diagnosa Keperawatan Hambatan fisik dengan
Prioritas
mobilitas Prioritas Sedang berhubungan
Rasional Masalah tersebut yang paling
mengganggu
gangguan
klien dan menghambat
muskuloskeletal ditandai
penyembuhan klien, jika
tidak teratasi maka klien akan
terganggu
pergerakan
dan
dengan klien kesulitan
aktivitasnya,
bergerak
tersebut
masalah
jika
tidak
teratasi maka masalah lain
juga
tidak
bisa
teratasi Resiko Resiko berhubungan
jatuh dengan
penggunaan alat bantu
jatuh
teratasi
akan dengan
sendirinya jika masalah
Prioritas Rendah
dengan prioritas sedang
(krug)
(hambatan
mobilitas
fisik) teratasi
C. Rencana Tindakan Keperawatan Dx. Kep.
Tujuan & Kriteria Hasil
Intervensi
Rasional
Hambatan
Setelah
Kaji kemampuan Sebagai
mobilitas
dilakukan
pasien
fisik
tindakan
mobilisasi
berhubunga
keperawatan
n
dalam dasar
PaRaf data
untuk
melakukan intervensi
dengan selama 3 x 1
selanjutnya
gangguan
pertemuan,
Bantu klien untuk
muskuloske
diharapkan
menggunakan
letal
hambatan
tongkat
ditandai
mobilitas fisik berjalan
dengan
klien
klien
teratasi,
kesulitan
dengan kriteria
dapat cegah cedera
Memudahkan saat pasien dan mobilisasi
terhadap
dalam
hasil :
Ajarkan
pasien
a. Klien
tentang
teknik Menambah
mampu
pengetahuan
meningkat
pasien dan pasien
dalam
dapat kooperatif
aktivitas
Ajarkan
fisik
bagaimana
b. Klien
bergerak
ambulasi
pasien Agar menambah
merubah
mampu
dan
berjalan
bantuan
dengan
diperlukan
posisi pengetahuan berikan pasien dan pasien jika dapat kooperatif
langkah yang efektif dengan alat bantu c. Klien mampu bergerak dengan Resiko
mudah Setelah
Identifikasi
jatuh
dilakukan
perilaku
berhubunga
tindakan
faktor
n
dengan keperawatan
penggunaan alat (krug)
Mengetahui dan seberapa yang resiko
mempengaruhi
selama 3 x 1 risiko jatuh
akan
besar pasien
mengalami
jatuh
bantu pertemuan, diharapkan klien
Identifikasi
tidak karakteristik
Menghindari atau meminimalisir
beresiko jatuh, lingkungan yang faktor lingkungan dengan kriteria dapat
yang
dapat
hasil :
meningkatkan
a. Perilaku
potensi
penecgaha
meningkatkan
untuk potensi
pasien
jatuh
jatuh
tindakan
Sarankan
Menurunkan
individu
perubahan dalam resiko jatuh klien
atau
gaya
pemberi
pasien
n
jatuh:
berjalan
asuhan
Menambah
untuk
Didik
anggota pengetahuan
meminimal
keluarga tentang anggota keluarga
kan faktor faktor risiko yang pasien resiko yang berkontribusi dapat
terhadap
memicu
dan
jatuh
dan
anggota keluarga jatuh pasien
dapat
bagaimana kooperatif
di mereka
dapat
lingkungan
menurunkan
individu
resiko tersebut
b. Tidak ada kejadian jatuh
D. Implementasi Keperawatan No. Dx. Kep.
Tgl./Jam
Tindakan
Respon Pasien
Paraf
S: Pasien mengatakan otot
kaki
belum
kanannya
kuat
menopang
untuk berat
badan, berjalan masih
27-09-20 1
16.00 WIB
Mengkaji
kesulitan,
masih
kesulitan
berpindah
kemampuan dari duduk ke berdiri
pasien dalam mobilisasi
maupun sebaliknya O:
Pasien
tampak
masih kesulitan dalam bergerak dan berjalan, pasien membutuhkan tenaga
lebih
untuk
menggerakkan
kaki
kanannya S: Pasien mengatakan sering hampir jatuh saat
dirinya
latihan
berjalan, dan pasien Mengidentifikasi 2
27-09-20
perilaku
dan
16.10
yang
WIB
risiko jatuh
menggunakan dinding faktor sebagai pegangannya
mempengaruhi selain dari alat bantu jalannya O: Saat latihan, pasien tampak
tidak
seimbang saat berdiri dan berpotensi untuk jatuh 2
27-09-20
Mengidentifikasi
S: Pasien mengatakan
karakteristik
sering hampir jatuh
saat dirinya berjalan menggunakan bantu
karena
lantai
yang
agak
rumah 16.20 WIB
lingkungan yang dapat licin, meningkatkan
alat
terkhusus
di
potensi kamar mandi
untuk jatuh
O:
Lantai
rumah
pasien tampak licin dan berpotensi untuk meningkatkan
resiko
jatuh pasien S: Pasien mengatakan paham 28-09-20 1
16.30 WIB
Mengajarkan
pasien
tentang teknik ambulasi
dan
mengetahui
setelah
diajarkan
materi
tersebut O:
Pasien
dapat
mendemonstrasikan apa
yang
telah
diajarkan S: Pasien mangatakan 28-09-20 1
16.45 WIB
Mengajarkan bagaimana posisi
pasien merubah
dan
berikan
bantuan jika diperlukan
paham
dan
tahu
terhadap
apa
yang
disampaikan O:
Pasien
dapat
mengikuti apa yang diajarkan
1
28-09-20
Membantu klien untuk S: Pasien mengatakan
17.00
menggunakan
WIB
saat berjalan dan cegah mencoba terhadap cedera
tongkat dirinya dirumah sudah menggunakan tongkat
pembantu
(krug)
untuk berjalan O:
Pasien
menggunakan bantu
jalan,
belum
dapat alat tetapi
mengetahui
cara menggunakannya dengan benar S: Pasien mengatakan akan mengikuti apa
2
yang telah disarankan
29-09-20
Menyarankan
16.30
perubahan dalam gaya
WIB
berjalan pasien
O:
Gaya
berjalan
pasien masih tampak sama
seperti
sebelumnya,
belum
ada perubahan S: Pasien mengatakan sudah bisa berjalan menggunakan
alat
bantu dengan mudah Membantu klien untuk dan 1
29-09-20
menggunakan
16.35
saat berjalan dan cegah O: terhadap cedera
tidak
sesulit
tongkat kemarin Pasien
tampak
berjalan menggunakan alat
bantu
dengan
langkah yang sudah tidak
tertatih-tatih,
namun belum efektif 2
29-09-20
Mendidik
anggota S: Anggota keluarga
16.45
keluarga tentang faktor mengetahui
WIB
risiko
dan
yang paham terhadap apa
yang disampaikan berkontribusi terhadap O:
Ekspresi
jatuh dan bagaimana anggota
muka keluarga
mereka
dapat pasien tampak paham
menurunkan
resiko dan
tersebut
tidak
menunjukkan kebingungan
E. Evaluasi Keperawatan Diagnosa
Tujuan &
Keperawatan
Kriteria Hasil
Hambatan
Setelah
Tgl./Jam
Catatan Perkembangan
27-09-20
S: Pasien mengatakan
mobilitas fisik dilakukan
16.30
masih kesulitan untuk
berhubungan
tindakan
WIB
bergerak dan berjalan,
dengan
keperawatan
masih sulit berpindah
gangguan
selama 3 x 1
posisi
muskuloskelet
pertemuan
O: Pasien tampak masih
al
ditandai jam,
dengan
kesulitan
klien diharapkan
untuk
bergerak, menggunakan
kesulitan
hambatan
tenaga
lebih
untuk
bergerak
mobilitas fisik
menggerakkan
kaki
klien
kanannya
dapat
teratasi,
A: Masalah hambatan
dengan kriteria
mobilitas fisik belum
hasil :
teratasi
a. Klien
P: Lanjutkan intervensi:
mampu
a. Ajarkan pasien
meningkat
tentang
dalam
ambulasi
teknik
Paraf
aktivitas
b. Ajarkan pasien
fisik
bagaimana
b. Klien
merubah posisi
mampu
dan
berjalan
bantuan
dengan
diperlukan
langkah
berikan jika
c. Bantu
klien
yang
untuk
efektif
menggunakan
dengan alat
tongkat
saat
bantu
berjalan
dan
c. Klien
cegah terhadap
mampu bergerak dengan mudah
28-09-20
cedera S: Pasien mengatakan
17.15
sudah
WIB
teknik ambulasi yang
mulai
diajarkan
paham
dan
mulai
bisa berpindah posisi dengan mudah, namun masih kesulitan untuk berjalan O: Pasien tampak lebih kooperatif dengan apa yang diajarkan, yaitu teknik
ambulasi
dan
merubah posisi. Pasien juga sudah mulai bisa berjalan menggunakan alat
bantu
dengan
benar, namun jalannya masih tertatih-tatih.
A: Masalah hambatan mobilitas fisik belum teratasi P: Lanjutkan intervensi: Bantu
klien
menggunakan
untuk tongkat
saat berjalan dan cegah terhadap cedera
29-09-20
S: Pasien mengatakan
17.00
sudah latihan berjalan
WIB
keliling
ruangan
didalam
rumah
dan
berjalannya sudah tidak sesulit kemarin O:
Pasien
tampak
berjalan dan bergerak dengan lebih mudah, sudah
tidak
terlalu
menggunakan tenaganya menggerakkan kanannya, belum
bisa
untuk kaki namun berjalan
dengan langkah yang efektif A: Masalah hambatan mobilitas fisik sebagian teratasi
P: Lanjutkan intervensi: Bantu
klien
untuk
menggunakan
tongkat
saat berjalan dan cegah terhadap cedera Resiko
jatuh Setelah
27-09-20
S: Pasien mengatakan
berhubungan
dilakukan
16.30
sering hampir jatuh saat
dengan
tindakan
WIB
latihan
penggunaan
keperawatan
alat (krug)
karena
lantai
rumahnya yang licin,
bantu selama 3 x 1
terkhusus lantai kamar
pertemuan,
mandi
diharapkan
O: Pasien tampak tidak
klien
tidak
seimbang saat berjalan
beresiko jatuh,
dan berpotensi untuk
dengan kriteria
jatuh
jika
tidak
hasil :
menggunakan
alat
c. Perilaku
bantu saat berjalan
penecgaha
A: Masalah resiko jatuh
n
belum teratasi
jatuh:
tindakan
P: Lanjutkan intervensi:
individu
a. Sarankan
atau
perubahan
pemberi
dalam
asuhan
berjalan pasien
untuk
b. Didik
gaya anggota
meminimal
keluarga tentang
kan faktor
faktor
resiko yang
yang
dapat
berkontribusi
memicu
terhadap
jatuh
di
risiko
jatuh
dan bagaimana
lingkungan
mereka
individu
menurunkan
d. Tidak ada
dapat
resiko tersebut
kejadian jatuh 28-09-20
S: Pasien mengatakan
17.15
selama sakit ini belum
WIB
pernah
terjatuh
sering
tapi
mengalami
resiko
jatuh
jatuh),
pasien
(hampir sudah
lebih berhati-hati dalam latihan berjalan dan saat di kamar mandi O: Pasien masih belum seimbang
gaya
berjalannya,
dan
tampak
akan
jatuh,
namun
pasien
sudah
lebih berhati-hati dalam latihan berjalan A: Masalah resiko jatuh sebagian teratasi P: Lanjutkan intervensi: a. Sarankan perubahan dalam
gaya
berjalan pasien b. Didik
anggota
keluarga tentang faktor
risiko
yang berkontribusi terhadap
jatuh
dan bagaimana mereka
dapat
menurunkan resiko tersebut 29-09-20
S: Pasien mengatakan
17.00
sudah mengetahui dan
WIB
paham
perilaku/faktor
dan kondisi lingkungan yang
dapat
meningkatkan
potensi
untuk jatuh, sudah tidak pernah merasa hampir jatuh,
dan
keluarga
pasien sudah kooperatif untuk
meminimalisir
faktor
resiko
jatuh
pasien O: Pasien dan keluarga pasien sudah tampak kooperatif,
dan
gaya
berjalan pasien sudah seimbang, pasien sudah sepenuhnya berhati-hati dalam
berjalan
demi
keselamatannya A: Masalah resiko jatuh teratasi
P: Hentikan intervensi