Banjir Bandang Kota Batu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Banjir Bandang Kota Batu



Dampak dari longsoran di lokasi tengah dan hilir ini akan menambah kontribusi sedimen sehingga begitu sampai ke pemukiman, volume lumpur yang terkumpul menjadi sangat besar. Oleh karena itu, BNPB merekomendasikan untuk memperkuat lereng dan kawasan-kawasan yang sudah telanjur menjadi kebun semusim dengan melakukan penanaman pohon keras berakar kuat di lokasi-lokasi pinggir atas lereng tebing, terutama di pinggir kawasan kebun semusim. BNPB juga meminta pihak berwenang menegakkan aturan sempadan sungai agar tidak ditanami dengan kebun-kebun semusim.



Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menjelaskan salah satu penyebab terjadinya banjir bandang di Kota Batu, Jawa Timur, adalah hancurnya bendung alam akibat tingginya debit air dari hulu. "Intensitas hujan tinggi, debit air di hulu menjadi lebih besar. Ini kemudian airnya tertahan dan ketika dia overtop/melimpas, bendung alam ini hancur. Ketika bendung alam ini hancur, ini yang membawa kemudian ke bawah tidak hanya masalah pasir, tapi juga volume air yang sangat besar beserta pohon-pohon ke bawah," kata Abdul dalam konferensi pers secara daring yang diikuti di Jakarta, Sabtu (6/11).



"Penegakan aturan sempadan sungai harus kita perkuat, terutama untuk penggunaan kebun semusim tadi," katanya. Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan menanam tanaman vetiver di lereng terjal dengan kemiringan lebih dari 30 derajat. Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyebutkan sebanyak delapan daerah di Jawa Timur siaga dampak banjir bandang, sehingga masyarakat diminta untuk lebih waspada. Koordinator bidang data dan informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto di Sidoarjo, Sabtu mengatakan status siaga tersebut berdasarkan hasil prakiraan cuaca berbasis dampak yang dikeluarkan oleh BMKG Jakarta.



Bendung alam ini terbentuk oleh longsorlongsor kecil dari sisi tebing yang tidak dilindungi vegetasi berakar kuat.



"Delapan daerah itu, masing-masing Magetan, Ngawi, Ponorogo, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Malang dan Blitar," katanya.



Masalah lain yang memperparah dampak banjir bandang adalah banyaknya kebun-kebun semusim di lereng tebing sungai yang berpotensi longsor jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.



Ia mengatakan, prediksi tersebut berlaku pada 7 November 2021 pukul 07.00 WIB sampai dengan 8 November 2021 pukul 07.00 WIB.



"Di sepanjang bantaran sungai itu cukup banyak kebun-kebun semusim yang dibuat di lereng tebing sungainya, yang ketika hujan dengan intensitas tinggi, ini seperti meleleh karena akar dari sayuran, akar dari tanaman-tanaman semusim itu tidak mengikat tanah sehingga begitu hujan dengan intensitas tinggi ini akan membawa saturasi sehingga tanah ini bisa turun ke bawah," ujar Abdul.



"Potensi dampak hujan lebat untuk dampak banjir atau bandang dapat terjadi di wilayah Jawa Timur," ujarnya. Selain siaga, kata dia, juga ada beberapa daerah yang waspada, yakni Magetan, Madiun, Nganjuk, Kota Surabaya, Gresik, Bangkalan, Lumajang, Pasuruan, Probolinggo, Jember dan Banyuwangi.