16 0 122 KB
Kanker paru atau disebut karsinoma bronkogenik merupakan tumor ganas primer system pernapasan bagian bawah yang bersifat epithelial dan berasal dari mukosa percabangan bronkus.Penyakit ini jarang terjadi dan paling sering terjadi di daerah industry [ CITATION Ami155 \l 1033 ].
ETIOLOGI
GENETIK
Adanya zat karsinogen
LINGKUNGAN -Asap rokok -Polusi udara -Polusi lingkungan kerja
Inhalasi zat karsinogen kesaluran napas
Mutasi DNA (Delesi, Insersi)
Endapan karsinogen di epitel bronkus
Perubahan epitel termasuk metaplasia, hiperplasia dan displasia sel-sel ganas
KANKER PARU
NSCL
-Berkaitan dengan asap rokok dan pajanan toksintoksin lingkungan seperti abses dan komposisi polusi udara -Tumbuh relatif lambat -Memilki prognosis paling baik (kemungkinan hidup 5 thn) jika didiagnosis sebelum metastasis -Berasal dari epitel bronkus
Beta karoten dalam tubuh rendah
Iritasi jalan napas Disfungsional mukosa dan silia
Karsinoma sel skuamosa
DEFISIENSI VIT.A
Adekarsinoma
-Berasal dari kelenjar paru -Biasa terjadi di bagian perifer bronkus, alveoli dan bronkiolus terminal -Sel kanker berukuran kecil dan bertumbuh lambat tetapi bermetastasis dini -Prognosis 5 thn buruk,kecuali dilakukan pembuangan lobus yang terpasang saat penyakit stadium awal
Diferensiasi sel abnormal Pem.Diagnostik: -Pem. Laboratorium (Sitologi/sputum, pemeriksaan fungsi paru dan GDA) -Pem. Radiologi - CT-Scan - Pem.Histopatologi (Bronskopi, Biopsi Trans Torakal (TTB), Torakoskopi, Mediastonopi,Torakot omi
SCLC
Karsinoma sel kecil -Cepat bermetastasis -Terjadi di jaringan paru perifer dan meluas ke pusat paru -Prognosis buruk
Karsinoma sel besar -Biasanya terjadi di sekitar percabangan utama bronkhi dan timbul pada sel-sel kulchitsky yang merupakan komponen normal epitel bronkus -Memiliki waktu pembelahan tercepat dan prognosis paling cepat
Gejala: -Batuk darah (hemoptisis) -Sesak nafas -Nyeri dada dan tulang
Memperberat kerja jantung
Massa dalam tumor
Hipersekresi kelenjar mukus Peningkatan produksi sputum Hipersekresi kelenjar mukus
Bronkospasme Penurunan ekspansi paru
Penumpukkan cairan dalam rongga perdikad Penurunan pengisian ventrikel
-Batuk produktif -Lemah
Oksigen dalam tubuh
Metastasis sel kanker ke otak Lesi di otak
Hipoksia jaringan
Penurunan fungsi serebral
Penimbunan asam laktat
Disorentasi Dyspnea
Asidosis metabolik
O2 menurun Hemiplegia
Obstruksi jalan Peningkatan napas produksi sputum
Kerja napas meningkat
MK: jalan Obstruksi Bersihan nafas jalan napas tidak efektif
MK: Pola napas tidak efektif
Invasi sel kanker ke kerongkongan Penekanan kanker pada kerongkongan
Penurunan aliran darah sistematik Ketidakcukupan pengisian sistem arteri
Nyeri tulang Lemah
Gangguan menelan MK: Intoleransi aktivitas Nafsu makan menurun
MK: Defisit pemenuhan ADL
MK: Gangguan perfusi jaringan
Persebaran Hematogen sel kanker ke tulang
MK: Gangguan keseimbangan asam basa
Psikososial
-Tindakan invasif (Kemoterapi,Radioterapi) -Perubahan status kesehatan -Ketidaktahuan -Koping individu tidak efektif
Berat badan menurun
MK: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
Tidak dapat di keluarkan oleh ginjal
Kesadaran menurun
MK: -Ansietas -Kuranng pengetahuan -
TG: Sesak, batuk berlendir DK:Keidakefektifan bersihan jalan napas tidak efektif b/d mucus NOC: status pernafasan kepatenan jalan nafas NIC: manajemen jalan nafas -Monitor status pernafasan -Posisikan klien untuk meringankan sesak -Ajarkan batuk efektif -Kolaborasi pemberian O2 dan obat
TG: BB menurun DK: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d kelemahan NOC: Status nutrisi NIC: Manajemen nutrisi -Monitor asupan nutrisi setiap hari -Lakukan atau bantu pasien dengan perawatan mulut sebelum makan -Identifikasi adanya intoleransi atau alergi pada makanan yang dimikili pasien
TG: Kelelahan DK: Intoleransi aktivitas b/d kelemahan NOC: Toleransi terhadap aktivitas NIC: Terapi aktivitas -Pertimbangkan kemampuan pasien dalam berpartisipasi melalui aktivitas spesifik -Bantu klien dalam memilih sesuai aktivitas kemampuan fisik -Dorong pasien meningkatkan aktivitas
TG: gelisah,cemas DK: Ansietas b/d kurang pengetahuan NOC: Pengendalian kecemasan NIC: Penurunan kecemasan -Gunakan pendekatan yang menyenangkan -Jelaskan prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur -Dorong pasien mengungkapkan rasa rakut
TG: Sesak nafas dan penggunaan otot bantu MK: Ketidakefektifan pola nafas b/d keletihan otot pernapasan NOC: status pernapasan :ventilasi NIC: monitor pernafasan -Monitor kecepatan,irama,kedalaman,dan kesulitan bernafas -Monitor pola nafas -Monitor kemampuan batuk efektif pasien -Monitor sekresi pernapasan pasien -Auskultasi suara nafas tambahan
PENGKAJIAN POLA GORDON A. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan Keadaan sebelum sakit : -Sering merokok, terpapar polusi udara dan lingkungan kerja,nafsu makan baik Keadaan kesehatan sekarang : -Sesak napas disertai sputum jalan napas,sesak bertambah saat beraktivitas, kelelahan, nafsu makan berkurang, bunyi suara serak B. Pola Aktivitas dan Latihan Keadaan sebelum sakit: -Kebiasaan merokok Keadaan setelah sakit: -Nyeri dada, mudah lelah C. Pola Nutrisi dan Metabolik Keadaan sebelum sakit: -Nafsu makan baik Keadaan setelah sakit : -Nafsu makan berkurang dan frekuensi dan porsi makan berkurang drastis D. Pola Persepsi Kognitif Keadaan sebelum sakit: - Kesadaran pasien normal (GCS 15), tingkat orientasi pasien baik, pasien dapat berkomunikasi dengan orang sekitar Keadaan sejak sakit: - Nyeri, wajah meringis Observasi: -Skala numerik (1-3 ringan, 4-6 sedang, 7-9 berat, 10 tidak terkontrol)\ E. Pola Koping dan Toleransi terhadap stress Keadaan sebelum sakit: Keadaan setelah sakit: gelisah, cemas
NO. 1.
Diagnosa Keperawatan
2.
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan mucus berlebihan Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan keletihan otot pernapasan
3.
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
4.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kelemahan
5.
Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan
NO. 1.
Evaluasi S: O: Tampak mengeluarkan lendir dengan batuk efektif, terdengar suara napas serak,tampak pemberian posisi semi fowler A: ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan mucus yang berlebihan P: Lanjutkan intervensi
2.
3.
4.
5.
-Monitor TTV - Manajemen jalan napas -Terapi Oksigen -Pengaturan posisi -Pemeriksaan penunjang (CT-scan, sitologi sputum) S: O: Tampak lemah, RR: 32x/m, tampak menggunakan otot-otot bantu pernapasan A: Ketidakefektifan pola belum terasai P: Lanjutkan intervensi -Monitor kecepatan, irama, kedalaman, dan kesulitan bernafas, -Monitor pola nafas -Monitor kemampuan batuk efektif -Auskultasi suara nafas tambahan S: O: Tampak keluarga dan perawat membantu aktivitaa pasien A: Intoleransi aktivitas belum teratasi P: Lanjutkan intervensi -Bantu aktivitas perawatan yang diperlukan -Bantu pasien mengubah posisi secara berkala -Kaji respon aktivitas S: O: Tampak tidak menghabiskan makanan A: Kebutuhan nutrisi pasien belum terasi P: Lanjutkan intervensi -Monitor TTV -Terapi nutrisi -Bantu peningkatan BB S:O: Tampak pasien cemas dan gelisah A: Ansietas belum teratasi P: Lanjutkan intervensi -Dorong pasien mengungkapkan rasa takut dan emas -Bantu menunjukkan teknik untuk mengontrol cemas -Monitor kecemasan
DAFTAR PUSTAKA Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma.2015.Aplikasi Keperawatan Bedasarkan Diagnosa Medis Dan Nanda NIC-NOC.EdisiRevisiJilid1.Jogjakarta:MediAction. Keperawatan Uinam.2015.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Kanker Paru. http://keperawatanuinam.blogspot.com/2015/II/asuhan-keperawatan-pada-pasienkanker.html. 08 Agustus 2020 Scribd.2018.Asuhan Keperawatan Pada Klien Kanker Paru. http://keperawatanid.scribd.com/doc/287987088/Asuhan-keperawatan-pada-klien-kanker-paru .08 Agustus 202