Ca Paru [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH CA PARU (CARCINOMA BRONCHOGENIC) Dosen pembimbing : Ns Reskiyah Hoesny,.S.kep,M.kep



KELOMPOK 5 INTAN WARIS



01.2018.009



NURVIKA



01.2018.016



SUNDARI M



01.2018.024



FEBRIANTY R PADANG 01.2018.007 ISMAIL RAMADAN



01.2018.029



PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN (STIKES) KURNIA JAYA PESADA PALOPO 2019 1



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadiratTuhan yang maha esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih di beri kesempatan untuk bekerja bersama untuk menyelesaikan makalah ini dengan judul KANKER PARU Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin…



Palopo 19 november 2019



penyusun



2



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR……………………………………………………………2 DAFTAR ISI…………………………………………………………………….3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang……………………………………………………………..4 B. Rumusan masalah………………………………………………………….4 C. Tujuan ……………………………………………………………………...4 BAB II PEMBAHASAN A. KONSEP MEDIS a. Defenisi………………………………………………………….5 b. Etiologi……………………………………………………………5 c. Patofisiologi………………………………………………………..6 d. Manifestasi klinik………………………………………………….7 e. Pemeriksaan penunjang…………………………………………….8 f. Penatalaksanaan……………………………………………………8 g. Komplikasi …………………………………………………………10 B. KONSEP KEPERAWATAN a. Pengkajian ……………………………………………………………..12 b. Diagnosa………………………………………………………………13 c. Inetrvensi……………………………………………………………….13 d. Evaluasi ………………………………………………………………….15 e. Discharge planning ………………………………………………………16 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………………………………….18 B. Saran ……………………………………………………………………………18



DAFTAR PUSTAKA



3



BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kanker paru merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia, dengan prognosis yang sering kali buruk. Kanker paru biasanya tidak dapat diobati dan penyembuhan hanya mungkin dilakukan dengan jalan pembedahan, dimana sekitar 13% dari klien yang menjalani pembedahan mampu bertahan selama 5 tahun. Metastasis penyakit biasanya muncul dan hanya 16% klien yang penyebaran penyakitnya dapat dilokalisasi pada saat diagnosis dikerenakan terjadinya metastasis, penatalaksanaan kanker paru sering sering kali hanya berupa tindakan paliatif (mengatasi gejala) dibandingkan dengan kuratif (penyembuhan). Diperkirakan 85% dari kanker paru terjadi akibat merokok. Oleh karena itu, pencegahan yang paling baik adalah “jangan memulai untuk merokok”. 4



B. Rumusan masalah 1. Apa defenisi kanker paru ? 2.



Apa Etiologi kanker paru ?



3. Apa Patofisologi kanker paru ? 4. Apa Manifestasi klinik kanker paru? 5. Apa pemeriksaan penunjang kanker paru? 6. Apa penatalaksanaan kanker paru? 7. Apa komplikasi kanker paru? C. Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca mengetahui tentang penyakit kanker paru-paru, penyebab dari kanker paru, etiologi dari kangker paru.



BAB II KONSEP MEDIS A. Defenisi Kanker paru adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran napas atau epitel bronkus. Terjadinya kanker di tandai dengan pertumbuhan sel yang tidak normal, tidak terbatas, dan merusak sel-sel jaringan yang normal. Proses keganasan pada epitel bronkus didahului oleh masa pra kanker. Perubahan pertama yang terjadi pada masa pra kanker disebut metaplasia skuamosa yang ditandai dengan perubahan bentuk epitel dan menghilangnya silia. (Robbin dan kumar , 2007) Kanker paru adalah pembunuh nomor satu diantara pria di USA. Namun begitu, kanker paru ini meningkat dengan angka yang lebih besar pada wanita di banding pada pria dan sekarang melebihi kanker payudara sebagai penyebab paling umum kematian akibat kanker pada wanita. hampir 70% pasien kanker paru mengalami penyebaran ke temapat limfatik, regional dan tempat lain pada saat didiagnosis. Sebagai akibat, angka survival pasien kanker paru adalah rendah. Bukti-bukti menunjukkan bahwa karsinoma cenderung untuk timbul ditempat jaringan perut sebelumnya (tuberculosis, fibrosis) dalam paru, kebayakan kasus kanker paru dapat di cegah jika merokok di hilangkan.



5



B. Etiologi Penyebab pasti kanker paru belum diketahui, namun paparan atau inhalasi berkepanjangan suatu zat yang bersifat karsinogenik merupakan faktor penyebab utama, disamping adanya faktor lain seperti kekebalan tubuh, genetik, dan lainlain, dari beberapa kepustakaan telah dilaporkan, bahwa etiologi kanker paru sangat berhubungan dengan kebiasaan merokok. Lombard dan Doering (1928) melaporkan tingginya insiden kanker paru pada perokok dibandingkan dengan yang tidak merokok. Terdapat hubungan antara rata-rata jumlah rokok yang dihisap perhari dengan tingginya insiden kanker paru. Dikatakan bahwa 1 dari 9 perokok berat akan menderita kanker paru. Diperkirakan 25% kanker paru dari pasien bukan perokok berasal dari perokok pasif. Terdapat perubahan/mutasi beberapa gen yang berperanan dalam kanker paru, yakni proto oncogen, tumor suppressor gene, dan gene encoding enzyme. Etiologi lain dari kanker paru yang pernah dilaporkan adalah sebagai berikut: a. Paparan zat karsinogen, seperti: 



Asbestos sering menimbulkan mesotelioma







Radiasi ion pada pekerja tambang uranium







Radom,



arsen,



kromium,



nikel,



polisiklik



hidrokarbon,



vinilmklorida, b. Polusi udara c. Penyakit paru seperti pneumonitis intersisial kronik d. Riwayat paparan radiasi daerah toraks e. Genetik C. Patofisiologi Karena sebagian besar pertumbuhan baru yang terjadi dalam paru dapat timbul dari bronkhi, maka istilah karsinoma bronkhogenik sering digunakan dalam kondisi ini, tanda dan gejala yang ditunjukkan oleh klien bergantung pada beberapa faktor yang antara lain mencakup lokasi lesi, tanda dan gejala pada lesi bronkhus dan paru termasuk: a. 10% dari klien adalah amsiptomatis dan terindentifikasi saat pemeriksaan ronsen dada rutin. b. 75% mengalami batuk c. 50% mengalami hemoptisis 6



d. Sesak napas dan mengi unilateral adalah umum Jika lesi pulmonal perifer mengalami perforasi kedalam ruang pleural, maka akan tampak tanda dan gejala eksrapulmonal-intratoraks, yang mencakup nyeri saat inspirasi, friksi iga, efusi pleural, jika vena kava terlibat maka tampak edema pada wajah dan leher, keletihan dan jari tubuh. Pada penyakit tahap lanjut penurunan berat badan dan kelemahan fisik biasanya menandakan metastase terutama pada hepar. Kanker paru dapat bermetastase ke struktur sekitarnya seperti nodus limfe preskalene, dinding esofagus, dan pericardium jantung atau pada tempat-tempat yang jauh seperti otak atau skeleth.



4. Manifestasi klinik Tumor pada sistem bronkupulmonari dapat mengenai lapisan saluran pernapasan, parenkim paru, pleura, atau dinding dada. Penyakit terjadi secara lambat (biasnya selama beberapa dekade) dan seringkali asimptomatik sampai lanjut dalam perkembangannya. Tanda dan gejala tergantung pada letak dan ukuran tumor, tingkat obstruksi, dan keluasan metastase ke tempat regional atau tempat yang jauh. Gejala kanker paru yang paling sering adalah batuk, kemungkinan akibat iritasi yang disebabkan oleh massa tumor. Individu sering mengabaikan gejala ini dan menghubungkannya dengan merokok. Batuk mulai sebagai batuk kering (hacking), tampa membentuk sputum, tetapi berkembang sampai titik dimana di bentuk sputum yang kental, purulem dalam berespons terhadap infeksi sekunder. 



Bentuk yang karakternya berubah membangkitkan kecurigaan terhadap kanker paru.



Mengi dapat tampak (terjadi ketika bronkus menjadi tersumbat sebagian oleh tumor) pada sekitar 20% pasien dengan kanker paru. Pasien sering membatukkan sputum yang bersemu darah teruma pada pagi hari. Sputum menjadi berwanah darah karena sputum melalui permukaan tumor yang mengalami urserasi. Pada beberapa pasien, demam kambuhan terjadi sebagai 7



gejala dini dalam berespons terhadap infeksi yang menetap pada area pneumonitis kearah distal tumor. Pada kenyataannya, kanket paru harus dicurigai pada indvidu yang mengalami infeksi saluran pernapasan atas berulang yang tidak sembuh-sembuh. Nyeri adalah manifestasi akhir dan sering ditemukan berhubungan dengan metastasis ke tulang. Jika tumor menyebar ke skruktur yang berdekatan dan ke nodus limfe regional, pasien dapat menunjukkan nyeri dada dn sesak, serak (menyerang saraf laringeal) disfagia, edema kepala dan leher, dan gejala-gejala efusi pleura atau perikardial. Tempat metastase yang paling umum adalah nodus limfe, tulang, otak, paru kontralateral, dan kelenjar adrenal. Gejala umum seperti kelemahan, anoreksia, penrunan berat badan, dan anemia tampak pada akhir penyakit. 5. Pemeriksaan penunjang 1. Radiologi a. Foto thorax posterior-anterior (PA) dan lateral serta Tomografi dada. Merupakan pemeriksaan awal sederhana yang dapat mendeteksi adanya kanker paru. Menggambarkan bentuk, ukuran dan lokasi lesi. Dapat menyatakan massa udara pada bagian hilus effuse pleural, atelektasis erosi tulang rusuk atau vertebra. b. Bronkhografi Untuk melihat tumor dipercabangan grafis 2. Laboratorium a. Sitologi (sputum, pleural, atau nodus limfe). Dilakukan untukk mengaji adanya /tahap karsinoma b. Pemeriksaan fungsi paru dan GDA Dapat dilakukan untuk mengkaji kapasitas untuk memenuhi kebutuhan ventilasi. c. Tes kulit, jumlah absolute limfosit. Dapat dilakukan untuk mengevaluasi kompetensi imum (umum pada kanker paru). 3. Histopatologi a. Bronkoskopi 8



Memungkinkan visualisasi, pencucian bagian, dan pembersihan sitologi lesi (besarnya karsinoma bronkogenik dapat diketahui). b. Biopsi Trans Torakal (TTB) c. Biopsi dengan TTB terutama untuk lesi yang letaknya perifer dengan ukuran