Sap Ca Paru [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN CA PARU RSUD Dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA Ruang : Gardenia



Kelompok IV: Christina



PO.62.20.1.16.126



Desi Natalia



PO.62.20.1.16.126



Dewi Puspitasari



PO.62.20.1.16.126



Erna Wati



PO.62.20.1.16.126



Julyanto Putra Admaja PO.62.20.1.16.126 Monika Yayu



PO.62.20.1.16.126



Yohanes Tedi S.



PO.62.20.1.16.126



Zulfi Anan Wiinaldi



PO.62.20.1.16.126



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEPERAWATAN 2018



SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok bahasan



: Keperawatan Medikal Bedah



Sub bahasan



: kanker paru (ca paru)



Hari/tanggal



: 12 Desember 2018



Waktu



: 30 Menit



Penyajian



: Mahasiswa



Sasaran



: Pasien dan keluarga pasien



Tempat



: Ruang Gardenia RSUD Dr. Doris Slyvanus Palangka Raya



A. Tujuan 1. Tujuan intruksional umum Setelah mendapatkan penjelasan tentang penyakit kanker paru, keluarga pasien dan pasien mendapat pengetahuan tambahan tentang penyakit tersebut sehingga mampu menekan terjangkitnya penyakit kanker paru. 2. Tujuan intruksional khusus Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu : a. Menjelaskan definisi dari kanker paru b. Menjelaskan penyebab terjadinya kanker paru c. Menjelaskan gejala dari kanker paru d. Menjelaskan pengobatan dari kanker paru e. Menjelaskan asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh klien kanker paru f. Menjelaskan pencegahan kanker paru 3. Materi a. Definisi kanker paru b. Penyebab kanker paru c. Gejala kanker paru d. Pengobatan kanker paru e. Nutrisi kanker paru f. Pencegahan kanker paru



4. Media Leaflet Poster 5. Kegiatan penyuluhan NO



WAKTU



1



5 menit



KEGIATAN PENYULUHAN



KEGIATAN PESERTA



Pembukaan a. Membuka



Mendengarkan pembukaan kegiatan



dengan yang



mengucapkan salam



disampaikan



oleh



moderator.



b. Memperkenalkan diri c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan d. Menyebutkan



materi



yang



akan



diberikan e. Menyampaikan kontrak waktu



2



15 menit



Pelaksanaan



Mendengarkan



Penyampaian materi oleh pemateri:



memberikan umpan balik



a. Menggali pengetahuan peserta tentang tehadap kanker paru



materi



dan



yang



disampaikan.



b. Menjelaskan tentang pengertian kanker paru c. Menyebutkan penyebab kanker paru d. Menyebutkan gejala kanker paru e. Menjelaskan pengobatan kanker paru f.



Nutrisi kanker paru



g. Pengobatan kanker paru



3



20 menit



Tanya jawab Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya tentang materi yang kurang dipahami



Mengajukan pertanyaan



3



15 menit



Evaluasi



Menjawab pertanyaan



Menanyakan kembali kepada peserta tentang materi yang telah diberikan dan reinforcement kepada peserta yang dapat menjawab pertanyaan 4



5 menit



Penutup a. Mempersilahkan



Mendengarkan fasilitator



dari seksama



dan menjawab



pembimbing klinik dan pembimbing salam akademik untuk menambahkan ataupun menjelaskan kembali jawaban pertanyaan peserta yang belum terjawab. b. Menjelaskan kesimpulan dari materi penyuluhan c. Ucapan terima kasih d. Salam penutup



6. Metode a. Diskusi b. Tanya jawab c. Evaluasi 7. Evaluasi 1. Evaluasi struktur: a. Perserta hadir ditempat penyuluhan b. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya. 2. Evaluasi proses a. Peserta antusiasi terhadap materi penyuluhan. b. Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan. c. Peserta mengajukan dan menjawab pertanyaan secara benar. 3. Evaluasi hasil



dengan



Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan khusus Lampiran materi : A. Definisi Kanker paru adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran napas atau epitel bronkus. Terjadinya kanker ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak normal, tidak terbatas, dan merusak sel-sel jaringan yang normal. Proses keganasan pada epitel bronkus didahului oleh masa pra kanker. Perubahan pertama yang terjadi pada masa prakanker disebut metaplasia skuamosa yang ditandai dengan perubahan bentuk epitel dan menghilangnya silia (Robbin & Kumar, 2007). Kanker paru merupakan abnormalitas dari sel – sel yang mengalami proliferasi dalam paru (Underwood, Patologi, 2000).



Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru-paru dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen, lingkungan, terutama asap rokok ( Suryo, 2010 B. Penyebab Seperti umumnya kanker yang lain, penyebab yang pasti dari kanker paru belum diketahui, tapi paparan atau inhalasi berkepanjangan suatu zat yang bersifat karsinogenik merupakan faktor penyebab utama disamping adanya faktor lain seperti kekebalan tubuh, genetik, dan lain-lain (Amin, 2006). a. Merokok Menurut Van Houtte, merokok merupakan faktor yang berperan paling penting, yaitu 85% dari seluruh kasus ( Wilson, 2005). Rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia, diantaranya telah diidentifikasi dapat menyebabkan kanker. Kejadian kanker paru pada perokok dipengaruhi oleh usia mulai merokok, jumlah batang rokok yang diisap setiap hari, lamanya kebiasaan merokok, dan lamanya berhenti merokok (Stoppler,2010). b. Perokok pasif



Semakin banyak orang yang tertarik dengan hubungan antara perokok pasif, atau mengisap asap rokok yang ditemukan oleh orang lain di dalam ruang tertutup, dengan risiko terjadinya kanker paru. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pada orang-orang yang tidak merokok, tetapi mengisap asap dari orang lain, risiko mendapat kanker paru meningkat dua kali (Wilson, 2005). c. Polusi udara Kematian akibat kanker paru juga berkaitan dengan polusi udara, tetapi pengaruhnya kecil bila dibandingkan dengan merokok kretek. Kematian akibat kanker paru jumlahnya dua kali lebih banyak di daerah perkotaan dibandingkan dengan daerah pedesaan. Bukti statistik juga menyatakan bahwa penyakit ini lebih sering ditemukan pada masyarakat dengan kelas tingkat sosial ekonomi yang paling rendah dan berkurang pada mereka dengan kelas yang lebih tinggi. Hal ini, sebagian dapat dijelaskan dari kenyataan bahwa kelompok sosial ekonomi yang lebih rendah cenderung hidup lebih dekat dengan tempat pekerjaan mereka, tempat udara kemungkinan besar lebih tercemar oleh polusi. Suatu karsinogen yang ditemukan dalam udara polusi (juga ditemukan pada asap rokok) adalah 3,4 benzpiren (Wilson, 2005). d. Paparan zat karsinogen Beberapa zat karsinogen seperti asbestos, uranium, radon, arsen, kromium, nikel, polisiklik hidrokarbon, dan vinil klorida dapat menyebabkan kanker paru (Amin, 2006). Risiko kanker paru di antara pekerja yang menangani asbes kira-kira sepuluh kali lebih besar daripada masyarakat umum. Risiko kanker paru baik akibat kontak dengan asbes maupun uranium meningkat kalau orang tersebut juga merokok. e. Diet Beberapa penelitian melaporkan bahwa rendahnya konsumsi terhadap betakarotene, selenium, dan vitamin A menyebabkan tingginya risiko terkena kanker paru (Amin, 2006). f. Genetik Terdapat bukti bahwa anggota keluarga pasien kanker paru berisiko lebih besar terkena penyakit ini. Penelitian sitogenik dan genetik molekuler memperlihatkan bahwa mutasi pada protoonkogen dan gen-gen penekan tumor memiliki arti penting dalam timbul dan



berkembangnya kanker paru. Tujuan khususnya adalah pengaktifan onkogen (termasuk juga gen-gen K-ras dan myc), dan menonaktifkan gen-gen penekan tumor (termasuk gen rb, p53, dan CDKN2) (Wilson, 2005). g. Penyakit paru Penyakit paru seperti tuberkulosis dan penyakit paru obstruktif kronik juga dapat menjadi risiko kanker paru. Seseorang dengan penyakit paru obstruktif kronik berisiko empat sampai enam kali lebih besar terkena kanker paru ketika efek dari merokok dihilangkan (Stoppler, 2010) C. Gejala Keluhan utama: 1. Batuk-batuk dengan/tanpa dahak (dahak putih, dapat juga purulen) lebih dari 3 minggu 2. Batuk darah 3. Sesak napas 4. Suara serak 5. Nyeri dada yang persisten 6. Sulit/sakit menelan 7. Benjolan di pangkal leher 8. Sembab muka dan leher, kadang-kadang disertai sembab lengan dengan rasa nyeri yang hebat. Tidak jarang yang pertama terlihat adalah gejala atau keluhan akibat metastasis di luar paru, seperti kelainan yang timbul karena kompresi hebat di otak, pembesaran hepar atau patah tulang. Ada pula gejala dan keluhan tidak khas seperti : 1. Berat badan berkurang 2. Nafsu makan hilang 3. Demam hilang timbul 4. Sindrom paraneoplastik, seperti hypertrophic pulmonary osteoartheopathy, trombosis vena perifer dan neuropatia. D. Pengobatan 1. Pembedahan



Tujuan pada pembedahan kanker paru sama seperti penyakit paru lain, untuk mengankat semua jaringan yang sakit sementara mempertahankan sebanyak mungkin fungsi paru – paru yang tidak terkena kanker. 2. Kemoterapi Kemoterapi digunakan untuk mengganggu pola pertumbuhan tumor, untuk menangani pasien dengan tumor paru sel kecil atau dengan metastasi luas serta untuk melengkapi bedah atau terapi radiasi. 3. Radioterapi radikal Radioterapi radikal digunakan pada kasus kanker paru bukan sel kecil yang tidak bisa dioperasi. Tetapi radikal sesuai untuk penyakit yang bersifat lokal dan hanya menyembuhklan sedikit. 4. Radioterapi paliatif, Radioterapi paliatif untuk hemoptisis, batuk, sesak napas atau nyeri local. 5. Terapi endobronkia Terapi endobronkia, seperti kerioterapi, tetapi laser atau penggunaan stent dapat memulihkan gejala dengan cepat pada pasien dengan penyakit endobronkial yang signifikan 6. Perawatan faliatif Perawatan faliatif, opiat terutama membantu mengurangi nyeri dan dispnea. Steroid membantu mengurangi gejala non spesifik dan memperbaiki selera makan E. Nutrisi untuk ca paru : 1. Nutrisi yang dianjurkan : a. Mengkonsumsi makanan yang kaya nutrisi dan vitamin ( buah-buahan, sayuran, gandum utuh) b. Makanan rendah lemak dan rendah garam (daging tanpa lemak, kedelai, ubi) 2. Nutrisi yang dihindari : a. Makanan yang menggunakan bahan pengawet b. Minuman yang mengandung alkohol F. Pencegahan kanker paru 1. Menghindari kebiasaan merokok 2. Menghindari asap rokok



3. Menghindari paparan zat kimia berbahaya yang bersifat karsinogen 4. Menghindari konsumsi alcohol 5. Olahraga rutin dan teratur 6. Menghindari paparan asbestos dalam jangka waktu lama DAFTAR PUSTAKA Elizabeth, J. Corwin. 2013, Buku Saku Patofisiologis, ECG, Jakarta Somantri, Irman. 2014, Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernapasan, Salemba Medika, Jakarta Sudoyo, Aruw. 2015, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi IV, FKUI, Jakarta Suryo, Joko, 2013, Herbal Penyembuhan Gangguan Sistem Pernapasan, B First, yogyakarta